kab/kota: Magelang

  • Jajal Konsep Hilux Rangga Versi SUV Sebelum Dijual Awal 2025

    Jajal Konsep Hilux Rangga Versi SUV Sebelum Dijual Awal 2025

    Surabaya, CNN Indonesia

    PT Toyota-Astra Motor (TAM) menampilkan Toyota Hilux Rangga versi SUV di GIIAS 2024. SUV Hilux Rangga akan dijual di Indonesia pada awal 2025 mulai Rp400-Rp500 jutaan.

    TAM menggandeng perusahaan karoseri New Armada di Magelang, Jawa Tengah untuk memperluas line up Hilux Rangga. Kolaborasi ini mengikuti jejak pendahulunya, yakni Toyota Kijang Minibus.

    Direktur Penjualan PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan SUV Hilux Rangga dihadirkan untuk menyasar konsumen retail yang menginginkan SUV multiguna namun dengan sejumlah fitur sepantasnya mobil penumpang.

    “SUV Hilux Rangga untuk memenuhi kebutuhan customer-customer yang ternyata memang kebutuhannya lebih private. Jadi dengan berjalan waktu kita review juga fitur-fiturnya akan benar-benar bisa lebih baik ke depannya, menyesuaikan kebutuhan konsumen,” kata Anton di Surabaya, pekan lalu.

    Konsumen nantinya bisa memilih antara SUV Hilux Rangga mesin diesel 2.400 cc atau bensin 2.000 cc yang bodinya dikustomisasi oleh New Armada.

    “Nama Hilux Rangga versi SUV belum final, nanti kami umumkan saat peluncurannya,” tukas Anton.

    Pada bagian kepala kesan pikap Hilux Rangga tidak hilang. Bedanya hanya di headlamp LED, gril serta kap mesin. Bagian atapnya sudah ada roofrail dan dijejali pelek alloy 16 inci.

    Konversi menjadi mobil penumpang sangat terasa pada bagian bodi yang mengusung desain kotak. Pintu belakang bisa dibuka, dan pintu menggunakan kaca yang kemiringannya sudah disesuaikan. Desain lampu belakang tidak rumit seperti hanya mengejar status legal dan dapat digunakan di jalan.

    Masuk ke interiornya mobil prototipe berjantung penggerak mesin diesel 2.400 cc ini, penghuni kabin akan disajikan dasbor yang nyaris sama dengan pikap Hilux Rangga seperti letak blower AC, pemutar musik. Posisi tuas transmisi dan hand brake juga tidak berubah.

    Bedanya versi SUV ini sudah menggunakan power window dan blower AC sampai ke belakang. Jok baris pertama hingga kedua sudah dibalut bahan lembut two tone, selain itu tersedia rear parking camera & back sensor untuk mengejar kata mewah. Namun plafonnya masih terbuat dari bahan plastik.

    SUV Toyota Hilux Rangga. (CNN Indonesia/Muhammad Ikhsan)

    Anton mengaku Hilux Rangga versi SUV belum sempurna mulai dari eksterior hingga interior. Mobil masih dalam tahap evaluasi secara menyeluruh agar lebih sesuai peruntukannya.

    “Dengan berjalan waktu kita akan review juga fitur-fiturnya akan benar-benar bisa lebih baik ke depannya, menyesuaikan dengan keinginan konsumen,” ucap Anton.

    TAM seperti dijelaskan Anton telah berkolaborasi dengan lebih dari 80 karoseri lokal sebagai strategic partner yang merupakan bagian dari ekosistem Hilux Rangga. Kustomisasi pun bisa dilakukan sesuai permintaan konsumen yang tentunya mengerek harga jualnya.

    “Strateginya mirip dengan Kijang zaman dulu, ada Kijang Commando, Kijang Rover. Jadi masing-masing karoseri itu bisa membuat variannya sendiri. Kebetulan kita kerjasama yang pertama ini dengan New Armada,” pungkas Anton.

    Selain New Armada, perusahaan lain yakni Delima juga disebut sedang membangun SUV Hilux Rangga.

    Produksi SUV Hilux Rangga

    Marketing Manager New Armada Rahmat Tafsir yang ditemui di lokasi sama menegaskan pihaknya tengah merampungkan SUV Hilux Rangga. Ia menegaskan bodi tambahan dibuat menggunakan proses press body.

    Rahmat menjamin bahwa pihaknya akan mementingkan kualitas produk sesuai dengan standar SUV Toyota lainnya.

    Menurut Rahmat, kapasitas produksi SUV Hilux Rangga di New Armada hingga 50 unit per bulan untuk tahap awal.

    Calon konsumen tidak perlu khawatir, sebab pihak TAM dan New Armada sudah menyediakan SRUT [Sistem Sertifikasi Registrasi Uji Tipe] dan SKRB [Surat Keputusan Rancang Bangun] sebagai dokumen penunjang legalitas mobil digunakan di jalan umum.

    (tim/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sampaikan Pesan Hari Juang Kartika, KSAD: TNI Pertahanan Terakhir

    Sampaikan Pesan Hari Juang Kartika, KSAD: TNI Pertahanan Terakhir

    Sampaikan Pesan Hari Juang Kartika, KSAD: TNI Pertahanan Terakhir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal
    TNI
    Maruli Simanjuntak mengingatkan bahwa TNI adalah garda pertahanan terakhir di Indonesia.
    Hal ini disampaikan sebagai pesan memperingati Hari Juang Kartika atau Hari Juang TNI Angkatan Darat yang diperingati setiap tanggal 15 Desember.
    “Jadi memang pertahanan terakhirnya itu adalah TNI,” kata KSAD ditemui di GOR Nanggala, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (15/12/2024) malam.
    Di sisi lain, ia juga mengingatkan soal sosok Panglima Jenderal Besar Sudirman yang merupakan tokoh TNI Angkatan Darat.
    Menurutnya, sosok kepahlawanan Sudirman harus selalu diingat oleh para prajurit
    TNI AD
    .
    “Banyak, banyak sekali kepahlawanan beliau. Terutama ngomong tentang TNI Angkatan Darat, yang beliau dulu masih Angkatan Darat,” ungkap mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ini.
    Untuk diketahui,
    Hari Juang Kartika TNI AD
    menjadi tonggak sejarah bagi TNI Angkatan Darat dalam berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.
    Perjuangan itu digambarkan dalam peristiwa Palagan Ambarawa atau biasa disebut sebagai Hari Infanteri.
    Mengutip dari situs resmi Kemendikbud, pertempuran Ambarawa merupakan upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 20 November sampai 15 Desember 1945.
    Kala itu terjadi pertempuran antara pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang didukung oleh rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu Inggris.
    Ambarawa menjadi daerah strategis hingga kemudian dijadikan rebutan. Pasalnya, jika Ambarawa jatuh ke tangan Sekutu, maka Yogyakarta dan Surakarta menjadi sasaran daerah selanjutnya.
    Pertempuran Ambarawa dimulai ketika ada insiden di Magelang setelah mendaratnya Brigade Artileri Divisi India ke-23 di Semarang pada 20 Oktober 1945.
    Mereka masuk ke wilayah RI untuk menangani masalah tawanan perang bangsa Belanda yang sedang ditawan di penjara Ambarawa dan Magelang.
    Namun, kedatangan pasukan Sekutu Inggris disusupi oleh orang-orang NICA yang kemudian mempersenjatai bekas tawanan itu hingga kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pasukan gabungan Sekutu Inggris dan NICA.
    Untuk tahun 2024 ini, Hari Juang Kartika ini mengusung Tema “TNI AD Bersatu Dengan Alam Membangun NKRI”.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kado Akhir Tahun, Jateng Sabet Dua Penghargaan Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia

    Kado Akhir Tahun, Jateng Sabet Dua Penghargaan Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia

    loading…

    Pemprov Jateng menyabet dua penghargaan pada ajang ABBWI 2024, yaitu Juara II Nasional Kategori Provinsi Terbaik, dan Juara II Kategori Implementasi Strategi Kebijakan Pemerintah Daerah.

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyabet dua penghargaan pada ajang Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia (ABBWI) 2024. Dua penghargaan tersebut yakni, Juara II Nasional Kategori Provinsi Terbaik, dan Juara II Kategori Implementasi Strategi Kebijakan Pemerintah Daerah.

    Penghargaan diserahkan Wakil Menteri Pariwisata RI Ni Luh Puspa kepada Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Agung Hariyadi, di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jumat (13/12/2024) lalu.

    Atas penghargaan tersebut Agung Hariyadi mengatakan, titel itu merupakan pengakuan terhadap kinerja di bidang pariwisata. Penghargaan tersebut sekaligus pelecut semangat, untuk memberdayakan potensi pariwisata bagi kesejahteraan masyarakat.

    “Ini menunjukkan bahwa upaya kami dalam mengembangkan sektor pariwisata di Jawa Tengah, telah diakui secara nasional,” ujarnya, saat dikonfirmasi Minggu (15/12/2024).

    Menurut Agung, ada beberapa terobosan dilakukan Pemprov Jateng agar kunjungan ke loka wisata lokal terus meningkat. Tercatat, upaya yang dilakukan mampu mengerek pergerakan wisatawan Nusantara meningkat 25,46 persen, dari periode yang sama pada 2023.

    Agung membeberkan, beberapa strategi untuk menggenjot kunjungan wisatawan ke Jateng, di antaranya, meluncurkan kampanye #JelajahJatengSekarang. Kampanye tersebut memanfaatkan media digital secara maksimal, bekerja sama dengan key opinion leader (KOL) untuk menjangkau lebih banyak wisatawan.

    “Kami juga melakukan promosi melalui media online, televisi, radio, dan media konvensional, seperti baliho dan majalah pariwisata. Kerja sama juga kami jalin dengan travel agen dan tour operator, untuk memperluas jaringan pemasaran pariwisata melalui penyelenggaraan forum bisnis, travel mart, dan famtrip. Tidak lupa kami menyediakan layanan informasi pariwisata yang mudah diakses, melalui website resmi visitjawatengah dan Tourist Information Center (TIC) online,” tuturnya.

    Dia menambahkan, promosi juga dilakukan terhadap destinasi pariwisata superprioritas, seperti kawasan Candi Borobudur (Magelang) dan Kepulauan Karimunjawa (Jepara). Promosi gencar dilakukan, dengan kolaborasi pemengaruh (influencer) dan pelaku industri.

    Selain itu, penyelenggaraan forum bisnis pariwisata, yang menghasilkan potensi transaksi penjualan paket pariwisata yang signifikan. Dukungan pun dilakukan untuk berbagai event lokal, seperti Dieng Culture Festival, Festival Gunung Slamet, dan event olahraga, seperti Borobudur Maraton.

    “Semua langkah ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung kebijakan strategis nasional, dan meningkatkan daya saing pariwisata Jawa Tengah,” kata Agung memungkasi keterangan.

    (ars)

  • Kisah Heroik di Balik Sejarah Hari Juang Kartika yang Diperingati TNI Tiap 15 Desember

    Kisah Heroik di Balik Sejarah Hari Juang Kartika yang Diperingati TNI Tiap 15 Desember

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari Juang Kartika diperingati setiap 15 Desember oleh TNI Angkatan Darat, sebagai penghormatan sekaligus mengenang perjuangan prajurit dalam mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

    Hari Juang Kartika disebut juga dengan Hari Infanteri sekaligus mengenang peristiwa Palagan Ambarawa, pertempuran antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kini disebut TNI, dengan pasukan sekutu Belanda-Inggris di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah pada 15 Desember 1945.

    TKR saat itu berhasil mengepung Benteng Willem di Ambara sehingga membuat pasukan sekutu harus mengakui kekalahannya. Kemenangan tersebut disambut gegap-gempita yang kemudian diabadikan sebagai Hari Juang Kartika.

    Palagan Ambarawa sebenarnya sudah dimulai sejak pertempuran di Magelang pada 26 Oktober 1945. Saat itu, TKR berhasil mengepung mereka sehingga diam-diam pasukan sekutu meninggalkan Magelang menuju benteng Ambarawa.

    Upaya pasukan sekutu menduduki Ambarawa terus mendapat perlawanan dari rakyat bersama TKR. Letkol Isdiman pun gugur saat memimpin pertempuran membebaskan desa di Ambarawa yang dikuasai sekutu.

    Kolonel Soedirman sangat berduka atas kematian Isdiman. Ia kehilangan perwira terbaiknya. Soedirman kemudian turun langsung mengambil alih komando dan memimpin pasukan dalam pertempuran Ambarawa.

    Bala bantuan dari Yogyakarta, Salatiga, Purwokerto terus mengalir ke Ambarawa membuat pasukan Soedirman makin kuat. Mereka kemudian mengepung benteng pasukan sekutu di Ambara berhari-hari hingga musuh menyerah.

    Atas keberhasilan itu, Soedirman kemudian diangkat menjadi mayor jenderal dan dinobatkan sebagai panglima besar TKR.

    Pemerintah sudah membangun Monumen Palagan Ambarawa untuk mengenang pertempuran Ambara, sekaligus menetapkan 15 Desember sebagai Hari Juang Kartika.

    Demikian sejarah Hari Juang Kartika yang diperingati tiap 15 Desember.

  • Kemenhub Umumkan Pembatasan Angkutan Barang Nataru 2024/2025 – Halaman all

    Kemenhub Umumkan Pembatasan Angkutan Barang Nataru 2024/2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Korlantas Polri telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk mengatur arus lalu lintas selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

    Pembatasan ini bertujuan untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat yang diprediksi mencapai lebih dari 110 juta pergerakan.

    “Seperti yang kita ketahui bersama, pada libur Nataru tahun ini diprediksi terdapat lebih dari 110 juta pergerakan masyarakat yang sebagian besar akan berlibur dengan prediksi arus pergi pertama pada 24 Desember 2024 dan arus pergi kedua pada 31 Desember 2024,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani, dikutip dari laman resmi Ditjen Hubdat Kemenhub, Rabu (11/12/2024).

    Ahmad Yani menyatakan bahwa pembatasan ini mencakup operasional angkutan barang di ruas jalan tol dan non-tol.

    “Pembatasan ini demi keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban bersama,” jelasnya.

    Jenis Kendaraan yang Dibatasi

    Pembatasan berlaku untuk kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.

    Adapun kendaraaan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan atau tetap bisa beroperasi yaitu yang mengangkut BBM/BBG, hantaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, bantuan bencana alam, sepeda motor mudik gratis, serta barang pokok.

    Namun, kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan beberapa ketentuan, yakni diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, nama serta alamat pemilik barang.

    Terakhir, surat ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.

    Jadwal Pemberlakuan Pembatasan
    Ruas Jalan Non-Tol

    Jumat s.d Minggu, 20-22, 24, 26-29 Desember 2024 Pukul 05.00 – 22.00
    Rabu, 1 Januari 2025 Pukul 05.00 – 22.00

    Ruas Jalan Non-Tol yang Mengalami Pembatasan Operasional Angkutan Barang

    1. Sumatera Utara:

    a) Bts. Provinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Sei

    b) Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantauprapat – Kota Pinang – Bts Riau

    c) Medan – Berastagi

    d) Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea

    2. Jambi dan Sumatera Barat:

    a) Jambi – Sarolangun – Padang

    b) Jambi – Tebo – Padang

    c) Jambi – Sengeti – Padang

    d) Padang – Bukit Tinggi

    3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung:

    a) Jambi – Palembang – Lampung

    4. DKI Jakarta – Banten:

    a) Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak

    5. Bali: Denpasar – Gilimanuk

    6. DKI Jakarta – Jawa Barat:

    Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon

    7. Jawa Barat – Jawa Tengah:

    Cirebon – Brebes

    8. Banten:

    a) Merak Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuhan

    b) Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto

    c) Serang – Pendeglang – Labuhan

    9. Jawa Barat:

    a) Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar

    b) Bandung – Sumedang – Majalengka

    c) Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur

    10. Jawa Tengah:

    a) Solo – Klaten – Yogyakarta

    b) Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak

    c) Bawen – Magelang – Yogyakarta

    d) Tegal – Purwokerto

    11. Jawa Timur:

    a) Pandaan – Malang

    b) Probolinggo – Lumajang

    c) Madiun – Caruban – Jombang 

    d) Banyuwangi – Jember

    12. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi

    13. Yogyakarta:

    a) Yogyakarta – Wates

    b) Yogyakarta – Sleman – Magelang

    c) Yogyakarta – Wonosari

    d) Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles)

    Ruas Jalan Tol

    Jumat, 20 Desember 2024 – Minggu, 22 Desember 2024 Pukul 00.00 – 24.00 waktu setempat
    Selasa, 24 Desember 2024 Pukul 00.00 – 24.00 waktu setempat
    Kamis, 28 Desember 2024 – Minggu, 29 Desember 2024 Pukul 06.00 – 24.00 waktu setempat
    Rabu, 1 januari 2025 Pukul 06.00 – 24.00 waktu setempat

    Ruas Jalan Tol yang Mengalami Pembatasan Operasional Angkutan Barang

    1. Lampung dan Sumatera Selatan:

    Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung – Palembang

    2. DKI Jakarta:

    a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo

    b) Jakarta Outer Ring Road (JORR)

    c) Dalam Kota Jakarta

    3. DKI Jakarta dan Jawa Barat:

    a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong

    b) Cigombong – Cibadak

    c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu

    d) Jakarta – Cikampek

    4. DKI Jakarta – Banten:

    Jakarta – Tangerang- Merak

    5. Jawa Tengah:

    a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang

    b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang)

    c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang)

    d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang)

    e) Semarang – Solo – Ngawi

    f) Semarang – Demak

    g) Yogyakarta – Solo segmen Kartasura – Klaten

    h) Yogyakarta – Solo segmen Klaten – Prambanan (Fungsional)

    6. Jawa Timur:

    a) Surabaya – Gempol

    b) Surabaya – Gresik

    c) Probolinggo – Banyuwangi segmen SS Gending – SS Kraksaan (Fungsional)

    7. Jawa Barat:

    a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi

    b) Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan

    c) Cileunyi – Cimalaka

    d) Cimalaka – Dawuan

    e) Jakarta – Cikampek II Selatan segmen Sadang – Kutanegara (Fungsional)

    Dengan adanya pembatasan ini, diharapkan arus lalu lintas selama libur Nataru dapat berjalan lebih lancar dan aman bagi semua pengguna jalan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Mencicipi Mangut Salmon Asap dengan Sentuhan Khas Jawa di Candi Borobudur

    Mencicipi Mangut Salmon Asap dengan Sentuhan Khas Jawa di Candi Borobudur

    Magelang, Beritasatu.com – Berlibur ke Magelang, Jawa Tengah, Anda bisa mencicipi kuliner mangut yang berbeda. Bila biasanya menggunakan ikan air tawar, tetapi di kawasan Candi Borobudur, Magelang mangut diolah dengan ikan salmon.

    Hidangan khas Jawa yang biasanya menggunakan ikan air tawar, yakni mangut hadir dengan sentuhan berbeda di Magelang, Jawa Tengah. Pasalnya, di Magelang menyajikan mangut dengan bahan utama ikan salmon. Kombinasi ikan salmon yang lembut dan kuah santan kental dengan rempah khas Jawa menghasilkan rasa yang menggoda selera.

    Berlokasi di kawasan taman wisata Candi Borobudur, tepatnya di tepi bukit Dagi, Prana Borobudur menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner khas sambil menikmati pemandangan indah dan sejuknya udara sekitar Candi Borobudur.

    Menggandeng keindahan situs warisan dunia ini, restoran tersebut menyuguhkan menu mangut ikan salmon asap dengan kuah rempah yang kental, menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

    Chef Prana Borobudur Jojo menjelaskan, mangut ikan salmon ini sengaja dihadirkan untuk memberikan pengalaman kuliner yang unik bagi wisatawan.

    “Kami ingin memperkenalkan masakan lokal dengan kombinasi ikan salmon, yang mungkin jarang ditemui di kuliner Indonesia. Dengan menu ini, pengunjung bisa menikmati cita rasa tradisional sambil merasakan kelezatan ikan salmon,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (14/12/2024).

    Proses pengolahan ikan salmon ini tidak jauh berbeda dengan cara memasak mangut pada umumnya. Ikan salmon dibelah dan diambil dagingnya, kemudian diasap hingga matang.

    Setelah itu, daging salmon dicampurkan dengan kuah santan kental yang sudah diperkaya dengan bumbu rempah khas Jawa, mempertahankan cita rasa original ikan salmon tanpa menghilangkan keunikan bumbu yang digunakan.

    Untuk menikmati kelezatan mangut ikan salmon ini, pengunjung perlu merogoh kocek sebesar Rp 105.000. Harga tersebut sudah termasuk nasi dan pengalaman kuliner di tengah pemandangan hijau yang mempesona, dengan latar belakang kemegahan Candi Borobudur.

    Wisatawan asal Surabaya Syafira Defani Putri mengungkapkan, pertama kali mencicipi mangut ikan salmon. Menurutnya, meski mangut identik dengan ikan air tawar, mangut ikan salmon di sini memiliki rasa yang unik dan menggugah selera.

    “Rasanya berbeda, sangat enak. Bumbunya pas, ada pedas-pedasnya. Ini membuat liburan di Candi Borobudur semakin menyenangkan,” kata Syafira.

  • Wisata Embung Jetis Suruh di Yogyakarta, Bisa Melihat Gunung Merapi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        13 Desember 2024

    Wisata Embung Jetis Suruh di Yogyakarta, Bisa Melihat Gunung Merapi Yogyakarta 13 Desember 2024

    Wisata Embung Jetis Suruh di Yogyakarta, Bisa Melihat Gunung Merapi
    Editor
    KOMPAS.com

    Embung Jetis Suruh
    terletak di Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
    Embung Jetis Suruh merupakan wisata alam dengan fasilitas wisata lengkap dan latar belakang Gunung Merapi.
    Tempat wisata ini dapat menjadi alternatif untuk mengisi liburan bersama keluarga maupun teman di alam terbuka.
    Embung Jetis Suruh dikelilingi tanaman hijau dengan latar belakang Gunung Merapi, yang akan terlihat terutama saat cuaca cerah.
    Pemandangan alam tersebut mampu mengusir kepenatan keseharian di tengah udara yang tidak terlalu panas.
    Pengunjung dapat menikmati embung sambil duduk-duduk di gazebo.
    Gazebo terletak di depan pintu masuk embung, di bawah pohon talok dan di atas rerumputan hijau.
    Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati sensasi derasnya air mengalir dari pintu air menuju sungai di bawahnya.
    Bagi Anda yang senang camping, tersedia area camping yang cukup luas terdapat di area kiri embung.
     
    Pada di sisi kanan terdapat instalasi seni yang berbentuk rumah, taman, dan aliran sungai.
    Pengunjung juga akan mendapati taman bunga dan miniatur kapal berkepala naga.
    Pengelola membuat pavingblok di sekeliling embung, yang dapat digunakan untuk jogging.
    Jika Anda merasa lapar dan haus tidak perlu khawatir, tersedia pendopo megah yang berfungsi sebagai 
    foodcourt
    dengan daya tampung sekitar 75 orang.
    Embung Jetis Suruh awalnya dibangun sebagai irigasi perkebunan dan sawah. Untuk itu, bangunan embung ini berada di titik paling tinggi di Desa Donorejo.
    Pembangunan Embung Jetis Suruh dilakukan pada tahun 2014 oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan ESDM DIY. Volume daya tampung air embung mencapai 24 ribu m3.
    Air yang tertampung berasal dari mata air gumuk Sicino, yang merembes melalui Sungai Gayam.
    Melihat perkembangan pariwisata yang makin meningkat di Sleman.
    Pada tahun 2018 pengelolaan embung difokuskan dalam bidang pariwisata dan pengelolaannya diserahkan oleh BUMDes Sri Taman Rejeki Desa Donoharjo.
    Jarak tempuh Tugu Jogja menuju Embung Jetis Suruh sekitar 14,7 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 28 menit.
    Perjalanan dapat melalui Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Magelang, Jalan Pandowoharjo, dan

    Jalan Balong-Degolan.
    Sumber:
    mediacenter.slemankab.go.id
    www.google.com/maps
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Sepeda Motor di Magelang Dicuri dalam Semalam, Maling Rusak Gembok Gerbang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Desember 2024

    6 Sepeda Motor di Magelang Dicuri dalam Semalam, Maling Rusak Gembok Gerbang Regional 13 Desember 2024

    6 Sepeda Motor di Magelang Dicuri dalam Semalam, Maling Rusak Gembok Gerbang
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Enam sepeda motor dilaporkan hilang diduga dicuri dari dua indekos berbeda dalam satu malam di Kota
    Magelang
    , Jawa Tengah.
    Kejadian ini berlangsung pada Jumat (13/12/2024) dini hari, dan semua korban merupakan mahasiswa.
    Pelaku pencurian diduga merusak gembok gerbang indekos menggunakan alat yang menyerupai kunci.
    Video yang merekam aksi pencurian tersebut telah beredar di media sosial, menunjukkan seseorang yang masuk ke halaman indekos dengan hati-hati sambil mengamati barisan sepeda motor yang terparkir.
    Salah satu akun Instagram yang mengunggah video tersebut hanya mencantumkan lokasi kejadian di Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, tanpa menyebutkan nama indekos.
    Penjabat sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Magelang Kota, Iptu Iwan Kristiana, membenarkan adanya pencurian sepeda motor di Potrobangsan.


    Ia menjelaskan bahwa enam sepeda motor dari enam pemilik berbeda hilang dan semua korban menyadari kehilangan mereka pada Jumat pagi.
    “(Korban) mahasiswa semua,” ungkap Iwan kepada
    Kompas.com
    melalui aplikasi perpesanan, Jumat malam.
    Di indekos pertama, dua sepeda motor hilang dengan total kerugian sekitar Rp 53,5 juta.
    Sementara di indekos kedua, empat sepeda motor hilang dengan taksiran kerugian mencapai Rp 68 juta.
    “Motor yang dicuri terdiri dari tiga Honda Beat, satu Yamaha Scorpio, satu Kawasaki KLX, dan satu Honda CRF,” jelasnya.
    Iwan menambahkan bahwa rekaman kamera pengawas hanya memperlihatkan satu pelaku, seperti yang ditampilkan dalam video yang beredar di media sosial.
    Ia belum dapat memastikan jumlah total pelaku yang terlibat dalam pencurian tersebut.
    Semua korban telah melapor ke Polres Magelang Kota pada hari ini.
    Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap
    kasus pencurian
    ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, Adik Gus Miftah Yang Bongkar Silsilah Keluarganya Bukan Kiai

    Sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, Adik Gus Miftah Yang Bongkar Silsilah Keluarganya Bukan Kiai

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok Miftahul Khaeron alias Tajib, adik Gus Miftah yang baru-baru ini memberikan pengakuan mengejutkan.

    Bahkan pengakuan itu membantah klaim Gus Miftah yang sempat mengklaim memiliki nasab langsung dari Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pondok Pesantren Gerbang Tinatar atau Pondok Tegalsari Ponorogo.

    Secara tegas Tajib membantah jika silsilah keluarganya berasal dari keturunan kiai, karena ayahnya adalah petani dan ibunya penjual sayuran.

    Namun selama ini diketahui Gus Miftah menggunakan gelar gus di belakang namanya yang biasanya disematkan untuk anak kiai.

    Fakta baru tersebut dibongkar langsung adik pria bernama Miftah Maulana itu.

    Tajib juga menjawab rumor Gus Miftah lupa orangtua hingga jarang pulang kampung.

    Sebelumnya, sosok pendakwah Gus Miftah kini menjadi sorotan.

    Itu setelah kasus Guf Miftah menghina penjual es teh hingga pendakwah itu mundur dari jabatan Utusan Presiden.

    Karena kasus ini, silsilah keluarga Gus Miftah ikut dikulik.

    Keluarga Gus Miftah tinggal di Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur. 

    Adik Gus Miftah mengakui kakaknya jarang pulang kampung ke Lampung. 

    Ia pun memberikan alasan kakaknya jarang mendatangi rumah keluarganya di Lampung.

    “Itu sudah dari zaman dahulu sebelum Covid, ya kan memang pada masa itu lagi apa ya Lagi populer-populernya beliau jadi pada masa itu  jarang sekali pulang itu,” kata Tajib dikutip dari akun Youtube TV One News, Selasa (10/12/2024) via TribunJakarta.

    Tajib pun menegaskan rumor yang beredar bahwa Gus Miftah lupa orangtuanya tidak benar.

    Namun, Gus Miftah jarang pulang karena pada waktu itu sang pendakwah lagi tenar sehingga kerap berdakwah.

    Kemudian, Indonesia mengalami pandemi Covid-19.

    “Saya sebagai keluarga untuk menepis akan hal itu,” katanya.

    Tajib mengatakan orangtuanya kadang dipanggil bila Gus Miftah mengikuti kegiatan pengajian di Lampung.

    Selain itu, Gus Miftah juga telah menawarkan kedua orangtuanya untuk tinggal di Yogyakarta. Bahkan, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu telah membelikan rumah di Jogja.

    “Tapi memang orang tua saya menolak karena bapak saya di sini dari masa bukan di desa,” katanya.

    Orangtua Gus Miftah tinggal sejak desa itu bernama Desa Adirejo, Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Tengah.

    Kemudian menjadi Desa Adiluhur, Jabung, Lampung Timur. 

    “Bapak saya itu dari nol buka wilayah dan di sini mendirikan waktu dulu musala atau langgar kan gitu langgar karena memang Bapak saya punya basic pesantren dari Jawa Timur,” katanya.

    Di sisi lain, Gus Miftah juga mengaku bernasab langsung ke Kiai Ageng Muhammad Besari pendiri Pondok Pesantren Gerbang Tinatar atau Pondok Tegalsari Ponorogo.

    Namun Tajib memastikan keluarganya bukan dari kalangan kiai. 

    Ayah Gus Miftah bernama Turut atau Murodi adalah petani, sedangkan ibunya pedagang sayur.

    Keduanya dari Jawa bertransmigrasi ke Lampung.

    Gus Miftah dalam beberapa ceramahnya mengklaim dirinya keturunan kesembilan dari Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Pendakwah berambut gondrong ini mengklaim nasab ayahnya tersambung ke Kiai Ilyas, putra Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Tajib mengatakan Gus Miftah anak ketiga. 

    “Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi,” kata Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024). 

    Ia dan keluarganya tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.

    Anak pertama Murodi lahir di Palembang, Sumatera Selatan, anak kedua sampai kelima termasuk Gus Miftah lahir di Jabung, Lampung.

    Sejak kecil Gus Miftah dititipkan untuk mondok di Pesantren Bustanul Ulum, milik adik ayahnya. Miftah dikenal sosok pendiam, tidak merokok, apalagi minum minuman keras, tapi berjiwa sosial tinggi.

    Tajib mengaku jarang berkomunikasi dengan Gus Miftah dan ekonomi saudara-saudara yang lain tidak seberuntung Gus Miftah.

    Klaim Gus Miftah sebagai keturunan pendiri Pondok Tegalsari diragukan oleh warganet.

    Raden Kunto Pramono sebagai ahli waris dan keturunan kedelapan Kiai Ageng Muhammad Besari tidak menemukan nama Gus Miftah dalam silsilah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.

    Ia malah mempertanyakan nasab yang lebih detail jika memang Gus Miftah mengaku keturunan kesembilan Kiai Ageng Muhammad Besari.

    “Itu (Gus Miftah) tidak ada dalam silsilah. Maksud saya, saya mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Besari itu, dari istri keberapa, itu nanti akan ketemu. Setelah saya cek (Miftah) kok enggak ada, saya merasa ada keraguan di sana,” kata Raden Kunto Pramono.

    Gus Miftah menjadi viral setelah mengolok-olok Sunhaji pedagang es teh dalam ceramahnya pada 20 November 2024. 

    Saat itu Gus Mitah mengisi acara Magelang Bersholawat yang dihadiri calon Bupati dan calon Wakil Bupati Magelang, Sudaryanto dan Agung Trijaya di Lapangan Soepardi Kecamatan Mungkid Magelang.

    Sosok Adik Gus Miftah

    Videonya pun viral, terlebih ketika membahas asal usul keluarga dari Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah.

    Menurut pengakuan Tajib seperti yang diunggah akun Youtube RTV, bahwa ayahnya bukan seorang Kiai.

    Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya hanyalah pedagang sayur.

    Mereka berasal dari keluarga sederhana dari Jawa yang bertransmigrasi ke Lampung.

    Tajib mengatakan, bahwa Gus Miftah adalah kakak kandungnya yang nomor tiga.

    “Alhamdulillaah sih sampai saat ini kalau memang masih diakui (adik) tapi,” ungkap Tajib, dikutip dari Pos Belitung, Selasa (10/12/2024). 

    Tajib mengatakan, mereka tinggal di Lampung di kawasan Jabung, yang sekarang dikenal dengan nama Adiluhur.

    Menurutnya, anak pertama lahir di Palembang, Sumatera Selatan.

    Lalu, anak kedua sampai kelima lahir di Jabung, Lampung, termasuk Miftah.

    Tajib mengaku orang tua mereka hidup sederhana.

    Ayah seorang petani dan ibu berdagang sayur di pasar.

    Diungkap Tajib, sejak kecil Miftah dititipkan orang tua belajar di Pesantren Bustanul Ulum, milik adik ayahnya.

    Diakuinya, Miftah adalah sosok pendiam, tidak merokok, apalagi minum minuman keras.

    Miftah juga dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi.

    Selain itu, dia mengaku jarang berkomunikasi dengan Miftah dan ekonomi saudara-saudara yang lain tidak seberuntung Miftah. (*)

     

  • Aturan, Lokasi dan Waktu Pembatasan Kendaraan saat Libur Nataru

    Aturan, Lokasi dan Waktu Pembatasan Kendaraan saat Libur Nataru

    Jakarta

    Agar lalu lintas lancar saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pemerintah menerapkan pembatasan kendaraan di sejumlah lokasi. Sebab, diprediksi akan ada lebih dari 110 juta orang yang melakukan perjalanan selama libur Nataru.

    Kementerian Perhubungan bersama dengan Korlantas Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Angkutan Natal 2024 Dan Tahun Baru 2025. Dalam SKB itu ada pengaturan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang di libur natal dan tahun baru.

    “Seperti yang kita ketahui bersama, pada libur nataru tahun ini diprediksi terdapat lebih dari 110 juta pergerakan masyarakat yang sebagian besar akan berlibur dengan prediksi arus pergi pertama pada 24 Desember 2024 dan arus pergi kedua pada 31 Desember 2024,” kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani dikutip dari keterangan tertulisnya.

    Ia menyatakan melalui SKB ini perjalanan pada masa libur akhir tahun nanti akan ada pengaturan lalu lintas dan juga pembatasan operasional kendaraan angkutan barang demi keselamatan, kenyamanan serta ketertiban bersama.

    Pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.

    “Kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan atau tetap bisa beroperasi yaitu yang mengangkut BBM/BBG, hantaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, sepeda motor gratis serta barang pokok,” imbuhnya.

    Namun kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan beberapa ketentuan, yakni diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, dan nama serta alamat pemilik barang. Terakhir, ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.

    Adapun waktu pembatasan kendaraan angkutan barang diberlakukan mulai Jumat, 20 Desember 2024 pukul 00.00 sampai Minggu, 22 Desember 2024 pukul 24.00 waktu setempat. Kemudian hari Selasa, 24 Desember 2024 pukul 00.00 sampai pukul 24.00 waktu setempat.

    “Diberlakukan kembali hari Kamis, 26 Desember 2024 pukul 06.00-Minggu, 29 Desember 2024 pukul 24.00 waktu setempat dan hari Rabu, 1 Januari 2025 pukul 06.00 sampai pukul 24.00 waktu setempat,” jelasnya.

    Berikut ruas jalan tol yang menerapkan pembatasan kendaraan angkutan barang:

    1.Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung – Palembang.

    2.DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang- Merak.

    3.DKI Jakarta:
    a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
    b) Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
    c) Dalam Kota Jakarta.

    4.DKI Jakarta dan Jawa Barat:
    a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
    b) Cigombong – Cibadak;
    c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
    d) Jakarta – Cikampek.

    5.Jawa Barat:
    a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
    b) Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan;
    c) Cileunyi – Cimalaka;
    d) Cimalaka – Dawuan; dan
    e) Jakarta – Cikampek II Selatan segmen Sadang – Kutanegara (Fungsional).

    6.Jawa Tengah:
    a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
    b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
    c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
    d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
    e) Semarang – Solo – Ngawi;
    f) Semarang – Demak; dan
    g) Yogyakarta – Solo segmen Kartasura – Klaten; dan
    h) Yogyakarta – Solo segmen Klaten – Prambanan (Fungsional).

    7.Jawa Timur:
    a) Surabaya – Gempol;
    b) Surabaya – Gresik; dan
    c) Probolinggo – Banyuwangi segmen SS Gending – SS Kraksaan (Fungsional).

    Sementara itu, waktu pembatasan operasional angkutan barang di ruas non-tol berlaku mulai hari Jumat, 20 Desember 2024-Minggu, 22 Desember 2024 masing-masing pukul 05.00 sampai 22.00 waktu setempat. Dilanjutkan pada hari Selasa, 24 Desember 2024 mulai pukul 05.00-22.00 waktu setempat.

    “Dimulai kembali pembatasan pasa hari Kamis, 26 Desember 2024-Minggu, 29 Desember 2024 masing-masing pukul 05.00-22.00 waktu setempat dan hari Rabu, 1 Januari 2025 pukul 05.00 – 22.00 waktu setempat,” tegasnya.

    Berikut ruas jalan non-tol yang diberlakukan pembatasan:

    1.Sumatera Utara:
    a) Bts. Provinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Sei;
    b) Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantauprapat – Kota Pinang – Bts Riau;
    c) Medan – Berastagi; dan
    d) Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.

    2.Jambi dan Sumatera Barat:
    a) Jambi – Sarolangun – Padang;
    b) Jambi – Tebo – Padang;
    c) Jambi – Sengeti – Padang; dan
    d) Padang – Bukit Tinggi.

    3.Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.

    4.DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak.

    5.Banten:

    6.DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon.

    7.Jawa Barat:

    8.Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.

    9.Jawa Tengah:
    a) Solo – Klaten – Yogyakarta;
    b) Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak;
    c) Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
    d) Tegal – Purwokerto.

    10. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.

    11. Yogyakarta:
    a) Yogyakarta – Wates;
    b) Yogyakarta – Sleman – Magelang;
    c) Yogyakarta – Wonosari; dan
    d) Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).

    12. Jawa Timur:

    13. Bali: Denpasar – Gilimanuk.

    “Setiap momen-momen libur panjang kami selalu lakukan pengaturan dan diharapkan semua pihak dapat mencermati dan melaksanakan aturan pembatasan ini sebaik-baiknya demi meningkatkan aspek keselamatan,” ucap Yani.

    Apabila terjadi perubahan arus lalu lintas secara situasional, pihak kepolisian dapat melaksanakan manajemen operasional berupa diskresi petugas kepolisian.

    (rgr/din)