kab/kota: Magelang

  • Wamendagri: 505 Kepala daerah retret di Magelang selama sepekan

    Wamendagri: 505 Kepala daerah retret di Magelang selama sepekan

    Sudah disiapkan oleh Bapak Presiden, Magelang itu menjadi tempat pembekalan bagi para pimpinan, dimulai dari kabinet Merah Putih

    Yogyakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan sebanyak 505 kepala daerah mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, selama sepekan setelah dilantik pada 20 Februari 2025 di Jakarta.

    Bima Arya di Kompleks Gedung Agung, Yogyakarta, Minggu, mengatakan retreat di Magelang berlangsung 21 hingga 28 Februari 2025.

    “Sudah disiapkan oleh Bapak Presiden, Magelang itu menjadi tempat pembekalan bagi para pimpinan, dimulai dari kabinet Merah Putih,” ujar dia.

    Bima memastikan retret kepemimpinan di Akmil, Magelang lebih efektif dan efisien karena sarana dan prasarana yang ada sebelumnya masih bisa digunakan.

    “Daripada kita mengeluarkan anggaran lagi untuk tempat-tempat lain, ya lebih lebih efektif efisien di situ saja. Karena tenda-tendanya bisa menggunakan yang sudah disiapkan dan sempat digunakan oleh para menteri,” ucap dia.

    Terkait mekanisme keberangkatan para kepala daerah ke Magelang, Wamendagri menyebutkan ada beberapa opsi yang masih dalam tahap kajian.

    Salah satu skenarionya, kata Bima, kepala daerah berkumpul terlebih dahulu di Gedung Agung Yogyakarta sebelum bertolak ke Magelang bersama-sama menggunakan bus.

    Jika skenario ini diterapkan, dia berharap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X turut membersamai pelepasan para kepala daerah menuju lokasi pembekalan.

    “Berkumpul di sini kemudian bersama-sama dengan bis ke Magelang gitu. Ini salah satu opsi. Opsi lain bertemu atau berkumpul langsung di Magelang,” tutur Bima.

    Bima menjelaskan retret bakal diisi tiga materi utama yakni pemahaman tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepala daerah, arahan strategis terkait Astacita oleh para menteri, serta pembekalan kepemimpinan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

    Selain itu, Menteri Keuangan dijadwalkan menyampaikan materi khusus terkait efisiensi anggaran bagi kepala daerah.

    Menurut Bima, Kemendagri bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Lemhanas tengah menyusun rangkaian acara tersebut.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamendagri: 505 Kepala Daerah Ikut Retret 21-28 Februari di Magelang

    Wamendagri: 505 Kepala Daerah Ikut Retret 21-28 Februari di Magelang

    Jakarta

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mengatakan pembekalan atau retret kepala daerah akan digelar 21-28 Februari 2025 di Akmil Magelang, Jawa Tengah. Nantinya sebanyak 505 kepala daerah terpilih akan mengikuti retret.

    “Insyallah direncanakan pelantikan kepala daerah itu di tanggal 20 Februari di Jakarta, ada 505 kepala daerah, gubernur, bupati/wali kota yang akan dilantik langsung oleh Presiden Prabowo,” kata Bima Arya di Gedung Agung Yogyakarta, dilansir detikJogja Minggu (9/2/2025).

    “Di Magelangnya insyallah sampai tanggal 28 Februari, 7 hari. 21 (Februari) itu check-in di Magelang,” imbuhnya.

    Bima menyebut, usai pelantikan, para kepala daerah akan dikumpulkan di Magelang untuk pembekalan. Retret nantinya akan sama seperti yang sudah dilakukan Menteri Kabinet Merah Putih beberapa waktu lalu.

    “Memang sudah disiapkan oleh Bapak Presiden, Magelang itu menjadi tempat pembekalan bagi para pimpinan, dimulai dari Kabinet Merah Putih, di samping di sana sudah ada tempatnya,” ujarnya.

    Bima mengatakan 505 kepala daerah terpilih tersebut, adalah kepala daerah yang bebas gugatan Mahkamah Konstitusi dan dismissal. Nantinya akan dibahas terkait beberapa materi dalam retret, mulai dari tupoksi hingga Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Materinya itu pertama tentang tupoksi dari para kepala daerah, kedua asta cita yang disampaikan menteri-menteri terkait. Ketiga pembekalan dari Lemhanas,” papar Bima.

    baca selengkapnya di sini.

    (wnv/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wamendagri: Kepala Daerah Akan Kumpul di Istana Yogyakarta Sebelum Ikuti Retret di Magelang

    Wamendagri: Kepala Daerah Akan Kumpul di Istana Yogyakarta Sebelum Ikuti Retret di Magelang

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengunjungi Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Minggu (9/2/2025). Kunjungannya ini dalam rangka membahas persiapan pembekalan atau retret kepala daerah yang akan digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

    Bima Arya mengatakan rencananya pelantikan kepala daerah akan diselenggarakan pada 20 Januari di Jakarta. Dikatakannya ada 505 gubernur, bupati dan wali kota yang akan dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan selanjutnya akan mengikuti retret kepala daerah di Magelang.

    “Ini sedang meninjau survei untuk opsi-opsi retret kepala daerah. Mereka mungkin akan berkumpul dahulu di sini (Yogyakarta) sebelum sama-sama berangkat ke Magelang. Jadi ada beberapa opsi,” ujar Bima Arya Minggu (9/2/2025).

    Menurut Bima, Istana Kepresidenan Yogyakarta ini akan menjadi titik temu saja para kepala daerah sebelum berangkat mengikuti retret ke Magelang. Namun demikian, meeting point ini hanya salah satu opsi selain bertemu langsung ke Magelang. 

    “Ini salah satu opsi, selain opsi lain tentunya bertemu atau berkumpul langsung di Magelang. Kami sedang melakukan simulasi dan besok saya kira akan dirapatkan bersama Pak mensesneg di Jakarta,” lanjut Bima. 

    Acara retret kepala daerah akan digelar selama satu pekan dari 21 hingga 28 Januari 2025. 

    “Materinya itu intinya pertama adalah tentang Tupoksi dari para kepala daerah yang kedua Astacita yang disampaikan oleh para menteri-menteri terkait, dan yang ketiga adalah ada pembekelan juga dari Lemhanas,” ujar Bima.

    Sebagimana diketahui pemerintah berencana mengadakan retret atau pembekalan bagi kepala daerah yang akan dilantik. Retret kepala daerah ini direncanakan akan dilaksanakan di Magelang dan dirancang dengan kurikulum yang lebih mendalam dibandingkan dengan retret menteri sebelumnya.

  • Anak di Sidoarjo Polisikan Ayah, Alasannya Tak Dinafkahi 10 Tahun hingga Harus Jual Gorengan – Halaman all

    Anak di Sidoarjo Polisikan Ayah, Alasannya Tak Dinafkahi 10 Tahun hingga Harus Jual Gorengan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak perempuan di Sidoarjo, Jawa Timur, berinisial IV (16) melaporkan ayah kandungnya sendiri ke polisi.

    Bukan tanpa alasan, keputusan siswi SMA tersebut didasarkan karena sang ayah tidak menafkahi IV dan ibunya sejak 2015 atau selama 10 tahun terakhir.

    Untuk membantu ibunya menyambung hidup, setiap pagi IV pun menggoreng adonan kue untuk dijual di sekolah.

    “Minta uang saja ke ayah selalu dimarahi, bahkan nomor teleponku diblokir,” kata IV, Sabtu (8/2/2025) dilansir dari TribunJatim.com.

    IV yang sehari-hari tinggal bersama ibunya, berinisiatif membantu meringankan beban sang ibu karena merasa terlalu banyak menanggung seluruh biaya sekolahnya.

    “Ibu selama ini kerja di tempat katering, saya bantu untuk jual gorengan,” ungkap IV.

    Sejak orang tuanya berpisah 10 tahun lalu, ayah IV memilih pergi ke Yogyakarta dan tidak pernah menghubunginya lagi.

    Ayahnya kini diketahui bekerja di Magelang, namun tidak pernah memberi IV nafkah.

    Puncak kekecewaan terhadap ayahnya terjadi pada Desember 2024 lalu, saat ponsel IV rusak dan ia hendak meminta uang sebesar Rp 500 ribu ke sang ayah untuk biaya servis.

    Ia sempat dijanjikan akan diberi awal Tahun Baru 2025 tetapi, janji itu tak ditepati, bahkan nomor WhatsApp IV diblokir.

    “Aku dibilang anak yang bisanya minta uang,”  sebutnya.

    “Nomor saya beberapa kali diblokir,” imbuhnya.

    Merasa sangat kecewa, IV dan ibunya pun berencana melayangkan somasi kepada ayahnya. IV mengaku tidak takut, justru ia merasa ditantang.

    “Dia bilang, memangnya bisa kamu somasi, emang mampu,” ujar IV.

    Tak memiliki pilihan lain, IV bersama ibunya, yang didampingi pengacara, melaporkan ayahnya ke Polda Jatim atas dugaan tindak pidana penelantaran anak.

    Keputusan IV untuk melaporkan ayahnya sendiri ke polisi atas tuduhan penelantaran anak bukan pilihan mudah.

    Tetapi bagi IV, ini adalah satu-satunya jalan untuk memperjuangkan haknya. 

    Sebab, tiap kali meminta nafkah yang merupakan haknya sebagai anak tidak jarang mendapat komentar bernada tidak mengenakkan dari keluarga ayahnya.

    “Padahal aku gak minta nafkah banyak, cuma minta bentuk apa yang jadi kebutuhan. Saya sakit hati belum tentu tentu tiap bulan dapat Rp 100 ribu, tapi tiap kali minta uang WhatsApp diblokir. Ayah itu gak pernah kasih nafkah sejak 2015, makanya aku akan melaporkan ayah,” bebernya.

    Pengacara IV, Johan Widjaja, mengungkapkan bahwa laporan ini dibuat karena IV sudah terlalu jengkel dengan sikap ayahnya.

    Dikatakan Johan bahwa kliennya merasa tak punya pilihan lain selain melaporkan ayahnya ke polisi.

    Johan pun berharap dari laporan tersebut di IV bisa mendapat haknya sebagai anak.

    Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan anak dan tanggung jawab orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak-anak mereka.

    “Penelantaran anak itu bisa masuk ranah pidana. Itu diatur di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),” terang Johan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tiap Hari Jual Gorengan di Sekolah, Anak Polisikan Ayah Kandung karena 10 Tahun Tak Dinafkahi: Sakit

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Ani Susanti) (Kompas.com/Izzatun Najibah)

  • Ribuan Umat Buddha Peringati Hari Magha Puja di Candi Borobudur

    Ribuan Umat Buddha Peringati Hari Magha Puja di Candi Borobudur

    Magelang, Beritasatu.com – Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia dan sejumlah negara mengikuti perayaan Magha Puja 2568 BE/2025 di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (8/2/2025).

    Magha Puja dirayakan setiap bulan purnama pada bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang pertemuan Sang Buddha dengan 1.250 Biksu Arahat. Puncak perayaan ini ditandai dengan tradisi Pradaksina, yaitu mengelilingi Candi Borobudur sambil membawa bunga sedap malam.

    Dalam suasana yang khidmat, ribuan biksu dan umat Buddha berjalan berbaris rapi mengitari Candi Borobudur sebanyak tiga kali searah jarum jam. Tradisi Pradaksina ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada objek suci, sekaligus untuk melenyapkan karma buruk dan memperoleh keberuntungan.

    Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi menjelaskan, Magha Puja merupakan bagian dari rangkaian perayaan hari besar keagamaan Buddha. Tahun ini, lebih dari 1.500 biksu dan umat Buddha dari dalam negeri dan negara sahabat turut berpartisipasi. Ia berharap, kegiatan ini dapat memperkuat semangat umat dalam menjalankan ajaran Sang Buddha.

    Menurutnya, Magha Puja bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk mengingat ajaran Sang Buddha, terutama tiga hal utama, yaitu tidak berbuat jahat, menambah kebajikan, dan menyucikan hati serta pikiran.

    “Tiga hal ini terkesan mudah, tetapi cukup sulit untuk dilaksanakan. Karena butuh komitmen dan butuh kewaspadaan,” kata Supriyadi seusai mengikuti tradisi Pradaksina, Sabtu (8/2/2025).

    Sebelum melakukan Pradaksina, para biksu, biksuni, dan umat Buddha melaksanakan prosesi pembacaan paritta suci di Taman Lumbini, kawasan Candi Borobudur. Ritual ini berlangsung khidmat dengan para umat duduk dalam posisi ajali. Setelah pembacaan paritta suci, acara dilanjutkan dengan pemberkahan berupa pemercikan air suci kepada para umat.

    Perayaan Magha Puja di Candi Borobudur tidak hanya mempererat persaudaraan umat Buddha, tetapi juga memperkuat posisi candi ini sebagai pusat spiritualitas dunia.

  • Menimbang Urgensi Retreat Kepala Daerah di Tengah Pemangkasan Anggaran Pemerintah

    Menimbang Urgensi Retreat Kepala Daerah di Tengah Pemangkasan Anggaran Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA – Rencana retreat kepala daerah menimbulkan pertanyaan di tengah kebijakan pemangkasan anggaran 2025 yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Pasalnya, rencana tersebut bertolak belakang dengan niat pemerintah pusat yang tengah beres-beres dari kegiatan yang berpotensi membebani keuangan negara, sehingga bertentangan dengan langkah efisiensi besar-besaran yang sedang dijalankan.

    Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Wahyu Iskandar pun melihat bahwa pemangkasan anggaran dilakukan sebagai upaya meningkatkan efektivitas belanja negara dengan mengutamakan program prioritas nasional. 

    Namun, kata Wahyu, retreat kepala daerah yang selama ini menjadi wadah koordinasi malah dinilai tidak efisien dalam penggunaan anggaran. Besarnya biaya operasional, akomodasi, serta fasilitas yang diperlukan membuat banyak pihak mempertanyakan urgensi kegiatan ini.

    “Retreat semacam ini cenderung bersifat seremonial dan lebih menampilkan kesan simbolis daripada memberikan dampak nyata terhadap efektivitas pemerintahan. Seharusnya, Prabowo lebih fokus pada evaluasi internal secara berkala daripada melakukan evaluasi melalui kegiatan seperti ini,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (6/2/2025). 

    Selain itu, dia melanjutkan bahwa saat ini masih banyak tugas dan fungsi antar kementerian serta lembaga yang bertabrakan, ditambah dengan transisi sumber daya manusia di internal kementerian yang belum sepenuhnya selesai.

    Menurutnya, hal tersebut yang seharusnya menjadi prioritas utama Prabowo, karena jika koordinasi internal tidak berjalan optimal, maka efektivitas pemerintahan juga akan terganggu.

    Di sisi anggaran, Wahyu menyebut jika retreat ini menggunakan dana dari APBN, ini bertentangan dengan prinsip efisiensi yang selama ini digaungkan oleh Prabowo. 

    Penyebabnya, kata Wahyu, dalam kondisi saat ini, masih banyak permasalahan birokrasi yang perlu dibereskan, penggunaan anggaran untuk acara seremonial seperti ini berpotensi menjadi pemborosan yang tidak memberikan manfaat konkret.

    “Retreat ini terkesan lebih sebagai gimmick politik untuk menunjukkan soliditas kepala daerah di hadapan publik, ketimbang sebagai langkah strategis untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan,” pungkas Wahyu.

    Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet pun menyampaikan bahwa jika memperhatikan maksud pembekalan yang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo menjadi tidak lumrah.

    Yusuf meyakini bahwa tanpa adanya retreat pemerintah daerah masih bisa didorong untuk melakukan konsolidasi dengan pemerintah pusat melalui beberapa aturan yang sebenarnya sudah ada seperti misalnya melalui undang-undang harmonisasi keuangan pusat dan daerah.

    Aturan ini, kata Yusuf, yang seharusnya cukup untuk menjadi acuan pemerintah daerah untuk melakukan konsolidasi dengan pemerintah pusat terkait kebijakan-kebijakan yang akan muncul kedepannya. 

    Apalagi jika ternyata proses ini menggunakan anggaran negara yang seharusnya dalam proses efisiensi anggaran ini menjadi kurang tepat.

    “Saya kira dalam konteks politik anggaran kegiatan ini menambah list in konsistensi apa yang disampaikan oleh presiden Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran,” ujar Yusuf. 

    Dia menilai bahwa pemerintah sebelumnya di awal transisi melakukan perombakan kabinet dan lembaga dan pemerintah baru juga ikut melakukan penambahan jumlah Kementerian/Lembaga yang juga merupakan bentuk tak selaras dengan niat efisiensi.

    “Hal ini, tentu tidak selaras dengan semangat untuk melakukan efisiensi dan saat ini pun pemerintah juga melakukan upaya penghematan dan upaya penghematan ini juga kemudian tidak selaras dengan rencana pemerintah untuk melakukan pembekalan untuk kepala daerah,” pungkas Yusuf.

    Untuk Jaga Loyalitas ke Prabowo

    Sementara itu, Pengamat politik sekaligus Direktur Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo pun menilai bahwa retreat memang merupakan program paradox yang berbanding terbalik dengan niat efisiensi.

    Berbeda dengan pelaksanaan Retreat Kabinet yang menggunakan dana pribadi Prabowo, tetapi kali ini agenda tersebut akan menelan biaya dari APBN yang justru bersifat pemborosan.

    “Akan ada pengeluaran anggaran negara yang besar untuk kepala daerah, padahal efisiensi itu perlu untuk yang sifat produktif dan kebutuhan yang lebih fundamental,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.

    Karyono pun tak memungkiri ada peluang udang di balik batu yang ingin dicapai pemerintah dengan melakukan agenda retreat tersebut. Bukan sekadar ingin memperkuat sinergitas pusat dan daerah tetapi loyalitas dari kepala daerah kepada orang nomor satu di Indonesia itu.

    “Salah satu yang ingin dicapai oleh Prabowo, hampir sama dengan retreat kabinet agar kepala daerah loyal kepada presiden sebagai kepala pemerintahan ada harapan. Padahal loyalitas sebenarnya harus kepada negara dan konstitusi,” imbuh Karyono.

    Memang, kata Karyono di sisi lain perlu ada sinergitas antara pusat dan daerah. Mengingat, tidak mudah untuk membangun sinergi. Harapannya agar ada pemaknaan otonomi daerah yang tak kebablasan apabila tujuannya kenegaraan yang senada.

    Oleh sebab itu, dia melanjutkan jika pemerintah memang mengincar sinergitas adalah arah yang poisitif, tetapi jika hanya ingin membangun loyalitas kepala daerah untuk pribadi bukan kepada institusi untuk elektoral ke depan amat sangat tidak tepat.

    Padahal, menurut Karyono ada banyak forum lain, seperti domain Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melalui Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimpda) untuk memberikan anggaran .

    “Sekelas Kepala Daerah cukup dengan arahan, tidak perlu diospek. Dan aturan yang bisa menekankan sinergitas. Misalnya, Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) yang menjadi pedoman sehingga pembangunan yang dilaksanakan bisa sejalan dengan program pemerintah. Kalau tidak ada PPHN ini retreat 1.000 kalipun tidak akan ada gunanya,” pungkas Karyono.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana untuk menggelar pembekalan atau retreat Kepala Daerah terpilih sebelum Ramadan 2025. Ide tersebut menimbulkan pro-kontra di tengah sikap pemerintah untuk memangkas anggaran kementerian/lembaga pada tahun ini.

    Apalagi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan biaya untuk pelaksanaan pembekalan atau retreat Kepala Daerah tidak menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto, melainkan akan menggunakan dana APBN.  

    Kendati demikian, dia berujar hingga sejauh ini belum ada kepastian besaran pengalokasian anggaran untuk kegiatan retreat tersebut. Namun, Prasetyo menyebut hal ini akan diurus oleh pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan memastikan ada dananya.

    “Enggak [dana dari Presiden Prabowo] dong, dari Pemerintah. Belum [besaran anggaran], Pak Mendagri [Tito Karnavian yang urus],” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2/2025).

    Lebih lanjut, politikus Gerindra ini mengatakan pihaknya merasa retreat Kepala Daerah ini sangat penting untuk menyatukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga agenda ini perlu dilakukan.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo memerintahkan penghematan anggaran hingga Rp306,69 triliun lewat Instruksi Presiden (Inpres) No. 1/2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025, yang terbit pada 22 Januari 2024.

    “Efisiensi bukan berarti juga kegiatan yang memang itu penting, memang itu diperlukan, kemudian tidak dilaksanakan, enggak begitu juga. Kita merasa bahwa retreat menjadi sangat penting, ini Pilkada serentak,” pungkasnya. 

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto masih mengkaji wacana pembekalan atau retreat Kepala Daerah. Rencananya program tersebut akan dilaksanakan dengan dua gelombang.

    Dia mengatakan bahwa sejauh ini rencana retreat bagi Kepala Daerah hasil Pilkada 2024 akan dilaksanakan sebelum Ramadan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah dengan konsep satu gelombang.

    “Masih kami akan rapatkan. Bisa sekaligus atau bisa dua gelombang. Ya, kalau jumlahnya tidak sampai 500 [pejabat], ya bisa saja satu gelombang seperti [Retreat Kabinet] kemarin. Namun kalau disatukan, ya mungkin bisa dua gelombang,” tuturnya kepada Bisnis di Gedung Krida Bhakti Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (31/1/2025) malam.

    Bima pun melanjutkan terkait dengan jumlah hari pelaksanaan, instansinya pun masih mengkaji terkait dengan waktu yang akan ditentukan.

    Harapannya, kata Bima, Kepala Daerah tak terlalu lama meninggalkan tugasnya di wilayahnya masing-masing.

    “Masih dirumuskan. Masih dirumuskanj lamanya berapa. Karena kita ingin substansinya dapat, efektif,” pungkas Bima.

  • Berkunjung ke Dusun Butuh, Pesona Nepal van Java di Lereng Gunung Sumbing

    Berkunjung ke Dusun Butuh, Pesona Nepal van Java di Lereng Gunung Sumbing

    Liputan6.com, Yogyakarta – Dusun Butuh terletak di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Keindahan dusun ini populer di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara dengan julukan Nepal van Java.

    Untuk menuju ke Nepal van Java, wisatawan dapat memilih antara dua rute, yakni melalui Yogyakarta atau Semarang. Begitu memasuki Kota Magelang, ikuti jalur menuju Pasar Kaliangkrik yang jaraknya sekitar 12 kilometer.

    Dari pasar tersebut, selanjutnya ikuti jalan hingga tiba di Sekolah Dasar Negeri Desa Temanggung. Kemudian ambil kanan dan naik sekitar 6 kilometer ke arah basecamp Sumbing melalui Dusun Butuh, Kaliangkrik. Lokasi Nepal van Java bisa ditemukan sekitar 400-500 meter sebelum basecamp Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik.

    Mengutip dari kemenpar.go.id, Dusun Butuh merupakan dusun tertinggi di Kabupaten Magelang. Dusun ini terletak di ketinggian 1.600 mdpl, sehingga menawarkan suasana asri dengan udara yang bersih dan sejuk.

    Adapun julukan Nepal van Java diberikan karena desa wisata ini terletak di lereng Gunung Sumbing. Alhasil, rumah-rumah penduduk sekitar terlihat bertumpuk, sebuah pemandangan khas perumahan di Nepal. Saat cuaca cerah, wisatawan bisa melihat langsung keindahan Gunung Sumbing yang menjadi latar belakang Dusun Butuh.

    Daya tarik utama Dusun Butuh adalah jelajah kampung. Wisatawan bisa menikmati suasana Dusun Butuh yang asri dan ramah hingga mengikuti aktivitas warga sehari-hari, seperti bercocok tanam dan memetik sayur.

    Terdapat banyak spot foto menarik di Nepal van Java, mulai dari Gapura Dusun, Teras Nepal, Taman Depok, Teras Masjid, hingga Gapura Pendakian. Sebagai pelengkap, terdapat banyak kedai kopi dengan pemandangan indah 360 derajat.

    Bagi yang ingin menginap, di Dusun Butuh juga tersedia beberapa homestay. Wisatawan pun berkesempatan melihat keindahan sunrise di Nepal van Java.

    Penulis: Resla

  • Zulhas Sebut RI Tahun Ini Nggak Impor Beras, Garam, Gula, Jagung

    Zulhas Sebut RI Tahun Ini Nggak Impor Beras, Garam, Gula, Jagung

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak akan impor 4 komoditas pangan yakni beras, garam, gula konsumsi, dan jagung.

    Menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, keputusan tidak akan mengimpor 4 komoditas tersebut diambil dalam rapat kordinasi dengan para pihak yang berkepentingan.

    “Tahun ini saya putuskan, kita tidak impor beras, garam, gula dan jagung,” kata Zulhas dalam acara Sarasehan Ulama ‘Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU’ yang digelar di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Selasa (4/2).

    Selain itu Zulhas mengatakan produksi beras tahun ini cukup memenuhi kebutuhan pangan nasional. Hal ini lantaran berbagai Kementerian mulai melakukan penataan baik dari irigasi maupun lainnya.

    “Nah kalau 2 juta hektare ini irigasinya selesai. Kalau 5 ton (produksi) saja kali 2 juta hektare maka ada tambahan 10 juta ton produksi. Kalau 10 juta ton produksi berarti ada kira-kira 5 atau 6 juta beras,” katanya.

    Kemudian untuk gula, Zulhas menyampaikan akan mengandalkan produksi dari wilayah Lumajang dan Magelang.

    Lalu jagung untuk pakan ternak dan industri makanan dan minuman tidak akan diimpor lagi. Adapun langkah ini dilakukan untuk mendorong kemandirian pangan dalam negeri.

    (hns/hns)

  • Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. – Halaman all

    Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. – Halaman all

    bERIKUT ADALAH PROFIL Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo adalah lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1999 yang kini menjadi Kabid Humas Polda Papua.

    Tayang: Selasa, 4 Februari 2025 10:33 WIB

    Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara

    PROFIL POLISI – Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo. Satuan Reskrim Polres Puncak Jaya telah melakukan olah tempat kegiatan perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi, pada Selasa (28/03/2023) terkait kasus penembakan yang mengakibatkan 2 personel TNI-Polri meninggal dunia di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan. Profil Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. 

    TRIBUNNEWS.COM – Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H, S.I.K., M.Kom. adalah Kabid Humas Polda Papua.

    Perwira menengah Polri ini merupakan polisi kelahiran Magelang, Jawa Tengah.

    Ignatius Benny Ady Prabowo lahir pada 5 Oktober 1977.

    Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo adalah lulusan Akademi Polisi atau Akpol 1999.

    Polisi asal Magelang ini berpengalaman dalam bidang brimob. 

    Pendidikan

    Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo diketahui pernah menjalan beberapa pendidikan.

    Brikut pendidikan yang pernah ditempuh oleh Ignatius Benny Ady Prabowo, dikutip dari Tribunnews Wiki :

    Karier 

    Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengawali karier usai dirinya menamatkan pendidikan di Akpol.

    Sosok Ignatius Benny Ady Prabowo pernah berada di posisi sebagai Danden Gegana Satuan Brimob Polda Papua.

    Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo lalu menjabat sebagai Kapolres Yahukimo pada 2020.

    Masih di tahun yang sama,  Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo diamanatkan untuk menjadi Wadirpamobvit Polda Papua.

    Kemudian Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo ditunjuk untuk menjabat di posisi Wadansatbrimob Polda Papua pada 2021.

    Kemudian, Perwira Tengah Polri ini diangkat menjadi Kabid Humas Polda Papua di tahun 2023:

    Berikut adalah beberapa jabatan yang pernah diduduki oleh Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo :

    Danden Gegana Satuan Brimob Polda Papua
    Kapolres Yahukimo (2020)
    Wadirpamobvit Polda Papua (2020)
    Wadansatbrimob Polda Papua (2021)
    Kabid Humas Polda Papua (2023-sekarang)

    (TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pria Ngaku Anggota Polisi Rampas HP Milik Belasan Remaja di Magelang, Berikut Kronologinya – Halaman all

    Pria Ngaku Anggota Polisi Rampas HP Milik Belasan Remaja di Magelang, Berikut Kronologinya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Magelang – Belasan remaja yang sedang berkumpul di Lapangan Rindam IV Diponegoro, Kota Magelang, menjadi korban perampasan oleh seorang pria yang mengaku sebagai anggota polisi.

    Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 2 Februari 2023, sekitar pukul 17.30 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Magelang Kota, Iptu Iwan Kristiana, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dari empat remaja yang mengaku menjadi korban.

    “Tadi malam memang ada empat anak yang datang ke Polres dan memberikan keterangan bahwa HP mereka diminta oleh seseorang yang mengaku polisi dengan inisial E,” ujarnya pada Selasa, 3 Februari 2023.

    Modus Operandi Pelaku

    Berdasarkan keterangan para korban, pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy mendatangi mereka dan menuduh bahwa mereka hendak melakukan tawuran.

    Pelaku kemudian meminta para remaja untuk menyerahkan ponsel mereka.

    Sebanyak 11 ponsel berhasil dikumpulkan.

    Salah satu remaja kemudian diajak naik motor oleh pelaku, yang membawanya ke pertigaan Jambewangi, dekat makam atau samping Alfamart.

    “Pelaku mengatakan ada petugas lain yang akan menghampiri remaja lainnya, namun kenyataannya anak tersebut diturunkan di lokasi tersebut dan pelaku melarikan diri,” jelas Iptu Iwan.

    Kerugian yang Dialami Korban

    Akibat kejadian ini, para remaja mengalami kerugian berupa 11 unit ponsel, satu kunci motor, dan satu helm.

    Saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.

    Iptu Iwan menambahkan bahwa pelaku tidak mengenakan seragam polisi.

    Namun, korban sempat melihat adanya benda menyerupai senjata.

    “Kami belum tahu apakah itu senjata asli atau mainan. Pelaku saat ini masih dalam pengejaran,” tambahnya.

    Hingga saat ini, laporan resmi dari para korban masih dalam proses.

    Rencananya, seluruh korban akan mendatangi Polres Magelang Kota untuk melaporkan kejadian ini dengan didampingi orang tua mereka.

    “Kami akan mendalami kasus ini lebih lanjut, termasuk identitas ponsel yang dirampas untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Iptu Iwan.

    (TribunJogja.com/Yuwantoro Winduajie)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).