kab/kota: Magelang

  • Ipuk-Mujiono Jalani Gladi Bersih Pelantikan Bupati-Wabup Banyuwangi di Jakarta

    Ipuk-Mujiono Jalani Gladi Bersih Pelantikan Bupati-Wabup Banyuwangi di Jakarta

    Jakarta (beritajatim.com) – Pasangan Bupati-Wakil Bupati Banyuwangi terpilih, Ipuk Fiestiandani-Mujiono, menjalani gladi bersih pelantikan di Monas, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan sebelum mereka resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025).

    Pelantikan ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, kepala daerah dilantik secara serentak. Sebanyak 481 kepala daerah dari total 505 kepala daerah terpilih akan resmi dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara.

    Selama gladi bersih, Ipuk-Mujiono bersama kepala daerah lainnya mengikuti prosesi latihan yang dipandu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Proses ini mencakup pemanasan, baris-berbaris, serta jalan kaki dari Monas menuju Istana Negara sebagai bagian dari persiapan utama pelantikan.

    “Hari ini semua kepala daerah menjalani gladi bersih. Kemarin sudah dilaksanakan gladi kotor. Selain menjalin silaturahmi antar kepala daerah, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kedisiplinan dan rasa nasionalisme,” ujar Ipuk.

    Selain itu, sebelum mengikuti gladi, Ipuk dan Mujiono juga telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada Minggu (16/2/2025). “Iya pemeriksaan kesehatan. Alhamdulillah juga berjalan lancar,” tambah Ipuk.

    Setelah resmi dilantik, para kepala daerah dijadwalkan mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil), Magelang, selama tujuh hari mulai Jumat (21/2/2025) sebagai bagian dari pembekalan kepemimpinan. [alr/beq]

  • Retreat Kepala Daerah, Faizal Sebut Perbudakan Desentralisasi dan Boros Anggaran: Seharusnya Dilawan

    Retreat Kepala Daerah, Faizal Sebut Perbudakan Desentralisasi dan Boros Anggaran: Seharusnya Dilawan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kritikus, Faizal Assegaf mengkritik program retreat Kepala Daerah.

    Kegiatan itu akan digelar satu hari setelah mereka dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025) nanti.

    Adapun retret bakal dilakukan mulai 21-28 Februari 2025 nanti, di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

    Menurut Faizal Assegaf program ini adalah proyek yang membuang-buang anggaran.

    Ia bahkan menaruh curiga, ada niatan tersembunyi untuk mendikte kemandirian perangkat otonomi daerah.

    “Retret Kepala Daerah adalah proyek boros anggaran,” katanya dikutip dari cuitan akun X pribadinya, Rabu (19/2/2025).

    “Dan agenda terselubung ala militerisme untuk mendikte kemandirian perangkat otonomi daerah,” lanjutnya.

    Dia juga ikut menyoroti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang disebutnya ngawur karena program ini.

    Faizal Assegaf menyebut program retreat kepala daerah ini lebih ke melecehkan eksistensi desentralisasi dan kearifan lokal.

    “Tindak Mendagri sangat ngawur, bodoh dan melecehkan eksistensi desentralisasi dan kearifan lokal,” tuturnya.

    Menurutnya, tindakan penataan baris-berbaris kepala daerah itu adalah secara simbolis mengumumkan kepada seluruh masyarakat di daerah seolah-olah gubernur dan bupati/wali kota berada pada perbudakan desentralisasi.

    “Kepala daerah sudah seharusnya melakukan perlawanan kepada menteri-menteri, presiden, apabila kebijakan itu merugikan rakyat di daerah,” tuturnya.

    Ditegaskan, posisi antara pemerintah pusat dan daerah sama hanya perbedaan kewenangan.

  • Pasutri asal Sleman Ditemukan Tewas di Mobil, Istri Hamil dan Sedang Perjalanan ke Magelang – Halaman all

    Pasutri asal Sleman Ditemukan Tewas di Mobil, Istri Hamil dan Sedang Perjalanan ke Magelang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyebab tewasnya pasangan suami istri asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berinisial ER (32) dan IM (28) masih diselidiki.

    Keduanya ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025) pukul 23.30 WIB

    Kasatreskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwan Syah, menjelaskan kedua karyawan swasta tersebut mengendarai mobil Hyundai bernopol AB 1003 NQ dari Sleman ke Magelang.

    Warga melihat mobil terparkir di pinggir jalan sejak Senin (17/2/2025) pukul 18.00 WIB. 

    Selang beberapa jam kemudian, mobil masih terparkir di lokasi yang sama sehingga warga semakin curiga.

    Kondisi mesin mobil mati, namun lampu kotanya menyala.

    Setelah dihampiri, ditemukan dua jasad di dalam mobil berwarna hitam.

    “Posisi korban laki-laki berada di atas korban perempuan dengan mulut mengeluarkan sisa muntahan.” 

    “Kondisi keduanya sudah mengalami kaku mayat,” tuturnya.

    Petugas kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah.

    Setelah ditelusuri, wanita yang meninggal sedang hamil tujuh bulan.

    Hasil olah TKP ditemukan cairan muntahan serta darah di kepala.

    “Didapat tanda-tanda keracunan. Kami akan kirim sampel muntahan ke labfor (laboratorium forensik) untuk mengetahui zatnya,” sambungnya.

    Penyidik mendalami kemungkinan pasutri tewas akibat asap knalpot yang masuk ke AC mobil.

    “Kami akan mencari informasi seperti kondisi keluarga atau masalah-masalah yang bisa menjadi pemicu peristiwa pidana,” lanjutnya.

    Berdasarkan keterangan keluarga, handphone ER dan IM tak bisa dihubungi sejak pukul 16.30 WIB.

    Pihak keluarga menolak proses autopsi, namun polisi tetap melakukan penyelidikan.

    “Namun belum bisa kami pastikan keracunan apa. Untuk sampel seperti muntahan sudah kami amankan, nanti akan kami periksakan ke laboratorium forensik,” pungkasnya.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni handphone serta tas hitam yang tertindih korban.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Terbaru Suami Istri Asal Sleman Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Salam Magelang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Yuwantoro)

  • Pj Gubernur Bali bersiap ke Jakarta jalani tugas Irjen Kemendagri

    Pj Gubernur Bali bersiap ke Jakarta jalani tugas Irjen Kemendagri

    Denpasar (ANTARA) – Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan sudah bersiap dan menjadwalkan penerbangan ke Jakarta untuk mengakhiri masa jabatan dan bekerja penuh sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Irjen Kemendagri).

    “Besok saya ke Jakarta, besok sudah berangkat saya,” kata dia usai melepas kirab kota Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Denpasar, Selasa.

    Sang Made mengatakan keberangkatannya ke Jakarta pada Rabu, 19 Februari 2025 besok juga untuk mempersiapkan diri mengikuti serah terima jabatan kepala daerah, serta ikut diundang hadir pada retret kepala daerah di Magelang.

    Kehadirannya di Lembah Tidar merupakan bagian dari tugas barunya sebagai Irjen Kemendagri, namun Sang Made mengatakan ia sudah mulai bekerja sejak dilantik pada Selasa (11/2) lalu.

    “Saya sudah mulai bekerja kan sudah dilantik sudah mulai melaksanakan tugas dan besok ikut kegiatan rangkaian serah terima jabatan pelantikan dan saya ikut ke Magelang,” ujarnya.

    Sebagai Irjen Kemendagri sendiri ia bercerita bahwa tugasnya melakukan pengawasan di internal Kementerian Dalam Negeri, serta melakukan pengawasan di pemerintah provinsi dan kabupaten.

    Jabatan Pj Gubernur Bali telah diemban pria asal Gianyar itu sejak 5 September 2023 lalu sehingga selama 13 bulan ia memimpin Provinsi Bali dari yang sebelumnya bertugas sebagai Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri.

    Setelah dilantik sebagai Irjen Kemendagri pekan lalu, Sang Made masih berada di Bali menyelesaikan sisa masa jabatannya dengan mengikuti beberapa agenda seperti MNEK 2025, High Level Meeting TPID Bali, dan penyerahan bonus atlet PON XXI Aceh-Sumut dan Peparnas XVII.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penyebab Pasutri Tewas di Magelang Diduga Keracunan Asap Knalpot, Pilu Kondisi Istri Hamil 7 Bulan

    Penyebab Pasutri Tewas di Magelang Diduga Keracunan Asap Knalpot, Pilu Kondisi Istri Hamil 7 Bulan

    TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG – Terkuak penyebab kematian pasangan suami istri (pasutri) di dalam mobil di tepi Jalan Yogyakarta-Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025) tengah malam.

    Diduga Pasutri tersebut tewas karena keracunan asap knalpot yang masuk melalui pendingin udara (AC).

    Diketahui pasangan tersebut, berinisial ER (31) dan IM (27), merupakan warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

    Fakta lain yang mengejutkan, IM diketahui sedang mengandung tujuh bulan saat ditemukan tewas. 

     

    “Kondisi istri sedang hamil tujuh bulan,” ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Magelang, Kompol La Ode Arwansyah, di Polresta Magelang, Selasa (18/2/2025).

    Diketahui, mobil Hyundai berpelat AB 1003 NQ yang mereka tumpangi ditemukan berhenti di tepi jalan di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam.

    Kejanggalan mulai terungkap saat saksi melihat kendaraan itu sudah terparkir sejak Senin (17/2/2025) pukul 18.00 WIB.

    Hingga pukul 23.30 WIB, mobil tetap berada di tempat yang sama tanpa pergerakan.

    Karena curiga, seorang saksi mendekati mobil dan menemukan mesin dalam keadaan mati, namun lampu kota menyala.

    Saat mengetuk pintu, tidak ada respons dari dalam. 

    Setelah membuka pintu sisi kiri, saksi mendapati dua orang dalam kondisi tak sadarkan diri.

    “Perempuan rebah di paha kiri laki-laki, laki-laki menindih perempuan,” beber Arwansyah. 

    Diduga mengalami keracunan Saat dilakukan pemeriksaan awal, ditemukan bekas cairan muntahan di mulut kedua korban.

    Pada ER, terdapat jejak darah di kepala.

    Berdasarkan temuan tersebut, polisi menduga keduanya mengalami keracunan. 

    “Didapat tanda-tanda keracunan. Kami akan kirim sampel muntahan ke labfor (laboratorium forensik) untuk mengetahui zatnya,” jelas Arwansyah.

    Selain itu, pihak kepolisian juga mempertimbangkan kemungkinan keracunan akibat asap knalpot yang masuk melalui sistem pendingin udara (AC) mobil. 

    Namun, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kematian pasutri tersebut. 

    “Kami akan mencari informasi seperti kondisi keluarga atau masalah-masalah yang bisa menjadi pemicu peristiwa pidana,” tambahnya. 

    Dari keterangan keluarga, diketahui ER dan IM sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Magelang.

    Pihak keluarga juga mengungkap ponsel keduanya sudah tidak bisa dihubungi sejak pukul 16.30 WIB.

    Meskipun terdapat dugaan kuat mengenai penyebab kematian mereka, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah kedua korban.

    Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan guna memastikan penyebab kematian pasutri tersebut. (*)

     

  • Ada Dua Jalur Kedatangan Kepala Daerah untuk Retret di Akmil Magelang, Polisi Pertimbangkan Rekayasa Lalu Lintas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Februari 2025

    Ada Dua Jalur Kedatangan Kepala Daerah untuk Retret di Akmil Magelang, Polisi Pertimbangkan Rekayasa Lalu Lintas Regional 18 Februari 2025

    Ada Dua Jalur Kedatangan Kepala Daerah untuk Retret di Akmil Magelang, Polisi Pertimbangkan Rekayasa Lalu Lintas
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Polres Magelang Kota, Jawa Tengah, menginformasikan bahwa ratusan kepala daerah akan tiba melalui dua jalur kedatangan untuk mengikuti kegiatan retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Jumat, 21 Februari 2025.
    Kepala Polres Magelang Kota, AKBP Anita Indah Setyaningrum, menjelaskan bahwa jalur kedatangan tersebut dapat diakses dari arah Pakelan, Kabupaten Magelang, dan Bayeman, Kota Magelang.
    “Ketika mulai ada kepadatan, kami alihkan arusnya,” ucapnya di kompleks Pemerintah Kota Magelang, Selasa (18/2/2025).
    Para kepala daerah dijadwalkan berkumpul di Wisma Sumbing, Akmil, pada Jumat (21/2/2025) pukul 15.30 WIB.
    Mereka akan disambut oleh Canka Lokananta, grup drumband yang dibawakan oleh taruna Akmil.
    Anita menambahkan, sebanyak 604 personel kepolisian akan bersiaga di jalur-jalur kedatangan dari arah Semarang, Surakarta, Kulonprogo, dan Yogyakarta.
    Jumlah tersebut mencakup personel dari Korps Bhayangkara dan instansi terkait lainnya.
    Sebanyak 505 kepala daerah terpilih, yang terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota, akan mengikuti pembekalan ini.
    Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan misi kepala daerah dengan program pemerintah pusat, terutama
    Asta Cita
    , yang menjadi arah kebijakan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
    Untuk akomodasi, sebanyak 180 tenda glamping telah disiapkan, dengan setiap tenda dapat menampung dua hingga empat kepala daerah.
    Hal ini berbeda dengan retret Kabinet Indonesia Maju sebelumnya, di mana setiap tenda dihuni oleh satu pejabat kementerian atau kepala badan.
    Materi inti yang akan diberikan dalam retret ini mencakup:
    Mayoritas pemateri berasal dari menteri dan kepala badan pemerintahan Prabowo, serta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
    Bima menekankan pentingnya kegiatan ini, mengingat tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang politik.
    “Kepala daerah nggak semua latar belakangnya politisi, ada yang pengusaha, tokoh agama, budayawan. Penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan tupoksi,” ujar Bima, yang juga merupakan Wali Kota Bogor 2019-2024, sebagaimana dikutip dari Kompas.com (9 Februari 2025).
    Retret ini diharapkan dapat membekali kepala daerah dengan pemahaman yang lebih mendalam terkait peran mereka dalam pemerintahan daerah serta memperkuat sinergi antara pusat dan daerah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Bakal Dampingi SBY Beri Arahan dalam Retret Kepala Daerah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Februari 2025

    Prabowo Bakal Dampingi SBY Beri Arahan dalam Retret Kepala Daerah Regional 18 Februari 2025

    Prabowo Bakal Dampingi SBY Beri Arahan dalam Retret Kepala Daerah
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    dijadwalkan hadir pada acara penutupan retret atau pembekalan bagi kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, pada 28 Februari 2025.
    Namun, kedatangannya dipastikan maju satu hari, yakni pada 27 Februari 2025.
    Ketua Umum Partai Gerindra itu sudah tiba di Akmil sehari sebelumnya dan akan menginap di lokasi tersebut.
    “Bapak Presiden rencana akan hadir tanggal 27 Februari siang. Akan menginap di glamping sampai dengan tanggal 28 Februari,” kata Kepala Polres Magelang Kota, AKBP Anita Indah Setyaningrum, di kompleks Pemerintah Kota Magelang, Selasa (18/2/2025).
    Anita menjelaskan bahwa Prabowo akan mendampingi Presiden ke-6
    Susilo Bambang Yudhoyono
    (SBY), yang dijadwalkan memberikan pengarahan kepada ratusan kepala daerah sekitar pukul 13.00 WIB.
    “Kemungkinan Bapak Presiden akan mendampingi (SBY) kalau tidak ada kendala,” ucapnya.
    Namun, Anita mengaku tidak mengetahui jadwal kedatangan SBY ke Akmil dan juga tidak dapat memastikan apakah Prabowo akan tiba dengan mobil atau helikopter.
    Ia menambahkan bahwa Prabowo dipastikan akan memberikan pengarahan kepada kepala daerah dan wakil kepala daerah pada hari terakhir retret.
    “Sebagian wakil kepala daerah diperbolehkan datang pada 27 Februari malam. Tapi, 28 Februari pagi baru diperbolehkan masuk,” tambahnya.
    Sebanyak 505 kepala daerah terpilih, yang terdiri dari gubernur, bupati, dan wali kota, akan mengikuti pembekalan ini.
    Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan misi kepala daerah dengan program pemerintah pusat, terutama Asta Cita, yang menjadi arah kebijakan nasional di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.
    Untuk akomodasi, 180 tenda glamping telah disiapkan, dengan setiap tenda dapat menampung dua hingga empat kepala daerah.
    Hal ini berbeda dengan retret Kabinet Indonesia Maju sebelumnya, di mana setiap tenda dihuni oleh satu pejabat kementerian atau kepala badan.
    Materi inti yang akan diberikan dalam retret ini mencakup:
    Mayoritas pemateri berasal dari menteri dan kepala badan pemerintahan Prabowo, serta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
    Bima menekankan bahwa kegiatan ini penting karena tidak semua kepala daerah memiliki latar belakang politik.
    “Kepala daerah nggak semua latar belakangnya politisi, ada yang pengusaha, tokoh agama, budayawan. Penting sekali pembekalan di awal untuk menyamakan tupoksi,” ujar Wali Kota Bogor 2019-2024 tersebut, dikutip dari Kompas.com (9/2/2025).
    Retret ini diharapkan dapat membekali kepala daerah dengan pemahaman yang lebih mendalam terkait peran mereka dalam pemerintahan daerah serta memperkuat sinergi antara pusat dan daerah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Pasutri asal Sleman yang Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Salam Magelang

    Heboh Pasutri asal Sleman yang Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Salam Magelang

    TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG — Misteri pasangan suami istri yang ditemukan meninggal dunia di dalam mobil di Magelang Jawa Tengah diduga keracunan AC.

    Sepasang suami-istri, ER (32) dan IM (28), ditemukan tewas dalam mobil pada Senin (17/2/2025) malam.

    Pasangan suami istri asal Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ditemukan sudah tak bernafas lagi

    Padahal sang istri IM (28) sedang mengandung bayi dalam rahimnya.

    Kasatreskrim Polresta Magelang, Kompol La Ode Arwan Syah, mengatakan keduanya merupakan karyawan swasta. 

    Korban ditemukan warga di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

    Informasi yang dikumpulkan polisi menyebutkan, mobil Hyundai warna hitam dengan nomor polisi AB 1003 NQ sudah terparkir di depan rumahnya sejak pukul 18.00 WIB.  

    Awalnya warga mengira mobil tersebut milik pelanggan warung pecel lele di seberang jalan. 

    Namun, hingga pukul 23.30 WIB, kendaraan tersebut masih berada di tempat yang sama dengan kondisi mesin mati, namun lampu menyala.

    Karena merasa curiga, dia bersama dua saksi lainnya mencoba mengetuk kaca mobil, namun tidak ada respons dari dalam. 

    Mereka kemudian membuka pintu mobil dan menemukan kedua korban dalam keadaan tidak bernyawa.

    “Posisi korban laki-laki berada di atas korban perempuan dengan mulut mengeluarkan sisa muntahan.

    “Kondisi mayat keduanya sudah mengalami kaku” ujar Kompol La Ode Arwan Syah.

    Saat petugas kepolisian tiba di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti, diantaranya handphone yang tergeletak di jok belakang.

    Kemudian tas hitam merek Zeava yang tertindih tubuh korban perempuan.

    Posisi tangan kiri korban laki-laki masih memegang tongkat gigi persneling dalam posisi P (parkir).

    Sementara mesin mobil dalam keadaan mati tetapi kontak dalam posisi menyala. 

    Berdasarkan keterangan ibu korban, pasangan suami istri tersebut semula berniat menyusul keluarga ke Magelang menggunakan mobil milik adik korban. 

    Korban perempuan terakhir kali terlihat online di apilkasi perpesanan pada pukul 16.30 WIB.

    Namun ketika ibunya mencoba menghubungi, panggilannya tidak dijawab.

    Polisi masih mendalami dugaan penyebab kematian pasangan tersebut. 

    Namun berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan tanda-tanda keracunan.

    “Namun belum bisa kami pastikan keracunan apa. Dugaan dari AC,” ujarnya.(*)

  • 481 kepala daerah terpilih ikuti pengarahan di Monas

    481 kepala daerah terpilih ikuti pengarahan di Monas

    Para kepala daerah sedang mengikuti latihan baris-berbaris di Monas, Jakarta, Selasa (18/2/2025). ANTARA/Narda Margaretha Sinambela.

    481 kepala daerah terpilih ikuti pengarahan di Monas
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 12:41 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 481 kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2024 mengikuti pengarahan dan gladi kotor di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa. Tim kami melaporkan di Silang Monas, Selasa pagi, para kepala daerah tersebut mengenakan kaos berwarna putih dengan celana training hitam.

    Adapun pengarahan ini diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai persiapan sebelum pelantikan yang akan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2). Dalam pengarahan di Monas ini para kepala daerah terpilih turut berlatih peraturan baris berbaris (PBB) yang dipimpin oleh Stafsus Mendagri Irjen Pol Herry Heryawan sejak pukul 07.00 WIB

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bika Arya turut menghadiri pengarahan dan gladi kotor di Monas. Sebelumnya, kepala daerah terpilih sudah melakukan registrasi dan cek kesehatan di Jakarta mulai Minggu (16/2) sampai Minggu (17/2). Setelah menjalani pengarahan dan pelantikan, para kepala daerah akan mengikuti pembekalan pada tanggal 21-28 Februari 2025 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pasutri asal Sleman Ditemukan Tewas di Mobil, Istri Hamil dan Sedang Perjalanan ke Magelang – Halaman all

    Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas dalam Mobil Terparkir di Magelang, Diduga Keracunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG – Sepasang suami-istri, ER (32) dan IM (28), ditemukan tewas dalam mobil pada Senin (17/2/2025) malam. 

    Mobil Hyundai berwarna hitam bernomor polisi AB 1003 NQ terparkir di rumah korban di Dusun Krakitan, Desa Suden, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. 

    Mereka diduga meninggal dunia karena menghirup racun. Sang istri diketahui sedang hamil tujuh bulan.

    Informasi itu disampaikan Kasat Reskrim Polresta Magelang, Kompol La Ode Arwan Syah. 

    “Posisi korban laki-laki berada di atas korban perempuan dengan mulut mengeluarkan sisa muntahan. Kondisi keduanya sudah mengalami kaku mayat,” ujar Kompol La Ode Arwan Syah pada Selasa (18/2/2025).

    Kronologi

    Pelanggan warung makan menemukan mobil itu terparkir di depan rumah korban pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB. 

    Hingga pukul 23.30 WIB, kendaraan masih berada di tempat yang sama. Kondisi mesin mobil mati, tetapi lampu menyala. 

    Lalu, dua orang saksi mengetuk kaca mobil, namun tidak ada respon. 

    Saksi membuka pintu mobil, kemudian, menemukan korban tidak bernyawa. Mereka melaporkan penemuan mayat itu kepada aparat kepolisian.

    Saat petugas kepolisian tiba di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti, di antaranya handphone yang tergeletak di jok belakang. 

    Kemudian tas hitam merek Zeava yang tertindih tubuh korban perempuan. Posisi tangan kiri korban laki-laki masih memegang tongkat gigi persneling dalam posisi P (parkir), sementara mesin mobil dalam keadaan mati tetapi kontak dalam posisi menyala.

    Berdasarkan keterangan ibu korban, pasangan suami istri tersebut semula berniat menyusul keluarga ke Magelang menggunakan mobil milik adik korban. 

    Korban perempuan terakhir kali terlihat online di aplikasi perpesanan pada pukul 16.30 WIB, namun ketika ibunya mencoba menghubungi, panggilannya tidak dijawab.

    Polisi masih mendalami dugaan penyebab kematian pasangan tersebut. 

    Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan tanda-tanda keracunan. 

    “Namun belum bisa kami pastikan keracunan apa. Untuk sampel seperti muntahan sudah kami amankan, nanti akan kami periksakan ke laboratorium forensik,” pungkasnya.