kab/kota: Magelang

  • Ketua PDIP: Tak Ada Pengganti Sekjen Usai Hasto Ditahan, Wewenang di Mega

    Ketua PDIP: Tak Ada Pengganti Sekjen Usai Hasto Ditahan, Wewenang di Mega

    Jakarta

    Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan tidak ada pergantian Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP usai Hasto Kristiyanto ditahan KPK. Said mengatakan kewenangan partai masih berada di bawah Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.

    Hal itu disampaikan Said usai meninggalkan rumah Megawati di Jl Teuku Umar No 27 A, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025).

    Said terlihat terkejut dengan pertanyaan wartawan soal peluang dirinya menjadi Sekjen PDIP. Dia pun menjelaskan bahwa tidak ada pergantian Sekjen PDIP.

    “Hah? Semua kewenangan di Ibu Ketua Umum, tidak ada pengganti Sekjen, titik,” tegasnya.

    Said juga tidak menjelaskan pembahasan yang dilakukan di kediaman Megawati hingga malam hari. Menurutnya, pertemuan atau rapat di internal partai sudah biasa dilakukan pada pagi atau malam hari.

    “Oh biasalah, partai kan setiap saat, bisa rapat bisa pagi, bisa malam, biasa saja,” ucapnya.

    Di tempat yang sama, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus juga enggan mengungkapkan isi pertemuan di kediaman Megawati. Deddy mengatakan dirinya hadir untuk makan malam.

    “Engga ada, orang kita cuma makan malem,” kata Deddy.

    Dia juga enggan menanggapi terkait sejumlah kader PDIP yang tetap ikut retret kepala daerah di Akmil, Magelang, Jawa Tengah. Deddy juga tak merespons soal peluang sanksi bagi kepala daerah asal PDIP yang tetap mengikuti retret.

    “Saya ga bicara kemungkinan lihat saja besok ya. (Sanksi) Ha santai aja,” katanya.

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Wali Kota Dumai Ikuti Retret di Akmil Magelang, Fokus Jaga Stamina dengan Konsumsi Madu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Februari 2025

    Wali Kota Dumai Ikuti Retret di Akmil Magelang, Fokus Jaga Stamina dengan Konsumsi Madu Regional 21 Februari 2025

    Wali Kota Dumai Ikuti Retret di Akmil Magelang, Fokus Jaga Stamina dengan Konsumsi Madu
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Wali Kota Dumai
    , Paisal, mulai mengikuti
    retret
    bagi kepala daerah terpilih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat (21/2/2025). Kegiatan ini berlangsung hingga 28 Februari 2025.
    Paisal menyampaikan rasa syukurnya setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. “Alhamdulillah, bahagia karena sudah dilantik,” ujar Paisal melalui pesan WhatsApp kepada
    Kompas.com
    , Jumat.
    Di hari pertama retret, Paisal mengaku fokus menjaga stamina agar tetap bugar selama kegiatan berlangsung. “Saya fokus jaga stamina dengan konsumsi madu dan habbatussauda,” kata Paisal.
    Ia berharap pengalaman selama retret dapat menambah wawasan dan meningkatkan kinerjanya dalam memimpin Kota Dumai.
    “Apa yang saya dapat selama pembimbingan, semoga bisa menambah wawasan dan kinerja dalam menjalankan roda pemerintahan,” ujarnya.
    Paisal kembali menjabat sebagai Wali Kota Dumai untuk periode kedua. Pria kelahiran Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, 12 Januari 1975, ini mengawali kariernya sebagai aparatur sipil negara (ASN) di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada 1998-1999.
    Ia kemudian bertugas di Dinas Kesehatan Rokan Hilir dan Dumai, sebelum menjadi Kepala Puskesmas Purnama, Dumai.
    Kariernya terus menanjak hingga menjabat sebagai Direktur RSUD Dumai pada 2010 dan Kepala Dinas Kesehatan Dumai pada 2014.
    Paisal pernah menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2011 dan dari Presiden Joko Widodo pada 2019.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendagri minta kepala daerah yang tak hadir retret untuk kirim wakil

    Kemendagri minta kepala daerah yang tak hadir retret untuk kirim wakil

    Bila kepala daerah ataupun wakilnya tidak dapat hadir, sekretaris daerahnya diminta hadir untuk menjalani pembekalan.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta kepala daerah yang tidak dapat menghadiri retret atau pembekalan kepala daerah untuk mengirimkan wakilnya sebagai pengganti.

    “Panitia meminta agar kepala daerah yang bersangkutan mengirimkan wakilnya untuk mengikuti rangkaian acara di Magelang ini seperti halnya mereka yang sakit atau ada kegiatan keluarga,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam konferensi pers yang disaksikan dari Jakarta, Jumat.

    Sementara itu, Bima, dalam konpers yang dilaksanakan di depan Gerbang Akademi Militer, Magelang, Jateng, menjelaskan bahwa Kemendagri akan terus menghubungi kepala daerah yang belum tiba dalam acara pembekalan tersebut.

    “Akan terus menghubungi 47 kepala daerah yang belum hadir ini dengan meminta kejelasan apakah akan datang terlambat atau harus digantikan oleh wakil,” ujarnya.

    Ia lantas menjelaskan bahwa Kemendagri akan menunggu hingga Jumat malam, kemudian memutuskan keikutsertaan 47 kepala daerah yang dinilai belum hadir berdasarkan data terakhir yang dimilikinya.

    “Malam ini semua akan diputuskan. Mana yang kami minta mengirimkan wakil, mana yang masih bisa ditunggu,” katanya.

    Bila kepala daerah ataupun wakilnya tidak dapat hadir, kata dia, sekretaris daerahnya diminta hadir untuk menjalani pembekalan.

    Walaupun demikian, dia mengatakan bahwa kepala daerah yang tidak dapat hadir dalam pembekalan di Akmil selama 21 sampai dengan 28 Februari 2025 tetap diminta mengikuti gelombang berikutnya.

    “Kepala daerahnya akan tetap kami minta untuk mengikuti rangkaian berikutnya. Kapan? Menunggu putusan MK (Mahkamah Konstitusi),” ujarnya.

    Sebanyak 456 dari 503 kepala daerah telah tiba di Akmil untuk menjalani pembekalan tersebut. Lima orang izin karena sakit dan satu orang izin karena ada acara keluarga, sedangkan 47 orang belum memberikan kabar.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret di Magelang, FX Rudy: Bukan Mbalelo Perintah Prabowo

    Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret di Magelang, FX Rudy: Bukan Mbalelo Perintah Prabowo

    Solo, Beritasatu.com – Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, agar kepala daerah dari partainya tidak mengikuti retret di Magelang, Jawa Tengah, bukan bentuk pembangkangan terhadap Presiden Prabowo Subianto.

    “Bukan mbalelo, karena Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri memiliki alasan dan dasar yang jelas dalam mengeluarkan instruksi tersebut,” ujar Rudy di sela Rapat Paripurna Pidato Sambutan Wali Kota Solo Hasil Pilkada Serentak 2025, di gedung DPRD Kota Solo, Jumat (21/2/2025).

    Menurut Rudy, salah satu alasan Megawati mengeluarkan instruksi itu adalah dampak psikologis bagi kepala daerah PDIP yang mengikuti retret di tengah kasus yang menimpa Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

    “Mbak Mega lebih mempertimbangkan kondisi psikologis teman-teman kepala daerah. Karena ada kasus yang menimpa Mas Hasto, lebih baik mereka menunda keikutsertaan dalam retret agar bisa tetap fokus,” jelasnya.

    Rudy juga menekankan keputusan ini bukan berarti kepala daerah PDIP menghindari retret secara permanen, melainkan hanya menundanya hingga waktu yang lebih tepat.

    Lebih lanjut, Rudy berharap seluruh kader PDIP yang menjabat sebagai kepala daerah dapat mematuhi instruksi Megawati dengan tidak menghadiri retret di Magelang.

    “Sebagai kader partai, perintah ketua umum harus dijalankan. Surat perintahnya jelas, yaitu menunda keikutsertaan dalam retret. Keputusan lebih lanjut ada di tangan Ibu Megawati,” tegasnya.

    Mantan wali kota Solo itu juga mengingatkan kepala daerah yang tidak mengikuti retret sebaiknya tidak hanya berdiam diri, tetapi memanfaatkan waktu untuk berkonsolidasi dengan pemerintah daerah masing-masing.

    “Selama penundaan ini, kepala daerah sebaiknya segera melakukan koordinasi dengan sekda, kepala dinas, dan lembaga terkait agar bisa beradaptasi dengan pemerintahan,” ungkap Rudy.

    Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP untuk menunda perjalanan ke Magelang dan tidak mengikuti retret yang dijadwalkan berlangsung 21-28 Februari 2025. Berdasarkan surat instruksi yang diterima Beritasatu.com pada Kamis (20/2/2025), Megawati juga menegaskan bahwa dirinya adalah sentral kekuatan politik PDIP sesuai dengan Pasal 28 ayat (1) AD-ART PDIP.

  • 4 Kepala Daerah PDIP di Jabar Tak Ikut ke Magelang, Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturannya…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 Februari 2025

    4 Kepala Daerah PDIP di Jabar Tak Ikut ke Magelang, Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturannya… Bandung 21 Februari 2025

    4 Kepala Daerah PDIP di Jabar Tak Ikut ke Magelang, Ono Surono: Retreat Tidak Ada Aturannya…
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sebanyak empat kepala daerah dari PDI-P di Jawa Barat menunda untuk mengikuti kegiatan retreat atau pembekalan di Magelang, Jawa Tengah. 
    Keempat kepala daerah itu tidak bergabung dalam rombongan Gubernur Dedi Mulyadi dan sejumlah bupati serta wali kota lainnya yang menuju Magelang, pada Jumat (21/2/2025).
    Keputusan ini diambil karena mereka masih menunggu instruksi dari Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, terkait partisipasi dalam acara retreat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Keempat kepala daerah yang dimaksud adalah Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami; Bupati Cirebon, Imron Rosyadi; Bupati Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono; dan Wali Kota Bekasi, Ade Kuswara Kunang.
    Ketua DPD PDI-P Jawa Barat, Ono Surono, menyatakan bahwa hingga siang hari ini belum ada kejelasan soal izin partisipasi mereka dalam acara tersebut.
    Ono menjelaskan bahwa keputusan ini muncul karena kegiatan retreat tersebut tidak memiliki dasar regulasi yang jelas dalam perundang-undangan.
    “Tentunya, terkait surat itu menjadi konsekuensi bagi kader partai. Mau tidak mau harus dilaksanakan. (Retreat) itu tidak ada aturan perundang-undangannya. Jika ada aturannya, mungkin PDI-P juga tidak akan mengeluarkan surat tersebut,” jelasnya.
     
    “Surat yang diterima menyatakan agar mereka menunggu instruksi lebih lanjut dari Ketua Umum dan tetap dalam posisi siaga,” ujar Ono di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung.
    Apabila izin dari Megawati akhirnya diberikan, keempat kepala daerah tersebut berencana untuk bergabung menggunakan dana pribadi dan melanjutkan fokus pada penyelesaian permasalahan daerah masing-masing.

    Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dari partainya menunda keikutsertaan mereka dalam retreat tersebut.
    Instruksi tersebut tertuang dalam surat nomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang terbit pada Kamis (20/2/2025) malam.
    Instruksi ini dikeluarkan sebagai respons atas penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
    “Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025,” ujar Megawati.
    Dalam surat tersebut, Megawati juga meminta kepala daerah PDI-P yang telah terlanjur berangkat agar berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari partai.
    (Penulis: Kontributor Bandung, Faqih Rohman Syafei)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Jateng siap ikuti rangkaian retret di Akmil

    Gubernur Jateng siap ikuti rangkaian retret di Akmil

    Saya cukup santai dan tenang mengikuti kegiatan yang akan saya lakukan.

    Semarang (ANTARA) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi siap mengikuti rangkaian retret di Akademi Militer (Akmil), Kota Magelang, Jawa Tengah, mulai Jumat hingga 28 Februari 2025.

    “Saya cukup santai dan tenang mengikuti kegiatan yang akan saya lakukan,” katanya dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Jumat.

    Sebelum menuju kawasan Akmil Magelang, Luthfi tampak terlebih dahulu menjalani tes kesehatan di Resimen Induk (Rindam) IV Diponegoro sekitar pukul 14.00 WIB.

    Mantan Kapolda Jateng tersebut tampak mengenakan seragam loreng ala militer, sama dengan ratusan kepala daerah lainnya.

    Setelah proses itu, sekitar pukul 15.30 WIB, Luthfi dan rombongan kepala daerah lain naik ke bus militer yang juga difasilitasi Kodam IV Diponegoro.

    Ada belasan bus untuk mengantarkan ratusan kepala daerah menuju Akmil.

    Sebagai informasi, selama sepekan para kepala daerah akan menjalani berbagai program yang dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan masing-masing, antara lain, pemahaman tugas dan fungsi kepala daerah, materi Astacita yang mencakup berbagai isu strategis, dan penanaman wawasan kebangsaan.

    Sementara itu, dalam konferensi pers di Akmil Magelang, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan bahwa pada tahap pertama ini jumlah kepala daerah yang diundang untuk kegiatan retret sebanyak 503 orang.

    Pada tahap kedua nanti, retret diperuntukkan bagi 40 kepala daerah lainnya, yang pelantikannya masih menunggu putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Para Mantan Gubernur DKI Jakarta Hadir, Pramono Anung Tak Tahu Alasan Jokowi Absen di Acara Sertijab

    Para Mantan Gubernur DKI Jakarta Hadir, Pramono Anung Tak Tahu Alasan Jokowi Absen di Acara Sertijab

    PIKIRAN RAKYAT – Pramono Anung mengaku tidak tahu alasan mantan Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak hadir dalam acara serah terima jabatan (sertijab).

    Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung mengaku bukan pihak yang mengundang karena baru saja dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025.

    “Yang mengundang acara ini bukan saya. Saya ini baru menjadi gubernur setelah dilantik tadi. Tentunya, saya tidak mengundang dan saya tidak tahu untuk itu,” ucap Pramono di Jakarta seperti dikutip dari Antara.

    Diskusi Terbuka dengan Jokowi

    Pramono Anung mengatakan, yakin dapat berdiskusi secara terbuka dengan Jokowi terkait pembangunan Jakarta. Hal tersebut sama seperti dirinya yang juga berdiskusi dengan mantan gubernur Jakarta lainnya.

    Ia percaya untuk membangun Jakarta, diperlukan kerja sama dengan semua pihak dan berusaha terbuka guna berkomunikasi bersama siapapun.

    Acara sertijab dihadiri sejumlah mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso, Fauzi Bowo, Anies Baswedan sampai Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

    Mereka terlihat hadir langsung, namun Jokowi tampak absen dalam acara di Balai Agung, Balai Kota Jakarta tersebut.

    Retret di Akmil Magelang

    Pramono Anung dan Rano Karno resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta usai pelantikan kepala daerah 2025 serentak.

    Sebanyak 961 kepala daerah dilantik dalam satu rangkaian prosesi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025.

    Upacara pelantikan dipimpin langsung Presiden Prabowo, yang mengambil sumpah jabatan para kepala daerah terpilih.

    Acara pelantikan kepala daerah 2025 disebut momen bersejarah yang menandai komitmen kuat pemerintah menciptakan pemerintahan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan, serta berorientasi pada pelayanan publik.

    Para kepala daerah akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah selama 21-28 Februari 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Timpali Jokowi yang Sebut Kader PDIP Mestinya Ikut Retret, Said Abdullah: Bukan Urusan Orang Luar

    Timpali Jokowi yang Sebut Kader PDIP Mestinya Ikut Retret, Said Abdullah: Bukan Urusan Orang Luar

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua DPP PDIP Bidang Sumber Daya Said Abdullah menimpali pernyataan Presiden ke-7 Jokowi. Hal itu terkait kader PDIP yang mestinya ikut retret kepala daerah di Magelang.

    Said Abdullah menegaskan, hal tersebut merupakan urusan partainya. Sementara Jokowi bukan lagi bagian PDIP.

    “Ya ini soal partai lah ya, urusan internal, bukan urusan orang luar,” kata Said kepada jurnalis, Jumat (21/2/2025).

    Adapun pernyataan Jokowi disampaikan merespons adanya instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta kepala daerah dari PDIP untuk menunda keberangkatan ke Magelang.
     
    “Ini kan urusan pemerintahan, yang diundang kepala daerah, yang mengundang presiden. Ya mestinya hadir, datang,” kata Jokowi di kediaman pribadinya, Sumbar, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (21/2).
     
    Jokowi menegaskan, setiap kepala daerah telah dipilih rakyat melalui proses demokrasi. Ia menegaskan, kepala daerah bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan kelompok.
     
    “Karena mereka dipilih oleh rakyat, dan untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara, bukan untuk yang lain,” tegas Jokowi.
     
    Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah dari PDIP untuk tidak mengikuti pembekalan atau retret di Akmil Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025. Pembekalan itu digelar setelah pelantikan kepala daerah secara serentak di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/2).
     
    Instruksi itu tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II 2025 yang diteken Megawatu pada 20 Februari 2025. Hal ini menyusul penahanan terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Arya/Fajar)

  • Wali Kota Kediri: Retret ajang koneksi dengan pusat dan daerah lain

    Wali Kota Kediri: Retret ajang koneksi dengan pusat dan daerah lain

    Kediri (ANTARA) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menilai retret yang dilakukan bersama kepala daerah lainnya se-Indonesia adalah hal positif sekaligus ajang untuk saling menjalin koneksi dengan pemerintah pusat dan daerah lainnya.

    Mbak Wali, sapaan akrabnya, menyambut baik retret yang digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, selama 7 hari, mulai Jumat hingga 28 Februari 2025.

    “Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen saya selaku wali kota terhadap program Astacita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kami ingin astacita bisa menjadi program penguat pembangunan Kota Kediri,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kediri, Jawa Timur, Jumat.

    Ia menilai kegiatan ini sangat positif sebagai bentuk sinergi sekaligus menjalin komunikasi antara pemerintah daerah maupun dengan daerah lainnya di Indonesia.

    “Kami terus melakukan konsolidasi dengan pemerintah pusat untuk mengusulkan program-program Kota Kediri menjadi program-program yang bisa memajukan dan menyejahterakan warga Kota Kediri,” kata dia.

    Vinanda mengatakan bahwa retret juga menambah semangatnya untuk membangun Kota Kediri lebih Mapan (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin) bersama Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha.

    Terkait dengan kerja di Pemerintah Kota Kediri, dia juga sudah memberikan pengarahan kepada Wakil Wali Kota dan Sekda Kediri.

    “Saya juga sudah memberikan pengarahan kepada Wakil Wali Kota dan Sekda, selama saya melakukan retret, untuk terus melakukan pelayanan-pelayanan pemerintah terhadap masyarakat,” kata Mbak Wali.

    Dalam retret ini, Wali Kota Kediri Vinanda tergabung dalam Kompi D bersama Bupati Bandung Barat Ritchie Ismail atau Jeje Govinda, Bupati Indramayu Lucky Hakim, dan Bupati Lamongan​​​​Yuhronur Efendy.

    Lokasi pemberangkatan retret di Rindam IV/Diponegoro, Magelang, pada Jumat siang.

    Ketika menuju Magelang, dia sempat diantar oleh jajaran Pemerintah Kota Kediri dan keluarga setelah sehari dilantik Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (20/2).

    Pewarta: Asmaul Chusna
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Curi Perhatian di Lokasi Pemberangkatan Retret Magelang

    Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati Curi Perhatian di Lokasi Pemberangkatan Retret Magelang

    Magelang (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, mencuri perhatian saat tiba di lokasi pemberangkatan retret di Rindam IV/Diponegoro, Magelang, pada Jumat (21/2) siang. Menyandang status sebagai wali kota termuda, Mbak Wali tampil segar dalam kegiatan pembekalan ini.

    Vinanda Prameswati diantar oleh jajaran Pemerintah Kota Kediri dan keluarga, sehari setelah dirinya dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta. Saat tiba dengan mengenakan pakaian Komcad TNI lengkap, banyak pengantar lain yang langsung meminta foto bersamanya. Respon kagum pun banyak terdengar dari kepala daerah peserta retret yang hadir bergantian dan menyapa wali kota berusia 26 tahun tersebut.

    Mbak Wali, panggilan akrabnya, menyambut baik kegiatan retret yang akan berlangsung selama tujuh hari di kawasan Akademi Militer (Akmil) Magelang.

    “Kegiatan retret ini sebagai bentuk komitmen saya selaku wali kota terhadap Asta Cita Pemerintah Pusat, Bapak Presiden Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka. Saya ingin Asta Cita bisa menjadi program penguat pembangunan Kota Kediri,” terang alumnus Magister Kenotariatan Unair Surabaya tersebut.

    “Saya akan terus melakukan konsolidasi dengan pemerintah pusat untuk mengusulkan program-program Kota Kediri menjadi program-program yang bisa memajukan dan mensejahterakan warga Kota Kediri,” tambahnya.

    Selain sebagai ajang konsolidasi, kesempatan ini juga dinilai menjadi ajang mempererat koneksi antar kepala daerah lain. Mbak Wali meyakini bahwa retret ini akan menambah semangatnya dalam membangun Kota Kediri lebih maju bersama wakilnya, Qowimuddin.

    Dalam hal pemerintahan, Vinanda Prameswati telah memberikan pengarahan kepada Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik selama ia mengikuti retret.

    “Saya juga sudah memberikan pengarahan untuk wakil wali kota dan sekda selama saya melakukan kegiatan retret untuk terus melakukan pelayanan-pelayanan pemerintah terhadap masyarakat. Saya mohon doa dan restu seluruh warga Kota Kediri. Kita akan bertemu kembali di Kota Kediri setelah kegiatan retret ini,” terangnya.

    “Insya Allah saya siap untuk kegiatan retret ini,” ujarnya.

    Dalam retret ini, Mbak Wali tergabung dalam Kompi D bersama beberapa kepala daerah lainnya, seperti Bupati Bandung Barat Ritchie Ismail atau Jeje Govinda, Bupati Indramayu Lucky Hakim, dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendy. [nm/ian]