kab/kota: Madura

  • Minat Warga Tunisia Kursus Bahasa Indonesia Meningkat, KBRI Beri Penghargaan

    Minat Warga Tunisia Kursus Bahasa Indonesia Meningkat, KBRI Beri Penghargaan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunis memberikan penghargaan pada para peserta kursus Bahasa Indonesia selama musim panas, yang digelar di Wisma Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia di Lac, Kota Tunis, Tunisia (20/11/2024).

    Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi mengungkapkan, dalam setahun terakhir, antusias warga Tunisia berwisata dan studi ke Indonesia meningkat.

    Hal itu juga membuat minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia bertambah.

    KBRI pun membuka kursus Bahasa Indonesia. Selama musim panas ini, kursus berjalan baik dengan modul yang dirumuskan KBRI.

    “Kami senang dan bangga, minat untuk belajar bahasa Indonesia di Tunisia dalam setahun terakhir mengalami peningkatan. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya minat studi dan wisata ke Indonesia.”

    “Ini fenomena yang sangat baik dan menarik, khususnya dalam rangka meningkatkan kerja sama dan hubungan bilateral Indonesia-Tunisia.”

    “Maka dari itu, KBRI Tunis menyediakan modul ajar dan para guru bahasa Indonesia, dan alhamdulillah kami bisa menggelar kursus bahasa Indonesia selama musim panas di KBRI Tunis”, ujar Duta Besar asal Sumenep Madura ini. 

    Dubes Zuhairi Misrawi menambahkan, bahasa merupakan identitas sebuah bangsa dan jembatan diplomasi yang sangat efektif untuk meningkatkan kedua bangsa, Indonesia-Tunisia.

    “Kami optimis, para perserta kursus Bahasa Indonesia akan menjadi jembatan diplomasi antara Indonesia-Tunisia.”

    “Kami akan prioritaskan mereka untuk mendapatkan beasiswa studi di beberapa kampus di Indonesia dan program Darmasiswa. Kami melihat masa depan hubungan bilateral Indonesia-Tunisia semakin cerah”, pungkasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tabrak Anggota Polsek Sukolilo, 2 Bandit Curanmor Surabaya Ditembak

    Tabrak Anggota Polsek Sukolilo, 2 Bandit Curanmor Surabaya Ditembak

    Surabaya (beritajatim.com) – Melawan saat akan ditangkap sampai nekat menabrak anggota Polsek Sukolilo, 2 bandit curanmor asal Madura ditembak kakinya, Senin (18/11/2024) siang.

    Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara mengatakan dua tersangka yang diamankan adalah Dedi (41) asal Sampang dan Fuad (31) asal Jalan Sencaki. Petugas terpaksa menembak kedua kaki Fuad karena menabrak anggota Polsek Sukolilo dan terus melawan ketika diamankan.

    Sementara, anggota opsnal Polsek Sukolilo juga menembak kaki kanan dari Dedi. “Keduanya terpaksa diterapkan tindakan tegas terukur karena anggota kami mendapatkan perlawanan. Ada anggota yang ditabrak hingga sepeda motornya rusak,” kata Made, Rabu (20/11/2024).

    Made menjelaskan, penangkapan terhadap kedua bandit curanmor itu bermula dari patroli kring reserse opsnal Polsek Sukolilo. Anggota yang sedang berpatroli mencurigai dua pelaku yang berboncengan mengendarai motor sarana Vega R tanpa plat nomor. Setelah diikuti berputar-putar, keduanya ternyata mencuri sepeda motor di Jalan Kalisari.

    “Tersangka sempat berputar-putar di wilayah Sukolilo. Lalu diikuti anggota sampai keduanya mencuri di sebuah warung jalan Kalisari,” tutur Made.

    Di warung makan Jalan Kalisari, kedua bandit curanmor itu lantas mengambil sepeda motor Honda Beat L 4309 K milik salah satu pelanggan. Anggota pun melakukan pengejaran. Tembakan peringatan sudah dilakukan oleh petugas namun keduanya memilih kabur.

    “Kedua bandit itu lantas kami lumpuhkan dan tangkap di Jalan Kedung Mangu, Kenjeran,” imbuh Made.

    Anggota Polsek Sukolilo yang ditabrak tidak mengalami luka. Namun, sepeda motor anggota Polsek Sukolilo yang ditabrak mengalami kerusakan. Kini kedua bandit curanmor itu harus mendekam di sel tahanan Polsek Sukolilo. Kepada masyarakat, Made berkomitmen untuk terus menjaga wilayahnya dari kejahatan jalanan.

    “Untuk masyarakat juga harus waspada dan berhati-hati. Sepeda motor diparkir di tempat yang aman,” pungkasnya. [ang/suf]

  • Kisah Jimmy Korban Pembunuhan di Sampang Karena Pilkada, Tulang Punggung Keluarga Hidupi Adiknya

    Kisah Jimmy Korban Pembunuhan di Sampang Karena Pilkada, Tulang Punggung Keluarga Hidupi Adiknya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang pria bernama Jimmy Sugito Putra (45) tewas mengenaskan setelah diserang oleh sejumlah orang menggunakan celurit di Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura, pada Minggu (17/11/2024).

    Jimmy Sugito Putra diduga diserang karena dirinya merupakan saksi sekaligus pendukung dari pasangan Calon Bupati Sampang Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

    Penyerangan sadis tersebut terjadi setelah Jimad Sakteh datang ke desa tersebut untuk bertemu dengan seorang tokoh agama.

    Video saat Jimmy dianiaya menggunakan celurit hingga terluka parah viral di media social.

    Penelusuran TribunJakarta.com, di TikTok, adik Jimmy Dira membeberkan sosok sang kakak semasa hidup.

    Menurut Dira, Jimmy adalah kakak yang sangat hebat.

    Pria yang memiliki dua anak tersebut, merupakan tulang punggung keluarga.

    Jimmy menggantikan peranan orangtuanya yang sudah tiada, ia menghidupi adik-adiknya hingga lulus sarjana.

    Dira mengaku dirinya dan keluarga kini sangat hancur setelah Jimmy meninggal dunia.
     
    “Kamu Kaka yang hebat mas, kamu tulang punggung keluarga,liat Adik adikmu yang yatim piatu ini mas,kamu sekolahkan sampai lulus sarjana semua.

    Anak anakmu masih kecil semua,kami hancur mendengar ini semua mas, kamu pengganti orang tua, tanpa kamu bagaimana hidup keluarga mas,” tulis Dira.

    Tak hanya kepada adik-adiknya, Jimmy semasa hidupnya juga gemar membantu anak yatim piatu dan janda-janda lansia.

    “Saya saksinya, almarhum selama hidupnya sering bersedekah untuk anak anak yatim piatu,memberikan makanan pagi sore untuk janda yang sudah berumur,” tulis Dira.

    Pelaku Ditangkap

    Satu-persatu pelaku pembunuhan Jimmy Sugito Putra diamankan pihak kepolisian.

    Terbukti, Polda Jatim kembali mengamankan 2 orang pelaku bahkan, video penangkapan tersebut beredar di media sosial. Sejauh ini sudah ada 3 pelaku yang diamankan.

    Berdasarkan video tersebut, pelaku dibawa oleh sejumlah aparat kepolisian ke Mapolsek Ketapang. Tak hanya pelaku barang bukti berupa celurit juga diamankan.

    Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie membenarkan atas adanya penangkapan dua tersangka penganiayaan hingga meninggal terhadap Jimmy Sugito Putra (45).

    Akan tetapi, dirinya tidak dapat memberikan keterangan lengkap mengingat, sebelumnya pokok perkaranya telah dilimpahkan ke Polda Jatim.

    “Sudah bukan kewenangan kami,” ujarnya, Selasa (19/11/2024).

    Saksi dari pasangan Calon Bupati Sampang Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimad Sakteh), Jimmy Sugito Putra diserang oleh sekitar 5 orang bercelurit di Sampang, Madura, pada Minggu (17/11/2024). (Tangkapan layar Instagram)

    Meski begitu, kata Ipda Dedy berdasarkan video yang beredar untuk lokasi penangkapan dua tersangka itu di wilayah Kecamatan Ketapang.

    “Kalau berdasarkan video, dua pelaku ini juga sempat di bawa ke Mapolsek Ketapang tapi kami tidak tahu soal kronologi penangkapannya,” pungkasnya. 

    Untuk diketahui, sebelumnya Polda Jatim mengamankan satu pelaku berinisial FS. 

    Dia diringkus polisi pada (17/11/2024) diwilayah Kecamatan Ketapang, Sampang.

    Kronologi

    Peristiwa tewasnya Jimmy, berawal dari Paslon Jimad Sakteh melaksanakan kunjungan ke salah satu kediaman tokoh agama di desa setempat, Minggu (17/11/2024).

    Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menceritakan, kala itu sempat ada penghadangan dari beberapa orang tidak bertanggung jawab kepada Paslon Jimad Sakteh.

    “Setelah ada negosiasi, akhirnya Pasangan Calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi,” ujarnya.

    Kemudian, berselang beberapa menit kejadian tidak diinginkan terjadi di kediaman salah satu tokoh yang dikunjungi Paslon Jimad Sakteh.

    Diduga para pelaku mendatangi Jimmy Sugito Putra.

    Para pelaku datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit, sedangkan korban tidak membawa sajam jenis apapun.

    “Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimad Sakteh,” terangnya.

    Akibat dikeroyok korban mengalami sejumlah luka bacok ditubuhnya, sehingga nyawa Jimmy Sugito Putra tak dapat ditolong.

    Atas kejadian tersebut, pihaknya sangat menyangkan dan mengutuk keras tindakan kriminal tersebut karena tidak dapat diantisipasi, serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.

    “Kami tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut,” pungkasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sederet Fakta Pendukung Paslon Pilkada Sampang Tewas Dikeroyok, 3 Orang Ditangkap
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 November 2024

    Sederet Fakta Pendukung Paslon Pilkada Sampang Tewas Dikeroyok, 3 Orang Ditangkap Regional 20 November 2024

    Sederet Fakta Pendukung Paslon Pilkada Sampang Tewas Dikeroyok, 3 Orang Ditangkap
    Editor
    KOMPAS.com
    – Aksi
    pembacokan
    menewaskan seorang pria, Jimmy Sugito Putra, di Ketapang, Kabupaten
    Sampang
    , Jawa Timur, Minggu (17/11/2024).
    Korban dikeroyok oleh sejumlah orang menggunakan celurit hingga meregang nyawa.
    Jimmy diketahui pendukung pasangan calon Pilkada Kabuaten Sampang, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad).
    Ketua tim pemenangan paslon Jimad, Surya Noviantoro, menjelaskan, Jimmy merupakan saksi paslon tersebut untuk pemungutan suara pada 27 November di desanya.
    Kejadian ini bermula saat beberapa orang membawa celurit datang usai bertemu dengan paslon di rumah salah satu tokoh pendukung Jimad.
    “Sebelum pertemuan paslon dengan tokoh Desa Ketapang Laok, paslon sudah diadang oleh beberapa orang di jalan namun berhasil pulang dengan selamat,” kata Surya saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (18/11/2024).
    Sepulangnya paslon Jimad dari pertemuan, beberapa warga mendatangi pendukung Jimad dengan membawa senjata celurit dalam keadaan sudah dilepas dari sarungnya.
    Korban Jimmy yang menemui warga tersebut dalam keadaan tangan kosong, langsung dikeroyok.
    “Korban datang dengan tangan kosong karena tidak ada keinginan untuk melawan,” imbuh Surya.
    Korban masih sempat dibawa ke RSUD Ketapang Puskesmas Ketapang. Namun saat tiba di Puskesmas, kondisinya sudah hilang kesadaran karena banyaknya darah yang keluar.
    “Sempat kami tangani luka korban. Namun karena banyaknya darah yang keluar akhirnya korban tewas,” ujarnya.
    Polisi berhasil menangkap tiga pelaku dan mengamankan barang bukti berupa celurit.
    Sampai saat ini, tiga orang sudah diamankan dan sudah dibawa ke Polda Jatim.
    “Sekarang sudah tiga yang ditangkap,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Farman, dikonfirmasi Selasa (19/11/2024).
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan perhatian pada insiden pembunuhan saksi pasangan calon Pilkada Sampang yang menggegerkan publik.
    Kapolri menyebutkan, sudah ada 3 orang yang ditangkap dalam tragedi di desa Ketapang Laok, kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura tersebut. Ketiganya berinsial FS, IDI, dan DUR.
    Mereka ditangkap anggota gabungan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Satreskrim Polres Sampang, selama bergulirnya penyelidikan hingga Selasa (19/11/2024).
    Mantan Kapolda Banten itu, telah menginstruksikan kepada Polres Sampang dan Polda Jatim untuk mengusut kasus penganiayaan pembacokan ”carok’ terhadap korban beberapa hari lalu.
    “Saya cek tadi terakhir ada menambahkan 3 orang yang sudah diamankan oleh Polres Sampang dan sudah dipegang oleh Polda Jatim. Akan terus melaksanakan pengembangan sampai dengan tuntas,” ujarnya di Mapolda Jatim, pada Selasa (19/11/2024).
    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Soroti Kasus Pembunuhan Saksi Paslon Pilkada Sampang
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Singgung Aksi Carok Sampang, Gibran Minta Bawaslu Cegah Dini Potensi Konflik di Pilkada Serentak 2024 – Page 3

    Singgung Aksi Carok Sampang, Gibran Minta Bawaslu Cegah Dini Potensi Konflik di Pilkada Serentak 2024 – Page 3

    Sebuah video viral di jejaring WhatsApp dan platform media sosial lainnya memperlihatkan peristiwa penyerangan oleh sekelompok pria menggunakan senjata tajam jenis celurit di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

    Informasi yang diperoleh, peristiwa carok berdarah ini terjadi setelah kunjungan paslon calon bupati-calon wakil bupati Sampang nomor urut 2 di Pilkada Sampang, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakte), ke rumah salah satu tokoh desa setempat, pada Minggu, 17 November 2024.

    Diketahui, rombongan calon nomor urut 2 tersebut sempat sempat diadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.

    “Sebelum penyerangan terjadi, paslon kami sempat akan diadang oleh kelompok penyerang. Namun bisa diselamatkan terlebih dahulu dan berhasil keluar dari lokasi kejadian,” ujar Ketua Tim Pemenangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro, Senin, 18 November 2024.

    Kasat Reskrim Polres Sampang Safril Selfianto dalam keterangannya mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara di Desa Ketapang Laok dan mengumpulkan alat bukti serta meminta keterangan sejumlah orang.

    Safril menjelaskan, warga yang menjadi korban pengeroyokan menggunakan celurit itu bernama Jimmy Sugito Putra, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Kabupaten Sampang.

    Jimmy diketahui merupakan saksi dari pasangan calon bupati nomor urut 2 Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimad Sakteh).

  • Siap-siap PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan 6 Jam Hari Ini Rabu 20 November 2024

    Siap-siap PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan 6 Jam Hari Ini Rabu 20 November 2024

    Siap-siap PLN Lakukan Pemeliharaan Jaringan 6 Jam Hari Ini Rabu 20 November 2024

    TRIBUNJATENG.COM- Pihak PLN diketahui akan melakukan pemadaman listrik sementara di sejumlah titik, hal ini diinformasikan bagi masyarakat terkait pemadaman tersebut.

    Pemadaman listrik yang dilakukan di sejumlah titik di masing-masing wilayah memiliki durasi yang berbeda, lantaran perbedaan jenis pekerjaan yang dilakukan secara berkala oleh petugas PLN.

    Adapun pemadaman listrik dilakukan adalah demi kelancaran penggunaan listrik para pengguna hingga keamanan masyarakat maupun petugas.

    Berikut Jadwal Pemadaman Listrik:

    MAGELANG

    Dilakukan pemeliharaan jaringan pukul 10.00-15.00 WIB, sehingga dilakukan pemadaman di Salam Kenci, Tempurejo, Samirejo, Prajeksari, Tugurejo, Kijingsari, Plembangan, Kedungsari, Sukosari dan sekitarnya.

    MADURA

    Dilakukan pemeliharaan jaringan pukul 09.00-15.00 WIB, sehingga dilakukan pemadaman di Ds Birem, Ds Cehkonceh dan sekitarnya.

    Daftar Harga Token Listrik PLN:

    PLN secara resmi menetapkan harga token listrik sebagai berikut

    Harga token yang dibeli

    Pulsa listrik yang diterima (PPJ 3 persen)

    Konversi Listrik dari Nominal (PPJ 3 persen)

    Rp 1000.000    Rp 994.000    659,7 kWh
    Rp 500.000      Rp 494.000    328,9 kWh
    Rp 250.000      Rp 244.000    132.3 kWh
    Rp 100.000      Rp 97.000       66,2 kWh
    Rp 50.000        Rp 47.000       33.1 kWh
    Rp 20.000        Rp 17.000       13,2 kWh

    Nomor token listrik memiliki jumlah sebanyak 20 digit angka yang biasa dimasukkan ke kWh setelah pelanggan membeli token listrik.

    Dalam MPB pelanggan akan melihat jumlah kWh terbaru setelah melakukan isi ulang token listrik sebelumnya dan terbaru.

    Berikut golongan tarif listrik batas daya dan biaya pemakaian yang telah ditentukan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia dan pihak PLN telah mengatur tarif dasar harga token listrik:

    Golongan Tarif Listrik

    Batas Daya

    Biaya Pemakaian

    R-1/TR 900 VA-RTM Rp 1.352

    R-1/TR 1.300 VA Rp 1.444,70

    R-1/TR 2.200 VA Rp 1.444,70

    R-2/TR 3500-5500 VA Rp 1.699,53

    R-3/TR >6.600 VA Rp 1.699,53

    P-1/TR 6.600 VA – 200 kVA Rp 1.699,53

    P-3/TR – Rp 1.699,53

    L/TR, TM, – Rp 1.644,52

     

  • Nyawa dan ketentraman lebih berharga dari dukungan pilkada

    Nyawa dan ketentraman lebih berharga dari dukungan pilkada

    Bondowoso (ANTARA) – Memberikan dukungan kepada salah satu calon pada ajang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024 adalah wujud dari partisipasi warga pada kontestasi politik 5 tahunan ini.

    Meskipun demikian, dukungan terhadap pasangan calon tertentu itu tidak perlu diekspresikan dengan sikap berlebihan, apalagi melampaui batas dan melanggar hukum.

    Kasus di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, yang berujung pada hilangnya nyawa seorang pendukung pasangan calon, adalah contoh dari bentuk partisipasi yang berlebihan, hingga membuat orang lain meninggal

    Kasus itu diduga terkait dengan pelaksanaan pilkada karena korban merupakan saksi dari salah satu pasangan calon. Kepolisian Daerah Jawa Timur bergerak cepat dan langsung turun tangan menangani kasus itu. Sejauh ini, polisi berhasil menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku. Polisi masih mengejar pelaku lain karena kasus itu melibatkan banyak orang.

    Berkaca dari kasus itu, kita kembali diingatkan bahwa nyawa setiap orang, ketentraman dan kedamaian di masyarakat merupakan sesuatu yang jauh lebih berharga dari pada memberi dukungan membabi buta kepada pasangan calon yang kita anggap paling ideal memimpin satu daerah untuk masa lima tahun ke depan.

    Memilih menggunakan cara kekerasan untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam kontestasi politik ini akan merugikan banyak orang. Selain keluarga korban yang kehilangan sosok kepala keluarga, para pelaku juga pasti dirugikan oleh tindakannya sendiri. Hal itu juga pasti dirasakan oleh keluarganya yang tidak akan tenang mendapati salah satu anggota keluarga berhadapan dengan aparat penegak hukum.

    Jika selama ini pelaku bisa menjalankan tugas mencari nafkah untuk keluarga dengan tenang, kini tidak bisa seperti itu lagi. Para pelaku sedang dalam kondisi ketakutan diciduk polisi akibat perilakunya sendiri yang telah keluar dari pikiran rasional saat melakukan tindakan pembunuhan.

    Bukan hanya pelaku dan keluarganya yang dirugikan. Jika nanti terbukti di muka hukum bahwa kasus tersebut karena motif dukungan politik, maka pasangan calon yang didukung oleh pelaku akan mendapatkan imbasnya secara citra politik di mata masyarakat.

    Kasus ini memberi pelajaran besar pada semua pihak untuk mendukung pasangan calon tertentu dalam kontestasi politik, khususnya pilkada, hendaknya dijalani dengan cara biasa-biasa saja.

    Obrolan di warung-warung kopi yang dilontarkan oleh masyarakat biasa menemukan maknanya dalam menyikapi kasus di Sampang ini. “Menyikapi politik, khususnya pilkada ini, cukup dari kepala sampai leher saja, jangan sampai dibawa turun ke hati”.

    Pertikaian akibat perbedaan dukungan calon adalah wujud nyata dari isu politik yang dibawa sampai ke hati. Ada ketersinggungan atau ada kekhawatiran calon yang didukungnya akan kalah, membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi kalap hingga tega membunuh orang yang tidak satu pilihan dengannya.

    Dalam filosofi Jawa, kita mengenal pelajaran, “Urip sakmadyo” atau hidup sewajarnya saja, demikian juga dalam menyikapi perbedaan pilihan politik.

    Khusus untuk wilayah Madura, sesuai hasil pemetaan tim Polda Jatim merupakan daerah rawan, sehingga tindakan pencegahan secara dini perlu ditingkatkan.

    Karena luasnya wilayah, maka peran bintara pembina desa (babinsa) dari TNI dan bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) dari Polri harus lebih dimaksimalkan lagi.

    Selain itu, masyarakat Madura masih sangat kental dengan pola hubungan sosial patron-klien dalam bertindak. Pola patronasi di masyarakat Madura ini, setidaknya ada dua tokoh sentral yang dijadikan panutan, yakni kiai dan “blater”.

    Kiai dan blater merupakan elite lokal di Madura yang memiliki kekuatan besar sesuai wilayahnya untuk menggerakkan masyarakat dalam konteks tertentu.

    Kiai adalah sosok yang menjadi panutan bagi masyarakat Madura yang agamis. Sosok ini biasanya sering menjadi rujukan masyarakat dalam menentukan sesuatu, termasuk dalam hajatan pilkada.

    Kalimat, “Kauleh ngireng dhebu keaeh” atau “Saya ikut kata kiai” sangat lumrah bagi masyarakat dalam menentukan pilihan untuk pemilu, baik pilpres, pemilihan anggota legislatif, maupun pilkada. Hal itu juga berlaku untuk pemilihan kepala desa (pilkades).

    Penentu pilihan yang juga tidak kalah pengaruhnya dari kiai adalah tokoh “blater”. Blater adalah sosok, umumnya kaum laki-laki, yang memiliki kekuatan pengaruh di satu desa, bahkan hingga ke desa lain, karena memiliki kekuatan fisik atau jagoan dalam urusan carok (duel satu lawan satu menggunakan senjata celurit). Selain kekuatan fisik, biasanya tokoh blater ini juga memiliki kekuatan ekonomi dan relasi kekuasaan, sehingga menjadi terpandang di masyarakat.

    Kedua patron ini memiliki pengaruh besar yang dapat menggerakkan masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena mendapat restu atau justru penolakan dari si patron.

    Seseorang yang menempatkan kiai sebagai panutan, biasanya akan meminta pertimbangan terlebih dahulu ke kiainya untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam urusan seseorang yang hendak bercarok.

    Dengan segala kemampuan dan pengalamannya mengelola emosi warga, kiai bisa meredam gejolak seseorang yang hendak melakukan tindakan melanggar hukum itu, sehingga carok tidak sampai terjadi.

    Demikian juga dengan warga yang menempatkan blater sebagai panutan dan pertimbangan. Hanya saja tokoh blater ini tidak memiliki kearifan layaknya seorang kiai. Sehingga biasanya dari tokoh ini, seseorang justru memiliki tambahan kekuatan untuk mewujudkan rencananya.

    Karena itu, polisi dan TNI harus “melibatkan” dua patron sentral itu di Madura untuk ikut bersama-sama menjaga pilkada agar berjalan damai. Pendekatan intensif harus dilakukan, setidaknya untuk menyerap informasi potensi kerawanan di satu wilayah.

    Keterlibatan seluruh unsur masyarakat tentu sangat bermakna untuk mewujudkan pilkada yang aman dan damai.

    Ibu-ibu yang mendapati gelagat suaminya dalam menghadapi momen pilkada, bisa meredam kemarahan si suami. Atau anak-anak yang melihat gejala bapaknya menampakkan dukungan berlebihan kepada pasangan calon tertentu, bisa ikut mengingatkan si bapak untuk bersikap lebih rasional. Kalau suami atau bapak tidak mampu menahan emosi, hingga terjadi kasus pelanggaran hukum, maka si ibu dan si anak juga yang merasakan penderitaan.

    Mari kita sikapi pilkada dengan kepala dingin dan saling mendinginkan emosi antara satu dengan lainnya. Persaudaraan dan menyelamatkan nyawa yang hanya selembar adalah di atas semua hiruk pikuk politik.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Risma-Gus Hans Dapat Dukungan Relawan Anies Baswedan Jawa Timur, Kesamaan Visi Misi Jadi Alasan

    Risma-Gus Hans Dapat Dukungan Relawan Anies Baswedan Jawa Timur, Kesamaan Visi Misi Jadi Alasan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM,  BLITAR – Relawan Anies Baswedan Jawa Timur menyatakan dukungan kepada pasangan Cagub-Cawagub Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta atau Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.

    Relawan ini merupakan pendukung Anies Baswedan di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Dukungan dari para relawan Anies itu disampaikan langsung saat bertemu dengan Cawagub Jatim, Gus Hans, di Kampung Coklat, Kabupaten Blitar, Selasa (19/11/2024) malam.

    Tokoh Relawan Anies Baswedan Jawa Timur yang juga Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso Kediri, Ning Eva Munif Djazuli, mengatakan, dukungan kepada pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024 sudah sepengetahuan Anies Baswedan.

    Menurut Ning Eva, alasan para relawan Anies mendukung pasangan Risma-Gus Hans karena memiliki visi misi yang sama terhadap masyarakat.

    “Kami mendukung pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024 karena Bu Risma memiliki pemikiran hampir sama dengan Mas Anies. Terutama di bidang pendidikan dan masyarakat menengah ke bawah. Itu setelah saya ngobrol lama dengan Bu Risma,” kata Ning Eva.

    Dikatakannya, deklarasi dukungan Relawan Anies kepada pasangan Risma-Gus Hans di Jawa Timur baru dilakukan di Kabupaten Blitar.

    Ia berharap, deklarasi Relawan Anies kepada Risma-Gus Hans juga akan diikuti oleh para relawan di daerah lain di Jawa Timur.

    “Deklarasi ini datangnya dari Blitar. Mudah-mudahan, setelah ini juga ke daerah lain di Jawa Timur,” ujarnya.

    Cawagub Jatim, Gus Hans merespons baik dukungan dari relawan pendukung Anies Baswedan kepada pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.

    Gus Hans mengatakan, pasangan Risma-Gus Hans selalu terbuka kepada siapapun yang punya niat baik ikut resik-resik Jatim untuk bergabung.

    Terpenting lagi, bagi siapa saja yang mempunyai visi misi sama serta satu langkah untuk resik-resik Jatim, tidak mementingkan golongan sendiri, dan anti-korupsi sangat terbuka untuk bergabung dengan pasangan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.

    “Kebetulan, saya hari ini sampai besok full di wilayah Mataraman. Sekarang agenda ketemu dengan para relawan yang kemarin support Mas Anies (di Pilpres 2024),” katanya.

    “Para pendukung Mas Anies ingin ketemu, ya sudah (bertemu). Saya juga ingin tahu apa yang diinginkan beliau-beliau (relawan), mudah-mudahan bisa jalan bareng-bareng,” lanjutnya.

    Dalam kesempatan itu, Gus Hans juga menyampaikan, pasangan Risma-Gus Hans memiliki rencana program penguatan di wilayah Mataraman.

    Menurutnya, masih ada disparitas antar kabupaten di wilayah Mataraman.

    Dikatakannya, kondisi jalan yang meliuk-liuk di wilayah Mataraman, misalnya, dari Trenggalek ke Pacitan, dari Pacitan ke Ponorogo berpengaruh terhadap orang ingin berkunjung ke wilayah itu.

    “Kesenjangan paling tinggi bukan di Madura, tapi di sini (Mataraman). Maka perlu ada semacam penguatan infrastruktur yang bisa mengangkat ini semua sehingga akses ekonomi, akses komunikasi antar-wilayah tidak terpotong lagi,” ujarnya.

    Seperti diketahui, pasangan Cagub-Cawagub Jatim nomor urut 3, Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan di Pilgub Jatim 2024.

    Pasangan Risma-Gus Hans akan bertarung dengan pasangan Khofifah-Emil dan pasangan Luluk-Lukman di Pilgub Jatim 2024.

  • Tiga Pelaku Pengeroyokan Sampang jadi Tersangka

    Tiga Pelaku Pengeroyokan Sampang jadi Tersangka

    Surabaya (beritajatim.com) – Tiga pelaku pengeroyokan di Desa Ketapang Laok, Sampang, Madura menjadi tersangka. Diketahui, dari peristiwa itu, Korban Jimmy Sugito tewas karena luka sabetan senjata tajam.

    Dirreskrimum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman mengatakan tiga pelaku berinisial FS, IDI dan DUR sudah diperiksa secara intensif oleh pihak kepolisian. Ketiganya diamankan di lokasi yang berbeda usai melakukan pembacokan ke Jimmy Sugito.

    “Peran dari ketiganya, merupakan pelaku pembacokan terhadap korban,” terang Dir Reskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, Selasa (19/11/2024).

    Ditanya terkait pelaku lain, Farman mengatakan pihaknya masih mengejar pelaku lain yang sudah ditetapkan sebagai buron. Pihak kepolisian pun terus mendalami peristiwa jelang Pilkada serentak 2024 ini. “Ya, masih ada beberapa orang lagi yang masih dalam pengejaran, dan statusnya DPO,” tuturnya.

    Diketahui, Jimmy Sugito merupakan satu saksi pasangan calon Bupati Sampang tewas dalam peristiwa berdarah. Peristiwa ini mendapatkan atensi dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Kapolri meminta agar permasalahan ini diselesaikan secara tuntas.

    Kapolri juga memberikan pesan kepada seluruh lapisan masyarakat jawa timur, agar saling menahan diri sehingga pesta demokrasi Pilkada dapat berjalan dengan lancar dan aman sehingga tidak kembali terjadi peristiwa serupa.

    Diberitakan sebelumnya, insiden berdarah di Kabupaten Sampang terjadi pada Minggu (17/11/2024). Jimmy Sugito Putra salah satu saksi Cabub Sampang dikeroyok oleh sejumlah orang bersenjata tajam. (ang/kun)

  • Tak Seharusnya Nyawa Hilang dalam Pilkada

    Tak Seharusnya Nyawa Hilang dalam Pilkada

    Jakarta

    Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyesalkan aksi pembacokan terhadap saksi pasangan calon di Pilbup Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur. Bagja mengatakan dalam kontestasi politik tak seharusnya ada kekerasan.

    “Yang terjadi di Sampang itu patut kita sesalkan. Seharusnya tidak boleh ada nyawa hilang dalam Pilkada, tidak boleh lah,” kata Bagja kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

    Dia mengatakan perbedaan pilihan politik tak seharusnya ditukar dengan nyawa. Dia mengatakan kekerasan harus dihindari dalam Pilkada.

    “Kita memilih pasangan tertentu kan boleh-boleh saja. Tidak harus juga kemudian ditukar dengan nyawa. Ini hal yang tidak sepadan dan juga jangan sampai karena berbeda pendapat kemudian melakukan kekerasan itu yang dihindari dari pilkada,” sambungnya.

    Bagja menyebut baik Pemilu maupun Pilkada merupakan proses transfer kekuasaan. Karena itu sebaiknya berlangsung secara damai.

    “Sekarang teman-teman sedang bersama teman-teman sentra gakumdu dan kepolisian untuk melakukan supervisi terhadap perkara ini,” ucap Bagja.

    “Kalau Madura, Sampang itu termasuk daerah paling rawan, terindeks kerawanan pilkada pada pilihan kepala daerah tahun ini, 2024,” tuturnya.

    “Yang diantisipasi setelah Sampang, Bangkalan. Kemudian di daerah Nduga, Papua Pegunungan, kemudian Pegunungan Bintan, beberapa daerah Papua yang menjadi perhatian kami. Kemudian juga di daerah Sumatera Selatan,” lanjut Bagja.

    “Itu yang kami harapkan apalagi Kepolisian juga untuk melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tim kampanye, untuk saling menjaga agar keadaan kali ini berlangsung damai,” ucapnya.

    Sebelumnya, viral video seorang saksi paslon Pilbup Sampang tewas dalam aksi pembacokan sejumlah orang di Sampang, Jawa Timur. Korban J merupakan saksi dari pasangan calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh).

    Kasus pengeroyokan ini diduga karena motif politik lantaran terjadi setelah cabup Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang.

    “Kejadiannya itu saya bersama rombongan. Saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang,” ujar Slamet Junaidi kepada detikJatim, Senin (18/11/2024).

    Lantaran diadang, Slamet kemudian diarahkan orang setempat untuk memakai jalur lain. Di jalur lain itu, menurut Slamet, dia juga diadang menggunakan gorong-gorong, tapi bisa dipinggirkan dan akhirnya melaju ke luar desa.

    “Begitu balik, ternyata sebelum keluar sampai ke jalan raya, mendengar peristiwa itu bahwa ada pembacokan di halaman rumah kiai. Sementara orang-orang ini juga mencari kiai. Tapi kiai masuk ke dalam, tinggal J. Dia orang Pamekasan punya istri di Ketapang Laok. Punya anak dua, umur 5 tahun dan satunya umur 2 tahun,” katanya.

    (ond/idn)