kab/kota: Madura

  • Tomas Trucha Berambisi Bawa PSM Makassar kembali ke Jalur yang Tepat

    Tomas Trucha Berambisi Bawa PSM Makassar kembali ke Jalur yang Tepat

    Tomas Trucha Siap Bawa PSM Makassar kembali ke Jalur yang Tepat

    FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Hasil positif berhasil ditorehkan oleh Tomas Trucha di laga debutnya memimpin langsung PSM Makassar.

    Menghadapi Dewa United di pekan ke-12 Super League 2025/2026, Tomas Trucha mampu mempersembahkan tiga poin.

    Laga yang berlangsung di Banten International Stadium, Serang, Minggu (9/11/2025), berakhir Dewa United 0-1 PSM Makassar.

    Satu-satunya gol yang tercipta di laga ini dilesatkan oleh Abu Kamara di menit ke-31.

    Kemenangan ini sekaligus jadi tiga poin kedua yang didapatkan PSM Makassar di musim ini.

    Melihat hasil yang didapatkan timnya, Tomas pun mengungkap motivasi yang diberikan ke pemainnya.

    Ia menyebut setiap pemain yang ada tim harus lebih baik dan berkembang setiap harinya dan hal itu yang terlihat saat ini.

    “Sejak saya datang selalu saya katakan ke para pemain, setiap latihan ayo lebih baik dari latihan kemarin dan hari kita lebih baik,” kata Tomas Trucha usai laga hadapi Dewa United.

    “Dari pertandingan dan ke pertandingan kita lebih baik,” ungkapnya.

    Pelatih asal Republik Ceko itu mengungkap timnya juga berkembang usai laga imbang hadapi Madura United di pekan lalu.

    Untuk saat ini, dengan perkembangan yang terus ditunjukkan ia yakin timnya akan kembali ke jalur yang tepat dengan raihan hasil-hasil positif.

    “Dan ini yang saya lihat, mulai dari sebelum (Madura United). Saya percaya dengan hal ini dari hari ke hari kita berada di jalur yang tepat,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Profil Syaikhona Muhammad Kholil, Kiai Bangkalan yang Sukses Cetak Ulama Mahsyur di Indonesia

    Profil Syaikhona Muhammad Kholil, Kiai Bangkalan yang Sukses Cetak Ulama Mahsyur di Indonesia

    Abdul Karim adalah keturunan dari Kiai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati.

    Sejak kecil Mbah Kholil sudah haus akan ilmu agama, terutama Fikih dan Nahwu. Bahkan, beliau mampu menghafal 1.002 bait nadzom Alfiyah Ibnu Malik sejak muda.

    Perjalanan pendidikan Mbah Kholil cukup panjang. Beliau berguru kepada ulama di Madura hingga Makkah. Beliau sangat bersungguh-sungguh ketika menimba ilmu hingga akhirnya menjadi ulama yang dihormati di Tanah Air.

    Keturunan Mbah Kholil generasi kelima, Lora Akhmad Kholily Kholil membeberkan tentang jaringan murid Mbah Kholil.

    Mbah Kholil memiliki murid yang tersebar ke berbagai penjuru Indonesia. Lebih dari 500 ribu orang di Tanah Air pernah berguru kepadanya. Maka tidak heran jika beliau disebut sebagai ‘Pintu Gerbang’ para santri yang kemudian menyebarkan kembali ilmunya di daerah masing-masing.

    “Pengaruh Syekh Kholil tidak hanya dikalangan pesantren tetapi para negarawan, bahkan para founding father justru mengambil inspirasi dari Syekh Kholil Bangkalan,” tutur Lora.

    Lora menerangkan, perjalanan dakwah Mbah Kholil patut diteladani meski tekanan demi tekanan pernah dihadapi oleh ulama kelahiran Bangkalan ini.

    “Beliau di masa hidupnya mendapat tekanan dari pemerintah Bangkalan agar ketika khutbah jumat dipaksa untuk memuji kerajaan bangkalan atau sesuatu yang mereka tidak miliki,” katanya.

    Mbah Kholil tidak tinggal diam. Beliau melakukan perlawanan dengan cara membangun banyak masjid di pesisir Bangkalan. Setiap salat Jumat, beliau membuat satu teks khutbah Jumat yang akan disiarkan di masjid-masjid pesisir tersebut.

     

  • Delapan Laga Tanpa Gol, Jacques Medina Ditekan Suporter PSM Makassar, Sampai Dibandingkan dengan Adilson Silva

    Delapan Laga Tanpa Gol, Jacques Medina Ditekan Suporter PSM Makassar, Sampai Dibandingkan dengan Adilson Silva

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Winger PSM Makassar asal Kongo, Jacques Medina Themopele, menjadi sorotan tajam suporter Juku Eja. Hingga pekan ke-11 Super League 2025/2026, kontribusinya dinilai sangat minim dan belum mampu memenuhi ekspektasi pendukung.

    Pemain bertinggi 187 cm itu tercatat sudah tampil delapan kali bersama PSM Makassar, namun belum sekalipun mencetak gol atau memberikan assist. Berdasarkan data dari situs Transfermarkt, nilai pasar Jacques saat ini mencapai Rp1,30 miliar.

    Selama membela PSM, Jacques telah bermain total 590 menit dan lebih sering ditempatkan di posisi sayap kiri. Pada laga terakhir kontra Madura United di Stadion Gelora BJ Habibie, Minggu (2/11/2025), ia hanya bermain selama 60 menit sebelum digantikan.

    Dari delapan penampilannya musim ini, Jacques hanya empat kali bermain penuh selama 90 menit, masing-masing saat menghadapi Semen Padang, Persija Jakarta, Arema FC, dan Persik Kediri. Minimnya kontribusi tersebut membuat suporter melontarkan berbagai kritik di media sosial.

    “Bagaimana caranya pemain basket ji dikasi main bola,” tulis akun @marmin.samuel di Instagram, menyindir gaya bermain Jacques yang dianggap tidak cocok dengan pola tim.

    Akun lainnya, @r3ndr4_84, menilai kemampuan fisik Jacques cukup baik, namun belum maksimal dalam permainan tim. “Pemain ini lumayan kuat. Utamanya pada fisik. Cuman game plannya masih perlu dievaluasi dan dikembangkan lagi sesuai kebutuhan tim atau lawan yang akan dihadapi,” tulisnya.

    Sementara itu, kritik lebih tajam datang dari akun @firman_tu.tu6900 yang menyoroti sikap individualis sang pemain. “Dia main bola ngotot, tapi hanya untuk dirinya sendiri. Tanpa memikirkan kemenangan buat tim,” ujarnya.

  • Sosok Hansip Heroik yang Tewas Ditembak Saat Gagalkan Maling

    Sosok Hansip Heroik yang Tewas Ditembak Saat Gagalkan Maling

    Jakarta

    Seorang penjaga keamanan lingkungan atau hansip tewas setelah ditembak saat mencoba menggagalkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Keluarga mengungkap sosok korban yang penuh tanggung jawab terhadap adik-adiknya.

    Peristiwa terjadi pada Sabtu (8/11), sekitar pukul 03.30 WIB, di Kampung Baru, Jalan Pelajar RT 07 RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung. Saat kejadian, korban sedang berjaga malam bersama dua rekannya, T (48) dan R (58).

    Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro menyebutkan peristiwa bermula ketika korban yang sedang memantau CCTV melihat dua orang mencurigakan di sekitar permukiman. Keduanya diduga hendak mencuri sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan.

    “Korban sedang melaksanakan jaga atau ronda malam sebagai Hansip RW 09. Korban pada saat itu sedang memonitor kamera pengawas (CCTV), melihat ada dua orang dicurigai sedang mencongkel motor,” kata Widodo di Jakarta, Sabtu (8/11).

    Korban bersama dua rekannya bergerak menuju lokasi menggunakan sepeda motor. Sesampai di lokasi, korban langsung menabrakkan motornya ke arah kendaraan pelaku untuk mencegah keduanya kabur hingga sempat terjadi perkelahian antara korban dan pelaku.

    Lalu, terdengar suara tembakan sebanyak dua kali yang membuat korban terjatuh. Kedua saksi langsung meminta pertolongan warga.

    Keluarga pun menceritakan sosok korban yang bertanggung jawab. Begini kesaksiannya:

    Korban Sosok Pekerja Keras

    Adik korban, Siti Sarah, mengatakan sang kakak merupakan seseorang pekerja keras dan mengutamakan kepentingan keluarga. Siti Sarah mengatakan korban belum menikah dan memilih untuk membahagiakan adik-adiknya.

    “Belum nikah kakak saya. Baru saya (adik-adiknya) yang nikah. Dia bela-belain hidup buat adik-adiknya. Dia membahagiakan adik-adiknya,” ujar adik korban, Siti Sarah, kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11).

    Siti mengatakan korban merupakan pekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Korban rela bekerja keras untuk membantu kehidupan keluarga.

    “(Pekerjaan korban) Hansip. Kadang disuruh nyupir pribadi mau. Serabutan. Serabutan, apa aja. Dia besi, motongin besi, mau di belakang. Pinggir kali tuh. Di pinggir kali, Madura-Madura. (Dia) diperintah apa aja mau. Pokoknya serabutan aja dia mau, gitu. Untuk adik-adiknya,” ucapnya.

    “Kadang kalau abis gajian, ‘Nih, punya duit nggak?’ gitu, ‘Punya beras nggak?’. Nggak tahu dia punya duit apa nggak, pasti saya pada dikasih. Biar pun saya udah rumah tangga, saya dikirimin, kirimin duit,” tambahnya.

    Keluarga Kaget Korban Tewas Ditembak

    Adik korban lainnya, Siti Komariah, mengaku kaget saat mendapat kabar korban tergeletak setelah ditembak. Saat tempat kejadian perkara (TKP) didatangi, korban sudah meninggal dunia.

    Adik korban saat ditemui di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11/2025). (Devi Puspitasari/detikcom)

    “Ya sedih lah, kaget kan. Pas dilihat kaget katanya. Aku diketok-ketokin pintu, emang Bapak lagi ngejagain, lagi ngurusin orang sakit kan, di gang itu, terus Bapak ke sini ngetok-ngetok pintu. Aku nggak tahu kejadiannya kayak gimana,” ucapnya.

    “Cuman pas nyampe sono, kakak udah ngegeletak, udah nggak bernyawa, nggak ada lah gitu, udah dingin, ya. Udah aku sebisa mungkin, maksudnya ngecek nadinya udah nggak ada,” tuturnya.

    Teriakan Terakhir Korban

    Salah satu rekan korban, Ruin mengatakan korban sempat teriak minta tolong usai tertembak. Teriakan itu menjadi teriakan terakhir korban.

    “Dia (korban) juga sempat minta tolong, ya saya tolong. Cuman dia bicara ‘Bapak tolong saya, Bapak tolong saya’ tiga kali seperti itu. Ya udah, seterusnya dia cuman minta tolong ‘Tolong, tolong, tolong’,” ujar ujar Ruin kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Ruin mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.

    “Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.

    Dia mendengar suara letusan tembakan sebanyak dua kali. Ruin menemukan korban dalam kondisi tergeletak dan korban juga sempat meminta tolong hingga akhirnya meregang nyawa.

    “Ada suara letusan dua kali. Sampai di situ saya lihat korban ini masih ada, bisa bicara sama saya. Sempat saya angkat, saya dudukin, nggak taunya ini darah keluar, saya rebahkan lagi. Setelah itu saya sempat mencari dia. Setelah dia ada, baru saya cari bantuan sama warga-warga setempat. Akhirnya almarhum udah nggak ketolong lagi,” jelasnya.

    Mensos Sebut Korban Pahlawan Masa Kini

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melayat ke rumah penjaga keamanan lingkungan atau hansip yang tewas ditembak saat mencoba menggagalkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Gus Ipul menyebutkan korban merupakan salah satu contoh pahlawan.

    “Saya datang ke sini terus terang aja ingin berbelasungkawa dan sekaligus ingin berdoa bersama keluarga. Semoga mudah-mudahan almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Gus Ipul mengatakan korban meninggal dalam keadaan tengah menjalankan tugas yang penting bagi warga sekitar. Korban menjalankan tugas dengan baik hingga meninggal dunia.

    “Besok tanggal 10 November dalam suasana peringatan Hari Pahlawan. Saya ingin menyampaikan bahwa almarhum ini salah satu contoh pahlawan hari ini yang melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 5

    (dwr/rfs)

  • 7 Fakta Maling Penembak Hansip Ditangkap dalam Hitungan Jam

    7 Fakta Maling Penembak Hansip Ditangkap dalam Hitungan Jam

    Jakarta

    Seorang penjaga keamanan lingkungan atau hansip tewas ditembak usai berupaya menggagalkan aksi pencurian motor (curanmor) yang terjadi di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Pelaku curanmor yang menembak korban pun ditangkap dalam hitungan jam.

    Dirangkum detikcom, Senin (10/11/2025), peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/11) pukul 03.30 WIB. Dinarasikan pelaku penembakan merupakan pelaku pencurian kendaraan bermotor.

    Korban yang memergoki kemudian berusaha menangkap pelaku. Sempat terjadi perselisihan antara korban dan pelaku hingga pelaku meletuskan tembakan beberapa kali.

    Setelah melepaskan tembakan, pelaku yang terlihat berjumlah dua orang segera melarikan diri. Korban juga sempat terlihat berlari setelah ditembak pelaku.

    Dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertofan membenarkan kejadian itu. Saat ini, kasus tersebut tengah dalam penyelidikan.

    “Iya (korban) meninggal dunia. Benar, kita lagi lidik (penyelidikan),” kata dia.

    Terungkap sejumlah fakta terkait pelaku yang ditangkap dalam hitungan jam.

    1. Pelaku Diburu Polisi

    Dicky mengatakan pelaku langsung diburu. Berdasarkan informasi yang diterimanya, korban merupakan Hansip yang ditembak saat memergoki aksi curanmor.

    “Informasi sementara seperti itu, tapi masih kita dalami lagi. Lagi kita kejar pelakunya, masih lidik,” tuturnya.

    Korban sempat berduel dengan pelaku saat akan menggagalkan aksi curanmor. Pelaku pun lalu melepaskan dua tembakan.

    “Saat melihat pelaku, korban langsung menabrakan sepeda motornya ke sepeda motor pelaku, dan sempat ada duel antara korban dan pelaku,” kata Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro, Sabtu (8/11).

    2. Pelaku Ditangkap dalam Kurun 12 Jam

    Polisi menangkap pelaku dalam hitungan jam. Polisi menangkap pelaku saat hendak kabur ke Lampung.

    “Dalam kurun waktu 12 jam, pelaku penembakan di Cakung dibekuk polisi. Pelaku diamankan saat akan kabur ke Lampung,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Minggu (9/11).

    Penangkapan dilakukan oleh tim Subdit Resmob Dit Reskrimum Polda Metro Jaya. Dia mengatakan ada satu orang yang ditangkap dan polisi masih mengejar pelaku lain.

    “Diamankan saat menyeberang di Bakauheni. Saat ini Tim dari Resmob dan Polres Jakarta Timur mengejar pelaku lainnya dan senpi yang digunakan,” ujarnya.

    3. 5 Orang Saksi Diperiksa

    Polisi telah memeriksa lima saksi terkait kasus ini. Hansip itu tewas akibat penembakan tersebut.

    “Saat ini dari pihak pasukan pengamanan masyarakat swakarsa (pam swakarsa) dan masyarakat sekitar lebih kurang ada tiga sampai lima orang saksi yang sudah diambil keterangannya,” kata Budi dilansir Antara, Minggu (9/11).

    Kelima saksi tersebut merupakan orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian dan mengetahui langsung rangkaian peristiwa. Penyidik Polres Metro Jakarta Timur bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi dan barang bukti di lokasi kejadian.

    “Termasuk pengolahan barang bukti yang ada di lokasi kejadian,” ujar Budi.

    4. Detik-detik Aksi Heroik Korban

    Salah satu rekan korban, Bima, menceritakan detik-detik menggagalkan curanmor bersama korban. Bima mengatakan awalnya, pukul 03.00 WIB, dia beristirahat setelah meronda keliling kampung di pos. Saat dia istirahat, korban memberi tahu adanya pergerakan pelaku curanmor dari CCTV.

    “Tiba-tiba itu si korban ini bilang ke saya ‘Bang Bima, kayaknya ada maling di depan’. Nah, tanpa sadar itu saya langsung naik ke motor, ikut sama korban. Nah, pas di tengah jalanan, ini saya bilang, Bang Ruin, naik belakang,” ujar Bima kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Bima, Ruin, dan korban pun berboncengan menggunakan satu motor. Karena berkecepatan tinggi mengejar pelaku, Ruin terjatuh. Dia dan korban pun menuju lokasi dan berduel dengan pelaku.

    “Nah, saya menuju lokasi TKP itu berdua. Nah, si korban ini langsung nabrak pelaku. Nah, setelah kita sempat duel, saya duel yang satu, si korban duel yang satu. Nah, setelah itu, pas denger suara letusan, itu saya refleks. Saya langsung melompat, kabur,” jelasnya.

    Setelah kabur, Bima pun berteriak meminta tolong setelah tembakan diletuskan pelaku. Ia meminta pertolongan Ketua RT setempat setelah korban terkena tembakan.

    “Saya sempat minta tolong sama Bang Ruin. Cuman saya udah langsung menuju ke rumah RT, minta bantuan. Pas RT nyampe, ternyata korban itu udah meninggal,” jelasnya.

    Saksi lainnya, Ruin, mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.

    “Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.

    5. Korban di Mata Keluarga

    Adik korban mengungkapkan sosok korban. Korban diketahui belum menikah.

    “Belum nikah kakak saya. Baru saya (adik-adiknya) yang nikah. Dia bela-belain hidup buat adik-adiknya. Dia membahagiakan adik-adiknya,” ujar adik korban, Siti Sarah, kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11).

    Siti mengatakan korban merupakan pekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Korban rela bekerja keras untuk adik-adiknya.

    “(Pekerjaan korban) hansip. Kadang disuruh nyupir pribadi mau. Serabutan. Serabutan, apa aja. Dia besi, motongin besi, mau di belakang. Pinggir kali tuh. Di pinggir kali, Madura-Madura. (Dia) diperintah apa aja mau. Pokoknya serabutan aja dia mau, gitu. Untuk adik-adiknya,” ucapnya.

    Adik korban lainnya, Siti Komariah, mengaku kaget saat mendapat kabar korban tergeletak setelah ditembak. Saat disamperin, korban sudah meninggal dunia.

    “Ya sedih lah, kaget kan. Pas dilihat kaget katanya. Aku diketok-ketokin pintu, emang Bapak lagi ngejagain, lagi ngurusin orang sakit kan, di gang itu, terus Bapak ke sini ngetok-ngetok pintu. Aku nggak tahu kejadiannya kayak gimana,” ucapnya.

    Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melayat ke rumah korban. Gus Ipul menyebutkan korban merupakan salah satu contoh pahlawan.

    “Saya datang ke sini terus terang aja ingin berbelasungkawa dan sekaligus ingin berdoa bersama keluarga. Semoga mudah-mudahan almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Gus Ipul mengatakan korban meninggal dalam keadaan tengah menjalankan tugas yang penting bagi warga sekitar. Korban menjalankan tugas dengan baik hingga meninggal dunia.

    “Besok tanggal 10 November dalam suasana peringatan Hari Pahlawan. Saya ingin menyampaikan bahwa almarhum ini salah satu contoh pahlawan hari ini yang melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain,” tuturnya.

    6. Teriakan Terakhir Korban

    Salah satu rekan korban, Ruin mengatakan korban sempat teriak minta tolong usai tertembak. Teriakan itu menjadi teriakan terakhir korban.

    “Dia (korban) juga sempat minta tolong, ya saya tolong. Cuman dia bicara ‘Bapak tolong saya, Bapak tolong saya’ tiga kali seperti itu. Ya udah, seterusnya dia cuman minta tolong ‘Tolong, tolong, tolong’,” ujar ujar Ruin kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Ruin mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.

    “Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.

    7. Pelaku Kedua Ditangkap

    Polisi menangkap maling motor, pelaku kedua penembakan seorang hansip inisial AS di Cakung, Jakarta Timur. Kedua pelaku diamankan oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur.

    “Pelaku R diamankan saat akan kabur ke lampung, diamankan saat menyeberang di Bakauheni. Setelah itu pelaku inisial PS juga diamankan oleh Subdit Resmob dan Polrestro Jaktim,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Minggu (9/11).

    Kedua pelaku yakni Romaja alias Roma dan Pam Saputra alias Pam. Sejumlah barang bukti diamankan dari kedua pelaku.

    “Saat ini 2 orang pelaku menjalani pemeriksaan intensif dari penyidik krimum Polda Metro Jaya. Diamankan senpi, kunci T, sepeda motor dan pakaian yang digunakan saat kejadian,” imbuh Budi.

    Halaman 2 dari 7

    (rdp/rdp)

  • Balai Kota rumah bersama bagi warga berbagai suku dan agama

    Balai Kota rumah bersama bagi warga berbagai suku dan agama

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa Balai Kota DKI Jakarta terbuka bagi seluruh masyarakat dan merupakan rumah bersama bagi seluruh warga dari berbagai latar belakang suku, ras serta agama.

    “Kami berharap Balai Kota dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik yang mendorong tumbuhnya persaudaraan, persatuan, toleransi serta kecintaan terhadap Kota Jakarta,” kata dia di Jakarta, Ahad.

    Pramono menyatakan hal itu saat melepas kegiatan Jalan Sehat Hari Pahlawan 2025 peserta dari Paguyuban Warga Jakarta asal Jawa Timur (Pewarta Jatim).

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memfasilitasi berbagai kegiatan yang mengedepankan nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap perjuangan bangsa.

    Ia mengatakan, ruang publik seperti Balai Kota dan kawasan Monumen Nasional (Monas) diharapkan menjadi wadah ekspresi dan kolaborasi warga.

    Hal ini sejalan dengan semangat Jakarta sebagai Kota Kolaborasi, yaitu kota yang terbuka, inklusif dan penuh semangat kebersamaan.

    Ia menambahkan, Balai Kota adalah rumah bagi siapa saja. Beberapa bulan lalu, Paguyuban Jawa Tengah juga diizinkan menggunakan Balai Kota.

    Bahkan, beberapa pekan lalu di Monas, Paguyuban Madura juga diizinkan menggelar kegiatan di sana. Hari ini kegiatan Jalan Sehat memperingati Hari Pahlawan yang diadakan oleh Paguyuban Warga Jakarta asal Jawa Timur untuk pertama kalinya juga diselenggarakan di sini.

    Kegiatan jalan sehat diikuti 2.000 peserta dari Pewarta Jatim yang dimulai dari Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, menuju Jalan H Agus Salim, Jalan Kebon Sirih Raya, Jalan MI Ridwan Rais dan kembali lagi ke Balai Kota.

    Jalan Sehat Pewarta Jatim ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2025 sekaligus memperkenalkan kebudayaan Jawa Timur, antara lain melalui penampilan Reog Ponorogo.

    Ini merupakan agenda tahunan Pewarta Jatim yang turut dimeriahkan dengan pentas budaya dan penampilan Campursari untuk mengenang kembali semangat heroik Arek-arek Suroboyo yang dikobarkan oleh Bung Tomo sebagai simbol keberanian rakyat Indonesia dalam melawan penjajah.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tersangka Kasus di Lesong Dhaja Pamekasan Terancam Hukuman Seumur Hidup

    Tersangka Kasus di Lesong Dhaja Pamekasan Terancam Hukuman Seumur Hidup

    Pamekasan (beritajatim.com) – Tersangka kasus tragis yang terjadi di Desa Lesong Dhaja, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Kamis (6/11/2025), yakni inisial N (36) dan mantan istrinya berinisial SA (30) warga Bira Timur, Sokobanah, Sampang, Madura. Terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    Aksi nekad keduanya mengakibatkan pria berinisial M (35) warga Bira Timur, Sokobanah, Sampang, tewas dalam kondisi terbakar di pinggir jalan dan menggegerkan warga di Desa Lesong Dhaja, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Termasuk perbincangan publik di berbagai platform media sosial (medsos).

    Berawal dari laporan masyarakat tentang kasus tersebut, jajaran personil dari Polsek Tamberu bersama Tim Reskrim Polres Pamekasan, langsung mendatangi lokasi kejadian sekaligus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Berdasar hasil olah TKP dan informasi dari masyarakat, Tim Opsnal Reskrim Polres Pamekasan, berhasil mengamankan dua tersangka pelaku berinisial N dan SA sekitar pukul 12:30 WIB di Bira Timur, Sokobanah, Sampang, Jum’at (7/11/2025).

    Dari penangkapan tersebut, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB), di antaranya sebilah celurit, sebilah pisau, sebuah jaket, 1 unit motor jenis Honda Vario tanpa nopol, 1 unit handphone Redmi hitam, termasuk sebuah handphone Realme biru milik SA.

    Termasuk BB milik korban, di antaranya mobil jenis Daihatsu Sigra putih dengan nomor polisi M 1798 NR, songkok yang sudah terbakar, dan sepasang sandal yang terdapat bercak darah milik korban.

    “Keberhasilan pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja cepat dan sinergi personel di lapangan, petugas langsung bergerak setelah mendapat informasi dari masyarakat dengan adanya kejadian tersebut,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, melalui Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Dony Setiawan.

    Selain itu pihaknya menyebut langkah cepat dan terukur yang dilakukan jajarannya, sangat patut mendapatkan apresiasi. “Hal ini membuktikan komitmen kuat Polres Pamekasan dalam penegakan hukum secara profesional,” tegasnya.

    “Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang membantu memberikan informasi, sehingga para pelaku dari kasus ini dapat segera diungkap dan diamankan,” ungkap AKP Dony.

    Dalam aksi tersebut, tersangka N melakukan pembuahan terhadap korban dengan cara membacok menggunakan celurit, selanjutnya membakar korban yang sudah meninggal. “Tersangka melakukan pembuahan karena istri tersangka diduga melakukan perselingkuhan dengan korban atau soal asmara,” jelasnya.

    “Akibat kasus ini, tersangka terancam Pasal 340 KUHP Subs 338 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu 20 tahun penjara,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Polisi Tangkap Tersangka Kasus Lesong Dhaja Pamekasan, Ini Motifnya

    Polisi Tangkap Tersangka Kasus Lesong Dhaja Pamekasan, Ini Motifnya

    Pamekasan (beritajatim.com) – Polres Pamekasan mengungkap motif kasus tragis yang mengakibatkan pria berinisial M (35) warga Bira Timur, Sokobanah, Sampang, tewas dalam kondisi terbakar di pinggir jalan menggegerkan warga di Desa Lesong Dhaja, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Kamis (6/11/2025) malam.

    Bahkan dari kasus tersebut, polisi juga menangkap dua tersangka, yakni inisial N (36) dan mantan istrinya berinisial SA (30) warga Bira Timur, Sokobanah, Sampang, Madura. Keduanya ditangkap berdasar hasil pengembangan yang dilakukan petugas pasca melakukan olah TKP.

    Terlebih kasus tersebut juga menjadi atensi Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto saat berkunjung ke Pamekasan, Ju’mat (7/11/2025). Khususnya seiring dengan beredarnya video hingga pesan suara kasus tragis tersebut di berbagai platform media sosial (medsos).

    “Dari kasus ini, kita sudah meringkus dua pelaku, yaitu inisial N sebagai pelaku, serta mantan istri pelaku berinisial SA yang berperan mengajak korban ke TKP di Desa Lesong Dhaja. Petunjuk yang mengarah ke kedua pelaku adalah CCTV,” kata Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Dony Setiawan.

    Dalam aksi tersebut, tersangka N melakukan pembuahan terhadap korban dengan cara membacok menggunakan celurit, selanjutnya membakar korban yang sudah meninggal. “Tersangka melakukan pembuahan karena istri tersangka diduga melakukan perselingkuhan dengan korban atau soal asmara,” ungkapnya.

    Dari kasus tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB), di antaranya mobil jenis Daihatsu Sigra putih dengan nomor polisi M 1798 NR, songkok yang sudah terbakar, dan sepasang sandal yang terdapat bercak darah milik korban.

    Sementara BB dari pelaku di antaranya sebilah celurit, sebilah pisau, sebuah jaket, 1 unit motor jenis Honda Vario tanpa nopol, 1 unit handphone Redmi hitam, termasuk sebuah handphone Realme biru milik SA.

    “Dari kasus ini, pelaku terancam Pasal 340 KUHP Subs 338 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu 20 tahun penjara,” pungkasnya. [pin/ian]

  • Mendag Buka Suara soal Kekhawatiran Indomaret dan Alfamart Bunuh UMKM

    Mendag Buka Suara soal Kekhawatiran Indomaret dan Alfamart Bunuh UMKM

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara ihwal pernyataan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar yang menyebut raksasa ritel seperti Indomaret, Alfamart, dan lainnya membunuh UMKM.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan, pemerintah sudah sejak lama membuat pola kemitraan antara ritel modern dengan toko kelontong agar keduanya dapat berjalan. Dalam hal ini, ritel memasok produk ke toko kelontong untuk dijual dengan harga yang lebih murah.

    “Jadi akhirnya toko-toko kelontong yang masuk gang-gang itu juga masih hidup terus karena untuk mendapatkan barang juga,” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Selain itu, Budi menambahkan, pola kemitraan antara ritel modern dan toko kelontong juga sudah berkembang jauh lebih luas dengan mencakup pembinaan manajemen, tata kelola usaha, hingga transformasi digital.

    “Biar enggak ketinggalan juga. Artinya, dia punya toko fisiknya offline-nya tapi juga bisa jualan secara online. Kemarin kita juga ketemu dengan Meta [Indonesia], terus ya gimana. Nanti ngajarin UMKM itu cara jualan melalui layanan dia. Jadi toko tetap ada,” terangnya.

    Sebelumnya, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar mengkhawatirkan keberadaan Alfamart—Indomaret Cs membunuh para pelaku UMKM.

    “Kita mengerti betul ritel-ritel raksasa yang masuk ke kampung-kampung kita, bahkan membunuh ekonomi rakyat, termasuk membunuh para pelaku UMKM. Terus terang, raksasa gurita itu bernama Indomaret dan Alfamart yang betul-betul membawa ancaman dan bahaya bagi tumbuhnya usaha kecil dan menengah kita,” ujar Cak Imin.

    Kemenko PM pun tengah menggodok kebijakan rantai bisnis berkeadilan untuk melindungi pelaku UMKM. Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelindungan Pekerja Migran Leontinus Alpha Edison mengatakan, kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih adil dan inklusif.

    “Pemerintah tidak sedang mematikan Indomaret dan Alfamart, bukan pelarangan, tapi sedang melakukan pemerataan rantai bisnis yang adil,” kata Leon dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (30/10/2025).

    Menurut Leon, pelaku usaha mikro seperti warung Madura dan toko kelontong kecil menghadapi berbagai keterbatasan, terutama dari sisi permodalan. Imbasnya, dia menyebut UMKM berpotensi mati.

    “Kami bukan mau mematikan [Indomaret dan Alfamart], tapi kami sedang melindungi mereka yang tak mampu melindungi dirinya sendiri,” tambahnya.

    Nantinya, rencana kebijakan ini juga akan menata aturan izin operasional ritel besar di daerah yang selama ini juga sudah menjadi perhatian banyak pemerintah daerah. 

    Leon mencontohkan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan Pemerintah Kota Padang melarang pendirian waralaba minimarket modern di wilayahnya. Menurutnya, regulasi di tingkat pusat diperlukan agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan dan agar perlindungan terhadap UMKM bisa lebih kuat secara nasional.

    “Poinnya adalah tentang penataan izin usaha waralaba minimarket modern, ritel-ritel besar seperti Indomaret dan Alfamart. Kami ingin Pemda bisa memproteksi dan memberdayakan UMKM, sekaligus menciptakan keadilan usaha bagi mereka,” terangnya.

    Dengan regulasi tersebut, dia berharap kebijakan ini mampu memperkuat daya saing UMKM agar tetap tangguh, naik kelas, dan terus berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja.

  • Moderasi Beragama, Hj Ansari: Kemampuan Hidup Berdampingan dengan Perbedaan

    Moderasi Beragama, Hj Ansari: Kemampuan Hidup Berdampingan dengan Perbedaan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Anggota DPR RI Dapil Jatim XI Madura, Hj Ansari menilai moderasi beragama bukan sekedar berbicara tentang keseimbangan dalam beragama, tetapi kemampuan hidup berdampingan dengan perbedaan tanpa kehilangan jadi diri keislaman.

    Hal tersebut disampaikan dalam Seminar Literasi Keagamaan Moderat Berbasis Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di Lingkungan PTKI yang digelar Fakultas Tarbiyah UIN Madura sebagai pelaksana dari Direktorat Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI di Ballroom Hotel Cahaya Berlian, Jl Raya Panglegur 69-71 Pamekasan, Jum’at (7/11/2025).

    “Kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk memperdalam pemahaman tentang moderasi beragama, sekaligus menjadikan sebagai nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Moderasi beragama tidak hanya berbicara tentang keseimbangan dalam beragama, tetapi juga tentang kemampuan kita hidup berdampingan dengan perbedaan tanpa kehilangan jati diri keislaman,” kata Hj Ansari.

    Terlebih dalam kegiatan tersebut juga mengangkat beberapa sub tema yang diisi narasumber dari kalangan akademisi maupun praktisi, seperti materi ‘Kebijakan Penguatan Moderasi Beragama untuk Persatuan Nasional’, ‘Strategi Dialog Lintas Iman di Tingkat Komunitas’ hingga ‘Pengembangan Kurikulum Berbasis Moderasi Beragama di PTKI’.

    “Seperti materi fiqh kebhinekaan menjadi landasan penting dalam membaca realitas sosial keagamaan Indonesia yang plural. Terlebih nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin juga harus diterjemahkan dalam konteks kehidupan modern yang penuh dinamika,” sambung anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI.

    Selain itu, pihaknya juga menyoroti pentingnya membangun ruang dialog lintas iman di tingkat komunitas sebagai strategi nyata untuk menumbuhkan rasa saling menghargai dan memahami. “Dialog seperti ini tidak hanya terjadi di forum akademik, tetapi perlu dihidupkan dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan sehari-hari,” ungkapnya.

    “Maka dari itu, juga sangat penting untuk kita refleksikan bersama dengan selalu komitmen menjadi agen moderasi beragama di lingkungan masing-masing. Melalui forum ini kami berharap kesadaran kolektif bisa tumbuh, sebab keberagaman adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga melalui sikap toleran, inklusif, dan berkeadaban,” pungkasnya. [pin/kun]