kab/kota: Madura

  • 5
                    
                        Ini Cara Eri Cahyadi "Melunakkan Hati" Forum Solidaritas Madura yang Awalnya Bakal Aksi Soal Jukir Resmi
                        Surabaya

    5 Ini Cara Eri Cahyadi "Melunakkan Hati" Forum Solidaritas Madura yang Awalnya Bakal Aksi Soal Jukir Resmi Surabaya

    Ini Cara Eri Cahyadi “Melunakkan Hati” Forum Solidaritas Madura yang Awalnya Bakal Aksi Soal Jukir Resmi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wali Kota Surabaya,
    Eri Cahyadi
    merespon perihal, rencana demo yang akhirnya batal digelar oleh
    Forum Solidaritas Madura
    Indonesia (FSMI), terkait penertiban juru parkir (jukir) liar.
    Eri mengatakan, sudah bertemu dengan Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI), Jumat (13/6/2025).
    Mereka sepakat untuk membatalkan aksi yang rencananya digelar di Balai Kota Surabaya itu.
    “Insya Allah teman-teman apakah ada (demo) itu, insya Allah enggak ada. Karena apa? Karena ini kita sudah terangkan. Inilah yang terjadi,” kata Eri, di ruang kerjanya, Sabtu (14/6/2025).
    Eri menjelaskan, kebijakannya tersebut untuk menertibkan jukir liar yang tidak menaati peraturan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
    Contohnya, penggunaan karcis parkir untuk konsumen.
    “Kalau kita ingin menjaga Surabaya, ketika menjadi petugas parkir, satu jangan menarik parkir di atas karcis yang sudah ditentukan, kedua jangan menarik uang tanpa karcis, beres
    toh
    ,” ujarnya.
    Kemudian, kata Eri, FSMI memahami, arah langkahnya untuk menerapkan jukir yang menggunakan rompi perusahaan.
    Akhirnya, mereka sepakat agar peraturan tersebut tetap dilanjutkan.
    “Kalau orang yang tidak mengerti kan
    akhire

    ono sing
    (ada yang) fitnah A, fitnah B, fitnah C. Tapi ketika dijelaskan gamblang, loh ya
    wis
    berarti
    wis
    bener, ya, benar, makanya kita jalan bersama,” ujarnya.
    Oleh karena itu, Eri mengimbau, agar masyarakat melawan pihak yang tidak menjalan aturan.
    Dengan demikian, maka situasi Surabaya tetap aman dan nyaman bagi waeganya.
    “Warga Surabaya kan
    kepengin ngono tok to
    (keinginannya hanya begitu saja kan) aman, nyaman. Nah, yang kalau ternyata ada oknum yang itu (melanggar) ya ayo kita lawan begitu loh,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok KH Taufik Hasyim di Mata Bupati Pamekasan

    Sosok KH Taufik Hasyim di Mata Bupati Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman menyampaikan belasungkawa sekaligus menilai KH Taufik Hasyim sebagai sosok kharismatik yang selalu mengedepankan nilai-nilai Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.

    “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, kami atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten Pamekasan, turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya KH Taufik Hasyim, Ketua PCNU Pamekasan,” kata KH Kholilurrahman, Sabtu (14/6/2025).

    Selain itu, pihaknya mengenal jika Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Pamekasan, Madura, yang akrab disapa Kiai Taufik sebagai sosok familiar dan akrab dengan berbagai kalangan.

    “Beliau adalah sosok ulama kharismatik, guru umat, dan sahabat pemerintah yang selalu mengedepankan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. Semoga husnul khatimah dan segala amal baik beliau diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, KH Taufik Hasyim beserta istri Ny Hj Amiroh Mawaddah Sofi meninggal dunia usai mengalami kecelakaan lalu lintas sekitar pukul 2:00 WIB di Km 835.600/A Tol Pasuruan-Probolinggo, Sabtu (14/6/2025) dini hari.

    Rektor Institut Agama Islam Miftahul Ulum Penyepen Pamekasan tersebut, bersama rombongan mengendarai mobil Toyota Innova Zenix bernopol N 1086 EL yang dikemjdikan Moh Sholehoddin mengalami laka lalin setelah menabrak mobil barang bernopol DK 8348 CT.

    Akibat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 2:00 WIB tersebut, rombongan kendaraan Kiai Taufik mengalami ringsek pada bagian depan, sementara mobil barang yang ditabrak mengalami ringsek pada body bak belakang.

    Akibat peristiwa tersebut, KH Taufik Hasyim (43) beserta istri tercinta (29) meninggal dunia. Empat orang lainnya masing-masing Moh Sholehoddin (26) mengalami luka berat, Moh Syakir (7) mengalami luka ringan, Mohammad Ali (4) dan Siti Sulaiha (21) dalam kondisi sehat. [pin/kun]

  • FSMI Batal Demo Besar di Surabaya, Usai Wali Kota Eri Cahyadi Beri Komitmen Ini

    FSMI Batal Demo Besar di Surabaya, Usai Wali Kota Eri Cahyadi Beri Komitmen Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Rencana aksi unjuk rasa besar-besaran oleh Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) di Surabaya resmi dibatalkan. Keputusan itu diambil setelah perwakilan FSMI menggelar pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Rumah Dinas Wali Kota, Jumat (13/6/2025) malam.

    “Iya benar (batal),” kata perwakilan FSMI, Baihaki Akbar saat dikonfirmasi, Sabtu (14/6/2025).

    Menurut Baihaki, pembatalan aksi ini merupakan hasil dari sejumlah pertimbangan dan komitmen yang disampaikan oleh Pemkot Surabaya, salah satunya adalah kesepakatan untuk tidak lagi membuat konten video yang dinilai mendiskreditkan sekelompok suku atau asal daerah tertentu.

    “Alasan kami FSMI membatalkan demo karena Pemkot Surabaya sudah sepakat untuk mencarikan solusi. (Pemkot sepakat untuk tidak) mendiskreditkan salah satu suku yang ada di Kota Surabaya,” jelas Baihaki.

    Sebelumnya, FSMI menyampaikan kecaman terhadap konten video milik Pemerintah Kota Surabaya yang berkaitan dengan penertiban juru parkir resmi di area minimarket. Dalam video yang beredar luas di media sosial seperti TikTok melalui akun @Surabaya Terkini Official, FSMI menilai konten tersebut mengandung unsur yang bisa menyinggung etnis tertentu.

    “Kami dari FSM akan menggelar aksi demo besar-besaran sebagai bentuk protes, peringatan terhadap Pemerintah Kota Surabaya,” ujar salah satu tokoh dalam video yang viral tersebut.

    “Jangan hanya mengeluarkan stetmen Surabaya gaduh, yang membuat gaduh adalah Pemkot Surabaya,” lanjutnya.

    FSMI bahkan sempat menyatakan akan menggelar aksi selama lima hari berturut-turut mulai Senin, 16 hingga 20 Juni 2025. Dalam informasi yang diterima redaksi, FSMI sempat mengusung lima tuntutan dalam rencana aksinya, di antaranya:

    Meminta Wali Kota Surabaya menghentikan tindakan yang dianggap mencederai hati masyarakat Madura.

    Menghentikan segala bentuk kegaduhan yang meresahkan warga kota.

    Fokus pada pembangunan Kota Surabaya dari sisi pendidikan dan infrastruktur.

    Tidak lagi sibuk membangun pencitraan lewat media sosial.

    Tidak bersikap layaknya “raja” di Kota Surabaya.

    Namun kini, dengan tercapainya kesepahaman antara kedua pihak, situasi dipastikan mereda. FSMI menyatakan akan terus mengawal janji Pemkot untuk menyikapi isu sosial dengan lebih bijak dan inklusif. [ram/ian]

  • 8
                    
                        Sempat Kritik Penertiban Jukir Liar di Minimarket, FSMI: Setelah Dijelaskan Eri Cahyadi, Kami Dukung
                        Surabaya

    8 Sempat Kritik Penertiban Jukir Liar di Minimarket, FSMI: Setelah Dijelaskan Eri Cahyadi, Kami Dukung Surabaya

    Sempat Kritik Penertiban Jukir Liar di Minimarket, FSMI: Setelah Dijelaskan Eri Cahyadi, Kami Dukung
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Forum Solidaritas Madura Indonesia (
    FSMI
    ) batal menggelar aksi demonstrasi di Surabaya, yang rencananya diadakan selama 5 hari.
    Sebab, mereka sepakat dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
    Koordinator aksi, Baihaki Akbar mengatakan, awalnya pihaknya mengkritisi perihal kegiatan penertiban
    juru parkir
    (jukir) liar yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya,
    Eri Cahyadi
    .
    Menurut Baihaki, kegiatan Eri ketika menertibkan parkir dan tersebar di berbagai media sosial menimbulkan stigma negatif.
    “Sehingga harapan kami tidak ada lagi konten-konten yang dapat menimbulkan stigma negatif terhadap salah satu suku,” kata Baihaki, Sabtu (14/6/2025).
    Kemudian, Baihaki telah menerima penjelasan Eri secara langsung dari Eri perihal kegiatan yang disebar ke media sosial tersebut.
    Dia setuju dengan tindakan yang dilakukan Pemkot Surabaya.
    Baihaki mengaku, menerima alasan Eri Cahyadi terkait penertiban itu karena untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menyejahterakan para jukir yang ada di Surabaya.
    “Program yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk memberikan kesejahteraan maupun kemajuan warganya, pasti kita dukung karena merupakan bentuk menghormati pemerintah daerah,” ujarnya.
    Oleh karena itu, kata Baihaki, pihaknya mengurungkan niat untuk menggelar aksi demonstrasi, yang rencananya menyasar ke Balai Kota Surabaya, pada 16-20 Juni 2025 mendatang.
    “Kami mendukung program pemerintah, tapi mohon agar ke depan lebih berhati-hati dalam menyampaikan narasi publik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antar kelompok,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikendalikan Jaringan di Malaysia, PMI Ilegal Hendak Bawa Sabu ke Madura

    Dikendalikan Jaringan di Malaysia, PMI Ilegal Hendak Bawa Sabu ke Madura

    Jakarta

    Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) menangkap tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang menyelundupkan 7,5 kilogram sabu dari Malaysia. Mereka mengaku dikendalikan jaringan di Malaysia dan hendak menyelundupkan sabu tersebut ke Madura.

    “Para tersangka ini merupakan PMI ilegal yang kemudian menyelundupkan sabu melalui perairan Asahan, tujuan mereka ke Madura,” kata Direktur Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).

    Calvijn mengatakan para tersangka ini dikendalikan oleh jaringannya yang berada di Malaysia. Mereka kenal satu sama lain saat sama-sama tinggal di Malaysia.

    “Karena pengendali di Malaysia adalah orang Madura dan narkoba tersebut akan diedarkan di Madura. Jadi ini jaringan Malaysia-Sumut-Madura,” jelasnya.

    Polda Sumut menangkap PMI ilegal penyelundup 7,5 kilogram sabu di perairan Asahan. (dok. Istimewa)

    7,9 Kg Sabu Disita

    Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan pengungkapan kasus berawal dari adanya informasi masyarakat akan masuknya narkoba ke wilayah Indonesia.

    “Awalnya tim mendapatkan informasi dari masyarakat akan masuk secara ilegal PMI dari Malaysia ke Indonesia membawa narkoba melalui pelabuhan kecil di TKP dan berhasil menangkap para tersangka beserta barang bukti,” jelas Calvijn dalam keterangannya, Jumat (13/6).

    “Hasil interogasi tersangka SAR, dia membawa narkoba bersama tersangka PAR ke Madura dengan upah Rp 50 juta atas perintah DPO MUS,” jelasnya.

    “DPO inisial MUS ini teman serumah dengan tersangka SAR dan SOL di Malaysia,” tambahnya.

    “Hasil interogasi tersangka SOL, dia baru kenal dan diajak tersangka SAR membawa narkoba dengan upah Rp 40 juta sesampainya di pelabuhan Asahan,” pungkasnya.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kapal Pesawat III Kandas Terbentur Karang di Pelabuhan Tanjung Sumenep

    Kapal Pesawat III Kandas Terbentur Karang di Pelabuhan Tanjung Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapal Layar Motor (KLM) Pesawat III GT 12 kandas di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep Madura. Musibah itu terjadi saat kapal baru dua meter lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung menuju Pelabuhan Bringsang, Pulau Gili Genting,

    Kapal yang dinakhodai Sahidi itu kandas setelah melaju di perairan dangkal yang berkarang. Bagian belakang kapal kandas, hingga membuat badan perahu berbelok ke selatan. Saat itu ombak cukup besar, sehingga sisi sebelah badan perahu diterjang ombak.

    Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Sumenep, AKP Moch. Rofiq menjelaskan, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

    “Saat kapal mengalami kendala dan mulai karam, nahkoda dan anak buah kapal langsung melakukan penyelamatan bersama masyarakat sekitar. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” katanya, Jumat (13/06/2025).

    Kapal tersebut memuat 50 sak semen, sejumlah sembako, serta 20 penumpang dan 9 unit kendaraan roda dua. Sebagai langkah darurat, muatan berupa semen dibuang ke laut untuk meringankan beban kapal. Sementara proses evakuasi kendaraan dilakukan secara manual.

    “Akibat ombak dan posisi kapal yang melintang, air laut masuk lebih cepat hingga kapal akhirnya tenggelam sebagian,” ungkap Rofiq.

    Akibat musibah tersebut, kapal dan muatannya, sekitar tiga kwintal beras serta sembako turut rusak. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 40 juta. (tem/ian)

  • Kelompok FSMI Resah Atas Kebijakan dan Statemen Penertiban Parkir Pemkot Surabaya

    Kelompok FSMI Resah Atas Kebijakan dan Statemen Penertiban Parkir Pemkot Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Kelompok masyarakat yang tergabung Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menyampaikan keresahan atas kebijakan konten video Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ketika menertibkan juru parkir resmi minimarket, Jumat (13/6).

    FSMI menyampaikan kecaman itu melalui video yang diunggah di berbagai media sosial, termasuk Tiktok @Surabaya Terkini Official. FSMI mengecam akan melakukan demo besar-besaran di Surabaya.

    “Kami dari FSM akan menggelar aksi demo besar-besaran sebagai bentuk protes, peringatan terhadap pemerintah Kota Surabaya,” kata seseorang dalam video beredar dilihat beritajatim.com, Jumat.

    “Jangan hanya mengeluarkan stetmen Surabaya gaduh, yang membuat gaduh adalah Pemkot Surabaya,” lanjutnya.

    Dengan begitu, FSMI akan menggelar aksi demo mulai Senin, 16 – 20 Juni 2025.

    Dalam informasi berbentuk file diterima beritajatim.com, FSMI menggelar aksi dan akan mengusung tuntutan sebagai berikut:

    1. Meminta wali kota Surabaya Stop mencederai hati seluruh masyarakat Madura
    2. Stop bikin kegaduhan di Kota Surabaya
    3. Stop membangun pencitraan dan lebih baik Membangun Kota Surabaya dari segi Pendidikan dan Insfratruktur Kota Surabaya
    4. Stop jadi tiktoker dan selebgram.
    5. Stop merasa diri sebagai Raja di Kota Surabaya.

  • Khofifah Optimistis Jatim Jadi Garda Terdepan Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional – Page 3

    Khofifah Optimistis Jatim Jadi Garda Terdepan Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional – Page 3

    Tidak berhenti sampai di situ, kenaikan produksi padi dan beras Jatim tahun 2025 disokong penambahan luas tanam. Tercatat, luas panen Jatim tahun 2025 periode Januari-Juli mencapai 1.299.222 hektar. Angka itu meningkat 13,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

    Khofifah meyakini Jatim bisa menjadi kekuatan baru bagi pangan nasional. Karenanya capaian hasil positif tersebut tidak lepas dari peran semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    “Jatim siap memberikan upaya maksimal untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tandasnya.

    Melihat hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menilai masyarakat semestinya mengapresiasi dan mendukung langkah strategis Khofifah di bidang pertanian. Menurutnya, capaian positif itu tak terlepas dari kerja nyata Khofifah.

    “Apa yang dilakukan Bu Khofifah sebagai gubernur patut diapresiasi dan kebijakan-kebijakan pertanian dan dukungan terhadap petani Jatim yang sudah dilakukan selama ini harus ditingkatkan dan dilanjutkan,” ungkap Surokim.

     

  • Pemkab Sumenep Bentuk Tim Dampingi Santriwati, Korban Pencabulan Ustaz Pesantren di Pulau Kangean

    Pemkab Sumenep Bentuk Tim Dampingi Santriwati, Korban Pencabulan Ustaz Pesantren di Pulau Kangean

    Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, akan memberikan perhatian khusus pada para santriwati korban pencabulan oknum ustad, pengasuh salah satu Pondok Pesantren di Pulau Kangean.

    “Kami akan membentuk tim untuk mendampingi para santri yang menjadi korban rudapaksa oknum ustad di salah satu  pondok pesantren Pulau Kangean,” kata Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, Kamis (12/06/2025).

    Ia menjelaskan, pendampingan tersebut untuk menghindari dampak psikologis yang dialami para korban. Pemkab akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk rencana tersebut.

    “Pendampingan itu perlu dilakukan agar para korban tidak mengalami tekanan mental berat yang dapat menyebabkan depresi,” ujarnya.

    Ia mengaku prihatin atas kasus tersebut. Menurutnya, perbuatan pelaku telah mencederai kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan berbasis agama.

    “Langkah polisi mengamankan pelaku patut diapresiasi. Ini penting untuk meredam kemarahan masyarakat dan mencegah terjadinya aksi main hakim sendiri,” kata Imam.

    Sebelumnya, Moh. Sahnan (51), warga Dusun Sumber, Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, ditetapkan ssbagao tersangka pelaku pencabulan santri di salah satu Pondok Pesantren di Kangean.

    Ulah bejat pelaku terbongkar saat salah satu korbannya berinisial F, melaporkan ke polisi. F menceritakan awal mula dirinya mendapatkan perlakuan tak senonoh dari pelaku.

    F diminta pelaku mengambil air dingin dan mengantarkannya ke dalam kamar pelaku. Saat di dalam kamar itulah, tersangka lalu melancarkan aksinya.

    Saat itu, korban takut untuk melawan karena tersangka adalah pemilik atau pengasuh Pondok pesantren. Usai melakukan rudapaksa, tersangka meminta korban untuk tidak menceritakan kepada siapapun tentang kejadian itu. Namun ternyata, 5 hari kemudian, tersangka dengan modus yang sama kembali melakukan rudapaksa terhadap korban.

    [irp posts=”1368066″ ]

    Bahkan berdasarkan hasil penyelidikan Tim PPA dan Resmob Polres Sumenep, diketahui bahwa korban pencabulan Moh. Sahnan bukan hanya F. Selain F, ada 9 anak lain yang juga menjadi korban.

    Sementara versi Kuasa Hukum para korban, Salamet Riadi, korban pencabulan tersangka sekitar 20 orang. Namun tidak semua berani melapor, mengingat pelakunya adalah pengasuh Pondok Pesantren mereka. [tem/aje]

  • Madura Dinilai Punya Potensi Menjadi Provinsi, Tapi…

    Madura Dinilai Punya Potensi Menjadi Provinsi, Tapi…

    Sampang (beritajatim.com) – Wacana pembentukan Provinsi Madura kembali mencuat, seiring banyaknya pihak yang menilai bahwa pulau ini memiliki karakteristik geografis, budaya, serta potensi ekonomi yang mumpuni untuk berdiri sendiri sebagai provinsi baru.

    Pulau Madura dikenal sebagai lumbung produksi garam nasional, memiliki kekayaan hasil laut, serta industri kerajinan tangan yang khas dan bernilai jual tinggi. Modal ekonomi ini dinilai menjadi landasan kuat bagi pemekaran wilayah administratif dari Jawa Timur.

    Namun, di balik potensi besar tersebut, sejumlah tantangan strategis masih menjadi pekerjaan rumah yang serius. Ketersediaan infrastruktur yang belum merata, serta kesiapan administratif dan sosial, menjadi aspek krusial yang perlu dikaji lebih dalam sebelum rencana ini diwujudkan.

    Mantan Anggota DPRD Sampang, Ubaidillah, menilai bahwa proses pembentukan Provinsi Madura tidak bisa dilakukan tergesa-gesa. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat, menurutnya, sangat penting agar keputusan yang diambil benar-benar komprehensif dan realistis.

    “Kalau secara kelembagaan, saya tidak bisa menjustifikasi. Karena setiap pihak tentu punya perspektif masing-masing,” kata Ubaidillah, Kamis (12/6/2025).

    Secara pribadi, ia mengaku mendukung wacana tersebut, namun menekankan pentingnya persiapan yang matang di segala aspek.

    “Faktor sosiologis juga perlu dikaji lebih dalam. Jangan sampai kita hanya terjebak pada euforia soal status sebagai provinsi baru,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari pembentukan provinsi haruslah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar pencapaian status administratif.

    “Yang utama adalah kesejahteraan masyarakat. Itu yang harus jadi fokus. Kalau tidak membawa perubahan nyata, buat apa?” tegasnya.

    Dukungan terhadap pembentukan Provinsi Madura juga datang dari Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi. Beberapa waktu lalu, ia bahkan telah menghadap staf ahli Presiden RI untuk membahas lebih lanjut mengenai wacana tersebut.

    Meski dukungan politik mulai terbentuk, proses pemekaran wilayah ini tetap harus mengikuti prosedur yang ketat dan kajian mendalam dari berbagai aspek, termasuk hukum, sosial, dan ekonomi. [sar/beq]