kab/kota: Madura

  • Arus Lalu Lintas di Surabaya Mulai Lengang Jelang Idulfitri 

    Arus Lalu Lintas di Surabaya Mulai Lengang Jelang Idulfitri 

    Surabaya (beritajatim.com) – Arus lalu lintas di Kota Surabaya mulai lengang menjelang hari Raya Idulfitri 2024. Pantauan beritajatim.com pada Selasa (9/4/2024), di pusat kota Surabaya seperti Jalan Darmo, Basuki Rahmat, Jalan Embong Malang dan Gubernur Suryo tidak terjadi kemacetan di jam menjelang magrib seperti hari biasanya.

    Selain di pusat kota, arus lalu lintas di Surabaya Barat juga tampak lengang. Di sepanjang jalan Benowo – Sukomanunggal – Simo dan Jalan Banyuurip tidak tampak kemacetan. Lalu di daerah Rungkut dan Jalan Merr arus lalu lintas juga tampak kosong.

    KBO Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Satriono menjelaskan menjelang mudik lebaran jumlah kendaraan yang keluar kota Surabaya meningkat. Puncaknya kendaraan keluar kota Surabaya pada hari Senin (7/4/2024).

    “Di hari senin, ada 264.704 kendaraan yang keluar Surabaya. Untuk kendaraan masuk itu puncaknya terjadi pada 6 April 2024 dengan jumlah total 148.788,” kata Satriono ketika dihubungi beritajatim.com, Selasa (9/4/2024) malam.

    Jumlah total angka kendaraan keluar itu diambil dari seluruh perbatasan kota. Termasuk di jembatan Suramadu. Tercatat, puncak kendaraan keluar dari Suramadu menuju madura pada tanggal 6 April 2024 dengan total 34.893 kendaraan. Di tanggal yang sama, 55.472 kendaraan keluar Surabaya lewat bundaran Waru.

    “Ada kenaikan hingga 3 kali lipat untuk kendaraan keluar menjelang mudik. Jadi arus lalu lintas di dalam kota sedikit kosong,” imbuh Satriono.

    Dengan lengangnya arus lalu lintas di dalam kota Surabaya, Satriono menghimbau agar para pengendara tetap mematuhi aturan lalu lintas agar tidak kebut-kebutan di jalan. “Kami berharap agar para pengendara juga tidak melakukan kebut-kebutan di jalan agar tidak terjadi kecelakaan,” pungkas Satriono. [ang/suf]

  • Mudik Lebaran Aman, Warga Malang Titip Kendaraan Gratis di Kantor Polisi

    Mudik Lebaran Aman, Warga Malang Titip Kendaraan Gratis di Kantor Polisi

    Malang (beritajatim.com) – Polres Malang memberikan fasilitas penitipan kendaraan gratis bagi warga Kabupaten Malang yang akan mudik ke kampung halaman.

    Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan kendaraan dan mencegah terjadinya tindak kriminal, terutama pencurian kendaraan bermotor, yang kerap terjadi selama masa libur panjang seperti Lebaran tahun 2024 ini.

    Beberapa warga telah memanfaatkan fasilitas ini dengan menitipkan kendaraan mereka di tempat penitipan kendaraan yang telah disediakan oleh Polres Malang.

    Salah satunya adalah Rizky Fajar (35), seorang dosen di salah satu kampus ternama di Malang, yang menitipkan sepeda motor Honda CB 150R miliknya ke Polsek Dau karena akan mudik ke Kabupaten Pamekasan, Madura.

    Menurut Rizky, penitipan kendaraan ini sangat bermanfaat karena memudahkan masyarakat. Ia menyebutkan bahwa meninggalkan kendaraan di rumah yang kosong berpotensi menjadi target pencurian kendaraan.

    “Sangat bermanfaat ya, lebih aman dititipkan di kantor polisi daripada ditinggal di rumah takutnya malah terjadi pencurian,” ujar Rizky.

    Pendapat serupa juga disampaikan oleh Denar Refata (38), warga Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, yang menitipkan kendaraan roda empat jenis Toyota Agya miliknya ke Polsek Dau karena akan mudik ke kampung halamannya. Denar mengapresiasi inisiatif Polres Malang dalam memberikan layanan penitipan kendaraan secara cuma-cuma kepada masyarakat.

    “Penitipan kendaraan oleh Polisi ini selain aman juga gratis. Hanya menyerahkan fotokopi identitas kendaraan dan identitas diri,” kata Denar.

    Sementara itu, Kasihumas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pencegahan kejahatan, khususnya pencurian kendaraan bermotor, yang sering terjadi selama masa libur panjang seperti Lebaran.

    Sebanyak 32 lokasi penitipan kendaraan telah disiapkan oleh Polres Malang, termasuk di dalam mako Polres Malang, Satpas Singosari, Pos Pantau Karanglo Singosari, dan di seluruh Polsek di wilayah Kabupaten Malang.

    Polres Malang memberikan fasilitas penitipan kendaraan gratis bagi warga Kabupaten Malang yang akan mudik ke kampung halaman.

    Tidak ada syarat khusus bagi warga yang hendak menitipkan kendaraan, hanya diminta untuk menunjukkan bukti kepemilikan dan kartu identitas saat menyerahkan kendaraan. Petugas akan mencatat identitas serta dokumentasi penyerahan kendaraan untuk memastikan keamanan penitipan.

    “Langkah proaktif ini diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi warga yang akan mudik serta mengurangi risiko pencurian kendaraan selama liburan panjang Lebaran,” beber Dicka di Polres Malang, Senin (8/4/2024).

    Dengan inisiatif ini, diharapkan masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam meninggalkan kendaraan mereka selama masa mudik menjelang perayaan Lebaran dan Idul Fitri 1445 H. (yog/ted)

  • Malam Ini Arus Mudik ke Sampang Alami Peningkatan

    Malam Ini Arus Mudik ke Sampang Alami Peningkatan

    Sampang (beritajatim.com) – Puncak arus mudik di Kabupaten Sampang, Madura, pada Ramadhan 1445 Hijriyah, diprediksi jatuh pada Minggu (7/4/2024) malam ini.

    Kasat Lantas Polres Sampang AKP Rukimin menjelaskan bahwa arus lalu lintas semenjak sore hingga malam ini mulai ada peningkatan. Terutama kendaraan dari arah barat atau Surabaya.

    “Jumlah kendaraan yang melintas dari arah Surabaya menuju Sampang pada H-3 lebaran mulai ada peningkatan dan didominasi oleh kendaraan roda dua,” terangnya.

    Ruki menambahkan, untuk memberikan kenyamanan kepada pemudik pihaknya telah mendirikan pos pelayanan dan pengamanan.

    “Apabila pemudik mengantuk dan kelelahan jangan dipaksakan berkendara, karena keselamatan harus diutamakan,” imbuhnya.

    Pantauan di lokasi, banyak kendaraan pemudik yang hendak menuju ke arah timur yakni Pamekasan dan Sumenep, lebih memilih jalan lingkar selatan. Sebab, tidak harus memasiku kawasan perkotaan yang malam ini juga terjadi kepadatan.

    Meski malam ini terjadi peningkatan volume kendaraan pemudik namun arus lalin di Sampang masih lancar dengan bantuan anggota Satlantas di sejumlah titik rawan kemacetan. [sar/but]

  • KH Kholilurrahman Diwacanakan Kembali Maju di Pilkada Pamekasan

    KH Kholilurrahman Diwacanakan Kembali Maju di Pilkada Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – KH Kholilurrahman diwacanakan bakal kembali maju pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pamekasan November 2024 mendatang.

    Namun Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Matsaratul Huda Panempan, Pamekasan, belum mempersiapkan apapun dan masih fokus pada lembaga pendidikan yang diasuhnya.

    Sekalipun saat ini sudah banyak harapan dari kalangan masyarakat akar rumput, termasuk dari kalangan tokoh yang memintanya agar kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Pamekasan.

    “Kami menunggu final dulu, apalagi persiapan juga belum kami lakukan. Jika melihat kebulatan tekad masyarakat termasuk para tokoh, terus terang kami pantang meminta jabatan, sehingga kami hanya wait and see,” kata KH Kholilurrahman, beberapa waktu lalu.

    Sejauh ini, ia menilai jika kebulatan tekad masyarakat dan para tokoh juga mulai dirasakannya. “Jadi ketika simpul-simpul sudah bulat, baru kita akan bicarakan langkah-langkah kedepan,” ungkapnya.

    “Namun yang pasti kami siap untuk memenuhi harapan masyarakat, semuanya sudah kelihatan bersemangat untuk menjadikan kabupaten Pamekasan, lebih baik,” sambung Kiai Kholil, sapaan akrab KH Kholilurrahman.

    Sebagai bentuk dukungan dari sejumlah simpatisan, tampak beberapa banner bergambar mantan Bupati Pamekasan, sekaligus mendorong agar ia kembali maju mencalonkan diri pada pilkada mendatang. Salah satunya banner dengan tagline berbahasa Madura, Kerrong (kangen) Kepemimpinannya.

    Hanya saja ia tidak terlalu gegabah untuk mengambil sikap, sekalipun bentuk dukungan melalui sarana banner sudah menyebar di berbagai titik di Pamekasan. “Banner itu merupakan satu piranti (kampanye), dan bukan berarti tidak ada banner tidak dikehendaki masyarakat,” jelasnya.

    “Bahkan seringkali kami sampaikan kepada mereka (pendukung) yang datang ke sini (pesantren), agar menahan diri dan tidak memasang banner. Khawatir ada praduga dan penyalahgunaan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, ia juga cenderung memilih istirahat dari panggung politik praktis, sekalipun ia tetap update dengan perkembangan politik, khususnya di Pamekasan.

    “Untuk saat ini, kami lebih fokus mengurusi pesantren dan kegiatan sosial dengan menghadiri undangan maupun kebutuhan masyarakat, seperti mengisi pengajian, ceramah dan lainnya,” sambung Kiai Kholil.

    Hanya saja diri mengaku senang saat terjun dalam dunia politik, sebab baginya politik sebagai seni. “Dalam politik kita bisa menemukan keindahan, perbedaan dalam politik itu ibarat bunga dengan beragam warna dan indah dilihat,” bebernya.

    “Maka dari itu, politik itu harus kita kawal bersama, terlebih oleh orang-orang pesantren, tokoh maupun pengusaha yang masih peduli terhadap nilai-nilai akhlak mulia dan moral positif. Jika tidak, politik akan jauh dari apa yang kita cita-citakan, yakni membangun bangsa dan negara agar lebih baik, bersih, dan clean government,” pungkasnya. [pin/suf]

  • Kendaraan Pemudik Mulai Padati Jalan Raya Sampang

    Kendaraan Pemudik Mulai Padati Jalan Raya Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – H-4 Hari raya Idul Fitri 14445 H, situasi jalan raya di Kabupaten Sampang, Madura, mulai dipadati kendaraan pemudik dari luar kota, hal itu bisa diketahui dari ciri-ciri seperti barang bawaan atau nomer kendaraan bermotor saat melintas.

    “Semenjak pagi tadi sudah banyak kendaraan pemudik yang melintasi Kabupaten Sampamg, baik dari arah barat maupun sebaliknya,” ujar Ali warga Desa Torjun yang kebetulan mempunyai toko di pingir jalan Nasioanl.

    Ia juga mengatakan, meski kendaraan pemudik mulai memadati jalan raya namun sampai saat ini arus lalu lintas dari dua sisi jalan masih lancar. Hanya saja volume arus lalin masih didominasi oleh kendaraan roda empat. “Yang banyak melintas yakni kendaraan roda empat atau mobil pribadi, untuk roda dua masih jarang jarang yang melintas,” imbuhnya.

    Terpisah Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Rukimin juga membenarkan jika saat ini mulai ada peningkatan arus kendaraan pemudik dan pihaknya telah mendirikan beberapa pos pengamanan termasuk yang ada di daerah rawan laka seperti di jalan raya Jrengik.

    “Kita sudah mendirikan pos pengamanan, bagi pemudik yang lelah bisa beristirahat dan jangan dipaksa mengedarai kendaraan dalam kondisi ngantuk. Karena bisa membahayakan diri sendiri dan penguna jalan lainya,” ujarnya.

    Pria yang akrap disapa Ruki ini juga mengimbau kepada para pemudik untuk mematuhi rambu-ramb u lalu lintas supaya tetap menjaga ketertiban dan mengutamakan keselamatan. “Adanya kecelakaan itu diawali dari pelanggaran, ingat keluarga kita menunggu di rumah,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Pilkada Jember, Pesan Wasekjen PDIP untuk Gus Fawait: Jangan Cokocoh!

    Jember (beritajatim.com) – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo berpesan kepada Muhammad Fawait, kandidat bupati dari Gerindra, untuk benar-benar serius mempersiapkan diri dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Teman-teman PDI tanya: eh Gerindra tenanan tah arep ganti bupati? Tidak ngompori, tapi maksud saya, aspirasi otentik sebenarnya ini,” kata Arif disambuit tawa, dalam acara buka puasa bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PDI Perjuangan, di Rumah Makan Lestari, Kabupaten Jember, Jumat (5/4/2024) petang.

    “Mohon maaf, Gus Fawait harus serius. Nanti cokocoh (main-main dalam bahasa Madura, red). Saya terbuka saja: harapan saya, (Fawait) serius. Kalau memang diijabahi Allah SWT, tegak lurus berjalan ke depan untuk perubahan Kabupaten Jember yang kita cintai,” kata Arif.

    Nama Fawait disebut-sebut sebagai kandidat kuat bupati dalam pemilihan kepala daerah Jember. Selain sudah dideklarasikan berpasangan dengan Anang Hermansyah oleh Partai Garuda dan Partai Gelora Indonesia, namanya sudah digadang-gadang oleh Gerindra.

    “Pemilih menginginkan ada kader yang bisa maju dalam pilkada. Tadi sudah mengarah. Kami sudah diperintah Dewan Pimpinan Pusat untuk mengajukan kader sendiri yaitu Gus Muhammad Fawait,” kata Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya Jember Ahmad Halim.

    Menurut Arif, dengan 10 kursi di DPRD Jember, Gerindra sebenarnya tidak butuh PDI Perjuangan untuk mencalonkan Fawait. “Tapi kalau tidak sama PDI, belum tentu menang,” kata pria yang juga menjabat Ketua DPC PDIP Jember ini, kembali disambut tepuk tangan hadirin.

    Arif menyebut Fawait sosok yang fenomenal saat pemilu legislatif dengan perolehan suara di atas 200 ribu pemilih. “Kalau saya jadi caleg, yang penting dilantik. Kalau Mas Fawait, yang penting suaranya harus paling banyak,” katanya, disambut tawa hadirin.

    “Saya mengajarkan dalam PDI Perjuangan begini: kita harus berlomba-lomba di pemilu legislatif agar kursinya banyak. Suara kecil untuk caleg tidak penting. Yang penting dilantik. Walaupun suaranya banyak kalau tidak dilantik, ade’ pas (percuma dalam bahasa Madura, red),” kata Arif.

    Arif ingin momentum pemilihan kepala daerah di 37 provinsi dan 508 kabupaten dan kota pada 27 November 2024 benar-benar dimanfaatkan. “Mudah-mudahan Jember menjadi inspirator, bahwa sudah kita mulai antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Ini menorehkan kembali sejarah lama pada 2009, Ibu Mega dan Pak Prabowo pernah berpasangan dalam pemilihan presiden,” katanya.

    “Meskipun posisi kita berbeda dalam pilpres kemarin, tapi memang besar harapan di posisi yang lain, pada momentum politik yang lain kita bisa bersama-sama. Mudah-mudahan bisa kita ikhtiarkan bersama, terutama untuk Kabupaten Jember, saya kira aspirasinya jelas: membutuhkan perubahan. Bahasanya terang: ganti bupati,” kata Arif. [wir]

  • ASN Pamekasan Tak Boleh Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik, Asalkan…

    ASN Pamekasan Tak Boleh Gunakan Kendaraan Dinas untuk Mudik, Asalkan…

    Pamekasan (beritajatim.com) – Pj Bupati Pamekasan, Masrukin melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pamekasan, menggunakan kendaraan dinas saat mudik lebaran 2024.

    Hal tersebut disampaikan menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, sehingga pihaknya kembali mengingatkan seluruh ASN agar bersama-sama mematuhi aturan.

    “Prinsipnya sama seperti tahun lalu, kami harap ASN di Pamekasan, tidak memakai mobil dinas untuk perjalanan ke luar kota Pamekasan,” kata Pj Bupati Pamekasan, Masrukin, Rabu (3/4/2024).

    Namun hal tersebut tidak berlaku bagi ASN yang sudah mengantongi izin khusus, atau dalam batas toleransi. “Batas toleransi misalnya perjalanan menuju Sampang atau Sumenep, artinya masih di Pulau Madura,” ungkapnya.

    “Tapi kami yakin semua ASN di Pamekasan, sudah tertib. Insya’ Allah dari tahun ke tahun semakin baik dan lebih baik lagi,” tegas Pak Masrukin.

    Untuk diketahui, selama Ramadhan tahun ini, Bupati Masrukin bersama jajaran menggelar kegiatan Safari Ramadhan di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan.

    Kegiatan tersebut dilakukan secara maraton dan berkesinambungan, sekaligus membagikan santunan kepada anak yatim maupun duafa’ yang tersebar di seluruh Pamekasan. [pin/ian]

  • Ungkap Penemuan Mayat Bayi, Polres Sampang Sisir Puskesmas dan Rumah Sakit

    Ungkap Penemuan Mayat Bayi, Polres Sampang Sisir Puskesmas dan Rumah Sakit

    Sampang (beritajatim.com) – Untuk mengungkap kasus penemuan mayat bayi, Polres Sampang menyisir puskesmas dan rumah sakit setempat. Itu karena minimnya saksi dan alat bukti lainya.

    Sehingga jajaran kepolisian mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus penemuan mayat bayi laki-laki yang masih lengkap dengan ari-arinya di pantai Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura.

    Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dedy Dely Rasidie mengatakan, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti bukti di lokasi serta menyusuri puskesmas atau rumah sakit bersalin. “Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan pengumpulan bukti,” terangnya, Kamis (4/4/2024).

    Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura digegerkan adanya sosok mayat bayi laki-laki yang tergeletak di bibir pantai desa setempat.

    Warga yang berada di lokasi, sempat mengabadikan dengan kamera ponsel lalu viral di media sosial. Dalam video singkat tersebut menggambarkan mayat bayi laki-laki dengan posisi tengkurap dan masih lengkap dengan ari-arinya.

    Saniman, mantan Kepala Desa (Kades) Desa Taddan, membenarkan adanya penemuan mayat bayi tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa berkomentar lebih karena telah ditangani oleh pihak berwajib dan mayat bayi sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moh. Zyn.

    “Iya benar ada penemuan mayat bayi dan saat ini sudah dievakuasi ke rumah sakit,” singkatnya, Senin (1/4/2024).

    Informasi yang berhasil diperoleh beritajatim.com, penemuan mayat bayi itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Posisi mayat berada di bibir pantai dengan jarak sekitar 10 meter dari jalan raya.

    Dugaan kuat, bayi laki-laki itu dilahirkan dari hasil hubungan gelap dan sengaja dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sebab kondisinya masih lengkap dengan ari-arinya. [sar/suf]

  • Tiga Kali Pilgub Jatim, Madura Jadi Kunci Kemenangan

    Tiga Kali Pilgub Jatim, Madura Jadi Kunci Kemenangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Siapa yang memenangkan Pilpres 2024 di Pulau Jawa, dia menjadi pemenang. Jawa adalah kunci. Kalau untuk Pilgub Jatim 2024, siapa yang bisa menguasai suara di wilayah Madura, dia bakalan memenangkan Jatim. Madura adalah kunci.

    Madura menjadi salah satu kunci kemenangan setiap ajang Pilgub Jatim. Pasalnya, angka golput di pulau tersebut tergolong kecil, karena pergerakan pemilih di TPS juga sangat tinggi.

    Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam mengatakan, jika melihat pelaksanaan pemilukada selama ini dan relasi kuasa Madura sepertinya akan tetap menjadi kunci. “Dan, akan ada konfigurasi baru juga terkait distribusi dan dinamika suaranya,” katanya, Selasa (2/4/2024).

    Surokim yang juga peneliti senior di Surabaya Survey Center (SSC) menjelaskan, bahwa dukungan pemilih di Madura digerakkan oleh patron atau tokoh lokal. Karena itu, mobilitas pemilih di kantong-kantong suara cukup tinggi.

    Kondisi itu harus dimanfaatkan kandidat, untuk mendekati para tokoh lokal, seperti Blater, Klebun dan kiai agar bisa meraih dukungan di Pilgub Jatim 2024 mendatang.

    “Tentu banyak faktornya dan juga kompleks. Jika disederhanakan ada faktor kultural dan juga struktural. Faktor kultural seperti masih kuatnya peran patron tokoh lokal yang menjadi pemegang kantong-kantong suara,” tambahnya.

    Menurut Surokim, pengawasan di lapangan yang lemah juga menjadi penentu dari pergerakan pemilih. Karena itu, paslon harus meraih dukungan tokoh lokal yang bisa menjadi kunci kemenangan.

    “Faktor struktural seperti pengawasan pemilukada di luar kabupaten masih lemah dan tidak penting, karena tidak terkait langsung dengan kepentingan tokoh lokal,” tambahnya.

    Surokim menegaskan, peranan tokoh lokal akan menentukan dukungan tiga juta pemilih di Madura.

    “Distribusi suara kerap anomali tergantung situasi, sehingga sulit diprediksi oleh survei. Suara kadang bisa bulat dan tak terdistribusi normal, sehingga secara jumlah bisa menjadi signifikan,” tambahnya.

    Seperti diketahui, sengitnya pertarungan Pilgub Jatim terekam dalam Pilgub Jatim 2008 dan 2013. Ketika itu, Madura merupakan wilayah kunci kemenangan Gus Ipul yang saat itu menjadi calon wakil gubernur Soekarwo. Pada Pilgub Jatim 2008, suara di Madura menjadi sengketa antara pasangan Soekarwo-Gus Ipul (Karsa) dan Khofifah-Moedjiono (Kaji).

    Hasil putaran kedua Pilgub Jatim saat itu pasangan KarSa mendapatkan 50,20 persen suara. Unggul dari pasangan Kaji yang mendapatkan 48,80 persen suara.

    Pasangan KaJi kemudian menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), karena menganggap terdapat kecurangan terstruktur, sistematis dan massif (TSM) di Madura.

    MK akhirnya memutuskan melakukan pemungutan suara ulang di Kabupaten Bangkalan dan Sampang, serta penghitungan suara ulang di Pamekasan. Hasilnya, pasangan Karsa tetap menang. Karsa meraih total perolehan suara 50,11 persen suara, unggul dari pasangan Kaji yang meraih 49,89 persen suara.

    Pada Pilgub Jatim 2013, kemenangan Karsa kembali ditentukan di Madura. Di Bangkalan dan Sampang, pasangan ini menang telak dari pasangan Khofifah-Herman (Berkah) yang menempati urutan kedua. Sementara, di Sumenep dan Pamekasan kedua pasangan berselisih tak lebih dari 1 persen.

    Kekuatan pemilih Madura juga terpotret pada Pilgub Jatim 2018, dimana Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak menang mutlak di empat kabupaten Madura dengan perolehan 1.192.257 suara. Sedangkan, rivalnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)- Puti Guntur Soekarno hanya memperoleh 760.786 suara.

    Tentu kemenangan Khofifah-Emil di Madura itu menjadi kunci keduanya berhasil dilantik di Istana Negara pada 13 Februari 2019 silam. [tok/beq]

  • Simpan Bahan Peledak Ilegal Warga Sampang Diciduk

    Simpan Bahan Peledak Ilegal Warga Sampang Diciduk

    Sampang (beritajatim.com) – Simpan bahan peledak untuk petasan hingga mencapai berat 1 kg, seorang pemuda inisal MR (22) warga Sampang diamankan polisi. Pemuda ini merupakan warga Dusun Kapasan, Desa Buker, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura.

    Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo mengatakan, tersangka diamankan karena menyimpan bahan peledak tanpa dilengkapi dengan surat izin.

    “Awalnya kami mendapatkan informasi dari masyarakat, bahwa ada seorang yang menjual bahan peledak untuk pembuatan mercon,” terangnya, Senin (1/4/2024).

    Sigit menjelaskan, dari hasil pengamanan tersengka pihaknya juga menyita barang bukti bahan peledak ilegal dan satu unit Hp.

    “Barang bukti juga kita sita dan tersangka masih menjalani proses hukum,” imbuhnya.

    Pasca pengamanan tersangka beserta bahan baku mercon itu. Pihaknya mengimbau kepada warga untuk tidak bermain petasan di bulan Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri nanti. Sebab, mercon merupakan benda yang dilarang.

    “Kami mengimbau kepada warga untuk tidak bermain petasan,” pungkasnya. [sar/aje]