kab/kota: Madura

  • Tiga Nelayan Sampang Tersambar Petir Saat Melaut

    Tiga Nelayan Sampang Tersambar Petir Saat Melaut

    Sampang (beritajatim.com) – Tiga orang nelayan asal kepulauan Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura. Disambar petir saat melaut.

    Identitas para korban yakni Sanusi (21) mengalami luka bakar pada bagian leher akibat tertimpa tiang, Anom (64) jatuh ke laut dan Syamsul (44) mengalami luka berat hingga pingsan.

    Tidak hanya itu, perahu yang ditumpangi para nelayan mengalami rusak parah terutama tiang perahu patah karena tersambar petir. “Kami berangkat melaut sebelum subuh, saat itu hujan deras disertai petir dan sekitar jam tujuh tiba-tiba disambar petir,” ujar Sanusi salah satu nelayan sekaligus korban sambaran petir di perairan Sampang, Jumat (26/4/2024).

    Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Candra Romadhani Amin membenarkan musibah tersebut. Saat kejadian memang terjadi hujan disertai petir. “Beruntung dalam musibah tersebut tidak ada korban jiwa,” singkatnya.

    Pria yang akrab disapa Candra ini mengimbau kepada warga untuk waspada dan jangan beraktivitas di luar apalagi terjadi hujan disertai petir agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Kami imbau kepada warga untuk menjaga diri dan selalu waspada saat cuaca ekstrim seperti saat ini. Benda yang menjadi penghatar listrik seperti logam jangan dipasang di atas supaya tidak memicu terjadinya sambaran petir,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Ketua DPRD Sumenep Daftar Bacakada 2024 ke PKB

    Ketua DPRD Sumenep Daftar Bacakada 2024 ke PKB

    Sumenep (beritajatim.com) – Ketua DPRD Sumenep, Hamid Ali Munir, mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala daerah (bacakada) untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2024 melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Hamid Ali Munir membawa berkas pendaftaran dan pakta integritas ke Desk Pilkada DPC PKB Sumenep ditemui langsung Ketua Desk Pilkada PKB, M. Kamalil Ersyad. Hamid mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati dan calon wakil bupati sekaligus.

    “Mengapa saya kok mendaftar dua posisi sekaligus, bacabup dan bacawabup? Ini karena nanti yang berhak menilai adalah partai. Saya tidak mau mendahului keputusan partai,” dalihnya.

    Ia mengungkapkan, partai nantinya akan berkonsultasi dengan DPP PKB untuk menilai apakah dirinya layak maju dicalonkan sebagai bacabup atau bacawabup. “Sebagai kader dan pengurus PKB, saya siap menerima apapun penugasan partai,” ujarnya.

    Ia menceritakan, sebelum mendaftarkan diri, Hamid mengaku telah meminta ‘restu’ kepada para kyai sepuh di Sumenep maupun di luar Sumenep.

    “Ini mangkanya saya agak belakangan mendaftar, karena saya masih keliling meminta restu pada guru-guru saya, para kyai-kyai sepuh di Madura,” tuturnya.

    Ketika ditanya apakah dirinya juga akan mendaftarkan diri melalui partai lain untuk Pilkada 2024? Hamid lagi-lagi mengaku menunggu instruksi partai.

    “Jadi apakah nanti akan ada kerja sama dengan partai lain atau yang disebut koalisi? Itu yang menentukan arahnya adalah partai,” terangnya.

    Sementara Ketua Desk Pilkada Sumenep, M. Kamalil Ersyad menjelaskan, Hamid Ali Munir merupakan pendaftar keempat untuk Pilkada 2024 melalui PKB.

    “Pendaftaran bacabup dan bacawabup ini kami buka hingga 30 April 2024. DPC PKB hanya sebatas menerima pendaftaran. Kewenangan penentuannya ada di DPP,” terangnya.

    Ia menjelaskan, sesuai mekanisme partainya, bakal calon yang dinyatakan resmi mendaftar sebagai bakal calon bupati maupun calon wakil bupati adalah mereka yang menyerahkan berkas pendaftarannya ke DPC PKB. Bukan sekedar mengisi formulir secara online.

    “Apabila sudah menyerahkan berkas pendaftaran dan pakta integritas ke DPC, maka akan mendapatkan nomor registrasi. Berkas-berkas itu akan kami kirimkan ke DPP, secara online,’” ujarnya.

    Ia menambahkan, setelah berakhir masa pendaftaran, pihaknya akan menyampaikan pada DPP, berapa pendaftar calon bupati maupun wakil bupati melalui PKB.

    “Kemudian akan ditetapkan oleh DPP sebagai bakal calon bupati atau wakil bupati. Para bakal calon yang telah mendaftarkan diri melalui PKB wajib mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggarkan DPP di Surabaya pada 5 Mei 2024,” paparnya. [tem/beq]

  • Said Abdullah, Tangan Besi Penjaga Keamanan Anggaran Negara

    Said Abdullah, Tangan Besi Penjaga Keamanan Anggaran Negara

    Surabaya (beritajatim.com) – Said Abdullah tidak hanya dikenal sebagai politisi ulung. Lebih dari itu, tokoh yang putra asli Madura ini terkenal dengan ketegasannya bicara soal anggaran negara. Melalui posisinya sebagai Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said berusaha memegang kuat amanah menjaga keamanan anggaran negara.

    Dia kerap bicara lantang mengkritisi kebijakan Pemerintah terkait penggunaan anggaran yang tidak memihak rakyat. Bahkan, Said tanpa tedeng aling-aling berani menyerang apabila kebijakan yang diambil pemerintah secara nyata justru menambah beban masyarakat menjadi semakin berat.

    Tercatat sudah kritik pedas yang dilancarkan Said pada pemerintah. Sebut saja rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen ke 12 persen pada 2025. Said tegas menentang rencana tersebut dan menyatakan itu justru semakin memperberat beban rakyat.

    Said mengingatkan dampak buruk yang timbul jika PPN jadi dinaikkan 12 persen. Di antaranya, bakal terjadi penurunan tingkat konsumsi masyarakat sebesar 3,2 persen serta anjloknya upah minimun. Belum lagi ancaman krisis ekonomi global.

    Said juga tegas bicara soal bantuan sosial. Dia meminta pemerintah menahan penyaluran bansos (bansos) untuk sementara waktu.

    Hal itu disampaikan Said Abdullah jauh hari sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Karena, dia mencium adanya potensi penyalahgunaan bansos untuk kepentingan pemenangan salah satu pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

    Tak hanya itu, Said menaruh perhatian sangat besar terhadap keberlangsungan UMKM. Di mata dia, UMKM lah yang menjadi penopang ekonomi nasional. Para pelaku UMKM adalah pejuang yang menjadi tiang kokoh penyangga stabilitas ekonomi.

    Masih banyak deretan contoh keberpihakan Said Abdullah terhadap rakyat. Dengan tangan dinginnya, Said Abdullah berkomitmen kuat menjaga keamanan anggaran negara dari potensi penyalahgunaan yang berujung membebani rakyat.

  • 3 Pimpinan Parpol Akan Bertemu Bahas Pilgub Jatim, Khofifah-Achmad Fauzi?

    3 Pimpinan Parpol Akan Bertemu Bahas Pilgub Jatim, Khofifah-Achmad Fauzi?

    Surabaya (beritajatim.com) – Wacana duet Khofifah Indar Parawansa-Achmad Fauzi Wongsojudo di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 kian mengemuka.

    Hal ini menyusul rencana digelarnya pertemuan antara ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad dan Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji. Pertemuan tersebut disinyalir untuk membahas peta politik Jawa Timur menyambut Pilgub 2024.

    Ketika ditanya kabar itu, Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku belum mendengar desas-desus wacana tersebut. Apalagi soal rencana permuan tiga pimpinan partai PDIP, Gerindra dan Golkar.

    “Itu isu dari mana sumbernya? Stop dulu ya urusan Pilgub,” kata Fauzi sambil keheranan usai menghadiri acara kepemudaan di Surabaya, Rabu (24/4/2024) malam.

    Pri yang akrab disapa Cak Fauzi itu enggan menjawab spekulasi politik yang berkembang di Jatim tersebut.

    ‘”Mungkin teman-teman bisa tanya ke yang mau maju saja, jangan ke saya. Kok saya terus di tanyain,” canda bupati di ujung pulau Madura itu.

    Sekadar diketahui, hasil analisis direktur ARCI Baihaki Siraitj menyebutkan bahwa duet Khofifah-Cak Fauzi memang cukup realisitis dalam memimpin Jatim.

    Fauzi dinilai sebagai sosok teknokrat yang bisa membantu Khofifah untuk memajukan Jawa Timur.

    “Saya kira keduanya kalau bersanding menjadi pasangan yang saling melengkapi dalam memajukan Jawa Timur,” kata Baihaki Sirajt ketika dikonfirmasi beberapa waktu yanh lalu.

    Baihaki mengatakan, Fauzi memiliki modal sosial cukup kuat, yakni dukungan masyarakat Madura dan pesisir utara Jatim.

    Selain itu, Baihaki menilai Fauzi punya kinerja cemerlang karena berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi di Sumenep.

    “Saya kira modal yang dimiliki cukup melengkapi. Kalau duet Khofifah-Fauzi memimpin, Jatim akan semakin bergerak kencang,” tambahnya.

    Seperti diketahui, hasil survei ARCI menyatakan Achmad Fauzi Wongsojudo yang memiliki elektabilitas 8,1 persen. Pria yang akrab disapa Cak Fauzi ini lahir dan besar di Sumenep, Madura, pada 21 Mei 1979.

    Selain sebagai Cagub, Cak Fauzi juga berpotensi maju sebagai Cawagub Jatim. Data dari lembaga survey ARCI, pada survei terbaru pada maret 2024, elektabilitas Achmad Fauzi mencapai 19,2 persen.

    Sementara itu, berdasarkan hasil survei Top of Mind bakal calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024 yang digelar lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), nama Khofifah Indar Parawansa elektabilitasnya mencapai 41,5 persen.

    Khofifah menjadi nama terkuat, khususnya dari segi top of mind masyarakat, elektabilitas, popularitas maupun kesukaan warga Jawa Timur. [tok/aje]

  • Pilkada Sumenep, Istri Mantan Bupati Lamar Jadi Cawabup Ach Fauzi

    Pilkada Sumenep, Istri Mantan Bupati Lamar Jadi Cawabup Ach Fauzi

    Sumenep (beritajatim.com) – Nur Fitriana, mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati ke DPC PDI Perjuangan Sumenep, Madura pada Rabu (24/04/2024). Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga merupakan istri A. Busyro Karim, mantan Bupati Sumenep dua periode.

    Nur Fitriana mendaftar didampingi suaminya, A. Busyro Karim. Mereka datang bersama salah satu anggota DPRD Sumenep, Sami’oddin.

    “Bu Fitri ini merupakan pendaftar pertama setelah kami membuka penjaringan bakal calon bupati dan calon wakil bupati yang akan diusung PDI Perjuangan,” kata Koordinator Administrasi Tim Desk Pilkada PDI Perjuangan Sumenep, Hendra Kurnianto.

    Ia menjelaskan, PDI Perjuangan Sumenep saat ini memang tengah membuka pendaftaran untuk menjaring para tokoh yang akan mengikuti pemilihan bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2024.

    “Pendaftaran dalam penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati ini kami buka hingga 15 Mei 2024. Bagi yang berminat untuk mendaftar, dipersilahkan ke DPC PDI Perjuangan Sumenep. Pendaftaran ini ‘free’ alias tanpa biaya administrasi,” tandasnya.

    Ia menambahkan, desk Pilkada DPC PDI Perjuangan Sumenep hanya sebatas menerima berkas pendaftaran. Nantinya semua berkas yang masuk akan diserahkan ke DPP PDI Perjuangan.

    “Proses selanjutnya, termasuk untuk menentukan siapa yang akan direkomensikan sebagai cabup dan cawabup merupakan kewenangan DPP,” tukasnya.

    Sementara informasi yang berkembang, partai berlambang moncong putih ini akan kembali mencalonkan Ach. Fauzi Wongsojudo, Bupati petahana, sebagai calon Bupati dalam Pilkada 2024. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa penjaringan itu hanya untuk memilih siapa calon wakil bupati yang akan ‘bersanding’ dengan Ach. Fauzi dalam kontestasi Pilkada 2024.

    Dalam Pemilu 2024, PDI Perjuangan Sumenep meraup suara terbanyak dan mampu mengantarkan 11 calegnya duduk di kursi DPRD Sumenep. Ini berarti bahwa partai pimpinan Megawati bisa mengusung sendiri calonnya untuk kursi Bupati dan wakil Bupati. Namun PDI Perjuangan memberikan sinyal tetap akan ‘berkolaborasi’ dengan partai lain untuk mengusung cabup dan cawabup Sumenep. [tem/but]

  • Trenggalek Banjir dan Longsor, Deni Wicaksono Dukung Pemkab Gerak Cepat

    Trenggalek Banjir dan Longsor, Deni Wicaksono Dukung Pemkab Gerak Cepat

    Trenggalek (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek pada akhir pekan lalu mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah warga dan fasilitas pendidikan.

    Anggota DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut dan menyerukan gotong royong untuk membantu penanganan bencana.

    “Kita semua harus saling membantu untuk membantu penanganan bencana ini,” ujar Deni, Selasa (23/4/2024).

    Deni, yang juga merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Jatim IX (Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi), menyatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan bencana. Dia juga mendukung langkah cepat Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, dalam membantu warga terdampak.

    “Kami juga telah berkoordinasi dengan Mas Ipin (sapaan akrab Bupati Trenggalek) agar semua langkah penanganan bisa berjalan efektif, tepat, dan optimal dalam membantu warga terdampak,” jelas Deni.

    Lebih lanjut, Deni berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut membantu warga Trenggalek yang terkena bencana. Apalagi, beberapa wilayah di Jawa Timur, termasuk Lumajang, Trenggalek, dan Madura, juga dilanda bencana dalam beberapa waktu terakhir.

    “Dengan kolaborasi yang tepat antara Pemprov Jatim, Pemkab Trenggalek, dan berbagai elemen lainnya, InsyaAllah penanganan banjir dan longsor di Trenggalek bisa dilakukan dengan baik, sehingga warga bisa terbantu optimal,” tegas Deni.

    Sebagai informasi, berdasarkan data dari BPBD Trenggalek, bencana tanah longsor terjadi di beberapa desa dan kecamatan, antara lain Munjungan, Bendungan, Dongko, Panggul, Watulimo, dan Kampak.

    Banjir yang terjadi tidak berlangsung lama dan langsung surut beberapa saat setelah kejadian. [asg/beq]

  • Said Abdullah Terima Usulan 3 Nama Calon Ketua DPRD Sumenep, Salah Satunya Istri Bupati

    Said Abdullah Terima Usulan 3 Nama Calon Ketua DPRD Sumenep, Salah Satunya Istri Bupati

    Sumenep (beritajatim.com) – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, MH Said Abdullah mengaku telah menerima usulan dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep, Madura, nama-nama calon Ketua DPRD Sumenep.

    “Ada tiga nama yang sudah diusulkan, yakni H. Zainal, Nia Kurnia, dan Hosnan,” kata Said Abdullah, Senin (22/04/2024).

    Pada Pemilu 2024, PDI Perjuangan Sumenep meraup suara terbanyak dan mampu mengantarkan 11 calegnya duduk di kursi DPRD Sumenep. Dengan demikian, partai berlambang moncong putih ini pun berhak mendudukkan caleg terbaiknya di kursi Ketua DPRD.

    Tiga nama caleg terpilih yang diusulkan menjadi Ketua DPRD adalah H. Zainal yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Sumenep, kemudian Nia Kurnia yang juga istri Bupati Sumenep Ach. Fauzi Wongsojudo, dan Hosnan, yang juga Ketua Bappilu DPC PDI Perjuangan Sumenep.

    “Ya kalau saya disuruh memilih, saya pilih H. Zainal. Kemampuannya mumpuni. Sudah berpengalaman karena caleg ‘incombent’, juga pengurus partai,” ungkapnya.

    Said Abdullah yang juga Ketua Banggar DPR RI ini menjelaskan, apabila H. Zainal nanti benar dipilih sebagai Ketua DPRD Sumenep, maka itu juga sebagai bentuk apresiasi partai terhadap dedikasi dan loyalitas terhadap PDI Perjuangan.

    “H. Zainal bendahara DPC PDIP Sumenep sebagai Ketua DPRD, kemudian Abrari sekretaris DPC PDIP Sumenep sebagai caleg terpilih DPRD Jatim,” ujarnya.

    Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo masih menjabat sebagai Bupati Sumenep, dan akan kembali dicalonkan sebagai Bupati Sumenep dalam Pilkada 2024. (tem/ian)

  • 6 Model Kebaya untuk Perayaan Hari Kartini

    6 Model Kebaya untuk Perayaan Hari Kartini

    Surabaya (beritajatim.com) – Hari Kartini, yang diperingati setiap tanggal 21 April, adalah momen spesial dimana perempuan Indonesia mengenakan kebaya sebagai bentuk penghormatan kepada R.A. Kartini, pahlawan nasional yang dikenal karena perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

    Dalam rangka peringatan Hari Kartini 2024, berikut adalah beberapa inspirasi kebaya yang bisa kalian pilih untuk tampil menawan dan penuh makna.

    1. Kebaya Kartini (Kebaya Jawa)

    Kebaya Kartini, yang sering juga disebut sebagai Kebaya Jawa, merupakan salah satu jenis kebaya yang sangat terkenal. Seperti namanya, model ini terinspirasi dari pakaian yang sering dikenakan oleh Kartini dalam berbagai dokumentasi. Kebaya ini menonjolkan kesan klasik dengan lipatan rapi di bagian dada dan panjang yang sepinggul, sering diproduksi dengan bahan halus seperti beludru dan sutra.

    2. Kebaya Encim

    Kebaya Encim menawarkan gaya yang unik dengan pengaruh budaya Cina. Model ini dikenal dengan bahan lembut dan sulaman bordir terawang yang menambahkan sentuhan elegan. Populer tidak hanya di Indonesia, kebaya ini juga digemari di Singapura dan Malaysia, dan biasanya memiliki lengan panjang dengan motif khas China.

    3. Kebaya Kutubaru

    Kebaya Kutubaru adalah pilihan yang ideal bagi yang mencari tampilan sederhana namun tetap tampak elegan. Ciri khas dari kebaya ini adalah bef atau kutubaru di tengah yang membagi dua sisi kebaya. Kebaya ini sangat sesuai untuk dikenakan dengan korset atau longtorso, dan cocok bagi perempuan yang mengenakan hijab karena biasanya memiliki lengan panjang.

    4. Kebaya Noni

    Terinspirasi dari pakaian tradisional Belanda, Kebaya Noni menawarkan desain yang simpel dan anggun. Keunikan kebaya ini terletak pada desain bukaan depan yang dihiasi dengan renda, memberikan kesan mewah dan feminin.

    5. Kebaya Bali

    Kebaya Bali muncul dari kebudayaan masyarakat Bali dengan tambahan selendang yang diikatkan di pinggang. Kebaya ini sering dipadukan dengan rok lilit atau tenun, dan biasanya memiliki lengan pendek atau tanggung, menjadikannya pilihan yang nyaman dan stylish.

    6. Kebaya Madura

    Dikenal juga dengan nama rancongan, Kebaya Madura memiliki desain bawah yang menyerong dan panjangnya sepinggang. Kebaya ini menawarkan tampilan yang unik dan berbeda, cocok bagi Anda yang ingin menonjolkan gaya tradisional dengan sentuhan modern.

    Dengan berbagai pilihan model kebaya ini, perempuan Indonesia dapat memperingati Hari Kartini dengan mengenang jasa-jasanya sekaligus tampil elegan dan penuh gaya. Selamat memilih kebaya yang sesuai dengan gaya dan kebutuhan kalian pada Hari Kartini tahun ini! [mnd/aje]

  • Viral Bocah 4 Tahun Tunangan di Sampang, Ini Kata Pj Gubernur dan BKKBN Jatim

    Viral Bocah 4 Tahun Tunangan di Sampang, Ini Kata Pj Gubernur dan BKKBN Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Akhir-akhir ini beredar video viral yang memperlihatkan bocah usia 4 tahun di Sampang melakukan tunangan, sebagai ikatan sebelum pernikahan.

    Mengetahui hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur terus berupaya mencegah perkawinan anak.

    Hal itu dilakukan dengan turun langsung melakukan sosialisasi secara masif terkait pendewasaan usia perkawinan kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan secara simultan oleh semua pihak terutama dengan menekankan bahaya dan dampak yang ditimbulkan jika pernikahan anak masih dilakukan.

    “Kami terus masif menyosialisasikan tentang bahaya pernikahan anak. Karena pada dasarnya pernikahan anak itu lebih banyak menimbulkan masalah mulai kesehatan hingga sosial,” kata Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Sabtu (20/4/2024).

    Anak sebagai tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa dikatakan Adhy juga memiliki peran strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang maju, mandiri serta berdaya saing. Sehingga wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.

    “Maka sosialisasi pada orang tua menjadi penting. Agar sebisa mungkin pernikahan anak, pernikahan usia dini harus dihindari. Pernikahan sebaiknya dilakukan di usia yang memang sudah cukup sesuai aturan yang berlaku,” imbuh Adhy.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mengenai Proporsi Perempuan Umur 20-24 Tahun yang Berstatus Kawin atau Berstatus Hidup Bersama Sebelum Umur 18 Tahun Menurut Provinsi pada tahun 2021-2023, Jawa Timur terus mengalami penurunan. Di tahun 2021 ada di angka 10,44. Kemudian turun ke angka 9,46 di tahun 2022, dan turun lagi ke angka 8,86 di tahun 2023.

    Selain itu, Pengadilan Tinggi Agama Surabaya mencatat data Dispensasi Kawin di Jawa Timur terus mengalami penurunan. Pada tahun 2021 sebanyak 17.151, kemudian turun11,99 persen pada tahun 2022 menjadi 15.095. Pada tahun 2023, turun lagi sebesar 18,29 persen menjadi 12.334.

    “Dispensasi kawin adalah pemberian hak kepada seseorang untuk melangsungkan perkawinan, meski belum mencapai batas minimum usia perkawinan yaitu 19 tahun. Adanya penurunan dispensasi ini sejalan dengan pencegahan perkawinan anak yang terus kita lakukan,” tuturnya.

    Berbagai sinergi program juga dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK Jatim), BKKBN Jatim, dan seluruh pihak terkait untuk meningkatkan perlindungan anak, memenuhi hak anak, mengendalikan kuantitas dan meningkatkan kualitas penduduk atau SDM, serta meningkatkan kualitas kesehatan anak.

    Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Timur bernomor 474.14/810/109.5/2021 tentang pencegahan perkawinan anak ditandatangani pada 18 Januari 2021.

    Selain itu, Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 85 tahun 2023 juga mengatur tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak Tahun 2023-2024 yang ditandatangani pada 5 Desember 2023.

    “RAD ini menjadi landasan bagi pemerintah daerah, masyarakat, orang tua, dan anak di Jawa Timur dalam rangka mencapai tujuan pencegahan perkawinan anak. Untuk itu, Pemprov Jatim melalui DP3AK juga terus mendorong kabupaten/kota untuk segera menyusun RAD,” terangnya.

    “Awal Mei nanti, kami juga akan melaunching Dashboard PPA (SIAPA PEKA) sebagai sarana transparansi data. Untuk mendorong multistakeholder agar peka dan peduli melaksanakan kolaborasi program pencegahan perkawinan anak (RAD PPA). Sehingga, mempercepat penurunan kasus perkawinan anak di Jatim,” lanjutnya.

    Terkait video viral balita usia empat tahun di Kabupaten Sampang pun, Pemprov bersama BKKBN Jawa Timur juga sudah melakukan beberapa langkah. Salah satunya, berkunjung ke rumah orang tua balita yang viral tengah melakukan pertunangan pada 16 April 2024 lalu, yaitu H. Zahri. Guna mendapatkan konfirmasi perihal viralnya postingan video pertunangan sang anak yang masih balita.

    Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan, terkait isu pernikahan anak di Sampang setelah dikonfirmasi memang di Madura ada budaya untuk melakukan pertunangan untuk mempererat tali silaturahmi dan tali kekeluargaan.

    “Meskipun pertunangan dilakukan sekarang saat anak masih kecil, namun pernikahannya akan dilaksanakan saat anak-anak sudah lulus kuliah. Menanggapi fenomena ini, kami berharap kepada Pemerintah Daerah untuk terus menerus memberikan satu sosialisasi tentang bahaya menikah muda atau pernikahan anak,” paparnya.

    Erna menambahkan bahaya baik dari sisi kesehatan, dari sisi ekonominya dan terkait dengan stunting. Perlu diketahui bahwa faktor terbesar terjadi anak stunting karena kehamilan yang tidak diinginkan dari pernikahan anak tersebut. Dari pernikahan anak, tentu saja si ibu belum terlalu matang baik dari sisi kesehatan reproduksi maupun sisi kesiapan mental.

    Didampingi sang istri dan besan serta tokoh agama dan Muspika Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang, H. Zahri mengatakan bahwa usia sudah 7 tahun dan sudah sekolah kelas 1 SD bukan berusia 4 tahun seperti yang tengah viral.

    “Pertunangan tersebut mewujudkan ucapan kami saat di tanah suci Mekkah enak tahun yang lalu. Waktu itu, di depan Kabbah istri saya hamil dan istri besan juga sedang hamil. Kemudian terucap kesepakatan untuk saling menikahkan bila yang lahir laki-laki dan perempuan. Jadi pertunangan kemarin merupakan bentuk ikatan tali silaturahmi agar tidak terputus,” papar H. Zahri.

    Meskipun sudah bertunangan, H. Zahri menegaskan bahwa kedua belah keluarga telah sepakat untuk menikahkan kedua anak tersebut setelah mereka sama-sama lulus kuliah.

    “Jadi, tidak langsung dinikahkan saat masih kecil. Kami sebagai orang tua juga ingin melihat anak-anak kami menjadi orang sukses dan melihat mereka bisa mewujudkan cita-citanya, “tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sampang, Nasrukha mengatakan Pemerintah Kabupaten Sampang langsung melakukan kunjungan dan memberikan sosialisasi agar tidak menikahkan anak dibawah usia yang sudah ditetapkan oleh perundang-undangan.

    “Kami memberikan pendampingan dan perlindungan anak. Jadi hak-hak anak harus dipenuhi. Pemkab Sampang akan selalu memantau dan memberikan konseling terhadap anak dan keluarga,” terangnya.

    Salah satu Tim Pendampingan Keluarga (TPK), Samatun mengatakan pihaknya langsung mendatangi rumah H. Zahri setelah mengetahui viralnya video pertunangan tersebut.

    “Tentunya kami tim pendamping keluarga akan terus melakukan pendampingan agar tumbuh kembang anak tersebut tidak terganggu dan memberikan sosialisasi tentang program pendewasaan usia pernikahan kepada keluarga agar anak-anak menikah di usia yang sudah dewasa,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Perhutani Resmi Luncurkan Wisata Pantai Galung di Sumenep

    Perhutani Resmi Luncurkan Wisata Pantai Galung di Sumenep

    Surabaya (beritajatim.com) – Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Madura meresmikan wisata baru, Wisata Pantai Galung, yang terletak di Petak 38A, 39A-1, dan 39A-2 dengan luas sekitar 13,60 hektar.

    Lokasi wisata ini berada di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dungkek, bagian dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur.

    Proyek wisata ini merupakan hasil kerjasama tripartite antara Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bunga Teratai Desa Juruan Daya Kecamatan Batu Putih, dan BUMDES Teratai Kecamatan Batu Putih.

    Menurut Kepala Perhutani KPH Madura, Joko Siswantoro, Jumat (19/4/2024), pembukaan Wisata Pantai Galung ini diharapkan dapat memberikan tambahan pendapatan dari sektor pariwisata. Dengan adanya berbagai wisata rintisan di wilayah Perhutani KPH Madura, diharapkan akan meningkatkan minat kunjungan wisatawan.

    Ia berharap ke depannya wisata ini dapat terus dikembangkan sehingga akan menjadi destinasi populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang menarik perhatian dengan potensi keindahan dan keunikan wisata yang ditawarkan.

    Wisata Pantai Galung mendapat pengawasan khusus dari Perhutani KPH Madura. Saat ini, lokasi wisata ini menjadi salah satu daya tarik utama yang banyak dikunjungi, terutama selama libur lebaran. Para pengendara yang melintas di jalur Pantura dapat dengan mudah singgah sejenak dan menikmati keindahan yang ditawarkan.

    ” Dengan adanya Akses menuju lokasi wisata yang sangat mudah untuk dapat dikunjungi oleh para pengendara yang sedang melintas di jalur Pantura, para pengendara dapat sejenak melepas penat dari perjalanan sambil menikmati keindahan Wisata Pantai Galung yang menyajikan berbagai keindahan alam dengan panorama di sekitar lereng wisata. Wisata ini juga menyuguhkan bermacam spot foto, seperti Selfie Deck, Camping Ground, Cemara Udang, View Background Sunset, berkuda, serta suguhan berbagai macam kuliner khas lokal Desa Juruan Daya yang dapat dinikmati disini,” ungkap Joko.

    Kepala Desa Juruan Daya, Zumiasih, juga mengungkapkan bahwa Pantai Galung memiliki daya tarik yang unik dan menarik bagi pengunjung.

    “Melalui kerjasama dalam pembangunan Wisata Pantai Galung, kami berharap dapat memenuhi tren generasi milenial dan masyarakat lainnya yang ingin eksis dengan berbagai kegiatan kekinian serta membagikannya melalui media sosial pribadi mereka,” ucap Zumiasih.

    Dengan berbagai fasilitas dan potensi keindahan alam yang ditawarkan, Wisata Pantai Galung diharapkan dapat menjadi destinasi unggulan di Kabupaten Sumenep.

    Perhutani KPH Madura dan para pihak terkait berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menjaga kelestarian wisata ini agar tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. [ian]