kab/kota: Madura

  • Dua Pasang Remaja Kumpul Kebo di Sampang Digerebek

    Dua Pasang Remaja Kumpul Kebo di Sampang Digerebek

    Sampang (beritajatim.com) – Insiden yang melibatkan sepasang remaja berbeda jenis yang diduga melakukan kumpul kebo terungkap saat mereka tertangkap basah sedang berduaan di sebuah kamar kost di Jalan Rajawali, Sampang, Madura, pada hari Rabu, 15 Mei 2024.

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja setempat, Suaidi Asyikin, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Keberadaan kedua remaja di dalam satu kamar terbongkar saat timnya melakukan inspeksi mendadak di rumah kost tersebut.

    “Inspeksi dilaksanakan sekitar pukul 22:30 WIB pada malam Selasa, 14 Mei. Saat itu, tim Ketentraman dan Ketertiban Umum sedang menjalankan patroli rutin di area sekitar Jalan Rajawali, tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah Sampang,” jelas Suaidi, Rabu (15/5/2024).

    Dia menambahkan bahwa patroli rutin telah dilakukan di berbagai tempat hiburan, termasuk kafe, tempat karaoke, dan pedagang kaki lima, serta beberapa rumah kost. Namun, masih ditemukan insiden-insiden yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

    “Kami mengadakan inspeksi di rumah kost berdasarkan laporan dari warga setempat yang sering melihat kumpulan pemuda-pemudi di sana,” tambahnya.

    Setelah kejadian ini, Suaidi bersama dengan seluruh anggota Satuan Polisi Pamong Praja Sampang berencana untuk meningkatkan inspeksi di tempat-tempat hiburan dan rumah kost yang telah teridentifikasi sebagai lokasi praktik mesum. (sar/ted)

  • Kurir Pil Koplo Puluhan Ribu Surabaya Diborgol Polisi

    Kurir Pil Koplo Puluhan Ribu Surabaya Diborgol Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Kurir pil koplo puluhan ribu Surabaya diborgol polisi, Rabu (17/04/2024) kemarin. Penangkapan itu dilakukan oleh Unit I Sat Resnarkoba Polrestabes Surabaya pimpinan Iptu Yoyok Hardianto di Jalan Raya Satelit Indah, Sukomanunggal, Surabaya.

    Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Suria Mifta mengatakan penangkapan itu dilakukan berdasarkan hasil penyelidikan sebelumnya. Tersangka AP (27) disebut menjadi kurir puluhan ribu pil koplo.

    “Setelah kita selidiki, ternyata benar tersangka AP adalah kurir. Hasil penyelidikan kami, tersangka 2 kali ambil pil koplo di Madura dengan total 100.000 pil,” kata Suria Mifta, Rabu (15/05/2024).

    Penangkapan warga Lumajang yang indekos di Tanjungsari, Surabaya itu dilakukan oleh anggota saat tersangka mengendarai Honda Vario Hitam L 2460 VH. Saat itu, tersangka AP (27) membawa 3 botol plastik berisi 3.000 pil koplo. Diduga, saat itu terdangka hendak mengantarkan pil koplo ke pasiennya. “Tersangka tidak bisa mengelak karena kami temukan 3.000 pil koplo yang disimpan di jok motornya,” imbuh Suria Mifta.

    Tersangka lantas mengakui bahwa masih ada 19 botol pil koplo dengan isi masing-masing botol berisi 1.000 pil. Anggota pun menuju kamar kos AP di Tanjungsari. Sesampainya di lokasi, polisi menemukan 19 botol berisi 19.000 pil koplo yang disimpat dalam kardus dan dimasukan ke lemari. AP pun digelandang ke Polrestabes Surabaya.

    Dari hasil pemeriksaan, AP hanya bertugas mengantar pil koplo atas suruhan seorang bandar berinisial B yang saat ini masih buron. AP mengatakan, B memerintahkan agar pil koplo itu diserahkan ke BI. Dari setiap botol yang diantar, AP mendapatkan upah Rp 50 ribu.

    “Setiap ambil 50.000 pil koplo. Untuk yang pertama ambil 50 botol pada November 2023 dan yang kedua 7 April 2024. Untuk alamat pengantaran masih sama. Sehingga saat ini kami sedang mengejar bandar dan pemesan pil koplo ini,” pungkas Suria Mifta.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka AP dijerat dengan Tindak Pidana Peredaran gelap Obat Keras jenis Pil Koplo,  sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 435 UU RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. (ang/kun)

  • Bandit Curanmor 20 TKP Surabaya Diborgol Polsek Bubutan

    Bandit Curanmor 20 TKP Surabaya Diborgol Polsek Bubutan

    Surabaya (beritajatim.com) – Bandit curanmor 20 Tempat Kejadian Perkara (TKP) Surabaya diborgol Polsek Bubutan, Januari 2024 kemarin. Dalam melakukan aksinya, pelaku selalu berhasil menggandakan kunci motor korban sebelum melakukan aksi pencurian.

    Kapolsek Bubutan, Kompol Dwi Okta Herianto mengatakan, Bandit curanmor itu berinisial MK (24) warga Dupak Masigit. Dalam melakukan aksinya, MK selalu dibantu 2 orang temannya yang saat ini masih diburu. “Dalam beraksi, pelaku membuat kunci palsu. Jadi tidak merusak rumah kunci motor,” kata Dwi Okta, Selasa (14/05/2024).

    Penangkapan MK bermula dari aksinya yang dilakukan di wilayah hukum Polsek Bubutan. Saat itu, pelaku mengambil motor korban saat situasi rumah sepi. Setelah memastikan kondisinya sepi, pelaku langsung memasukan kunci palsu dan membawa sepeda motor korban. Aksi MK terekam CCTV. Anggota Polsek Bubutan yang sudah mengantongi barang bukti lantas melakukan penelusuran.

    “Tersangka MK menjalankan aksinya tidak sendirian, namun bersama dua rekannya S dan H (DPO) yang kini masih dalam pengejaran,” imbuh Dwi Okta.

    Setelah serangkaian pemeriksaan, MK bersama komplotannya ternyata sudah menyatroni 20 TKP di Surabaya. Setiap berhasil mencuri, hasil curiannya dijual ke Madura dengan harga Rp 3 juta per motor. “Uang hasil penjualan digunakan untuk membeli pil koplo,” pungkas Dwi Okta.

    Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor, satu lembar Fc leges STNK sepeda motor honda beat Nopol: L-2455- PF dan satu HP.

    Sementara itu, MK mengaku ia selalu mencari sasaran sepeda motor matic. Utamanya Honda Beat karena harga jualnya masih bagus dibanding merk lain. Selain itu, sepeda motor matic cenderung lebih mudah untuk dibobol. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 363 ayat 2 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan. (ang/kun)

  • Musim Layang-layang Sampang, Waspada Melintas di Jalan Raya

    Musim Layang-layang Sampang, Waspada Melintas di Jalan Raya

    Sampang (beritajatim.com) – Memasuki musim kemarau, banyak anak-anak di wilayah Kabupaten Sampang, mulai bermain layang-layang. Hal ini membuat pengendara roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan raya.

    Benang layang-layang dan terkadang membentang di tengah jalan raya. Salain itu, ketika ada layang-layang putus membuat anak-anak sepontan mengejar layang-layang tersebut tanpa melihat kondisi jalan raya.

    Kapolsek Pangarengan, Iptu Iwan Suhadi mengatakan, benang yang digunakan bermain layangan ini sangat berbahaya karena terbuat dari nilon dan tajam. Jika mengenai kulit bisa luka. Oleh sebab itu dia mengimbau kepada warga yang melihat anak-anak bermain layangan diarahkan ke tempat yang jauh dari jalan raya.

    “Dalam mengendalikan anak-anak yang bermain layangan ini memang butuh kerjasama semua pihak,” terangnya, Minggu (12/5/2024).

    Iwan menambahkan, memang melarang anak-anak untuk tidak bermain layang-layang ini sulit. Namun, bisa diarahkan agar bermain di tempat jauh dari jalan raya.

    “Terlebih jika melihat layangan putus. otomatis langsung berlari. Belum lagi, jika layangan tersebut menyangkut di kabel listrik, ini sangat berbahaya,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi inisial NH asal Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, menjadi korban jeratan benang layang-layang saat pulang dari kampus dan melintasi Jalan Lintas Selatan (JLS) Sampang, Sabtu (10/6/2023).

    Korban mengalami luka robek pada dagu hingga delapan jahitan. Tidak hanya itu kaki mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di wilayah Kotem, Sampang itu, juga robek akibat terkena gesekan benang layang-layang yang putus. [sar/but]

  • Pembuat Film Asusila Bertajuk Guru Tugas Ditahan Polda Jatim

    Pembuat Film Asusila Bertajuk Guru Tugas Ditahan Polda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Penyidik Subdit V Siber, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jati menahan tiga orang konten kreator film pendek inisial S, Y dan A yang diamankan pada Kamis (9/5/2024). Setelah menjalani pemeriksaan dan juga diperkuat bukti, keterangan saksi dan ahli, akhirnya ketiga dilakukan penahanan.

    ” Bahwa tiga orang yang kemarin menjalani pemeriksaan dan pada Kamis kemarin sudah ditetapkan menjadi Tersangka, mulai hari ini sudah ditahan di Rutan Polda Jatim,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Jumat (10/5/2024).

    Adapun peran ketiga tersangka adalah inisial Y sebagai pemilik akun dan pengunggah video, kemudian S sebagai pemeran ustaz dan A sebagai kameramen.

    Ketiga Tersangka dijerat dengan UU No 11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.

    Diberitakan sebelumnya, ketiga tersangka ditangkap karena meresahkan masyarakat atas pembuatan film pendek bertajuk Guru Tugas 1 dan Guru Tugas 2. Diduga konten tersebut bernuansa asusila dan SARA.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, mengatakan, tim Subdit V Siber bergerak cepat dan mengamankan tiga terduga pelaku konten kreator.

    “Mengamankan tiga orang berinisial S, Y dan A, yang merupakan konten kreator film pendek berjudul Guru Tugas 1 dan Guru tugas 2. Diduga konten tersebut bernuansa asusila dan SARA,” kata Kombes Pol Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim.

    Dirmanto menerangkan, akun Youtube bernama ‘Akeloy Production’ ini diduga telah membuat konten yang menceritakan terkait dengan adegan di sebuah pondok pesantren di wilayah Bangkalan.

    “Jadi secara singkat kami sampaikan ada guru tugas dari Jember, yang ditugaskan di wilayah Bangkalan. Pada saat melakukan tugas, yang bersangkutan melakukan pelecehan seksual, atau pemerkosaan terhadap santrinya, ini adegan yang ada di dalam video guru tugas 1 dan guru tugas 2,” terang dia.

    Video tersebut mendapat reaksi dan kecaman dari berbagai tokoh masyarakat di wilayah Madura.

    “Baik itu dari NU Madura Raya, Kemudian dari Dai Madura, Kemudian dari Kyai dan Ulama Madura yang tergabung dalam Auma,” jelasnya.

    Kemudian penyidik juga akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi ahli, baik itu ahli pidana, agama, maupun ITE.

    “Penyidik saat ini juga melakukan pemeriksaan terhadap ketiga orang yang diduga sebagai pemilik akun maupun pelaku di dalam video tersebut, serta melakukan pengumpulan berbagai bukti terkait dengan peristiwa pidana yang mungkin terjadi di dalam video pendek tersebut,” tutup dia. [uci/ian]

  • Ini Motif Bundir di Pohon Jati Tambelangan Sampang

    Ini Motif Bundir di Pohon Jati Tambelangan Sampang

    Sampang (beritajatim.com) – Motif bunuh diri (bundir) seorang pria penjual mainan keliling di sebuah pohon jati di Dusun Bicabih, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura akhirnya terungkap.

    Bedasarkan keterangan pihak keluarga korban saat menjemput jenazah inisial P (38) warga Desa Karyamukti, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat itu menjelaskan sekitar tiga bulan yang lalu, Inisial P berangkat merantau ke Sampang dan kost di wilayah Kecamatan Jrengik.

    P, kemudian berjualan mainan keliling mengunakan sepeda motor di wilayah Kecamatan Tambelangan. Tidak disangka, ternyata P menyimpan duka karena dua anaknya mengalami sakit. Bahkan, satu diantaranya menderita jantung bocor karena lahir secara prematur.

    “Korban ini depresi membutuhkan uang banyak untuk biaya pengobatan kedua anaknya yang sedang sakit,” terang Ipda Dedi Deli Rasidi, Kasi Humas Polres Sampang, Jumat (10/5/2024).

    Dedi menambahkan, sebelum gantung diri, korban sering terlihat merenung dan menyendiri, hal itu disebabkan korban membutuhkan uang cukup banyak untuk biaya pengobatan anaknya.

    “Pihak keluarga menerima dan ihklas atas musibah tersebut dan perlu diketahui, dari hasil visum terdapat luka bekas jeratan pada bagian leher,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, warga Tambelangan digegerkan dengan adanya sosok mayat gantung diri di pohon jati. Korban diketahui penjual mainan keliling.

    Kapolsek Tambelengan, Iptu. Warnoto membenarkan kejadian tersebut bahwa ada seorang pria bunuh diri di wilayah hukum Kecamatan Tambelangan, Selasa (7/5/2024) kemarin.

    “P ini gantung diri di wilayah Tambelangan,” terangnya, Rabu (8/5/2024).

    Ia menambahkan, dugaan kuat penyebab gantung diri karena korban depresi membutuhkan biaya untuk pengobatan dan operasi keluarganya.[sar/ted]

  • Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Sumenep (beritajatim.com) – Putriya (70) dan Hotipah (64), dua orang lansia warga Dusun Brakas Dajah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur hidup di sebuah gubuk reyot, masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tak hanya itu, keduanya hidup serba kekurangan.

    Mereka biasanya ‘angon’ atau memelihara sapi milik tetangganya untuk mendapatkan upah. Herannya, kedua lansia ini sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

    Mendengar kabar itu, Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo pun bergerak cepat. Fauzi menemui kedua lansia itu sambil membawa ‘oleh-oleh’ berupa uang, beras 3 karung, dan mie instan.

    Saat bertemu di gubuk tengah persawahan itu, Fauzi menanyakan apa keinginan dari dua lansia tersebut? Ternyata, lansia bersaudara itu sama-sama tidak ingin pindah dari rumahnya, meski kondisi sangat tidak layak.

    “Ini rumah peninggalan orang tua. Kami tidak ingin pindah dari sini. Tapi kami mengucapkan terima kasih, Pak Bupati mau datang ke sini. Tak nyangka kaula, Pak Bupati entar kaenje,” ujarnya dalam bahasa campuran Madura.

    Menanggapi itu, Fauzi meminta pihak terkait agar segera melakukan perbaikan rumah tidak layak huni milik Hotipah dan Putriya.

    “Saya juga minta bantuan aparat desa nantinya untuk ikut bergotong-royong membangun rumah Bu Hotipa dan Putriya. Karena rumahnya kan di tengah sawah. Tidak ada akses jalan. Jadi pasti perlu tenaga tambahan untuk mengangkut bahan,” ucap Bupati.

    Selain itu, ia juga meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk membuatkan dokumen kependudukan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

    Kemudian mereka juga dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) supaya bisa mendapatkan bantuan sosial.

    “Selama ini mereka tidak tersentuh bantuan karena tidak ada identitas kependudukannya. Karena itu, Pemkab segera membuatkan KTP dan KK untuk Buk Hotipa dan Putriya,” ungkapnya. [tem/beq]

  • Emil Dipanggil Gus di Halal Bihalal PCNU Bangkalan, Muslimat Sambut Riuh

    Emil Dipanggil Gus di Halal Bihalal PCNU Bangkalan, Muslimat Sambut Riuh

    Surabaya (beritajatim.com) – Wagub Jatim 2019-2024, Emil Elestianto Dardak menghadiri Halal bihalal yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bangkalan di Pondok Pesantren Sembilangan, Rabu (8/5/2024).

    Pada acara tersebut, Emil mendapat gelar “gus” dari KH. Muhammad Makki Nasir, Ketua PCNU Bangkalan.

    “Dimen Wakil Gubernur Jawa Timur a sareng Bu Khofifah, semangken lagi istirahat deddih diparengeh gelar Gus, Gus Emil. Kurang lebih begini artinya, dulu Wakil Gubernur Jawa Timur bersama Bu Khofifah, sekarang lagi istirahat jadi diberi gelar Gus, Gus Emil,” ucap Kiai Makki mengundang sambut riuh tepuk tangan muslimat NU yang hadir

    Mengangkat tema “Merajut Kebersamaan, Merawat Nilai-nilai Kebangsaan”, Halal Bihalal tersebut dihadiri sejumlah ulama seperti Wakil Ketua PBNU KH. Zulfa Musthofa, Rais Syuriah PCNU Bangkalan KH. Muhammad Faisol Anwar, KH. Ketua PCNU Bangkalan Muhammad Makki Nasir, dan ulama lainnya.

    Kemudian, pada pembukaan sambutannya Emil menyampaikan salam dari Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir.

    “Kami menyampaikan salam dari Ibu Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir pada acara malam ini. Kebetulan saya tidak ada di struktur Muslimat, namun harus siap kalau menerima tugas dari Bu Khofifah. Kalau kata KH. Agoes Ali Masyhuri ini sebutannya Muslimat lanang,” ucap Emil.

    Pada kesempatan itu, Emil menyatakan keunggulan bangsa Indonesia terletak pada sejarahnya. Ia mencontohkan, bahwa Bangkalan merupakan salah satu tempat yang memiliki nilai sejarah karena menjadi cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama.

    “Keunggulan bangsa kita adalah sejarahnya, begitu juga dengan Bangkalan yang bisa dibilang sebagai salah satu tempat cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama,” kata Emil.

    Termasuk Emil menyebutkan Bangkalan yang menjadi bagian dari pusat ekonomi nasional yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2019 ini memiliki sejumlah potensi dan tantangannya.

    “Bangkalan yang merupakan bagian dari Gerbangkertasusila ditetapkan sebagai wilayah pertumbuhan ekonomi nasional berdasarkan perpresnya seperti wilayah di Socah ini berfokus pada industri kemaritiman,” sebut Emil.

    Lebih lanjut, Emil menambahkan pengembangan wilayah kaki Suramadu diperkirakan mampu menjadi wilayah pertumbuhan ekonomi yang berfokus pada perdagangan dan jasa.

    “Wilayah kaki jembatan Suramadu ini didorong sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi dibidang perdagangan dan jasa,” tambah Emil

    Oleh karena itu, Emil mengajak untuk bersama-sama mengawal pembangunan Bangkalan agar tidak keluar dari karakteristiknya sebagai wilayah perintis cikal bakal NU.

    “Mari secara bersama kawal pembangunan di Bangkalan agar tidak mengabaikan karakteristik bangkalan, tentunya melalui tuntunan dari para ulama Bangkalan akan menjadi semakin baik,” ujarnya.

    Emil yang juga ketua pengurus wilayah ikatan persaudaraan haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur lantas menuturkan harapannya bagi kabupaten Bangkalan.

    Wagub Jatim periode 2019-2024 itu menyuarakan ajakannya untuk terus melakukan ikhtiar doa dan kerja keras bersama bagi pembangunan Bangkalan.

    “Alhamdulillah pandemi Covid-19 bisa kita lalui dengan segala perjuangannya, meskipun Bangkalan sempat menerima dampak yang besar tetapi dapat segera bangkit. Semoga Madura yang mampu kembali bangkit baik ekonominya dan kemiskinannya menurun ini bisa kita terus perbaiki ke depannya,” tutur Emil

    “Siapapun yang melanjutkan kepemimpinan di Jawa Timur memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan pembangunan di Bangkalan, mengingat kita sempat ngerem selama pandemi Covid-19 yang berlangsung 3 tahunan. Harapannya melalui ikhtiar doa dan kerja keras bersama cita-cita mewujudkan Bangkalan sebagai wilayah pertumbuhan ekonomi nasional dapat terwujud,” pungkas Emil. [tok/aje]

  • Jangan Kaget, Dua Pelabuhan di Situbondo Dijaga Ketat Polisi

    Jangan Kaget, Dua Pelabuhan di Situbondo Dijaga Ketat Polisi

    Situbondo (beritajatim.com) – Dua pelabuhan di Kabupaten Situbondo, yakni Pelabuhan Jangkar dan Kalbut dijaga ketat personel polisi. Bukan tanpa sebab, penjagaan itu merupakan Operasi Puri agung 2024 dalam rangka pengamanan World Water Forum ke 10 Tahun 2024 di Bali.

    Penjagaan ketat tersebut berdasarkan instruksi dari Direktorat Polairud Polda Jatim. Terutama, meningkatkan imbangan pengamanan jalur transportasi Laut di pelabuhan di wilayah Situbondo yang diprediksi akan mengarah ke Pulau Bali.

    Dalam hal ini, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto memberikan tugas khusus Kasat Polairud AKP Gede Sukarmadiyasa. Dua pelabuhan di Situbondo menjadi atensi khusus bagi semua pengguna jasa transportasi laut tersebut.

    “Pelabuhan Kalbut adalah pelabuhan rakyat yang pada umumnya adalah pelabuhan barang dari kepulauan Madura menuju Situbondo maupun sebaliknya sehingga membutuhkan pengawasan angkutan dan juga barang barang yang dikirim,” ungkap Kasat Polairud AKP Gede Sukarmadiyasa.

    Sementara itu, kata Gede, pelabuhan jangkar terdapat jalur dari kepulauan Madura menuju Situbondo dan juga ada beberapa penumpang yang akan menuju Bali via pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Termasuk, jalur dari Jangkar menuju Lembar Nusa Tenggara Barat.

    “Hal ini membutuhkan pengawasan terhadap sasaran operasi baik orang maupun barang yang berpotensi mengganggu Kamtibmas, sehingga membutuhkan kehadiran Polri guna melakukan pemeriksaan dan juga pembinaan guna mewujudkan situasi yang kondusif,” terangnya.

    Anggota Sat Polairud Polres Situbondo melakukan pengamanan di dua pelabuhan tersebut dengan berkoordinasi bersama Polresta Banyuwangi.

    Gede berharap semua masyarakat mendukung dan turut menyukseskan kegiatan World Water Forum ke 10 Tahun 2024 di Bali. Rencananya, kegiatan itu akan berlangsung mulai tanggal 17 Mei sampai dengan 26 Mei 2024.

    “Semoga event internasional World Water Forum ke 10 berjalan lancar dan sukses, membawa nama baik Indonesia di dunia Internasional,” tutupnya. (rin/ian)

  • Diduga Depresi, Penjual Mainan Keliling di Sampang Nekat Akhiri Hidup

    Diduga Depresi, Penjual Mainan Keliling di Sampang Nekat Akhiri Hidup

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang pria perantauan inisial P (28) asal Bandung yang berjualan mainan anak keliling, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pohon di Dusun Bicabbih, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura.

    Kapolsek Tambelengan, Iptu. Warnoto membenarkan kejadian tersebut bahwa ada seorang pria asal Bandung yang merantau berjualan mainan gantung diri di wilayah hukum Kecamatan Tambelangan, Selasa (7/5/2024) kemarin. “P ini gantung diri di wilayah Tambelangan,” terangnya, Rabu (8/5/2024).

    Ia menambahkan, dugaan kuat penyebab gantung diri karena korban depresi membutuhkan biaya untuk pengobatan dan operasi keluarganya. “Korban ini diduga depresi karena ekonomi, karena salah satu anaknya harus dilakukan operasi dan satunya sakit parah,” ujarnya.

    Meski demikian masih dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani serangkaian pemeriksaan seperti dilakukan visum. “Masih dikembangkan dan nanti kita update,” pungkasnya.[sar/kun]