kab/kota: Madiun

  • Puskesmas Saradan Madiun Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 7 Desa

    Puskesmas Saradan Madiun Gelar Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 7 Desa

    Madiun (beritajatim.com) – Puskesmas Saradan mengadakan Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) pada Kamis (6/2/2025) pukul 10.00 WIB.

    Program ini merupakan bagian dari inisiatif kesehatan yang mendukung program Pemerintahan Prabowo – Gibran, dengan sasaran pasien dari tujuh desa di Kabupaten Madiun.

    Kepala Puskesmas Saradan, dr. Heri Setyana, menjelaskan bahwa desa-desa yang terlibat dalam program ini meliputi Desa Ngepeh, Bongsopotro, Sidorejo, Sugihwaras, Pajajaran, serta dua desa di perbatasan, yakni Desa Klangon (berbatasan dengan Bojonegoro) dan Desa Bandungan (berbatasan dengan Nganjuk).

    “Tentunya dari simulasi akan kami temukan kendala-kendala, sebagai bahan evaluasi, selama melayani pasien yang memanfaatkan PKG, bertepatan dengan hari ulang tahun ini,” ujar dr. Heri.

    Ia menambahkan bahwa layanan PKG menyasar seluruh kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia, dengan pelayanan utama berupa skrining dan edukasi kesehatan. “Skrining sesuai dengan kelompok usia atau siklus kehidupan tadi. Edukasinya juga sesuai dari hasil pemeriksaan sampai ke diagnosa ini,” tuturnya.

    Pemeriksaan ini berperan penting dalam deteksi dini penyakit, bahkan bagi masyarakat yang merasa sehat. “Karena dengan pemeriksaan lengkap akhirnya nanti ditemukan deteksi dini penyakit. Bahkan bisa jadi orangnya sehat atau sakit atau bahkan sudah komplikasi,” imbuh dr. Heri.

    Ia juga menekankan bahwa PKG bisa dimanfaatkan tanpa harus menunggu munculnya keluhan atau gejala penyakit. “Kalau pengobatan biasa, karena kaitannya dengan keluhan atau sakit itu. PKG bisa digunakan walaupun bukan orang sekitar Puskesmas Saradan,” pungkasnya.

    Di lokasi yang sama, dr. Viky Anindya, Dokter Umum Puskesmas Saradan, menjelaskan bahwa masyarakat harus mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile untuk mendapatkan tiket pemeriksaan. “Kalau tidak menggunakan tiket itu, pasien tidak memiliki catatan rekam medis. Kemudian setelah pasien memiliki tiket tersebut, akan ditempatkan di ruang-ruang sesuai usianya,” terangnya.

    Pemeriksaan dalam program PKG mencakup berbagai aspek kesehatan, mulai dari mata, telinga, mulut, status gizi, tinggi dan berat badan, tekanan darah, hingga pemeriksaan organ vital. “Harapan kami program ini dapat berkelanjutan, dan yang kedua masyarakat memiliki kesadaran untuk mau memeriksakan diri karena ini programnya sangat baik,” tambah dr. Viky.

    Salah satu pasien PKG, Yuniar, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan ini. “Bisa dimanfaatkan cek kesehatan lengkap, apalagi bersamaan dengan Hari Ulang Tahun. Dicek lengkap tadi. Selama ini kan harus ada keluhan, dengan PKG tak perlu mengeluh baru diperiksa,” ungkapnya. (fat/ted)

  • PMK di Bojonegoro Meluas, Ribuan Dosis Vaksin Telah Disuntikkan untuk Cegah Penyebaran

    PMK di Bojonegoro Meluas, Ribuan Dosis Vaksin Telah Disuntikkan untuk Cegah Penyebaran

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Data penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bojonegoro semakin meluas di awal Februari 2025, dengan lebih dari 756 ekor sapi dilaporkan telah terinfeksi. Untuk menekan penyebaran yang lebih meluas, ribuan dosis vaksin telah disuntikkan ke hewan ternak sapi.

    Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Peternakan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, drh Lutfi Nurrohman, data terbaru per 4 Februari 2025 menunjukkan bahwa sebanyak 756 ekor sapi di Kabupaten Bojonegoro terinfeksi PMK.

    Penyebaran PMK terbanyak, kaya drh Lutfi, berada di wilayah perbatasan. Seperti di Kecamatan Sekar, terdapat 225 ekor sapi yang terpapar PMK. Lutfi menyebutkan bahwa wilayah perbatasan dengan Ngawi dan Madiun menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kasus PMK di daerah tersebut.

    “Penyebaran PMK di kecamatan Sekar terus meningkat, terutama karena adanya perdagangan hewan di daerah perbatasan,” ungkapnya, Kamis (6/2/2025).

    Untuk mencegah penyebaran yang lebih luas, selain memberikan vaksinasi kepada para peternak, Pemkab Bojonegoro juga terus melakukan sosialisasi mengenai pencegahan PMK. Sejauh ini, sebanyak 7.005 dosis vaksin telah disuntikkan, dan vaksin berikutnya dijadwalkan datang pada 17 Februari 2025.

    “Sebanyak 7.005 dosis vaksin PMK sudah selesai disuntikkan kepada peternak, dan kami menunggu pengiriman vaksin selanjutnya pada pertengahan Februari,” jelas Lutfi.

    Terkait upaya pencegahan lebih lanjut, Pemkab Bojonegoro kembali memperpanjang penutupan sejumlah pasar hewan di kabupaten tersebut. Pasar hewan yang ditutup meliputi Pasar Hewan Baureno, Sumberrejo, Balen, dan Padangan.

    Penutupan yang dimulai pada 22 Januari 2025 ini akan berlangsung hingga 18 Februari 2025, dengan harapan dapat menekan penyebaran PMK yang semakin meluas. “Karena penyebaran PMK masih tinggi, penutupan pasar hewan di Bojonegoro kami perpanjang selama dua minggu ke depan,” pungkas Lutfi. [lus/kun]

  • Ganasnya Sengatan Tawon Vespa Bikin Warga di Magetan Tewas, Korban Sempat Minta Dioleskan Minyak

    Ganasnya Sengatan Tawon Vespa Bikin Warga di Magetan Tewas, Korban Sempat Minta Dioleskan Minyak

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – Insiden tragis dialami Lestari Widodo (49). Pria asal Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, meninggal dunia setelah disengat tawon vespa, Selasa (4/2/2025).

    Modin Desa Setempat, Oky Tri Wibowo, yang ikut memandikan jenazah korban, mengungkapkan, sengatan tawon vespa menyerang hampir seluruh tubuh korban, terutama di tangan, kepala, dan punggung.

    “Korban awalnya sedang membersihkan kebun dan menarik tanaman menjalar di pohon melinjo. Tidak disangka, di balik rimbunan daun terdapat sarang tawon vespa besar,” ujar Oky, Rabu (5/2/2025)

    Menurutnya, sengatan dalam jumlah banyak menyebabkan tubuh korban kepanasan dan kesakitan. Korban meminta pertolongan dengan dioleskan minyak ke tubuhnya, tetapi itu belum cukup.

    “Korban langsung dilarikan ke rumah sakit, namun dalam perjalanan dinyatakan meninggal dunia,” tambahnya.

    Kapolsek Barat, AKP Bayu Nirbaya Bhakti mengatakan, korban sebelumnya diketahui sedang membersihkan kebun di belakang rumahnya. 

    DIMUSNAHKAN – Petugas BPBD Magetan memusnahkan Sarang Tawon Vespa di Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Selasa malam (4/2/2025). Serangan Tawon Vespa menyebabkan pria desa setempat meninggal dunia (ISTIMEWA)

    “Korban sempat dilarikan ke rumah sakit di Madiun, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dalam perjalanan,” ujar AKP Bayu.

    Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Sugiyo, dalam kondisi terlentang di teras rumah, mengenakan celana pendek.

    “Korban masih sempat memberitahu bahwa baru saja tersengat tawon saat merapikan dahan pohon melinjo di belakang rumah,” ungkap AKP Bayu.

    Berdasarkan penyelidikan sementara, AKP Bayu menyebut korban diduga meninggal akibat sengatan tawon vespa yang bersarang di pohon melinjo di kebunnya.

    “Meski demikian, untuk memastikan penyebab pastinya, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Pihak desa telah melaporkan keberadaan sarang tawon vespa tersebut ke BPBD Magetan untuk segera dimusnahkan guna mencegah insiden serupa.

    Setelah mendapat laporan, petugas BPBD Magetan segera melakukan asesmen di lokasi. Karena berbahaya jika dimusnahkan siang hari, pemusnahan dilakukan malam harinya dengan cara membakar sarang.

    “Siang hari terlalu beresiko karena tawon masih aktif mencari makan dan belum kembali ke sarang. Maka, kami musnahkan malam hari dengan cara dibakar,” tandas , Petugas BPBD Magetan Darsono.

  • Sarang Tawon Vespa yang Tewaskan Warga Magetan Berhasil Dievakuasi

    Sarang Tawon Vespa yang Tewaskan Warga Magetan Berhasil Dievakuasi

    Magetan (beritajatim.com)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan mengevakuasi sarang tawon vespa avinis yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia di Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Magetan, Jawa Timur, Selasa (4/2/2025).

    Evakuasi dilakukan pada pukul 21.00 WIB oleh lima personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Magetan dengan bantuan anggota TNI dan Polri. Sarang tawon berdiameter sekitar 40 cm itu ditemukan menempel di ranting pohon belinjo di belakang rumah Lestari Widodo (49), korban yang meninggal dunia akibat sengatan tawon.

    Kepala Desa Jonggrang, Warsito, menjelaskan bahwa korban tersengat tawon vespa pada pukul 08.00 WIB pagi saat sedang membersihkan kebun. “Warga kami meninggal setelah tersengat tawon. Sempat dibawa ke RSU Bhakti Persada, lalu dirujuk ke RSUD Kota Madiun. Namun, saat perjalanan sudah meninggal dunia,” kata Warsito.

    Adik korban, Suroso, menuturkan bahwa kejadian bermula ketika kakaknya menarik sulur yang akarnya menjalar ke ranting pohon belinjo. Tanpa disadari, tindakan itu mengusik sarang tawon vespa hingga mereka menyerang. “Sempat ke rumah tetangga minta minyak, tapi kondisinya sudah parah. Merasa kepanasan, kami bawa ke rumah sakit, tapi akhirnya meninggal dunia saat perjalanan,” ujar Suroso.

    BPBD Magetan yang menerima laporan langsung melakukan asesmen dan memutuskan mengevakuasi sarang tawon pada malam hari demi keamanan warga sekitar.

    “Kami lakukan asesmen, lalu penanganan pada malam hari untuk menghindari risiko serangan tawon saat proses evakuasi,” ujar anggota TRC BPBD Magetan, Darsono.

    Sarang tawon vespa.

    Karena lokasi sarang cukup tinggi, tim menggunakan tongkat panjang yang disulut api untuk membakar sarang tersebut. “Terlihat banyak sekali larva tawon yang siap menjadi tawon muda. Kami pastikan sarang sudah terevakuasi seluruhnya,” tambahnya.

    Darsono mencatat bahwa dalam tiga tahun terakhir, lima warga Magetan meninggal dunia akibat sengatan tawon vespa. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba menangani sarang tawon sendiri dan segera melapor ke BPBD atau pemadam kebakaran.

    “Jangan ditangani sendiri. Segera lapor petugas karena tawon ini membahayakan jika sampai menyengat,” pungkasnya. [fiq/but]

  • Pria di Magetan Tewas Disengat Tawon Vespa, Warga Diimbau Waspada

    Pria di Magetan Tewas Disengat Tawon Vespa, Warga Diimbau Waspada

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang pria bernama Lestari Widodo (49), warga Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, meninggal dunia setelah disengat tawon vespa saat membersihkan kebun di belakang rumahnya, Selasa (4/2/2025).

    Kapolsek Barat, AKP Bayu Nirbaya Bhakti, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Sugiyo, dalam kondisi terlentang di teras rumah hanya mengenakan celana pendek.

    “Saat ditanyai saksi, korban ini masih sempat memberi tahu bahwa ia baru saja tersengat tawon saat membersihkan dahan pohon melinjo di belakang rumah,” ungkap AKP Bayu.

    Melihat kondisi korban yang semakin memburuk, Sugiyo bersama warga segera membawanya ke Rumah Sakit Sogaten Madiun menggunakan mobil pribadi. Namun, nahas, korban meninggal dunia dalam perjalanan sebelum mendapatkan perawatan medis.

    Berdasarkan penyelidikan awal, AKP Bayu menyebut korban diduga meninggal akibat sengatan tawon vespa yang bersarang di pohon melinjo di kebunnya. “Korban ditemukan dalam kondisi tidak sadar setelah disengat. Meski demikian, untuk memastikan penyebab pastinya, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di area yang berpotensi menjadi sarang tawon vespa, serangga yang dikenal memiliki sengatan beracun dan mematikan.

    Duka mendalam menyelimuti keluarga dan kerabat atas kepergian Lestari Widodo. Jenazahnya telah dimakamkan di desanya. Sementara itu, pihak desa telah melaporkan keberadaan sarang tawon vespa tersebut ke BPBD Magetan agar segera dimusnahkan guna mencegah insiden serupa terjadi di kemudian hari. [fiq/kun]

  • KAI Luncurkan 5 Kereta Api Baru: KA Cakrabuana, KA Gunungjati hingga KA Ijen Ekspres – Halaman all

    KAI Luncurkan 5 Kereta Api Baru: KA Cakrabuana, KA Gunungjati hingga KA Ijen Ekspres – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah resmi meluncurkan lima layanan kereta api (KA) baru pada Sabtu (1/2/2025).

    Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan hadirnya lima layanan KA baru ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat dengan layanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.

    “KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan. Melalui peluncuran lima KA baru ini, kami berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman, aman, dan terjangkau,” ujar Didiek, dikutip dari Siaran Pers KAI.

    Peluncuran ini dimulai dengan operasional lima KA baru dengan berbagai fasilitas unggulan, melayani jalur-jalur strategis yang semakin memperluas konektivitas antarwilayah.

    “Dengan hadirnya lima layanan KA baru ini, KAI terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan serta meningkatkan konektivitas antarwilayah dengan transportasi yang lebih nyaman, aman, dan ramah lingkungan,” ungkap Didiek. 

    Adapun lima layanan kereta api (KA) baru tersebut yakni: 

    KA Cakrabuana
    KA Gunungjati
    KA Sancaka Utara
    KA Madiun Jaya
    KA Ijen Ekspres

    KAI menghadirkan KA Cakrabuana di wilayah Daop 5 Purwokerto, yang melayani relasi (Purwokerto – Gambir pp) tepat pada pukul 05.30 WIB dengan stasiun pemberhentian Bumiayu, Ketanggungan, Ciledug, Cirebon, Jatibarang, Haurgeulis, Pegadenbaru, Cikampek, Bekasi, Jatinegara dan tiba di stasiun Gambir pada pukul 10.24 WIB.

    Kereta ini terdiri dari kelas eksekutif dan ekonomi dengan total kapasitas 520 tempat duduk.

    “Peluncuran KA Cakrabuana sendiri dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa didampingi VP Daop 5 Purwokerto Gun Gun Nugraha beserta pejabat daerah setempat,” ungkap Didiek.

    Selain itu, ada juga KA Gunungjati yang diberangkatkan pertama kali di Stasiun Cirebon pada Pukul 05.40 oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI John Robertho didampingi VP Daop 3 Cirebon Mohamad Arie Fathurrochman beserta perwakilan pemerintah setempat.

    KA yang menghubungkan (Semarang Tawang Bank Jateng– Cirebon – Gambir pp) tersebut merupakan upaya KAI dalam meningkatkan layanan transportasi kereta api khususnya dalam mendukung konektivitas antar wilayah yang dilalui seperti Semarang, Pekalongan, Tegal, Cirebon hingga Jakarta.

    Selanjutnya ada juga KA Sancaka Utara yang diluncurkan di Stasiun Surabaya Pasarturi.

    KA yang melayani relasi (Surabaya Pasarturi–Solo Balapan–Cilacap pp) tersebut diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Pasarturi pukul 07.00 WIB dengan okupansi awal mencapai 125 persen.

    “KA yang dilaunching oleh Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya Wisnu Pramudyo serta dihadiri oleh perwakilan pemerintah setempat tersebut meraih antusiasme yang tinggi dari masyarakat,” jelas Didiek.

    Sementara itu, KA Madiun Jaya juga resmi beroperasi melayani perjalanan (Madiun–Pasarsenen pp) dengan kelas eksekutif dan ekonomi.

    KA ini berangkat perdana dari Stasiun Madiun pukul 08.00 WIB dan tiba di Stasiun Pasarsenen pukul 17.03 WIB. Untuk perjalanan sebaliknya, KA ini berangkat dari Pasarsenen pukul 21.10 WIB dan tiba di Madiun pukul 06.05 WIB.

    “Satu lagi layanan unggulan yang dimiliki KAI yakni KA Ijen Ekspres, akan melayani rute (Ketapang–Malang pp). Memiliki kapasitas 366 tempat duduk, KA ini dirancang dengan fasilitas modern yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang,” kata Didiek. 

    KA Ijen Ekspres ini dilaunching oleh Direktur SDM dan Umum KAI Rosma Handayani bersama VP Daop 9 Jember Hengky Prasetyo beserta perwakilan pemerintah setempat.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • 9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim hari ini, Selasa, 4 Februari 2025.

    Beberapa daerah diprediksi hujan saat siang hingga malam.

    Hal tersebut berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, Sumenep dan Mojokerto termasuk dalam daftar daerah yang akan diguyur hujan.

    Hujan berintensitas ringan ini akan mulai turun pada pukul 11.00 WIB.

    Di waktu ini, Sumenep akan hujan dan bertahan hingga sore hari.

    Di sisi lain, Situbondo juga hujan saat sore, sekira pukul 15.00, 16.00, dan 17.00 WIB.

    Saat malam, Bangkalan, Gresik, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Ngawi, dan Sumenep bakal diguyur hujan ringan.

    Perkiraan waktu turun hujan ini sekira pukul 18.00, 19.00, dan 20.00 WIB.

    Hanya hujan di Sumenep yang bertahan hingga pukul 21.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, daerah Jawa Timur cenderung berawan saat siang.

    Sekira pukul 14.00 WIB, Bondowoso dan Jember akan cerah berawan.

    Jember bahkan cerah pada pukul 15.00 WIB, sementara Bondowoso dan Bangkalan cerah berawan.

    Kabut juga akan terjadi di beberapa wilayah, yaitu Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban.

    Berhubung cuaca hujan, warga diharapkan membawa payung atau jas hujan sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan licin.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim ini bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • 7 Letjen TNI Jebolan Akmil 1989, Empat di Antaranya dari Kopassus

    7 Letjen TNI Jebolan Akmil 1989, Empat di Antaranya dari Kopassus

    loading…

    Sesmenko Polhukam Letjen TNI Mochammad Hasan dari Kopassus yang merupakan jebolan Akmil 1989. Foto/Ist

    JAKARTA – Sejumlah perwira tinggi berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI diketahui sebagai jebolan Akademi Militer (Akmil) 1989. Nama-namanya bisa ditelusuri dari Letjen TNI Suharyanto (Kepala BNPB) hingga Letjen TNI Irham Waroihan (Irjen Kementan RI).

    Letnan Jenderal (Letjen) adalah pangkat perwira tinggi TNI tingkat ketiga. Posisinya satu tingkat di bawah Jenderal TNI (bintang 4) dan setingkat di atas Mayor Jenderal (bintang 2).

    Saat ini, ada sederet nama Letjen TNI yang aktif bertugas. Sebagian di antaranya diketahui berasal dari jebolan Akmil 1989. Empat di antaranya dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Siapa saja mereka?

    Letjen TNI Jebolan Akmil 1989

    1. Letjen TNI Suharyanto

    Letjen TNI Suharyanto merupakan salah seorang Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Saat ini, dia menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Sekelumit tentang Suharyanto. Dia adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 yang lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 8 September 1967.

    Jabatan Kepala BNPB didapat Suharyanto pada November 2021 saat menggantikan Letjen Ganip Warsito. Sebelum itu, berbagai posisi penting lain juga pernah didudukinya, seperti Kasdam Jaya (2018-2019), Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Kemensetneg RI (2019-2020) hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021).

    2. Letjen TNI Mochammad Hasan

    Letjen TNI Mochammad Hasan menjabat sebagai Sesmenko Polhukam. Posisi ini didapat pada Oktober 2024 usai menggantikan Letjen Teguh Pudjo Rumekso.

    Hasan adalah lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sebelumnya, dia pernah menempati beberapa posisi penting lain, seperti Aster Kasad (2022-2023) dan Pangdam I/Bukit Barisan (2023-2024).

    3. Letjen TNI Yudi Abrimantyo

    Berikutnya ada Letjen TNI Yudi Abrimantyo. Dia ditunjuk menjadi Kabais TNI sejak Maret 2024 usai menggantikan Letjen Rudianto.

    Yudi merupakan jebolan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Bandep Ur Sosbud Deputi Bidang Pengembangan Setjen Wantannas (2018-2020) Ses Ditjen Strahan Kemhan (2020-2021 hingga Kabainstrahan Kemhan (2021-2024).

    4. Letjen TNI Teguh Muji Angkasa

    Letjen TNI Teguh Muji Angkasa lahir pada 11 Juni 1967 di Madiun, Jawa Timur. Saat ini, dia menjabat sebagai Dosen Tetap Unhan.

  • Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH M Yusuf Hasyim Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

    Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH M Yusuf Hasyim Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

    Jombang (beritajatim.com) – Kiprah dan pengabdian KH M Yusuf Hasyim atau akrab disapa Pak Ud, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang periode 1965-2006, kini menjadi sorotan.

    Putra Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari ini diusulkan sebagai pahlawan nasional atas kontribusinya yang luas di berbagai bidang, mulai dari militer, politik, sosial, kenegaraan, hingga pendidikan.

    Usulan ini mengemuka dalam seminar dan bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim: Kiai Militer Pengawal Ideologi NKRI Berbasis Pesantren yang digelar Senin (3/2/2025) di aula Ponpes Tebuireng.

    Acara ini dihadiri sekitar 250 peserta, termasuk Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang terpilih Warsubi, serta Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon yang hadir secara virtual.

    Sebagai narasumber, penulis buku Aguk Irawan memaparkan proses penulisan biografi setebal 246 halaman tersebut. “Banyak sumber primer yang saya temukan, sampai bingung harus memulai dari mana,” ungkapnya.

    KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh Ponpes Tebuireng saat ini, menegaskan pentingnya mengenang sejarah. “Terlebih KH Yusuf Hasyim yang menjadi pengasuh sejak 1965 sampai 2006,” ujarnya.

    Sementara itu, KH Irfan Yusuf (Gus Irfan), perwakilan keluarga, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. “Ide pengusulan gelar pahlawan nasional ini sudah muncul sekitar lima tahun lalu,” katanya.

    Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi bedah buku ini. “Banyak jejak perjuangan kiai yang tidak ditulis, padahal itu penting sebagai referensi keteladanan,” ujarnya.

    Peserta bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim

    Dia juga menyinggung peran KH Yusuf Hasyim dalam mengusir PKI saat menyerang Pesantren Gontor. “Sebagai komandan Banser pertama, beliau mengajarkan santri untuk kuat secara fisik dan hati,” tambahnya.

    Prof Usep Abdul Matin dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menilai perjuangan KH Yusuf Hasyim memenuhi syarat khusus sebagai pahlawan nasional. “Beliau mempromosikan Islam moderat yang selaras dengan Pancasila,” tegasnya.

    Pendapat senada disampaikan Fadli Zon, yang mengenal KH Yusuf Hasyim puluhan tahun. “Beliau sangat pantas diberi gelar pahlawan nasional agar perjuangannya menginspirasi generasi penerus,” ujarnya.

    Aguk Irawan mengungkapkan rencana penerbitan tiga buku lain tentang KH Yusuf Hasyim, termasuk kisah romantis pertemuannya dengan Nyai Bariyah dari Madiun.

    Sementara KH Asep Saifudin Halim berbagi pengalaman saat mengajukan KH Abdul Halim sebagai pahlawan nasional. “Liku-liku dan tantangan harus dihadapi dengan optimisme,” pungkasnya.

    Sekadar diketahui, KH Yusuf Hasyim atau lebih dikenal dengan Pak Ud, meninggal dunia pada Minggu 4 Januari 2007, sekitar pukul 19.00 WIB di RSUD dr Sutomo Surabaya. Putra terakhir Hadratus Syeikh KH Hasyim Asyari ini berpulang pada usia ke-78. Pak Ud dikebumikan di makam keluarga Tebuireng Jombang. [suf]

  • Jembatan Mojopurno Madiun Ditarget Bisa Dilalui Awal Ramadhan

    Jembatan Mojopurno Madiun Ditarget Bisa Dilalui Awal Ramadhan

    Madiun (beritajatim.com)– Jembatan Mojopurno yang menghubungkan batas Kota dan Kabupaten Madiun ditarget bisa dilakui awal Ramadhan. Saat ini, progres pembangunan jembatan yang dibongkar pada November 2024 lalu telah mencapai 83 persen.

    Kepala Dinas PUPR, Gunawi, menjelaskan bahwa proyek ini menggunakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) sekitar Rp2,5 miliar.

    “Situasi jembatan sudah mengalami lendutan dan membahayakan pengguna jalan. Traffic lalu lintas di ruas Jalan Mojopurno – Dungus ini cukup padat,” ujar Gunawi, Senin (3/2/2025).

    Menurut Gunawi, rencana pengaspalan jalan akan dilakukan pada minggu ketiga Februari 2025 untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

    “Pastinya kami memperhatikan kualitas dan estetika pada jembatan, yang memiliki panjang 12 meter ini,” tambahnya.

    Selama proses pembangunan berlangsung, arus lalu lintas dari Kota Madiun menuju Dungus dialihkan melalui Jalan Desa Bantengan. Setelah proyek selesai, jalan alternatif tersebut akan mendapat pemeliharaan rutin.

    “Itu sudah tanggung jawab dan tugas kami memperbaiki jalan tersebut,” kata Gunawi.

    Komisi D DPRD Kabupaten Madiun melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan pembangunan Jembatan Mojopurno berjalan sesuai standar. Ketua Komisi D, Lely Hardyarini, menegaskan agar dana yang digunakan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa terserap maksimal dengan kualitas pengerjaan yang baik.

    “Terlebih saat ini memasuki musim hujan. Semoga hasilnya lebih bagus, jembatan lebih kuat saat menahan hujan. Mengingat jembatan rusak akibat diterjang banjir,” ujar Lely.

    Ia juga menyoroti pentingnya ketepatan waktu penyelesaian proyek agar masyarakat dapat segera menggunakan fasilitas ini dengan aman dan nyaman.

    “Sejauh ini hasil peninjauan pada Jumat (31/1/2025) lalu lumayan. Kami ingin progres jembatan tidak molor,” imbuhnya.

    Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Madiun, Djoko Setijono, turut menambahkan bahwa aspek estetika juga menjadi perhatian dalam pembangunan jembatan ini.

    “Banyak yang melintas di jembatan ini, karena jadi pintu masuk di wilayah Kabupaten Madiun, dan penghubung tempat wisata di Kaki Gunung Wilis,” pungkasnya. [fiq/beq]