kab/kota: Madiun

  • Update Cuaca Madiun-Pacitan Rabu Ini: Suhu Panas dan Udara Kabur di Sore Hari

    Update Cuaca Madiun-Pacitan Rabu Ini: Suhu Panas dan Udara Kabur di Sore Hari

    Madiun (beritajatim.com) – Prakiraan cuaca untuk wilayah Madiun dan Pacitan pada Rabu, 16 April 2025, menunjukkan kondisi yang cenderung cerah berawan sepanjang hari. Hal ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., selaku prakirawan dari BMKG Juanda.

    Ia mengungkapkan bahwa kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Jawa Timur relatif stabil, meski beberapa daerah tetap perlu mewaspadai perubahan cuaca lokal.

    “Secara umum, cuaca di Madiun dan sekitarnya akan cerah berawan sejak siang hingga sore hari. Namun, ada potensi udara kabur khususnya di wilayah Pacitan pada sore hingga malam hari,” terang Oky Sukma Hakim pada Selasa (15/4).

    Di Kota Madiun, cuaca pada pagi hari diperkirakan akan berawan mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Memasuki siang hari, tepatnya pukul 12.00 WIB, langit diprediksi akan cerah dan kondisi ini akan bertahan hingga pukul 18.00 WIB.

    Saat malam menjelang, cuaca diperkirakan akan kembali cerah berawan. Suhu udara di wilayah kota berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celsius, dengan kelembaban udara cukup tinggi, yakni 66 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah Timur dengan kecepatan 18,5 km per jam.

    Sementara itu, wilayah Kabupaten Madiun juga diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang serupa. Langit berawan diperkirakan akan mewarnai pagi hari hingga pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, cuaca akan berangsur membaik dan mulai cerah meski masih diiringi awan tipis.

    “Langit di Kabupaten Madiun akan mulai benar-benar cerah sekitar pukul 15.00 WIB dan bertahan hingga petang. Malam hari, cuaca kembali cerah berawan,” jelas Oky. Suhu udara di wilayah kabupaten ini berada pada rentang 23 hingga 31 derajat Celsius, dengan kelembaban 64 hingga 94 persen.

    Berbeda dengan dua wilayah sebelumnya, Pacitan diperkirakan akan mengalami cuaca yang sedikit lebih bervariasi. Pagi hari pukul 06.00 WIB, langit diprediksi cerah berawan dan berubah menjadi berawan pada pukul 09.00 WIB.

    Memasuki siang hingga sore, langit kembali cerah berawan. Namun, perlu diperhatikan bahwa mulai pukul 15.00 WIB hingga malam pukul 21.00 WIB, Pacitan akan mengalami kondisi udara kabur. Suhu udara di wilayah ini tergolong lebih sejuk, yaitu 21 hingga 30 derajat Celsius, dengan kelembaban tinggi antara 62 hingga 98 persen. Angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan yang sama, yakni 18,5 km per jam.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung bersahabat, masyarakat diharapkan tetap menjaga kondisi tubuh, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

    “Tetap perhatikan cuaca lokal dan jangan lupa siapkan pelindung diri seperti topi atau payung untuk berjaga-jaga. Udara kabur juga perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang memiliki gangguan pernapasan,” imbau Oky. (mnd/ian)

  • 4 Letnan Jenderal Kopassus dengan Karier Moncer Jebolan Akmil 1989

    4 Letnan Jenderal Kopassus dengan Karier Moncer Jebolan Akmil 1989

    loading…

    Letjen TNI Mochammad Hasan yang menjabat Sesmenko Polhukam merupakan salah satu dari empat Letnan Jenderal Kopassus jebolan Akmil 1989. Foto/Ist

    JAKARTA – Empat perwira tinggi (Pati) TNI AD yang berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1989.

    Letjen merupakan pangkat Pati TNI tingkat ketiga. Posisinya satu tingkat di bawah Jenderal TNI (bintang 4) dan setingkat di atas Mayor Jenderal (bintang 2).

    Diketahui ada sederet Letjen TNI yang empat di antaranya diketahui berasal dari Kopassus jebolan Akmil 1989.

    Empat Letjen Kopassus Alumni Akmil 1989. Siapa saja mereka?

    1. Letjen TNI Mochammad Hasan Hasibuan

    Mochammad Hasan Hasibuan yang lahir pada 3 Mei 1967 saat ini menjabat sebagai Sesmenko Polhukam. Posisi ini menjadi penugasan baru pada Oktober 2024 usai menggantikan Letjen Teguh Pudjo Rumekso.

    Dia merupakan lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sebelumnya, dia pernah menempati beberapa posisi penting lain, di antaranya Aster Kasad (pada 2022-2023) dan Pangdam I/Bukit Barisan (pada 2023-2024).

    2. Letjen TNI Yudi Abrimantyo

    Yudi Abrimantyo ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI sejak sejak 22 Maret 2024 menggantikan Letjen Rudianto.

    Diketahui alumni SMA Negeri 39 Jakarta ini merupakan jebolan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

    Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Bandep Ur Sosbud Deputi Bidang Pengembangan Setjen Wantannas (2018-2020) Ses Ditjen Strahan Kemhan (2020-2021) hingga Kabainstrahan Kemhan (2021-2024).

    3. Letjen TNI Teguh Muji Angkasa

    Letjen TNI Teguh Muji Angkasa lahir pada 11 Juni 1967 di Madiun, Jawa Timur. Saat ini, dia menjabat sebagai Dosen Tetap Unhan.

    Teguh diketahui merupakan lulusan Akmil 1989 yang berasal dari kesatuan Infanteri (Kopassus). Sebelumnya, dia lebih dulu menjadi Danpussenif sejak Februari 2024.

    Sejumlah posisi strategis lain juga pernah diemban. Sebut saja seperti Danjen Kopassus (2021-2022), Pangdam XVII/Cenderawasih (2022), serta Danpusterad (2022-2024).

    4. Letjen TNI Rudianto

    Rudianto lahir di Kudus, Jawa Timur, 7 Maret 1967. Dia merupakan abituren Akademi Militer (Akmil) 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Rudianto terakhir menjabat Danjen Akademi TNI.

    Melihat ke belakang, Rudianto pernah mengisi jabatan penting lain. Di antaranya seperti Pangdam IV/Diponegoro (2021-2022), Irjenad (2022), dan Kepala Bais TNI (2022-2024).

    Itulah empat Letjen TNI yang berkarier militer di Kopassus dan merupakan alumni Akmil 1989.

    (shf)

  • Penemuan Bayi Laki-Laki di Sawah Gegerkan Warga Madiun, Polisi Telusuri Pelaku

    Penemuan Bayi Laki-Laki di Sawah Gegerkan Warga Madiun, Polisi Telusuri Pelaku

    Madiun (beritajatim.com) – Warga Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, geger usai ditemukannya seorang bayi laki-laki yang ditinggalkan di area persawahan pada Selasa pagi (15/4/2025). Bayi tersebut pertama kali dijumpai oleh seorang warga bernama Saimi yang tengah berolahraga sekitar pukul 05.00 WIB.

    Kepala Desa Sumbergandu, Slamet Joko Santoso, menyampaikan bahwa Saimi mendengar tangisan dari arah pematang sawah milik warga bernama Sujono. “Saat dicek, ternyata benar ada bayi laki-laki yang masih mengenakan pakaian basah. Ia langsung teriak minta tolong warga lain,” ujarnya.

    Diperkirakan bayi tersebut berusia sekitar 40 hari dan saat ditemukan dalam kondisi lemah akibat udara dingin pagi hari. Meski demikian, bayi itu masih mengenakan pakaian lengkap, termasuk sarung tangan dan dibungkus selimut yang lembap. Warga setempat segera membawa bayi itu ke Puskesmas Pilangkenceng untuk mendapatkan perawatan medis.

    Petugas dari Polsek Pilangkenceng bersama tim dari Satreskrim Polres Madiun segera datang ke lokasi kejadian guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi penemuan pun diberi garis polisi untuk mendukung kelancaran proses penyelidikan.

    Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan informasi guna mengetahui siapa yang membuang bayi malang tersebut. “Langkah awal kami adalah mengumpulkan keterangan dari para saksi di sekitar TKP. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah desa dan tenaga medis seperti bidan, untuk mengetahui apakah ada warga yang baru saja melahirkan dalam dua hingga tiga bulan terakhir,” jelasnya.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bayi dalam keadaan sehat secara umum, meskipun sempat mengalami hipotermia ringan karena terkena suhu dingin dini hari. “Berat badannya 4 kilogram, panjangnya 49 sentimeter, dan saat ini sudah dirawat oleh tim medis di puskesmas,” imbuh AKP Agus.

    Kepala Desa Slamet turut menjelaskan bahwa dari pencocokan data desa, tidak ditemukan adanya warga setempat yang baru melahirkan dalam beberapa bulan terakhir. Ini menguatkan dugaan bahwa pelaku pembuangan berasal dari luar desa. “Daerah sawah sepi sebelum subuh, jadi kemungkinan besar bayi ditinggalkan saat itu. Kami tidak mendapati warga kami yang habis melahirkan baru-baru ini,” katanya.

    Polisi mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi apapun tentang bayi tersebut, termasuk dugaan ibu yang baru melahirkan namun tidak mengasuh anak, agar segera melapor. Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku dan alasan di balik tindakan ini. [fiq/kun]

  • 3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 April 2025

    3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro Surabaya 15 April 2025

    3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Seorang remaja asal Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi yang tenggelam di
    Sungai Bengawan Madiun
    tiga hari lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Jenazah Rangga Dwi Saputra (14), siswa salah satu SMPN di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu ditemukan tak bernyawa di dekat Bendungan Karangnongko, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Senin (14/4/2025).
    Petugas Basarnas Unit Siaga Bojonegoro, Novix Heryadi yang dikonfirmasi Senin (14/4/2025) membenarkan penemuan jenazah Rangga di dekat Bendungan Karangnongko itu.
    “Kami mendapatkan informasi dari pekerja proyek bendungan melihat sosok jenazah mengapung. Setibanya di lokasi kami langsung mengevakuasi jasad korban tadi sore,” kata Novix.
    Setelah evakuasi, kata Novix, petugas langsung berkoordinasi dengan keluarga korban.
    Keluarga korban pun datang dan dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah remaja yang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Sabtu (12/4/2025) lalu.
    “Keluarga memastikan jenazah itu adalah Rangga Dwi Saputra (14), remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan tiga hari yang lalu. Keluarga mengetahui dari ciri fisik korban dan dari celana pendek bermotif yang dikenakan korban,” ujar Novix.
    Usai divisum luar, jenazah Rangga diserahkan ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk kepentingan pemeriksaan lanjut.
    Novix menyampaikan, saat pencarian jenazah korban, tim gabungan banyak mengalami persoalan. Sebab, saat proses evakuasi petugas harus berhadapan dengan medan yang curam.
    Selain itu, kata Novix, titik penemuan mayat berada di pusaran air Bendungan Karangnongko.
    Tak hanya itu, tiga hari selama proses pencarian petugas, arus
    sungai Bengawan Madiun
    deras serta cuaca yang tidak menentu.
    “Posisi medan yang curam serta berdekatan dengan pusaran air menjadi jenazah korban cukup sulit dievakuasi,” ucap Novix.
    Diberitakan sebelumnya, seorang remaja bernama Rangga Dwi Saputra (14) asal Kecamatan Kwadungan dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun yang tak jauh dari rumahnya, Sabtu (12/4/2025) siang.
    Korban dilaporkan tenggelam saat mandi bersama tiga temannya di anakan sungai Bengawan Solo tersebut.
    Diduga, korban tidak bisa berenang sehingga hanyut terseret arus sungai saat mandi di Sungai Bengawan Madiun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Ngawi Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan di Bojonegoro

    Warga Ngawi Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan di Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Ngawi yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Madiun akhirnya ditemukan meninggal dunia di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.

    Korban ditemukan Senin (14/4/2025) sekitar pukul 15.00 WIB dan dievaluasi oleh tim Basarnas Bojonegoro

    Setelah berhasil dievakuasi, korban teridentifikasi sebagai Rangga Dwi Saputra (13), pelajar asal Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Korban dilaporkan hanyut pada Sabtu (12/4/2025) di Sungai Bengawan Madiun, Dusun Wage, Desa Purwosari.

    “Korban dikenali keluarga dari ciri fisik dan celana pendek berwarna coklat muda yang dikenakannya. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kapolsek Margomulyo, AKP Agus Diantara, Selasa (15/4/2025).

    Setelah pemeriksaan medis, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan sesuai adat setempat dengan disaksikan Kepala Desa Purwosari Suyono. Pihaknya mengimbau warga agar lebih waspada, khususnya bagi anak-anak yang beraktivitas di sekitar sungai. [lus/beq]

  • 5 Fakta Mahasiswi UGM Hilang 19 Hari, Ditemukan Tewas di Parit Sarangan Tertimpa Motor saat Pulkam – Halaman all

    5 Fakta Mahasiswi UGM Hilang 19 Hari, Ditemukan Tewas di Parit Sarangan Tertimpa Motor saat Pulkam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mahasiswi semester 4 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tiga minggu lalu atau 25 Maret 2025 lalu, tepatnya saat akan pulang kampung (pulkam) menjelang lebaran 2025.

    Adapun, korban bernama Sheila Amalia Cristanti (21), merupakan warga Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

    Ternyata, korban ditemukan tewas di parit Jalan Raya Sarangan-Cemoro Sewu, masuk Tikungan Lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

    Berikut fakta-fakta peristiwa tewasnya mahasiswi UGM yang ditemukan di parit Magetan tersebut.

    1. Jasad Ditemukan dalam Keadaan Tertimpa Motor

    Saat ditemukan pada Sabtu (14/4/2025), korban disebutkan dalam kondisi mengenaskan dan sudah mengeluarkan bau tak sedap.

    Pada waktu itu, jasad korban tertutup sepeda motor matic hitam miliknya, bernomor polisi AE 3413 CA.

    jenazah korban masuk ke parit sedalam 77 centimeter, dan lebar 60 centimeter.

    Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono mengungkapkan, jenazah korban ditemukan masyarakat setempat, sekira pukul 14.00 WIB.

    “Setelah dilaksanakan Olah TKP, korban ditemukan sudah meninggal dunia berada di parit,” ungkapnya, dikutip dari TribunMagetan.com.

    “Posisi jenazah masuk ke parit, kemudian di atasnya ada sepeda motor, jadi tidak nampak dari luar,” imbuhnya.

    2. Penyebab Kematian

    Mengenai penyebab kematian, AKP Joko mengatakan bahwa korban diduga mengalami kecelakaan tunggal.

    Sebelum kejadian, korban diketahui mengendarai sepeda motor yang melaju dari arah Jawa Tengah.

    Penyebab kematian korban itu juga dibenarkan oleh pihak keluarga saat mendatangi lokasi TKP ditemukannya jenazah.

    “Perwakilan dari keluarga sampai TKP pada Minggu sore (13/4/2025), dan setelah kami cek, memang unsur kecelakaan tunggal,” kata kakak sepupu mendiang Sheila, Taufik Eka Nirawanto, melalui keterangan tertulis, yang diterima di aplikasi pesan singkat, Senin (14/4/2025), dikutip dari Surya.co.id.

    Taufik menambahkan, kendaraan sepeda motor matic warna hitam yang dikendarai korban  ditemukan tidak jauh dari keberadaan jasad korban.

    Kini, sepeda motor milik korban itu juga sudah diambil oleh pihak keluarga.

    “Sepeda motor juga sudah kami ambil di Pos Polisi Plaosan, Kabupaten Magetan,” pungkasnya.

    3. Ada Bekas Pengereman

    Selain itu, Ada bekas pengereman juga yang mengarah ke TKP ditemukannya jenazah korban.

    Hal tersebut menguatkan bahwa penyebab kematian korban adalah kecelakaan tunggal.

    “Ada bekas rem pada aspal, dan kendaraan juga keluar dari jalan raya. Bekas itu ditemukan mengarah ke TKP, lalu ditemukan mayat,” papar AKP Joko.

    Apalagi, kata AKP Joko, barang barang pribadi, khususnya helm, semua masih melekat di bagian tubuh korban.

    “Bekas rem juga membuat jalan rusak. Kemungkinan korban sempat melakukan pengereman, ketika melalui jalan yang menurun,” pungkasnya.

    Usai dievakuasi dari tempat kejadian, AKP Joko mengaku sempat mengalami kendala selama proses autopsi berlangsung karena kondisi tubuh korban.

    “Kondisi korban sudah mengalami perubahan dan nyaris tidak dapat dikenali, sehingga dilakukan pemeriksaan lebih dalam,” terangnya.

    Namun, pada akhirnya korban dapat dikenali oleh ayah kandungnya.

    “Orang tua kandung mengenali jasad tersebut dari behel, yang dipakai pada gigi dan gelang di tangannya, termasuk baju,” pungkas AKP Joko.

    Setelah proses autopsi, jenazah langsung dikebumikan di TPU yang tidak jauh dari rumah duka almarhumah, Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Minggu dini hari (13/4/2025).

    4. Korban Merupakan Anak Tunggal

    MAHASISWI UGM TEWAS – Foto Ayah Sheila Amalia Cristanti (21), menangis diatas peti jenazah usai dimasukkan tim medis RSUD Dr Sayidiman Magetan, setelah autopsi, Minggu dini hari (13/4/2025). Korban bernama Sheila Amalia Cristanti (21) warga Madiun, ditemukan tewas di parit Jalan Raya Sarangan-Cemoro Sewu dalam kondisi mengenaskan. (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

    Kakak Sepupu Almarhumah, Taufik mengatakan bahwa korban adalah anak tunggal dari pasutri Suprapto dan Marianti.

    Dia mengatakan, terakhir  masih bisa mengontak korban saat berada di Klaten, Jawa Tengah.

    Namun, setelah itu, pihak keluarga sudah tidak menghubungi korban lagi.

    “Kami sempat menghubungi Sheila pada Selasa 25 Maret, pamitan mau pulang jam 11 siang. Siang masih terhubung kalau korban di Klaten, setelah itu sudah tidak ada kontak,” ujar Taufik, ditemui di rumah duka.

    Karena tidak bisa dihubungi, pihak keluarga pun merasa khawatir hingga berinisiatif langsung mencari keberadaan korban.

    Namun, karena tak kunjung ketemu, akhirnya pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi di Klaten dan Yogyakarta.

    “Sheila sempat mengikuti kelas online. Kami dapat info dari kepolisian soal ditemukan korban Sabtu (12/4/2025) jam 17.00 WIB.”

    “Kami pertama memastikan dari plat nomor sepeda motor miliknya. Kebetulan juga sudah viral di media sosial,” ujar Taufik.

    5. Sosok Korban Dikenal Pendiam

    Selain itu, Taufik juga mengungkapkan mengenai sosok Sheila yang dikenal sebagai orang yang pendiam.

    Dikatakan Taufik, mahasiswi UGM tersebut tidak banyak berbicara saat berkumpul bersama keluarga.

    Kebiasaan korban ketika pulkam juga diungkap Taufik, yakni kerap naik kereta ketika mendapat libur pendek saat kuliah.

    Namun, ketika libur panjang, korban akan membawa motor sendiri ketika pulkam.

    “Kalau libur pendek biasanya Sheila naik kereta, dari Jogja turun Madiun dijemput sama ayahandanya.”

    “Kemudian kalau dia libur panjang bawa sepeda motor, buat main sama teman temannya di Madiun,” ungkapnya.

    Pihaknya mengakui, mendapatkan informasi dari Polsek Plaosan bahwa korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.

    “Informasinya di TKP korban terjadi kejadian laka tunggal, setelah itu warga sekitar mencium bau busuk, dicari ada bekas ban sepeda motor mengarah jatuh ke parit, hingga ditemukan sesosok jenazah.”

    “Barang barang masih lengkap, laptop, hp, tas yang dibawa mudik pakaian masih komplit. Kami cek masih komplit,” tuntas Taufik.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMagetan.com dengan judul Terungkap Hasil Autopsi Jasad Mahasiswi UGM yang Ditemukan di Magetan, Diduga Kecelakaan Tunggal

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunMagetan.com/Febrianto Ramadani) (Surya.co.id/Febrianto Ramadani/Mohammad Romadoni)

  • Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

    Siswa SMP di Ngawi Hanyut di Bengawan Madiun, Jasad Ditemukan 50 Km dari Lokasi

    Ngawi (beritajatim.com) – Peristiwa tragis terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Seorang siswa SMP berinisial RD berusia 14 tahun dilaporkan hanyut terbawa arus deras Sungai Bengawan Madiun pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

    Pencarian intensif oleh tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 WIB. Komandan Basarnas Unit Siaga SAR Bojonegoro, Novix Heriyadi, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    “Pada Senin (14/4/2025) pukul 15.00 tim SAR gabungan ya telah mengevakuasi korban RD, yang mana tadi menurut info dari petugas proyek Bendungan Karangnongko yang ada di Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro tadi menemukan jenazah remaja mengapung,” ungkap Novix Heriyadi.

    Jenazah ditemukan mengambang di dekat bendungan yang berjarak sekitar 50 kilometer dari lokasi awal korban hanyut. Proses evakuasi sempat mengalami kendala karena medan yang curam.

    “Posisinya dia korban ini mengambang, pada saat evakuasi kami mengalami agak kesulitan karena di sini di situ posisinya curam,” lanjut Novix.

    Setelah proses evakuasi selesai, pihak keluarga datang ke lokasi untuk memastikan identitas korban. Jenazah dikenali dari pakaian yang digunakan, termasuk celana pendek yang dipakai saat kejadian. Yakni celana pendek dengan motif batik kecil.

    Pihak kepolisian sektor Margomulyo langsung menghubungi Puskesmas Margomulyo untuk pelaksanaan visum luar. Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUD Ngawi untuk proses lebih lanjut.

    Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di area sungai, terutama bagi anak-anak di lingkungan permukiman yang berdekatan dengan aliran air berarus deras.

    Diketahui, orban berinisial RD, merupakan siswa kelas VII di SMP Negeri Kwadungan. Dia dikabarkan tenggelam saat sedang mandi bersama tiga orang temannya di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya. Kejadian mendadak ini memicu kepanikan warga setempat, terlebih sang ibu korban, Sri Hartini (40), yang langsung menangis histeris setelah mengetahui kabar tersebut.

    Sri Hartini, seorang ibu rumah tangga dan istri dari Sukarno (48), mendapat kabar dari ketiga teman anaknya yang bergegas lari ke rumah meminta pertolongan. Lokasi kejadian hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban. [fiq/but]

  • 5 Fakta Mahasiswi UGM Hilang 19 Hari, Ditemukan Tewas di Parit Sarangan Tertimpa Motor saat Pulkam – Halaman all

    Hampir 3 Pekan Hilang, Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas di Parit, Polisi Beberkan Sejumlah Fakta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sheila Amalia Cristanti (21), mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025 akhirnya ditemukan pada Sabtu (12/4/2025).

    Sheila Amalia Cristanti yang merupakan mahasiswi Fakultas Pertanian UGM itu ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tertindih sepeda motor di selokan jalur Tawangmangu–Sarangan pada Sabtu (12/4/2025) sore.

    Jasad Sheila Amalia Cristanti ditemukan di tikungan Lawu Green Forest, masuk Jalan Raya Sarangan-Cemorosewu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

    Sheila diketahui mengikuti kelas online pada Selasa, 25 Maret 2025 dan berencana mudik ke Madiun, Jawa Timur, melalui jalur Klaten.

    Ia terlihat sekitar pukul 14:09 WIB di jalan Klaten Arah Solo, menggunakan Motor Beat tahun 2018 bernomor polisi AE 3413 CA, memakai jaket hijau dan helm hitam logo Bogo.

    Lalu, orang tuanya melapor ke Polsek Madiun dan Polsek Klaten pada Rabu, 26 Maret 2025.

    Ada informasi “penerawangan” bahwa posisi Sheila berada di Pantai Indrayanti, Gunung Kidul dan berada di jalan Baron-Tepus, di depan teras rumah menggunakan baju putih, murung.

    Ada informasi seseorang melihat Sheila di sekitar Stadion Trikoyo Klaten pada Rabu sore.

    Orang tua mencari ke arah Tawangmangu.

    Hilang Hampir Tiga Pekan

    Sheila dilaporkan hilang sejak Selasa, 25 Maret 2025, sehari sebelum Lebaran.

    Sebelumnya, ia sempat mengikuti kelas daring sebelum berangkat mudik dari Yogyakarta menuju Madiun menggunakan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE 3413 CA.

    Kamera CCTV terakhir merekam korban melintas di jalan Klaten arah Solo pukul 14.09 WIB. Namun, ia tidak kunjung tiba di rumah. Keesokan harinya, keluarga melaporkan kehilangan ke Polsek Madiun dan Polsek Klaten.

    Data dari SIM card menunjukkan lokasi terakhir korban berada di kawasan Nanasan, Colomadu, Karanganyar. Keluarga juga menggunakan jasa pihak ketiga untuk melacak keberadaannya, yang sempat terlacak di Bendosari, Boyolali.

    Upaya pencarian terus dilakukan hingga akhirnya korban ditemukan meninggal dunia di jalur Tawangmangu–Sarangan pada Sabtu (12/4/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, korban diduga telah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan.

    “Dari hasil pemeriksaan diduga korban sudah meninggal tiga hari. Korban ditemukan warga hari Sabtu (12/4) sekitar pukul 15.00 WIB, seusai laporan yang masuk ke kami,” kata Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono.

    Penjelasan Polisi

    AKP Joko Yuhono, menjelaskan bahwa jenazah Sheila ditemukan dalam keadaan tertutup oleh sepeda motor matic hitam miliknya dengan nomor polisi AE 3413 CA.

    “Setelah dilaksanakan olah TKP, korban ditemukan sudah meninggal dunia berada di parit,” ungkapnya.

    Joko menyebut korban masuk ke parit sedalam 77 centimeter dan lebar 60 centimeter.

    “Posisi jenazah masuk ke parit, kemudian di atasnya ada sepeda motor, jadi tidak nampak dari luar,” terang Joko.

    Setelah penemuan, Tim Inafis Polres Magetan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan autopsi di RSUD Dr. Sayidiman pada Minggu (13/4/2025) dini hari.

    Joko menduga bahwa penyebab kematian Sheila adalah kecelakaan tunggal.

    Sebelum kejadian, korban diketahui mengendarai sepeda motor dari arah Jawa Tengah.

    “Ada bekas rem pada aspal, dan kendaraan juga keluar dari jalan raya. Bekas itu ditemukan mengarah ke TKP, lalu ditemukan mayat,” jelasnya.

    Joko juga membeberkan bahwa barang barang pribadi, khususnya helm, semua masih melekat di bagian tubuh korban.

    “Bekas rem juga membuat jalan rusak. Kemungkinan korban sempat melakukan pengereman, ketika melalui jalan yang menurun,” ucapnya.

    Setelah diautopsi, jenazah lalu dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dimakamkan. (Tribunnews.com/TribunJogja)

     

  • Kronologi Mahasiswa UGM Ditemukan Meninggal di Selokan, Pertama Kali Mudik Pakai Motor Sendirian

    Kronologi Mahasiswa UGM Ditemukan Meninggal di Selokan, Pertama Kali Mudik Pakai Motor Sendirian

    Berdasarkan informasi ini, ayah dan keluarga Sheila melakukan pelacakan di sepanjang rute yang diperkirakan dilewati korban mulai dari Desa Bendosari, Kecamatan Sawit, Boyolali. Namun dari informasi warga tidak ada tanda-tanda keberadaan Sheila.

    “Ayah dan keluarga Sheila pada Sabtu (29/3/2025) berjalan kaki menyisir daerah Sragen, namun juga belum membuahkan hasil. Demikian juga dengan pencarian yang dilakukan berdasarkan posisi terakhir handphone korban yang terlacak daerah Jalan Lawu, Tawangmangu, juga tidak membuahkan hasil,” lanjut Jaka.

    Bahkan juga dari upaya penerawangan, posisi Sheila dilaporkan berada di Pantai Indrayanti, Gunungkidul dan saat itu posisinya di jalan Baron-Tepus.

    Jaka menyatakan Sheila dikenal dengan pribadinya yang tertutup, namun selalu gigih dan tekun dalam belajar. Diperoleh informasi, perjalanan mudik ke Madiun menggunakan motor merupakan yang pertama kalinya ditempuh Sheila. Sebelum-belumnya, Sheila selalu dijemput ayahnya dan bermotor berdua ke Madiun.

    Usai dua minggu setelah dilaporkan hilang, informasi keberadaan Sheila diperoleh dari jajaran Polsek Plaosan, Magetan, Jawa Timur pada Sabtu (12/4/2025). Berawal dari memberi pertolongan pada seorang pengendara pria yang terjatuh ke dalam sebuah parit di Jalan Raya Taman Sari jalur atas Lawu Green Forest (LGF) daerah Kelurahan Sarangan.

    “Tim penolong saat itu melihat ada sebuah sepeda motor dengan posisi terbalik di parit yang sama dan dibawahnya terdapat tubuh seseorang yang diperkirakan sudah meninggal,” kata Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuhono dalam laporan tertulis ke tim UGM.

    Hasil identifikasi yang dilakukan, ciri-ciri mayat yang ditemukan ini mirip dengan Sheila yang dilaporkan hilang. Dimana tidak membawa identitas apapun, motor Beat 2018 hitam bernopol AE 3413 CA, mengenakan jaket hijau, helm hitam, dan rambut pirang.

    “Dari keterangan yang kami terima, Sheila merupakan korban kecelakaan tunggal. Kendaraannya menabrak rambu jalan dan masuk ke parit kecil,” lanjut Kapolsek.

  • Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto memimpin langsung prosesi serah terima jabatan (sertijab) sejumlah pejabat utama Polda Jatim dan para Kapolres jajaran, Senin (14/4/2025). Kegiatan tersebut digelar di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim.

    Sertijab ini merupakan tindak lanjut dari Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/489/III/KEP./2025 tertanggal 12 Maret 2025.

    Dalam amanatnya, Irjen Pol Nanang Avianto menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kontribusinya selama bertugas. Ia juga meminta pejabat baru segera menyesuaikan diri serta meneruskan program-program yang sudah berjalan, sembari menghadirkan inovasi demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

    “Mutasi adalah hal yang biasa dalam tubuh Polri, sebagai bentuk penyegaran dan pengembangan organisasi. Saya yakin, para pejabat yang dilantik hari ini mampu mengemban amanah dengan profesional, loyal, dan penuh integritas,” tegasnya.

    Sejumlah pejabat yang mengalami pergantian posisi antara lain:

    Dirpamobvit Polda Jatim: Kombes Yudi Sumartono (pensiun) digantikan Kombes Wawan Kristyanto (sebelumnya Kasubdit Pamwaster, Ditpamobvit Korshabara Baharkam Polri).
    Kabidhumas Polda Jatim: Kombespol Dirmanto digantikan Kombespol Jules Abraham Abast (eks Kabidhumas Polda Jabar). Dirmanto kini menjabat Karolog Polda Jatim.
    Dirreskrimsus Polda Jatim: Kombespol Budhi Hermanto digantikan Kombespol Roy Hutton Marulamrata (eks Dirreskrimsus Polda Bali).
    Dirlantas Polda Jatim: Kombespol Komarudin dipindah menjadi Dirlantas Polda Metro Jaya. Posisi digantikan Kombespol Iwan Saktiadi (eks Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri).

    Mutasi para Kapolres di Jajaran Polda Jatim:

    Kapolres Tuban: AKBP Oskar Syamsudin digantikan AKBP William Cornelis Tanasale (eks Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak).
    Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak: Kini dijabat AKBP Wahyu Hidayat (eks Gadik Madya SPN Polda Jatim).
    Kapolres Pacitan: AKBP Agung Nugroho digantikan AKBP Ayub Diponegoro Azhar (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Magetan: AKBP Satria Permana digantikan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa (eks Bidpropam Polda Jatim).
    Kapolres Ngawi: AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto digantikan AKBP Charles Pandapotan Tampubolon (eks Kabagbinopsnal Ditresnarkoba Polda Jatim).
    Kapolres Probolinggo Kota: AKBP Oki Ahadian Purwono digantikan AKBP Rico Yumasri (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Nganjuk: AKBP Siswantoro digantikan AKBP Henri Noveri Santoso (eks Kapolres Sumenep).
    Kapolres Sumenep: Kini dijabat oleh AKBP Rivanda (eks Kapolres Tanggamus).
    Kapolres Trenggalek: AKBP Indra Ranu Dikarta digantikan AKBP Ridwan Maliki (eks Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim).
    Kapolres Jember: AKBP Bayu Pratama Gubunagi digantikan AKBP Bobby Adimas Candra Putra (eks Kapolres Lamongan).
    Kapolres Lamongan: Kini dijabat AKBP Agus Dwi Suryanto (eks Kapolres Madiun Kota).
    Kapolres Madiun Kota: Kini dijabat AKBP Wiwin Junianto Supriyadi (eks Kasubdit 4 Ditreskrimsus Polda Sumsel).

    Kapolda berharap seluruh pejabat baru dapat menjaga stabilitas kamtibmas dan meningkatkan kinerja institusi di wilayah tugas masing-masing. [uci/beq]