Demo Jakarta Hari Ini, Ini 7 Titik Demo 2 September 2025
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebanyak tujuh elemen masyarakat menggelar unjuk rasa di sejumlah titik di Jakarta Pusat pada Selasa (2/9/2025).
Aksi dilakukan secara serentak dengan membawa isu beragam, mulai dari energi, transparansi dana, hingga polemik pendidikan.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengatakan, aksi tersebut sudah terdata oleh pihak kepolisian.
“Total ada tujuh elemen dengan tujuh lokasi aksi yang sudah terdata hari ini,” ujarnya kepada
Kompas.com,
Selasa.
Di Silang Selatan Monas, terdapat empat kelompok massa yang menggelar aksi dengan isu berbeda:
Sekitar 100 peserta menyoroti dugaan tindakan represif anggota Brimob terhadap pengemudi ojek online. Aksi dijadwalkan pukul 10.00 WIB.
Dipimpin Abdul Rahman Soulisa dengan 15 peserta, mereka menuntut pembentukan tim investigasi independen terkait kontrak Pertamina dan Adaro. Aksi berlangsung pukul 10.00 WIB.
Sekitar 200 peserta menyoroti lambannya Kementerian Hukum dalam mengesahkan kepengurusan hasil Munas I Partai Berkarya. Aksi dijadwalkan pukul 13.00 WIB.
Dipimpin Ernalis dan Firmansyah dengan 300 peserta, kelompok ini melakukan konvoi dari Monas menuju Mako Brimob, Polres Jakpus, dan Kodim 0501 Jakpus. Aksi bertajuk “tebar sejuta mawar kebaikan” digelar pukul 14.00 WIB.
Selain di Monas, unjuk rasa juga digelar di sejumlah titik lain:
Pimpinan Cabang Kota Jakpus Pemuda Muslimin Indonesia berunjuk rasa pukul 10.00 WIB dengan 30 peserta. Mereka menuntut transparansi atas dugaan skandal dana CSR.
Mantan dosen Universitas Muhammadiyah Madiun menggelar aksi pada pukul 10.00 WIB. Mereka mempersoalkan keberpihakan tim audit Itjen Kemendikti terkait kasus ijazah ilegal tahun 2022.
Aliansi Rakyat Peduli BUMN menggelar aksi pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut pemeriksaan terhadap Dirut PT Pegadaian terkait dugaan kredit mikro fiktif di Cabang Syariah Karina Batam.
Dengan banyaknya kelompok yang turun ke jalan pada hari yang sama, aparat kepolisian menyiagakan personel untuk mengawal jalannya aksi agar tetap kondusif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Madiun
-
/data/photo/2025/09/01/68b4dd8be81de.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Demo Jakarta Hari Ini, Ini 7 Titik Demo 2 September 2025 Megapolitan
-
/data/photo/2025/09/01/68b4dd8be81de.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Tujuh Kelompok Gelar Demo 2 September di Jakarta Pusat, Ini Titiknya Megapolitan
Tujuh Kelompok Gelar Demo 2 September di Jakarta Pusat, Ini Titiknya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebanyak tujuh elemen masyarakat menggelar unjuk rasa di sejumlah titik di Jakarta Pusat pada Selasa (2/9/2025).
Aksi dilakukan secara serentak dengan membawa isu beragam, mulai dari energi, transparansi dana, hingga polemik pendidikan.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengatakan, aksi tersebut sudah terdata oleh pihak kepolisian.
“Total ada tujuh elemen dengan tujuh lokasi aksi yang sudah terdata hari ini,” ujarnya kepada
Kompas.com,
Selasa.
Di Silang Selatan Monas, terdapat empat kelompok massa yang menggelar aksi dengan isu berbeda:
Sekitar 100 peserta menyoroti dugaan tindakan represif anggota Brimob terhadap pengemudi ojek online. Aksi dijadwalkan pukul 10.00 WIB.
Dipimpin Abdul Rahman Soulisa dengan 15 peserta, mereka menuntut pembentukan tim investigasi independen terkait kontrak Pertamina dan Adaro. Aksi berlangsung pukul 10.00 WIB.
Sekitar 200 peserta menyoroti lambannya Kementerian Hukum dalam mengesahkan kepengurusan hasil Munas I Partai Berkarya. Aksi dijadwalkan pukul 13.00 WIB.
Dipimpin Ernalis dan Firmansyah dengan 300 peserta, kelompok ini melakukan konvoi dari Monas menuju Mako Brimob, Polres Jakpus, dan Kodim 0501 Jakpus. Aksi bertajuk “tebar sejuta mawar kebaikan” digelar pukul 14.00 WIB.
Selain di Monas, unjuk rasa juga digelar di sejumlah titik lain:
Pimpinan Cabang Kota Jakpus Pemuda Muslimin Indonesia berunjuk rasa pukul 10.00 WIB dengan 30 peserta. Mereka menuntut transparansi atas dugaan skandal dana CSR.
Mantan dosen Universitas Muhammadiyah Madiun menggelar aksi pada pukul 10.00 WIB. Mereka mempersoalkan keberpihakan tim audit Itjen Kemendikti terkait kasus ijazah ilegal tahun 2022.
Aliansi Rakyat Peduli BUMN menggelar aksi pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut pemeriksaan terhadap Dirut PT Pegadaian terkait dugaan kredit mikro fiktif di Cabang Syariah Karina Batam.
Dengan banyaknya kelompok yang turun ke jalan pada hari yang sama, aparat kepolisian menyiagakan personel untuk mengawal jalannya aksi agar tetap kondusif.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Aksi GMNI dan PMII di Madiun Batal, TNI-Polri Perketat Pengamanan Objek Vital
Madiun (beritajatim.com) – Rencana aksi unjuk rasa yang digagas Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Madiun batal digelar pada Senin (1/9/2025). Meski demikian, aparat gabungan TNI-Polri tetap melakukan pengamanan ketat di sejumlah objek vital.
Penjagaan difokuskan di Gedung DPRD Kabupaten Madiun serta Kantor Bupati yang berada di Kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Mejayan. Puluhan personel gabungan diterjunkan untuk memastikan kondisi tetap aman dan terkendali.
Kasihumas Polres Madiun, Iptu Anita Dyah Puspitosari, menjelaskan langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi.
“Menyikapi situasi kamtibmas terkini, kita melakukan pengamanan di objek-objek vital yang ada di wilayah hukum Kabupaten Madiun agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Kami berharap Kabupaten Madiun tetap kondusif, guyub rukun, menjaga kedamaian dan kerukunan,” jelasnya.
Selain itu, Polres Madiun juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
“Kami mohon kepada warga Kabupaten Madiun agar bersama-sama menjaga keamanan lingkungan, tetap tenang, serta tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya. Mari kita jaga Madiun agar selalu damai dan rukun,” tambah Iptu Anita. [rbr/beq]
-

Usai Kerusuhan, Polisi Amankan 4 Pemuda Berulah di Depan DPRD Kota Madiun
Madiun (beritajatim.com) – Polres Madiun Kota mengamankan empat pemuda yang melakukan aksi provokatif di depan Gedung DPRD Kota Madiun pada Sabtu (30/8/2025). Penindakan dilakukan tim patroli gabungan Polres Madiun Kota bersama personel Batalyon C Brimob Polda Jatim sebagai upaya antisipasi pasca kerusuhan dan perusakan kantor DPRD pada unjuk rasa sebelumnya.
Dari hasil patroli, tiga pemuda kedapatan melakukan aksi geber-geber sepeda motor, sementara seorang lainnya membawa karet ban yang diduga akan digunakan untuk dibakar. Polisi menilai tindakan itu berpotensi memicu provokasi lanjutan dan mengganggu stabilitas keamanan di Kota Madiun.
Kasi Humas Polres Madiun Kota, Iptu Ubaidilah, membenarkan pengamanan tersebut. “Benar, tim patroli gabungan mengamankan empat orang pelaku di depan Gedung DPRD. Dua di antaranya masih berstatus di bawah umur,” ujarnya, Senin (1/9/2025).
Keempat pemuda itu kini sudah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Madiun Kota. Mereka juga menjalani pembinaan dengan menghadirkan orang tua, guru sekolah, serta pihak kelurahan atau desa masing-masing yang didampingi Bhabinkamtibmas.
Menurut Iptu Ubaidilah, langkah tersebut merupakan bagian dari pencegahan agar kericuhan tidak terulang. Ia turut menyampaikan pesan Kapolres Madiun Kota, AKBP Wiwin Juniato Supriyadi, S.I.K., yang mengajak masyarakat menjaga ketertiban bersama.
“Mari kita jaga keamanan dan ketertiban demi terciptanya situasi yang aman, damai, dan kondusif di Kota Madiun,” tegasnya. [rbr/beq]
-
/data/photo/2025/09/01/68b4dd8be81de.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Waspada Lalu Lintas Padat, Ini 7 Titik Demo di Jakarta Hari Ini Megapolitan
Waspada Lalu Lintas Padat, Ini 7 Titik Demo di Jakarta Hari Ini
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di berbagai titik di Jakarta pada Senin (1/9/2025).
Masyarakat, khususnya pengguna jalan, diimbau agar mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan memilih rute alternatif.
Berdasarkan catatan Polres Metro Jakarta Pusat, terdapat tujuh lokasi demo di Jakarta hari ini yang tersebar di kawasan Tanah Abang, Gambir, Senen, Menteng, hingga Sawah Besar.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, menegaskan bahwa seluruh aksi yang digelar sudah melalui mekanisme pemberitahuan.
“Aksi dilaksanakan sesuai dengan pemberitahuan,” ujar Ruslan kepada
Kompas.com
, Senin.
Berikut rangkuman tujuh titik unjuk rasa di Jakarta hari ini:
1. Depan Gedung DPR/MPR RI (Tanah Abang)
Aliansi BEM Tangerang Selatan dengan sekitar 50 peserta menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM 1998, pengesahan RUU Perampasan Aset, penurunan gaji DPR, penolakan RUU KUHAP, serta penolakan sejumlah program strategis nasional (PSN).
2. Depan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Gambir)
Mantan dosen Universitas Muhammadiyah Madiun melakukan aksi terkait keberpihakan tim audit Itjen dalam kasus dugaan ijazah ilegal tahun 2022.
3. Kantor Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Gambir
Koalisi Mahasiswa Nusantara (Kamnas) mendesak pengusutan dugaan korupsi distribusi anggaran beasiswa.
4. Silang Selatan Monas, Gambir
5. Depan Sat Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang
Kelompok Bangun Indonesia Maju dengan 30 orang menyoroti dugaan tindakan represif anggota Brimob terhadap pengemudi ojek
online
.
6. Kantor DPP Partai Nasdem, Menteng
Komunitas Pemantau Korupsi menggelar aksi menuntut agar kader Nasdem Amelia Anggraini diperiksa terkait dugaan korupsi program biskuit balita dan ibu hamil.
7. Sawah Besar
Aksi massa yang tersebar di Tanah Abang, Gambir, Senen, Menteng, hingga Sawah Besar ini diperkirakan menimbulkan lalu lintas padat dan potensi kemacetan.
Pengendara diimbau untuk menghindari ruas jalan yang menjadi titik aksi serta memantau informasi lalu lintas terkini melalui layanan resmi Polda Metro Jaya maupun aplikasi navigasi digital.
(Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sepeda Motor Terbakar di Jalan Raya Ngawi, Begini Kronologinya!
Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah sepeda motor hangus terbakar di jalan raya Ngawi-Maospati masuk Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Minggu (31/8/2025) malam. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB itu diduga akibat korsleting pada mesin kendaraan.
Kejadian bermula saat pengendara sepeda motor Honda Vario, Wibowo (35), warga Desa Paron, Kecamatan Paron, Ngawi, dalam perjalanan pulang dari Madiun menuju rumahnya. Tiba-tiba muncul api dari bagian mesin motor. Menyadari hal itu, Wibowo segera menghentikan laju kendaraannya dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Karena panik, Wibowo sempat mendorong sepeda motornya ke pinggir jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Namun, kobaran api dengan cepat membakar seluruh bagian motor. Kondisi angin yang kencang di lokasi kejadian membuat api semakin sulit dipadamkan.
Besarnya kobaran api sempat membuat panik pengguna jalan lain yang melintas. Api akhirnya berhasil dipadamkan setelah petugas Pemadam Kebakaran Ngawi tiba di lokasi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Perjalanan dari Madiun mau pulang, mendadak keluar api. Saya sempat mendorong motor agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Ini motor sudah hangus,” ungkap Wibowo, pemilik motor, kepada wartawan.
Akibat kejadian tersebut, sepeda motor milik Wibowo hangus terbakar. Untuk pulang, ia akhirnya menghubungi keluarganya agar dijemput di lokasi kebakaran. [fiq/aje]
-
/data/photo/2025/08/28/68b06120b3797.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Ada 9 Demo 1 September Digelar Serentak di Jakarta Hari Ini Megapolitan
Ada 9 Demo 1 September Digelar Serentak di Jakarta Hari Ini
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa menggelar demo 1 September di beberapa titik di wilayah Jakarta, Senin (1/9/2025).
Berdasarkan catatan Polres Metro Jakarta Pusat, aksi akan digelar di berbagai wilayah Jakarta Pusat, yakni Tanah Abang, Gambir, Senen, Menteng, hingga Sawah Besar. Isu yang dibawa juga beragam, baik lokal maupun nasional.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengatakan, seluruh aksi yang digelar hari ini sudah sesuai dengan pemberitahuan.
“Aksi dilaksanakan sesuai dengan pemberitahuan,” ujar Ruslan Basuki kepada
Kompas.com
, Senin.
Berikut ini adalah demo yang digelar di sejumlah titik di Jakarta pada hari ini:
Aliansi BEM Tangerang Selatan yang dipimpin Reza Riskiawan dan Ahmad Ryani dengan sekitar 50 peserta menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM 1998, pengesahan RUU perampasan aset, penurunan gaji DPR, penolakan RUU KUHAP, serta penolakan program strategis nasional (PSN).
Demo yang dilakukan oleh Mantan Dosen Universitas Muhammadiyah Madiun ini menyoroti keberpihakan tim audit Itjen dalam kasus dugaan ijazah ilegal tahun 2022.
Demo yang dilakukan oleh Koalisi Mahasiswa Nusantara (Kamnas), menuntut pengusutan dugaan korupsi distribusi anggaran beasiswa.
Lembaga Bantuan Hukum DPD KNPI DKI Jakarta menggelar aksi bersama sekitar 200 orang terkait insiden kematian seorang pengemudi ojek
online
yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Di lokasi yang sama, Pengurus Pusat PMKRI dengan sekitar 30 peserta menuntut pencopotan Kapolri, penghentian program makan bergizi gratis, serta pencopotan menteri dan wakil menteri yang merangkap jabatan.
Kelompok Bangun Indonesia Maju dengan sekitar 30 orang menyoroti tindakan represif anggota Brimob terhadap pengemudi ojek
online
.
Komunitas Pemantau Korupsi berunjuk rasa di kantor DPP Partai Nasdem. Mereka mendesak agar kader Nasdem Amelia Anggraini diperiksa terkait dugaan korupsi program biskuit balita dan ibu hamil.
Aksi dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Pejuang Rakyat (Gempar) di kantor Kementerian Agama RI. Mereka mendesak pengusutan dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji.
Masih di wilayah yang sama, Gerakan Muda Anti Korupsi juga menyampaikan aspirasinya di depan kantor BPS RI dengan tuntutan evaluasi terhadap kinerja lembaga tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bikin Ajakan Aksi Madiun Menggugat di Magetan, Remaja Akui Hanya Bercanda
Magetan (beritajatim.com) – Sebuah pesan berantai yang beredar melalui aplikasi WhatsApp sempat menghebohkan masyarakat Madiun dan Magetan.
Pesan itu berisi ajakan mengikuti aksi bertajuk “Seruan Aksi Serentak Masyarakat Madiun Menggugat” yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (31/8/2025) di Alun-Alun Magetan dengan tujuan Kantor DPRD Magetan.
Dalam narasi ajakan tersebut, massa diminta mengenakan pakaian serba hitam. Bahkan, disertakan pula tautan grup WhatsApp untuk koordinasi peserta aksi.
Namun, beredarnya pesan itu kemudian menuai klarifikasi. Seorang remaja yang mengaku sebagai pembuat grup WhatsApp Penggerak Magetan sekaligus penyusun narasi ajakan aksi tersebut menyampaikan permintaan maaf melalui sebuah video.
“Saya atas nama selaku admin yang membuat grup Penggerak Magetan. Sekali lagi saya tegaskan, niat saya membuat grup ini dan membuat narasi demo hanya untuk bercanda dengan enam teman saya. Tetapi salah satu teman saya ada yang menyebarkan narasi serta link grupnya sehingga menimbulkan kericuhan,” ujarnya dalam video klarifikasi.
Seruan Aksi
Remaja itu menegaskan tidak memiliki niat untuk memprovokasi masyarakat. Ia menyebut narasi yang dibuatnya merupakan templat dari aksi di Kota Madiun yang digelar pada Sabtu (30/8/2025) dan ditulis asal-asalan tanpa mencantumkan penanggung jawab.
“Saya benar-benar tidak ada niat memprovokasi. Kembali ke niat awal, saya hanya bercanda dengan enam teman saya. Saya atas nama pribadi meminta maaf sebesar-besarnya atas kegaduhan ini,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyikapi pesan berantai, mengingat isi narasi yang beredar seharusnya bisa dikenali sebagai informasi yang tidak valid.
Terpisah, Kasi Humas Polres Magetan Ipda Indra Suprihatin mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap informasi yang beredar tersebut. “Sampai sekarang (aksi demo) nihil,” katanya. [fiq/ted]

