kab/kota: Madiun

  • 23 Ambulans Dikerahkan Bawa Korban Kecelakaan Bus Wisata Bromo

    23 Ambulans Dikerahkan Bawa Korban Kecelakaan Bus Wisata Bromo

    23 Ambulans dikerahkan untuk membawa puluhan korban luka dan 8 jenazah kecelakaan maut bus wisata di Jalur Bromo, Probolinggo.

    Tercatat 44 korban luka akan di bawa ke rumah sakit di Jember, serta 2 korban luka berat di bawa ke rumah sakit di Probolinggo. Sementara 8 jenazah dipulangkan ke rumah duka yang berlokasi di Jember dan Madiun.

    Klik di sini untuk melihat video lainnya!

  • 23 Ambulance Beriringan Bawa Jenazah dan Korban Kecelakaan ke RS Bina Sehat Jember

    23 Ambulance Beriringan Bawa Jenazah dan Korban Kecelakaan ke RS Bina Sehat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Jenazah dan korban selamat rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat akan dibawa kembali dari Kabupaten Probolinggo ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan beriringan menggunakan 23 unit ambulance, Minggu (14/9/2025) petang.

    “Tujuh jenasah di Rumah Sakit Mohamad Saleh sudah disucikan dan sudah di atas ambulance Merah Putih. Satu jenazah berangkat dari Rumah Sakit Daerah Tongas,” kata Direktur RS Bina Sehat Faida.

    Semua korban luka ringan di Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto sudah dibawa turun dengan Elf dan kendaraan lainnya. “Kami dibantu Kapolres probolinggo Pak Latif dan ditambah satu patroli pengawalan lagi dari Probolinggo,” kata Faida.

    Satu korban tidak bawa ke Jember dan masih dirawat di RS Tongas karena kondisinya belum stabil. “Dua korban dirawat di Rumag Sakit Mohamad Saleh,” kata Faida.

    Dua jenazah karyawan akan dibawa ke Madiun dan Ngawi. “Yang dibawa ke Ngawi adalah perawat HD Arty. Dia ini baru beberapa hari yang lalu bapaknya meninggal di Bina Sehat dan dimakamkan di Ngawi. Belum seminggu. Menurut kesaksian, Arty ini terlempar keluar bus,” kata Faida.

    Faida merasa sangat terpukul saat menjemput jenazah Hendra, cleaning service Rumah Sakit Bina Sehat yang meninggal sekeluarga bersama istri dan anaknya.

    “Kebanyakan yang pergi berpasangan. Mereka ingin rekreasi bersama keluarga, namun musibah terjadi. Saya lihat di lapangan bus pariwisata menghantam pagar besi hingga roboh. Polda Jatim sudah langsung olah tempat kejadian saat kami tiba,” kata Faida.

    Babun Suharto, mantan Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq yang menemani Faida menjenguk kondisi korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mohamad Saleh Kota Problinggo, mengatakan, rombongan yang mengalami kecelakaan terdiri atas karyawan dan keluarga RS Bina Sehat.

    “Mereka dalam rangka syukuran atas kelulusan anak-anak mereka D3 ke S1, di Bromo. Sampai hari ini delapan orang meninggal dunia,” katanya.

    Informasi yang diperoleh Beritajatim.com, bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, itu membawa sekitar 55 penumpang. Bus mengalami mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, sehingga menghantam pagar rumah warga di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

    Benturan keras membuat badan bus ringsek parah. Jeritan penumpang bercampur kepanikan warga menggema di lokasi. Kejadian tragis itu diperkirakan berlangsung sekitar pukul 11.45 WIB. [wir]

  • Aksi Heroik Prajurit Yonif 501/BY, Selamatkan Ibu Melahirkan di Tengah Perjalanan

    Aksi Heroik Prajurit Yonif 501/BY, Selamatkan Ibu Melahirkan di Tengah Perjalanan

    Kota Madiun (beritajatim.com) – Prajurit Batalyon Infanteri 501/Bajra Yudha (Yonif 501/BY) kembali menunjukkan pengabdian nyata kepada masyarakat. Tak hanya gagah di medan tugas, mereka juga hadir sebagai penolong di saat genting.

    Peristiwa mengharukan itu terjadi pada Kamis (11/9/2025). Ketika Yohane Angel (23), warga Jalan Lumbung Hidup No. 17B Madiun, mengalami pecah ketuban saat melintas di depan Pos Jaga 2 Yonif 501/BY. Suasana panik langsung menyelimuti, namun prajurit yang sedang berjaga tak tinggal diam.

    Sertu Doni Prihandoko bersama lima anggota Yonif 501/BY dengan sigap turun tangan memberikan pertolongan pertama. Berkat aksi cepat dan penuh kepedulian itu, proses persalinan berhasil dibantu hingga akhirnya bayi lahir dengan selamat. Tangis pertama sang buah hati pun seketika mengundang rasa haru di sekitar lokasi.

    Keluarga besar Yohane Angel, terutama sang suami Henoch Kenan Mofu (26), tak kuasa menahan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian para prajurit yang menjadi penolong di saat paling kritis.

    Komandan Yonif 501/BY Mayor Inf I Gusti Bagus Prayuda, menyampaikan kebanggaannya atas sikap prajuritnya.

    “Ini adalah wujud nyata dari semboyan TNI: lahir dari rakyat, berjuang bersama rakyat, dan untuk rakyat. Prajurit Yonif 501/BY akan selalu siap hadir membantu masyarakat, kapan pun dan di mana pun,” ujarnya.

    Aksi heroik ini sontak menjadi buah bibir warga. Banyak yang menilai, keberadaan prajurit Yonif 501/BY bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan negara, tetapi juga sebagai garda terdepan kemanusiaan. [rbr/suf]

  • Kejari Ponorogo Buru Lette, Buronan Kasus Kredit Fiktif BRI Pasar Pon

    Kejari Ponorogo Buru Lette, Buronan Kasus Kredit Fiktif BRI Pasar Pon

    Ponorogo (beritajatim.com) – Jejak Daniel Sakti Kusuma Wijaya alias Lette, tersangka kasus dugaan kredit fiktif BRI Unit Pasar Pon, hingga kini belum terlacak. Sejak resmi ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO) pada 22 Juli 2025, keberadaannya seolah lenyap bak ditelan bumi.

    Lette diduga memiliki peran sentral dalam praktik pemalsuan identitas untuk pengajuan kredit fiktif. Ia sempat beberapa kali dipanggil, baik sebagai saksi maupun setelah statusnya naik menjadi tersangka, namun tidak pernah hadir. Bahkan, dua kali surat pemanggilan dikirimkan ke alamat terakhirnya, tetap tidak diindahkan.

    Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo, Agung Riyadi, menegaskan bahwa upaya pencarian terhadap Lette terus digencarkan. Pihaknya juga sudah meminta bantuan Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur untuk memperluas operasi penangkapan. “Di Jawa atau luar Jawa belum bisa kami jabarkan, tapi yang jelas tidak keluar negeri,” kata Agung, Jumat (12/9/2025).

    Agung memastikan aktor utama dalam kasus kredit fiktif tersebut akan segera ditangkap. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam upaya menyembunyikan atau membantu pelarian pria asal Kelurahan Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun itu. “Jika ada yang membantu pelarian tersangka bisa dikenai sanksi pidana sesuai Pasal 21 UU Tipikor. Ancamannya 3–12 tahun penjara,” tegasnya.

    Sejak penyidikan dimulai, Lette tidak pernah memenuhi panggilan penyidik. Bahkan setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 23 Juni lalu, ia tetap mangkir. Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa perannya memang sangat krusial dalam skema kredit fiktif yang merugikan keuangan negara.

    Menurut Agung, Lette yang sebelumnya bekerja sebagai mantri bank bertugas mengatur dan memanipulasi data calon nasabah. Data kependudukan warga dipalsukan untuk pengajuan pinjaman fiktif hingga menimbulkan kerugian besar.

    “Sementara perannya manipulasi data kependudukan warga untuk pinjaman hingga menimbulkan kerugian,” pungkasnya. [end/beq]

  • Gelar Razia Gabungan, Lapas Madiun Pastikan Bebas Barang Terlarang

    Gelar Razia Gabungan, Lapas Madiun Pastikan Bebas Barang Terlarang

    Kota Madiun (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun bersama Tim Pengamanan Intelijen (Pamintel) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur melakukan penggeledahan kamar hunian warga binaan, Jumat (12/9/2025).

    Operasi gabungan ini dipimpin langsung Kepala Lapas I Madiun Andi Wijaya Rivai, dengan didampingi jajaran petugas dan perwakilan Pamintel Ditjenpas Jatim. Fokus utama razia adalah mencari serta mengamankan barang-barang terlarang seperti narkoba, senjata tajam, hingga alat komunikasi ilegal.

    “Langkah ini merupakan wujud komitmen kami menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lapas. Bersama Tim Pamintel Ditjenpas Jatim, kami berupaya memastikan Lapas I Madiun tetap kondusif, aman, dan bebas dari peredaran barang terlarang,” jelas Kalapas Andi Wijaya Rivai.

    Petugas Gabungan melakukan razia di kamar hunian warga binaan di Lapas Kelas I Madiun (foto : istimewa)

    Suyatno, perwakilan Pamintel Ditjenpas Jatim, menambahkan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan standar keamanan pemasyarakatan.

    “Razia ini bukan sekadar tindakan pengamanan, tetapi juga bagian dari pembinaan yang sehat. Lapas tidak boleh menjadi tempat berkembangnya peredaran barang terlarang. Kolaborasi ini penting untuk menjaga integritas lembaga pemasyarakatan,” ungkapnya.

    Dalam razia tersebut, sejumlah barang yang tidak semestinya berada di dalam kamar warga binaan berhasil ditemukan. Seluruh barang diamankan untuk proses pendataan dan tindak lanjut sesuai aturan yang berlaku.

    Dengan adanya kegiatan ini, Lapas I Madiun menegaskan komitmennya menjaga lingkungan pemasyarakatan yang aman, tertib, dan berintegritas, dengan menggandeng aparat terkait demi memperkuat pengawasan. (rbr/but)

  • Pengendara Tewas Akibat Ceceran Pasir, PUPR Pemkab Madiun Angkat Bicara

    Pengendara Tewas Akibat Ceceran Pasir, PUPR Pemkab Madiun Angkat Bicara

    Madiun (beritajatim.com) – Peristiwa Kecelakaan lalu lintas yang menimpa pengendara motor hingga menewaskan Rudy Setyo nugroho (29) di Jalan Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan pada Rabu sore (10/9/2025) menyeret perhatian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun.

    Menanggapi hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun memberikan penjelasan.

    Melalui Kabid Bina Marga PUPR, Anang Tri Cahyono, menyebut pembersihan pasir memang tidak masuk dalam metode pasca pengaspalan.

    “Pasir tidak dibersihkan karena supaya mengikat pada celah aspal yang berongga. Biasanya pasir itu akan hilang dengan sendirinya. Baik karena sapuan angin pengendara atau kalau hujan terbawa air,” ujar Anang, Kamis (11/9/2025).

    Terkait tidak adanya rambu peringatan di lokasi, Anang juga mengakui selama ini memang tidak ada kebiasaan pemasangan rambu begitu pekerjaan pengaspalan selesai.

    Kabid Bina Marga PUPR Kabupaten Madiun Anang Tri Cahyono. (Foto: beritajatim.com/Rendra Bagus)

    Dengan adanya peristiwa tersebut Anang akan mengevaluasi terkait prosedur pasca pengaspalan. Dia juga berjanji kedepan akan memasang rambu peringatan setelah pengaspalan selesai. Saat ditanya apakah sudah melayat ke rumah duka korban, ia menyebut masih menunggu petunjuk pimpinan.

    Sementara itu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Madiun langsung turun tangan membersihkan ceceran pasir.

    Kabid Kesiapsiagaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran Kabupaten Madiun, Ashari Darmawan, saat dikonfirmasi menyebut, pihaknya membersihkan pasir bekas perbaikan jalan itu atas permintaan masyarakat. Karena kondisi tersebut sangat berbahaya bagi siapapun yang melintasi terutama pengendara motor.

    “Kami menerima permintaan warga yang melaporkan ada ceceran pasir di jalan. Kondisi itu memang sangat berbahaya bagi pengendara motor, jadi langsung kami bersihkan sepanjang 500meter,” jelas Ashari.

    Tewasnya pengendara motor ini menimbulkan sorotan tajam terhadap prosedur pengerjaan jalan. Warga berharap ada evaluasi agar sisa material tidak lagi menjadi ancaman keselamatan pengguna jalan. (rbr/ted)

  • BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama sepekan ke depan hingga 17 September 2025.

    Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan, bencana hidrometeorologi ini dipicu adanya gangguan gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (11/9/2025).

    Menurut Taufiq, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat muncul bersamaan dengan turunnya hujan di sejumlah daerah Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    “Hidrometeorologi meliputi hujan sedang – lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es hingga 17 September 2025,” jelasnya.

    Taufiq juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan topografi curam. Menurutnya, kawasan bergunung dan tebing rawan terdampak bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.

    “Wilayah dengan topografi curam, bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem,” tutupnya. [ram/beq]

  • Air PDAM Purabaya Madiun Keruh, Warga Kelurahan Krajan Mengeluh

    Air PDAM Purabaya Madiun Keruh, Warga Kelurahan Krajan Mengeluh

    Madiun (beritajatim.com) – Sejumlah pelanggan PDAM Purabaya di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, mengeluhkan kualitas air yang mengalir ke rumah mereka. Pada Rabu petang (10/9/2025), air yang keluar dari kran didapati keruh dan bercampur kotoran.

    Ayu Meydawati, warga Jalan MT Haryono, mengaku kesulitan saat hendak mandi karena air tidak layak pakai. Dia juga mengatakan, kondisi ini menyusahkannya, karena ketika mau dipakai harus mengendapkan dulu air PDAM sebelum menggunakannya.

    “Bak mandi sempat saya kuras, tapi begitu dinyalakan lagi, air yang keluar tetap kotor. Mau mandi jadi tertunda kerena harus mengedapkan atau membuang kotoran yang mengambang di atas,” keluhnya.

    Keluhan serupa juga disampaikan Dona Dwi Nanda, warga Gang 8 Kelurahan Krajan. Ia mengatakan air dari kran bercampur kotoran saat pertama kali dinyalakan.

    “Pas buka kran, airnya tidak jernih. Ada kotorannya, jadi tidak bisa langsung dipakai,” ujarnya.

    Warga berharap PDAM Purabaya segera melakukan pengecekan dan perbaikan agar pasokan air kembali normal dan layak digunakan. Hingga berita ini diturunkan, pihak PDAM Purabaya belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan pelanggan tersebut. (rbr//ian)

  • Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur yang berlaku pada 10–17 September 2025.

    Dalam peringatan tersebut disebutkan sejumlah daerah berpotensi terdampak, termasuk Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi, dengan ancaman hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, angin kencang, bahkan berisiko menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung.

    Selain Magetan dan Ngawi, wilayah lain yang masuk kategori rawan meliputi Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, Trenggalek, serta Kota Malang. Dengan cakupan wilayah yang luas, BMKG mengingatkan bahwa potensi gangguan aktivitas masyarakat akibat kondisi cuaca ini cukup besar.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan fenomena ini dipicu oleh adanya gangguan gelombang atmosfer yang sedang aktif.

    “Beberapa faktor seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan Low Frequency memengaruhi dinamika atmosfer di Jawa Timur. Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendorong pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ungkapnya.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat serta instansi terkait agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak. Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing dianggap paling rawan terdampak bencana hidrometeorologi.

    Risiko yang bisa terjadi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang akibat hujan lebat.

    Taufiq menegaskan pentingnya kewaspadaan dini agar potensi kerugian maupun korban jiwa bisa ditekan.

    “Kami minta masyarakat untuk selalu memantau perkembangan kondisi cuaca terbaru yang kami sampaikan melalui website, media sosial resmi BMKG Juanda, maupun saluran komunikasi 24 jam,” ujarnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG Juanda menyediakan layanan informasi cuaca terkini melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id, kanal media sosial @infobmkgjuanda, serta saluran telepon di nomor (031) 8668989 dan WhatsApp 0895800300011. Informasi peringatan dini juga diperbarui setiap tiga jam agar masyarakat dapat segera mengetahui perkembangan terbaru.

    Dengan adanya peringatan dini ini, BMKG berharap masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah rawan seperti Magetan dan Ngawi, dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung selama sepekan ke depan. [fiq/ian]

  • Petugas Satpol PP Kabupaten Madiun Temukan Alat Kontrasepsi Saat Razia

    Petugas Satpol PP Kabupaten Madiun Temukan Alat Kontrasepsi Saat Razia

    Madiun (beritajatim.com) — Satpol PP Kabupaten Madiun langsung bergerak pasca digrebeknya sepasang sejoli yang diduga berbuat mesum di halaman Masjid Quba Caruban beberapa waktu lalu. Razia kali ini menyasar para pelajar yang bolos sekolah.

    Dari hasil razia tersebut Satpol PP Kabupaten Madiun, mendapati hal yang cukup membuat petugas geleng-geleng.

    Dari puluhan siswa yang terjaring, petugas mendapati seorang siswa yang kedapatan menyimpan dua alat kontrasepsi didalam dompet.

    Temuan alat kontrasepsi terjadi saat Satpol PP mengelar razia gabungan di warung-warung, rental PS, dan beberapat titik yang diduga menjadi tempat nongkrong para pelajar yang bolos sekolah pada Selasa (9/9/2025). Selain pelajar Satpol PP juga menyasar para Aparatur Negara Sipil (ASN) yang keluyuran saat jam kerja.

    Kepala Seksi Pembinaan, Pengawasan, dan Penyuluhan Satpol PP Kabupaten Madiun, Tatik Wiyati, mengatakan saat melakukan razia. Petugas hanya menemukan pelajar yang terjaring sedang nongkrong di warung sekitaran mejayan. Dan tidak menemukan ada ASN.

    Sebagian besar dari para pelajar kabur saat mengetahui ada razia. Mereka tidak sempat membawa barang, hingga akhirnya ditinggal begitu saja di warung.

    “Mereka kabur begitu mengetahui petugas kami datang, tapi barang mereka yang tertinggal seperti tas, dompet, dan telepon genggam kami amankan ke kantor”. ujarnya, Rabu (10/9/2025)

    Beberapa saat kemudian, para pelajar pemilik dompet dan tas datang ke kantor Satpol PP. Dari hasil pemeriksaan, di dalam tas pelajar ditemukan seragam sekolah dari SMA Negeri 1 Pilangkenceng, SMA Negeri Saradan, SMK Negeri 1 Mejayan, hingga SMK Model Mejayan. Dan disaat memeriksa salah satu dompet milik pelajar, petugas kaget menemukan dua alat kontrasepsi berupa kondom.

    Menindak lanjuti operasi tersebut petugas mendatangkan orang tua dan guru pelajar tersebut untuk memberikan pembinaan. Tatik menegaskan, razia serupa akan terus dilakukan sebagai bentuk penegakan Perda dan upaya pencegahan kenakalan remaja.

    “Kami berharap kedepan operasi ini rutin dilakukan agar para pelajar mendapat jera dan kembali fokus belajar” tegasnya. (rbr/ted)