kab/kota: Madiun

  • Cak Ji Tinjau Langsung Semburan Misterius di Rungkut, Diduga Akibat Patahan Kendeng

    Cak Ji Tinjau Langsung Semburan Misterius di Rungkut, Diduga Akibat Patahan Kendeng

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, atau yang akrab disapa Cak Ji, turun langsung meninjau lokasi semburan misterius yang muncul di kawasan Rungkut, Gunung Anyar, Surabaya. Semburan setinggi sekitar 70 sentimeter itu menghebohkan warga lantaran muncul tiba-tiba di aliran sungai tanpa sebab yang jelas.

    Awalnya, dugaan mengarah pada kebocoran pipa milik Pertamina Gas Negara (PGN) yang melintas di area tersebut. Namun setelah dilakukan pemeriksaan awal bersama pihak terkait, muncul analisis lain yang tak kalah serius, yakni kemungkinan semburan tersebut dipicu oleh aktivitas Sesar atau Patahan Kendeng yang melewati wilayah Surabaya.

    “Terkait semburan gas yang tiba-tiba muncul di Rungkut, dugaan utama awalnya pipa PGN bocor. Namun ternyata ada kemungkinan bahwa patahan Kendeng menjadi penyebabnya,” ujar Cak Ji dalam unggahan di akun Instagram resminya, Kamis (16/10/2025).

    Sesar Kendeng sendiri merupakan salah satu sesar aktif di Pulau Jawa yang membentang panjang, melintasi sejumlah daerah di Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Jalur sesar ini melewati Kabupaten Bojonegoro, Madiun, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, hingga Kota Surabaya.

    Menurut sejumlah kajian geologi, patahan ini terbagi dalam tiga segmen besar: Segmen Cepu, Segmen Waru, dan Segmen Surabaya. Para ahli menyebut, aktivitas sesar ini berpotensi menimbulkan guncangan berkekuatan magnitudo 6,5 hingga 7,0, yang bisa berdampak signifikan pada kawasan padat penduduk seperti Surabaya dan sekitarnya.

    Meski hingga kini belum ada catatan aktivitas besar dari patahan tersebut, para pakar tetap memantau pergerakannya mengingat tingginya potensi risiko terhadap infrastruktur perkotaan.

    Pemerintah Minta Warga Tidak Mendekat

    Cak Ji menegaskan, tim gabungan dari Pemkot Surabaya, PGN, dan BPBD masih melakukan pemeriksaan dan pemantauan lanjutan terhadap fenomena tersebut. Ia juga mengimbau warga agar tidak mendekati lokasi semburan demi keselamatan bersama.

    “Saat ini pemeriksaan masih terus dilakukan. Tolong untuk warga jangan ada yang mendekati lokasi, Rek. Kita tidak tahu bahaya apa yang bisa saja terjadi di area tersebut,” imbau Cak Ji.

    Hingga kini, lokasi semburan di kawasan Sungai Kebon Agung, Rungkut telah dipasangi garis pembatas oleh petugas. Penyelidikan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan apakah semburan itu benar berasal dari kebocoran gas atau ada kaitan dengan aktivitas pergerakan Sesar Kendeng. (fyi/kun)

  • Wanita Meninggal di Warung By Pass Madiun–Nganjuk Alami 15 Luka Tusuk

    Wanita Meninggal di Warung By Pass Madiun–Nganjuk Alami 15 Luka Tusuk

    Madiun (beritajatim.com) – Seorang wanita ditemukan tewas mengenaskan di sebuah warung kawasan By Pass perbatasan Madiun–Nganjuk. Polisi memastikan korban mengalami tindak kekerasan berat sebelum meninggal, dengan total 15 luka tusuk di tubuhnya.

    Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi, mengatakan hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Caruban dengan bantuan tim forensik RS Bhayangkara Nganjuk menunjukkan bahwa kematian korban bukan disebabkan oleh sebab alami.

    “Korban mengalami sekitar 15 luka tusuk yang tersebar di beberapa bagian tubuh. Ini jelas bukan kematian wajar, melainkan akibat tindak pidana pembunuhan,” ungkap AKP Agus Andi dalam keterangan pers, Jumat (17/10/2025).

    Korban diketahui bernama Sundari (55), warga Dusun Sampung, Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun. Ia ditemukan tak bernyawa di dalam warung tempatnya bekerja dengan kondisi penuh luka dan berlumuran darah.

    Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti di lokasi kejadian untuk menelusuri pelaku di balik kasus pembunuhan ini. “Penyelidikan masih berlangsung intensif. Kami berharap bisa segera mengungkap siapa pelakunya,” tambah Agus.

    Kematian tragis Sundari mengejutkan warga sekitar karena lokasi kejadian berada di jalur ramai antar-kabupaten. Polisi kini mendalami kemungkinan motif pelaku, termasuk apakah korban sempat mengenal pelaku sebelum kejadian. [rbr/beq]

  • KAI Daop 7 Madiun Gelar Media Journey di Purwokerto untuk Perkuat Sinergi dengan Wartawan

    KAI Daop 7 Madiun Gelar Media Journey di Purwokerto untuk Perkuat Sinergi dengan Wartawan

    Kediri (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun menggelar kegiatan Media Journey bersama wartawan dari Blitar, Kediri, dan Madiun pada Rabu–Kamis, 15–16 Oktober 2025, di Purwokerto, Jawa Tengah. Program dua hari ini menjadi ajang mempererat hubungan antara KAI dan insan media sekaligus memperkuat citra positif perusahaan di mata publik.

    Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menjelaskan bahwa Media Journey bertujuan membangun hubungan harmonis dan berkelanjutan dengan jurnalis di wilayah kerja Daop 7. Menurutnya, hubungan baik dengan media sangat penting untuk mempermudah penyampaian informasi, klarifikasi isu, serta publikasi program dan layanan perusahaan.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin menjaga dan meningkatkan citra positif PT KAI, khususnya Daop 7 Madiun. Selain itu, kami ingin memberi kesempatan kepada rekan media untuk melihat langsung operasional, fasilitas, dan pelayanan KAI agar mereka dapat menyampaikan informasi yang akurat dan membangun kepada masyarakat,” ujar Zainul.

    Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi sarana edukasi publik melalui pemberitaan positif dari media. Dengan begitu, KAI dapat terus dikenal sebagai penyedia layanan transportasi yang aman, nyaman, dan profesional. “Kami berharap informasi mengenai inovasi layanan, keselamatan perjalanan, hingga kontribusi sosial KAI bisa tersampaikan secara luas melalui media,” katanya.

    Rombongan wartawan berangkat dari Blitar, Kediri, dan Madiun menggunakan Kereta Api Kertanegara menuju Purwokerto. Setibanya di Stasiun Purwokerto, peserta disambut dengan sesi foto bersama di Museum Lokomotif dan dilanjutkan dengan sharing session seputar dunia perkeretaapian di kawasan wisata Baturaden.

    Pada hari kedua, para peserta diajak menikmati wisata alam dan edukasi, mulai dari offroad di kawasan Baturaden, kunjungan ke Balai Perkebunan Baturaden untuk melihat koleksi tanaman anggrek, hingga menjelajahi hutan pinus Limpakuwus di kaki Gunung Slamet. Salah satu momen paling berkesan bagi peserta adalah kunjungan ke Depo Lokomotif dan Kereta Purwokerto — salah satu fasilitas terbaik di Jawa Tengah.

    Di depo tersebut, wartawan mendapat penjelasan langsung mengenai proses penyimpanan, pemeriksaan, serta perawatan ringan lokomotif dan kereta penumpang. Fasilitas ini menjadi bagian penting dari sistem operasional KAI karena memastikan lokomotif selalu siap beroperasi dengan aman dan efisien. Depo Purwokerto sendiri berada di bawah Daop 5 Purwokerto dan berlokasi tidak jauh dari Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

    Kegiatan ditutup dengan city tour ke sentra batik Banyumas dan pusat oleh-oleh khas Purwokerto, termasuk mencicipi getuk goreng yang menjadi ikon kuliner setempat. Melalui rangkaian Media Journey ini, KAI berharap kemitraan dengan media semakin kuat dan terus berkontribusi dalam penyebaran informasi positif, edukatif, serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta api di Indonesia.

    Zainul menegaskan bahwa KAI terbuka terhadap masukan dari media sebagai bagian dari evaluasi dan peningkatan pelayanan. “Kami percaya, suara media adalah cerminan publik. Karena itu, kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan sebagai upaya membangun kepercayaan dan meningkatkan kualitas layanan,” tutupnya. [nm/beq]

  • Jenazah Wanita di Warung Saradan Madiun Dipastikan Korban Pembunuhan

    Jenazah Wanita di Warung Saradan Madiun Dipastikan Korban Pembunuhan

    Madiun (beritajatim.com) – Akhirnya terkuak, wanita yang sebelumnya ditemukan tewas di dalam warung miliknya yang berlokasi di wilayah Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis (16/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, adalah korban pembunuhan.

    Kasatrekrim Polres Madiun AKP Agus Andi menjelaskan, Polsek Saradan pertama kali menerima laporan dari warga, segera berkoordinasi dengan Polres Madiun. Tim dari Satreskrim Polres Madiun bersama Unit Identifikasi langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Setelah mendapat informasi, kami dari Polres Madiun bersama tim identifikasi dan Satreskrim langsung ke TKP untuk olah tempat kejadian,” ujar Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi.

    Dari hasil pemeriksaan awal di TKP, polisi menemukan sejumlah luka tusuk di tubuh korban. Dugaan sementara, korban meninggal akibat kekerasan senjata tajam.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Caruban untuk dilakukan autopsi, guna memastikan penyebab kematian dan membantu proses penyelidikan lebih lanjut.

    Tim Inafis Polres Madiun kumpulkan barang bukti di lokasi wanita ditemukan tewas di warung Saradan (foto : Rendra Bagus Rahadi)

    Korban diketahui tinggal sendiri di warung yang merupakan tempat usahanya. Selain berjualan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban juga diduga melayani tamu-tamu tertentu.

    “Menurut keterangan saksi, memang ada aktivitas pelayanan terhadap tamu-tamu tertentu di warung tersebut,” jelas AKP Agus, mengindikasikan adanya dugaan korban bekerja sebagai wanita penghibur.

    Polisi telah memeriksa enam orang saksi dan mengamankan beberapa barang milik korban dari lokasi kejadian. Namun, sejauh ini tidak ditemukan adanya barang berharga milik korban yang hilang.

    “Beberapa barang sudah kami amankan dan akan kami dalami lebih lanjut. Kami berharap bisa menjadi petunjuk untuk mengungkap pelaku,” pungkas AKP Agus Andi.

    Hingga kini, penyelidikan masih terus dilakukan oleh Satreskrim Polres Madiun. Polisi berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secepat mungkin dan menginformasikan perkembangan kepada masyarakat. (rbr/but)

  • Dua Warga Malaysia Dideportasi dari Magetan, Imigrasi Madiun Catat 1.400 Izin Tinggal WNA Sepanjang 2025

    Dua Warga Malaysia Dideportasi dari Magetan, Imigrasi Madiun Catat 1.400 Izin Tinggal WNA Sepanjang 2025

    Madiun (beritajatim.com) – Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Madiun mendeportasi dua warga negara Malaysia yang tinggal di wilayah Kabupaten Magetan karena melanggar izin tinggal atau overstay lebih dari 60 hari.

    Kepala Subseksi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Madiun, Aditya Yusuf, menjelaskan bahwa kedua WNA tersebut bukan tenaga kerja asing, melainkan hasil perkawinan campuran dengan warga Indonesia. Namun, keduanya tidak menyadari bahwa status kewarganegaraannya masih Malaysia.

    “Dua WNA asal Malaysia itu overstay lebih dari 60 hari. Dan mereka mengira sudah menjadi warga negara Indonesia karena menikah, padahal masih berstatus warga Malaysia. Jadi kami kenakan Tindakan Administrasi Keimigrasian (TAK) berupa deportasi dan pencekalan agar tidak bisa masuk kembali ke Indonesia,” terang Aditya, Rabu (15/10/2025).

    Selain tindakan deportasi, Kantor Imigrasi Madiun juga mencatat telah melayani sekitar 1.400 izin tinggal bagi WNA sejak awal 2025. Izin tersebut mencakup izin kunjungan dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) untuk keperluan kerja maupun pendidikan.

    “Wilayah kerja kami meliputi Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun. Mayoritas pemegang izin tinggal terbatas itu santri asing di Magetan, sedangkan tenaga kerja asing terbanyak di Ngawi, sekitar 50 orang,” jelasnya.

    Aditya menambahkan, pihaknya rutin melakukan pengawasan terbuka dan tertutup ke berbagai perusahaan dan lembaga pendidikan yang mempekerjakan atau menampung WNA. Selain itu, masyarakat juga dilibatkan melalui program Desa Binaan Keimigrasian.

    “Saat ini sudah ada tujuh desa binaan. Kami pasang banner berisi barcode pelaporan orang asing, jadi perangkat desa bisa langsung melapor jika ada WNA di wilayahnya,” ujarnya.

    Imigrasi Madiun juga memperkuat pemantauan melalui aplikasi AQua (Aplikasi Pelaporan Orang Asing) dan layanan WhatsApp Inteldakim agar laporan masyarakat bisa cepat ditindaklanjuti.

    “Untuk sekarang belum ada temuan imigran ilegal. Semua dokumen WNA yang kami awasi masih lengkap. Tapi kami tetap meningkatkan pengawasan, terutama di Kabupaten Ngawi yang kini berkembang sebagai kawasan industri,” pungkas Aditya Yusuf. (rbr/ted)

  • Gubernur Khofifah Tuntaskan Penyematan Satyalancana Karya Satya ke 653 ASN

    Gubernur Khofifah Tuntaskan Penyematan Satyalancana Karya Satya ke 653 ASN

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali menyematkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) di hari kedua kepada 653 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (14/10/2025).

    Kegiatan ini merupakan lanjutan dari upacara penyematan penghargaan yang sama sehari sebelumnya sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian, loyalitas, serta kedisiplinan ASN dalam menjalankan tugas pemerintahan dan pelayanan publik dengan masa pengabdian 30 tahun, 20 tahun, dan 10 tahun, yang berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemprov Jatim, dengan mayoritas penerima berasal dari sektor kesehatan.

    Adapun prosesi penyematan pengharhaan di hari kedua ini dilakukan dalam tiga sesi, mulai dari sesi pertama sebanyak 219 ASN, sesi kedua 216 ASN, dan sesi ketiga 218 ASN.

    Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada seluruh ASN penerima penghargaan. Ia menegaskan bahwa tanda kehormatan ini merupakan bentuk pengakuan langsung dari negara atas dedikasi dan kerja keras ASN Jawa Timur.

    “Selamat dan terima kasih atas dedikasi, kerja keras, dan profesionalitas Panjenengan semua. Karena kontribusi Panjenengan, Jawa Timur mampu menjadi provinsi terdepan di antara seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Khofifah.

    Khofifah menyebut, berbagai capaian positif yang diraih Jawa Timur saat ini tidak terlepas dari pengabdian ASN di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga penguatan sumber daya manusia.

    Namun demikian, ia mengajak ASN Pemprov Jatim untuk menjaga dan memperkuat keberhasilan melalui filosofi kerja ‘JATIM BISA’ (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif) sebagai arah baru pembangunan Jawa Timur ke depan.

    “Filosofi kerja ini bertujuan menjadikan Jawa Timur sebagai penghubung antara Indonesia Barat dan Indonesia Timur, dengan semangat agar tidak ada satu pun yang tertinggal atau no one left behind,” tegasnya.

    Menurutnya, Jawa Timur memiliki posisi strategis dalam menopang distribusi logistik nasional. Dari 39 jalur tol laut di Indonesia, 21 di antaranya berasal dari Jawa Timur, yang juga menyalurkan kebutuhan logistik ke 21 provinsi lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa Jawa Timur berperan penting sebagai simpul konektivitas dan pusat pergerakan ekonomi nasional.

    “Lokomotif pembangunan yang kuat itu adalah Provinsi Jawa Timur, karena punya aparatur sipil negara seperti Panjenengan semua,” ungkap Khofifah.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan makna dari setiap unsur dalam filosofi JATIM BISA. Berdaya, artinya memiliki energi, kemampuan, dan kapasitas luar biasa untuk terus tumbuh. Inklusif, berarti membuka ruang interaksi dan dialog yang luas dengan berbagai pihak, menghindari sikap eksklusif yang justru membatasi kemajuan.

    Kemudian ada Sinergis, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Serta, Adaptif, bermakna mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lokal, nasional, maupun global tanpa kehilangan jati diri.

    “Kita punya keberdayaan luar biasa, infrastruktur bagus, SDM hebat. Tapi akhlak dan integritas harus tetap dijaga sebagai fondasi utama,” pesan Khofifah.

    Menurut Khofifah, seluruh ASN harus memiliki intensitas dan kebersamaan satu dengan yang lain. Sebab kita adalah Jawa Timur dan Jawa Timur adalah kita yang kemudian mengerucut tema ‘Jatim Tangguh Terus Bertumbuh’.

    Tangguh menunjukkan sudah melewati berbagai rintangan berbagai ujian. Kemudian tumbuh harus terus melakukan ikhtiar adaptif dengan berbagai perubahan-perubahan.

    “Oleh karena itu saya menyebut Jatim akan naik kelas dan naik kelasnya Jawa Timur adalah sebagai Gerbang Baru Nusantara,” pesannya.

    Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga memberikan pesan khusus kepada ASN Tenaga Pendidik dan Tenaga Medis. Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya sikap sinergis dan adaptif di kedua sektor terdepan tersebut.

    Di bidang pendidikan, Gubernur Khofifah memberikan contoh akan kesuksesan sinergitas yang terjalin antara Pemprov Jatim dengan Instansi vertikal terkait.

    Berdasarkan data resmi dari berbagai instansi, tercatat lima dari sebelas SMA yang disebut akan menyiapkan pemimpin masa depan berada di Jawa Timur. Kelimanya adalah SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi, SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri dan SMAN 1 Taruna Madani Pasuruan.

    “Kita ini menyiapkan generasi emas untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Intinya kita terus lakukan penguatan, kerja keras dan doa meskipun guru-guru di Jatim ini sudah sangat luar biasa,” puji Khofifah.

    Sementara di bidang kesehatan, Gubernur Khofifah diharapkan bisa terus adaptif terhadap percepatan teknologi kedokteran yang luar biasa.

    Untuk itu, kita telah melakukan partnership bersama berbagai institusi dalam dan luar negeri.

    “Ini bukti bahwa kita tengah membangun partnership luar biasa. Dimana percepatan dunia kedokteran sangat luar biasa. Maka We have to improve,” ucapnya optimis.

    “Jadi kalau bisa berdaya, inklusif dan sinergis dimana merupakan kebutuhan. Kemudian adaptif terhadap berbagai teknologi kedokteran yang luar biasa,” pungkas Khofifah. (tok)

  • Telur Banyak Dipakai Jadi Menu MBG, Harganya Tembus Rp 29.000 di Madiun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Oktober 2025

    Telur Banyak Dipakai Jadi Menu MBG, Harganya Tembus Rp 29.000 di Madiun Surabaya 14 Oktober 2025

    Telur Banyak Dipakai Jadi Menu MBG, Harganya Tembus Rp 29.000 di Madiun
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Harga komoditas telur ayam di pasar tradisional Kabupaten Madiun, Jawa Timur melonjak hingga tembus Rp 29.000 per kilogram.
    Diduga, kenaikkan harga telur ayam yang drastis salah satunya lantaran banyak dijadikan sebagai menu Makan Bergizi Gratis.
    Salah satu pedagang telur ayam di Pasar Pagotan, Kecamatan Geger, Asrori yang dikonfirmasi Selasa (14/10/2025) menduga, banyaknya telur ayam yang digunakan menjadi MBG menjadikan stok di pasar cepat habis.
    Kondisi itu memicu kenaikkan harga telur ayam dalam sepekan terakhir.
    “Sepekan lalu harganya masih Rp 27.000 kemudian naik menjadi Rp 28.000 lalu saat ini sudah naik menjadi Rp 29.000 per kilogramnya. Mungkin faktor (dijadikan menu makanan ) MBG ini juga berpengaruh,” kata Asrori.
    Menurut Asrori, kenaikkan harga telur ayam mengakibatkan penurunan omzet penjualannya.
    Biasanya, dalam sehari bisa terjual 15 kilogram.
    Saat ini, dengan harga Rp 29.000, dalam sehari hanya terjual sepuluh kilogram.
    “Kalau harga mahal begini banyak konsumen yang mengeluh hingga menyebabkan daya belinya berkurang,” ucap Asrori.
    Ia mengatakan, normalnya harga telur ayam di pasaran Rp 23.000 per kilogram. Namun, bila stok di pasaran cepat habis, harga akan fluktuatif naik perlahan.
    Sementara itu, seorang pelanggan, Tuminem mengaku keberatan dengan kenaikan harga telur tersebut.
    Untuk menekan biaya pengeluaran kebutuhan rumah tangga, Tuminem mengurangi jumlah pembelian telur ayam.
    “Sekarang saya beli setengah kilogram saja. Biasanya saya membeli satu kilogram untuk kebutuhan seminggu. Ya mudah-mudahan harga telur ayam cepat turun lagi,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPRD Madiun Dukung Pembangunan Rest Area Saradan, Ubah Citra Negatif Jadi Kawasan Ekonomi Baru

    DPRD Madiun Dukung Pembangunan Rest Area Saradan, Ubah Citra Negatif Jadi Kawasan Ekonomi Baru

    Madiun (beritajatim.com) – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun membangun rest area di kawasan Saradan, tepatnya di sekitar ring road Pajajaran, mendapat dukungan penuh dari DPRD Kabupaten Madiun. Proyek yang digagas bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini dinilai strategis karena tidak hanya mempercantik kawasan, tetapi juga menghapus citra negatif yang selama ini melekat di wilayah tersebut.

    Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Madiun, Rudi Triswahono, menyambut baik rencana tersebut karena membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

    “Kami mendukung penuh. Kawasan itu dulu dikenal kurang baik, jadi kalau diubah jadi rest area, tentu lebih bermanfaat dan bisa menggerakkan ekonomi warga sekitar,” ujar Rudi saat ditemui, Senin (13/10/2025).

    Politisi PDI Perjuangan itu menilai, pembangunan rest area dapat menjadi etalase baru Kabupaten Madiun. Selain memperindah kawasan pintu masuk dari arah Nganjuk, proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja serta mendorong perputaran ekonomi lokal.

    “Kalau pembangunan ini butuh biaya besar tidak masalah, yang penting ada dampak nyata bagi warga. Lebih baik pemerintah memutar ekonomi daripada hanya menyalurkan bantuan,” tambahnya.

    Rudi menegaskan, DPRD akan tetap menjalankan fungsi pengawasan terhadap proses pembangunan agar proyek tersebut berjalan sesuai rencana.

    “Saat ini masih tahap kajian antara Pemkab dan KAI. Kalau sudah final dan jelas perencanaannya, baru kami bahas lebih detail,” jelasnya.

    Ia juga berharap rest area tersebut nantinya menjadi ruang publik yang representatif sekaligus memperbaiki wajah Kabupaten Madiun.

    “Saya pribadi senang kalau kawasan itu berubah jadi lebih baik. Dulu banyak aktivitas yang tidak produktif di sana. Sekarang saatnya diubah jadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

    Rencana pembangunan rest area Saradan ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Madiun untuk mengembangkan kawasan perbatasan serta memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi lokal. [rbr/beq]

  • Rencana Rakornas di Jambi, LHA SH Terate Ambil Sikap Tegas Tapi Santun

    Rencana Rakornas di Jambi, LHA SH Terate Ambil Sikap Tegas Tapi Santun

    Madiun (beritajatim.com) – Rencana pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang akan digelar di Jambi mendapat perhatian dari SH Terate. Melalui Lembaga Hukum dan Advokasi (LHA), SH Terate menyampaikan klarifikasi sekaligus imbauan terkait kegiatan tersebut.

    Hal ini disampaikan menyusul adanya surat keberatan dari perwakilan SH Terate Pusat di wilayah Jambi. LHA SH Terate mengingatkan bahwa penggunaan atribut resmi organisasi seperti lambang, logo, panji, hingga Mars dan Hymne SH Terate harus berdasarkan izin resmi.

    “Kami tidak melarang kegiatan apapun selama itu membawa kebaikan dan sesuai aturan. Tapi kalau sudah menyangkut atribut organisasi, harus jelas izinnya,” ujar Khoirun Nasihin, perwakilan LHA SH Terate.

    Ia menegaskan bahwa identitas SH Terate telah terdaftar secara hukum dalam merek kelas 41, yang mencakup bidang pendidikan, pelatihan olahraga, serta kegiatan seni dan budaya. Pendaftaran tersebut tercatat dengan nomor IDM: 142231 atas nama Kang Mas Issoebiantoro, selaku Ketua Dewan Pusat SH Terate.

    Khoirun juga berharap pihak berwenang bisa lebih selektif dalam memberikan izin atas kegiatan yang membawa nama SH Terate, guna menghindari penyalahgunaan atau potensi konflik di lapangan.

    “Kami ingin semuanya berjalan tertib. Untuk warga SH Terate, khususnya di Jambi dan sekitarnya, mari kita jaga situasi tetap kondusif. Perbedaan pendapat itu biasa, tapi harus diselesaikan dengan cara yang bijak,” tambahnya.

    Sebagai penutup, Khoirun Nasihin menyatakan bahwa LHA SH Terate akan terus mengikuti perkembangan yang ada dan siap mengambil langkah hukum bila diperlukan, namun tetap mengutamakan pendekatan yang santun dan sesuai prosedur. (rbr/ian)

  • Dana Transfer Pusat Terpangkas Rp228 Miliar, Pemkab Madiun Siapkan Efisiensi Anggaran 2026

    Dana Transfer Pusat Terpangkas Rp228 Miliar, Pemkab Madiun Siapkan Efisiensi Anggaran 2026

    Madiun (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun bersiap melakukan efisiensi besar-besaran pada tahun anggaran 2026 menyusul adanya pemangkasan dana Transfer Keuangan Daerah (TKD) dari pemerintah pusat yang mencapai sekitar Rp228 miliar.

    Bupati Madiun Hari Wuryanto mengatakan, kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus momentum bagi daerah untuk memperkuat sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, Pemkab akan memfokuskan anggaran pada program prioritas yang benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat.

    “Tahun 2026 kita dihadapkan pada tantangan efisiensi. Kuncinya adalah kolaborasi dengan provinsi supaya anggaran tidak menumpuk di satu sektor. Pemerataan dan skala prioritas harus dijalankan,” ujar Bupati Hari usai upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Lapangan Desa Dimong, Kecamatan Madiun, Senin (13/10/2025).

    Bupati menegaskan, berkurangnya dana transfer bukan alasan untuk memperlambat pembangunan. Sebaliknya, kondisi ini menjadi dorongan agar pemerintah daerah lebih kreatif dalam mengelola anggaran dan memastikan setiap rupiah APBD tepat sasaran.
    “Kita harus lebih cerdas dalam perencanaan. Efisiensi bukan berarti mengurangi pelayanan publik, tapi memastikan program tetap berjalan dan manfaatnya dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

    Beberapa program strategis seperti ketahanan pangan, layanan kesehatan gratis, serta program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap menjadi prioritas utama Pemkab Madiun. Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen menjaga kesinambungan pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian dan pengembangan desa.

    Hari menyebut, kebijakan pemangkasan dana dari pusat memang berdampak pada berbagai sektor. Namun, Pemkab Madiun memilih untuk memperkuat koordinasi lintas perangkat daerah agar pembangunan tetap berjalan merata.
    “Yang penting, kita mampu menata ulang prioritas dan tidak kehilangan arah pembangunan. Kalau pengelolaannya tepat, hasilnya tetap bisa dirasakan masyarakat,” terang Bupati yang akrab disapa Mas Hari itu.

    Dengan strategi efisiensi dan sinergi bersama pemerintah provinsi, Pemkab Madiun optimistis mampu menjaga ketahanan fiskal dan memastikan program pembangunan tetap berlanjut pada tahun 2026 mendatang. [rbr/beq]