kab/kota: Madiun

  • Retakan Tanah di Mendak Madiun Jadi Perhatian ESDM Jatim, Mitigasi Didorong Lebih Cepat

    Retakan Tanah di Mendak Madiun Jadi Perhatian ESDM Jatim, Mitigasi Didorong Lebih Cepat

    Madiun (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi langkah cepat ITS yang meneliti kondisi retakan tanah di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

    Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jatim, Ertika Dinawati, menyebut kajian yang dilakukan ITS akan menjadi bahan penting bagi pemerintah dalam menentukan langkah mitigasi.
    “Kami sangat mengapresiasi kerja ITS. Hasil kaji cepat mereka akan kami padukan dengan pemetaan geologi yang sedang kami lakukan,” ujar Ertika, Jumat (7/11/2025).

    Ia mengatakan, pihaknya bersama BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Madiun, tengah melakukan survei lanjutan untuk memperkuat rekomendasi teknis di lapangan.

    “Kolaborasi ini penting agar rekomendasi yang dihasilkan lebih komprehensif dan bisa langsung diterapkan,” terangnya.

    Ertika menambahkan, ke depan perlu ada koordinasi berkelanjutan antara pemerintah Provinsi, Kabupaten, Desa, hingga perguruan tinggi agar mitigasi kebencanaan geologi dapat berjalan efektif.
    “Kalau koordinasi berjalan baik, risiko bencana bisa ditekan sejak dini,” ujarnya.

    Terkait usulan relokasi warga di sekitar lokasi retakan, pihaknya menilai langkah tersebut cukup tepat. Namun, realisasi belum bisa cepat dilaksanakan karena harus menyesesuaikan dengan kondisi anggaran pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah.

    “Relokasi itu solusi jangka panjang, tapi perlu disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Kami tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tandas Ertika. (rbr/ted)

  • Nasi Pecel Jadi Menu Unggulan Program Makan Bergizi Gratis Polres Madiun

    Nasi Pecel Jadi Menu Unggulan Program Makan Bergizi Gratis Polres Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Nasi pecel, kuliner khas Madiun yang melegenda dengan cita rasa sambal kacangnya, kini menjadi menu unggulan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Madiun.

    Menu tradisional ini ditujukan bagi pelajar penerima manfaat MBG. Selain menggugah selera, nasi pecel dipilih karena kandungan gizinya yang lengkap untuk menunjang aktivitas belajar siswa.

    Kepala SPPG Polres Madiun, Yuniar Arinda Putri Aji, menjelaskan bahwa pemilihan nasi pecel bukan tanpa alasan. “Nasi pecel memiliki nilai gizi yang seimbang dan mudah diterima semua kalangan. Ini sekaligus menjadi bentuk pelestarian budaya lokal yang ingin kami tonjolkan,” ujar Yuniar, Rabu (5/11/2025).

    Sepiring nasi pecel mengandung gizi lengkap, mulai dari nasi putih sebagai sumber energi karbohidrat, sayuran rebus kaya serat, vitamin, dan zat besi, sambal kacang yang mengandung protein nabati serta lemak sehat, hingga lauk seperti telur, tempe, dan tahu sebagai sumber protein dan kalsium.

    Kapolres Madiun, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengapresiasi kreativitas tim dapur SPPG yang mengangkat kuliner lokal dalam program MBG.

    “Sangat bagus sekali dengan menjadikan nasi pecel sebagai variasi menu. Selain bergizi, siswa juga tidak mudah bosan karena ada sentuhan khas daerah Madiun,” ungkap AKBP Kemas Indra.

    Melalui program MBG, SPPG Polres Madiun berharap dapat terus mengangkat kuliner lokal sebagai bagian dari edukasi gizi seimbang sekaligus memperkuat identitas budaya daerah. [rbr/beq]

  • Kerangka Tanpa Identitas di Hutan Nglanduk Madiun Diduga Berjenis Kelamin Perempuan

    Kerangka Tanpa Identitas di Hutan Nglanduk Madiun Diduga Berjenis Kelamin Perempuan

    Madiun (beritajatim.com) – Penemuan kerangka manusia tanpa identitas menggegerkan warga Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Kerangka yang ditemukan di kawasan hutan Petak 202A RPH Bludru BKPH Mojorayung, Dusun Bribis, itu diduga berjenis kelamin perempuan.

    Kapolsek Wungu AKP Agus Priyanto mengatakan, laporan penemuan kerangka diterima pada Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 06.00 WIB dari warga yang tengah mencari kroto di sekitar hutan. “Sekitar jam enam pagi warga masyarakat sekitar hutan melaporkan kepada kami terkait penemuan kerangka mayat di area hutan wilayah Desa Nglanduk,” ujarnya.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas gabungan dari SPKT dan tim Inafis Polres Madiun langsung menuju lokasi untuk melakukan identifikasi. Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan sejumlah bagian tulang yang tidak utuh, termasuk tengkorak, dua gigi, serta satu buah bra.

    “Dari temuan bra atau daleman atas tersebut, dugaan sementara kerangka itu berjenis kelamin perempuan. Namun demikian, kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari pihak Inafis,” jelas AKP Agus.

    Selain bra, tidak ditemukan pakaian lain di sekitar lokasi. Seluruh bagian tulang-belulang yang ditemukan kemudian dievakuasi dan sementara dititipkan di RS Paru Dungus untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut.

    Kapolsek menambahkan, hingga saat ini identitas korban belum diketahui dan masih tercatat sebagai Mrs X. “Kami mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor ke pihak kepolisian agar bisa dicocokkan dengan hasil pemeriksaan,” tegasnya.

    Dari catatan kepolisian, sempat ada laporan orang hilang pada tahun 2022. Namun hingga kini, belum ada kecocokan dengan penemuan kerangka di hutan tersebut. “Masih kami dalami dan menunggu hasil identifikasi dari tim Inafis untuk memastikan identitas korban,” pungkas AKP Agus. [fiq/beq]

  • Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat tingkat inflasi daerah pada Oktober 2025 mencapai 0,46 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,30 persen dan inflasi nasional yang berada di level 0,28 persen.

    Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, menjelaskan bahwa kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi oleh pergerakan harga sejumlah komoditas rumah tangga yang masih fluktuatif. “Pergerakan harga komoditas yang masuk dalam kelompok kebutuhan rumah tangga masih menjadi faktor dominan pembentuk inflasi daerah,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

    Ia menuturkan, pemantauan harga dilakukan melalui Indeks Fluktuasi Harga (IFH), yang digunakan untuk memantau perubahan harga pada 357 komoditas. Komoditas tersebut dikelompokkan ke dalam 11 kelompok dan 39 subkelompok pengeluaran rumah tangga, meliputi makanan, minuman, pakaian, biaya perumahan, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, jasa komunikasi, pendidikan, rekreasi, hingga perawatan pribadi.

    “IFH membantu pemerintah melihat secara langsung komoditas mana yang sedang bergejolak. Dari situ kami bisa menentukan langkah intervensi yang paling sesuai, baik melalui operasi pasar, fasilitasi distribusi, maupun koordinasi dengan pedagang dan pelaku pasokan,” jelas Bambang.

    Berdasarkan data Bappeda, seluruh 11 kota dan kabupaten dengan pemantauan IFH di Jawa Timur mengalami inflasi pada periode Oktober 2025. Sumenep mencatat tingkat inflasi tertinggi sebesar 0,62 persen, disusul Kota Probolinggo (0,43 persen), Kota Kediri (0,40 persen), Kota Madiun dan Kota Surabaya (0,35 persen).

    Sementara Kabupaten Bojonegoro dan Kota Malang masing-masing mencatat inflasi 0,31 persen, diikuti Kabupaten Tulungagung (0,24 persen), Jember (0,23 persen), Banyuwangi (0,22 persen), serta Kabupaten Gresik (0,20 persen).

    Bambang menegaskan bahwa pengendalian inflasi di Kabupaten Mojokerto tetap menjadi prioritas utama, terutama menjelang peningkatan permintaan masyarakat pada akhir tahun. Pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk pemantauan pasokan dan distribusi bahan pangan.

    “Kami ingin memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. Koordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah terus kami perkuat, termasuk monitoring pasokan dan distribusi bahan pangan,” tambah Bambang.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar berbelanja kebutuhan secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan terhadap komoditas tertentu agar stabilitas harga tetap terjaga. [tin/beq]

  • Wujudkan Kota Religius, 2.000 Pelajar Madiun Khatam Alquran Serentak

    Wujudkan Kota Religius, 2.000 Pelajar Madiun Khatam Alquran Serentak

    Kota Madiun (beritajatim.com) – Sekitar 2.000 pelajar tingkat SD dan SMP se-Kota Madiun mengikuti kegiatan khataman massal Alquran yang digelar di Pahlawan Religi Center, Rabu (5/11/2025). Inisiatif tersebut digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Madiun sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai religius sejak usia dini.

    Wali Kota Madiun, Maidi, hadir langsung dan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan khatam massal itu. Menurutnya, momentum seperti ini sangat penting dalam membangun keseimbangan antara kecerdasan intelektual (iptek) dan iman serta takwa (imtaq).

    “Sejak awal anak-anak sudah ditanamkan nilai-nilai agama. Kita tidak rugi ada Kabah di sini. Sekaligus wisuda Khatmil Quran ini diharapkan menjadi momentum agar anak-anak kita seimbang antara iptek dan imtaq,” ujar Maidi.

    Sementara itu, Kepala Dindik Kota Madiun, Lismawati, mengungkapkan bahwa kegiatan Haflah Khatmil Quran ini telah beberapa kali digelar sebelumnya. Namun untuk tahun ini, pelaksanaannya dilakukan dengan skala yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

    “Sudah beberapa kali kami adakan, tapi untuk tahun ini lebih masif. Rencananya kegiatan khatam Quran seperti ini akan kita gelar rutin setiap enam bulan sekali,” jelasnya.

    Dindik berharap agar pelajar kota ini tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki keimanan kuat dan akhlak mulia. Dengan demikian, generasi muda Kota Madiun diharapkan tumbuh menjadi insan yang cerdas secara intelektual dan bermartabat secara spiritual. [rbr/suf]

  • Pelajar Ngawi Meninggal Usai Tabrak Truk Dump di Depan Taman Kota Madiun

    Pelajar Ngawi Meninggal Usai Tabrak Truk Dump di Depan Taman Kota Madiun

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang pelajar asal Kabupaten Ngawi meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk dump di depan Taman Kota Madiun, Selasa (4/11/2025) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

    Korban diketahui bernama Alvaro Erlangga Maulana Putra (15), warga Desa Mojomanis, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Saat kejadian, korban mengendarai motor Yamaha NMax nopol AE 5239 QK melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Basuki Rahmad, Kota Madiun.

    Kasatlantas Polres Madiun Kota AKP Nanang Cahyono mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi menunjukkan kecelakaan bermula ketika motor korban menabrak bagian belakang truk dump bernopol AE 9017 UP yang dikemudikan Tri Santoso (45), warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo.

    “Truk tersebut melaju searah di depan korban. Diduga pengendara motor kurang konsentrasi dan tidak menjaga jarak aman, sehingga menabrak bagian belakang truk,” terang AKP Nanang Cahyono, Selasa (4/11/2025).

    Benturan keras membuat korban terpental dan mengalami luka parah di bagian kepala. Petugas yang datang ke lokasi memastikan korban meninggal dunia di tempat kejadian.

    “Korban meninggal dunia di TKP, sementara kedua kendaraan mengalami kerusakan,” imbuhnya.

    Akibat kecelakaan tersebut, motor Yamaha NMax milik korban mengalami kerusakan parah di bagian depan, sementara truk mengalami ringsek di bodi belakang. Kasus kecelakaan ini kini ditangani Unit Gakkum Satlantas Polres Madiun Kota. Petugas telah melakukan olah TKP, mengamankan kedua kendaraan sebagai barang bukti, dan memintai keterangan dari pengemudi truk untuk proses penyelidikan lebih lanjut. [rbr/beq]

  • Misteri Pembunuhan Sundari di Warung Bypass Madiun, Kapolres: Pelaku Masih Berkeliaran!

    Misteri Pembunuhan Sundari di Warung Bypass Madiun, Kapolres: Pelaku Masih Berkeliaran!

    Madiun (beritajatim.com) – Polres Madiun terus mendalami kasus pembunuhan terhadap Sundari (55), warga Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, yang ditemukan tewas di warung miliknya di Jalan Bypass Madiun, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, pada Kamis (16/10/2025) lalu.

    Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara menyampaikan, pihaknya telah memeriksa sedikitnya 20 saksi untuk mengungkap pelaku di balik kasus tersebut.

    “Ada 20 saksi yang sudah kita periksa. Itu masih mungkin berkembang,” ujar AKBP Kemas, Selasa (4/11/2025).

    Menurutnya, hingga saat ini penyidik masih melengkapi sejumlah kekurangan dalam proses penyelidikan. “Dalam penyelidikan ini ada beberapa kelemahan maupun kekurangan yang perlu kita lengkapi, nanti akan kita lengkapi. Kami juga masih mendalami keterangan para saksi dan bukti-bukti yang ada di TKP,” jelasnya.

    Kemas mengakui, salah satu kendala yang dihadapi adalah minimnya barang bukti di lokasi kejadian. Namun, polisi telah mendapatkan beberapa informasi baru yang kini tengah dikembangkan lebih lanjut.

    “Untuk barang bukti di TKP memang cukup sedikit. Tapi kami sudah menemukan informasi baru. Hanya saja belum bisa kami sampaikan ke publik karena masih dalam tahap penyelidikan,” tuturnya.

    Kapolres menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk segera menuntaskan kasus tersebut. “Mohon doa dan dukungan dari masyarakat. Insyaallah kasus ini bisa segera kita ungkap,” tandasnya.

    Sebelumnya, warga Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, digegerkan oleh penemuan jasad seorang perempuan di warung yang berada di tepi jalan bypass Madiun.

    Korban diketahui bernama Sundari, pemilik warung asal Gemarang. Kasus ini diduga merupakan tindak pidana pembunuhan, dan hingga kini masih dalam penyelidikan intensif oleh Satreskrim Polres Madiun. (rbr/ted)

  • Warga Madiun Pilih Tetap Tenang Soal Isu Pertalite Tercampur Air Namun Waspada

    Warga Madiun Pilih Tetap Tenang Soal Isu Pertalite Tercampur Air Namun Waspada

    Madiun (beritajatim.com) – Di tengah maraknya kabar bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang diduga tercampur air di sejumlah daerah, sebagian warga Madiun memilih untuk tetap tenang namun tetap waspada. Salah satunya Ocha Kusuma Arum, warga Kecamatan Madiun, yang mengaku belum pernah mengalami kejadian serupa.

    “Saya sebelumnya enggak pernah mengalami hal-hal yang enggak saya inginkan seperti yang terjadi di berita. Dan saya merasa lega sih, khususnya di daerah Madiun ini,” ujar Ocha saat ditemui, Senin (3/11/2025).

    Meski begitu, Ocha tidak menampik adanya kekhawatiran di tengah masyarakat. Ia menilai kewaspadaan dan ketelitian warga saat mengisi BBM menjadi hal penting agar tidak dirugikan.

    “Ya, sebenarnya ada kekhawatiran sih, Pak. Cuma kita sebagai warga itu harus berhati-hati dan selektif,” katanya.

    Ocha mengaku masih menggunakan Pertalite untuk kebutuhan sehari-hari karena jenis BBM tersebut paling mudah ditemukan di sekitar tempat tinggalnya.

    “Pernah kepikiran beralih ke merek lain, tapi di daerah saya kurang ada. Jadi ya tetap pakai Pertalite karena itu yang tersedia,” tambahnya.

    Sebelumnya, sejumlah laporan terkait dugaan BBM Pertalite tercampur air sempat muncul di beberapa daerah. PT Pertamina (Persero) memastikan telah melakukan pemeriksaan di lapangan untuk menindaklanjuti setiap laporan yang masuk. Pertamina juga menyatakan siap bertanggung jawab apabila ditemukan adanya kelalaian di SPBU. [rbr/beq]

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Sabtu Ini: Pagi Hujan Ringan, Sore Cerah Berawan

    Cuaca Madiun dan Pacitan Sabtu Ini: Pagi Hujan Ringan, Sore Cerah Berawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Madiun dan sekitarnya disarankan untuk menyiapkan payung kecil pagi ini. Berdasarkan laporan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., sejumlah wilayah di Jawa Timur bagian barat seperti Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan diprediksi akan mengalami hujan ringan pada Sabtu, 1 November 2025, sebelum cuaca berangsur cerah di siang hari.

    “Wilayah Madiun dan sekitarnya diperkirakan akan diguyur hujan ringan pada pagi hari. Namun secara umum, kondisi cuaca akan membaik menjelang siang hingga sore,” ujar Oky Sukma Hakim saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025).

    Di Kota Madiun, hujan ringan diperkirakan turun sekitar pukul 06.00 WIB. Langit kemudian akan mulai berawan sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, sebelum berubah cerah total pada pukul 15.00 WIB.

    Menjelang malam, sekitar pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, langit kembali diprediksi berawan. Suhu udara di kota ini berkisar antara 23–31 derajat Celcius, dengan kelembapan 65–98 persen dan kecepatan angin dari timur laut sekitar 8,5 km/jam.

    Untuk Kabupaten Madiun, pola cuaca diperkirakan tak jauh berbeda. “Kondisi di wilayah kabupaten relatif sama dengan di kota. Hujan ringan di pagi hari, kemudian berawan pada siang hingga malam,” kata Oky menambahkan.

    Suhu udara berada di kisaran 23–30 derajat Celcius, dengan kelembapan 67–96 persen. Arah angin bertiup dari barat dengan kecepatan sekitar 10,8 km/jam.

    Sementara itu, Pacitan diprediksi memiliki cuaca yang lebih stabil. Hujan ringan berpotensi turun sekitar pukul 06.00 WIB, sebelum berangsur menjadi berawan hingga malam pukul 21.00 WIB.

    Suhu udara di Pacitan berada di kisaran 21–28 derajat Celcius dengan kelembapan tinggi 70–99 persen. “Secara umum, wilayah pesisir selatan seperti Pacitan cenderung lebih stabil dan tidak berpotensi hujan lebat dalam waktu dekat,” jelas Oky.

    Dengan kondisi cuaca yang cenderung bervariasi ini, BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama bagi yang beraktivitas di luar rumah pada pagi hari. [mnd/suf]

  • Truk Selip Hindari Motor di Ngariboyo Magetan, Seorang Pengendara Perempuan Kritis

    Truk Selip Hindari Motor di Ngariboyo Magetan, Seorang Pengendara Perempuan Kritis

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Madiun–Magetan, tepatnya di Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jumat (31/10/2025).

    Sebuah truk boks bernopol AG 8673 EK yang dikendarai Ipung Joko Purnomo (36) warga Desa Sangen, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun selip hingga masuk ke area persawahan.

    Truk tersebut telah berusaha menghindari motor AE 4257 OU yang dikendarai Yulia Rahmawati (52), warga Desa Sawojajar, Kecamatan Takeran, Magetan. Akibat insiden tersebut, pengendara motor mengalami luka parah dan dilaporkan dalam kondisi kritis.

    Saksi mata, Susilo, petugas SPBU Mojopurno, mengatakan saat tiba di lokasi truk sudah dalam posisi terperosok ke sawah, sementara korban tergeletak di dekat kendaraan.

    “Keadaannya sudah di sawah dan korban di sampingnya. Katanya selip, kecepatan tinggi. Ibu-ibu itu sudah enggak sadar, cuma tangan kirinya yang masih bergerak,” jelasnya.

    Susilo menuturkan, jarak antara motor dan truk sekitar dua hingga tiga meter. Motor korban ditemukan di sisi barat jalan, sedangkan truk berada di bawah pohon pisang di tepi sawah.
    “Kemungkinan korban terseret juga, soalnya posisi motor dan truk sudah berpencar,” tambahnya.

    Sementara itu, Anas, kernet truk, mengaku kendaraan yang membawa muatan tepung itu melaju dari arah timur menuju barat. Saat bersamaan, motor korban datang dari arah berlawanan. “Truk selip waktu menghindari motor. Kondisi jalan agak licin,” ungkapnya.

    Ia menyebutkan, dalam truk terdapat tiga orang. Sopir sempat mengalami luka ringan di bagian kepala namun berhasil keluar sendiri dari kabin. Warga sekitar menyebut ruas jalan tersebut memang kerap terjadi kecelakaan, terutama saat hujan dan kondisi jalan licin.

    Hingga berita ini diturunkan, korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif, sementara petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara guna memastikan penyebab pasti kecelakaan. [fiq/suf]