kab/kota: Madiun

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Senin, 10 November 2025: Berawan dan Hujan Ringan

    Cuaca Madiun dan Pacitan Senin, 10 November 2025: Berawan dan Hujan Ringan

    Surabaya (beritajatim.com) – BMKG Juanda merilis perkiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Pacitan pada hari Senin, 10 November 2025. Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap perubahan cuaca, terutama bagi aktivitas luar ruangan.

    Cuaca di Kota Madiun diprediksi cukup stabil sepanjang hari. Pagi hari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, langit akan berawan.

    “Pagi ini suhu cukup sejuk, cocok untuk aktivitas ringan di luar rumah,” ujar Oky Sukma Hakim.

    Memasuki siang hari pukul 13.00 WIB, warga mungkin akan merasakan hujan ringan yang berlangsung singkat. Sore harinya, sekitar pukul 16.00 WIB, udara di Kota Madiun akan terlihat kabur, sebelum kembali berawan pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB.

    Suhu udara diperkirakan berada di kisaran 23–30°C dengan kelembapan 64–97 persen. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 10,2 km/jam.

    Kabupaten Madiun diprediksi memiliki kondisi cuaca yang mirip dengan Kota Madiun. Langit akan berawan di pagi hari dan hujan ringan kemungkinan terjadi pada siang hari. Ojy menyarankan agar warga Kabupaten Madiun tetap membawa payung jika beraktivitas di luar rumah pada siang hari.

    Suhu udara berkisar 23–30°C, dengan kelembapan 64–96 persen. Angin bertiup lebih pelan, dari arah Barat dengan kecepatan 4,8 km/jam.

    Sementara itu, wilayah Pacitan akan memulai hari dengan langit berawan sejak pukul 06.00 WIB. Hujan ringan diperkirakan mengguyur mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

    “Kondisi hujan ringan ini tidak berlangsung lama, namun tetap disarankan bagi warga yang berpergian untuk berhati-hati,” jelas Oky.

    Meski langit kembali berawan pada sore hari pukul 16.00 WIB, udara kabur diprediksi muncul pada malam hari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB. Suhu udara berkisar antara 21–27°C dengan kelembapan tinggi, mencapai 74–99 persen. Angin bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan 8,3 km/jam.

    Dengan informasi ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas harian dan tetap waspada terhadap perubahan cuaca di masing-masing wilayah.

    “Selalu pantau prakiraan cuaca terkini dari BMKG agar kegiatan harian tetap aman dan nyaman,” pungkas Oky. [mnd/aje]

  • Daop 7 Madiun mulai layani penjualan tiket KA Natal dan Tahun Baru

    Daop 7 Madiun mulai layani penjualan tiket KA Natal dan Tahun Baru

    Madiun (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun mulai melayani penjualan tiket kereta api (KA) untuk masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau “Nataru” 2025/2026 pada 9 November 2025 atau H-45 keberangkatan.

    Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul di Madiun, Minggu mengatakan layanan tiket dapat dibeli melalui aplikasi “Access by KAI”, website kai.id, serta seluruh kanal resmi pemesanan tiket KA lainnya.

    “Masyarakat sudah dapat memesan tiket KA untuk keberangkatan Rabu, 24 Desember 2025. Demikian juga pada Senin (10/11/2025), tiket untuk keberangkatan Kamis, 25 Desember 2025, sudah bisa dipesan, dan seterusnya karena KAI menerapkan pembelian tiket mulai H-45 sebelum keberangkatan,” ujar Zainul.

    Ia mengatakan, mengingat tingginya peminat moda transportasi KA pada momentum libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, maka pihaknya meminta masyarakat untuk segera melakukan pemesanan.

    “Kami imbau agar segera melakukan pemesanan tiket, mengingat terdapat libur panjang momentum peringatan hari raya Natal 2025 termasuk libur sekolah dan akhir tahun,” kata Zainul.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, PT Kereta Api Indonesia akan menerapkan sistem antrean jika terjadi kepadatan pemesanan dan itu berlaku juga untuk pemesanan tiket keberangkatan dari Daop 7 Madiun.

    “Masyarakat kami imbau untuk mengecek secara berkala karena pemesanan tiket masih bertahap dikarenakan perubahan jadwal dan pola perjalanan KA yang telah diinformasikan sebelumnya,” katanya.

    Lebih lanjut Zainul menambahkan bahwa saat terjadi kepadatan pemesanan, calon penumpang akan diarahkan ke sistem antrean yang akan memberikan perkiraan waktu tunggu.

    “Saat proses pemesanan, calon penumpang disarankan untuk tidak menutup jendela aplikasi agar tetap terhubung dengan sistem. Setelah gilirannya tiba, maka akan diarahkan masuk ke sistem pemesanan dan dapat melanjutkan proses pembelian tiket. Diharapkan publikasi ini bisa menjadi referensi dalam menentukan pembelian tiket untuk musim libur Nataru 2025/2026,” kata dia.

    KAI berkomitmen untuk terus memberikan perjalanan yang terbaik dan inklusif, dengan melakukan peningkatan pelayanan demi keselamatan dan kenyamanan bersama.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jalan Kaki 8,2 KM, Pimpinan KAI Daop 7 Sisir Titik Rawan di Jalur Talun-Garum Blitar

    Jalan Kaki 8,2 KM, Pimpinan KAI Daop 7 Sisir Titik Rawan di Jalur Talun-Garum Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pemeriksaan jalur kereta api bukanlah tugas yang bisa dianggap remeh, apalagi ketika berhubungan dengan keselamatan penumpang dan operasional.

    Inilah yang dilakukan oleh jajaran pimpinan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Madiun. Mereka turun langsung ke lapangan dalam sebuah pemeriksaan yang tidak biasa—dengan berjalan kaki menyusuri rel kereta api sejauh 8.284 kilometer di lintas Talun–Garum, Kabupaten Blitar, untuk memastikan tidak ada potensi bahaya sekecil apapun.

    Aksi tersebut dipimpin oleh Deputy Vice President Daop 7 Madiun, Mohammad Kahfi. Menurutnya, dengan berjalan kaki, tim KAI dapat merasakan langsung setiap kondisi prasarana kereta api. “Kami bisa melihat dan merasakan langsung setiap detail kondisi prasarana, mulai dari rel, bantalan, hingga jembatan,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

    Tim juga memeriksa setiap jengkal rel, memastikan bantalan tetap kokoh, serta mengecek keandalan jembatan yang ada. Fokus utama pemeriksaan adalah mengidentifikasi titik-titik yang berpotensi menimbulkan gangguan pada perjalanan, termasuk kondisi saluran air untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang dapat merusak infrastruktur rel.

    Manajer Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menjelaskan bahwa pemeriksaan dengan cara berjalan kaki seperti ini adalah langkah preventif yang sangat efektif untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api. “Pemeriksaan langsung seperti ini membantu kami mengidentifikasi potensi bahaya sejak dini,” ujar Zainul.

    Lebih lanjut, Zainul menegaskan pentingnya menemukan masalah lebih awal. “Lebih baik menemukan masalah sekarang daripada menunggu laporan adanya gangguan. Setiap temuan akan segera ditindaklanjuti agar perjalanan kereta api tetap aman, lancar, dan terkendali,” katanya.

    Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang ‘rapat di lapangan’ untuk menyamakan persepsi antar unit kerja di KAI. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan setiap pihak yang terlibat memiliki standar yang sama dalam menjaga keamanan jalur kereta api.

    “Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap kegiatan operasional KAI. Budaya safety harus terus dibangun dan dilaksanakan di seluruh lini kerja,” tutup Zainul.

    Melalui kegiatan ini, KAI Daop 7 Madiun berharap agar kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sepanjang lintasan kereta api dapat meningkat. Langkah preventif ini juga mencerminkan komitmen perusahaan untuk menjaga keselamatan pelanggan dan memperkuat standar keselamatan operasional yang tinggi. [owi/suf]

  • Harta Fantastis Yunus Mahatma, Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo yang jadi Tersangka KPK

    Harta Fantastis Yunus Mahatma, Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo yang jadi Tersangka KPK

    Ponorogo (beritajatim.com) — Di balik sosok tenang seorang dokter yang meniti karier di dunia kesehatan, tersimpan catatan kekayaan yang mengundang perhatian publik. Nama Yunus Mahatma, Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo, kini menjadi perbincangan hangat setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 7 November 2025. Statusnya pun menjadi tersangka bersama dengan Bupati Sugiri Sancoko dan Sekda Agus Pramono.

    Namun yang membuat publik tercengang bukan hanya status hukumnya, melainkan juga nilai kekayaan pribadi Yunus yang terbilang fantastis. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024 yang diakses melalui laman resmi elhkpn.kpk.go.id, Yunus tercatat memiliki total harta kekayaan mencapai Rp14,54 miliar, setelah dikurangi utang senilai Rp800 juta.

    Dalam laporan itu, Yunus menguasai beragam aset bernilai tinggi. Rinciannya meliputi tanah dan bangunan senilai Rp9,25 miliar, alat transportasi dan mesin Rp1,11 miliar, harta bergerak lainnya Rp25 juta, kas dan setara kas Rp4,7 miliar, serta harta lainnya Rp250 juta.

    Menariknya, aset properti Yunus tersebar di sejumlah daerah besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dia memiliki tanah seluas 4.600 meter persegi di Kota Madiun senilai Rp2,5 miliar, serta rumah dan tanah di Surabaya senilai Rp2,75 miliar. Tak berhenti di situ, namanya juga tercatat memiliki aset tanah di Karanganyar, yang menambah daftar panjang kekayaannya di luar Ponorogo.

    Dalam LHKPN itu pula, Yunus melaporkan dua kendaraan pribadi dengan nilai total lebih dari Rp1,1 miliar. Mobil tersebut ialah Honda HR-V keluaran 2021 seharga Rp240 juta, dan BMW 320 tahun 2023 senilai Rp875 juta. Seluruh harta tersebut, sebagaimana tercantum dalam dokumen resmi KPK, dinyatakan berasal dari hasil sendiri.

    KPK menegaskan, publikasi LHKPN merupakan bentuk transparansi pejabat publik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

    Laporan tersebut menjadi instrumen penting dalam menilai integritas dan kepatuhan pejabat publik terhadap asas penyelenggaraan negara yang bersih. Kini, dengan Yunus Mahatma masuk dalam daftar pihak yang diamankan KPK dalam OTT Ponorogo, catatan kekayaannya menjadi sorotan baru. [end/suf]

  • Gubernur Khofifah dan LMI Lepas “Ride For Palestina 1000 KM” Surabaya-Jakarta

    Gubernur Khofifah dan LMI Lepas “Ride For Palestina 1000 KM” Surabaya-Jakarta

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara simbolis melepas keberangkatan 200 pesepeda peserta “Ride For Palestina 1000 KM” menuju Ibu Kota Jakarta pada Minggu, 9 November 2025.

    Dimulai pukul 07.00 WIB dari Titik Nol Tugu Pahlawan, Surabaya, pelepasan ini melambangkan misi kemanusiaan sejauh 1.000 kilometer untuk membawa pesan solidaritas rakyat Palestina.

    Gubernur Khofifah mendoakan agar para peserta diberikan kelancaran, kesehatan, dan kesuksesan, sekaligus menekankan bahwa kegiatan ini menunjukkan semangat kepedulian sesama umat manusia.

    “Yang akan melakukan misi kemanusiaan 1000 kilometer ke Jakarta mudah-mudahan diberikan kelancaran, kesehatan, kesuksesan,” kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa, hari Minggu (9/11/2025).

    Ia juga berdoa agar segala kasih sayang Tuhan mengalir deras kepada rakyat Palestina, baik yang masih berada di sana maupun yang sudah di pengungsian seperti di Yordania dan Rafah.

    “(Kepada) saudara-saudara kita yang di Palestina mudah-mudahan Allah bukakan pintu-pintu kasih sayang.
    Kasih sayang yang ada di langit maupun kasih sayang yang ada di bumi. Baik kepada kita maupun saudara kita yang ada di Palestina,” ujar Khofifah.

    Kegiatan bersepeda ini diselenggarakan dan didukung oleh Lembaga Manajemen Infak (LMI) bersama berbagai komunitas sepeda seperti GX-ID, Balap Jadul Surabaya, Bike to Work, BORAC, GCC, B2W, KYY, Mbolang Ride, BJS, dan GOKU.

    Ketua Ekspedisi Ride For Palestina 1000 KM sekaligus perwakilan dari LMI, Suryo Guritno, menyatakan bahwa aksi ini bertujuan menunjukkan bahwa kepedulian dan perjuangan untuk kebenaran tetap ada.

    “Buat kita semua adalah semangat ini tidak boleh luntur. Semangat ini tidak boleh berhenti. Dan semangat ini tidak boleh surut.
    Untuk kita tunjukkan kepada dunia pesan ini,” ungkap Suryo.

    Sebagai informasi, peserta bersepeda dijadwalkan akan menempuh rute Surabaya – Madiun – Yogyakarta – Semarang – Brebes – Bandung – Bekasi – Jakarta selama tujuh hari, dan direncanakan tiba di Kementerian Luar Negeri RI pada Sabtu, 15 November 2025.

    Acara pelepasan ini, yang juga dihadiri oleh perwakilan DPRD Provinsi Jawa Timur Lilik Hendarwati dan Ustaz Toha dari IKADI, merupakan tahun kedua LMI menyelenggarakan agenda “Ride For Palestina” sebagai bagian dari pembelaan atas kemerdekaan Palestina, dengan ratusan pesepeda yang hadir bukan hanya dari Jawa Timur, tetapi juga dari Bandung, Jakarta, dan sekitarnya. [rma/aje]

     

  • Sekda Ponorogo Agus Pramono Resmi Tersangka KPK: 13 Tahun di Puncak Birokrasi, Harta Capai Rp8,89 Miliar

    Sekda Ponorogo Agus Pramono Resmi Tersangka KPK: 13 Tahun di Puncak Birokrasi, Harta Capai Rp8,89 Miliar

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tercatat sudah 13 tahun Agus Pramono menapaki puncak karier sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo. Sebuah rekor tersendiri di jagat birokrasi lokal. Namun, perjalanan panjang itu kini seolah berbalik arah.

    Setelah bertahun dikenal sebagai birokrat senior yang kalem, nama Agus mendadak melesat ke ruang publik dalam konteks yang jauh berbeda. Dirinya diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang juga menyeret Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Dan kini, lembaga antirasuah resmi menetapkannya sebagai tersangka dugaan korupsi.

    Dalam laporan LHKPN 2024 yang disampaikan ke KPK pada Februari 2025, Agus Pramono melaporkan kekayaan sebesar Rp8,89 miliar. Jumlah itu, setelah dikurangi utang sekitar Rp1,5 miliar dari total aset bruto Rp10,39 miliar.

    Dari data resmi di situs elhkpn.kpk.go.id, harta paling besar Agus berupa aset tanah dan bangunan senilai Rp8,87 miliar yang tersebar di beberapa daerah: Kabupaten Ponorogo, Kota dan Kabupaten Madiun, hingga Kota Makassar.

    Beberapa di antaranya berupa : Tanah dan bangunan seluas 355 meter persegi di Ponorogo senilai Rp1,24 miliar. Tanah 864 meter persegi di Kabupaten Madiun dengan nilai Rp524,9 juta. Beberapa properti di Kota Madiun dengan nilai antara Rp200 juta hingga Rp700 juta.

    Selain properti, Agus juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp265,98 juta, termasuk Toyota Jeep 2016 senilai Rp240 juta, serta dua motor jenis Honda CBR 150 dan Honda GL Pro. Adapun kas dan setara kas mencapai Rp1,16 miliar, serta harta bergerak lain Rp84,4 juta. Tidak tercatat surat berharga atau investasi lain.

    Kini, citra teknokrat 13 tahun itu seolah-olah sirna. OTT KPK pada Jumat (7/11) sore itu, menjadi babak baru dalam karier panjangnya. KPK menyebut Agus Pram sapaan akrabnya, punya andil dalam kasus suap untuk melanggengkan posisi Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo kepada dr. Yunus Mahatma.

    Kini, masa depan Agus Pramono bukan lagi soal karier birokrasi, tetapi soal pembuktian, apakah Dia sekadar terseret badai politik, atau memang bagian dari sistem yang perlahan lapuk dari dalam. [end/aje]

  • 13 Tahun di Kursi Sekda Ponorogo, Karier Panjang Agus Pramono Berujung Sorotan KPK

    13 Tahun di Kursi Sekda Ponorogo, Karier Panjang Agus Pramono Berujung Sorotan KPK

    Ponorogo (beritajatim.com) — Tiga belas tahun bukan waktu yang singkat bagi seorang birokrat untuk bertahan di pucuk karier tertinggi aparatur sipil daerah. Nama Agus Pramono, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ponorogo, menjadi contoh paling nyata. Sejak tahun 2012, Dia menjadi figur sentral di balik dinamika pemerintahan Bumi Reog. Yakni dengan mendampingi tiga bupati berbeda dan menjadi motor birokrasi lintas rezim.

    Namun, di tahun ke-13 masa jabatannya, namanya justru mencuat bukan karena prestasi kinerja, melainkan karena Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (7/11/2025) sore. Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan sejumlah pejabat penting di Ponorogo, termasuk sang Sekda.

    Selama lebih dari satu dekade menjabat, Agus Pram, sapaan akrabnya, dikenal luas sebagai sosok birokrat senior yang meniti karier dari bawah. Dia memegang posisi strategis ketika Ponorogo bertransformasi menjadi daerah dengan sistem keuangan daerah berbasis elektronik dan BLUD di banyak instansi. Stabilitas birokrasi di masa pergantian bupati pun kerap dikaitkan dengan peran “tangan dingin” Agus dalam mengatur roda administrasi.

    Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024 yang diserahkan ke KPK pada 4 Februari 2025, Agus Pramono melaporkan kekayaan total sebesar Rp8,89 miliar, setelah dikurangi utang Rp1,5 miliar dari total aset bruto Rp10,39 miliar. Laporan tersebut telah dinyatakan lengkap secara administrasi oleh KPK.

    Dari data resmi yang diunggah melalui situs elhkpn.kpk.go.id, kekayaan terbesar Agus bersumber dari aset tanah dan bangunan senilai Rp8,87 miliar, tersebar di Kabupaten Ponorogo, Kota dan Kabupaten Madiun, serta Kota Makassar.

    Beberapa di antaranya adalah tanah dan bangunan seluas 355 meter persegi di Ponorogo senilai Rp1,24 miliar, serta tanah 864 meter persegi di Kabupaten Madiun dengan nilai Rp524,9 juta. Ia juga memiliki beberapa properti di Kota Madiun dengan nilai bervariasi antara Rp200 juta hingga Rp700 juta.

    Selain properti, Dia tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp265,98 juta, termasuk Toyota Jeep tahun 2016 senilai Rp240 juta, serta dua motor jenis Honda CBR 150 dan Honda GL Pro. Adapun kas dan setara kas mencapai Rp1,16 miliar, sementara harta bergerak lain sebesar Rp84,4 juta. Tidak tercantum surat berharga ataupun aset lain di luar kategori tersebut.

    Selama menjabat Sekda, Agus dikenal tak banyak bicara di ruang publik, tetapi berpengaruh dalam setiap kebijakan teknis. Dia menjadi figur yang dikenal dekat dengan para kepala dinas dan menjadi “jembatan administratif” antara Bupati dan jajaran ASN. Namun, ketenangan panjang itu kini terusik setelah namanya muncul dalam daftar pejabat yang diamankan KPK.

    Hingga kini, lembaga antirasuah tersebut belum merinci peran Agus dalam operasi tangkap tangan yang juga menyeret Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Namun, publik Ponorogo kini menyoroti perjalanan panjang birokrasi yang ia pimpin.

    “Kalau dihitung dari 2012, berarti sudah 13 tahun. Belum pernah ada Sekda di Ponorogo yang menjabat selama itu,” sebut sumber internal di lingkup Pemkab Ponorogo, Sabtu (8/11/2025).

    Selama masa kepemimpinannya sebagai Sekda, Agus kerap digambarkan sebagai sosok yang piawai dalam menjaga ritme kerja birokrasi. Di bawah pengaruhnya, sejumlah kebijakan reformasi administrasi berjalan relatif stabil. Namun, seiring waktu, panjangnya masa jabatan juga menimbulkan persepsi bahwa terlalu lama berkuasa di satu jabatan bisa menumpulkan sensitivitas terhadap risiko.

    Kini, setelah 13 tahun menjabat, perjalanan panjang Agus Pramono menapaki birokrasi Ponorogo seolah memasuki babak baru yang tak terduga. Dari seorang teknokrat senior yang mengawal 3 bupati, Dia kini berada di persimpangan sejarah birokrasi daerah. Yalni antara dedikasi panjang dan badai integritas yang menanti pembuktian. (end/ian)

  • Kompak di Jalan Salah, Ayah-Anak Madiun Dibekuk Polisi Usai Curi Burung

    Kompak di Jalan Salah, Ayah-Anak Madiun Dibekuk Polisi Usai Curi Burung

    Madiun (beritajatim.com) – Warga Desa Jetis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, sempat dibuat geger oleh hilangnya burung jalak suren milik Suyono, Senin (3/11/2025) pagi. Tak disangka, pencurian itu justru membuka tabir aksi sepasang ayah dan anak yang selama ini berkeliling dari kampung ke kampung mencuri burung.

    Awalnya, sekitar pukul 05.00 WIB, Suyono keluar rumah dan mendapati sangkar burungnya yang semula tergantung di teras sudah tak ada. Suyono lantas bercerita kepada anaknya, Riyan Dwi Saputra, lalu mereka melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat.

    Kemudian bersama-sama memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi. Hasilnya, tampak dua orang berboncengan motor hijau tanpa pelat nomor, salah satunya turun dan mengambil sangkar burung lalu kabur ke arah barat.

    Rekaman itu kemudian menyebar di media sosial dan menjadi perbincangan warga. Dari sinilah jajaran Satreskrim Polres Madiun bergerak cepat menelusuri jejak pelaku.

    “Dari hasil penyelidikan, pelaku merupakan ayah dan anak asal Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Mereka sudah sering beraksi di wilayah Madiun dan Magetan,” ujar Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara dalam press release di Mapolres Madiun, Jumat (7/11/2025).

    Polisi menyebut, keduanya beraksi pada malam hari saat warga terlelap. Sang ayah, Suyanto, bertugas menunggu di motor, sementara anaknya yang masih di bawah umur berperan mengambil burung dari teras rumah. Mereka berburu burung yang punya nilai jual tinggi, terutama yang digantung di tempat terbuka.

    “Saat diamankan, kami juga menemukan delapan ekor burung dari berbagai jenis. Ada juga sangkar yang masih baru. Untuk kasusnya masih terus kami kembangkan,” tambah Kapolres.

    Aksi mereka ternyata bukan kali pertama. Sebelumnya, pasangan ayah-anak ini pernah ditangani Polres Magetan dengan kasus serupa.

    Kini, keduanya harus kembali berhadapan dengan hukum atas dugaan pencurian dengan pemberatan sebagaimana Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan ke-4 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. (rbr/ian)

  • Mlaku Bareng DPRD Jatim Sejalan dengan Kediri City Tourism, Mbak Wali: Kesempatan Mengenalkan Potensi Kota Kediri

    Mlaku Bareng DPRD Jatim Sejalan dengan Kediri City Tourism, Mbak Wali: Kesempatan Mengenalkan Potensi Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Wahyuni melepas peserta Mlaku Bareng dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur dengan tema “Ayo Rangkulan Maneh, Jawa Timur Nyedulur lan Makmur”, Sabtu (8/11/2025). Kegiatan ini mengambil start dan finish di Tirtoyoso Park Kota Kediri, dan diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah.

    Dalam sambutannya sebelum pemberangkatan, Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mbak Wali menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya karena kegiatan tersebut diikuti tidak hanya oleh warga Kota Kediri, tetapi juga masyarakat dari daerah sekitar seperti Blitar, Tulungagung, dan sekitarnya.

    “Alhamdulillah, ini suatu kehormatan bagi Pemerintah Kota Kediri bisa menjadi tuan rumah kegiatan Mlaku Bareng ini. Temanya sejalan dengan semangat kebersamaan dan program Pemerintah Kota Kediri, yaitu Kediri City Tourism. Melalui kegiatan ini, kami berkesempatan memperkenalkan potensi Kota Kediri sekaligus menumbuhkan tarikan ekonomi baru. Karena di acara ini juga berjejer stand UMKM yang turut meramaikan,” tutur Mbak Wali.

    Lebih lanjut, wali kota termuda di Indonesia ini berharap kegiatan tersebut dapat mempererat kebersamaan antara masyarakat, pemerintah daerah, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada jajaran DPRD Provinsi Jawa Timur serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas kepercayaannya menjadikan Kota Kediri sebagai tuan rumah. Semoga ke depan tidak bosan menyelenggarakan kegiatan di sini,” imbuhnya.

    Mlaku Bareng dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur

    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Wahyuni menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat hidup sehat di tengah masyarakat. “DPRD Provinsi Jawa Timur sangat mendukung penuh kegiatan seperti ini, dan mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk hidup sehat dan terus semangat dalam kebersamaan. Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua,” ujarnya.

    Pada Mlaku Bareng “Ayo Rangkulan Maneh, Jawa Timur Nyedulur lan Makmur”, para peserta yang beruntung bisa mendapatkan hadiah menarik seperti Paket Umroh, Motor Matic, Motor Bebek, Sepeda Listrik, Tablet, TV, gawai, dan doorprize menarik lainnya. Tak hanya itu, pada acara ini juga ada hiburan menarik dari Cak Sodiq, Sasa KDI, DJ Hakam, New Monata, dan lainnya.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana, Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Timur M. Ali Kuncoro, Kepala Bakorwil I Madiun R. Heru Wahono, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo, Ketua PCNU Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil, serta ribuan peserta Mlaku Bareng. [nm/beq]

  • Kurang dari 7 Jam, Polisi Madiun Tangkap Dua Pembobol Alfamart Lintas Kabupaten

    Kurang dari 7 Jam, Polisi Madiun Tangkap Dua Pembobol Alfamart Lintas Kabupaten

    Madiun (beritajatim.com) – Aksi dua pria asal Grobogan, Jawa Tengah, berakhir di balik jeruji besi. Mereka adalah Alfa Suparno dan Nur Sholikin, spesialis pembobol minimarket yang ditangkap jajaran Polres Madiun setelah membobol gerai Alfamart di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

    Keduanya dihadirkan dalam press release Polres Madiun, Jumat (7/11/2025), dengan kepala tertunduk. Dari hasil penyelidikan, mereka diketahui merupakan residivis kasus pencurian yang kerap beraksi lintas kabupaten.

    Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara menjelaskan, penangkapan berawal dari laporan pihak Alfamart pada 24 Oktober 2025 sekitar pukul 06.00 pagi. Petugas yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan cepat.

    “Kurang dari tujuh jam setelah laporan diterima, kedua pelaku berhasil kami amankan di wilayah Kota Madiun. Mereka sudah kami profiling sejak lama karena merupakan residivis,” ujar AKBP Kemas kepada wartawan.

    Dari hasil interogasi, keduanya mengaku telah beraksi di Magetan, Madiun, Grobogan, Blora, dan Kudus. Target mereka adalah gerai Alfamart yang tidak buka 24 jam, yang sebelumnya mereka pantau lewat Google Maps.

    “Pelaku memanfaatkan informasi dari Google. Begitu tahu toko tutup pukul 23.00 malam, mereka datang dan beraksi,” imbuh Kapolres.

    Aksi di Balerejo dilakukan dengan cara membobol langit-langit atap toko. Setelah berhasil masuk, keduanya mengambil uang dari brankas dan sejumlah barang dagangan, termasuk rokok.

    “Saya masuk lewat atas, ngebobol atap pakai alat, terus turun ke bawah,” aku salah satu tersangka saat diwawancarai di hadapan awak media.

    Dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti hasil kejahatan dengan total kerugian sekitar Rp14 juta. Ironisnya, uang hasil kejahatan itu justru digunakan untuk foya-foya dan membayar utang pribadi. “Sebagian buat bayar utang, sisanya buat senang-senang,” kata pelaku dengan nada menyesal.

    Kini, keduanya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain dalam aksi pembobolan lintas kabupaten ini.

    “Kasus ini masih kami kembangkan. Tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat,” tegas AKBP Kemas. [rbr/suf]