kab/kota: Madiun

  • Pemuda Madiun Laka Tunggal di Magetan, Ini Kronologinya

    Pemuda Madiun Laka Tunggal di Magetan, Ini Kronologinya

    Magetan (beritajatim.com) – Pemuda berinisial AA (22), warga Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, meninggal karena kecelakaan (laka) tunggal di Kabupaten Magetan pada Jumat (24/5/2024) pukul 08.00 WIB.

    Insiden itu berlangsung di Jalan Raya Barat-Jiwan, tepatnya di tikungan timur Puskesmas Ngujung, Desa Ngujung, Kecamatan Maospati.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Ipda Agnes Triananta mengatakan, kejadian berawal saat sepeda motor Honda Scoopy nomor polisi AE-2434-DW yang dikendarai AA melaju dari barat ke timur atau dari Magetan menuju Madiun.

    “Sampai di tempat kejadian diduga oleng ke kiri selanjutnya menabrak pohon kemudian pengendaranya terpental ke dalam selokan sedangkan sepeda motornya terpental 10 meter dari posisi jatuhnya korban,” kata Agnes.

    Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian. Kemudian, korban dievakuasi ke Ruang Jenazah RSUD dr Sayidiman Magetan.

    Pihak kepolisian kemudian mengamankan sepeda motor korban ke kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Magetan. [fiq/beq]

  • Pengeroyokan Madiun Bikin 7 Pemuda Luka, Pelaku Sudah  Ditangkap?

    Pengeroyokan Madiun Bikin 7 Pemuda Luka, Pelaku Sudah  Ditangkap?

    Madiun (beritajatim.com) – Sekelompok orang tak dikenal melakukan pengeroyokan dan pengrusakan, di Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Minggu dini hari (19/5/2024). Akibatnya tiga orang mengalami luka imbas kejadian itu. 

    Sebelum terjadi penganiayaan, sekelompok pemuda menggelar syukuran di sebuah cafe di Kota Madiun. Ketiga korban  mengalami luka luka dilarikan ke IGD RSUD Sogaten Kota Madiun. Kejadian tersebut juga mengakibatkan 3 bangunan seperti warung dan pos kamling di lokasi setempat, mengalami kerusakan parah.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah  Penanganan perkara kejadian penganiayaan dan pengerusakan di sejumlah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Yos Sudarso, Jalan Kalasan dan Jalan Puspo Warno Kota Madiun itu 

    Kasi Humas Polres Madiun Kota Ipda  Ahmad Ubaydilah menerangkan bahwa Polres Madiun Kota telah melakukan beberapa upaya untuk mengungkap kejadian tersebut, diantaranya melakukan Olah TKP, melakukan pemeriksaan beberapa orang dan barang guna memperoleh fakta yang ada ditempat kejadian maupun terhadap saksi korban dan juga mengamankan barang bukti.

    Sampai saat ini penyidik dari Satreskrim Polres Madiun Kota masih intensif melakukan penyidikan perkara ini baik pemeriksaan keterangan dari saksi-saksi maupun penyelidikan di lapangan. 

    “ Alhamdulillah, tiga pelaku sudah ditangkap dan diamankan di Polres Madiun Kota, diperkirakan jumlahnya akan bertambah, mohon bantuan doa dan dukungan dari masyarakat semua supaya semua pelaku bisa segera ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatan yang telah dilakukan,’’ kata Ahmad. 

    Diketahui, terduga pelaku diduga merupakan salah satu geng yang bernama Sakura. Namun, pihak kepolisian masih belum mau menerangkan lebih detail terkait hal tersebut. [fiq/ted]

  • Kakek di Madiun Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Petani Abai Imbauan Pemdes?

    Kakek di Madiun Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Petani Abai Imbauan Pemdes?

    Madiun (beritajatim.com) – Seorang kakek di Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, ditemukan meninggal dunia di sawah pada Selasa pagi (21/5/2024). Diduga, korban tersengat listrik dari jebakan tikus.

    Jasad kakek yang diketahui bernama Mulyadi (74) ditemukan oleh warga sekitar yang kemudian melaporkannya ke perangkat desa. Petugas dari Polsek Wonoasri dan Tim Inafis Polres Madiun kemudian mendatangi lokasi kejadian.

    Menurut Kepala Dusun Klitik, Nur Yasin, korban seringkali menghilang bepergian tanpa arah dan diduga mengalami pikun. Kesehariannya, Mulyadi mencari rumput di sawah.

    “Korban diduga sudah pikun.  Saat kami cek korban sudah meninggal akibat sengatan listrik, dari jebakan tikus sawah,” ujar Nur Yasin.

    Kepala Desa Wonoasri, Agus Sumaryono, menegaskan bahwa pemerintah desa telah mengikuti regulasi dan memberikan himbauan terkait penggunaan jebakan tikus bertenaga listrik di sawah.

    “Sudah ada himbauan. Bahkan di forum pertemuan berkali-kali disampaikan. Kejadian ini baru pertama ini,” ucapnya.

    Kanit Reskrim Polsek Wonoasri, Iptu Agus Subiyono, menambahkan bahwa jenazah Mulyadi telah dibawa ke RSUD Panti Waluyo Caruban untuk dilakukan visum.

    “Kami sudah olah TKP. Serta meminta keterangan kepada saksi-saksi. Jenazah dibawa ke RSUD Caruban untuk divisum. Pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya.

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan jebakan tikus bertenaga listrik. Pastikan jebakan tersebut aman dan tidak membahayakan bagi manusia maupun hewan lain. [fiq/suf]

  • Kronologi Nenek di Madiun Meninggal dalam Sumur 30 Meter

    Kronologi Nenek di Madiun Meninggal dalam Sumur 30 Meter

    Madiun (beritajatim.com) – Seorang nenek berusia 80 tahun bernama Sisum ditemukan meninggal dunia dalam sumur sedalam 30 meter di samping rumahnya di Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, pada Selasa pagi (21/5/2024).

    Menurut Kepala Desa Kradinan, Supriono, korban keluar dari rumah menjelang Subuh. Namun, pada pukul 05.00 WIB, pihak keluarga memutuskan untuk mencari Sisum karena tidak kunjung kembali.

    “Korban dicari tak kunjung ketemu. Setelah itu, hanya melihat pakaian korban tergeletak di sekitar sumur,” ujar Supriono.

    Setelah melihat ke dalam sumur dengan cermat, pihak keluarga memastikan bahwa Sisum terjatuh ke dalam sumur.

    “Keluarga korban akhirnya melaporkan hal ini kepada pemerintah desa, lalu kemudian diteruskan ke Polsek Dolopo,” tuturnya.

    Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Madiun dikerahkan untuk mengevakuasi jasad korban.

    Petugas menggunakan alat bantu pernapasan berupa tabung gas dan dibantu personil lainnya untuk perlahan-lahan mengendorkan tali agar bisa menyelami sumur.

    “Meski memakan waktu yang cukup lama, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi jasad korban sampai ke atas permukaan sumur,” jelas Koordinator Damkar Kabupaten Madiun, Anton Ali Wardana.

    Anton menambahkan bahwa korban terjatuh di kedalaman sumur yang mencapai 30 meter, hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

    Dari hasil visum sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jasad korban langsung dimandikan dan dimakamkan ke pemakaman umum desa setempat. [fiq/but]

     

     

     

     

     

  • Keberadaan Induk Buaya di Desa Bibrik Madiun Masih Misterius 

    Keberadaan Induk Buaya di Desa Bibrik Madiun Masih Misterius 

    Madiun (beritajatim.com) – Keberadaan induk buaya di Desa Bibrik, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, masih menjadi misteri. Sudah 20 hari sejak penemuan anak buaya di sungai desa tersebut, namun induknya belum ditemukan. Hal ini membuat warga desa tetap waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas.

    Anak buaya yang diperkirakan berusia 3 bulan dengan panjang 60 centimeter ini ditemukan oleh warga yang sedang menyetrum ikan. Penemuan ini kemudian dilaporkan kepada Kepala Desa Bibrik, Hengki Rahmawadi.

    Hengki kemudian mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan meminta bantuan dari BBKSDA Jawa Timur untuk melakukan penyisiran di dua titik sungai. Namun, penyisiran tersebut tidak membuahkan hasil.

    “Selama ini tidak pernah ditemukan buaya di sini. Baru pertama kali ini. Warga tetap khawatir meskipun menjalankan kegiatan dengan normal, karena dekat dengan irigasi pertanian,’’ kata Hengki.

    Hengki menambahkan bahwa habitat hewan tersebut juga belum diketahui berasal dari mana. “Kalau anak buaya muara temuan warga, telah diserahkan ke Balai Besar KSDA Jawa Timur,” pungkasnya.

    Sementara itu, BBKSDA Wilayah 1 Madiun, yang ikut mengecek aliran sungai di wilayah tersebut, enggan memberikan komentar kepada awak media.

    Keberadaan induk buaya ini menjadi kekhawatiran bagi warga Desa Bibrik. Mereka berharap agar induk buaya tersebut segera ditemukan dan dipindahkan ke tempat yang aman. [fiq/suf]

  • Kronologi Speedboat Tabrakan di Telaga Sarangan Magetan, 1 Luka, HP Penumpang Nyebur

    Kronologi Speedboat Tabrakan di Telaga Sarangan Magetan, 1 Luka, HP Penumpang Nyebur

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan speedboat terjadi di Telaga Sarangan, Kelurahan Sarangan Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Minggu (19/5/2024) sekitar pukul 07.19 WIB. Akibat kejadian ini, satu orang mengalami luka memar dan satu unit handphone merk IPhone 14 Plus milik penumpang jatuh ke telaga.

    Kecelakaan ini melibatkan tiga speedboat, yaitu speedboat yang dikendarai Susanto (56), speedboat yang dikendarai Danang (35) sekaligus ditumpangi Thesa Anisa Wahyudi (27) warga Desa Luworo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun.

    “Kronologi kejadian berawal saat saudara Danang menghentikan speedboatnya di depan Hotel Kintamani untuk memfoto Thesa, salah satu penumpangnya. Pada saat yang sama, speedboat yang dikendarai Susanto menabrak speedboat Danang dari belakang,” kata Kasi Humas Polres Magetan Kompol Budi Kuncahyo.

    “Akibat benturan tersebut, Danang terjatuh ke Telaga Sarangan dan mengalami luka memar pada bagian pantat. Beruntung, Danang berhasil diselamatkan dan dilarikan ke RSUD Magetan untuk mendapatkan perawatan medis,” tambah Kuncahyo.

    Sementara itu, Thesa yang berada di dalam speedboat Danang tidak terjatuh ke telaga. Namun, HP miliknya yang dibawa untuk berfoto tercebur ke dalam telaga.

    “Kasus kecelakaan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dan melalui paguyuban perahu Sarangan. Pihak Susanto mengganti HP Thesa yang jatuh ke telaga dengan uang tunai dan membuat surat pernyataan,” pungkasnya. [fiq/ted]

     

  • Sebab Pemotor yang Kecelakaan di Jalan Tembus Magetan, 2 Pelajar Terluka 

    Sebab Pemotor yang Kecelakaan di Jalan Tembus Magetan, 2 Pelajar Terluka 

    Magetan (beritajatim.com) – Dua pelajar perempuan mengalami luka-luka dalam kecelakaan tunggal di Jalan Tembus Sarangan – Plaosan, tepatnya di Dukuh Ngroto, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, pada Minggu (19/05/2024) pukul 09.00 WIB.

    Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi K 5122 ANF yang dikendarai oleh RPS (16) berboncengan dengan AL (15). Keduanya merupakan pelajar asal Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.

    “Sepeda motor yang dikendarai RPS mengalami gangguan rem saat melaju dari arah barat ke timur atau dari arah Tawangmangu ke arah Sarangan. Akibatnya, pengendara dan penumpang kehilangan kendali dan terjatuh di lokasi kejadian,” kata Kasi Humas Polres Magetan Kompol Budi Kuncahyo.

    Rima mengalami luka patah kaki kanan dan kaki kiri, serta dalam kondisi sadar. Sedangkan AL mengalami luka robek di kepala dan kaki kanan, dan juga dalam kondisi sadar.

    Kedua korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedono Madiun untuk mendapatkan perawatan medis. Kerugian materiil akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp 500.000,-.

    Kasus kecelakaan ini masih dalam penanganan pihak kepolisian. Petugas Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) Polsek Plaosan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan saksi-saksi. [fiq/aje]

  • Calon Haji  Madiun Meninggal di Asrama Haji Surabaya Sebelum ke Tanah Suci

    Calon Haji  Madiun Meninggal di Asrama Haji Surabaya Sebelum ke Tanah Suci

    Madiun (beritajatim.com)  –  Kabar duka menyelimuti jemaah haji asal Kabupaten Madiun. Sastrowiryo (79), seorang calon haji dari Desa Sukolilo, Kecamatan Jiwan, meninggal dunia di Asrama Haji Surabaya pada Jumat (17/5/2024) pukul 07.10 WIB.

    Menurut Plt Kasi PHU Kemenag Kabupaten Madiun, Imron Rofi’i, Sastrowiryo mengeluhkan sakit dan meminta perawatan sejak pertama kali masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

    “Sejak pertama kali masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya, almarhum mengeluh sakit minta untuk dilakukan perawatan,” ujar Imron.

    Setelah turun dari bus yang berangkat dari Pendapa Ronggo Djumeno Caruban pada Rabu dini hari (15/5/2024), kesehatan Sastrowiryo diperiksa oleh Petugas Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

    “Selesai diperiksa paginya. Almarhum istirahat ke kamar. Namun jam 11.00 WIB minta diperiksa lagi ke klinik,” ungkapnya.

    “Almarhum meninggal saat masih tahapan screening kesehatan. Jadi belum masuk ke tahapan pemeriksaan imigrasi,” imbuh Imron.

    Pihak Kemenag Kabupaten Madiun sudah melaporkan kabar duka ini ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya untuk dilakukan tindakan administrasi selanjutnya.

    “Mungkin juga ada asuransi dari pengurus haji. Korban berangkat bersama istri dan ipar 16 Mei, tapi mereka sudah di tanah suci. Almarhum masuk kloter 16,” pungkasnya.

    Sastrowiryo dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci bersama istri dan iparnya pada 16 Mei. Namun, takdir berkata lain, ia menghembuskan nafas terakhir sebelum menunaikan ibadah haji yang telah lama diimpikannya. [fiq/suf]

  • Ribuan Warga Madiun Raya Ajukan Dokumen Perjalanan Luar Negeri 

    Ribuan Warga Madiun Raya Ajukan Dokumen Perjalanan Luar Negeri 

    Madiun (beritajatim.com)  – Kantor Imigrasi Kelas II Madiun kebanjiran permohonan paspor di awal tahun 2024. Hingga April, tercatat sudah ada 8.285 orang yang mengajukan dokumen perjalanan ke luar negeri. Jumlah ini diperkirakan terus meningkat, terutama menjelang musim liburan.

    “Faktornya yaitu biaya paspor sangat terjangkau dan sekarang masa berlakunya 10 tahun. Paling banyak buat keperluan wisata, sama haji dan umrah,” ujar Kasubsi Dokumen Perjalanan Muhammad Afrizal, Sabtu (18/5/2024).

    Untuk mengurai kepadatan antrian dan melayani masyarakat yang tidak bisa hadir di hari kerja, Kantor Imigrasi Kelas II Madiun membuka layanan Paspor Simpatik pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu.

    “Paspor simpatik ini dimunculkan karena semakin meningkatnya permohonan paspor di Jawa Timur, khususnya wilayah kerja Madiun,” bebernya.

    Layanan Paspor Simpatik ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengurus paspor di luar jam kerja reguler.

    “Kami buka Sabtu sampai Minggu. Saat ini sebulan itu dua minggu sekali akan kami buka. Jadi bulan ini tanggal 18, lalu nanti selanjutnya tanggal 1 Juni,” jelas Afrizal.

    Antusiasme masyarakat terhadap layanan Paspor Simpatik ini cukup tinggi. Pada hari pertama pembukaannya, kuota 20 untuk paspor biasa dan 5 untuk paspor elektronik sudah terpenuhi.

    “Masyarakat bisa mengecek akun sosial media kami, terkait persyaratan dan kapan dibukanya layanan Paspor Simpatik. Bisa daftar online via M Paspor,”pungkasnya. [fiq/beq]

  • Dugaan Penyebab GranMax Tabrak Truk Tronton di Tol Madiun KM 618 Berujung Maut 

    Dugaan Penyebab GranMax Tabrak Truk Tronton di Tol Madiun KM 618 Berujung Maut 

    Madiun (beritajatim.com)  – Kecelakaan GranMax maut terjadi di Jalan Tol Solo-Kertosono KM 618+400 jalur A, tepatnya di Desa Saradan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, pada Kamis (16/5/2024) sore. Akibat kecelakaan ini, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka ringan.

    Kecelakaan ini melibatkan dua kendaraan, yaitu Daihatsu Grand Max dengan nomor polisi B 9717 CCD dan truk tronton Hino dengan nomor polisi B 9024 TFY.

    Menurut Kanit Gakkum  Satlantas Polres Madiun Ipda Roni Susanto, kronologi kejadian berawal saat Daihatsu Grand Max yang dikemudikan oleh M. Ton Insafa (37) warga Desa Margalayu, Kecamatan Sukarja, Sukabumil melaju dari arah barat ke timur di lajur kiri (lambat).

    ‘’Diduga pengemudi kurang konsentrasi sehingga kendaraan oleng ke kiri dan menabrak truk tronton Hino yang sedang berhenti di bahu jalan (lajur darurat) karena kehabisan bahan bakar,’’ kata Roni. 

    Akibat benturan keras, M. Ton Insafa  meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara itu, pengemudi truk tronton Hino, Ridwansyah Hasibuan (40) warga Desa Sidomukti Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan,tidak terluka. 

    Saat ini, petugas Satlantas Polres Madiun masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan ini. Pihaknya juga telah mengamankan kedua kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. [fiq/ian]