Merabuk Civil Courage
Oleh: Mohammad Farid Fad, MSi
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo
SELEPAS riuh pengumuman resmi pemenang Pilkada 2024 oleh KPU, publik mulai menunggu kinerja dan menagih janji para pemenang kontestasi. Tak peduli apakah betul-betul memenangkan pertarungan melawan kontestan ataukah sekedar memusuhi kotak kosong. Terkhusus yang kalah, dalam kompetisi adalah hal yang lumrah.
Di lain kesempatan, Presiden Prabowo mulai mempertimbangkan soal reformulasi mekanisme pemilihan, yakni mengembalikan skema pemilihan lewat DPRD. Selain terkait efisiensi untuk menekan pengeluaran anggaran, juga menimbang ongkos politiknya yang tinggi.
Terlepas dari itu, yang harus disadari, data dari Freedom House menunjukkan bahwa indeks demokrasi Indonesia turun dari 62 (2019) menjadi 57 (2024). Dalam Pemilu, masyarakat kita dinilai hanya suka selebrasinya namun abai dengan rasionalitas demokrasi. Padahal gramatika demokrasi adalah otentisitas kehendak umum (volonte generale) yang dilandasi rasionalitas publik.
Nilai demokrasi mengalami resesi akut sebab dimaknai hanya persoalan angka survey elektabilitas. Pencitraan bisa mudah dipoles oleh dengusan para pengendors. Endorsement public figure menjadi madu elektoral. Tak pelak indicator numerikal menjadi urgen. Jumlah follower menjadi penentu “harga” diri. Tak segan dana segar digelontorkan sebagai pemenuhan hajat mendulang citra.
Suara Parau
Ruang publik yang semestinya penuh riuh kontestasi ide dan nilai menjadi wacana omon-omon janji yang hampa makna. Hal ini diperparah dengan ketimpangan kekayaan yang hanya dipegang oleh segelintir orang telah menciptakan privilege dan dapat dipergunakan sebagai sumber daya politik. Mereka bisa saja cawe-cawe turut memengaruhi proses pembuatan kebijakan politik agar sejalan dengan kepentingannya (state capture).
Rumusannya sederhana, asal oligarki politik berkehendak, soal eksekusi semua mudah diatur. Sebaliknya, bila tidak berkenan, segenting apapun pertimbangannya akan tersingkir dengan pasti.
Suara-suara kritis semakin lama semakin parau. Ditimbun oleh isu-isu ad hoc yang diorkrestasi hingga siap berganti tema setiap saat. Kepekaan publik kian hari kian kebal rasa. Sensifitas kemanusiaan makin lama makin kebas.
Sipil Berdaya
Di antara kekuatan ekstra-parlemen yang bisa diharapkan ialah jejaring warga yang berdaya dengan menggalakkan civil courage. Hal ini bisa terjadi bila publik mulai bergerak meninggalkan kursi nyaman sebagai penonton demokrasi sembari mulai mengintervensi ruang publik dan menyatakan pendiriannya secara lugas dan otonom. Disinilah peran NU dan Muhammadiyah sebagai dinamo penggeraknya.
Tentu civil society berdaya yang dimaksud disini bukanlah seperti System der Bedurfnisse (Hegel) serta bukan preferensi nilai milik Walzer ataupun konsep asosiasi bebas warga dalam ruang publik-nya Habermas.
Bila meminjam logika Gramsci, bisa atau tidak terbentuknya masyarakat sipil yang berdaya sangat bergantung pada tersedianya ruang pertarungan ide atau gagasan.
Oleh sebab itu, ekosistem ini dapat tumbuh subur bila ranah percakapan sehari-hari tak jauh dari komunikasi politik sebagai bagian dari partisipasi warga. Di ruang-ruang social inilah civil courage perlu dipupuk secara aktif dan progresif. Akibatnya, daya kritis dan kreatif masyarakat akan terbuka dengan sendirinya.
Masyarakat yang terbaik (al-ijtima al-fadhil), menurut Al-Farabi, ialah masyarakat yang hidup bekerjasama dan saling membantu untuk mencapai kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat. Partisipasi rakyat juga menjadi elemen penting dalam pemikirannya.
Ia meyakini bahwa negara yang ideal (al-madinah al-fadhilah) bukan hanya institusi politik, tetapi juga ruang etis di mana individu dapat mengembangkan diri secara utuh, baik secara intelektual, moral, maupun spiritual demi kesejahteraan bersama. Menurutnya setiap individu memiliki peran sesuai kapasitasnya untuk berkontribusi dan bekerjasama dalam mewujudkan kebahagiaan kolektif.
Sokongan Media
Selain itu, salah satu instrumen demokrasi yang tak kalah penting adalah kekuatan media yang informatif dan independen. Jangan sampai media terpuruk seperti zaman Orde Baru yang mengerang dalam takut. Hanya menjadi perpanjangan tangan penguasa yang menjadikan informasi sebagai alat penggiringan opini publik.
Media yang sewajarnya sebagai ruang publik yang obyektif, bila disandera oleh kepentingan-kepentingan tertentu, bisa-bisa kehilangan independensinya. Ruang publik bisa terkikis, kemudian lapuk.
Perlu direnungkan bersama: berapa banyak durasi dan eksemplar info yang Anda konsumsi setiap hari? Bukankah sepatutnya berisi informasi-informasi kontemplatif yang sarat makna dan layak didiskusikan? Mengapa bersalin rupa menjadi kabar-kabar kriminal berlimpah yang hanya menimbulkan fobia dan menyajikan derita korban?
Independensi
Tak dipungkiri, info-info kriminalitas memang perlu dan bernilai berita, namun apa kedalaman fungsi, makna dan nilai guna info tersebut dalam peningkatan kualitas manusia ketika didialogkan ataupun diperdebatkan. Yang terjadi adalah the death of meaning.
Memilih sikap netral, independen dan obyektif dalam menghadapi potensi tekanan politik merupakan sebuah kemewahan tersendiri bagi media belakangan ini. Jean Baudrillard dalam In the Shadow of the Silent Majorities (2007) menggambarkannya sebagai fenomena hiperrealitas, dunia kesemuan yang sengaja menyembunyikan atau mendistorsi citra realitas sesungguhnya.
Tak keliru bila yang terjadi adalah menelurkan kesadaran semu (false consciousness) politik semata. Bila tidak segera diantisipasi, maka akan mengakibatkan pemutarbalikan semiotika dan semantika politik. Dimana setiap fragmen nilai-nilai luhur dalam politik menjadi lenyap tak berbekas, terjerembab dalam kedangkalan.
Tentu hal ini perlu diingatkan sejak dini agar demokrasi kita tak hanya berhenti pada tataran prosedural, namun naik kelas menjadi demokrasi substansial. Disebabkan kehendak Tuhan (vox Dei) yang adiluhung tak bisa hanya ditera berdasar indikator numerikal belaka tanpa penghayatan rasionalitas publik. Wallahu a’lam bis shawab. (*)
kab/kota: Madinah
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4153416/original/077704400_1662797620-mengenal-tili-aya-makanan-khas-gorontalo-yang-wajib-disajikan-di-setiap-perayaan80_700.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tiliaya, Kue Tradisional Gorontalo yang Sarat Nilai Filosofis dan Ritual Adat
Liputan6.com, Gorontalo – Jika kalian orang Gorontalo pasti mengenal kue Tiliaya, makanan tradisional khas Gorontalo ini, tidak hanya menjadi simbol warisan kuliner.
Tetapi, olahan satu ini juga merepresentasikan identitas budaya masyarakat di daerah dengan sebutan tanah serambi madinah.
Sejak dahulu, kue ini diwariskan lintas generasi dan menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi adat serta ritual keagamaan.
Kue Tiliaya memiliki peran yang mendalam, tidak sekadar sebagai sajian konsumsi, tetapi juga sebagai media penghubung antara manusia dengan Tuhan, roh leluhur, dan alam sekitar.
“Makanan dalam tatanan masyarakat bukan hanya soal kebutuhan individu, tetapi juga mencerminkan hubungan sosial dan spiritual,” ujar Abdul Muthalib, seorang pemangku adat Gorontalo.
Filosofi Tiliaya
Secara historis, Tiliaya erat kaitannya dengan berbagai perayaan atau musim tertentu. Ketika musim panen melimpah, kue ini sering disajikan dalam ritual adat atau digunakan sebagai sesajen.
Abdul menambahkan, falsafah hidup masyarakat Gorontalo yang dikenal dengan “Adat Bersendikan Syara, Syara Bersendikan Kitabullah” menjadi dasar kuat mengapa tradisi seperti ini tetap dipertahankan.
Tiliaya umumnya hanya disajikan pada upacara adat atau ritual keagamaan tertentu seperti doa arwah (dua aruwa) dan perayaan Islam lainnya.
“Saat doa arwah atau acara besar keagamaan, Tiliaya menjadi salah satu sajian utama,” jelas Abdul.Proses Pembuatan Tiliaya
Pembuatan Tiliaya tergolong sederhana, dengan bahan utama gula merah, telur, dan santan. Gula merah diiris tipis, lalu dicampur dengan telur dan santan hingga adonan tercampur rata.
Adonan tersebut kemudian dikukus selama 30 menit hingga matang. Untuk menambah aroma, daun pandan sering digunakan sebagai pelengkap sebelum disajikan.
Meski sederhana, kue ini memiliki nilai budaya yang tinggi karena hanya muncul pada acara tertentu, menjadikannya simbol sakral dalam tradisi Gorontalo.
Tiliaya adalah salah satu contoh nyata bagaimana kuliner tradisional berperan menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Dalam masyarakat modern, penting untuk terus melestarikan makanan seperti Tiliaya agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
Sebagai camilan khas daerah, Tiliaya bukan sekadar kue tradisional, tetapi juga cerminan harmoni antara adat, agama, dan alam yang menjadi inti kehidupan masyarakat Gorontalo.
Jurnalis dan Mitra Kerja Banyumas Bantu Penyaluran Internet Gratis untuk MTs Pakis
-

Kapan Waktu Terbaik Membaca Surah Al-Mulk?
Jakarta, Beritasatu.com – Surah Al-Mulk adalah surah ke-67 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 30 ayat. Namun, kapan waktu terbaik membaca surah Al-Mulk?
Surah ini termasuk golongan surah makiyah, yang berarti diturunkan sebelum Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah.
Surah Al-Mulk mengajarkan tentang kekuasaan dan keagungan Allah Swt, serta mengingatkan manusia akan kebesaran-Nya sebagai pencipta alam semesta.
Banyak sekali keutamaan yang terkandung dalam surah Al-Mulk, salah satunya sebagai penyelamat dari siksa kubur. Surah ini juga diyakini dapat menjadi penolong di hari kiamat bagi orang yang membacanya dengan penuh keimanan.
Selain itu, surah Al-Mulk mengingatkan kita akan kekuasaan Allah Swt, yang dapat memperkuat iman dan ketakwaan seseorang. Membaca surah ini secara rutin juga dapat mendatangkan banyak keberkahan dalam hidup.
Waktu Terbaik untuk Membaca Surah Al-Mulk
Untuk meraih manfaat maksimal dari surah Al-Mulk, sangat disarankan untuk membacanya setiap malam sebelum tidur. Hal ini karena Nabi Muhammad Saw menganjurkan umatnya untuk membaca surah ini sebagai pelindung dari azab kubur.Membaca surah Al-Mulk dengan penuh penghayatan di malam hari dapat memberikan kedamaian dan menambah kekuatan spiritual.
Abdullah bin Mas’ud RA juga meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
من قَرَأَ ( تبَارك الَّذِي بِيَدِهِ الْملك ) كل لَيْلَة مَنعه الله بهَا من عَذَاب الْقَبْر
Artinya: “Siapa yang membaca surah Al-Mulk setiap malam, Allah Swt akan menghindarkannya dari siksa kubur dengan surat tersebut”. (HR An Nasa’i)
Kemudian, Jabir RA turut meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw selalu membaca surah Al-Mulk sebelum tidur.
ان النبي صلّى اللّه عليه وسلّم لا ينام حتى يقرأ الم تَنْزِيلُ السجدة ، وتَبارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ
Artinya: “Nabi Saw tidak tidur sampai beliau membaca alif lam mim tanzil (surah As-Sajdah) dan tabarakalladibiyadihil-mulk (surah Al-Mulk)”. (HR Ahmad)
Dengan memahami keutamaan dan waktu terbaik membaca Al-Mulk, kita bisa lebih mendalami maknanya dan mendapatkan berkah yang luar biasa dari Allah Swt.
-

Zumi Zola dan Putri Zulhas Minta Didoakan Rumah Tangga Bahagia pada Syukuran Pernikahannya
Jakarta, Beritasatu.com – Pasangan pengantin baru, Zumi Zola dan Putri Zulkifli Hasan atau akrab disapa Putri Zulhas, mengadakan acara syukuran dan resepsi pernikahan mereka setelah kembali dari ibadah umrah dan menikah di Madinah, Arab Saudi pada 5 Desember 2024.
Acara pernikahan Zumi Zola dan Putri Zulhas tersebut berlangsung di Astor Ballroom, Hotel St Regis Jakarta, pada Sabtu (14/12/2024) malam.
Kebahagiaan dan keceriaan terlihat jelas dari raut wajah kedua mempelai dan keluarga mereka yang merayakan syukuran pernikahan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk selebritas, pejabat, dan mantan pejabat.
“Kami sangat bersyukur atas segala cinta dan doa yang diberikan oleh semua yang hadir. Malam ini merupakan awal perjalanan baru bagi Putri dan Zola, semoga selalu diberkahi,” ujar Zulkifli Hasan saat syukuran pernikahan Zumi Zola dan Putri Zulhas, yang dikutip dari kanal YouTube RANS Entertainment, pada Minggu (15/12/2024).
Sementara itu, Zumi Zola dan Putri merasa sangat bahagia acara syukuran pernikahan yang mereka selenggarakan setelah resmi menjadi pasangan suami istri dihadiri oleh sahabat dan pejabat negara. Mereka berharap pernikahan mereka membawa berkah bagi kehidupan mereka.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan doa yang diberikan kepada kami, serta berharap pernikahan ini bisa menginspirasi nilai-nilai cinta, harmoni, dan kebersamaan kepada masyarakat,” jelas Zumi Zola.
Pada kesempatan tersebut, Putri Zulhas juga memohon doa dari masyarakat agar dapat membangun rumah tangga yang bahagia dan langgeng.
Acara syukuran pernikahan Zumi Zola dan Putri Zulhas itu dihadiri oleh sejumlah artis, tokoh penting, dan pejabat, termasuk Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta mantan Presiden Joko Widodo yang turut merayakan momen bahagia tersebut.
-

Prabowo, Gibran, hingga Jokowi Hadiri Pernikahan Putri Zulhas
Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pernikahan anak dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, yakni Putri Zulhas, di Jakarta, Sabtu (14/12).
Putri Zulhas menikah dengan aktor sekaligus politikus Zumi Zola.
Tampak pada tayangan langsung di akun YouTube Rans Entertainment di Jakarta, Sabtu malam, Jokowi hadir lebih dulu bersama dengan istri Iriana Joko Widodo.
Jokowi mengenakan setelan jas, sedangkan Iriana mengenakan kebaya krem.
Usai memberikan ucapan selamat keduanya langsung berfoto bersama dengan dua mempelai dan keluarga.
Setelah kedatangan Jokowi, beberapa menit setelahnya giliran Wapres Gibran Rakabuming tiba beserta istri Selvi Ananda dan kedua anaknya yaitu Jan Ethes Srinarendra serta La Lembah Manah.
Gibran mengenakan setelan jas dan Selvi mengenakan kebaya berwarna biru tua. Sementara Jan Ethes mengenakan jas abu-abu muda dan Le Lembah Manah mengenakan gaun hitam.
Adapun tidak lama setelah Gibran tiba, Presiden RI Prabowo Subianto juga tampak hadir dalam acara resepsi tersebut.
Prabowo hadir mengenakan setelan jas biru tua. Prabowo ditemani Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Tidak hanya ketiga tokoh, tampak pula hadir Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla beserta istri Mufidah Jusuf Kalla, serta para menteri Kabinet Merah Putih dan sejumlah politisi.
Ada juga sejumlah menteri kabinet yang bertindak selaku among tamu mengenakan seragam biru muda.
Resepsi pernikahan Putri Zulhas dan Zumi Zola tampak berlangsung meriah. Putri dan Zumi sebelumnya telah menikah di Masjid Nabawi, Madinah 5 Desember lalu.
(Antara/rds)
[Gambas:Video CNN]
-

Presiden Prabowo, Wapres Gibran, dan Jokowi Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Zulhas
Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming hingga Presiden Ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pernikahan putri Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, yakni Putri Zulhas, di Jakarta, Sabtu (14/12/2024.
Putri Zulhas menikah dengan aktor sekaligus politikus Zumi Zola. Jokowi yang mengenakan setelan jas hadir lebih dahulu bersama dengan istri Iriana Joko Widodo yang mengenakan kebaya krem. Seusai memberikan ucapan selamat keduanya langsung berfoto bersama dengan dua mempelai dan keluarga.
Setelah kedatangan Jokowi, beberapa menit setelahnya giliran Wapres Gibran Rakabuming tiba beserta istri Selvi Ananda dan kedua anaknya yaitu Jan Ethes Srinarendra serta La Lembah Manah. Gibran mengenakan setelan jas dan Selvi mengenakan kebaya berwarna biru tua.
Sementara Jan Ethes mengenakan jas abu-abu muda dan Le Lembah Manah mengenakan gaun hitam. Tidak berselang lama setelah Gibran tiba, Presiden Prabowo Subianto juga tampak hadir dalam acara resepsi pernikahan Putri Zulhas tersebut. Prabowo yang mengenakan setelan jas biru tua ditemani Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Tidak hanya ketiga tokoh, tampak pula hadir Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla beserta istri Mufidah Jusuf Kalla, serta para menteri Kabinet Merah Putih dan sejumlah politisi. Ada juga sejumlah menteri kabinet yang bertindak selaku among tamu mengenakan seragam biru muda.
Resepsi pernikahan Putri Zulhas dan Zumi Zola tampak berlangsung meriah. Putri dan Zumi sebelumnya telah menikah di Masjid Nabawi, Madinah 5 Desember lalu.
-

Presiden-Wapres hingga Jokowi hadiri pernikahan putri Zulkifli Hasan
Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming hingga Presiden Ke-7 RI Joko Widodo menghadiri pernikahan anak dari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, yakni Putri Zulhas, di Jakarta, Sabtu.
Putri Zulhas menikah dengan aktor sekaligus politikus Zumi Zola.
Tampak pada tayangan langsung akun YouTube Rans Entertainment di Jakarta, Sabtu malam, Jokowi hadir lebih dulu bersama dengan istri Iriana Joko Widodo.
Jokowi mengenakan setelan jas, sedangkan Iriana mengenakan kebaya krem.
Tangkapan layar – Suasana saat Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dan Iriana Joko Widodo menghadiri pernikahan Putri Zulhas dengan Zumi Zola di Jakarta, Sabtu (14/12/2024). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
Setelah kedatangan Jokowi, beberapa menit setelahnya giliran Wapres Gibran Rakabuming tiba beserta istri Selvi Ananda dan kedua anaknya yaitu Jan Ethes Srinarendra serta La Lembah Manah.
Gibran mengenakan setelan jas dan Selvi mengenakan kebaya berwarna biru tua. Sementara Jan Ethes mengenakan jas abu-abu muda dan Le Lembah Manah mengenakan gaun hitam.
Adapun tidak lama setelah Gibran tiba, Presiden RI Prabowo Subianto juga tampak hadir dalam acara resepsi tersebut.
Tangkapan layar – Suasana saat Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghadiri pernikahan Putri Zulhas dengan Zumi Zola di Jakarta, Sabtu (14/12/2024). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga
Prabowo hadir mengenakan setelan jas biru tua. Prabowo ditemani Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Ada juga sejumlah menteri kabinet yang bertindak selaku among tamu mengenakan seragam biru muda.
Resepsi pernikahan Putri Zulhas dan Zumi Zola tampak berlangsung meriah. Putri dan Zumi sebelumnya telah menikah di Masjid Nabawi, Madinah 5 Desember lalu.
Pewarta: Andi Firdaus, Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024 -

Kegembiraan Salat Jumat Pertama Warga Suriah di Masjid Umayyah setelah Tergulingnya Assad – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad, warga Suriah merayakan shalat Jumat pertama mereka dengan penuh semangat di berbagai jalan dan masjid, 13 Desember 2024.
Pemimpin oposisi Suriah, Abu Mohammed al-Julani, melalui aplikasi Telegram, mengajak masyarakat untuk turun ke jalan dan mengekspresikan kegembiraan mereka.
Di ibu kota Damaskus, masjid al-Umayyah menjadi tempat berkumpul bagi ratusan warga.
Mereka berdesakan untuk mendapatkan tempat di dalam masjid, namun banyak yang tidak berhasil masuk karena halaman masjid penuh sesak.
Anak-anak tampak berlarian sambil melambaikan bendera Suriah yang baru, menciptakan suasana yang lebih mirip festival daripada sebuah peribadatan, sebagaimana dilaporkan oleh NPR.
Masjid al-Umayyah, yang memiliki nilai sejarah yang tinggi, juga berfungsi sebagai latar belakang bagi momen-momen penting ini.
Pekarangan marmernya sebelumnya menjadi saksi bisu kekejaman pasukan keamanan Assad dalam menekan protes antipemerintah selama bertahun-tahun.
Setelah shalat, banyak orang mengambil foto bersama keluarga mereka dan saling berpelukan.
Beberapa di antara mereka baru pertama kali mengunjungi masjid yang telah menjadi simbol harapan dan kebebasan ini.
Sejumlah pria menari di luar Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah, pada hari Jumat 13 Desember 2024 (Claire Harbage/NPR)
Apa Itu Masjid Umayyah?
Masjid Umayyah, juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus, adalah salah satu masjid terbesar dan tertua di dunia.
Masyarakat dapat menghargai warisan arsitektur Islam di tempat yang awalnya adalah kuil untuk berhala Hadad pada era Aram, yang dibangun sekitar 3000 tahun yang lalu.
Ketika bangsa Romawi menguasai Damaskus, sebuah kuil dibangun untuk memuja Jupiter, yang kemudian berubah menjadi gereja Kristen yang didedikasikan untuk Yohanes Pembaptis pada akhir abad keempat.
Setelah ditaklukkan oleh umat Muslim di bawah pimpinan Khalid bin Walid pada tahun 636 M, masjid ini menjadi simbol persatuan bagi umat Muslim dan Kristen yang membagi bangunan untuk beribadah.
Desain masjid ini terinspirasi oleh masjid Nabi Muhammad di Madinah, dan memiliki beragam fungsi sosial dan spiritual.
Mengapa Masjid Ini Penting Bagi Umat Islam?
Masjid Umayyah bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga merupakan simbol sejarah dan budaya yang penting bagi umat Islam, terutama Syiah.
Dikenal karena keindahan arsitekturnya, masjid ini telah menjadi tujuan bagi para keturunan Nabi yang datang dari Irak setelah Pertempuran Karbala.
Dengan dinding eksterior yang megah dan ruangan shalat yang luas, masjid ini terus menjadi salah satu keajaiban dunia yang memikat umat manusia.
Melalui momen shalat Jumat pertama ini, warga Suriah menunjukkan semangat dan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik, serta pengakuan akan warisan budaya yang kaya dari masjid Umayyah.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


