kab/kota: Madinah

  • Kuota Haji Ponorogo 2025 Berpeluang Bertambah, Begini Penjelasan Kasi PHU

    Kuota Haji Ponorogo 2025 Berpeluang Bertambah, Begini Penjelasan Kasi PHU

    Ponorogo (beritajatim.com) – Ponorogo mulai bersiap menyambut musim haji 2025 dengan matang. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ponorogo telah melakukan proses verifikasi jemaah haji yang akan berangkat tahun ini. Dari kuota sebanyak 519 jemaah haji yang diterima dari Kemenag Jawa Timur, sebanyak 495 jamaah haji sudah dinyatakan siap berangkat, setelah menyelesaikan pelunasan.

    Dari kuota yang diberikan Kemenag Jatim, rinciannya sebanyak 373 jemaah urut porsi yang berhak lunas. Selain itu, ada 20 jemaah prioritas lansia dan 126 jemaah dengan porsi sebagai porsi cadangan.

    “Dari total kuota yang diberikan, sebanyak 373 jemaah urut porsi yang berhak lunas, 20 prioritas lansia dan 126 jemaah dengan porsi cadangan,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Kantor Kemenag Ponorogo, Marjuni, ditulis Senin (27/01/2025).

    Dari jumlah kuota itu, Marjuni menyebutkan bahwa potensi atau peluang untuk bisa bertambah. Seperti yang terjadi pada sebelum-sebelumnya. Ada dari kuota tambahan dari pembatalan keberangkatan. Selain itu, juga ada peluang dari pengajuan penggabungan mahram, pendamping lansia, hingga pindah keberangkatan.

    “Selain menanti kuota tambahan dari pembatalan keberangkatan, ada peluang dari pengajuan penggabungan mahram, pendamping lansia, hingga pindah keberangkatan,” terangnya.

    Ia juga menyinggung soal jadwal pemberangkatan yang diprediksi pada pertengahan Mei 2025. Di mana jemaah haji dari Ponorogo dijadwalkan terbang langsung ke Makkah untuk melaksanakan ibadah wajib, baru kemudian ke Madinah.

    “Jemaah haji dijadwalkan terbang langsung ke Makkah untuk melaksanakan ibadah wajib, sebelum melanjutkan rangkaian ibadah sunah di Madinah,” pungkasnya.

    Persiapan kesehatan dan administrasi terus dipantau untuk memastikan jemaah dalam kondisi terbaik saat berangkat. Dengan potensi tambahan kuota dan persiapan yang semakin maksimal, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan penuh keberkahan. (end/ian)

  • Pesan Menag Nasaruddin Umar pada Peringatan Isra Mikraj: Mari Tegakkan Salat

    Pesan Menag Nasaruddin Umar pada Peringatan Isra Mikraj: Mari Tegakkan Salat

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk menegakkan salat sebagai salah satu pesan terpenting dari peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Menurut menag, peristiwa monumental Isra Mikraj tidak hanya menjadi perjalanan suci, tetapi juga membawa pesan mendalam bagi kehidupan umat manusia.

    “Salat adalah oleh-oleh dari Isra Mikraj. Karenanya, pesan terpenting dari peringatan ini adalah menegakkan salat. Mari menegakkan salat,” ujar Menag Nasaruddin Umar dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/1/2025).

    Isra Mikraj adalah salah satu dari tiga perjalanan penting dalam kehidupan Rasulullah SAW, selain hijrah dari Makkah ke Madinah dan Haji Wada. Isra Mikraj melambangkan puncak perjalanan spiritual seorang hamba (al-abd) menuju Sang Pencipta (al-Khalik) menuju kesempurnaan rohani (insan kamil).

    “Rasulullah dalam hadisnya menyebut salat sebagai mi’raj-nya orang mukmin. Salat juga merupakan tiang agama,” tambah menag.

    Menag menjelaskan, salat adalah fondasi spiritualitas yang mengajarkan kedisiplinan, ketundukan, dan hubungan yang erat dengan Allah SWT. Salat juga ditutup dengan salam, yang membawa pesan tentang pentingnya menebar kedamaian dan keselamatan kepada sesama manusia.

    Dikatakan menag, salat menguatkan fondasi spiritual dalam membangun umat dan bangsa. Ketika fondasi ini kokoh, nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan akan tumbuh serta memberikan manfaat bagi semua. Salat juga mengajarkan keseimbangan antara hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia.

    Menag berharap, peringatan Isra Mikraj tahun ini menjadi momen refleksi bagi umat Islam untuk memperkuat iman, memperbaiki amal, dan membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

    “Dengan menjadikan spiritualitas sebagai landasan dan salat sebagai pilar, mari hadirkan peradaban yang penuh rahmat dan keberkahan,” pesan menag.

  • Jelang Pernikahan dengan Al Ghazali, Alyssa Daguise Ibadah Umrah

    Jelang Pernikahan dengan Al Ghazali, Alyssa Daguise Ibadah Umrah

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang pernikahan dengan Al Ghazali, selebritas Alyssa Daguise membagikan momen indah saat menjalani ibadah umrah di Tanah Suci, Makkah, melalui akun Instagram pribadinya. 

    Calon istri Al Ghazali tersebut mengunggah sejumlah foto yang diambil di berbagai lokasi, termasuk salah satunya di Madinah. Mengenakan pakaian syari warna hitam, Alyssa terlihat cantik dan menawan.

    Dalam keterangan unggahannya itu Alyssa Daguise mengungkapkan perasaan kedamaian saat menjalani ibadah umrah. Khususnya di Madinah, ia tampak begitu meresapi ketenangan ketika berada di tanah suci tersebut.

    “Madinah. Di sini, hatiku merasa kedamaian yang paling dalam,” kata Alyssa Daguise dikutip pada Minggu (26/1/2025).

    Pada perjalanan spiritualnya ini, Alyssa Daguise tidak hanya pergi umrah sendirian, tetapi bersama ibunya, Risa Dewi. 

    Alyssa Daguise yang juga dikenal sebagai pemain film Catatan Si Boy itu menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar bisa kembali lagi menjalankan ibadah umrah.

    “Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa menjadi tamu Rasulullah dengan ibuku tercinta. Masyaallah tabarakallah. Semoga Allah memanggil kami lagi ke sini,” tambah Alyssa Daguise.

    Unggah Alyssa Daguise tersebut mendapatkan komentar positif dari orang-orang terdekatnya. Termasuk sang calon mertua, Maia Estianty.

    “Masyaallah, calon istrinya Al Ghazali. Salamkan buat Rasulullah, ya,” tulis Maia Estianty.

    “Pemandangan yang indah. Masyaallah,” kata Al Ghazali.

    “Cakep bener,” ujar Kimberly Ryder.

    Sebelumnya, kabar tentang rencana pernikahan Alyssa Daguise dengan Al Ghazali juga sudah tersebar. Pernikahan mereka direncanakan akan berlangsung pada pertengahan 2025.

    Kabar bahagia tersebut juga dibagikan oleh Maia Estianty, ibunda dari Al Ghazali, yang baru saja bertemu dengan keluarga Alyssa Daguise untuk membahas tentang pernikahan anak-anaknya tersebut.

    “Bismillah, doakan semoga semuanya lancar hingga Juni. Kami duduk bersama, makan malam intim, membicarakan masa depan, tanggal pernikahan, dan rencana Al Ghazali serta Alyssa Daguise. Mohon doa kalian ya, teman-teman,” tulis Maia Estianty.

    Untuk itu, menjelang hari pernikahan dengan Al Ghazali, Alyssa Daguise menjalankan ibadah umrah terlebih dahulu bersama ibunya.

  • Vidi Aldiano Berharap Bisa Meninggal Dunia di Madinah

    Vidi Aldiano Berharap Bisa Meninggal Dunia di Madinah

    Jakarta, Beritasatu.com – Kota suci Madinah memiliki makna yang sangat khusus bagi penyanyi Vidi Aldiano, lebih dari kota-kota lain yang pernah disinggahinya di seluruh dunia. Karena keistimewaan Madinah, Vidi pun berdoa dan berharap suatu saat nanti ia bisa meninggal dunia di kota yang terletak di Arab Saudi itu.

    Menurut Vidi, Madinah memiliki kesan yang mendalam di hidupnya. Ia mengaku mendapatkan banyak ketenangan dan pengalaman spiritual yang luar biasa saat berada di kota tersebut.

    “Madinah selalu menjadi sweet spot dari semua destinasi yang pernah gua kunjungi di dunia. Setelah trip ini jadi ada keinginan untuk someday bisa berpulang kepada-Nya dari kota ini,” ujar Vidi Aldiano, dikutip Rabu (22/1/2025). 

    Meskipun ini bukanlah perjalanan umrah pertamanya, Vidi Aldiano tetap merasakan kerinduan momen-momen yang ia lewati selama di Madinah. Bahkan, ia pun berharap dapat diberikan kesempatan untuk kembali ke kota tersebut.

    “Berdoa semoga bisa dapat panggilan kembali untuk berkunjung ke kota Rasulullah ini. Aamiin,” kata Vidi yang berharap bisa meninggal dunia di Madinah.

    Vidi Aldiano diketahui sedang berjuang melawan kanker ginjal stadium 3 yang telah didiagnosis sejak 2019, dan penyakit tersebut sudah menyebar ke beberapa bagian tubuh pelantun lagu Nuansa Bening itu.

    Vidi pun telah menjalani berbagai metode pengobatan, termasuk operasi di Singapura, kemoterapi yang ia sebut sebagai spa day 10 sesi radiasi, serta detoksifikasi di Thailand.

    Setelah selesai ibadah umrah bersama istrinya, Sheila Dara dan beberapa sahabatnya, Vidi Aldiano langsung menjalani pengobatan kemoterapi sesampainya di Indonesia. Bahkan, ia sampai mengungkapkan ingin meninggal dunia saat berada di Madinah.

  • Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi Kunci Pangkas Durasi Jemaah di Tanah Suci

    Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi Kunci Pangkas Durasi Jemaah di Tanah Suci

    loading…

    BPKH menilai, pengembangan Kampung Haji di Arab Saudi bisa menjadi kunci pengurangan durasi haji. Foto/istimewa

    JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji ( BPKH ) menilai, pengembangan Kampung Haji di Arab Saudi bisa menjadi kunci pengurangan durasi haji. Hal itu sesuai dengan rekomendasi Panja Haji DPR 2025 mengenai pengurangan durasi tinggal jemaah Indonesia agar lebih singkat dari 40 hari yang dirasa terlalu lama dan mahal.

    Dalam rapat konsultasi yang berlangsung di Muamalat Tower, Jakarta, Pimpinan Badan Pelaksana dan Dewan Pengawas mendengarkan masukan dan diskusi bersama Kemenko Ekonomi, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Kemenag, Kemenkeu, Kemenhub. Beberapa BUMN dan Otorita Provinsi di Arab Saudi mengenai berbagai tantangan dan solusi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

    Termasuk solusi menurunkan masa durasi tinggal agar lebih efisien, rasional dengan layanan yang meningkat sesuai amanah UU No. 34/2014.

    Anggota Bidang Investasi Surat Berharga dan Emas, serta Analisis Portofolio BPKH Indra Gunawan, mengatakan, faktor utama yang membuat durasi jemaah haji Indonesia di Tanah Suci begitu lama hingga 40 hari, adalah panjangnya waktu tunggu keberangkatan dan kepulangan karena terbatasnya infrastruktur di Bandara Jeddah dan Madinah, dari kewenangan pihak General Authority of Civil Aviation (GACA) KSA.

    “Selain itu, tantangan lain juga muncul akibat aksesibilitas lebih dari 17.000 pulau dan 75.000 desa di Indonesia, serta 719 bahasa yang berbeda serta tingginya jumlah jemaah yang tidak memiliki akses keuangan memadai,” kata Indra di Jakarta, Minggu (19/1/2025)

    Belum lagi jika dilihat dari usianya, mayoritas jemaah haji Indonesia saat ini Lansia di atas 60 tahun, dengan sebagian besar memiliki risiko tinggi (risti) kesehatan.

    “Untuk mengatasi masalah ini, tercetus ide mengembangkan lahan dan bandara alternatif, apalagi jika ternyata ada miqat (lokasi berganti kain dan niat berihram yang dekat). Mobilisasi kedatangan dan kepulangan menjadi lebih mudah-murah, aman-nyaman, saatnya bahu membahu bersama bagi terobosan ini,” ujar anggota Dewan Pengawas BPK Heru Muara Sidik.

    Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub M. Mauludin mengatakan, saat ini bandara dimaksud hanya memiliki dua runway dengan kapasitas terbatas, yang hanya mampu menampung ratusan penumpang per jam untuk kelaikudaraan bandara dan terminal haji ini perlu investasi lanjutan.

  • Kesepakatan Indonesia dan Arab Saudi Diteken, Kuota Haji 2025 Tetap 221.000

    Kesepakatan Indonesia dan Arab Saudi Diteken, Kuota Haji 2025 Tetap 221.000

    loading…

    Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akhirnya menandatangani kesepakatan kerjasama untuk penyelenggaraan haji 2025. Kuota haji Indonesia tetap 221.000 orang. Foto/Ist

    JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi akhirnya menandatangani kesepakatan kerjasama untuk penyelenggaraan haji 2025. Salah satu poin kesepakatan tersebut adalah kuota haji asal Indonesia tetap 221.000 orang.

    “Kami bersyukur kesepakatan penyelenggaraan haji antara Indonesia dan Arab Saudi tercapai. Kami akan kawal kesepakatan ini agar memastikan jamaah haji asal Indonesia bisa menunaikan kewajiban rukun Islam kelima ini dengan khusyuk, sehat, dan nyaman,” ujar Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Kamis (16/1/2025).

    Untuk diketahui penandatanganan kerjasama penyelenggaraan haji Indonesia – Arab Saudi dilakukan oleh Menteri Agama Indonesia Nazaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah di Jeddah, Arab Saudi. Kesepakatan ini menandai secara resmi pelaksanaan tahapan layanan haji untuk jamaah asal Indonesia.

    Marwan mengatakan beberapa poin kesepakatan dalam kerjasama penyelenggaraan haji Indonesia-Arab Saudi di antaranya meliputi jumlah kuota haji dari Indonesia, bandara penerimaan dan pemulangan jamaah asal Indonesia, hingga layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi jemaah asal Indonesia.

    “Komisi VIII akan memastikan kesepakatan antara Indonesia dan Arab Saudi diterapkan pada pelaksanaan haji 2025 ini,” katanya.

    Dia mengungkapkan sebanyak 221.000 jamaah haji asal Indonesia akan datang secara bertahap ke tanah suci. Sebanyak 110.000 jemaah haji Indonesia dijadwalkan tiba di Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Azis di Madinah dan kembali melalui Bandara King Abdul Azis di Jeddah.

    Sedangkan, sebanyak 110.500 jemaah haji Indonesia menggunakan rute tiba di Bandara King Abdul Azis di Jeddah dan kembali melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Azis di Madinah.

  • Kebakaran Los Angeles dan Hadis Nabi tentang Bahaya Api

    Kebakaran Los Angeles dan Hadis Nabi tentang Bahaya Api

    Jakarta, Beritasatu.com – Beberapa hari yang lalu, kebakaran besar melanda Los Angeles. Insiden ini menghanguskan ribuan hektare lahan dan menjalar hingga ke area pemukiman, termasuk kawasan terkenal Hollywood Hills. Ternyata, ada hadis Nabi mengenai relevansi bahaya soal api ini.

    Kejadian yang menimpa Los Angeles mengingatkan pada pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya api, sebagaimana telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai hadis.

    Rasulullah SAW memberikan panduan praktis kepada para sahabatnya untuk mencegah risiko kebakaran, seperti memastikan api telah padam sebelum tidur, menutup pintu, dan menjaga agar sumber api tetap terkendali.

    Meskipun nasihat tersebut diberikan di masa lalu dengan konteks yang sederhana, relevansinya tetap dapat diterapkan di masa kini. Risiko kebakaran modern sering kali dipicu oleh penggunaan listrik, teknologi, dan alat-alat lainnya.

    Dilansir dari NU Online, berikut adalah beberapa hadis Nabi Muhammad SAW terkait bahaya kebakaran.

    1. Jangan tinggalkan api ketika tidur

    لَا تَتْرُكُوا النَّارَ فِي بُيُوتِكُمْ حِينَ تَنَامُونَ؛ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

    Artinya: “Jangan tinggalkan api di rumah kalian ketika tidur.” (Muttafaqun ‘alaih).

    Hadis ini mengajarkan pentingnya memadamkan api sebelum tidur untuk mencegah terjadinya kebakaran. Dalam penjelasan An-Nawawi, larangan tersebut mencakup semua jenis sumber api, seperti lentera, lilin, atau lampu minyak. Namun, jika api tersebut dianggap aman, seperti lampu gantung di masjid, maka larangan ini tidak berlaku karena tidak ada alasan yang mengharuskan hal itu. (Syarh Shahih Muslim, jilid V, halaman 193).

    Di masa kini, tindakan ini dapat diterjemahkan sebagai kewaspadaan terhadap sumber-sumber api modern. Contohnya, memastikan peralatan listrik aman, memeriksa instalasi listrik secara berkala, serta menggunakan alat pendeteksi asap atau alarm kebakaran.

    2. Api adalah musuh

    عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: احْتَرَقَ بَيْتٌ بِالْمَدِينَةِ عَلَى أَهْلِهِ مِنَ اللَّيْلِ، فَحَدَّثَ بِشَأْنِهِمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّ هَذِهِ النَّارَ إِنَّمَا هِيَ عَدُوٌّ لَكُمْ، فَإِذَا نِمْتُمْ فَأَطْفِئُوهَا عَنْكُمْ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

    Artinya: “Dari Abu Musa ra, ia berkata: ‘Sebuah rumah di Madinah terbakar pada malam hari yang merugikan keluarga penghuninya.’ Nabi SAW mengomentari peristiwa tersebut: ‘Sesungguhnya api ini adalah musuh kalian. Jika kalian hendak tidur, matikanlah api!” (HR Al-Bukhari).

    Api disebut sebagai musuh karena sifat destruktifnya yang dapat merusak tubuh dan harta benda. Meskipun api juga memiliki manfaat, penggunaannya harus dikendalikan dengan baik. (Fathul Bari, jilid XI, halaman 86). Oleh karena itu, Nabi SAW menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan api.

    3. Memadamkan api dengan takbir

    إِذَا رَأَيْتُمُ الْحَرِيقَ فَكَبِّرُوا؛ فَإِنَّ التَّكْبِيرَ يُطْفِئُهُ

    Artinya: “Jika kalian melihat kebakaran, bertakbirlah; karena takbir dapat memadamkannya.” (HR At-Thabarani dalam Ad-Du’a, jilid I, halaman 307).

    Hadis ini mengajarkan untuk mengucapkan takbir saat melihat kebakaran. Namun, hal ini tidak berarti hanya mengandalkan takbir tanpa tindakan nyata. Menurut Al-Hafizh Al-Munawi, takbir adalah ungkapan keyakinan pada kuasa Allah yang dapat memadamkan api. Sementara itu, tindakan fisik, seperti menggunakan alat pemadam kebakaran, tetap menjadi kewajiban. (Faidhul Qadir, jilid VI, halaman 418).

    Takbir juga dapat dipahami sebagai simbol pengakuan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah, termasuk bencana kebakaran. Dengan takbir, seseorang mengakui kebesaran-Nya, sekaligus berusaha mengatasi kerusakan yang terjadi.

    Dari hadis Nabi di atas, bisa dipelajari bahwa Nabi Muhammad SAW telah memberikan panduan untuk menghadapi risiko kebakaran dengan langkah-langkah preventif. Pesan-pesan tersebut tetap relevan hingga saat ini, terutama dengan risiko kebakaran yang sering kali dipicu oleh teknologi modern.

  • Fix! Tahun 2025, Indonesia Siap Berangkatkan 221.000 Jamaah Haji

    Fix! Tahun 2025, Indonesia Siap Berangkatkan 221.000 Jamaah Haji

    Jakarta (beritajatim.com)- Dalam penyelenggaraan haji tahun 2025, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait operasional haji 1446 H/2025 M.

    Kesepakatan ini secara resmi ditandatangani oleh Menteri Agama Indonesia, Nasaruddin Umar, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah.

    “Alhamdulillah, hari ini kami telah menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Salah satu poin utama yang disepakati adalah jumlah jamaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada musim haji 1446 H/2025 M, yaitu sebanyak 221.000 orang,” ungkap Menag Nasaruddin Umar melansir portal resmi Kementerian Agama (Kemenag) Selasa (14/1/2025).

    Upaya Penambahan Kuota Petugas

    Menag Nasaruddin Umar juga menyampaikan upaya lobi tambahan kuota petugas haji. Saat ini, Indonesia mendapat kuota petugas sebanyak 2.210 atau 1% dari total jamaah. Menag terus berusaha agar kuota tersebut ditambah untuk memberikan layanan lebih optimal kepada jamaah haji Indonesia.

    Dalam MoU, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memiliki wewenang untuk menyesuaikan persentase petugas sesuai kebutuhan. Hal ini akan dievaluasi setelah tahap kontrak layanan selesai, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    Aturan dan Larangan Jamaah

    Kesepakatan ini juga mencakup aspek keamanan. Jamaah haji diminta untuk mematuhi peraturan Kerajaan Arab Saudi, termasuk saat melaksanakan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jamaah dilarang melakukan propaganda, mengeraskan suara di tempat umum, atau melakukan aktivitas politik. Selain itu, penggunaan perangkat fotografi diatur agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban umum.

    “Kami telah menyepakati beberapa aturan keamanan yang diterapkan selama pergerakan jamaah haji. Pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah,” tegas Menag.

    Fokus pada Pelayanan Jamaah

    Selain penandatanganan MoU, kunjungan Menag ke Arab Saudi juga untuk menghadiri Muktamar dan Pameran Haji di Jeddah, serta bertemu dengan sejumlah pihak untuk memastikan kesiapan pelayanan jamaah.

    “Fokus utama kita adalah bagaimana jamaah haji Indonesia bisa mendapatkan layanan terbaik. Ini akan kita persiapkan sejak awal,” tandas Menag.

    Proses Penandatanganan dan Rincian Teknis

    Dalam proses penandatanganan tersebut, hadir sejumlah pejabat tinggi seperti Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf, dan Wakil BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak. Juga hadir perwakilan dari Badan Pengelola Keuangan Haji dan pejabat diplomatik di Jeddah.

    Menag Nasaruddin menjelaskan bahwa jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan melalui dua bandara di Arab Saudi. Sebanyak 110.500 jamaah akan tiba melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz di Madinah dan kembali melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. Sementara sisanya akan tiba di Jeddah dan pulang melalui Madinah.

    “Kami berharap dengan ditandatanganinya MoU ini, semua persiapan penyelenggaraan haji dapat segera difinalisasi,” kata Menag. Ia juga mengimbau semua pihak terkait untuk bekerja maksimal dalam memastikan suksesnya penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M. [aje]

  • Sah! Pemerintah akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah Haji 2025

    Sah! Pemerintah akan Berangkatkan 221 Ribu Jemaah Haji 2025

    Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menyetujui total jemaah Indonesia yang bakal berangkat haji ke Tanah Suci pada 2025 sebanyak 221 ribu orang. Kesepakatan tersebut telah dilakukan kedua pemerintah lewat kesepakatan perhajian (MoU) untuk musim haji 1446/2025 M dan sudah ditandatangani bersama.

    Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan oleh Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar serta Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah, Arab Saudi.

    “Alhamdulillah hari ini (12/1) baru saja kami menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H/2025 M sebanyak 221 ribu orang,” ungkap Nasaruddin dalam keterangannya, dikutip Senin (13/1).

    Keberangkatan dan kepulangan jemaah terbagi di dua bandara

    Jemaah haji yang dilayani Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

    Nasaruddin menjelaskan, keberangkatan dan kepulangan 221 ribu jemaah haji Indonesia akan terbagi pada dua bandara di Arab Saudi. Sebanyak 110.500 jemaah bakal datang via Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah, Arab Saudi dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi.

    Lanjut Nasaruddin, setengahnya lagi, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi dan pulang lewat Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah. Dia berharap dengan telah ditandatanganinya MoU ini, maka persiapan penyelenggaraan haji bisa secepatnya difinalisasi.

    “Saya minta kepada seluruh pihak yang telibat dalam persiapan agar mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk menyukseskan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M ini,” kata Nasaruddin.

    Untuk diketahui, turut hadir dalam proses penandatanganan MoU haji 1446 M/2025 M ini, yakni Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Marwan Dasopang,  Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf,  Wakil BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah, Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Yusron B. Ambary, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief, Direktur Pelayanan Haji Luar  Negeri Muchlis M Hanafi, serta Konsul Haji pada Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah Nasrullah Jasam.

    Selain menandatangani MoU, kunjungan Nasaruddin ke Arab Saudi juga dalam rangka menghadiri muktamar dan pameran haji di Jeddah. Dia pun akan bertemu dengan sejumlah pihak di Arab Saudi untuk memastikan kesiapan pelayanan jemaah.

    “Fokus kita adalah bagaimana jemaah haji Indonesia bisa mendapat layanan terbaik. Ini akan kita persiapkan sejak awal,” pungkas Nasaruddin.

  • Teken MoU dengan Saudi, Indonesia Siap Berangkatkan 221 Ribu Jemaah Haji 2025 – Page 3

    Teken MoU dengan Saudi, Indonesia Siap Berangkatkan 221 Ribu Jemaah Haji 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia (RI) bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani nota kesepakatan perhajian (MoU) untuk musim haji 1446 H /2025 M. Penandatanganan MoU ini dilakukan Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq F Al-Rabiah, di Jeddah.

    “Alhamdulillah hari ini baru saja kami menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H/2025 M sebanyak 221 ribu orang,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Jeddah, Minggu (12/1/2025).

    Menag menerangkan, keberangkatan dan kepulangan 221 ribu jemaah haji akan terbagi pada dua bandara di Arab Saudi. “Sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah,” kata Menag.

    “Sementara, setengahnya lagi, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah,” sambungnya.

    Menag Nasaruddin berharap, dengan telah ditandatanganinya MoU ini, maka persiapan penyelenggaraan haji dapat segera difinalisasi.

    “Saya minta, kepada seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan agar mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk menyukseskan penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M ini,” katanya.

    Lebih lanjut, Indonesia musim haji 2025 ini mendapat kuota petugas sebanyak 2.210 atau 1% dari total kuota jemaah. Menag Nasaruddin Umar terus berupaya melobi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah agar Indonesia bisa mendapatkan tambahan kuota petugas.

    “Kita terus mengupayakan untuk mendapatkan tambahan kuota petugas agar jumlahnya lebih memadai untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada jemaah haji Indonesia,” sebutnya.

    Dalam salah satu klausul MoU disebutkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah Saudi memiliki hak untuk mengurangi atau menaikkan persentase petugas sesuai kebutuhan. Hal itu akan diperbarui setelah selesai tahapan kontrak layanan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.