kab/kota: Madinah

  • Band Wali Ajak Keluarga Besar Umrah Bareng ke Tanah Suci

    Band Wali Ajak Keluarga Besar Umrah Bareng ke Tanah Suci

    Jakarta, Beritasatu.com – Band Wali mengajak keluarga besar menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah. Rombongan mencapai 50 orang menggunakan jasa travel umrah Primas.

    Hal itu diungkapkan Faank selaku perwakilan Band Wali saat dijumpai di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

    “Sebenarnya, awalnya kita ingin memberangkatkan orang tua kita masing-masing jauh sebelum Ramadan. Namun, mereka protes kenapa kita anak-anaknya tidak dampingi mereka. Alhasil kita cari waktu berangkat bareng, Pas sudah mau berangkat, anak-anak kami protes kenapa mereka tidak diajak, ya sudahlah akhirnya kita putusin kita berangkat semua meski biayanya jadi bengkak,” ungkap Faank.

    Tertundanya perjalan umrah ini membuat dua personel Band Wali harus bersedih lantaran ibunda Ovie (keyboardist) meninggal dunia sepekan sebelum Ramadan.

    “Selain meninggalnya ibunda Ovie, ibu saya juga tidak jadi ikut karena kemarin jatuh. Namun, itu buat kami qadarullah. Kami yakin ibunya Ovie sudah sampai duluan di sana dan insyaallah nanti kalau sudah sembuh ibu saya juga akan saya berangkatkan juga (umrah),” tambahnya dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

    Sementara itu, Apoy (gitaris) berharap perjalanan umrah mereka bersama keluarga akan membawa keberkahan seusai nanti kembali ke Tanah Air.

    “Insyaallah, setelah umrah, kami sudah banyak PR (pekerjaan rumah) yang menunggu. Makanya di Madinah dan Makkah, kami minta doa agar proyek-proyek ini bisa kami selesaikan,” tandas gitaris Band Wali Apoy.
     

  • Pergi Umrah Bareng Keluarga Besar, Wali Band Ingin Doakan Proyek Musiknya Terus Dilancarkan

    Pergi Umrah Bareng Keluarga Besar, Wali Band Ingin Doakan Proyek Musiknya Terus Dilancarkan

    TANGERANG – Setelah Lebaran, Wali Band memutuskan menjalani ibadah umrah bersama keluarga besar – meliputi orang tua personel, istri, dan anak-anak – dengan total 45 orang dalam satu rombongan.

    Mereka bertolak dari Tanah Air menuju Tanah Suci dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Selasa, 8 April sore, yang dipandu oleh Primas Travel.

    Meski sudah pernah menjalani umrah bersama, perjalanan kali ini jadi yang terbesar, dengan seluruh personel – Faank (vokal), Apoy (gitar), Ovie (kibor), dan Tomi (drum) – ikut serta.

    Apoy menuturkan, ibadah kali ini dilakukan di tengah proyek musik Wali yang menumpuk. Namun begitu, mereka tetap memilih untuk lebih dulu mengutamakan ibadah.

    Selepas umrah, kata Apoy, Wali akan kembali mengerjakan proyek-proyeknya yang belum rampung. Oleh karenanya, salah satu doa yang ingin dipanjatkan dari Tanah Suci adalah kelancaran dari proyek tersebut.

    “Insya Allah, setelah umroh, kami sudah banyak PR (pekerjaan rumah( yang nunggu. Makanya di Madinah dan Mekkah, kami minta doa agar proyek-proyek ini bisa kami selesaikan,” kata Apoy saat ditemui di bandara sebelum keberangkatan.

    Apoy menyebut, proyek yang telah dipersiapkan Wali meliputi karya baru, program di televisi, hingga konser di dalam dan luar negeri.

    “Proyeknya ada lagu, kemudian juga ada beberapa program televisi, yang insya Allah ini akan pararel sampai bulan Ramadan tahun depan,” ujar sang gitaris. “Di samping itu juga ada beberapa konser. Kita harus menghibur masyarakat di daerah ataupun di kota. Di luar negeri juga, insya Allah.”

    Perjalanan umrah kali ini – di samping sambutan antusias keluarga besar – terdapat kisah emosional yang harus dilalui para personel, terutama Faank dan Ovie.

    Faank mengatakan, ibunya jatuh sakit saat Wali sedang manggung di Kalimantan Timur, dua hari lalu. Karena kondisinya yang tidak memungkinkan, sang ibu batal untuk pergi bersama ke Tanah Suci.

    “Ibu saya jatuh, dia enggak bisa ikut berangkat. Baru kemarin malam lah jatuhnya, dan beliau tidak bisa bergerak, kakinya kayak ada keseleo,” katanya.

    Selain itu, Faank juga menyebut berpulangnya ibunda Ovie beberapa waktu lalu juga menambah kesedihan keluarga besar Wali.

    “Satu hal lagi yang bikin kita sedih juga, pas sebelum Ramadan, ibunya Ovie meninggal dunia. Jadi, pas sudah menyerahkan paspor, qadarullah, besoknya ibu tidak ada. Tapi saya yakin, kami yakin, bahwa ibunya Ovie sudah sampai duluan (ke sisi Allah),” pungkas Faank.

  • Bukan Sekadar Lomba, Lebaran Ketupat di Gorontalo Sarat Nilai Silaturahmi

    Bukan Sekadar Lomba, Lebaran Ketupat di Gorontalo Sarat Nilai Silaturahmi

    Liputan6.com, Gorontalo – Perayaan Lebaran Ketupat di berbagai wilayah Gorontalo berlangsung meriah, dipenuhi semangat kebersamaan dan kekeluargaan antarwarga.

    Tradisi yang digelar setiap 7 Syawal ini menjadi bagian penting dari budaya silaturahmi yang terus dilestarikan oleh masyarakat tanah serambi Madinah.

    Berbeda dari perayaan Idul Fitri yang lebih bersifat religius dan formal, Lebaran Ketupat di Gorontalo diwarnai suasana riang gembira.

    Berbagai lomba rakyat seperti balap karung, lomba makan kerupuk, hingga panjat pinang, yang digelar di ruang terbuka dan melibatkan seluruh warga masyarakat.

    Menariknya, sebelum rangkaian lomba dimulai, warga biasanya berkumpul di depan masjid untuk melaksanakan doa bersama sebagai ungkapan syukur atas nikmat Ramadan dan Idulfitri yang telah dilalui.

    Seusai doa, masyarakat saling berbagi hidangan khas yang disiapkan secara sukarela oleh warga, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh keakraban.

    “Kalau di Jawa, lomba seperti ini biasanya digelar saat Hari Kemerdekaan. Tapi di Gorontalo, justru menjadi bagian dari tradisi 7 Syawal,” kata Jabir, warga Kecamatan Suwawa yang turut serta dalam perayaan.

    Menurut Jabir, tradisi Lebaran Ketupat juga menjadi ajang silaturahmi setelah sepekan merayakan Idulfitri di rumah masing-masing.

    “Setelah saling bermaaf-maafan saat lebaran, kami kembali berkumpul di acara ini untuk mempererat hubungan antarwarga,” ujarnya.

    Lomba-lomba digelar secara sederhana namun penuh semangat. Anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias mengikuti berbagai kegiatan, disambut sorak-sorai dari penonton yang memadati area masjid atau lapangan setempat.

    Selain itu, kegiatan ini juga diramaikan dengan santap kuliner lokal, pertunjukan musik tradisional, serta pembagian hadiah untuk para pemenang lomba.

    Penyelenggara menyebutkan bahwa acara ini sepenuhnya didukung oleh masyarakat dan pemerintah desa setempat. Lebaran Ketupat di Gorontalo bukan sekadar perayaan, tetapi juga merupakan manifestasi budaya gotong royong dan penghormatan terhadap nilai-nilai kebersamaan.

    “Tradisi ini memperkuat silaturahmi dan menjadi salah satu daya tarik sosial yang unik di Provinsi Gorontalo,” ia menandaskan.

  • Otoritas Arab Saudi Distribusikan 24 Juta Makanan Berbuka Puasa Selama Ramadan di Dua Masjid Suci

    Otoritas Arab Saudi Distribusikan 24 Juta Makanan Berbuka Puasa Selama Ramadan di Dua Masjid Suci

    JAKARTA – Otoritas Umum untuk Urusan Masjidil Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah bekerja sama dengan organisasi-organisasi amal, mendistribusikan total 24.012.207 makanan berbuka puasa selama Bulan Suci Ramadan 1446 Hijriah atau 2025.

    Otoritas tersebut menekankan, proses distribusi dilakukan di bawah langkah-langkah kesehatan dan organisasi yang canggih di seluruh area yang ditunjuk.

    Inisiatif amal ini, yang mencerminkan semangat solidaritas selama bulan yang penuh berkah ini, dilaksanakan oleh berbagai entitas di bawah pengawasan otoritas, melansir Saudi Press Agency (SPA) 5 Maret.

    Selain itu, inisiatif ini bertujuan untuk melayani para tamu di Dua Masjid Suci sambil mempromosikan nilai-nilai kasih sayang dan kohesi sosial.

    Dikutip Gulf News, lebih dari 122 juta umat Islam diperkirakan telah berbondong-bondong ke kedua masjid tersebut selama Bulan Ramadan tahun ini. Rinciannya sekitar 92,1 juta jemaah di Masjidil Haram dan 30,1 juta jemaah di Masjid Nabawi.

    Lebih jauh, Masjidil Haram menerima lebih dari 4 juta jemaah, termasuk sekitar 800.000 jemaah Umrah pada hari ke-26 Ramadan tahun ini, mencatat rekor baru dalam satu hari, menurut data resmi.

    Diketahui, setelah melaksanakan Umrah, banyak peziarah biasanya menuju Madinah untuk melaksanakan salat di Masjid Nabawi dan mengunjungi tempat-tempat penting Islam lainnya di kota tersebut.

  • Mess Haji Gorontalo, Destinasi Favorit Wisata Religi Saat Libur Lebaran

    Mess Haji Gorontalo, Destinasi Favorit Wisata Religi Saat Libur Lebaran

    Liputan6.com, Gorontalo – Jika Anda berkunjung ke Provinsi Gorontalo saat libur Lebaran Idul Fitri, sempatkan diri untuk mengunjungi Mess Haji Gorontalo.

    Destinasi wisata religi ini menawarkan pengalaman unik dengan replika Tanah Suci yang menarik perhatian wisatawan.

    Berlokasi sekitar 30 menit dari Bandara Djalaludin Gorontalo, Mess Haji dapat diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

    Saat tiba di area ini, pengunjung akan disambut dengan gerbang bertuliskan “Selamat Datang di Asrama Haji Gorontalo” serta sapaan hangat dari petugas yang berjaga.

    Memasuki halaman asrama, suasana khas Makkah langsung terasa. Arsitektur bangunan yang menyerupai desain hotel di Tanah Suci, lengkap dengan miniatur Kabah, membuat tempat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan calon jamaah haji.

    Mess Haji Gorontalo tidak hanya menjadi destinasi wisata religi, tetapi juga berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi calon jamaah haji dan umrah. Para calon jamaah dapat berlatih menggunakan berbagai fasilitas yang menyerupai kondisi di Makkah dan Madinah.

    “Sangat bagus dan mirip dengan aslinya. Seakan kami benar-benar berada di Tanah Suci,” ujar Ruslan, seorang pengunjung.

  • Suasana Lebaran Lebih Dulu di Berbagai Penjuru Dunia

    Suasana Lebaran Lebih Dulu di Berbagai Penjuru Dunia

    Jakarta

    Lebaran di Indonesia akan jatuh pada 31 Maret besok. Hari ini sejumlah negara di belahan dunia lain telah merayakan Lebaran dengan suasana penuh khusyuk.

    Beberapa negara yang telah menggelar salat Id hari ini mulai dari Arab Saudi hingga warga Palestina. Momen salat di hari kemenangan berlangsung secara khidmat dan tentram.

    Salat Id di Masjidil Haram

    Arab Saudi telah merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 hari ini. Salat Idul Fitri pun digelar di berbagai masjid di Saudi, termasuk Masjidil Haram di Makkah.

    Dilansir dari Saudi Press Agency, Minggu (30/3/2025), salat Idul Fitri di Masjidil Haram dilaksanakan secara khusyuk. Imam dan Khatib Masjidil Haram, Syekh Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais memimpin salat Idul Fitri kali ini.

    “Allah SWT telah memberkahi kalian dengan mencapai hari bahagia ini, maka bergembiralah di hari raya Idul Fitri kalian dan berbahagialah, karena bergembira di hari raya Idul Fitri merupakan tradisi umat Islam dan ritual dari ritual keagamaan,” ujarnya dalam khotbah salat Idul Fitri.

    Dia juga mengajak umat Islam untuk tidak mengurangi ketaatan setelah Ramadan. Dia mengajak umat Islam menghindari kemalasan dan terus tekun beribadah.

    “Segala puji bagi Allah, dan semoga Allah membalas Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota yang setia dengan pahala yang terbaik dan terlengkap atas upaya besar mereka dalam melayani Dua Masjid Suci dan para pengunjungnya, dan mendukung tujuan-tujuan Islam dan kaum Muslim, yang terutama adalah tujuan Palestina dan Al-Aqsa, dan berjuang untuk membangun keamanan internasional dan perdamaian dunia,” ujarnya.

    Salat Idul Fitri juga digelar di Masjid Nabawi, Madinah. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam, Jeddah.

    Penjaga Dua Masjid Suci itu didampingi oleh keluarga kerajaan Saudi. Usai salat, Raja Salman menerima ucapan selamat dan berkah dari keluarga kerajaan lain.

    Arab Saudi dan sejumlah negara lain telah merayakan Idul Fitri hari ini. Perayaan Idul Fitri digelar setelah hilal terlihat di Saudi.

    Warga Palestina Salat Id di Masjid Al Aqsa

    Foto: Salat Id di Al Aqsa (Mostafa Alkharouf/Anadolu via Getty Images)

    Umat muslim di Palestina juga merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 hari ini. Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina, pun dipenuhi umat Islam yang mengikuti salat id.

    Dilansir AFP dan WAFA, Minggu (30/3/2025), Grand Mufti Yerusalem dan Palestina, Syekh Mohammad Hussein, telah mengumumkan Idul Fitri jatuh pada 30 Maret 2025. Pengumuman itu menjadi penanda berakhirnya bulan suci Ramadan.

    Umat muslim di Palestina pun mengikuti salat id di Masjid Al Aqsa. Mereka pergi bersama keluarga, termasuk anak-anak untuk merayakan Idul Fitri meski konflik dengan Israel masih memanas.

    Sejumlah anak terlihat membawa balon dan bermain di area Al Aqsa usai salat id digelar. Idul Fitri di Yerusalem, Palestina, dirayakan dengan penuh sukacita.

    Momen Khusyuk Salat Id di Afghanistan dan Yaman

    Foto: Salat Id (Mostafa Alkharouf/Anadolu via Getty Images)

    Afghanistan dan Yaman turut merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 hari ini. Umat muslim di kedua negara tersebut pun mengikuti salat id dengan khusyuk.

    Dilansir AFP, Minggu (30/3/2025), salat id di Kabul, Afghanistan, salah satunya digelar di Masjid Shah-Do Shamshira. Salat id di masjid ini dijaga dengan ketat oleh pasukan keamanan Taliban.

    Jemaah yang hendak salat id terlihat harus melewati pemeriksaan ketat oleh petugas. Petugas keamanan Taliban juga terlihat membawa senjata laras panjang dan berdiri di atas mobil serta di sudut jalan untuk memantau situasi.

    Selain itu, umat muslim di Yaman juga mengikuti salat id dengan khusyuk. Yaman sendiri sedang digoncang serangan udara oleh pasukan militer Amerika Serikat (AS) yang berdalih menargetkan Houthi.

    Warga di Yaman terlihat berkumpul di lapangan hingga jalanan untuk salat id. Orang tua terlihat membawa anak-anak mereka untuk melaksanakan salat id.

    Sebagai informasi, Arab Saudi dan sejumlah negara Timur Tengah telah merayakan Idul Fitri hari ini. Perayaan Idul Fitri digelar setelah hilal terlihat di Saudi.

    Halaman 2 dari 3

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Khusyuk, Begini Suasana Salat Idul Fitri di Masjidil Haram Hari Ini

    Khusyuk, Begini Suasana Salat Idul Fitri di Masjidil Haram Hari Ini

    Makkah

    Arab Saudi telah merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 hari ini. Salat Idul Fitri pun digelar di berbagai masjid di Saudi, termasuk Masjidil Haram di Makkah.

    Dilansir dari Saudi Press Agency, Minggu (30/3/2025), salat Idul Fitri di Masjidil Haram dilaksanakan secara khusyuk. Imam dan Khatib Masjidil Haram, Syekh Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais memimpin salat Idul Fitri kali ini.

    Suasana salat Idul Fitri di Arab Saudi (dok. Saudi Press Agency)

    “Allah SWT telah memberkahi kalian dengan mencapai hari bahagia ini, maka bergembiralah di hari raya Idul Fitri kalian dan berbahagialah, karena bergembira di hari raya Idul Fitri merupakan tradisi umat Islam dan ritual dari ritual keagamaan,” ujarnya dalam khotbah salat Idul Fitri.

    Dia juga mengajak umat Islam untuk tidak mengurangi ketaatan setelah Ramadan. Dia mengajak umat Islam menghindari kemalasan dan terus tekun beribadah.

    “Segala puji bagi Allah, dan semoga Allah membalas Penjaga Dua Masjid Suci dan Putra Mahkota yang setia dengan pahala yang terbaik dan terlengkap atas upaya besar mereka dalam melayani Dua Masjid Suci dan para pengunjungnya, dan mendukung tujuan-tujuan Islam dan kaum Muslim, yang terutama adalah tujuan Palestina dan Al-Aqsa, dan berjuang untuk membangun keamanan internasional dan perdamaian dunia,” ujarnya.

    Suasana salat Idul Fitri di Arab Saudi (dok. Saudi Press Agency)

    Salat Idul Fitri juga digelar di Masjid Nabawi, Madinah. Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam, Jeddah.

    Penjaga Dua Masjid Suci itu didampingi oleh keluarga kerajaan Saudi. Usai salat, Raja Salman menerima ucapan selamat dan berkah dari keluarga kerajaan lain.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Viral Wanita Tampar Petugas di Masjid Nabawi Madinah, Polisi Selidiki

    Viral Wanita Tampar Petugas di Masjid Nabawi Madinah, Polisi Selidiki

    Madinah

    Video yang memperlihatkan seorang wanita menampar petugas keamanan di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, viral di media sosial. Kepolisian setempat pun mengusut kasus itu.

    Berdasarkan video viral yang dilihat, Minggu (30/3/2025), tampak seorang petugas pria menghalau dua orang wanita yang sedang berjalan di area Masjid Nabawi.

    Petugas itu terlihat mengarahkan wanita itu untuk menggunakan jalur lain. Salah seorang wanita kemudian terlihat menampar petugas tersebut.

    Petugas itu tampak membalas dengan menampar wanita tersebut. Setelah itu, petugas lain datang untuk melerai dan mengarahkan wanita tersebut pergi ke jalur lain.

    Pengunggah menyertakan narasi kalau peristiwa itu terjadi saat wanita tersebut mencoba melewati jalur yang sesuai. Petugas yang ditampar itu disebut sedang berupaya untuk menghalau agar jemaah wanita tersebut melewati jalur yang telah disediakan.

    Untuk diketahui, petugas keamanan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sangat ketat soal alur masuk dan keluar jemaah untuk menghindari penumpukan jemaah hingga memicu kemacetan di jalur masuk atau keluar masjid suci. Aturan ketat itu diterapkan karena ada ratusan ribu hingga jutaan jemaah yang datang ke dua masjid suci itu setiap harinya. Selain itu, penerapan aturan yang ketat ditujukan agar jemaah tertib dan tidak mengikuti pelanggar aturan.

    Kembali ke persoalan viral wanita menampar petugas, Badan Keamanan Publik Saudi menyebut peristiwa itu sedang diselidiki oleh polisi. Saudi menegaskan proses hukum akan dilakukan.

    Lihat juga Video: Rekaman CCTV Danramil di Palu Tampar Manajer SPBU Gegara Barcode BBM

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Melonjak! Penumpang Garuda Indonesia (GIAA) Tembus 81.000 Jiwa H-3 Lebaran

    Melonjak! Penumpang Garuda Indonesia (GIAA) Tembus 81.000 Jiwa H-3 Lebaran

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai pelat merah Grup Garuda Indonesia (GIAA) mencatatkan lonjakan penumpang saat puncak arus mudik yang terjadi H-3 Lebaran 2025 atau Jumat (28/3/2025). 

    Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyampaikan bahwa Garuda Indonesia bersama anak perusahaannya, Citilink, mencatat jumlah penumpang sebanyak 81.030 pada puncak arus keberangkatan. 

    “Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan sebesar 65,89% dibandingkan dengan awal periode peak season pada 21 Maret, yang tercatat sebanyak 48.844 penumpang,” kata Wamildan dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/3/2025). 

    Pada puncak arus keberangkatan ini, Garuda Indonesia mengangkut setidaknya 45.257 penumpang, sementara Citilink mengangkut sekitar 35.773 penumpang dari total 478 penerbangan, yang terdiri dari 244 penerbangan Garuda Indonesia dan 234 penerbangan Citilink. 

    Dari total penerbangan tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 20 penerbangan tambahan (extra flight), sedangkan Citilink menambahkan 7 penerbangan tambahan.  

    Untuk keberangkatan dari Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, pada hari ini Garuda Indonesia Group melayani 31.843 penumpang, terdiri dari 17.224 penumpang Garuda Indonesia dan 14.619 penumpang Citilink.

    Jumlah tersebut diangkut melalui 191 penerbangan, dengan 108 penerbangan dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan 83 penerbangan oleh Citilink.  

    Wamildan mengklaim seiring dengan peningkatan kesiapan di seluruh lini layanan dan operasional, Garuda Indonesia Group mencatat rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan mencapai 90% selama puncak arus keberangkatan dari Jakarta hingga pernyataan ini dikeluarkan.  

    Selama periode peak season libur Lebaran, Garuda Indonesia Group mencatat sejumlah rute penerbangan dengan trafik tinggi, termasuk Padang, Kualanamu, Pangkalpinang, Surabaya, Denpasar, Tanjung Karang, Yogyakarta, Semarang, Solo, Makassar, dan Balikpapan, seiring dengan perayaan hari keagamaan dari akhir Maret hingga awal April. Sementara untuk rute internasional, destinasi dengan permintaan tinggi meliputi Jeddah, Madinah, dan Doha.  

    Selain itu, Garuda Indonesia Group memproyeksikan bahwa puncak arus balik akan terjadi pada Minggu, 6 April, sesuai dengan prediksi Pemerintah RI yang memperkirakan puncak arus balik berlangsung pada 6-7 April 2025.  

    Di sisi lain, pada periode peak season Lebaran tahun ini, Garuda Indonesia mencatat peningkatan volume angkutan kargo sebesar 10% dibandingkan dengan periode sebelum peak season, dari sebelumnya 3.581 ton menjadi 3.976 ton. 

    Kenaikan ini selaras dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam pengiriman barang selama libur Lebaran.

    Jenis angkutan kargo yang diangkut mencakup general cargo, fishery & sea product, serta meat product.

  • Mengharukan! Kisah Baju Lebaran Hasan dan Husein Cucu Rasulullah SAW

    Mengharukan! Kisah Baju Lebaran Hasan dan Husein Cucu Rasulullah SAW

    Jakarta, Beritasatu.com – Lebaran identik dengan baju baru, hidangan lezat, dan kebersamaan keluarga. Namun, di balik kebahagiaan itu, terdapat makna yang lebih dalam mengenai pelajaran tentang kesederhanaan, keikhlasan, serta kasih sayang.

    Kisah Sayyidah Fatimah Ra bersama kedua putranya, Hasan dan Husain, menjadi pengingat bahwa Lebaran bukan sekadar tentang pakaian baru, melainkan tentang kebahagiaan yang lahir dari rasa syukur dan rezeki yang penuh berkah.

    Kisah Siti Fatimah Ra di Hari Lebaran

    Menjelang hari raya, Hasan dan Husain merasa sedih karena belum memiliki pakaian baru, sementara teman-teman sebaya mereka di Madinah telah bersiap menyambut Lebaran dengan pakaian terbaik mereka.

    Rumah tangga Sayyidah Fatimah Ra dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib tidak seperti keluarga sahabat lainnya. Mereka hidup dalam kesederhanaan, jauh dari kemewahan.

    Kesedihan Hasan dan Husain semakin mendalam setiap kali melihat anak-anak lain mengenakan pakaian baru. Akhirnya, mereka memberanikan diri bertanya kepada ibunda mereka.

    “Wahai Ibu, mengapa anak-anak di Madinah sudah berpakaian indah untuk hari raya, sedangkan kami belum?”.

    Sayyidah Fatimah tersenyum lembut dan menjawab, “Pakaian kalian masih di tukang jahit”.

    Jawaban itu terus mereka dengar setiap hari menjelang hari raya. Hingga malam takbiran tiba, Hasan dan Husain kembali bertanya dengan harapan yang sama.

    Fatimah pun meneteskan air mata, karena sebenarnya ia tidak memiliki uang untuk membelikan mereka pakaian baru.

    Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu.

    “Siapa di luar?” tanya Fatimah.

    Dari balik pintu, terdengar suara, “Aku adalah tukang jahit, membawa hadiah pakaian untuk putra-putramu”.

    Fatimah membuka pintu dan mendapati seseorang membawa bingkisan. Saat dibuka, di dalamnya terdapat gamis, celana, mantel, sorban, dan sepatu hitam yang sangat indah.

    Dengan penuh kebahagiaan, Fatimah membangunkan Hasan dan Husain lalu memakaikan hadiah itu kepada mereka. Kedua cucu Rasulullah SAW begitu gembira karena akhirnya bisa menyambut hari raya seperti teman-temannya.

    Namun, Fatimah masih penasaran mengenai siapakah tukang jahit itu?

    Ketika Rasulullah SAW datang dan melihat Hasan serta Husain mengenakan pakaian baru, beliau menggendong keduanya dengan penuh kasih sayang.

    “Wahai Fatimah, apakah engkau melihat tukang jahit itu?” tanya Rasulullah.

    Fatimah mengangguk.

    Rasulullah tersenyum dan berkata, “Wahai Fatimah, dia bukanlah tukang jahit biasa. Dia adalah Malaikat Ridwan, penjaga surga”.

    Fatimah terkejut dan memuji Allah Swt atas berkah-Nya. Malam itu pun dipenuhi kebahagiaan dan keberkahan dari Sang Maha Pemberi.

    Kisah Sayyidah Fatimah Ra bersama Hasan dan Husain mengajarkan kita bahwa Lebaran bukan sekadar tentang baju baru atau kemewahan, melainkan tentang kebahagiaan yang lahir dari rasa syukur, keikhlasan, dan kasih sayang.