kab/kota: Madinah

  • Cuaca Panas Ekstrem Saat Puncak Haji, Menag Ingatkan Jemaah Perbanyak Minum dan Jaga Energi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Mei 2025

    Cuaca Panas Ekstrem Saat Puncak Haji, Menag Ingatkan Jemaah Perbanyak Minum dan Jaga Energi Nasional 29 Mei 2025

    Cuaca Panas Ekstrem Saat Puncak Haji, Menag Ingatkan Jemaah Perbanyak Minum dan Jaga Energi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag)
    Nasaruddin Umar
    meminta
    jemaah haji
    untuk memperbanyak minum dan menghemat energi karena
    cuaca ekstrem
    yang mencapai 50 derajat Celsius di
    Mekkah
    , Arab Saudi.
    Nasaruddin mengatakan, persoalan cuaca ekstrem ini merupakan salah satu tantangan serius dalam pelaksanaan haji tahun ini.
    “Cuaca sangat ekstrem. Suhu di Saudi Arabia dan di Mekkah sekarang ini sekitar 50 derajat Celsius. Ini satu persoalan tersendiri bagi orang Indonesia,” tutur Nasaruddin saat konferensi pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
    Karena itu, Nasaruddin mengimbau jemaah haji Indonesia agar melakukan penyesuaian dengan suhu ekstrem tersebut.
    Menag sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal ini meminta jemaah haji menjaga cairan tubuh dan energi selama melakukan ibadah.
    “Diimbau terus-menerus agar selalu memelihara cairan tubuh. Minum lebih banyak dan memelihara,
    saving energy
    ,” tuturnya.
    Jemaah disarankan tidak terlalu memaksakan diri menjalankan ibadah sunah karena berisiko jatuh sakit saat puncak haji.
    “Jangan sampai nanti mengejar sunah, mau arba’in di Madinah, mau memperbanyak umrah di Mekkah, tetapi nanti pada hari-H haji itu kolaps.
    Saving energy
    untuk hari-H haji itu,” ucap Nasaruddin.
    Sebelumnya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief juga telah memperingatkan jemaah haji untuk tidak keluar tenda saat wukuf di Arafah karena cuaca panas mencapai 50 derajat Celsius.
    Selama wukuf di Arafah, jemaah juga telah mendapatkan fasilitas seperti kasur, bantal, selimut, dan AC atau pendingin ruangan.
    “Cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan sangat panas, mencapai kisaran 50 derajat Celsius. Karena itu, jemaah haji diimbau tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah,” kata Hilman dalam keterangan resmi, Selasa (27/5/2025).
    Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab juga telah berpesan bahwa cuaca panas akan melanda pada saat puncak haji.
    Untuk itu, jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus demi terhindar dari
    heatstroke
    dan serangan panas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada! Suhu Haji Bisa Tembus 50 Derajat, Jemaah Diminta Hemat Energi

    Waspada! Suhu Haji Bisa Tembus 50 Derajat, Jemaah Diminta Hemat Energi

    Jakarta, Beritasatu.com – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengimbau jemaah haji 2025 Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di Tanah Suci. Suhu diperkirakan dapat mencapai 50 derajat Celsius.

    Dalam keterangan persnya di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025), Menag meminta jemaah agar menjaga asupan cairan tubuh dan menghemat tenaga. “Minum lebih banyak dan saving energy, karena ini belum hari-H,” ujar Nasaruddin.

    Menag juga mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunah, seperti arbain di Madinah atau umrah sunah di Masjidil Haram, jika kondisi tubuh tidak prima.

    Jemaah Haji Indonesia Diminta Jadi Contoh

    Nasaruddin berharap, jemaah haji Indonesia dapat menunjukkan ketertiban dan kedisiplinan sehingga bisa menjadi teladan bagi jemaah dari negara lain. “Kalau jemaah haji Indonesia tertib, itu bisa dicontoh oleh rombongan negara lain,” jelasnya.

    Hingga 29 Mei 2025, sebanyak 482 kloter jemaah haji Indonesia telah diberangkatkan ke tanah suci. Perinciannya, 180.734 jemaah haji reguler, 105.085 perempuan (55%), 84.649 laki-laki (45%), dan 15.033 jemaah haji khusus.

    Tips Hadapi Suhu Ekstrem Saat Haji

    Sebagai tambahan, berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan jemaah haji:
    1. Gunakan topi, payung, atau pelindung kepala
    2. Hindari berjalan jauh di bawah terik matahari
    3. Bawa dan konsumsi air mineral secara rutin
    4. Jangan ragu istirahat jika merasa lelah
    5. Hindari ibadah sunnah berlebih bila kondisi tubuh menurun

    Tetap waspada dan utamakan kesehatan, agar ibadah haji dapat dijalankan dengan khusyuk dan aman. Semoga jemaah haji Indonesia diberikan kesehatan dan keselamatan selama prosesi ibadah berlangsung.

  • Menag sebut 195.767 Jemaah Haji Telah Diberangkatan ke Tanah Suci

    Menag sebut 195.767 Jemaah Haji Telah Diberangkatan ke Tanah Suci

    Jakarta

    Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan bahwa sejak tanggal 1 Mei hingga hari ini, pemberangkatan jemaah haji telah mencapai 195.767 orang. Jumlah tersebut terdiri dari jemaah haji reguler dan jemaah haji khusus.

    “Alhamdulillah, operasional haji sudah dimulai sejak tanggal 1 Mei yang lalu. Hari ini kita tanggal 29, dan Alhamdulillah sudah ada 482 kloter yang berangkat ke Tanah Suci, dengan jumlah 180.734 jemaah haji reguler,” tutur Nasaruddin di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).

    “Selain itu, ada 15.033 jemaah haji khusus yang sudah tiba di Tanah Suci,” tambahnya.

    Nasaruddin mengatakan bahwa jumlah jemaah haji perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Sebanyak 55 persen jemaah haji adalah perempuan, sementara sisanya 45 persen laki-laki.

    “Terdiri atas 105.085 perempuan atau 55 persen, dan 84.649 laki-laki atau 45 persen. Jadi, jemaah haji perempuan lebih banyak daripada laki-laki tahun ini,” kata Nasaruddin.

    Jemaah haji yang telah tiba di Madinah pada gelombang pertama keberangkatan sudah mulai bergerak ke Mekkah. Hal itu dilakukan untuk melaksanakan puncak haji pada tanggal 6 Juni 2025.

    Sebagai informasi, Indonesia mendapat kuota haji 2025 sebanyak 221.000 jemaah. Dari jumlah itu, 203.320 orang merupakan jemaah haji reguler yang dilayani oleh Kemenag.

    (dwr/dwr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Waspada Penyakit Batuk Haji Mengintai Jemaah, Ini Cara Mencegahnya

    Waspada Penyakit Batuk Haji Mengintai Jemaah, Ini Cara Mencegahnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibadah haji, sebagai rukun Islam kelima, merupakan momen suci yang mendatangkan pahala tak ternilai bagi umat muslim yang menunaikannya. Namun, di balik kemuliaan ibadah ini, rangkaian aktivitas yang padat dan lingkungan yang menantang membuat jemaah rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya adalah penyakit batuk haji.  

    Penyakit batuk haji atau dikenal sebagai “hajj cough” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan batuk yang sering dialami jemaah haji, baik selama menjalankan ibadah di tanah suci maupun setelah kembali ke negara asal.

    Batuk ini biasanya disertai gejala pernapasan, seperti pilek, sakit tenggorokan, atau sesak napas. Menurut penelitian Gautret et al (2016), sekitar 90% jemaah haji melaporkan gejala pernapasan, termasuk batuk, selama pelaksanaan ibadah haji.

    Batuk haji dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus seperti influenza, infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, hingga iritasi akibat paparan debu dan suhu ekstrem di Makkah dan Madinah. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.

    Penyebab Jemaah Rentan Terkena Penyakit Batuk Haji  

    Ada beberapa faktor yang membuat jemaah haji rentan terhadap penyakit batuk haji dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Berikut ini penyebab utamanya yang disitat dari berbagai sumber,

    1. Keramaian dan penularan penyakit  

    Setiap tahun, lebih dari 2 juta jemaah dari berbagai belahan dunia berkumpul di lokasi ibadah, seperti Masjidil Haram, Mina, dan Arafah. Keramaian ini menciptakan lingkungan ideal untuk penularan penyakit melalui tetesan udara (droplet) saat batuk atau bersin. Penelitian oleh Al-Tawfiq et al (2016) menyebutkan kepadatan jemaah adalah faktor utama penyebaran infeksi pernapasan selama haji.  

    2. Kondisi lingkungan yang ekstrem  

    Suhu di Makkah dapat mencapai 47 derajat celsius, ditambah dengan debu yang beterbangan di udara. Kondisi ini sering menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, memicu batuk dan sakit tenggorokan. Paparan debu juga dapat memperparah gejala pada jamaah yang memiliki riwayat alergi atau asma.  

    3. Kelelahan fisik dan penurunan imunitas  

    Rangkaian ibadah haji, seperti wukuf di Arafah, lempar jamrah, dan tawaf, membutuhkan stamina fisik yang tinggi. Ditambah dengan perjalanan jauh dan kurang tidur, daya tahan tubuh jamaah sering kali melemah. Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi virus atau bakteri penyebab penyakit batuk haji.  

    Cara Mencegah Penyakit Batuk Haji  

    Untuk menjaga kesehatan selama ibadah haji dan mencegah penyakit batuk haji, berikut ini lima tip praktis yang dapat diterapkan oleh jemaah, yang dikutip dari Arab News.  

    1. Kenakan masker pada area ramai  

    Menggunakan masker di tempat-tempat padat, seperti Masjidil Haram atau Mina sangat penting untuk melindungi saluran pernapasan dari mikroorganisme berbahaya dan debu. Pilih masker medis atau N95 untuk perlindungan maksimal.  

    2. Cukupi kebutuhan cairan tubuh  

    Dehidrasi dapat melemahkan daya tahan tubuh, sehingga jemaah disarankan untuk minum air secara rutin, baik air putih maupun air zamzam. Usahakan konsumsi setidaknya dua liter per hari dengan porsi kecil tetapi konsisten untuk menjaga hidrasi.  

    3. Pastikan tubuh mendapat istirahat cukup  

    Kelelahan akibat aktivitas fisik yang intens dapat menurunkan imunitas. Oleh karena itu, usahakan untuk mendapatkan tidur dan istirahat yang cukup di sela-sela rangkaian ibadah haji. Manfaatkan waktu di penginapan untuk memulihkan tenaga.

    4. Lindungi diri dari paparan sinar matahari  

    Suhu panas di Makkah, yang bisa mencapai 40–45 derajat celsius, meningkatkan risiko dehidrasi dan iritasi pernapasan. Gunakan payung, kenakan pakaian berwarna cerah, dan oleskan tabir surya untuk melindungi diri. Hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari jika memungkinkan.  

    5. Jaga jarak dari orang yang sakit  

    Jika ada jemaah di sekitar Anda yang tampak sakit, menjaga jarak adalah langkah bijak untuk mengurangi risiko penularan. Hindari kontak langsung dan pastikan Anda tetap memakai masker di lingkungan ramai.  

    Penyakit batuk haji merupakan tantangan kesehatan yang umum dihadapi jemaah haji akibat keramaian, lingkungan ekstrem, dan kelelahan fisik. Jika tidak ditangani, batuk ini dapat berkembang menjadi komplikasi serius seperti pneumonia, yang berisiko tinggi bagi jemaah lanjut usia atau dengan penyakit kronis.

  • Mengenal Kartu Kendali Umrah Wajib, Pelindung Jemaah Haji dari Pendorong Kursi Roda Masjidil Haram Ilegal – Page 3

    Mengenal Kartu Kendali Umrah Wajib, Pelindung Jemaah Haji dari Pendorong Kursi Roda Masjidil Haram Ilegal – Page 3

    Layanan lansia dan disabilitas diberikan sejak jemaah tiba di Bandara Arab Saudi, baik di Madinah dan Jeddah. Begitu pula layanan akomodasi hotel selama di Madinah dan Makkah. Layanan tersebut diberikan oleh layanan lansia dan disabilitas di Daker Bandara, Daker Makkah, dan Daker Madinah, sejak pra-Armuzna, Armuzna, dan pasca-Armuzna.

    “Bentuk layanan jemaah haji lansia dan disbilitas antara lain adalah kebutuhan fisiknya yaitu makan, minum, penggantian popok, memandikan dan lain-lainya. Tak hanya itu, kami juga sentuh psikologi untuk selalu tenang dalam beribadah,” kata Suviyanto.

    Berdasarkan data Siskohat, jemaah haji lansia berjumlah 47.384 orang dengan rentang usia 65 sd 100 tahun ke atas. Menjelang Armuzna ini, Suviyanto mengimbau kepada jemaah Lansia dan disabillitas agar senantiasa mendahulukan ibadah wajibnya daripada ibadah Sunnah.

    “Mengingat cuaca ekstrem sangat panas, maka kami harapkan agar jemaah tidak banyak beraktivitas di luar hotel,” pesannya.

    Sebaliknya, Suviyanto meminta jemaah untuk fokus pada persiapan ibadah Armuzna. “Kami imbau kepada lansia kalau membutuhkan apa-apa, agar senantiasa berkoordinasi dengan petugas, supaya tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.

  • Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci – jabarekspres.com

    Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Sukacita Menuju Tanah Suci – jabarekspres.com

    JABAR EKSPRES – Seluruh Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Bogor akhirnya sudah diberangkatkan ke Tanah Suci. Total ada 960 orang jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini.

    Agus S (63) terharu bisa berangkat ke tanah suci tahun ini. Warga Taman Yasmin, Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat ini meneteskan air matanya saat melihat sanak saudaranya yang mengantarkan ke Masjid Raya Bogor.

    Meski begitu dirinya bahagia bisa menunaikan rukan Islam ke-5. “Saya tak menyangka bisa berangkat tahun ini,” kata Agus S.

    Baca Juga:Al-Muktabar Desak Pemkot Tertibkan Aliran Sesat Jemaat Ahmadiyah IndonesiaRespons Banjir Lembang, Pemkab Bandung Barat Bakal Tertibkan Bangunan di Atas Drainase

    Dirinya mengaku ibadah haji tahun ini yang kedua kalinya. Makanya ia tak merencanakan sebelumnya, karena sudah menganggap sudah menunaikan ibadah haji pada tahun 2003.

    Hal senada juga dialami Teguh W. Dirinya pertama kali menjalankan ibadah haji. Makanya ia mengaku senang dan siap menjalankan ibadah haji, baik secara fisik maupun mental.

    “Saya sudah lolos tes kesehatan, dan kebugaran tubuh saya siap menjalankan ibadah haji,” kata Teguh yang juga merupakan pensiunan guru.

    Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Indra Karmawan mengatakan pada tahun ini jemaah haji Kota Bogor terbagi dalam 3 kloter yakni kloter 29, 48, dan 52.

    “Sebelum terbang ke Arab Saudi mereka akan berkumpul terlebih dahulu di Asrama Haji. Baru setelaj itu diberangkatkan ke Madinah,” beber Indra.

    Pihaknya akan lebih berfokus pada CJH lanjut usia (lansia). Mereka bahkan mengusung tagline Haji Ramah Lansia dan Disabilitas. Total terdapat 18 orang CJH asal Kota Bogor yang masuk kategori lansia dengan usia tertua mencapai 90 tahun.

    “Mereka (CJH Lansia) akan mendapatkan pelayanan murud dan tanazul. Jadi nanti tidak menetap di tenda Mina tapi di hotel,” jelasnya.

    Baca Juga:Kaulinan Baheula Jadi Magnet Edukasi di Kube Eduwisata Bandung BaratTanggapi Putusan MK Wajibkan SD-SMP Negeri dan Swasta Gratis Biaya, Begini Kata Disdik Cirebon!

    Dia pun berpesan, kepada para CJH untuk menjaga kesehatan fisik. Sebab, di Arab Saudi saat ini tengah memasuki cuaca kemarau. Para jemaah diwanti-wanti untuk senantiasa menjaga asupan minumnya.

  • Sosiolog: Islam moderat hadirkan syariat dalam kebhinekaan

    Sosiolog: Islam moderat hadirkan syariat dalam kebhinekaan

    Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof. Zuly Qodir mengatakan bahwa Islam moderat dapat dijadikan sebagai jalan untuk menghadirkan syariat dalam konteks kebhinekaan.

    Zuly mengatakan praktik syariat Islam di Indonesia tidak bertentangan dengan prinsip keberagaman karena dijalankan dengan menghargai kemanusiaan, hak asasi manusia, dan nilai-nilai kebangsaan.

    “Namun, di tengah upaya menjaga kebersamaan, masih saja muncul kelompok radikal yang menuduh umat Islam moderat sebagai kaum munafik karena dianggap tidak mendukung penerapan syariat secara formal,” ucap dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

    Ia menjelaskan tuduhan tersebut umumnya didasarkan pada penafsiran ayat Al-Qur’an yang keliru. Penafsiran ayat, misalnya lafaz al hukmu illallah (‘tidak ada hukum kecuali hukum Allah’), harus dipahami secara kontekstual alih-alih dijadikan sebagai klaim pembenaran secara sepihak.

    “Ayat-ayat tersebut memang benar demikian bunyinya, tetapi perlu dipahami bahwa maknanya terbatas pada hukum keagamaan, bukan hukum kemasyarakatan atau kenegaraan,” ujar Zuly.

    Menurut dia, hukum keagamaan seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, dan haji memang harus ditaati umat Islam. Namun, hukum kemasyarakatan atau kenegaraan diatur oleh negara dan tidak bertentangan dengan ajaran agama.

    Zuly merasa penjelasan tersebut penting untuk dipahami oleh masyarakat luas. Terlebih, di tengah maraknya narasi radikal yang menolak hukum negara dengan alasan melanggar hukum Tuhan.

    Sejak awal berdiri, kata Zuly, Indonesia telah menyatakan dirinya bukan sebagai negara agama. Hal itu diwujudkan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kendati begitu, nilai-nilai keagamaan, termasuk Islam, tetap dihargai dan diakomodasi oleh negara.

    “Bukti nyata dari akomodasi ini dapat dilihat dari perayaan hari-hari besar keagamaan yang diakui oleh negara, serta tidak adanya pelarangan terhadap aktivitas peribadatan, baik yang wajib maupun sunah, di seluruh penjuru negeri,” ucapnya.

    Ia meyakini Indonesia adalah negara yang menghargai kebebasan beragama. Prinsip ini sesuai dengan semangat Perjanjian Madinah pada zaman Rasulullah yang memberikan kebebasan kepada setiap pemeluk agama untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.

    Lebih lanjut Zuly berpesan agar narasi moderasi beragama konsisten dilakukan untuk menekan narasi radikal.

    Ia juga mengingatkan umat beragama untuk tidak meniru aksi-aksi kekerasan yang dilakukan kelompok radikal.

    “Upaya kontranarasi terhadap paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme harus dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan semua pihak. Narasi moderat harus didukung oleh aksi nyata dan penyebaran nilai-nilai kebangsaan yang kuat,” tuturnya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Canggihnya Museum Biografi Nabi, Pengunjung Bak Masuk ke Era Rasulullah

    Canggihnya Museum Biografi Nabi, Pengunjung Bak Masuk ke Era Rasulullah

    Makkah

    Museum Internasional Biografi Nabi Muhammad yang terletak di dekat Masjidil Haram, Makkah, bisa menjadi salah satu lokasi yang dapat dikunjungi jemaah haji Indonesia. Jemaah haji dapat belajar sejarah kehidupan Rasulullah sejak lahir hingga wafat.

    Museum ini terletak di dalam Clock Tower atau Abraj Al Bait yang berada di dekat Masjidil Haram. Jemaah Indonesia biasanya menyebut gedung itu sebagai Zamzam Tower.

    Tim Media Center Haji dan jurnalis sejumlah negara seperti Malaysia, Turki, Nigeria hingga Suriah datang ke museum ini atas undangan dari General Authority of Media Regulation dan Royal Commision for Makkah City and Holy Sites, Selasa (27/5/2025). Bagian depan museum ini ditandai dengan tulisan The INTL Museum of The Prophet’s Biography.

    Tiket masuk museum ini SAR 70 atau setara Rp 300 ribu. Museum ini menyajikan informasi lewat teknologi terbaru. Jemaah Indonesia dapat memilih tur berbahasa Indonesia.

    Foto: Bagian depan Museum Biografi Nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Tak ada koleksi barang kuno di dalam museum ini, namun pengunjung bakal melihat dan seolah masuk ke era kehidupan Nabi Muhammad. Pengalaman dan pengetahuan tersebut disajikan pihak museum lewat teknologi canggih.

    Saat awal masuk, pengunjung bakal mendapat penjelasan tentang keesaan Allah hingga sejarah singkat nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, pengunjung bakal masuk ke ruangan dengan maket atau simulasi suasana kota Makkah saat Nabi lahir.

    Misalnya, lampu akan menyorot ke maket Gua Hira saat penjelasan tentang turunnya wahyu atau ayat pertama dalam Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad. Selain itu, ada juga peta yang menunjukkan perjalanan Nabi Muhammad beserta para sahabatnya saat hijrah dari Makkah ke Madinah.

    Setelah itu pengunjung akan diajak melihat kehidupan dan suasana Kota Madinah ketika Nabi Muhammad tiba setelah hijrah dari Makkah. Maket Madinah era kehidupan Rasulullah itu menunjukkan rumah sederhana Nabi bersama Aisyah serta rumah Nabi bersama istri-istrinya yang lain.

    Foto: Gambar Madinah semasa Nabi Muhammad hidup di Museum biografi nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Museum ini juga dilengkapi layar interaktif yang dapat menampilkan beragam informasi mulai dari pakaian favorit Rasulullah hingga peralatan yang digunakan Nabi Muhammad dalam berbagai momen. Pemandu museum menyebut ada sekitar 50 ribu informasi tentang Nabi yang ditampilkan di museum ini.

    Pemandu museum menyebut informasi yang ditampilkan ini berasal dari Al-Qur’an hingga hadis. Ada juga penjelasan tentang peran besar wanita dalam perkembangan Islam hingga sikap Nabi dalam hubungan dengan orang-orang nonmuslim.

    “Nabi Muhammad SAW selalu bersikap baik kepada siapa saja, termasuk orang yang bukan muslim. Jadi kita harus meniru yang dilakukan Nabi,” ucap pemandu museum yang mendampingi rombongan jurnalis.

    Simak selengkapnya di halaman berikutnya

    Berikutnya, pengunjung akan dibawa melihat replika mimbar khotbah yang digunakan Nabi Muhammad. Mimbar ini terdiri dari tiga tingkatan. Nabi biasanya berdiri di tangga kedua untuk ceramah dan duduk di tangga ketiga.

    Museum ini juga dilengkapi ruang imersif dan ruang bioskop. Ruang imersif akan menampilkan bentuk dan bagian dalam rumah Nabi bersama Aisyah.

    Rumah itu sangat sederhana. Hanya ada satu dipan dan lantainya dari tanah. Di rumah sederhana itulah Nabi wafat dan dikebumikan.

    Foto: Replika mimbar Nabi Muhammad di Museum Biografi Nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Video imersif itu menampilkan cerita saat Nabi meninggal di sisi Aisyah. Aisyah disebut tetap tinggal di rumah itu setelah Nabi meninggal. Kisah yang diceritakan serta tampilan video imersif situasi rumah Nabi membuat sejumlah pengunjung menangis.

    Sahabat Nabi, Abu Bakar, juga dimakamkan di sebelah makam Rasulullah. Aisyah kemudian membuat batas antara makam Nabi dan Abu Bakar dengan ruang tempatnya beraktivitas.

    Selain Abu Bakar, Umar juga dimakamkan di rumah itu. Makamnya tepat berada di sebelah pusara Abu Bakar. Aisyah sendiri dimakamkan di Pemakaman Baqi saat meninggal dunia.

    Setelah Aisyah wafat, rumahnya ditutup untuk menjaga kondisi makam Nabi, Abu Bakar dan Umar. Seiring berkembangnya Islam dan perluasan Masjid Nabawi, rumah Aisyah pun dilapisi dengan lima dinding berbentuk pentagon. Makam Nabi Muhammad masih berada di dalam kompleks Masjid Nabawi hingga kini.

    Foto: Gambar bagian dalam rumah Aisyah di Museum Biografi Nabi (Haris Fadhil/detikcom)

    Selain kisah Nabi Muhammad, museum ini juga dilengkapi ruang bioskop yang menampilkan kisah Nabi Ibrahim membangun Kakbah. Kisah munculnya sumur Zamzam saat usai Hajar berjalan dari Safa-Marwah hingga berkembangnya kehidupan di Makkah juga diceritakan lewat animasi yang detail.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aneka Teknologi Haji 2025, dari Aplikasi Sampai AI

    Aneka Teknologi Haji 2025, dari Aplikasi Sampai AI

    Jakarta

    Otoritas Arab Saudi memanfaatkan inovasi teknologi baru untuk meningkatkan pengalaman dan kenyamanan ibadah jemaah Haji 2025. Mulai dari aplikasi pintar sampai platform berbasis AI, semuanya disiapkan untuk mendukung kelancaran ibadah Haji tahun ini.

    Berikut deretan teknologi yang dikerahkan Arab Saudi untuk menjamin kelancaran ibadah Haji 2025, seperti dikutip dari Gulf Business, Senin (26/5/2025).

    Aplikasi pintar

    Di Madinah, sejumlah platform digital menyediakan panduan dan dukungan real-tome untuk jemaah Haji. Salah satunya adalah aplikasi Nusuk dengan fitur unggulannya yang memungkinkan pengguna mengatur jadwal untuk mengunjungi Masjid Nabawi.

    Ada juga aplikasi Tawakkalna yang menyediakan akses langsung ke layanan kesehatan untuk jemaah Haji. Peta digital dan panduan interaktif juga tersedia untuk membantu jemaah menjelajahi tempat-tempat penting dan fasilitas umum di Madinah.

    Asisten berbasis AI

    Agency fot Religious Affairs di Masjid Nabawi belum lama ini meluncurkan ‘Smart Enrichment Assistant’, aplikasi inovatif yang dirancang untuk membantu jemaah selama musim Haji.

    Asisten pintar ini mengandalkan AI untuk memberikan informasi penting seperti waktu salat, jadwal imam, dan lokasi kelas agama dalam berbagai bahasa. Aplikasi ini diluncurkan untuk memperkuat integrasi teknologi di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

    Sistem transportasi terpadu

    Jemaah haji di Mekah dapat memanfaatkan layanan Makkah Bus Guidance Center yang dilengkapi teknologi pintar. Pusat panduan ini menawarkan platform ‘Arshidni’ yang terintegrasi dengan aplikasi Nusuk Masar, dan menyediakan informasi rute bus yang akurat dan memastikan perjalanan yang tepat waktu.

    Pemandu di bus juga dilengkapi dengan tablet untuk menerima informasi secara real-tine, sehingga pusat kontrol dapat memonitor rute bus secara langsung dan mengelola penugasan pemandu.

    Makkah Route Initiative

    Makkah Route Initiative adalah program untuk memastikan kelancaran perjalanan jemaah Haji bahkan sebelum tiba di Arab Saudi. Sebagai bagian dari insiatif ini, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memperkenalkan sistem kode dan penyortiran bagasi.

    Bagasi jemaah diberi stiker dengan kode khusus di bandara keberangkatan, seperti Bandara Ankara Esenboğa di Turki, yang berisi informasi penting tentang perjalanan dan akomodasi jemaah.

    Begitu sampai di Arab Saudi, bagasi akan langsung dibawa ke akomodasi di Mekah dan Madinah, sehingga jemaah tidak perlu repot mengatur bawaannya dan dapat fokus beribadah.

    Makkah Route Initiative juga mengandalkan teknologi AI untuk mempercepat pemrosesan jemaah di bandara keberangkatan agar tidak perlu menunggu lama.

    (vmp/afr)

  • Jemaah Calon Haji Kloter 1 Kabupaten Purbalingga Ungkap Rasa Aman Jalani Aktifitas di Madinah

    Jemaah Calon Haji Kloter 1 Kabupaten Purbalingga Ungkap Rasa Aman Jalani Aktifitas di Madinah