kab/kota: Lumajang

  • Longsor, Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Ditutup

    Longsor, Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Ditutup

    Lumajang (beritajatim.com) – Akibat longsor, jalur Lumajang – Malang yang melalui piket nol ditutup oleh petugas. Masyarakat yang hendak melintasi jalur tersebut diarahkan untuk putar balik atau berhenti sementara hingga proses evakuasi longsor selesai ditangani oleh petugas.

    Sebagai alternatif, pengguna jalan tersebut dapat memilih jalur melalui Probolinggo atau sebaliknya. Longsor itu terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Lumajang pada Kamis (18/4/2024) malam.

    Tidak hanya menyebabkan banjir, tetapi juga longsor di jalur Lumajang-Malang, khususnya di wilayah Piket Nol. Anggota Polsek Candipuro, Brigadir Arief Setyawan, mengkonfirmasi bahwa penyekatan jalan menuju arah Piket Nol di Kecamatan Candipuro telah dilakukan sebagai respons terhadap situasi tersebut.

    “Anggota Polsek Candipuro, Koramil Candipuro dan Dinas Perhubungan mulai malam ini Kamis 18 April 2024 pukul 21.30 WIB, melakukan penyekatan jalan Lumajang ke arah Malang atau dari Jember karena di Piket Nol ada titik longsor,” ungkap Arief saat dimintai keterangan di sela kegiatan pengaturan arus lalu lintas di Piket Nol, Jumat (19/4/2024) dini hari, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemkab Lumajang.

    Pengendara diimbau untuk putar balik atau berhenti. Karena petugas sudah memasang rambu-rambu untuk Lumajang-Malang via Piket Nol ditutup sementara hingga proses evakuasi selesai. Ia menambahkan, penutupan sementara jalur tersebut dilakukan demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan.

    “Juga untuk memudahkan proses evakuasi dan pemulihan jalur yang terdampak longsor. Masyarakat diharapkan memahami situasi ini dan bersabar selama proses penanganan berlangsung. Kami terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai pembukaan kembali jalur Lumajang-Malang via Piket Nol,” pungkasnya. [suf]

  • BPBD Lumajang: 32 Kepala Keluarga Mengungsi Dampak Banjir Lahar Dingin Semeru

    BPBD Lumajang: 32 Kepala Keluarga Mengungsi Dampak Banjir Lahar Dingin Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis (19/4) malam. Debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga, menyebabkan warga di beberapa desa melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

    Hujan deras dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah Gunung Semeru sejak sore hari, memicu terjadinya luapan lahar dingin. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, 32 Kepala Keluarga (KK) telah mengungsi hingga pukul 22.50 WIB.

    Banjir lahar dingin ini juga mengakibatkan kerusakan pada beberapa infrastruktur, termasuk tiga jembatan:

    Jembatan penghubung Desa Gondoruso dan Desa Bades di Kecamatan Pasirian
    Jembatan di Dusun Sumberbulus Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo
    Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko
    Selain itu, Jalan Nasional Candipuro juga tergenang luapan lahar dingin.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment dan penanganan banjir lahar dingin. Dinas Kesehatan juga telah memberikan pelayanan kesehatan, dan BPBD menurunkan satu unit perahu untuk membantu proses evakuasi. Hingga saat ini, tim gabungan masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan, seperti:

    Memantau potensi curah hujan secara berkala
    Memberikan informasi rutin kepada masyarakat yang tinggal di sekitar DAS Regoyo
    Menerapkan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak jika banjir lahar dingin kembali terjadi
    Upaya ini diharapkan dapat membantu melindungi masyarakat dan meminimalisir kerusakan akibat bencana.

    Menanggapi situasi ini, Penjabat Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Yuyun), segera menetapkan status tanggap darurat bencana lahar dingin Semeru.

    “Besok kami akan menggelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat, dan segera membentuk satuan tugas komando. Saya meminta Pak Sekda untuk menjadi koordinator, melibatkan berbagai instansi seperti BPBD, Dishub, Dinas Sosial, Dinas PUTR, TNI-POLRI, untuk bergerak bersama dalam situasi darurat ini,” ungkap Yuyun setelah meninjau lokasi terdampak pada Kamis malam.(ted)

  • 10 Desa di Lumajang Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

    10 Desa di Lumajang Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 10 desa/keluarahan yang tersebar di lima kecamatan Kabupaten Lumajang terdampak lahar dingin Gunung Semeru, Jumat (19/4/2024). Sedangkan, warga yang mengungsi berdasarkan laporan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lumajang, sebanyak 42 orang.

    Dalam laporannya, BPBD Lumajang menyebut, sebanyak lima kecamatan terdampak banjir lahar dingin. Dari lima kecamatan itu terdapat 10 desa/keluarahan. Masing-masing adalah Kecamatan Pronojiwo, terdapat satu desa yakni Pronojiwo.

    Kemudian Kecamatan Candipuro. Di kecamatan ini desa yang terdampak adalah Jugosari dan Sumberwuluh. Selanjutnya Kecamatan Pasirian yang meliputi Desa Gondoruso dan Pasirian. Serta Kecamatan Lumajang yang terdapat tiga kelurahan terdampak.

    “Yaitu Kelurahan Jogoyudan, Rogotrunan, serta Kelurahan Citrodewangsan. Terakhir adalah Kecamatan Sukodono. Di kecamatan ini desa yang terdampak adalah Sukodono dan Kutorenon,” tulis laporan BPBD Lumajang yang ditujukan untuk BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa banjir lahar dingin dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Gunung Semeru. Nah, hal tersebut mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin dan membuat DAS (daerah alirah sungai) Regoyo meluap pada Kamis, 18 April 2024, sekitar pukul 19:00 WIB.

    Peristiwa tersebut menyebabkan satu warga meninggal akibat tertimbung longsor. Korban meninggalbernama Mira (47) warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Korban tertimbun longsor saat hujan deras berlangsung sekitar pukul 22.53 WIB di kediamannya Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo.

    Bagaimana dengan warga lainnya? Dalam laporannya, BPBD Lumajang menulis sebanyaj 42 KK mengungsi. Rinciannya, sekitar 32 KK (kepala keluarga) mengungsi di Masjid Jami Al Mutadin Jarit, kemudian 10 KK mengungsi di rumah Sulikah di Bondeli Selatan.

    Sejumlah upaya juga dilakukan oleh BPBD Lumajang. Di antaranya, berkoordinasi dengan pihak PVMBG terkait status aktivitas Gunung Semeru, kemudian bersama jajaran TNI/POLRI, perangkat Kecamatan/Desa dan unsur relawan melakukan evakuasi, pendataan dan penanganan.

    Serta, memberikan himbauan kepada warga sekitar DAS Regoyo sektor Gondoruso untuk tidak mendekati area DAS dan memutus sementara jaringan listrik demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. [suf]

  • Banjir Lahar Dingin Semeru Terjang Lumajang, Pj Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

    Banjir Lahar Dingin Semeru Terjang Lumajang, Pj Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

    Lumajang (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Lumajang sejak siang hingga malam hari pada Kamis (18/4/2024) memicu banjir lahar dingin di sejumlah wilayah.

    Banjir ini mengakibatkan warga di Kecamatan Candipuro mengungsi ke tempat yang lebih aman dan merusak infrastruktur penting seperti jembatan.

    Menurut informasi dari Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru, amplitudo maksimal (amak) getaran banjir mencapai level “overscale” atau di atas skala.

    Pada pukul 18.30 WIB, amplitudo mencapai 35 mm, kemudian naik menjadi 40 mm dalam waktu dua menit berikutnya, dan terus tinggi di level 40 mm.

    Menanggapi situasi ini, Penjabat Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Yuyun), segera menetapkan status tanggap darurat bencana lahar dingin Semeru.

    “Besok kami akan menggelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat, dan segera membentuk satuan tugas komando. Saya meminta Pak Sekda untuk menjadi koordinator, melibatkan berbagai instansi seperti BPBD, Dishub, Dinas Sosial, Dinas PUTR, TNI-POLRI, untuk bergerak bersama dalam situasi darurat ini,” ungkap Yuyun setelah meninjau lokasi terdampak pada Kamis malam.(ted)

  • Satu Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Lumajang

    Satu Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Satu orang warga dilaporkan meninggal tertimbun tanah longsor di Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Longsor terjadi akibat curah hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (18/4/2024) malam.

    Korban meninggal adalah Mira (47) warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Korban tertimbun longsor saat hujan deras berlangsung sekitar pukul 22.53 WIB di kediamannya Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo.

    Proses evakuasi dibantu dengan sejumlah aparat TNI-Polri, relawan dan warga setempat. Dibutuhkan waktu kurang dari satu jam hingga tubuh korban berhasil dikeluarkan dari reruntuhan tanah longsor di kediaman korban.

    “Tubuh korban yang tertimbun longsor sudah dievakuasi. Dibantu dengan beberapa aparat, relawan dan warga setempat” ungkap Salam, relawan NU Kabupaten Lumajang, Jumat (19/4/2024).

    Selain itu, sampai laporan ini ditulis hujan masih berlangsung cukup deras di beberapa wilayah Lumajang. Sehingga potensi banjir bandang maupun banjir lahar dapat merendam banyak rumah.

    Terakhir, masyarakat dihimbau untuk selalu mewaspadai potensi bencana alam yang diakibatkan hujan baik banjir bandang maupun banjir lahar, serta longsor yang bisa terjadi kapan saja.

    “Masyarakat Lumajang tetap waspada terharap potensi bahaya hujan seperti banjir dan longsor, yang dapat memakan korban jiwa” pungkasnya. [vid/suf]

  • Banjir Lahar Dingin Terjang Candipuro Lumajang, Jembatan Penghubung 2 Desa Terputus

    Banjir Lahar Dingin Terjang Candipuro Lumajang, Jembatan Penghubung 2 Desa Terputus

    Lumajang (beritajatim.com) – Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah se-Kecamatan Kabupaten Lumajang mengakibatkan banjir.  Akibatnya, sebuah jembatan penghubung dua desa terputus, pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 22.32 WIB.

    Jembatan Kloposawit, yang merupakan penghubung antara Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro Lumajang baru saja terputus akibat diterjang banjir lahar.

    Jembatan tersebut sejatinya pernah dibangun kembali setelah terputus karena sempat diterjang banjir lahar pada tahun 2023 lalu.

    Selain itu, getaran gempa juga sempat terekam seismograf sebesar 40 milimeter berdasarkan laporan pengamatan PVMBG.

    Salah satu relawan NU Kabupaten Lumajang Isman mengatakan, saat ini hujan masih terus mengguyur dengan deras di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, dan Kecamatan Pronojiwo.

    “Hujan deras yang mengguyur selama hampir satu hari penuh mengakibatkan jembatan Kloposawit terputus. Proses evakuasi dan asesment masih dilakukan” ungkapnya

    Selain itu, masih terdapat warga yang perlu mengungsi karena kondisi air di beberapa tempat naik hingga 1 meter lebih.

    “Masih belum bisa diperkirakan jumlah pengungsi karena air terus membesar, dan hujan masih belum berhenti. Namun, kami tetap akan melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di sekitar aliran sungai” lanjutnya.

    Longsor di Candipuro

    Hingga saat laporan ini ditulis, hujan deras masih mengguyur sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi banjir susulan yang lebih besar.

    Sementara itu di temoat terpisah petugas dari kepolisian dan koramil Candipuro berjaga-jaga terhadap situasi karena ada kurang lebih dua titik longsor di Candipuro.

    “Kami menghimbau kepada pengguna jalan agar putar balik lewat Probolinggo yang bertujuan ke Malang baik dari Jember maupun dari Lumajang atau bisa beristirahat sejenak sambil menunggu proses evakuasi demikian bisa kami laporkan dari tiket Tol Kecamatan Candi Purwo” kata Arief anggota Polsek Candipuro Lumajang . (ted)

  • Petugas Gabungan Patroli di Lokasi Wisata Lumajang

    Petugas Gabungan Patroli di Lokasi Wisata Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Semakin bertambahnya jumlah kunjungan di sejumlah wisata Kabupaten Lumajang, personel gabungan berkoordinasi untuk menghimbau dan mencegah terjadinya potensi kejadian buruk menimpa pengunjung.

    Beberapa personel gabungan terlibat merupakan anggota TNI-Polri, BPBD, dan sejumlah relawan SAR. Himbauan dan peringatan ditujukan kepada pengunjung terutama di 4 titik lokasi wisata seperti Pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-Awar, Pantai Mbah Drajid Desa Wotgalih, Waterpark KWT Wonorejo, dan Pemandian Alam Selokambang.

    Adapun perhatian khusus terhadap wisata yang terkenal dengan keganasan ombak pantai selatannya, yaitu Pantai Watu Pecak dan Pantai Mbah Drajid. Kegiatan pemantauan secara intensif dilakukan selama libur lebaran sejak 11 sampai 20 April 2024 mendatang.

    “Dengan bantuan dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas kesehatan, Dinas Pariwisata, dan relawan SAR yang terlibat mengawasi kegiatan pengunjung untuk mencegah potensi korban jiwa dan menciptakan suasana liburan yang aman dan nyaman” terang Yudhi Cahyono Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Rabu (17/4/2024)

    Diprediksi bakal terjadi lonjakan jumlah kunjungan wisatawan hingga 1.000 orang setiap harinya. Sehingga, lokasi pantai menjadi prioritas pemantauan sejak hari pertama libur lebaran. “lokasi Pantai Watu Pecak Pasirian sejauh ini semakin banyak dikunjungi, diprediksi bakal terus bertambah hingga 1.000 kunjungan setiap harinya” lanjutnya.

    Selain pemantauan, petugas Tim Tanggap Respons Cepat (TRC) BPBD dan personel gabungan Kabupaten Lumajang lainnya juga memasang rambu-rambu larangan dan papan peringatan mandi di pantai yang dinilai berbahaya. Untuk mencegah sesuatu yang buruk terjadi, petugas juga melakukan pengawasan patroli di bibir pantai secara berkala.

    “Imbauan terus disampaikan kepada pengunjung agar selalu waspada, sembari melakukan pemantauan dan patroli di sekitar pantai setiap 1 jam” jelasnya

    Sejauh ini, masih belum ada laporan wisatawan yang mengalami kejadian buruk. Namun, petugas telah menyiapkan sejumlah peralatan lengkap sebagai pertolongan pertama penyelamatan, termasuk tenaga medis. (ted)

  • Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Termasuk Malang Raya, Warga Jatim Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem 16-21 April 2024

    Malang (beritajatim.com) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan cuaca ekstrem hujan lebat di sejumlah daerah Jawa Timur (Jatim) mulai 16 april hingga 21 April 2024. BMKG mengimbau masyarakat Jatim agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

    Kepala Stasiun BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan memperkirakan bahwa cuaca ekstrem bakal terjadi sampai 21 April 2024. Pada periode tersebut berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi seperti puting beliung, hujan es, hujan lebat, banjir, tanah longsor, maupun angin kencang.

    Masyarakat dan instansi terkait dihimbau agar waspada terhadap peningkatan kecepatan angin dan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. Termasuk di Malang Raya.

    “Kami harap masyarakat dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” ungkap Taufik dilansir dari laman BMKG Juanda pada Rabu (17/4/2024).

    Peringatan dini ini dikeluarkan karena sebagian besar wilayah Jatim berada pada peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Suhu permukaan laut di perairan Jatim masih hangat yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer.

    Analisis udara atas menunjukkan atmosfer kondisi labil dan lembab mulai dari lapisan bawah sampai atas. Taufiq juga menyebut gangguan gelombang atmosfer equatorial Rossby sehingga mendukung terbentuknya awan konvektif masif di wilayah Jatim.

    Adapun daerah yang mendapat peringatan dini tiga diantaranya berada di wilayah Malang Raya, yaitu Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Selain itu himbauan juga berlaku untuk Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kota Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan.

    Berlaku juga untuk Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kota Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tuban, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo.

    “Maka dari itu, kepada pemudik yang akan kembali ke perantauan diharap berhati-hati dan waspada. Ikuti arahan dan himbauan pemerintah,” tegasnya.

    Masyarakat yang bertempat tinggal daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir diharapkan waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem. [dan/aje]

     

  • Kandidat Bupati Gus Fawait Sambangi PDIP Jember

    Kandidat Bupati Gus Fawait Sambangi PDIP Jember

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad ‘Gus’ Fawait, legislator DPRD Jawa Timur yang digadang-gadang menjadi kandidat bupati, menyambangi kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember, di kawasan Baratan, Kecamatan Patrang, Senin (15/4/2024) malam.

    Menurut informasi dari Sekretaris Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan DPC PDI Perjuangan Jember, Martin Rachmanto, Fawait berada di kantor partai itu sejak pukul sepuluh malam hingga 00.15 WIB, Selasa (16/4/2024). Dia ditemani sejumlah pengurus DPC Partai Gerindra Jember.

    Fawait dan para pengurus PDI Perjuangan Jember banyak berdiskusi soal kemiskinan. “Mas Arif Wibowo berpesan kepada Gus Fawait agar menambah literasi bacaan tokoh-tokoh ekonomi yang membedah masalah pengentasan kemiskinan,” kata Martin.

    Fawait membenarkan informasi kunjungannya ke kantor PDI Perjuangan Jember. “Ini lanjutan setelah pertemuan buka puasa bersama di Rumah Makan Lestari. Kebetulan ini momentum Idulfitri. Kami bersilaturahmi, halalbihalal, saling memaafkan, sekaligus melanjutkan diskusi di Lestari,” katanya.

    Fawait merasa sangat terhormat bisa diterima pengurus DPC PDI Perjuangan Jember. “Diskusinya sangat kekeluargaan. Sangat gayeng. Politik riang gembira. Ternyata pemikiran kawan-kawan pengurus PDI Perjuangan sama dengan semangat kami, yang terfokus pada masalah kemiskinan,” katanya.

    Saat ini, menurut Fawait, jumlah orang miskin di Jember terbanyak kedua di Jawa Timur. “Persentase pengangguran kita lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi. Ini jadi keresahan bersama. Apalagi itu menjadi concern PDI Perjuangan dan kami,” katanya.

    Angka tengkes (stunting) juga masih tinggi. “Ada salah satu pengurus PDI Perjuangan yang prihatin dengan tingginya angka stunting, menjadi salah satu yang tertinggi di Jatim. Ditambahi angka kematian ibu dan bayi,” kata Fawait.

    Fawait sepakat dengan PDI Perjuangan yang ingin memberikan ruang lebih besar kepada kaum perempuan untuk berdaya dan berpartisipasi dalam pembangunan.

    “PDI Perjuangan ini partai yang membela wong cilik, membela orang-orang yang hari ini terpinggirkan karena ksmiskinan. Saya banyak klik dengan kawan-kawan PDI. Kami berdiskusi enjoy sekali sembari dibumbui canda dan tawa. Tidak terasa lebih dari dua jam kami ngobrol terkait masalah Jember dan Indonesia,” kata Fawait.

    Fawait berterima kasih kepada Arif yang banyak memberikan referensi buku untuk mengkaji persoalan-persoalan kemiskinan. “Saya senang sekali, tukar-menukar (informasi) buku terkait masalah kemiskinan, terkait bagaimana berbangsa dan bernegara, dan buku-buku yang menarik untuk kita baca, menguatan ekonomi kerakyatan,” katanya.

    “Kami janjian dengan beliau untuk mengagendakan diskusi informal. Fokusnya lebih pada hal-hal yang berkaitan dengan buku dan keilmuan. Saya sangat senang, karena basic pendidikan saya ekonomi, S1 sampai S3,” kata Fawait.

    Fawait memuji Arif Wibowo sebagai sosok tokoh nasional yang layak menjadi panutan. “Beliau politisi senior dan lebih dulu menggeluti perekonomian dibanding saya, sehingga bisa menambah referensi bacaan saya. Bisa memperkuat keinginan kami untuk mengatasi masalah kemiskinan di Jember,” kata Fawait. [wir]

  • Polisi Bantu Dorong Mobil Mogok di Lumajang

    Polisi Bantu Dorong Mobil Mogok di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebuah mobil milik pemudik tiba-tiba mogok di tengah jalan raya Lumajang-Probolinggo, tepatnya di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Lumajang, Sabtu (13/4/2024). Keberuntungan datang karena petugas kepolisian dengan sigap mendorongnya ke pinggir jalan.

    “Seiring arahan dari Kapolres Lumajang dalam Operasi Ketupat 2024, petugas kami siap memberikan pelayanan maksimal guna memastikan perjalanan mudik dan balik berlangsung aman dan lancar,” ungkap Ipda Sugiarto, Kasubsi Pidm Sihumas Polres Lumajang.

    Selain menghindari kemacetan, tindakan mendorong mobil yang mogok juga bertujuan agar lalu lintas tetap lancar. Kasubsi Pidm Humas Polres Lumajang, Ipda Sugiarto, menjelaskan bahwa penyebab mogoknya mobil tersebut belum pasti, namun diperkirakan ada masalah dengan mesin mobil atau muatan yang berlebihan, terutama mengingat kondisi jalur yang cenderung menanjak.

    “Kami menduga masalah bisa berasal dari mesin atau beban muatan, terutama karena jalur yang cukup terjal. Mengatasi mogoknya mobil ini adalah tugas kami sebagai kepolisian, namun juga merupakan tanggung jawab kemanusiaan untuk saling membantu,” ujarnya.

    Pemilik mobil, Solikin, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada petugas kepolisian yang memberikan pelayanan yang baik di berbagai pos pengamanan dan pos pelayanan terpadu.

    “Kami sangat berterima kasih kepada petugas kepolisian yang selalu siap memberikan pelayanan terbaik. Terutama saat libur lebaran tahun 2024 ini, mereka telah membantu agar perjalanan kami aman dan lancar,” kata Solikin. [vid/but]