kab/kota: Lumajang

  • Story Pegawai Koperasi Kampus Lumajang Relakan Motor Dibawa Begal

    Story Pegawai Koperasi Kampus Lumajang Relakan Motor Dibawa Begal

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pegawai koperasi di Lumajang, Dwi Martha Alfia, menjadi korban begal motor pada Senin (20/5/2024) lalu. Peristiwa ini terjadi di depan Kampus IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang, saat Martha sedang menunggu temannya.

    Menurut Martha, saat itu ia sedang duduk di atas motornya, menunggu temannya yang mau mengambil angsuran. Tiba-tiba, empat orang dengan dua motor matic Vario berhenti di sampingnya dan langsung mengambil kunci kontak motornya.

    “Pas sekitar 18.03 WIB itu berhenti di depan kampus nunggu temen mau ambil angsuran. Tidak lama ada 4 orang dengan 2 motor matic Vario berhenti di sampingku langsung pegang kontak dan naik ke motorku, langsung kabur” ungkap Martha, Rabu (22/5/2024)

    Khoirul (24), salah satu mahasiswa kampus IAI Syarifuddin yang berada di sebuah warung terdekat, terkejut mendengar teriakan jambret dari Martha. Dia dan temannya kemudian lari untuk mengejar para pelaku, namun tidak berhasil.

    “Waktu itu pas di warung ada cewek berhenti di depan kampus, tiba-tiba teriak jambret. Langsung ke sana untuk melihat” jelas Khoirul

    Selain itu, di area sekitar kampus masih terdapat warung makan di kanan dan kiri jalan. Namun, setelah melewati kampus ke arah utara, jalan tersebut memang terkenal sepi. Martha menuturkan bahwa para pelaku diduga memang sengaja membuntuti dirinya dari belakang dan mengambil motornya saat ada kesempatan.

    “Sama-sama dari arah selatan. Terus pelaku ke utara, jalan raya Kedungjajang. Ada yang ngejar 2 orang tangannya kenak arit itu. Mereka bawa sajam semua” papar Martha

    Martha kini terpaksa merelakan motornya lengkap dengan surat-surat kendaraannya. Dia berharap agar polisi segera menangkap para pelaku dan mengembalikan motornya.

    “Itu motor milik pribadi, stnk dan bpkb juga di jok semuanya” jelas perempuan asal Desa Munder, Kecamatan Yosowilangun tersebut.

    Kasus begal motor di Lumajang memang marak terjadi. Warga berharap agar aparat penegak hukum dapat meningkatkan patroli dan keamanan di wilayah tersebut. (ted)

  • CJH Lumajang Kloter 47 dan 48 Berangkat dengan 19 Bus

    CJH Lumajang Kloter 47 dan 48 Berangkat dengan 19 Bus

    Lumajang (beritajatim.com) – Calon Jemaah Haji (CJH) Kabupaten Lumajang yang tergabung dalam kloter 47 dan 48 berangkat menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (23/5/2024) sekitar pukul 04.30 WIB. Mereka menggunakan 19 bus dan berangkat dari Pendapa Arya Wiraraja.

    Tampak ribuan warga yang ditinggal keluarga maupun kerabat memadati halaman depan pendopo sembari berpamitan.

    Salah seorang jemaah haji, Imam Hanafi, asal Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir tergabung dalam kloter 47. Ia akhirnya berangkat haji bersama dengan istrinya setelah menabung selama 12 tahun sejak 2012.

    “Alhamdulillah akhirnya bisa berangkat, di kloter 47. Menabung sejak 2012,” ungkapnya.

    Jemaah lainnya, Totok, asal Kecamatan Sukodono juga berangkat bersama istrinya setelah menabung 12 tahun. Ia juga menyiapkan perbekalan dan fisik dengan baik, untuk bisa memenuhi panggilan ke Baitullah.

    “Alhamdulillah untuk persiapan, sudah dipersiapkan denan baik. Butuh 12 tahun bisa berangkat,” ungkap Totok

    Sementara itu, Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, tahun ini jumlah jamaah haji yang berangkat naik 7 persen daripada tahun sebelumnya. Jumlah total keseluruhan 923 orang berangkat, sebanyak 732 orang baik dari kloter 47 dan 48 bertolak dari Kabupaten Lumajang menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

    “Alhamdulillah jamaah haji ini diberangkatkan, kloter 47 dan 48 pagi ini dan 51 sore nanti. Jumlahnya bertambah 7 persen dari tahun sebelumnya. Saya berharap semoga ibadah haji para jamaah bisa menjadi mabrur,” jelas Indah. [dav/beq]

  • Story Pegawai Koperasi Kampus Lumajang Relakan Motor Dibawa Begal

    Cerita Pegawai Koperasi Relakan Motor Dibawa Kabur Begal di Area Kampus Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pegawai koperasi di Lumajang, Dwi Martha Alfia, menjadi korban begal motor pada Senin (20/5/2024) lalu. Peristiwa ini terjadi di depan Kampus IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang, saat Martha sedang menunggu temannya.

    Menurut Martha, saat itu ia sedang duduk di atas motornya, menunggu temannya yang mau mengambil angsuran. Tiba-tiba, empat orang dengan dua motor matic Vario berhenti di sampingnya dan langsung mengambil kunci kontak motornya.

    “Pas sekitar 18.03 itu berhenti di depan kampus nunggu temen mau ambil angsuran. Tidak lama ada 4 orang dengan 2 motor matic Vario berhenti di sampingku langsung pegang kontak dan naik ke motorku, langsung kabur” ungkap Martha, Rabu (22/5/2024)

    Khoirul (24), salah satu mahasiswa kampus IAI Syarifuddin yang berada di sebuah warung terdekat, terkejut mendengar teriakan jambret dari Martha. Dia dan temannya kemudian lari untuk mengejar para pelaku, namun tidak berhasil.

    “Waktu itu pas di warung ada cewek berhenti di depan kampus, tiba-tiba teriak jambret. Langsung ke sana untuk melihat” jelas Khoirul

    Selain itu, di area sekitar kampus masih terdapat warung makan di kanan dan kiri jalan. Namun, setelah melewati kampus ke arah utara, jalan tersebut memang terkenal sepi. Martha menuturkan bahwa para pelaku diduga memang sengaja membuntuti dirinya dari belakang dan mengambil motornya saat ada kesempatan.

    “Sama-sama dari arah selatan. Terus pelaku ke utara, jalan raya Kedungjajang. Ada yang ngejar 2 orang tangannya kenak arit itu. Mereka bawa sajam semua” papar Martha

    Martha kini terpaksa merelakan motornya lengkap dengan surat-surat kendaraannya. Dia berharap agar polisi segera menangkap para pelaku dan mengembalikan motornya.

    “Itu motor milik pribadi, stnk dan bpkb juga di jok semuanya” jelas perempuan asal Desa Munder, Kecamatan Yosowilangun tersebut.

    Kasus begal motor di Lumajang memang marak terjadi. Warga berharap agar aparat penegak hukum dapat meningkatkan patroli dan keamanan di wilayah tersebut. [ian]

  • Begal Motor Kembali Marak di Lumajang, Korban Hanya Bisa Pasrah

    Begal Motor Kembali Marak di Lumajang, Korban Hanya Bisa Pasrah

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi begal motor kembali marak di wilayah Lumajang. Kali ini, seorang pengendara motor bernama Dwi Martha Alfia (21) menjadi korban pencurian motor di jalan baru Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (20/5/2024) sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itu, Dwi yang merupakan pegawai koperasi baru saja pulang dari bekerja dan menepi di pinggir jalan. Tiba-tiba, 4 orang tidak dikenal menghampirinya dan langsung mengambil motor Honda Scoopy miliknya.

    “Waktu itu korban pulang dari kerja. Lalu ada 4 orang tidak dikenal mengambil motor korban di pinggir jalan,” ungkap AKP Maryanto, Kapolsek Kedungjajang, Rabu (22/5/2024).

    Diketahui, saat kejadian berlangsung masih cukup ramai. Namun, baik warga sekitar maupun Dwi tidak berani melakukan perlawanan. Akibatnya, Dwi harus merelakan motornya dibawa kabur oleh para pelaku.

    Beruntungnya, Dwi tidak mengalami luka serius akibat aksi begal tersebut. Berbeda dengan para pelaku begal di Lumajang yang biasanya menggunakan senjata tajam untuk melukai korbannya, para pelaku kali ini tidak membawa sajam.

    “Korban tidak melawan, motor kemudian diambil. Pelaku juga tidak membawa sajam,” jelas AKP Maryanto.

    Kasus begal ini saat ini masih dalam penyelidikan pihak Polsek Kedungjajang dan Polres Lumajang. AKP Maryanto pun mengajak warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keamanan bersama dengan ronda malam.

    “Saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Warga dihimbau untuk selalu waspada dan menjaga keamanan bersama dengan ronda malam,” pungkasnya. [ian]

  • Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Sejauh 3 Km

    Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Sejauh 3 Km

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (18/5/2024) pukul 17.34 WIB. Gunung api aktif tersebut menyeburkan awan panas sejauh 3 Kilometer (Km).

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigid Rian Alfian, letusan terekam seismograf dengan amplitudo 23 milimeter dan berlangsung selama 2 menit 56 detik. Letusan menghasilkan kolom asap putih kelabu tebal yang membumbung tinggi 800 meter dari puncak kawah (4.476 meter di atas permukaan laut) dan condong ke arah barat laut.

    Sigid mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang sempadan Sungai Besuk Kobokan dan sungai lain dalam radius 13 kilometer.

    “Tidak beraktivitas langsung di area Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dan berlaku untuk area sungai yang lain,” terang Sigid.

    Selain itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai jarak 500 meter dari Sungai Besuk Sat, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan sungai kecil lainnya. Hal ini karena area tersebut berpotensi terkena perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar panas yang mengalir langsung dari hulu di Puncak Gunung Semeru.

    “Waspada terhadap potensi perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar yang mengalir langsung di area Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Sat serta sungai-sungai kecil lainnya,” pungkas Sigid.

    Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Siaga (Level III). Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang dan mematuhi larangan yang diberlakukan untuk menghindari bahaya erupsi. [beq]

  • Pemkab Lumajang Optimis Kembali Raih Predikat Kabupaten/Kota yang Sehat

    Pemkab Lumajang Optimis Kembali Raih Predikat Kabupaten/Kota yang Sehat

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menunjukkan keyakinan tinggi untuk kembali meraih predikat Swasti Saba Wistara, penghargaan tertinggi dalam ajang Kabupaten/Kota Sehat (KKS) yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

    Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Yuyun), mengungkapkan bahwa Lumajang telah lima kali berturut-turut memperoleh Swasti Saba Wistara. Terakhir pada 2023, Lumajang mendapatkan predikat Swasti Saba Padapa.

    “Kami telah meraih predikat tertinggi Kabupaten Sehat Wistara selama lima kali berturut-turut. Sekarang, kita mulai lagi dari Padapa,” ujar Yuyun pada Kamis (16/5/2024).

    Yuyun juga menjelaskan bahwa Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan indikator penyelenggaraan kabupaten sehat di Lumajang.

    “Bimtek ini diselenggarakan untuk memperbarui pengetahuan, memperbarui ilmu, dan memperbarui langkah-langkah yang akan dilakukan, serta memastikan indikator-indikator yang belum disiapkan oleh Kabupaten Lumajang untuk terus meningkatkan status Kabupaten Sehat,” katanya.

    Menurut Yuyun, pencapaian kabupaten sehat memerlukan komitmen bersama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.

    “Untuk mewujudkan Kabupaten Sehat, harus ada integrasi dan kesepakatan dari seluruh warga masyarakat Lumajang. Tidak hanya pemerintah yang bergerak, tetapi seluruh elemen masyarakat dan semua pemangku kepentingan harus bersama-sama mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat,” jelasnya.

    Yuyun berharap agar semua pihak dapat terus bersinergi dalam mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat menuju pencapaian Kabupaten Sehat.

    “Kita harus terus berintegrasi dan bersinergi. Istilah yang sering saya gunakan adalah, ayo rembug nyekrup. Semoga ke depan kita bisa naik peringkat atau bahkan langsung meloncat ke yang tertinggi,” harapnya.

    Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, Pemkab Lumajang optimis dapat kembali meraih predikat Swasti Saba Wistara dan terus meningkatkan kualitas kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. (ted)

  • Rangkul Berbagai Komunitas, BPBD Lumajang Siapkan Pasukan Tanggap Bencana

    Rangkul Berbagai Komunitas, BPBD Lumajang Siapkan Pasukan Tanggap Bencana

    Lumajang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Organisasi Pemerintah Daerah dan sejumlah komunitas kebencanaan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana alam di Kabupaten Lumajang.

    Agenda tersebut menjadi upaya pemerintah untuk mengkaji potensi dan risiko kebencanaan sehingga dapat meminimalisir dampak terburuk yang mungkin terjadi.

    “Acara mengkaji ini melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas kebencanaan” ungkap Patria Dwi Hastiadi Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Jumat (17/5/2024)

    Acara pengkajian tersebut berguna untuk menyatukan pandangan agar dapat membentuk dokumen yang solid. Selain itu, pembentukan dokumen-dokumen kebencanaan juga bertujuan penambahan wawasan masyarakat akan potensi bencana, dan penyusunan tata ruang yang dapat meminimalisir dampak kebencanaan di masa yang akan datang.

    Menyelaraskan visi melalui dokumen penanggulangan bencana menjadi penting sebab mitigasi bencana dapat dilakukan dengan efektif ketika data dan informasi yang disampaikan sama. Ditambah, dengan visi yang sama, dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya miskomunikasi.

    “Persamaan persepsi menjadi sangat penting guna menciptakan upaya mitigasi dan penanggulangan bencana yang lebih efektif” lanjutnya

    Narasumber yang menjadi fasilitator adalah orang dengan kompetensi tinggi seperti Amni Najmi, Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang yang menyampaikan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Lalu, Pratomo Cahyo Nugroho Analis Kebencanaan Ahli Madya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyampaikan, rancangan, strategi, program, arah kebijakan, dan rencana aksi.

    Selanjutnya, Mambaus Suud Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur menyampaikan matriks program dan penanggulangan bencana sehingga koordinasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan mitigasi dan penanggulangan bencana yang lebih mutakhir.

    “Kegiatan ini memperkuat koordinasi dan kolaborasi pemerintah dan elemen masyarakat kebencanaan yang dapat menciptakan sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana alam yang lebih efektif” terangnya

    Terbentuknya rancangan dan dokumen kebencanaan diharapkan mampu meningkatkan rasa aman masyarakat Lumajang. Sebab, dengan koordinasi yang solid, dampak dari bencana alam bisa berkurang. [ian]

  • Gunung Semeru Erupsi Setinggi 900 Meter, Warga Diminta Waspada

    Gunung Semeru Erupsi Setinggi 900 Meter, Warga Diminta Waspada

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengeluarkan letusan erupsi setinggi 900 meter pada Jumat pukul 08.05 WIB. Dalam rentang waktu antara pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, tercatat 12 kali letusan erupsi.

    Secara visual, gunung yang terletak di Jawa Timur ini mengeluarkan asap putih kelabu dengan intensitas sedang yang mencapai ketinggian 900 meter dan tertiup ke arah timur laut. Asap ini terpantau di atas puncak kawah Semeru yang berada di ketinggian 4.576 meter di atas permukaan laut.

    Berdasarkan data dari seismograf, letusan tersebut terekam dengan amplitudo sebesar 22 milimeter dan durasi 97 detik. Hingga laporan ini ditulis, aktivitas letusan masih berlangsung. Cuaca di sekitar Gunung Semeru dilaporkan berawan hingga mendung dengan suhu udara mencapai 26° Celsius.

    Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto, mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sepanjang sempadan Sungai Besuk Kobokan dan sungai lainnya dalam radius 13 kilometer dari puncak gunung. “Dilarang melakukan aktivitas di area Besuk Kobokan dalam radius 13 kilometer dan berlaku juga untuk sungai lainnya,” jelas Liswanto.

    Masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap potensi perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar yang bisa mengalir langsung dari puncak Gunung Semeru. Area yang perlu diwaspadai meliputi 500 meter dari area sungai Besuk Sat, Besuk Bang, Besuk Kembar, serta sungai kecil lainnya.

    “Waspada terhadap potensi perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan aliran lahar di area Besuk Kembar, Besuk Bang, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil lainnya,” pungkasnya.

    Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru, masyarakat di sekitar area diharapkan selalu mengikuti arahan dan informasi terbaru dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan. [kun]

  • Jalan Rusak Dilewati Truk Penambang Pasir, Warga Lumajang Pasang Portal

    Jalan Rusak Dilewati Truk Penambang Pasir, Warga Lumajang Pasang Portal

    Lumajang (beritajatim.com) – Sekitar 70 warga Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, melakukan aksi penutupan jalan yang menghambat angkutan pasir.

    Aksi yang terjadi pada pukul 08.00 WIB di Pintu Portal Dusun Sumberkajar ini mengakibatkan armada pasir tidak bisa mengangkut muatan menuju Stokpile di wilayah Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Tempeh.

    Menurut salah satu warga, Andi (45), aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penggunaan alat berat dalam penambangan pasir yang melintasi jalan desa mereka. “Kami tidak mengizinkan angkutan tambang dengan alat berat melewati jalan desa kami karena merusak jalan dan mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

    Pada pukul 07.30 WIB, armada angkutan pasir dari Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, mulai melintas di Dusun Sumberkajar. Melihat banyaknya armada yang melewati jalan desa, warga segera berkumpul dan menghentikan mereka.

    Pukul 08.15 WIB, petugas dari Polsek Candipuro dan Babinsa Jugosari tiba di lokasi untuk berdialog dengan warga. Warga menegaskan bahwa mereka hanya mengizinkan pekerja tambang manual yang boleh melintasi jalan desa tersebut.

    Warga akhirnya setuju membuka pintu portal setelah mendapat jaminan dari Kapolsek Candipuro, AKP Lugito, bahwa armada yang sudah berada di jalan desa boleh melintas sebelum portal ditutup kembali.

    Pada pukul 08.45 WIB, sebagian armada pasir kembali ke Desa Gondoruso, dan warga membubarkan diri pada pukul 09.15 WIB. Saat ini, pintu portal dijaga oleh warga.

    Aksi spontanitas ini, menurut warga, akan terus berlanjut hingga ada keputusan terkait penggunaan mesin sedot dalam penambangan. “Selama belum ada keputusan, armada pasir dilarang melewati jalan desa kami, kecuali yang mengangkut hasil tambang manual,” tambah Bapak Andi. [ian]

  • Jalur Piket Nol Lumajang-Malang Kembali  Longsor

    Jalur Piket Nol Lumajang-Malang Kembali Longsor

    Lumajang (beritajatim.com) – Hujan deras yang melanda wilayah Lumajang baru-baru ini mengakibatkan material longsor menutup akses jalur Piket Nol. Akibatnya, warga diarahkan melalui Curah Kobokan.

    Material longsor yang menghalangi jalur penghubung Lumajang-Malang menyebabkan kendaraan tidak bisa melewati jalur tersebut secara bersamaan. “Masih ada material longsor sehingga jalur Piket Nol buka tutup,” ungkap Rosid, Relawan Bencana Semeru, pada Kamis (16/5/2024).

    Warga yang sudah berada di jalur Piket Nol terpaksa harus menunggu hingga lebih dari 2 jam. Sebagai alternatif, warga dari Kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Malang atau sebaliknya bisa melintasi jalur Curah Kobokan.

    Salah satu warga Malang, Irfan, yang hendak menuju Lumajang menggunakan motor, mengatakan ia harus menunggu hampir 2 jam proses pelebaran jalur Piket Nol dengan menggunakan dua alat berat. “Tadi lewat jalur Piket Nol, tapi harus menunggu 2 jam. Tapi akhirnya bisa lewat,” ungkapnya.

    Meskipun jalur ini sedikit ekstrem, baik mobil maupun motor bisa melintas dengan bantuan relawan dan penambang pasir. Pengendara yang melintas dapat memberikan donasi seikhlasnya kepada para relawan yang bertugas.

    “Warga dapat melewati jalur tol Cikali/Curah Kobokan sebagai alternatifnya ketika jalur Piket Nol tidak bisa dilewati,” lanjut Rosid. [ian]