kab/kota: Lumajang

  • Tangani PMK, Pemprov Jatim kucurkan anggaran Rp25 miliar

    Tangani PMK, Pemprov Jatim kucurkan anggaran Rp25 miliar

    Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.

    Tangani PMK, Pemprov Jatim kucurkan anggaran Rp25 miliar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Februari 2025 – 15:58 WIB

    Elshinta.com – Penanganan serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di Provinsi wilayah Jawa Timur telah dialokasikan anggaran Rp 25 miliar setelah melalui rapat Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, kucuran dana penanganan PMK lewat anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025.

    Hal ini disampaikan sampai Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Muhammad Khusnul Khuluk saat melakukan kegiatan di wilayah Kabupaten Lumajang yang merupakan salah satu daerah pemilihannya. Selasa (04/02).

    Kata pria asal Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang, bahwa anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan penanggulangan PMK, di antaranya untuk pengadaan obat-obatan, vitamin, pendampingan peternak, serta pemberian vaksin bagi ternak yang terdampak penyakit ini. 

    “Langkah ini kita ambil sebagai bentuk perhatian serius pemerintah daerah dalam menangani wabah PMK yang mengancam sektor peternakan di wilayah Jawa Timur,” ujarnya saat dikonfirmasi Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Selasa (4/2). 

    DPRD Jawa Timur dari fraksi PKS tersebut berharap penanganan yang dilakukan bisa menekan penularan pada ternak baik sapi maupun kambing, bila tidak sampai terkendali maka yang akan terjadi penurunan ekonomi. Sapi atau kambing merupakan tabungan andalan peternak yang selama ini untuk dilakukan meningkatkan perekonomiannya.

    “PMK dapat menjadi pemicu merosotnya ekonomi masyarakat peternak karena pelihara sapi atau kambing merupakan tabungannya andalan mereka,” kata mantan Ketua DPD PKS Lumajang.

    Khusnul Khuluk memaparkan Jawa Timur merupakan lumbung ternak untuk memenuhi kebutuhan daging baik di dalam kabupaten atau kota sendiri maupun di beberapa luar wilayah Jawa Timur, bila tidak ada respon cepat penanganan sampai terjadi pandemi tidak menutup kemungkinan kebutuhan daging akan sulit terpenuhi.

    “Kami berharap tidak sampai ada kematian berjatuhan karena Jawa Timur merupakan lumbung ternak, semoga apa yang telah dilakukan penanganan PMK membentuk antibodi terhadap serangan penyakit tersebut,” pungkasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Zulhas Sebut RI Tahun Ini Nggak Impor Beras, Garam, Gula, Jagung

    Zulhas Sebut RI Tahun Ini Nggak Impor Beras, Garam, Gula, Jagung

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak akan impor 4 komoditas pangan yakni beras, garam, gula konsumsi, dan jagung.

    Menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, keputusan tidak akan mengimpor 4 komoditas tersebut diambil dalam rapat kordinasi dengan para pihak yang berkepentingan.

    “Tahun ini saya putuskan, kita tidak impor beras, garam, gula dan jagung,” kata Zulhas dalam acara Sarasehan Ulama ‘Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU’ yang digelar di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Selasa (4/2).

    Selain itu Zulhas mengatakan produksi beras tahun ini cukup memenuhi kebutuhan pangan nasional. Hal ini lantaran berbagai Kementerian mulai melakukan penataan baik dari irigasi maupun lainnya.

    “Nah kalau 2 juta hektare ini irigasinya selesai. Kalau 5 ton (produksi) saja kali 2 juta hektare maka ada tambahan 10 juta ton produksi. Kalau 10 juta ton produksi berarti ada kira-kira 5 atau 6 juta beras,” katanya.

    Kemudian untuk gula, Zulhas menyampaikan akan mengandalkan produksi dari wilayah Lumajang dan Magelang.

    Lalu jagung untuk pakan ternak dan industri makanan dan minuman tidak akan diimpor lagi. Adapun langkah ini dilakukan untuk mendorong kemandirian pangan dalam negeri.

    (hns/hns)

  • KA Ijen Ekspress dilepas dari Stasiun Malang tujuan Ketapang Banyuwangi 

    KA Ijen Ekspress dilepas dari Stasiun Malang tujuan Ketapang Banyuwangi 

    Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com.

    KA Ijen Ekspress dilepas dari Stasiun Malang tujuan Ketapang Banyuwangi 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Februari 2025 – 12:58 WIB

    Elshinta.com – Pemberlakukan penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 mulai 1 Februari 2025, KAI Daop 8 Surabaya mulai mengaktifkan Gapeka pada sejumlah perjalanan kereta api utamanya dari Malang ke sejumlah wilayah salah satunya Banyuwangi. 

    “Selama ini kita operasikan KA Tawangalun yang selalu penuh dan guna memberikan alternatif layanan kereta api ,juga dioperasikan KA Ijen Ekspres dengan relasi Malang – Ketapang.” kata Manager Humas Daop VIII seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, AH Sugiharto, Senin (3/2).

    Ditambahkan Lukman Arif, dengan 3 kelas masing-masing eksekutif dan 3 kelas ekonomi diharapkan dapat melayani masyarakat baik dari Stasiun Ketapang maupun Stasiun Malang.

    Lukman Arif menambahkan, pada perjalanan perdana KA Ijen Ekspres dari wilayah KAI Daop 8 Surabaya ini, berdasar data pada Minggu (2/2) pukul 07.50 WIB, KA Ijen Ekspres tercatat melayani sebanyak 242 pelanggan yang terlayani secara online serta merupakan bentuk peningkatan pelayanan dari KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat dari Kota maupun Kabupaten Malang, menuju daerah Probolinggo, Jember, serta Banyuwangi.

    Dalam perjalanannya, lanjut Lukman, KA Ijen Ekspres, akan melakukan pemberhentian di stasiun wilayah Daop 8 Surabaya yakni Stasiun Malang, Stasiun Lawang dan Stasiun Bangil yang sama dengan KA Tawangalun.

    “Ini juga upaya, PT KAI untuk mendukung pariwisata di wilayah Probolinggo, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi “ tandasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Duel Carok Berujung Maut di Lumajang, Satu Nyawa Melayang

    Duel Carok Berujung Maut di Lumajang, Satu Nyawa Melayang

    Lumajang (beritajatim.com) – Insiden tragis terjadi di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Minggu (2/2/2025) dini hari. Seorang pria bernama Ryo Robiansyah (30) tewas setelah terlibat duel menggunakan celurit atau carok di depan SPBU setempat.

    Korban, yang saat itu sedang menjaga lapak gorengan milik istrinya, menjadi korban keganasan pelaku, Nurul Arifin (25).

    Menurut Kapolsek Klakah AKP Rudi Isyanto, kejadian ini bermula dari perselisihan antara korban dan adik pelaku yang diduga sedang mabuk. “Awalnya, korban dan adik pelaku dalam keadaan mabuk, mereka cekcok hingga terjadi penganiayaan. Adik pelaku lalu menelepon kakaknya, dan tak lama berselang, Nurul Arifin datang ke lokasi,” ujar AKP Rudi Isyanto, Senin (3/2/2025).

    Setibanya di lokasi, Nurul langsung menghampiri Ryo dengan membawa celurit. “Pelaku datang dan bertanya siapa yang menganiaya adiknya. Korban mengakuinya, lalu keduanya terlibat duel carok hingga korban mengalami luka fatal,” tambah AKP Rudi.

    Korban mengalami luka serius di bagian pinggang dan dilarikan ke RSUD Haryoto Lumajang, namun nyawanya tidak tertolong.

    Polisi berhasil mengamankan Nurul Arifin di kediamannya di Desa Wonoayu, Kecamatan Ranuyoso. Dua bilah celurit disita sebagai barang bukti. Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan, pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

    “Tersangka dikenakan Pasal 338 dan 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tegasnya.

    Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan tradisi carok yang masih kerap terjadi di Jawa Timur. Masyarakat diimbau untuk menghindari penyelesaian masalah dengan kekerasan dan memilih jalur hukum yang lebih aman. [vid/suf]

  • Profil Evi Poespito Hany, Kepsek SMPN 7 Mojokerto Diisukan Ditahan Buntut Tragedi Pantai Drini – Halaman all

    Profil Evi Poespito Hany, Kepsek SMPN 7 Mojokerto Diisukan Ditahan Buntut Tragedi Pantai Drini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Evi Poespito Hany, kepala sekolah SMPN 7 Mojokerto.

    Nama Evi menjadi sorotan publik usai diperiksa polisi buntut dari 4 siswanya tewas terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa (28/1/2025) lalu.

    Kepsek SMPN 7 Mojokerto sebelumnya memenuhi undangan pemeriksaan yang dilayangkan oleh Polres Gunungkidul.

    Ia mendatangi Polres Gunungkidul pada Jumat (31/1/2025).

    Selama kurang lebih 3 jam, Evi dimintai keterangan terkait tragedi Pantai Drini.

    Ia enggan berkomentar saat ditanya awak media.

    Berdasarkan pantauan TribunJogja.com, Evi tampak keluar dari ruang pemeriksaan dan langsung masuk ke mobil sekitar pukul 17.05 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza dalam kesempatannya membenarkan telah memeriksa Kepsek SMPN 7 Mojokerto tersebut.

    “Benar (pemeriksaan terhadap kepala sekolah), akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” katanya, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/2/2025).

    Selain Evi, pihak travel agent juga bakal diperiksa.

    Polisi saat ini sedang menelusuri unsur kelalaian hingga berujung tewasnya 4 siswa.

    “Kami masih dalam proses penyelidikan dan belum ada penetapan tersangka,” jelasnya.

    AKP Ahmad juga membantah isu Kepsek SMPN 7 Mojokerto ditahan karena kasus ini.

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan, baik polda maupun polres,” tegasnya, dikutip dari TribunJogja.com.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Evi lahir di Lumajang 11 Maret 1967 atau kini berusia 58 tahun.

    Dirinya sudah bertahun-tahun lamanya mengabdi menjadi guru.

    Evi pertama kali diangkat sebagai pegawai negeri pada tahun 1993.

    Kala itu, dirinya mengajar di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Dua tahun setelahnya, Evi dimutasi di SMPN 7 Mojokerto.

    Karernya naik saat diangkat menjadi kepala sekolah di SMPN 3 Mojokerto pada 2015. 

    Beberapa tahun setelahnya, Evi dipindah di SMPN 7 Mojokerto dan menjabat sebagai kepala sekolah hingga sekarang.

    Informasi tambahan, ia memiliki dua titel akademis, yakni Doktoranda (Dra.) dan Magister Pendidikan (M.Pd.).

    Tim SAR gabungan menemukan siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, bernama Rifky Yudha Pratama (13) yang hilang terseret ombak, Rabu (29/1/2025) pukul 07.30 WIB.

    Rifky Yudha Pratama ditemukan dalam kondisi meninggal terseret ombak Pantai Drini, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Dengan temuan ini, total ada empat siswa SMPN 7 Mojokerto yang meninggal di Pantai Drini.

    Ketiga korban lain yang bernama Alfian Aditya  Pratama (13), Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), dan Bayhaki F (13) ditemukan pada Selasa (28/1/2025).

    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, mengatakan operasi pencarian hari kedua dilakukan tim darat dan tim laut sejak pukul 06.00 WIB. 

    Jenazah ditemukan di kedalaman 10 meter di sekitar lokasi korban hilang.

    “Sebenarnya,  lokasi temuan korban ini sudah kami prediksi kalau lokasinya tidak jauh dari lokasi pertama. Dan, benar korban ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi penemuan pertama,” paparnya, Rabu, dikutip dari TribunJogja.com.

    Menurutnya, proses pencarian dapat berjalan lancar karena cuaca di Pantai Drini mendukung dan gelombang laut cukup landai.

    “Alhamdulillah, cuaca hari ini sangat cerah. Gelombang laut juga terpantau landai hanya sekitar 4 kaki. Cuaca yang mendukung ini membantu dalam pencarian korban pada pagi ini,” lanjutnya.

    Jenazah telah dievakuasi ke RSUD Saptosari untuk dilakukan pemeriksaan.

    Dengan penemuan jasad Rifky Yudha Pratama, operasi pencarian ditutup.

    Sebelumnya, 13 siswa SMP N 7 Mojokerto tenggelam di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Sebanyak sembilan siswa dapat diselamatkan, namun empat siswa dilaporkan hilang.

    SISWA TERSERET OMBAK: Petugas dibantu masyarakat melakukan evakuasi terhadap siswa SMP 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Sebanyak 13 siswa terseret ombak, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, dan satu masih dinyatakan hilang hingga Selasa siang. (Kompas.com/Markus Yuwono)

    Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, menjelaskan rombongan siswa SMP N 7 Mojokerto berjumlah 261 pelajar dengan 16 pendamping.

    Mereka hendak melakukan kegiatan outing class di Pantai Drini.

    “Sesampai di pantai, para pelajar ini langsung berenang bersama-sama, selang berapa lama mereka sudah berada di area tengah dan terseret ombak,” jelasnya, Selasa.

    Proses evakuasi langsung dilakukan saat saksi melihat para siswa tenggelam.

    “Namun, dari 13 pelajar yang terseret ombak baru sembilan pelajar yang berhasil diselamatkan, sedangkan empat pelajar lain masih dilakukan pencarian,” sambungnya.

    Ia menduga para korban berenang terlalu jauh dari bibir pantai bahkan berada di  jalur kapal nelayan. 

    “Kemungkinan, pada saat yang bersamaan para pelajar ini tidak bisa berenang sehingga terseret ombak sampai ke tengah,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto Diperiksa Polres Gunungkidul, Buntut Tragedi Siswa di Pantai Drini

    (Tribunnews.com/Endra/Mohay)(TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

  • Cekcok dengan Pembeli, Penjual Gorengan di Lumajang Dibacok

    Cekcok dengan Pembeli, Penjual Gorengan di Lumajang Dibacok

    Lumajang (beritajatim.com)– Cekcok antara seorang penjual gorengan dan pembelinya di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berujung tragis. Seorang pria bernama Robi (nama korban sebenarnya tidak disebutkan dalam informasi awal) meninggal setelah dibacok oleh salah satu pembelinya pada Senin (3/2/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB di dekat sebuah SPBU.

    Menurut keterangan Kapolsek Klakah, AKP Rudi Isyanto, sebelum kejadian, tiga orang pembeli datang ke lapak gorengan Robi dan sempat nongkrong di sana. Setelah beberapa saat, mereka pergi. Tak lama kemudian, adik Robi menyadari bahwa telepon genggamnya hilang dari meja lapak.

    Robi kemudian memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi dan meyakini bahwa ketiga orang yang baru saja membeli gorengan tersebut adalah pelaku pencurian. Ia kemudian mencari ketiga orang tersebut dan menanyakan perihal telepon genggam adiknya.

    Namun, terjadi cekcok yang berujung pada penyerangan. Robi mengalami luka bacok yang serius dan dilarikan ke RSUD Dr. Haryoto Lumajang, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Istrinya yang jual gorengan, dia hanya menemani. Mereka bukan pelanggan,” ujar Rudi.

    Polisi berhasil mengamankan ketiga pelaku dan saat ini kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polres Lumajang. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi sebelum menetapkan status tersangka dan menjatuhkan hukuman kepada para pelaku.

    Jenazah Robi telah diautopsi di ruang pemulasaraan RSUD Haryoto. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keamanan, bahkan di tempat-tempat umum seperti lapak jajanan.

    “Saat ini kasus telah dilimpahkan ke Polres Lumajang. Para pelaku juga berhasil diamankan. Masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi sebelum menjatuhi hukuman,” pungkas Rudi. [dav/beq]

  • Polres Lumajang Razia 40 Motor Pelaku Balap Liar di Jalan Pelita

    Polres Lumajang Razia 40 Motor Pelaku Balap Liar di Jalan Pelita

    Lumajang (beritajatim.com) – Polres Lumajang menggelar operasi razia balap liar di Jalan Raya Pelita (Semar) pada Minggu dini hari (2/2/2025), menyegel 40 sepeda motor yang digunakan untuk aksi kebut-kebutan ilegal.

    Operasi yang berlangsung pukul 01.00 WIB hingga subuh ini melibatkan personel gabungan Satlantas dan Satgas B Polres Lumajang, dipimpin langsung Kabag Ops, Kompol Jauhar Ma’arif.

    40 Motor Diamankan, Pelaku Diarak ke Mapolres
    Sebanyak 40 pelaku balap liar, didominasi anak muda, diharuskan menuntun motor sejauh 3 kilometer ke Mapolres Lumajang.

    Selain menyita kendaraan, polisi memberikan pembinaan untuk mencegah pengulangan tindakan serupa. Kendaraan yang diamankan akan ditahan selama satu bulan dan hanya bisa diambil setelah melalui proses sidang.

    Syarat Pengambilan Motor:
    – Melengkapi kelengkapan kendaraan sesuai standar (STNK, spion, plat nomor).
    – Pemilik wajib didampingi orang tua saat pengambilan.
    – Menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi balap liar.

    Kompol Jauhar: “Balap Liar Ganggu Ketertiban dan Keselamatan”
    Kompol Jauhar Ma’arif menjelaskan, operasi ini dilakukan sebagai respons keluhan warga terkait maraknya aksi balap liar yang memicu kebisingan, gangguan keamanan, dan risiko kecelakaan.

    “Masyarakat resah karena aktivitas ini kerap terjadi hingga larut malam. Kami tidak akan toleransi!” tegasnya dalam jumpa pers.

    Ia juga mengimbau warga melaporkan aktivitas mencurigakan ke polisi. “Aksi balap liar bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan nyawa. Kami akan tindak tegas pelaku dan pengguna knalpot racing,” tambah Kompol Jauhar.

    Penindakan Tegas dan Imbauan Keselamatan
    Polres Lumajang menekankan pentingnya kesadaran berlalu lintas bagi generasi muda. Selain penindakan, upaya preventif seperti sosialisasi bahaya balap liar dan kerja sama dengan sekolah serta orang tua akan digencarkan.

    Himbauan untuk Masyarakat:
    1. Hindari modifikasi knalpot racing yang melanggar aturan.
    2. Laporkan lokasi rawan balap liar melalui *hotline* Polres Lumajang.
    3. Orang tua diharap mengawasi aktivitas anak, terutama malam hari.

    Minimalisir Balap Liar, Tingkatkan Pengawasan
    Kompol Jauhar berharap operasi ini mengurangi tren balap liar sekaligus meningkatkan kepatuhan hukum. “Kami akan rutin gelar razia di titik rawan. Keselamatan warga adalah prioritas,” ujarnya. (ted)

     

  • Penjual Gorengan Dibacok Pembeli di Lumajang, Diduga Dipicu Pencurian HP – Halaman all

    Penjual Gorengan Dibacok Pembeli di Lumajang, Diduga Dipicu Pencurian HP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib malang pria bernama Robi, seorang penjual gorengan di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Ia tewas dibacok oleh pelanggannya sendiri, Minggu (2/2/2025).

    Pembacokan ini bermula ketika Robi tengah berjualan, lalu tiba-tiba dihampiri tiga orang yang akan membeli dagangannya.

    Namun saat tiga orang tersebut pergi, Robi baru menyadari HP milik adiknya yang diletakkan di meja jualan hilang.

    Robi pun mencurigai tiga orang yang membeli gorengannya tersebut.

    Bahkan, ia sampai mengecek CCTV di sekitaran lokasi untuk menguatkan dugaannya.

    Akhirnya, Robi menghampiri tiga orang tersebut dan menegurnya.

    Namun justru terjadi cekcok antara Robi dan tiga orang pelanggannya tersebut.

    Hingga akhirnya, Robi tewas dibacok senjata tajam oleh pelaku.

    Seorang warga setempat, Amri mengatakan tiga orang pembeli goreng tersebut masing-masing membawa celurit.

    “Awalnya gara-gara handphone, korban sendirian, pelaku tiga orang bawa celurit semua,” kata Amri, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/2/2025).

    Aksi pembacokan tersebut terjadi Minggu dini hari, sekira pukul 01.30 WIB.

    Kanit Reskrim Polsek Klakah Aipda Lukas Christiawan juga mengkonfirmasi kasus pembacokan ini.

    Saat ini pihak kepolisian tengah mengumpulkan barang bukti dan keterangan sejumlah saksi.

    Sementara jenazah Robi berada di RSUD dr Haryoto Lumajang untuk diautopsi.

    “Kita masih menunggu hasil otopsi dan mengambil keterangan saksi. Rencana besok Polres akan umumkan hasil penyelidikan,” ujar Lukas.

    Aksi Pembacokan Lainnya

    Aksi pembacokan lainnya yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang juga terjadi di Jember, Jawa Timur.

    Seorang anak bernama Akbar alias A (19) menebas leher ayahnya sendiri, Zainul Arifin alias Haji Jaenuri (60) di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Senin (27/1/2025).

    Akbar kini tengah dirawat di rumah sakit, karena sempat mencoba mengakhiri hidup setelah membunuh ayahnya.

    AKP Fatchurrahman, Kapolsek Puger menuturkan, ada luka sedalam 10 centimeter di leher Akbar karena gagal akhiri hidup.

    “Luka sayatan sedalam 10 centimeter itu mengenai saluran pernapasannya.”

    “Selama dirawat, tangan A diborgol dan dijaga ketat oleh polisi. Ada dua anggota yang berjaga di pintu ruang perawatan secara bergantian,” ucapnya, Rabu (29/1/2025).

    Mengutip TribunJatim.com, Akbar dijadwalkan akan menjalani operasi di RSD dr Soebandi Jember untuk menutup luka tersebut.

    “Operasi dijadwalkan Rabu malam, paling lama Kamis,” kata AKP Fatchurrahman.

    Fatchur menambahkan, Akbar sempat menggorok lehernya sendiri setelah memenggal leher ayah kandungnya.

    Beruntung, aksi tersebut digagalkan oleh warga.

    “Kondisi A sekarang mulai membaik dan sudah bisa berbicara, bahkan sempat bertanya kepada polisi, ‘Pak kenapa tangan saya diborgol? Bukankah acaranya sudah selesai’,” ucap AKP Fatchurrahman menirukan pernyataan pelaku.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Anak yang Penggal Kepala Ayah di Jember Tanya Soal Borgol: Bukankah Acaranya sudah Selesai?

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Imam Nawawi)(Kompas.com, Miftahul Huda)

  • Damkar Jember Hadapi Sejumlah Persoalan, Apa Saja?

    Damkar Jember Hadapi Sejumlah Persoalan, Apa Saja?

    Jember (beritajatim.com) – Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menghadapi sejumlah persoalan, mulai dari kendaraan operasional hingga ketersediaan sarana pemadaman api di sejumlah titik.

    “Mau dibilang apa? Kondisi riil kami, pengadaan kendaraan damkar di Jember terakhir pada 2014 kalau tidak salah. Sementara untuk mobilitas coverage afrea 31 kecamatan, di Mako (Markas Komando) hanya ada dua unit kendaraan,” kata Kepala UPT Damkar Jember Ahmad Sidiq, Sabtu (1/2/2025).

    Sementara itu di tiga pos, yakni Kalisat, Ambulu, dan Rambipuji, hanya ada tiga unit. “Untuk manajemen wilayah kebakaran, prosedur operasional standarnya, kami harus 15 menit sampai di lokasi kebakaran. Jadi sangat kurang sekali,” kata Sidiq.

    Sidiq mencontohkan pemadam kebakaran Pos Kecamatan Rambipuji yang memiliki wilayah kerja hingga Kecamatan Tanggul, Sumberbaru, dan Kencong. Dengan jarak perjalanan yang jauh, kendaraan pemadam baru sampai ke lolasi kebakaran kurang lebih satu jam.

    “Bandingkan dengan Kota Batu yang punya tiga kecamatan, tapi mobil damkarnya 15-20 unit. Kita yang punya 31 kecamatan, hanya punya lima unit mobil dan sudah berusia lanjut. Mudah-mudahan ke depan ada akselerasi dari pemerintah daerah, perhatian khusus di samping kami mengajukan hibah ke pemerintah pusat,” kata Sidiq.

    Sidiq sempat menyampaikan masalah ini saat bertemu Bupati Hendy Siswanto, di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (31/1/2025). “Perlu ada pos baru lagi di Tanggul. Tapi tentu perlu tambahan tenaga dan sarana mobil,” kata Hendy.

    Tak hanya mobil pemadam. Hidran di Jember sebagai lokasi mengambil air juga minim. Hanya ada lima buah di kawasan kota yang berfingsi, yakni di Jalan Sentot, Jalan Gajah Mada, Jalan Kartini, Jalan PB Sudirman, dan Johar Plasa.

    Pasukan damkar berharap lebih banyak hidran yang difungsikan. “Menurut teman-teman, ada sembilan hidran. Tentunya dengan melihat volume air yang ada. Kalau volume air berkurang, meski ada hidran aka terkendala,” kata Hendy.

    Hendy memandang perlu ada uji coba pengaktifan hidran. “Apakah menganggu kondisi jaringan perpipaan pelanggan PDAM. Saya menyampaikan ke Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (yang membawahi UPT Damkar) agar berkoordinasi dengan PDAM,” katanya.

    Hendy juga menyarankan damkar berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara terkait mitigasi dan sosialisasi arus rendah. “Saat pergantian musim hujan ke kemarau, akan jadi problem kalau tidak ada sosialisasi kabel-kabel rumah tangga yang di-jumper. Arus rendah ini berbahaya sekali karena berpotensi menyebabkan kebakaran,” katanya.

    Mengatasi kekurangan mobil pemadam, Hendy menyarankan Damkar Jember melakukan kerja sama antarkabupaten, yang melibatkan Jember, Banyuwangi, Probolinggo, Bondowoso, Lumajang, terkait perbatasan. Apabila terjadi kebakaran di perbatasan, kita bisa meminta bantuan tetangga-tetangga sebelah,” katanya.

    Hendy juga menerima laporan soal tidak adanya inspektur dan analis damkar di Jember. Seorang inspektur damkar harus menjalani pendidikan untuk menguasai kompetensi lebih tinggi soal penanganan kebakaran.

    “Inspektur damkar ini yang memprogramkan mitigasi dan menjadi motor utama. Ini jadi pekerjaan rumah Satpol PP untuk menaikkan grade teman-teman dengan menyekolahkan mereka, dan menyediakan anggarannya,” katanya.

    Sementara itu, analis damkar bertugas menangani tata kelola administrasi keuangan dan perencanaan. “Karena damkar ini, meskipun tidak ada accident, harus ada pelatihan -pelatihan periodik dan simulasi. Analis ini yang punya kompetensi ini,” kata Hendy. [wir]

  • Dua Pemuda Malang Masuk Jurang 50 Meter di TNBTS, Diduga Sopir Mengantuk

    Dua Pemuda Malang Masuk Jurang 50 Meter di TNBTS, Diduga Sopir Mengantuk

    Lumajang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di blok Watu Tulis, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu (1/2/2025). Sebuah mobil pikap Mitsubishi L300 dengan nomor polisi N-8525-EU terperosok ke jurang sedalam 50 meter, menyebabkan dua orang luka serius.

    Korban dalam insiden ini adalah Alif Alfan Ubaidillah (23), warga Kecamatan Pakis, dan rekannya, M. Rojikin (27), warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Keduanya mengalami luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Lumajang, Ipda Yoyok Widarto, mengungkapkan bahwa kecelakaan diduga terjadi akibat sopir mengantuk saat mengemudikan kendaraan.

    “Sopir diduga mengantuk sehingga terjadi kecelakaan tunggal. Keduanya mengalami luka-luka,” ujar Yoyok.

    Sebelum kejadian, mobil pikap tersebut dalam perjalanan pulang ke Kabupaten Malang setelah mengantarkan muatan telur dari Kabupaten Jember. Kendaraan yang melaju dari arah timur menuju barat itu diduga tidak terkendali saat menikung ke kiri, hingga akhirnya terjatuh ke jurang di sisi kanan jalan.

    Proses evakuasi korban berlangsung cukup lama dan melibatkan puluhan orang, termasuk anggota TNI, Polsek, serta warga setempat. Medan yang curam dengan kemiringan hingga 45 derajat menjadi tantangan dalam upaya penyelamatan.

    Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tumpang, Kabupaten Malang, untuk mendapatkan perawatan intensif. “Saat ini korban sudah berada di RS Tumpang dengan kondisi luka di beberapa bagian tubuh,” pungkas Yoyok.

    Pihak kepolisian mengimbau para pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama di jalur rawan kecelakaan seperti kawasan TNBTS. [vid/ian]