kab/kota: Lumajang

  • Kecelakaan Hari Ini di Lumajang: Sopir Meninggal Bus Tiba-tiba Menabrak Pohon, Ada Pertanda Keluhan

    Kecelakaan Hari Ini di Lumajang: Sopir Meninggal Bus Tiba-tiba Menabrak Pohon, Ada Pertanda Keluhan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan terjadi di wilayah Lumajang, Jawa Timur, melibatkan bus jurusan Jember – Surabaya Ladju yang tiba-tiba menabrak pohon.

    Kejadian kecelakaan terjadi tepatnya di ruas jalan nasional Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025).

    Kecelakaan tersebut turut merenggut nyawa sang sopir bernama M Sholihin (56).

    Bus dengan nomor polisi N 7611 UW itu kemudian terhenti berada di halaman seorang warga yang berada di pinggir jalan. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Lumajang Ipda Dendy Cucu menjelaskan peristiwa kecelakaan terjadi diduga lantaran sopir menghembuskan nafas terakhir saat mengemudi. 

    “Pengemudi punya riwayat penyakit dalam,” ujar Dendy ketika dikonfirmasi.

    “Sebelum kecelakaan, memang yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung,” sambungnya.

    Kejadian kecelakaan ini bermula saat bus Ladju berwarna putih biru itu melaju dari Jember menuju Lumajang. 

    Usai keluar dari Terminal Minak Koncar Lumajang, tiba-tiba bus masuk ke SPBU Kedungjajang. 
     
    Sesaat setelah keluar dari terminal, kernet diketahui mendapati sang sopir mengeluhkan kondisi badannya. 

    Bus kemudian putar balik menuju terminal. Saat bus sampat di terminal, rencananya seluruh penumpang akan diturunkan dan dioper ke bus yang lain.

    Takdir berkata lain, sebelum sampai ke terminal, sopir sudah meninggal dunia hingga kecelakaan tak bisa dihindarkan. 

    Pengemudi diketahui bernama M Sholihin (56) warga Jember, Jawa Timur. 

    “Jadi kernet atau kondektur dari bus ini adalah adik dari pengemudi. Dia menjelaskan jika kakaknya tersebut memang memiliki riwayat penyakit,” jelas Dendy. 

    Polisi mengkonfirmasi tidak korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kondisi muatan bus saat kejadian berlangsung tidak banyak penumpang.

    Warga di jalan raya juga tidak ada yang menjadi korban akibat peristiwa tersebut

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah bus Ladju jurusan Banyuwangi–Surabaya di jalan nasional wilayah Desa Kedungjajang, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025). Bus bernopol N 7611 UW tersebut oleng dan menghantam pohon hingga terperosok ke halaman rumah warga. Diduga, insiden terjadi akibat sopir yang meninggal dunia saat mengemudi.

    Sopir bus bernama Sholihin (56), warga Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, sempat mengeluhkan kondisi tubuhnya sebelum memutuskan untuk memutar balik bus ke terminal. Salah satu penumpang, Beni, mengungkapkan bahwa bus semula berangkat dari Terminal Minak Koncar Lumajang dengan tujuan Surabaya namun tiba-tiba masuk ke SPBU dan kemudian berputar arah.

    “Ini busnya dari terminal mau ke Surabaya, terus kok masuk ke pom bensin, ini saya kira mau isi solar tapi ternyata putar balik. Habis itu oleng jalannya, dan akhirnya nabrak,” terang Beni di lokasi kejadian.

    Kenek bus, Hariyanto, menjelaskan bahwa sopir merasa tidak enak badan setelah keluar dari terminal dan berniat membawa bus kembali agar penumpang dipindah ke kendaraan lain. Bus saat itu mengangkut 12 penumpang.

    “Jadi rencananya itu sopir ini mau putar balik karena nggak enak, penumpangnya mau dipindah bus lain. Tadi kalau bisa sampai ya semuanya selamat nggak sampai ada tabrakan,” jelas Hariyanto.

    Sayangnya, sebelum berhasil kembali ke terminal, Sholihin meninggal dunia di balik kemudi, membuat kendaraan kehilangan kendali dan menabrak pohon di pinggir jalan.

    Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Ipda Dendy Cucu, membenarkan korban memiliki riwayat penyakit jantung. “Nah, ini sopir busnya meninggal dunia saat mengemudi, memang yang bersangkutan ini memiliki riwayat penyakit jantung,” ungkapnya.

    Tidak ada korban jiwa dari penumpang dalam insiden tersebut, namun para penumpang mengalami kepanikan akibat kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba. [has/beq]

  • Oknum Guru Lecehkan Siswi SMP di Lumajang Belum Ditetapkan Tersangka

    Oknum Guru Lecehkan Siswi SMP di Lumajang Belum Ditetapkan Tersangka

    Lumajang (beritajatim.com) – Oknum guru ekstrakulikuler yang melakukan pelecehan kepada enam siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diketahui belum ditetapkan sebagai tersangka.

    Padahal sebelumnya, oknum guru itu sudah mengakui semua perbuatan tidak senonoh tersebut. Pelaku mengakui perbuatannya saat menjalani pemeriksaan internal oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lumajang.

    Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengatakan, pelaku masih berstatus sebagai saksi dalam kasus pelecehan tersebut.

    Menurut Untoro, pihaknya telah memeriksa korban dan saksi pelapor pada Rabu (17/4/2025). Namun, dia tidak menjelaskan apakah juga sudah memeriksa oknum guru yang bersangkutan.

    “Ini hari Rabu sore sudah dilakukan pemeriksaan korban dan saksi pelapor. Untuk kelanjutan (proses penetapan tersangka kepada pelaku, Red) nanti kami infokan kembali,” terangnya singkat ketika dikonfirmasi, Kamis (17/4/2025).

    Sebelumnya, oknum guru yang berdinas di salah satu sekolah dasar itu diduga sudah melakukan pelecehan seksual kepada sejumlah siswi SMP di Kabupaten Lumajang.

    Kasus asusila itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dindikbud Lumajang Nugraha Yudha Mudiarto. Belakangan diketahui, terduga pelaku berprofesi sebagai guru ekstrakurikuler drumband.

    “Sementara ini sudah ada enam siswi yang diketahui menjadi korban, mereka rata-rata berperan sebagai mayoret dalam grup drumband,” ungkapnya. [has/beq]

  • Alasan Pemkab Lumajang Pilih Motor PCX untuk Operasional Kades, Bisa Dipakai Ibu-ibu PKK
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 April 2025

    Alasan Pemkab Lumajang Pilih Motor PCX untuk Operasional Kades, Bisa Dipakai Ibu-ibu PKK Surabaya 17 April 2025

    Alasan Pemkab Lumajang Pilih Motor PCX untuk Operasional Kades, Bisa Dipakai Ibu-ibu PKK
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, memberi alasan mengapa memilih motor
    Honda PCX
    sebagai
    kendaraan operasional
    kepala desa.
    Sebelumnya diberitakan, Pemkab Lumajang berencana membeli 198 unit motor Honda PCX yang akan dibagikan ke seluruh kepala desa yang ada di Lumajang.
    Anggaran yang dibutuhkan untuk membeli ratusan motor ini diperkirakan antara Rp 6,7 miliar- Rp 7,9 miliar.
    Rencananya, pendanaannya menggunakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) APBD 2024 yang diperkirakan mencapai Rp 50 miliar.
    Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma mengatakan, pemilihan jenis kendaraan operasional berupa Honda PCX merupakan usulan dari kepala desa.
    Alasannya, motor
    matic
    bisa digunakan oleh semua kalangan, termasuk ibu-ibu penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
    “Alasannya kepala desa agar bisa digunakan oleh ibu penggerak PKK karena kepala desa
    kan
    juga dibantu ibu kepala desa untuk menggerakkan PKK.”
    “Jadi kepala desa memilih PCX supaya bisa memberikan manfaat maksimal,” kata Yudha di Kantor Bupati Lumajang, Rabu (16/4/2025) kemarin.
    Ada pun, kendaraan operasional desa yang saat ini adalah motor sport jenis Honda MegaPro. Kendaraan ini identik ditunggangi oleh pria.
    Yudha menyebut, tidak semua kepala desa di Lumajang laki-laki. Menurut dia, banyak kepala desa saat ini dijabat oleh kaum perempuan, termasuk perangkat desa.
    Sehingga, pemilihan motor
    matic
    ini dirasa tepat untuk digunakan sebagai kendaraan operasional desa.
    “Jadi supaya bisa digunakan
    bareng-bareng
    , bisa
    Pak
    kades,
    Bu
    kades, ada juga
    kan
    sekdes dan perangkat desa yang perempuan,” sambung dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kamis Pagi, Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Semburan Kolom Abu 900 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 April 2025

    Kamis Pagi, Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Semburan Kolom Abu 900 Meter Surabaya 17 April 2025

    Kamis Pagi, Gunung Semeru 3 Kali Meletus, Semburan Kolom Abu 900 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis (17/4/2025).
    Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami tiga kali letusan sejak pukul 00.00 hingga 07.30 WIB.
    Erupsi pertama terjadi pada pukul 04.07 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas sedang setinggi 700 meter di atas puncak kawah, mengarah ke selatan dan barat daya.
    Disusul pada pukul 05.45 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa kolom abu berintensitas sedang dengan tinggi 800 meter yang mengarah ke utara.
    Terbaru, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada pukul 06.10 WIB dengan semburan abu vulkanik berintensitas tebal setinggi 900 meter yang mengarah ke timur laut.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 17 April 2025 pukul 06.10 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis.
    Sebelumnya, pada Rabu (16/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 61 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” sebut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Enam Siswi Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru di Lumajang

    Enam Siswi Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Kasus pelecehan yang dilakukan oknum guru ekstrakulikuler di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sudah memakan banyak korban.

    Informasinya, sudah ada enam siswi yang dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oknum guru ekstrakulikuler tersebut.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lumajang Nugraha Yudha Mudiarto mengatakan, dari jumlah siswi yang sudah menjadi korban masih ada kemungkinan bisa bertambah.

    Terlebih jika mengingat pelaku merupakan guru yang melatih drumband di 30 sekolah di wilayah Lumajang.

    Belakangan diketahui bahwa mayoritas siswi yang menjadi korban merupakan mayoret drumband.

    “Ini informasi sementara ada enam korban, tapi ini masih kita dalami, rata-rata korbannya mayoret. Sedangkan jumlah lembaga yang diampu pelaku ini ada 30, jadi mungkin masih bisa berkembang,” terangnya, Rabu (16/4/2025).

    Atas tindakan tidak senonoh itu, proses pemanggilan terhadap pelaku diakui sudah dilakukan untuk memberikan keterangan dari adanya laporan tersebut.

    Upaya pemanggilan mengungkapkan bahwa perilaku bejat itu memang benar dilakukan oleh pelaku kepada sejumlah siswi.

    “Jadi, ini pelaku sudah kami panggil untuk dimintai keterangan dan yang bersangkutan mengakui semua perbuatannya,” ungkapnya.

    Sebelumnya diberitakan bahwa seorang siswi kelas I di salah satu SMP di Lumajang berinisial R (14) telah menjadi korban pelecehan seksual.

    Belum diketahui pasti sejauh mana aksi pelecehan itu sudah dilakukan oknum guru cabul tersebut kepada sejumlah siswinya. [has/beq]

  • Modus Guru Olahraga di Lumajang Lecehkan Siswi SD, Lakukan Adegan Tak Senonoh saat Video Call – Halaman all

    Modus Guru Olahraga di Lumajang Lecehkan Siswi SD, Lakukan Adegan Tak Senonoh saat Video Call – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pelecehan seksual terjadi di sebuah SD di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Pelaku merupakan guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) bernama Jumadi yang kini telah ditangkap.

    Kasubsi Pidum Sihumas Polres Lumajang, Ipda Untoro, mengatakan pelaku telah diserahkan ke Unit Pidter Satreskrim Polres Lumajang.

    Kasus pelecehan terungkap setelah korban yang masih berusia 13 tahun melapor ke orang tua.

    Korban mengaku diajak video call dan pelaku melakukan adegan tak senonoh.

    “Kasus ini bermula ketika orang tua korban mengetahui adanya video call oknum guru honorer pada anaknya.”

    “Dari situ isi video ada dengan menunjukan alat kelamin, mengetahui kejadian itu orang tua datang ke kepala sekolah,” ungkapnya, Selasa (15/4/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Modus yang digunakan pelaku yakni menjanjikan nilai bagus dan memberi uang jajan.

    “Motif pelaku melakukan tindakan tersebut masih kami dalami. Sementara saat ini tersangka masih proses pemeriksaan, jadi perkembangan nanti akan kami beritahukan,” imbuhnya.

    Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal undang-undang nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.

    Kasus pelecehan juga terjadi di sebuah SMP di Lumajang dengan terlapor guru drumband bernama Didik Cahyo.

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha, mengaku mendapat laporan kasus pelecehan seksual sebelum lebaran kemarin.

    Salah satu korban mengaku diajak keluar pelaku dengan iming-iming handphone baru.

    Korban kemudian dibawa ke rumah pelaku di Kelurahan Jogoyudan, Lumajang.

    “Korban ini dijemput jam 8 malam dibawa ke rumah pelaku dan dipulangkan jam 12 malam, bentuk pelecehannya sudah fisik, tapi sejauh apa masih perlu visum,” bebernya.

    Saat diperiksa Dinas Pendidikan Lumajang, Didik mengakui perbuatannya.

    Hingga saat ini, ada enam siswi SMP yang melapor dan rata-rata mayoret drumband.

    Jumlah korban dapat bertambah lantaran proses penyelidikan masih berjalan.

    “Informasi sementara ada enam korban, tapi ini masih kita dalami, rata-rata korbannya mayoret, sedangkan jumlah lembaga yang diampu pelaku ini ada 30, jadi mungkin masih bisa berkembang,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Amankan Oknum Guru Olahraga di Lumajang, Diduga Lecehkan Siswa, Video Call Tak Senonoh dan Kompas.com dengan judul Guru Drumband Lecehkan 6 Siswi di Lumajang, Rata-rata Korbannya Mayoret

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Erwin) (Kompas.com/Miftahul Huda)

  • Mobil Sayur Menumpuk di Malam Hari, Pasar Induk Bondowoso Macet Parah

    Mobil Sayur Menumpuk di Malam Hari, Pasar Induk Bondowoso Macet Parah

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Kemacetan sempat terjadi di sekitar Pasar Induk Bondowoso pada malam hari akibat antrean kendaraan pengangkut sayur.

    Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Nanang Dwi Hariyanto, menyebut penyebab utama karena parkir kendaraan yang tidak sesuai kesepakatan.

    “Itu (kegiatan malam) kemarin cuma menata parkir. Karena parkir ada di dua sisi. Kesepakatan bulan-bulan lalu, harusnya di kanan semua, tapi ternyata ada yang di kiri. Akhirnya macet. Ada yang keluar dari pasar, membuat mobilitas ke jalur Situbondo akhirnya terhambat,” kata Nanang pada BeritaJatim.com, Rabu (16/4/2025).

    Menurut data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, setiap malam terdapat sekitar 50 hingga 70 mobil dari luar kota yang datang untuk berdagang sayur.

    Mereka berdagang khususnya antara pukul 19.00 hingga 00.00 WIB. Kemacetan paling parah terjadi antara pukul 19.00 hingga 20.00 WIB.

    Meski demikian, Nanang menyebut seluruh pedagang sayur sangat kooperatif dan bahkan mengusulkan pembentukan paguyuban. Struktur organisasi dengan ketua dan sekretaris pun tengah disiapkan.

    “Alhamdulillah, pedagang sayur semua kooperatif bahkan minta dibentuk paguyuban. Banyak yang mendukung. Mereka datang dari Lumajang, Jember, Banyuwangi, dan Ijen,” jelasnya.

    Untuk mencegah kemacetan terulang, Satpol PP bersama Diskoperindag dan Satuan Lalu Lintas Polres Bondowoso akan rutin melakukan patroli lintas instansi ke depannya. [awi/aje]

  • Belum Reda Kasus Tempursari, Lumajang Kembali Dihebohkan Guru Cabul Lecehkan Satu Siswi

    Belum Reda Kasus Tempursari, Lumajang Kembali Dihebohkan Guru Cabul Lecehkan Satu Siswi

    Lumajang (beritajatim.com) – Oknum guru cabul di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur tampaknya cukup banyak dan mengkhawatirkan.

    Belum tuntas kasus oknum guru olahraga di Kecamatan Tempursari yang melecehkan siswinya dengan menunjukan alat kelamin dalam video call, kasus asusila oknum guru kembali terjadi.

    Kasus pelecehan itu dilaporkan menimpa siswi kelas I di salah satu SMP Negeri Lumajang. Tindakan tidak terpuji yang dilakukan seorang oknum guru drumband itu diketahui sudah sampai melakukan kontak fisik dengan korban.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang Nugraha Yudha Mudirato mengatakan, aksi pelecehan seksual itu dilakukan oleh seorang guru di SDN Banyuputih Lor II, Kecamatan Randuagung, bernama Didik Cahyo Jumaedi.

    Pelaku diketahui merupakan seorang guru SD sekaligus merangkap sebagai guru ekstrakurikuler drumband di sejumlah sekolah wilayah Lumajang.

    Belakangan diketahui, profesi sebagai guru ekstrakurikuler justru dimanfaatkan pelaku untuk melakukan pelecehan seksual kepada para siswi.

    “Ini saya dapat laporan dari kepala sekolah ada siswinya yang menjadi korban pelecehan seksual. Kejadiannya itu masih bulan puasa mendekati Lebaran kemarin,” terang Nugraha Yudha Mudiarto, Rabu (16/4/2025).

    Salah satu siswi SMP N di Lumajang yang menjadi korban pelaku diketahui berinisil R (14). Korban sempat diajak keluar oleh pelaku dengan iming-iming akan dibelikan sebuah handphone baru.

    Semula, korban dijemput pelaku di sekitar rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB dan dibawa ke rumah pelaku yang ada di Kelurahan Jogoyudan.

    “Jadi, korban ini dijemput jam delapan malam dan dibawa ke rumah pelaku, setelah itu dipulangkan jam 12 malam. Ini bentuk pelecehannya sudah fisik, tapi sejauh apa masih perlu visum,” ungkapnya. [has/aje]

  • Oknum Guru Honorer Cabul Lewat Video Call di Lumajang, Sempat Ancam Tak Beri Nilai Korban

    Oknum Guru Honorer Cabul Lewat Video Call di Lumajang, Sempat Ancam Tak Beri Nilai Korban

    Lumajang (beritajatim.com) – Oknum guru honorer olahraga yang melakukan pelecehan seksual kepada salah satu siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sempat memberi ancaman tidak mau memberi nilai kepada korban.

    Pelaku bernama Jumadi sebelumnya dilaporkan melakukan pelecehan seksual lewat video call ke korban berinisial N (13) video call.

    Informasi yang didapat dari video rekaman layar pesan singkat lewat aplikasi WhatsApp antara tersangka dan korban yang beredar memperlihatkan memang terdapat sebuah pesan ancaman dari tersangka.

    Ancaman yang diberikan tersangka diketahui tidak mau memberikan nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) kepada korban apabila aksi bejatnya ada yang mengetahui.

    Mendapat ancaman tersebut, korban diperlihatkan hanya membalas pesan singkat itu dengan jawaban iya.

    “Tapi jaga rahasia ya, kalau ada yang tahu tak kosongi nilai PJOK,” tulis Jumadi dalam pesan WhatsApp kepada korban, dikutip, Rabu (16/4/2025).

    Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimayu mengatakan, hasil penyelidikan sementara, korban diketahui sempat diiming-imingi akan diberikan sejumlah uang oleh tersangka apabila menuruti keinginannya.

    “Ini korban dijanjikan akan diberi uang oleh tersangka (jika mengikuti keinginan bejatnya, Red),” terangnya.

    Tersangka sudah dilakukan penahanan oleh Polres Lumajang untuk menjalani proses pemeriksaan.

    Atas tindakannya, tersangka dijerat dengan UU Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi Pasal 36 junto Pasal 45 Ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. [has/aje]