kab/kota: Lumajang

  • Wabup Lumajang Ogah Tanggapi Pro Kontra Motor PCX untuk Kades
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        26 April 2025

    Wabup Lumajang Ogah Tanggapi Pro Kontra Motor PCX untuk Kades Surabaya 26 April 2025

    Wabup Lumajang Ogah Tanggapi Pro Kontra Motor PCX untuk Kades
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, tetap akan membeli
    motor Honda PCX
    untuk 198 kepala desa sebagai kendaraan operasional meskipun ramai penolakan dari warga.
    Wakil Bupati Lumajang
    Yudha Adji Kusuma
    enggan menanggapi ramainya pro dan kontra pembelian motor Honda PCX untuk kepala desa.
    Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang berencana untuk mengganti kendaraan dinas 198 kepala desa berupa Honda Megapro yang sudah ada sejak 2009 dengan motor Honda PCX terbaru.
    Anggaran yang dibutuhkan untuk membeli ratusan motor PCX ini diperkirakan antara Rp 6,7 – 7,9 miliar, tergantung tipe yang hendak dibeli.
    Rencananya, pendanaannya menggunakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) APBD 2024 yang diperkirakan mencapai Rp 50 miliar.
    Rencana kebijakan ini mendapatkan respons beragam dari masyarakat, kepala desa, hingga anggota DPRD Lumajang.
    Warga yang diwawancarai
    Kompas.com
    menyatakan menolak karena berbagai alasan, mulai dari infrastruktur yang banyak butuh perbaikan segera hingga masa efisiensi yang seharusnya jadi momentum penghematan anggaran oleh pemerintah daerah.
    Sedangkan, kepala desa dan anggota dewan mendukung rencana kebijakan ini karena pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan kepada warga.
    Yudha mengatakan, pro dan kontra masyarakat atas kebijakan yang diambil pemerintah adalah hal yang lumrah.
    Yudha pun enggan menanggapi lebih lanjut terkait pro dan kontra yang terjadi.
    Menurutnya, ia juga sering menerima kritik terkait masalah tersebut.
    “Kalau itu (PCX)
    no comment
    , kita sering anu (diskusi) masalah itu,” ujar Yudha singkat di Gor Wirabhakti Lumajang, Sabtu (26/4/2025).
    Meski begitu, Yudha menyebut, pengadaan motor PCX untuk kepala desa akan tetap dilaksanakan meskipun menuai pro dan kontra di masyarakat.
    “Nanti kita lihat dulu, Insyaallah tetap (pengadaan motor PCX untuk kades),” tutupnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semeru Erupsi 6 Kali Hari Ini, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

    Semeru Erupsi 6 Kali Hari Ini, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

    Lumajang

    Petugas mencatat Gunung Semeru mengalami enam kali erupsi hingga siang ini. Tinggi letusan mencapai 600 meter hingga 800 meter di atas puncak Mahameru.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 12.39 WIB. Visual letusan tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 143 detik,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dilansir Antara, Sabtu (26/4/2025).

    Petugas mencatat enam peristiwa erupsi itu terjadi pada rentang pukul 00.05 hingga 12.39 WIB siang ini.

    Pada pukul 10.39 WIB, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, itu erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 165 detik,” tuturnya.

    Secara berturut-turut erupsi pertama terjadi pada pukul 00.55 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak, kemudian pukul 01.29 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak.

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 125 detik,” katanya.

    Seiring dengan statusnya masih Waspada atau Level II, maka pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).

    “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” tuturnya.

    Selain itu masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    (jbr/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Pemuda Asal Bandung Ditemukan Meninggal

    Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Pemuda Asal Bandung Ditemukan Meninggal

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pengendara motor bernama Deden Roni (22), warga Desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, ditemukan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal dan tercebur ke Sungai Bondoyudo, Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jumat (25/4/2025) malam.

    Korban yang diketahui merupakan warga asli Bandung ini ditemukan sekitar pukul 20.00 WIB dalam kondisi tersangkut di bibir sungai bagian kiri sejauh 100 meter dari titik sepeda motornya terjatuh. Deden diketahui sehari-hari berjualan tas di pasar wilayah Lumajang.

    “Korban berhasil ditemukan pada pukul 20.00 WIB di jarak 100 meter dari lokasi terjatuh. Ini waktu ditemukan korban tersangkut di bibir sungai bagian kiri dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas Kapolsek Jatiroto, AKP Agus Sugiharto, Sabtu (26/4/2025).

    Kecelakaan terjadi saat Deden mengendarai sepeda motor Vega RR bernomor polisi P 3928 KV di jalan nasional Lumajang–Jember. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil identifikasi, korban tiba-tiba berbelok ke kanan hingga kehilangan kendali dan tercebur ke sungai.

    Petugas menemukan luka di bagian kepala sebelah kanan korban, yang diduga akibat benturan dengan pohon di lokasi kejadian. Polisi memastikan bahwa kejadian ini murni merupakan kecelakaan tunggal tanpa adanya unsur pidana.

    “Ini setelah hasil identifikasi dan keterangan sejumlah saksi, korban memang murni mengalami kecelakaan. Terlihat saat korban berjalan dari arah barat dan tiba-tiba berbelok ke kanan dan jatuh ke Sungai Bondoyudo,” imbuh AKP Agus.

    Jenazah korban sempat dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Haryoto Lumajang dan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk dimakamkan. [has/beq]

  • Korban Kecelakaan Tunggal Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ternyata Asal Bandung

    Korban Kecelakaan Tunggal Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ternyata Asal Bandung

    Lumajang (beritajatim.com) – Identitas pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan tunggal dan tercebur ke Sungai Bondoyudo, Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (25/4/2025) siang, akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Deden Roki (22), pemuda asal Bandung yang berdomisili di Desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.

    Kecelakaan terjadi saat korban mengendarai sepeda motor bernopol P 3928 KV dari arah Lumajang menuju Jember. Secara tiba-tiba, korban dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal dan tercebur ke aliran sungai yang cukup deras.

    Identitas korban terungkap setelah kakaknya, Didik Syaepudin, mendatangi lokasi kejadian. Ia mengenali sepeda motor yang digunakan korban dari foto yang beredar di media sosial.

    “Jadi, adik saya ini memang KTP masih asal Bandung, tapi tiap hari tetap pulang ke Kecamatan Rambipuji, Jember. Kerjanya jualan tas di Kabupaten Lumajang,” terang Didik, di lokasi kejadian.

    “Jadi awalnya saya tahunya dari media sosial, lihat foto motor yang ternyata punya adik saya. Jadinya saya langsung ke lokasi untuk memastikan dan ternyata memang benar ini motor adik saya,” tambahnya.

    Proses pencarian terhadap korban masih dilakukan hingga Jumat petang. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menjelaskan bahwa upaya penyisiran dilakukan menggunakan dua unit perahu karet dan alat pemindai bawah air (Underwater Searching Device/ USD) milik Basarnas.

    “Sampai pukul enam sore tadi upaya pencarian belum membuahkan hasil. Untuk sementara pencarian dihentikan dulu dan akan dilanjutkan besok pagi,” jelas Yudhi. [has/beq]

  • Remaja Terlibat Balap Liar di JLS Lumajang Tabrak Mobil, Satu Luka-Luka

    Remaja Terlibat Balap Liar di JLS Lumajang Tabrak Mobil, Satu Luka-Luka

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi balap liar yang berlangsung di Jalur Lintas Selatan (JLS) Desa Bagong, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebabkan kecelakaan lalu lintas, Jumat (25/4/2025) sore.

    Insiden tersebut melibatkan sepeda motor milik salah satu pembalap liar dan sebuah mobil pribadi yang tengah melintas di lokasi kejadian. Korban kecelakaan, Sutrisno, menyampaikan bahwa dirinya saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari Tulungagung menuju Jember.

    Saat melewati kawasan JLS Lumajang, tiba-tiba muncul sekelompok remaja yang diketahui masih di bawah umur dan sedang melakukan aksi balap liar. Menyadari situasi berbahaya tersebut, Sutrisno memperlambat laju kendaraannya. Namun nahas, salah satu pembalap yang menghindari sebuah truk dari arah timur justru menabrak bagian depan mobil Sutrisno.

    “Jadi saya ini dari Tulungagung mau pulang ke Jember, pas di JLS ada balapan baru saja start. Sudah saya pelankan kendaraan tapi karena ada truk akhirnya dia menghindar menabrak mobil saya,” kata Sutrisno di Polsek Pasirian, Jumat (25/4/2025).

    Akibat kejadian itu, pembalap yang menabrak mobil mengalami luka ringan dan harus menjalani perawatan di Puskesmas Kecamatan Pasirian. Sementara Sutrisno dan keluarganya yang berada di dalam mobil selamat dan tidak mengalami luka.

    “Ini pembalap yang menabrak masih anak-anak, dia luka-luka, kalau keluarga saya yang di dalam mobil alhamdulillah baik-baik saja hanya kaget saja,” tambahnya.

    Kapolsek Pasirian Iptu Loni Roi Madhona menyatakan bahwa dua sepeda motor yang digunakan dalam aksi balap liar telah diamankan oleh pihak kepolisian. Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    “Untuk korban jiwa tidak ada, hanya luka saja pengendara roda dua, sementara motornya kita amankan di Polsek,” ungkapnya. [has/beq]

  • Gunung Semeru Lumajang Erupsi Setinggi 900 Meter Jumat Petang

    Gunung Semeru Lumajang Erupsi Setinggi 900 Meter Jumat Petang

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi, Jumat (25/4/2025).

    Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan, erupsi setinggi 900 meter itu terjadi pada pukul 17.41 WIB.

    Kolom abu dilaporkan teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter berdurasi 152 detik.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 17.41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter berdurasi 152 detik,” terang Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, belum ada laporan dampak erupsi yang diterima.

    Meski begitu, warga bermukim, utamanya penambang pasir diimbau untuk tidak melakukan aktivitas hingga sejauh delapan kilometer dari puncak Gunung Semeru. Jarak aktivitas masih dibatasi di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.

    “Ini untuk dampak sementara belum ada laporan, tapi tetap harus waspada dan siaga untuk warga di lereng gunung, utamanya penambang. Ini Gunung Semeru masih bersifat fluktuatif,” katanya, Jumat (25/4/2025) sore.

    Status Gunung Semeru diakui masih berada di level II (waspada), sehingga masyarakat tetap direkomendasikan untuk membatasi jarak aktivitas dengan menjauhi daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Semeru saat cuaca sedang buruk.

    Jarak rekomendasi bertujuan untuk upaya antisipasi dan mewaspadai potensi munculnya awan panas dan guguran lava. Selain itu juga dikhawatirkan bisa terdampak banjir lahar dingin yang bisa muncul saat terjadi hujan di sekitaran lereng.

    “Ini untuk aktivitas dari puncak dibatasi sejauh delapan kilometer, di luar itu sepanjang 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan juga harus dijauhi. Utamanya saat hujan dan cuaca buruk. Ini untuk potensi bisa terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar sampai jarak 13 kilometer dari puncak,” ungkap Yudhi Cahyono. (has/ted)

  • Seorang Pria Dilaporkan Hilang Setelah Nyungsep di Sungai Bondoyudo Lumajang

    Seorang Pria Dilaporkan Hilang Setelah Nyungsep di Sungai Bondoyudo Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Insiden kecelakaan tunggal terjadi di jalan nasional Lumajang – Jember, Jumat (25/4/2025). Diduga mengantuk, seorang pengendara sepeda motor dilaporkan nyungsep dan hilang di sungai Bondoyudo, Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Semula, korban yang mengendarai sepeda motor Vega RR dengan Nopol P 3928 KV diketahui berjalan dari arah Barat (Lumajang) menuju Timur (Jember).

    Secara tiba-tiba korban justru berbelok ke arah kanan dan langsung tercebur ke sungai Bondoyudo bersama dengan sepeda motor yang dikendarainya.

    Saksi mata Jumari mengatakan, setelah melihat korban terjatuh ke sungai, dia langsung mendekat untuk memberi pertolongan. Sayangnya, setelah tiba di tempat pengendara itu terjatuh, tubuh korban tidak ditemukan dan hanya menemukan sepeda motor korban.

    “Awalnya saya lihat ada seorang pria yang bawa sepeda motor sendirian, tau-tau dia oleng ke kanan dan jatuh ke sungai, belum sampai lima menit sudah saya dekatin dan mau bantu, cuma udah nggak ada orangnya,” terangnya di lokasi kejadian.

    Saat kejadian, kondisi lalu lintas diakui sangat lenggang dari kendaraan, sehingga korban dipastikan mengalami kecelakaan tunggal hingga akhirnya tercebur ke sungai.

    “Ini sepi nggak ada kendaraan waktu kejadian, laka tunggal ini, entah dia (korban) sakit atau gimana gatau juga. Tapi dia ini langsung belok ke kanan, jalannya gak oleng dan langsung belok kanan aja,” tambah Jumari.

    Anggota Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang Aipda Arie Dwi Handoko menjelaskan, korban diduga berkendara dalam keadaan mengantuk sebelum oleng ke kanan dan tercebur ke sungai Bondoyudo.

    Identitas korban belum diketahui karena proses pencarian masih dilakukan. Sementara, baru diakui kendaraan milik korban berasal dari Dusun Gayam, Desa Rambigudang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    “Secara kronologi pengendara ini berjalan dari arah barat ke timur, di tengah perjalanan oleng ke kanan dan tercebur ke sungai yang ada di seberang jalan diduga itu mungkin mengantuk. Identitas korban sementara belum diketahui, sementara kendaraannya dari Dusun Gayam dan masih kita koordinasikan apa benar korban berasal dari sana,” ungkap Arie.

    Pantauan Beritajatim.com di lokasi kejadian, proses pencarian korban dilakukan dengan mengerahkan dua perahu karet milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Sampai pukul 15.30 WIB keberadaan korban belum ditemukan petugas. (has/ted)

  • Kasus Ladang Ganja Semeru, Terdakwa Beberkan Ada 14 Pelaku Lain Belum Tertangkap

    Kasus Ladang Ganja Semeru, Terdakwa Beberkan Ada 14 Pelaku Lain Belum Tertangkap

    Lumajang (beritajatim.com) – Kasus temuan ladang ganja di kawasan lereng Gunung Semeru, Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih terus bergulir.

    Informasi yang cukup bikin heboh muncul dari dua terdakwa, Suwari dan Jemaat. Mereka menyebut masih ada 14 orang pelaku yang diakui memiliki profesi sama sebagai penanam ganja dan belum tertangkap.

    Terdakwa Suwari mengatakan, sebelum aktivitas ilegal penanaman ganja terbongkar, terdakwa lain bernama Ngatoyo yang sudah meninggal saat menjalani penahanan satu bulan lalu sempat mengumpulkan 14 orang termasuk dirinya dan Jumaat.

    Saat berkumpul itulah masing-masing dari mereka diberi bibit oleh Ngatoyo untuk ditanam di ladang ganja di kawasan hutan Dusun Pusung Duwur.

    “Saat itu saya dapat 177 bibit (ganja), Jumaat 115 bibit, yang lain saya tidak tahu berapa. Untuk lokasi tanamnya di tanah miring itu,” beber Suwari, Jumat (25/4/2025).

    Sejumlah pelaku berkumpul itu diketahui masih lolos dari jeratan hukum, padahal mereka juga sempat dipanggil bersama dengan Suwari dan Jumaat untuk dimintai keterangan oleh polisi di Polsek Senduro pada September 2024.

    Sehingga, saat itu pihak kepolisian hanya menangkap dua orang yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka pemilik ladang ganja.

    “Ini dipanggil per-dua orang ke polsek, tapi kenapa yang ditangkap hanya kami saja (Suwari dan Jumaat, Red),” terang Suwari.

    Setelah dilakukan penahanan, Suwari mengaku sempat diminta untuk bungkam oleh Ngatoyo untuk tidak membongkar 14 nama pelaku lain yang ikut menanam ganja.

    “Jadi dulu sempat dibilang jangan sampai ngomong yang 14 orang ini,” ungkapnya.

    Sampai saat ini Polres Lumajang diketahui sudah menangkap enam orang yang ditetapkan sebagai terdakwa dan tengah menjalani persidangan. Sejumlah terdakwa itu adalah Tomo, Tono, Bambang, Suwari dan Jumaat.

    Sementara satu terdakwa lain bernama Ngatoyo telah dilaporkan meninggal dunia saat ditahan di Lapas Kelas II B Lumajang satu bulan lalu.

    Informasi lain, terdakwa Tomo, Tono, dan Bambang minggu depan dijadwalkan menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. [has/beq]

  • Khofifah sebut Jatim jadi pionir inovasi produktivitas tebu

    Khofifah sebut Jatim jadi pionir inovasi produktivitas tebu

    Jawa Timur tidak hanya menjadi produsen utama gula, tetapi juga pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu

    Surabaya, Jatim (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut wilayah Jatim sebagai pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu nasional, sekaligus penopang utama ketahanan pasokan gula di Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat menerima audiensi jajaran direksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang dipimpin Direktur Utama Mahmudi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jatim, Kamis (24/4) malam.

    “Jawa Timur tidak hanya menjadi produsen utama gula, tetapi juga pionir dalam inovasi dan peningkatan produktivitas tebu,” ujar Khofifah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Jatim, Jumat.

    Khofifah menjelaskan Jawa Timur merupakan lumbung tebu terbesar di tanah air, dengan 32 pabrik gula tersebar di 16 kabupaten/kota.

    Beberapa di antaranya yakni Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Malang, Kediri, Madiun, Tulungagung, dan Sidoarjo.

    Mengacu pada data Kementerian Pertanian 2024, pabrik-pabrik tersebut menyumbang 51,87 persen dari total produksi gula nasional.

    “Persentase tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai sentra penghasil gula terbesar di Indonesia,” tambahnya.

    Khofifah juga menekankan pentingnya penguatan kebijakan pendukung industri gula. Salah satunya melalui penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pengembangan Perkebunan Tebu Terpadu, yang menjadi landasan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan petani.

    Data Dinas Perkebunan Jawa Timur per 15 Oktober 2024 mencatat, luas lahan tebu yang telah digiling mencapai 229.869 hektare, dengan produksi tebu sebesar 16,15 juta ton dan menghasilkan gula sebanyak 1,22 juta ton. Rendemen juga mengalami peningkatan menjadi 7,47 persen.

    Sementara itu, stok gula kristal putih di Jawa Timur pada periode yang sama mencapai 669.224 ton. Terdiri dari 59.821 ton di tingkat petani, 443.867 ton di pedagang, 133.095 ton di pabrik, dan 32.442 ton di PTPN.

    “Ini menunjukkan posisi strategis Jawa Timur sebagai penyangga utama stok gula nasional,” kata Khofifah.

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengajak SGN untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun ekosistem gula yang berkelanjutan, termasuk dalam upaya peremajaan kebun, pengembangan varietas unggul, dan penerapan teknologi modern di sektor pertanian.

    “Produktivitas dan efisiensi harus terus didorong guna meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pasokan gula nasional,” tegasnya.

    Mantan Menteri Sosial itu optimistis melalui sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Jawa Timur akan terus menjadi motor penggerak swasembada gula nasional.

    Mahmudi menyatakan kesiapannya untuk mendukung langkah strategis Pemprov Jatim.

    Ia menargetkan produksi gula nasional sebesar 2 juta ton pada 2027, dengan 75 persen di antaranya berasal dari Jawa Timur.

    “SGN juga akan mempercepat modernisasi industri gula dan memperkuat kemitraan dengan petani,” ujarnya.

    Sebagai tindak lanjut, Pemprov Jatim dan SGN sepakat membentuk tim kerja lintas sektor guna menyusun strategi pengembangan industri gula ke depan.

    Strategi tersebut meliputi percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) khusus petani tebu, pengaturan tebu penampungan (pok-pokan), pengelolaan distribusi antarwilayah, serta penetapan awal musim giling berbasis kemasakan tebu.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 April 2025

    Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter Surabaya 24 April 2025

    Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Kamis (24/4/2025).
    Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa
    Gunung Semeru
    mengalami erupsi sebanyak 5 kali sejak pukul 00.00 hingga 09.00 WIB.
    Erupsi
    pertama terjadi pada pukul 01.32 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 600 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke barat daya.
    Disusul pada pukul 06.03 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa kolom abu berintensitas tebal dengan tinggi 700 meter yang juga mengarah ke barat daya.
    Selanjutnya, terjadi 3 kali erupsi secara berurutan dengan tinggi letusan 600 meter pada pukul 07.28, 07.49, dan 08.28 WIB.
    “Terjadi
    erupsi Gunung Semeru
    pada hari Kamis, 24 April 2025 pukul 06.03 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” kata petugas PPGA Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangan tertulis pada Kamis (24/4/2025).
    Sebagai informasi, pada Selasa (23/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 38 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.