kab/kota: Lumajang

  • BPN Lumajang Bungkam Usai Kantornya Digeledah Kejari
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    BPN Lumajang Bungkam Usai Kantornya Digeledah Kejari Surabaya 1 Agustus 2025

    BPN Lumajang Bungkam Usai Kantornya Digeledah Kejari
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lumajang menolak memberikan pernyataan setelah digeledah tim penyidik pidana khusus (Pidsus)
    Kejaksaan Negeri Lumajang
    .
    Penggeledahan berlangsung pada Jumat (1/8/2025) di kantor BPN yang berlokasi di Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
    Proses penggeledahan berlangsung selama kurang lebih empat jam, dimulai dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
    Penggeledahan tersebut berkaitan dengan dugaan
    alih fungsi Sungai
    Asem menjadi lahan perumahan.
    BPN telah menerbitkan tiga sertifikat di lokasi yang dianggap ilegal karena perubahan fungsi sungai tersebut.
    Dari hasil penggeledahan, Kejaksaan menyita sejumlah dokumen penting, antara lain tiga bendel peta wilayah di dua kecamatan, tiga bendel permohonan sertifikat asal tanah.
    Kemudian, satu lembar hasil cetak pola ruang menggunakan art map, serta tiga dokumen hasil cetak pola ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lumajang.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, suasana di Kantor
    BPN Lumajang
    tampak sepi setelah penggeledahan.
    Saat dimintai tanggapan mengenai peristiwa tersebut, petugas resepsionis meminta agar Kompas.com mengirimkan surat resmi untuk permohonan wawancara.
    “Harus bersurat dulu untuk permohonan wawancara,” ujar petugas resepsionis.
    Kompas.com juga berupaya menghubungi Kepala Kantor BPN Lumajang, Muslim, melalui telepon dan pesan WhatsApp.
    Namun, panggilan telepon tidak diangkat, dan pesan WhatsApp yang dikirim hanya dibalas singkat dengan keterangan ketidaktahuan mengenai kasus tersebut.
    “Tidak tahu,” jawab Muslim singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejari Lumajang Geledah Kantor BPN, Temukan 3 Sertifikat Diduga Ilegal
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    Kejari Lumajang Geledah Kantor BPN, Temukan 3 Sertifikat Diduga Ilegal Surabaya 1 Agustus 2025

    Kejari Lumajang Geledah Kantor BPN, Temukan 3 Sertifikat Diduga Ilegal
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Kejaksaan Negeri Lumajang
    , Jawa Timur, melakukan penggeledahan di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Cabang Lumajang, yang terletak di Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Jumat (1/8/2025).
    Penggeledahan berlangsung selama kurang lebih empat jam, dimulai dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
    Kepala Kejaksaan Negeri Lumajang, Kosasih, menjelaskan bahwa penggeledahan tersebut berkaitan dengan kasus dugaan alih fungsi
    Sungai Asem
    menjadi lahan perumahan.
    “Tim penyidik Kejaksaan Negeri Lumajang melakukan upaya paksa berupa penggeledahan di Kantor Badan Pertanahan Nasional Cabang Lumajang,” ungkap Kosasih di Kantor Kejaksaan Negeri Lumajang.
    Dalam penggeledahan tersebut, kejaksaan menyita sejumlah dokumen penting, antara lain tiga bendel peta wilayah dari dua kecamatan, tiga bendel permohonan sertifikat asal tanah, satu lembar hasil cetak pola ruang menggunakan art map.
    Lalu, tiga dokumen hasil cetak pola ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
    Kosasih menyebutkan bahwa
    BPN Lumajang
    telah mengeluarkan tiga sertifikat untuk lokasi yang sebelumnya merupakan Sungai Asem dan kini telah dialihfungsikan menjadi perumahan.
    “Ini adalah rangkaian penyelidikan terkait pengalihfungsian Sungai Asem menjadi perumahan, jadi kaitannya dengan kasus ini ada tiga sertifikat yang diterbitkan oleh BPN,” ujarnya.
    Lahan tersebut telah diubah fungsinya dari sungai menjadi perumahan seluas 9.600 meter persegi, di mana telah berdiri bangunan mulai dari semi-permanen hingga permanen.
    “Hasil penyelidikan kami menunjukkan bahwa sertifikat yang sudah terbit ada tiga, tetapi bangunan yang sudah berdiri lebih dari tiga,” tambah Kosasih.
    Meskipun demikian, hingga saat ini Kejaksaan Negeri Lumajang belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
    Kosasih menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil audit kerugian negara untuk menentukan langkah selanjutnya.
    “Untuk saat ini belum ada tersangka, tapi kami sudah memeriksa 22 saksi dan ahli. Nanti setelah penghitungan kerugian negara, kami akan segera menetapkan tersangka,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Aksi Nekat Maling di Lumajang, Bobol Gembok Pagar Lalu Bawa Kabur Motor
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Juli 2025

    Viral Aksi Nekat Maling di Lumajang, Bobol Gembok Pagar Lalu Bawa Kabur Motor Surabaya 31 Juli 2025

    Viral Aksi Nekat Maling di Lumajang, Bobol Gembok Pagar Lalu Bawa Kabur Motor
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menunjukkan aksi
    pencurian sepeda motor
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
    Video berdurasi 1 menit 16 detik tersebut memperlihatkan dua pelaku pencurian sepeda motor di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, Rabu (30/7/2025).
    Video yang diunggah akun Instagram @visitlumajang telah ditonton sebanyak lebih dari 73.000 kali sejak pertama kali diposting.
    Dalam tayangan tersebut, terlihat dua orang dengan jaket dan helm hitam berada di pinggir jalan raya Sumbersuko, yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang.
    Salah satu pelaku terlihat membongkar gembok pagar rumah menggunakan alat yang diambil dari saku celananya.
    Setelah berhasil membuka pagar, pelaku masuk ke dalam rumah dan mengambil satu unit sepeda motor matic berwarna putih sebelum melarikan diri.
    Ironisnya, sebelum meninggalkan lokasi, pelaku sempat menutup kembali pagar yang telah dibobol.
    “Aksi pencurian sepeda motor Beat putih berplat nomor N 3956 YBA. Pelaku masuk ke dalam rumah korban dengan cara membobol pagar rumah yang digembok,” tulis akun Instagram @visitlumajang dalam postingannya.
    Korban pencurian tersebut diketahui bernama
    Sri Astutik
    , seorang warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko.
    Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu, mengonfirmasi bahwa korban telah melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi setempat.
    Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan bahwa gembok pagar dirusak pelaku.
    Untoro menyampaikan bahwa identitas kedua pelaku belum diketahui, karena wajah keduanya tidak terlihat dalam rekaman kamera CCTV akibat penggunaan helm.
    Namun, Untoro memastikan bahwa polisi akan terus menyelidiki identitas pelaku berdasarkan ciri-ciri yang tampak pada rekaman CCTV.
    “Tim Satreskrim Polres Lumajang sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas pelaku, mudah-mudahan segera tertangkap,” kata Untoro di Mapolres Lumajang, Kamis (31/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Gumitir Ditutup 2 Bulan, Ini Jalur Alternatif Bisa Dipakai – Page 3

    Jalur Gumitir Ditutup 2 Bulan, Ini Jalur Alternatif Bisa Dipakai – Page 3

    Penutupan jalur ini berlangsung 2 bulan selama pemasangan bore pile. Sementara keseluruhan pekerjaan preservasi diperkirakan memakan waktu 5 bulan. 

    “Diharapkan, setelah perbaikan rampung, Jalur Gumitir akan menjadi lebih aman, nyaman, dan mendukung kelancaran distribusi logistik serta mobilitas masyarakat di Jawa Timur dan sekitarnya,” imbuh Dody.

    Penutupan jalur strategis penghubung Jember–Banyuwangi ini berdampak pada pengalihan arus kendaraan. Telah disepakati, kendaraan bertonase besar diarahkan melalui Jalur Pantura, sedangkan kendaraan menuju Bondowoso dibatasi maksimal 15 ton. Untuk masyarakat sekitar telah disiapkan akses alternatif untuk kendaraan roda dua. 

    Daftar Jalur Alternatif Bisa Dipakai

    Berdasarkan koordinasi antara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)  Jatim–Bali bersama Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso, disepakati pengaturan jalur alternatif sebagai berikut:

    1. Arus lalu lintas Jember–Banyuwangi (dua arah) 

    Kendaraan roda 2, roda 4, dan roda 6 dialihkan melalui Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi. Kendaraan barang dengan kapasitas lebih dari 15 ton diarahkan melalui jalur Pantura (Lumajang-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi).

    2. Arus dari Surabaya/Lumajang menuju Banyuwangi (dua arah) dialihkan melalui Leces-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi.

    3. Jalur alternatif sekitar Alas Gumitir. Tidak direkomendasikan untuk kendaraan umum karena badan jalan kecil, tidak beraspal, dan minim penerangan. Jalur ini hanya diperuntukkan bagi mobilitas masyarakat setempat dengan kendaraan roda dua. 

     

  • BBM Langka di Jember, Anggota DPR Minta Pertamina Gerak Cepat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Juli 2025

    BBM Langka di Jember, Anggota DPR Minta Pertamina Gerak Cepat Nasional 29 Juli 2025

    BBM Langka di Jember, Anggota DPR Minta Pertamina Gerak Cepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golkar,
    Sarmuji
    , mendesak Pertamina untuk segera mengambil langkah cepat mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten
    Jember
    , Jawa Timur.
    Menurutnya, respons awal Pertamina sebenarnya sudah tampak, namun masih perlu percepatan di lapangan.
    “Saya yakin Pertamina sudah turun ke lapangan, tinggal aksinya harus lebih cepat,” ujar Sarmuji dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).
    Sarmuji mengatakan, jangan sampai distribusi BBM yang tersendat ini membuat rakyat menanggung bebannya.
    “Pertamina harus segera turun tangan. Ini situasi darurat yang berdampak langsung pada masyarakat. Jangan sampai distribusi BBM tersendat terlalu lama karena masyarakat yang akan menanggung bebannya,” tuturnya.
    Sarmuji mengungkapkan, kondisi ini terjadi karena pasokan BBM ke Jember selama ini bergantung pada jalur distribusi dari Banyuwangi.
    Namun, dengan ditutupnya akses utama via Gumitir akibat perbaikan jalan, arus distribusi menjadi terganggu.
    “Kalau jalur dari Banyuwangi terhambat, harusnya bisa segera dikompensasi dengan pengiriman dari Surabaya dan sekitarnya. Ini bukan saatnya menunggu. Kebutuhan BBM masyarakat tidak bisa ditunda,” kata Sarmuji.

    Lalu, Ketua Fraksi Golkar DPR tersebut juga menyoroti lonjakan harga BBM di lapangan akibat kelangkaan tersebut.
    “Sekarang di sejumlah tempat, harga eceran BBM bisa tembus Rp 17.000 sampai Rp 22.000 per liter. Ini jelas memberatkan, apalagi bagi masyarakat kecil dan pelaku usaha yang mengandalkan transportasi harian,” ucapnya.
    Sarmuji pun meminta agar semua pihak, termasuk pemerintah daerah, ikut aktif memantau distribusi dan mencegah potensi penimbunan BBM di lapangan.
    “Langkah antisipatif harus dipercepat. Pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan Pertamina dan aparat keamanan untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tidak ada oknum yang mengambil keuntungan di tengah situasi krisis seperti ini,” imbuh Sarmuji.
    Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengambil langkah cepat menyusul kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
    Mulai Selasa (29/7/2025), para pelajar di Jember diizinkan mengikuti pembelajaran daring atau belajar dari rumah.
    Keputusan ini disampaikan langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam konferensi pers di kantor DPRD Jember pada Senin malam.
    Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) yang diterbitkan pada 28 Juli 2025.
    “Mulai besok, sampai kondisi normal kembali, para pelajar Jember boleh mengikuti pelajaran secara daring,” ujar Fawait, Senin malam.
    Langkah ini diambil sebagai bentuk mitigasi dampak krisis BBM yang menyebabkan antrean panjang di berbagai SPBU Jember.
    Pemerintah daerah berharap, dengan mengurangi mobilitas warga, konsumsi BBM bisa ditekan dan situasi segera stabil.
    Tak hanya pelajar, Aparatur Sipil Negara (ASN) juga diperbolehkan untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH), sebagaimana kebijakan Pemerintah Kabupaten Jember.
    Layanan kesehatan juga kena imbas. Ada mobil ambulans Dinas Kesehatan Jember ikut antre di SPBU yang kosong.
    Warga mencari BBM sampai ke luar Jember, misalnya sampai ke SPBU di Lumajang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp 35.000 Per Botol
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Juli 2025

    Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp 35.000 Per Botol Surabaya 29 Juli 2025

    Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp 35.000 Per Botol
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) selama tiga hari terakhir, sejak Minggu (27/7/2025).
    Tidak hanya sulit ditemukan, antrean untuk membeli BBM pun mencapai ratusan meter.
    Di tingkat pengecer, harga BBM kini melonjak hingga Rp 30.000 – 35.000 per botol air mineral ukuran 1,5 liter.
    Sugi, seorang warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, mengaku terpaksa membeli BBM jenis pertamax dengan harga Rp 30.000 per botol.
    Ia mendapatkan BBM tersebut dari sebuah mobil pikap yang sedang memindahkan isi tangkinya ke jeriken di pinggir jalan Desa Labruk Lor, Kecamatan Lumajang.
    Ironisnya, lokasi pemindahan BBM tersebut tidak jauh dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Labruk yang saat itu tutup karena proses bongkar muat BBM dari truk tangki Pertamina.
    “Terpaksa beli di sini, SPBU-nya tutup, dapat harga Rp 30.000 satu botol, kalau gak diisi gak bisa pulang,” keluh Sugi pada Selasa (29/7/2025).
    Sugi juga menyoroti kesulitan mendapatkan BBM di kotanya disebabkan oleh banyaknya warga dari Jember yang mencari BBM hingga ke Lumajang akibat stok di Jember kosong.
    Penjual BBM yang menjual kepada Sugi berasal dari Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.
    “Orang Lumajang beli bensin ke orang Jember, padahal belinya di Lumajang,” ujarnya.
    Di sisi lain, Farhan, seorang tengkulak BBM dari Jember, menyatakan bahwa ia terpaksa memborong BBM di Lumajang karena stok di Jember kosong dalam beberapa hari terakhir.
    BBM yang dibeli akan dibawa kembali ke Jember untuk dijual kepada orang lain, sementara sisanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
    “Mau dibawa ke Jember, di sana kosong gak ada bensin,” ungkap Farhan.
    Pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa setelah memindahkan BBM ke jeriken, mobil pikap tersebut kembali antre di SPBU untuk membeli BBM lagi.
    BBM yang sudah dipindahkan, kemudian diangkut dengan kendaraan lain yang diduga menuju Jember.
    BBM jenis pertamax menjadi pilihan karena pembeliannya tidak dibatasi oleh SPBU, meskipun harga per liter bervariasi antara Rp 30.000 – 35.000.
    Sebagai perbandingan, harga pertamax di SPBU hanya Rp 12.500 per liter.
    “Kalau di Jember nanti dijual Rp 35.000 yang botol besar (ukuran 1,5 liter), yang kecil (ukuran 1 liter) Rp 25.000,” jelas Farhan.
    Menanggapi situasi ini, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Lumajang, Yudo Hariyanto, menjelaskan bahwa pihaknya tidak dapat membatasi pembelian BBM di SPBU, terutama untuk BBM non-subsidi seperti pertamax dan pertamax turbo.
    “BBM yang non-subsidi memang tidak diatur, tapi kami mengimbau pada masyarakat jangan membeli yang berlebihan,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesona Desa Argosari, Desa Wisata Cantik Bagaikan Negeri di Atas Awan

    Pesona Desa Argosari, Desa Wisata Cantik Bagaikan Negeri di Atas Awan

    Liputan6.com, Lumajang – Menikmati liburan tidak selalu harus pergi ke tempat rekreasi modern seperti taman bermain atau pusat perbelanjaan. Pasalnya salah satu liburan yang semakin populer saat ini adalah mengunjungi desa wisata.

    Desa wisata menawarkan pengalaman yang berbeda karena pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan budaya lokal, mengenal tradisi masyarakat setempat, hingga menikmati keindahan alam yang masih asri.

    Hal ini menjadikan desa wisata sebagai pilihan tepat bagi wisatawan yang mencari ketenangan sekaligus pembelajaran budaya. Desa wisata umumnya memiliki daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh tempat wisata biasa.

    Mulai dari rumah adat, pertunjukan kesenian tradisional, hingga aktivitas harian seperti membajak sawah atau membuat kerajinan tangan sehingga dapat menjadi pengalaman yang berkesan.

    Wisatawan pun bisa merasakan atmosfer kehidupan desa yang damai jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Interaksi langsung dengan warga lokal juga menciptakan kesan yang lebih personal dan menyenangkan.

    Selain itu, budayanya yang kaya desa wisata juga biasanya berada di lokasi yang dikelilingi oleh keindahan alam. Sawah hijau yang membentang, pegunungan yang sejuk, hingga sungai atau air terjun alami seringkali menjadi pemandangan sehari-hari di desa wisata.

    Panorama ini sangat cocok untuk mereka yang ingin beristirahat dari aktivitas padat dan mencari ketenangan batin melalui alam yang masih terjaga keasriannya. Indonesia sendiri memiliki banyak pilihan desa wisata yang bisa dijelajahi seperti salah satunya Desa Argosari.

  • Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Juli 2025

    Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama Regional 26 Juli 2025

    Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan secara resmi sebanyak 80.000
    Koperasi Merah Putih
    pada Senin (21/7/2025).
    Sejumlah pejabat tinggi menghadiri acara ini, sebut saja Menko Bidang Pangan Zulhifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Koperasi Budi Arie, dan Mendagri Tito Karnavian.
    Usai diresmikan, ternyata banyak Koperasi Merah Putih yang belum beroperasi.
    Umumnya, masalah utama yang menjadi kendala Koperasi Merah Putih berasal dari ketiadaan modal.
    Misalnya, di Sikka, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 194
    Koperasi Desa Merah Putih
    belum beroperasi karena masih menunggu modal.
    194 Koperasi Desa Merah Putih di Sikka Belum Beroperasi, Pemkab: Masih Tunggu Modal
    Juga ada sebanyak 281 Koperasi Merah Putih di Bangkalan, Jawa Timur belum berjalan karena sejumlah kendala.
    Selain legalitas yang belum siap untuk meminjam modal ke bank, serta pendamping dari kementerian yang belum datang juga menjadi kendala.
    281 Koperasi Merah Putih di Bangkalan Belum Berjalan, Diskop Ungkap Sejumlah Kendala
    Masih di Jawa Timur, pendanaan Koperasi Merah Putih di Sumenep juga belum ada.
    Karena anggarannya masih tertahan di Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) Perubahan 2025 Pemkab Sumenep.
    Pendanaan Koperasi Merah Putih di Sumenep Tertahan di APBD Perubahan
    Cerita lucu juga datang dari Ketua Koperasi Merah Putih di Sumenep.
    Mereka belum memiliki modal, namun sudah ada yang berencana mengajukan pinjaman sebesar Rp 100 juta ke mereka.
    Cerita Ketua Koperasi Merah Putih di Sumenep: Belum Ada Modal, Sudah Ada yang Minta Pinjam Rp 100 Juta
    Di Jawa Tengah, Koperasi Merah Putih di Purworejo juga tidak bisa beroperasi karena masalah modal yang belum ada.
    Koperasi Merah Putih di Purworejo Mandek, Ketua Kopdes: Bagaimana Mau Jalan Kalau Modal Belum Ada?
    Selain modal, masalah legalitas yang belum siap juga menjadi kendala dalam pengoperasian Koperasi Merah Putih.
    Di Lhokseumawe, Aceh, belum ada Koperasi Merah Putih yang beroperasi.
    Karena koperasi tersebut masih melengkapi dokumen-dokumen usahanya.
    Dua Hari Diresmikan Presiden, Belum Ada Koperasi Merah Putih di Lhokseumawe Aceh yang Beroperasi
    Sebanyak 205 Koperasi Merah Putih di Lumajang, Jawa Timur juga belum mulai beroperasi karena masih dalam proses pengurusan legalitas.
    205 Koperasi Merah Putih di Lumajang Belum Beroperasi (masih pengurusan legalitas
    Masalah legalitas ini juga, yang kemudian membuat sejumlah pengurus di Koperasi Merah Putih di Bondowoso, Jawa Timur mengundurkan diri.
    Mereka yang mengundurkan diri karena takut berurusan dengan proses hukum karena ketidakjelasan legalitas koperasi tersebut.
    Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
    Selain itu, keberadaan pendampingan, baik dari Pemerintah Provinsi maupun pusat juga sangat penting dalam keberlanjutan pengoperasian Koperasi Merah Putih, seperti di Kalimantan Tengah.
    Baru Diluncurkan, Koperasi Merah Putih di Kalteng Butuh Pendampingan Pemprov
    Masalah modal, manajemen dan pendampingan ini, telah dilakukan pihak swasta seperti PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
    Seperti yang dilakukan terhadap Koperasi Desa Merah Putih Pucangan, Tuban, Jawa Timur.
    Namun, karena koperasi tersebut meniadakan kontribusi mereka, Ponpes Sunan Drajat sempat kecewa dan menarik seluruh barang dari koperasi ini pada Selasa (22/7/2025).
    Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang
    Meski kemudian, Koperasi Desa Merah Putih Pucangan ini kembali buka karena sudah meminta maaf dan Ponpes Sunan Drajat memaafkan dan membuka kembali kontrak kerja sama.
    Kepala Desa Pucangan Menyesal: Pihak Pondok Pesantren Sunan Drajat Berperan Besar untuk Koperasi Desa Merah Putih
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Musim Kemarau Bromo-Semeru Rawan Karhutla, Wisatawan Diminta Waspada

    Musim Kemarau Bromo-Semeru Rawan Karhutla, Wisatawan Diminta Waspada

    Lumajang, Beritasatu.com – Pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyusul munculnya fenomena embun upas atau embun beku di sejumlah titik kawasan taman nasional.

    Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani, embun beku mulai tampak sejak awal Juli 2025 di berbagai lokasi seperti Laut Pasir Bromo, savana Lembah Watangan dan Pegol, serta kawasan tiga ranu di Kabupaten Lumajang yakni Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo. Bahkan padang sabana di Oro-oro Ombo, Semeru.

    Fenomena tahunan ini terjadi saat suhu udara turun drastis hingga mendekati 0 derajat celsius di malam hingga dini hari. Embun yang biasanya mencair berubah menjadi butiran es tipis yang menyelimuti vegetasi dan permukaan tanah. Sedangkan, saat siang cuaca cukup terik dan berangin.

    “Embun beku ini memang rutin muncul di bulan Juli hingga Agustus, dan jadi tanda bahwa musim kemarau telah dimulai. Kondisi ini juga memperbesar potensi terjadinya kebakaran hutan,” jelas Septi, Jumat (25/7/2025).

    Menghadapi situasi tersebut, pihak TNBTS mengimbau wisatawan dan masyarakat di sekitar kawasan konservasi untuk tidak menyalakan api secara sembarangan. Api unggun, sisa bara rokok, atau alat masak tanpa pengawasan dapat memicu kebakaran di vegetasi kering yang mudah terbakar.

    TNBTS juga menyarankan para pendaki dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan embun beku untuk mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin. Mulai dari mengenakan pakaian hangat, membawa perlengkapan yang sesuai dengan rute serta lokasi tujuan, mengingat suhu ekstrem yang bisa memicu hipotermia.

    “Para pengunjung agar mempersiapkan pakaian yang tahan dingin sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan juga sesuai dengan aktivitas masing-masing. Berkunjung ke Bromo, ke Ranuregulo maupun ke Ranu Kumbolo akan perlu pakaian memerlukan alat-alat yang berbeda di masing-masing aktivitasnya,” terang Septi.

    Fenomena embun beku memang menjadi daya tarik visual yang memesona, tetapi perlu diingat di balik keindahannya tersimpan risiko serius yang perlu diantisipasi.

  • Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Waspada Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali erupsi pada Kamis pagi (24/7/2025). Tinggi letusan mencapai 1 kilometer atas 1000 meter di atas puncak. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian menjelaskan, Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 214 detik.

    “Erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” ujarnya Kamis (24/7/2025).

    Aktivitas kegempaan Gunung yang berada di perbatasan kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut masih didominasi gempa letusan/erupsi yang tercatat pada Rabu (23/7/2025) selama 24 jam sebanyak 39 kali dengan amplitude 10-22 mm dan lama gempa 44-192 detik.

    Dia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.

    Dia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.