kab/kota: Lumajang

  • Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur yang berlaku pada 10–17 September 2025.

    Dalam peringatan tersebut disebutkan sejumlah daerah berpotensi terdampak, termasuk Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi, dengan ancaman hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, angin kencang, bahkan berisiko menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung.

    Selain Magetan dan Ngawi, wilayah lain yang masuk kategori rawan meliputi Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, Trenggalek, serta Kota Malang. Dengan cakupan wilayah yang luas, BMKG mengingatkan bahwa potensi gangguan aktivitas masyarakat akibat kondisi cuaca ini cukup besar.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan fenomena ini dipicu oleh adanya gangguan gelombang atmosfer yang sedang aktif.

    “Beberapa faktor seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan Low Frequency memengaruhi dinamika atmosfer di Jawa Timur. Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendorong pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ungkapnya.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat serta instansi terkait agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak. Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing dianggap paling rawan terdampak bencana hidrometeorologi.

    Risiko yang bisa terjadi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang akibat hujan lebat.

    Taufiq menegaskan pentingnya kewaspadaan dini agar potensi kerugian maupun korban jiwa bisa ditekan.

    “Kami minta masyarakat untuk selalu memantau perkembangan kondisi cuaca terbaru yang kami sampaikan melalui website, media sosial resmi BMKG Juanda, maupun saluran komunikasi 24 jam,” ujarnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG Juanda menyediakan layanan informasi cuaca terkini melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id, kanal media sosial @infobmkgjuanda, serta saluran telepon di nomor (031) 8668989 dan WhatsApp 0895800300011. Informasi peringatan dini juga diperbarui setiap tiga jam agar masyarakat dapat segera mengetahui perkembangan terbaru.

    Dengan adanya peringatan dini ini, BMKG berharap masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah rawan seperti Magetan dan Ngawi, dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung selama sepekan ke depan. [fiq/ian]

  • Ruang Kelas hingga Kantor Kepsek Sekolah Dasar di Lumajang Dibobol Maling, Proyektor hingga Tabung Gas Raib

    Ruang Kelas hingga Kantor Kepsek Sekolah Dasar di Lumajang Dibobol Maling, Proyektor hingga Tabung Gas Raib

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi pencurian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi. Kali ini Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tempeh Tengah 01 di Kecamatan Tempeh menjadi sasaran pencurian.

    Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, aksi tersebut dilakukan seorang diri. Pelaku terlihat masuk ke sejumlah bangunan sekolah dengan melewati pintu gerbang bagian depan, lalu membobol pintu ruang kerja guru hingga menyelinap ke ruangan kepala sekolah.

    Dalam aksinya, pelaku berhasil menggasak satu unit proyektor LCD, dua tabung gas elpiji, serta satu rice cooker yang ada di dalam sekolah.

    Kepala Sekolah SDN Tempeh Tengah 01 Samsul Arifin mengatakan, pelaku masuk ke gedung sekolah pada Selasa malam (9/9/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

    “Ini kemungkinannya pelaku masuk lewat gerbang depan. Kejadiannya kan jam 8 malam, kondisinya saat itu hujan terus yang jaga tidak sempat kontrol,” terang Samsul Arifin, Rabu (10/9/2025).

    Berbekal sebuah headlamp, pelaku terlihat mengendap-endap masuk dan menggeledah ruang kepala sekolah, namun tidak menemukan barang berharga. Selanjutnya, ia masuk ke ruang operator dan mengambil satu unit proyektor LCD. Meski sempat membuka laci di ruang tersebut, laptop yang ada di dalamnya tidak ikut dibawa.

    Selain itu, pelaku juga membobol pintu dapur dan TK di area sekolah, lalu membawa kabur dua tabung gas elpiji serta satu rice cooker. Pelaku diketahui mengenakan penutup kepala, kaos bermotif putih, dan celana pendek. Setelah menggasak sejumlah barang, ia kabur lewat pintu belakang.

    Atas kejadian ini, pihak sekolah langsung melaporkan kasus pencurian tersebut ke Polsek Tempeh. “Aksi pencurian ini sudah kami laporkan ke Polsek Tempeh, berharapnya pelaku bisa segera ditemukan sehingga tidak ada korban selanjutnya,” ucap Samsul.

    Sementara itu, Polres Lumajang memastikan masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian di SDN Tempeh Tengah 01 tersebut. [has/ian]

  • Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 September 2025

    Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang Surabaya 8 September 2025

    Banyak Penjual Miras Saat Acara Karnaval Sound Horeg, Ini Respons Bupati Lumajang
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Bupati Lumajang Indah Amperawati angkat bicara soal banyaknya temuan penjual minuman keras saat acara karnaval sound horeg.
    Sebelumnya, Kepala Desa Bades Sahid mengamuk dan menangkap 4 orang penjual minuman keras saat acara karnaval di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
    Indah menyayangkan, karnaval rakyat yang seharusnya jadi ajang kreativitas warga harus dinodai dengan peredaran minuman keras.
    Namun, ia meyakini, tidak semua desa yang menggelar karnaval terdapat oknum penjual minuman keras.
    “Tentu sangat disayangkan, tapi sepertinya tidak semua desa begitu (ada penjual minuman keras saat karnaval),” kata Indah kepada
    Kompas.com
    , Senin (8/9/2025).
    Indah mengimbau warga tidak lagi menjual minuman keras saat gelaran karnaval di mana pun diselenggarakan.
    Sebab, peredaran minuman keras saat karnaval sudah dilarang dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun surat edaran bersama yang dikeluarkan Pemprov Jatim bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya.
    Menurutnya, panitia karnaval ke depannya harus selektif kepada para penjual yang ada di sekitar lokasi karnaval untuk mengantisipasi adanya penjual miras.
    Tidak hanya kepada penjual, Indah juga mengimbau warganya untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol tersebut.
    “Belajar dari kasus di Desa Bades Pasirian, Pemkab mengimbau setiap kegiatan karnaval dilarang ada jual beli minuman keras,” tegasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 September 2025

    Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter Surabaya 5 September 2025

    Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami dua kali erupsi pada Jumat (5/9/2025).
    Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi pertama terjado pada 9.22 WIB, namun tak teramati karena tertutup awan. 
    Sementara erupsi kedua terjadi pada pukul 10.42 WIB.
    Erupsi tersebut ditandai dengan letusan asap berwarna putih kelabu yang memiliki intensitas tebal, mencapai ketinggian 700 meter dan mengarah ke barat daya.
    Data seismograf mencatat erupsi ini dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan berlangsung selama 167 detik.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 5 September 2025 pukul 10.42 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” ungkap Mukdas Sofian, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.
    Dalam 24 jam terakhir, tepatnya pada Kamis (4/9/2025), Gunung Semeru tercatat mengalami 38 kali erupsi.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak dari erupsi yang terjadi pagi tadi.

    “Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk,” kata Yudhi.
    Yudhi juga menjelaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.
    Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
    “Dalam situasi ini, kami mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Dengan cuaca yang kerap diguyur hujan lebat di sekitar Gunung Semeru, risiko terjadinya banjir lahar juga meningkat, sehingga kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tradisi Unik Maulid Nabi di Lumajang, Warga Berebut Gayung hingga Panci
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 September 2025

    Tradisi Unik Maulid Nabi di Lumajang, Warga Berebut Gayung hingga Panci Regional 5 September 2025

    Tradisi Unik Maulid Nabi di Lumajang, Warga Berebut Gayung hingga Panci
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Warga Desa Pandansari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara yang unik dan meriah.
    Pada Kamis (4/9/2025) malam, mereka menggelar tradisi rebutan hadiah yang melibatkan berbagai alat rumah tangga, jajanan anak-anak, serta hasil bumi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
    Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin tokoh agama setempat, diikuti dengan pembacaan salawat Nabi sebagai bentuk penghormatan atas kelahiran Rasulullah SAW.
    Setelah doa, warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, berbaur untuk memperebutkan hadiah yang digantung panitia di halaman masjid.
    Farel, salah satu warga, mengungkapkan kebahagiaannya bisa berpartisipasi dalam acara tersebut. Ia mengaku keseruan acara rebutan hadiah selalu dinanti setiap tahunnya.
    “Senang banget, bisa dapat banyak hadiah tadi sampai manjat-manjat buat dapet hadiah ini,” ujarnya.
    Dimas Febrianto, panitia acara menjelaskan, tradisi ini telah ada sejak lama dan diwariskan turun-temurun.
    Menurutnya, selain sebagai peringatan Maulid Nabi, acara rebutan hadiah juga berfungsi untuk menjaga kekompakan antarwarga.
    “Tradisi ini sudah dari orangtua kami dulu. Selain memperingati Maulid, rebutan hadiah juga untuk mempererat kerukunan masyarakat serta bentuk rasa syukur kami warga Pandansari,” ungkap Dimas.
    Tradisi berebut hadiah dalam perayaan Maulid Nabi di Desa Pandansari bukan sekadar seremoni, melainkan merupakan wujud nyata kebersamaan warga.
    Di tengah kemeriahan dan canda tawa, terselip pesan penting tentang menjaga tradisi, memperkuat ikatan sosial, serta meneladani ajaran Rasulullah dalam membangun persaudaraan dan kerukunan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada! BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Laut Jawa Timur 2–5 September 2025

    Waspada! BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Laut Jawa Timur 2–5 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di perairan Jawa Timur. Gelombang diperkirakan terjadi pada 2 hingga 5 September 2025 dengan ketinggian mencapai 4 meter di beberapa wilayah.

    Potensi ini sebagian besar dipicu oleh pola angin dari arah tenggara. Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, menyampaikan bahwa kecepatan angin di perairan Jawa Timur berkisar antara 5 hingga 35 knot.

    Meski begitu, kondisi cuaca secara umum diprediksi cerah hingga berawan. “Pola angin di wilayah perairan Jawa Timur umumnya bertiup dari tenggara dengan kecepatan 5-35 knot,” kata Ady, Selasa (2/9/2025).

    Wilayah dengan potensi gelombang tinggi terbagi dua kategori. Gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Pacitan dan Perairan Trenggalek. Sementara gelombang 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi melanda Perairan Bawean, Masalembo, Tuban, Lamongan, Gresik Utara, Utara Bangkalan, Utara Sampang, Utara Pamekasan, serta Utara dan Selatan Sumenep.

    “Area dengan potensi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter mencakup sejumlah wilayah. Di antaranya adalah Perairan Bawean, Perairan Masalembo, Perairan Tuban, Perairan Lamongan, Perairan Gresik Utara, Perairan Utara Bangkalan, Perairan Utara Sampang, Perairan Utara Pamekasan, serta Perairan utara dan selatan Sumenep,” jelasnya.

    Selain itu, potensi gelombang tinggi juga mengancam Perairan Kepulauan Sapudi, Kangean, Sidoarjo, selatan Sampang dan Pamekasan, Situbondo bagian barat dan timur, Pasuruan, Lumajang, Jember, Malang, Banyuwangi, Blitar, Tulungagung, serta Alur Penyeberangan Barat Surabaya (APBS) dan Surabaya-Bangkalan.

    BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di laut untuk meningkatkan kewaspadaan. Bagi perahu nelayan, kecepatan angin di atas 15 knot atau gelombang setinggi 1,25 meter menjadi sinyal bahaya. Kapal tongkang perlu waspada pada kecepatan angin 16 knot dengan gelombang 1,5 meter.

    “Untuk saran keselamatan pelayaran, perahu nelayan dapat waspada jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kemudian kapal tongkang diimbau untuk apabila jika kecepatan angin mencapai 16 knot serta tinggi gelombang 1,5 meter,” tambahnya.

    BMKG juga menekankan kewaspadaan bagi kapal ferry jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang 2,5 meter. Untuk memastikan keamanan, masyarakat diminta terus memantau pembaruan informasi melalui kanal resmi BMKG. [rma/suf]

  • Tragedi di Lumajang: Pemuda Tewas Dibacok Celurit karena Dendam Perselingkuhan

    Tragedi di Lumajang: Pemuda Tewas Dibacok Celurit karena Dendam Perselingkuhan

    Lumajang (beritajatim.com) – Warga Desa Mojo, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, digemparkan oleh penemuan jasad seorang pria yang terkapar penuh luka pada Selasa (2/9/2025) dini hari.

    Korban diketahui bernama Ahmad Zakaria (24), warga Kecamatan Padang, Lumajang. Ia tewas kehabisan darah setelah menerima sejumlah luka sabetan senjata tajam jenis celurit.

    Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menyebutkan, tubuh Zakaria ditemukan sekitar pukul 00.15 WIB di samping salah satu rumah warga Desa Mojo. Luka paling fatal ada di bagian leher akibat sabetan celurit pelaku.

    “Korban banyak luka, utamanya di kepala. Ada beberapa dampak bacokan mulai dari mulut sampai di bagian leher yang vital sehingga mengeluarkan darah cukup banyak. Jadi nyawanya tidak tertolong,” terang Alex di Mapolres Lumajang, Selasa (2/9/2025).

    Pelaku pembacokan adalah Aris Anjas Rikmawan, warga Desa Kedawung, Kecamatan Padang. Aksi ini dipicu dendam lama yang kembali tersulut. Empat bulan sebelumnya, korban diketahui berselingkuh dengan istri pelaku hingga rumah tangga Aris kandas.

    Meski permasalahan sempat diselesaikan secara kekeluargaan, kecemburuan Aris kembali bangkit setelah ia melihat status media sosial milik Zakaria. Polisi tidak merinci isi status tersebut, namun diduga menjadi pemicu emosi pelaku.

    “Korban sebelumnya punya masalah perselingkuhan dengan istri tersangka, tapi sudah selesai. Sehari sebelumnya, tersangka mendapatkan informasi bahwa korban memasang status yang memunculkan kecemburuan tersangka,” lanjut Alex.

    Pembunuhan terjadi saat pelaku menghadang korban di sekitar Desa Bodang, Kecamatan Padang. Zakaria yang kala itu sedang bersama dua temannya langsung melarikan diri karena melihat Aris membawa celurit. Namun, pelarian itu sia-sia.

    “Sempat melarikan diri, tapi korban dikejar. Saat sampai di TKP langsung dihabisi. Pelaku membacok korban hingga mengalami pendarahan hebat dan kehilangan nyawa,” tambah Alex.

    Tak lama setelah kejadian, pelaku berhasil diamankan pihak kepolisian bersama perangkat Desa Kedawung. Aris menyerahkan diri tanpa perlawanan. “Tersangka menyerahkan diri tanpa perlawanan,” pungkas Alex. [has/suf]

  • Mahasiswa Laporkan Akun Instagram Wiga Today ke Polres Lumajang Atas Dugaan Hoaks dan Doxing

    Mahasiswa Laporkan Akun Instagram Wiga Today ke Polres Lumajang Atas Dugaan Hoaks dan Doxing

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemilik akun Instagram Wiga Today dilaporkan ke Mapolres Lumajang oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tertindas. Laporan tersebut dilayangkan usai akun tersebut mengunggah postingan yang menyebut aksi solidaritas 1.000 lilin di depan Mapolres Lumajang, Sabtu malam (30/8/2025), dimotori oleh pihak kepolisian.

    Dalam unggahannya, akun Wiga Today menampilkan beberapa flyer bertajuk fakta-fakta aksi 1.000 lilin. Namun, unggahan itu juga berisi opini yang menyebut aksi tersebut dipelopori Polres Lumajang dengan melibatkan sejumlah anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

    “Diduga aksi ini dimotori oleh pihak Kepolisian Resort Lumajang dengan melibatkan sejumlah anggota HMI, termasuk yang sebelumnya pernah menyampaikan ultimatum kepada Kapolres Lumajang terkait curanmor yang menimpa mahasiswa KKN,” tulis akun Wiga Today.

    Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Masyarakat Tertindas, Nibras Senna, menegaskan bahwa narasi yang dibuat akun Wiga Today tidak benar dan mengarah pada informasi hoaks. Ia menyebut unggahan itu diunggah tidak lama setelah aksi selesai digelar.

    “Ini akun Wiga Today membuat postingan fakta-fakta aksi 1.000 lilin. Nah, di sana memuat hal-hal yang sebenarnya miss-informasi dan mengarah ke hoaks karena di dalamnya berisi narasi-narasi provokatif yang mengatakan aksi solidaritas kami ditunggangi,” kata Nibras, Selasa (2/9/2025).

    Selain menyebarkan informasi bohong, lanjut Nibras, akun Wiga Today juga melakukan doxing dengan menyebarkan identitas pribadi peserta aksi. “Ada doxing juga identitas teman-teman mulai dari penyebaran nomor HP pribadi, foto-foto pribadi, dan bahkan narasi-narasi yang tidak benar dalam slide postingan,” ujarnya.

    Atas hal tersebut, Nibras dan aliansinya memilih menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun Wiga Today atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.

    Sementara itu, Ketua BEM Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WIGA) Lumajang, Widodo, menegaskan akun Wiga Today bukan merupakan akun resmi kampus. “Badan Eksekutif Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang menyatakan sikap bahwa akun @wigatoday bukan bagian dari institusi kami, dan juga akun tersebut tidak merepresentasikan mahasiswa ITB Widyagama Lumajang dan telah mencemarkan nama baik institusi dan lembaga kami,” katanya.

    Pernyataan serupa juga disampaikan Rektor ITB WIGA, Ratna Wijayanti Daniar Paramita, melalui keterangan tertulis. Ia menegaskan pihak kampus tidak bertanggung jawab atas isi konten akun tersebut. “Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang tidak bertanggung jawab atas seluruh isi, informasi, maupun aktivitas yang dipublikasikan oleh akun tersebut,” ujarnya.

    Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, juga membantah tudingan bahwa pihak kepolisian menjadi motor penggerak aksi solidaritas itu. Menurutnya, kehadiran polisi hanya sebatas pengamanan. “Tidak ada pengondisian dari kami (Polres Lumajang), aksi itu murni dari teman-teman, kami hanya melakukan pengamanan sebagaimana mestinya,” ungkapnya. [has/beq]

  • Pulangkan 4 Anak yang Diamankan saat Aksi Ricuh, Polres Lumajang: Mereka Hanya Ikut-Ikutan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Agustus 2025

    Pulangkan 4 Anak yang Diamankan saat Aksi Ricuh, Polres Lumajang: Mereka Hanya Ikut-Ikutan Regional 31 Agustus 2025

    Pulangkan 4 Anak yang Diamankan saat Aksi Ricuh, Polres Lumajang: Mereka Hanya Ikut-Ikutan
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Kepolisian Resor (Polres) Lumajang memulangkan empat orang yang sempat diamankan saat aksi massa yang berujung ricuh di depan Mapolres Lumajang, Sabtu (30/8/2025).
    Meski sempat dikira provokator, namun hasil pemeriksaan menunjukkan keempatnya masih anak di bawah umur dan hanya ikut-ikutan.
    “Setelah kami periksa ternyata mereka masih anak-anak di bawah umur dan hanya ikut-ikutan saja,” kata Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu, Minggu (31/8/2025).
    Polisi kemudian menghubungi orang tua masing-masing untuk menjemput anak-anak tersebut di Mapolres Lumajang.
    Sebelum dipulangkan, mereka diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.
    “Tadi pagi orang tuanya datang menjemput, kami minta anak-anak ini minta maaf kepada orang tua dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi,” jelas Untoro.
    Untoro berpesan agar para orang tua lebih ketat mengawasi pergaulan anak-anak mereka.
    “Tadi kami juga berpesan untuk saling menjaga, para orang tua juga harus mengawasi pergaulan anaknya, masa depan mereka masih panjang,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi 1.000 Lilin di Lumajang Berujung Ricuh, Polisi Amankan 4 Diduga Provokator

    Aksi 1.000 Lilin di Lumajang Berujung Ricuh, Polisi Amankan 4 Diduga Provokator

    Lumajang (beritajatim.com) – Gelombang aksi solidaritas yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur atas meninggalnya Affan Kurniawan awalnya berjalan aman dan kondusif. Semula, ratusan masa dari aliansi masyarakat tertindas tampak menggelar aksi solidaritas di depan Mapolres Lumajang dengan menyalakan 1.000 lilin, Sabtu (30/8/2025).

    Aksi ini berjalan aman dan damai hingga pembacaan sejumlah orasi dan tuntutan terhadap Kepolisian Resort (Polres) Lumajang selesai disampaikan perwakilan massa.

    Kedamaian itu secara tiba-tiba berubah menjadi sikap anarkis dari ratusan masa yang berkumpul di Alun-alun Lumajang. Hal ini terjadi setelah sejumlah massa mulai saling melempari berbagai benda kearah aparat kepolisian yang sedang bersiaga di lokasi. Akibatnya, bentrokan antara masa aksi dan aparat tidak terhindari.

    Diduga, pemicu kerusuhan ini disebabkan dari pihak penyusup di luar massa aliansi masyarakat tertindas. Orator aksi Nibras mengatakan, sedikitnya massa dari aliansi masyarakat tertindas berjumlah 60 hingga 100 orang di luar pihak ojol yang ikut bergabung.

    Diakui, sebelum berangkat aksi proses brefing terhadap massa agar tetap kondusif telah dilakukan. Sehingga, Nibras menduga, kericuhan terjadi bukan karena dipicu pihak massa dari aliansi masyarakat tertindas.

    “Ini yang menyebabkan kericuhan tadi rata-rata penyusup dan dari aliansi masyarakat tertindas. Tadi juga banyak masih anak-anak di bawah umur yang kami lihat, karena tidak tahu siapa yang mengkoordinir,” terang Nibras di Lumajang, Sabtu (30/8/2025).

    Sementara itu, Kapolres Lumajang menjelaskan, terdapat empat orang yang diamankan karena diduga menjadi pemicu kericuhan. Selanjutnya, proses pemeriksaan mendalam akan dilakukan terhadap beberapa orang yang diamankan.

    Selain itu, sebagai penanganan, personel polisi terus disiagakan untuk mensterilkan lokasi kericuhan. “Tadi kami mengamankan bisa dibilang profokator sekitar 4 orang yang akan kita lakukan pemeriksaan mendalam secara prosedural dan profesional. Jika ditemukan mereka melakukan upaya untuk melakukan agenda tertentu akan kita dalami lebih lanjut,” ungkap Alex. (has/kun)