kab/kota: Lumajang

  • Jembatan Antar Kampung di Lumajang Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Pakai Batang Kayu

    Jembatan Antar Kampung di Lumajang Putus Diterjang Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Pakai Batang Kayu

    Lumajang (beritajatim.com) – Jembatan penghubung antar kampung di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, putus total akibat banjir lahar Gunung Semeru yang menerjang wilayah tersebut pada Minggu (2/11/2025) malam. Derasnya aliran material vulkanik di Sungai Regoyo menghantam badan jalan hingga terputus sepanjang enam meter.

    Putusnya jembatan membuat akses utama warga dusun terisolasi. Sulaifah, salah satu warga setempat, mengatakan aktivitas masyarakat kini sangat terganggu, terutama anak-anak yang hendak berangkat sekolah.

    “Terpaksa harus lewat pakai jalan dadakan dari sebatang kayu, ini jembatannya nggak ada karena rusak. Sangat terganggu buat aktivitas sehari-hari, anak-anak juga sulit mau sekolah,” ujar Sulaifah, Senin (3/11/2025).

    Warga lainnya, Widarto, mengaku kondisi tersebut juga membuat kendaraan tidak bisa melintas sama sekali. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan agar aktivitas ekonomi warga bisa kembali berjalan normal.

    “Ini kan jalan yang rusak sekitar 6 meter terkena arus banjir. Ini jalan mau keluar, ke kebun dari dalam mau keluar nggak bisa, harapannya semoga cepat dibenerin,” katanya.

    Pantauan di lokasi menunjukkan warga menggunakan sebatang kayu besar sebagai pengganti jembatan sementara untuk menyeberang. Jalur darurat ini digunakan secara bergantian dengan risiko tinggi, terutama saat debit air meningkat.

    Banjir lahar dingin Gunung Semeru kerap terjadi ketika curah hujan tinggi mengguyur kawasan lereng selatan gunung. Material vulkanik sisa erupsi terbawa air dan mengalir melalui sungai-sungai di Candipuro dan Pronojiwo. Pemerintah daerah diminta segera menurunkan alat berat dan memperbaiki akses jalan agar warga tidak terus terisolasi selama musim hujan. [has/beq]

  • 8 Kecamatan Diterjang Bencana, Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat

    8 Kecamatan Diterjang Bencana, Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat

    Lumajang (beritajatim.com) – Total ada 8 kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terdampak bencana banjir, tanah longsor maupun pohon tumbang.

    Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat bencana sejak 1 hingga 7 November 2025.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat, 8 wilayah terdampak meliputi Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Padang, Sukodono, Sukodono, dan Kecamatan Lumajang.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono mengatakan, status tanggap darurat berlaku selama 7 hari dan sudah ditetapkan pada 1 November 2025.

    Agus menyampaikan, saat ini draft surat keputusan (SK) Bupati Lumajang tentang status tanggap darurat bencana masih disiapkan.

    Penetapan status tanggap darurat bencana ini merupakan imbas dari kejadian bencana alam yang terjadi di 8 kecamatan pada, Sabtu (1/11/2025) malam.

    Curah hujan tinggi disertai angin dan petir membuat 8 kecamatan dilanda bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

    “SK bupati tentang penetapan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor tahun 2025 terhitung tanggal 1-7 November 2025,” terang Agus, Senin (3/11/2025).

    Menurutnya, selama masa tanggap darurat bencana, pemerintah akan melakukan berbagai upaya penanganan.

    Seperti, membangun dapur umun untuk memenuhi kebutuhan makan bagi warga terdampak di 8 kecamatan.

    Selain itu, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Lumajang dan relawan penanggulangan bencana juga ikut disiagakan untuk melakukan penanganan darurat apabila terjadi bencana susulan.

    “Tentu setiap perkembangan wilayah kecamatan yang rawan bencana banjir dan tanah longsor akan dipantau juga, serta melakukan langkah kedaruratan sesuai prosedur,” tambah Agus.

    Wilayah Kabupaten Lumajang belakangan sering diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    Menyikapi ini warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengevakuasi diri ke tempat aman.

    “Sekarang sudah hujan, jadi imbauan kami untuk warga tetap waspada dan menjaga keselamatan,” ungkap Agus. (has/ted)

  • Ibu dan Anak di Malang Terseret Banjir Luapan Sungai Glidik

    Ibu dan Anak di Malang Terseret Banjir Luapan Sungai Glidik

    Malang (beritajatim.com)- Hujan deras yang melanda Kabupaten Malang, Sabtu (1/11/2025) malam membawa korban. Satu keluarga yang mengendarai motor roda dua, dilaporkan terseret banjir saat melintas kawasan yang tergenang air bah di Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengungkapkan satu keluarga mengendarai sepeda motor dari arah Tegalrejo menuju Lebaksari.

    “Saat melintas dari arah Tegalrejo menuju Dusun Lebkasari di tengah perjalanan terjebak banjir, lalu putar arah posisi, namun air sudah semakin besar. Istri dan anak lepas dari tangan suaminya dan terbawa arus air yang tinggi sedangkan suaminya berhasil menepi ke pinggir arah Tegalrejo,” kata Sadono Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut Sadono, dua korban yakni anak dan istri terbawa arus sungai Glidik. Sungai Glidik sendiri berhulu langsung dari lereng Gunung Semeru.

    “Korban masih dalam pencarian bersama Basarnas, Kepolisian dan masyarakat,” tuturnya.

    Sementara itu, kedua korban hanyut setelah berusaha menyeberangi jembatan licin bersama suami menggunakan sepeda motor di tengah derasnya arus sungai yang tiba-tiba meluap.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB ketika korban, Rika Julia Safitri (27), bersama suaminya Teguh Srianto (34) dan putrinya Aldafiatul Rifka Salimah (6), hendak menyeberang dari arah Desa Tegalrejo, Kabupaten Lumajang, menuju Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading.

    “Sesampainya di tengah jembatan, arus air sungai tiba-tiba membesar. Suami korban sempat berusaha menepi sambil memegang istrinya, namun pegangan terlepas karena derasnya arus,” ujar Bambang, Minggu (2/11/2025).

    Korban ibu dan anak langsung terbawa arus deras Sungai Glidik. Sementara sang suami berhasil menyelamatkan diri dalam kondisi selamat namun syok berat.

    “Petugas Bhabinkamtibmas bersama perangkat desa, warga sekitar, hingga komunitas nelayan setempat langsung melakukan pencarian sejak Sabtu malam. Tim menyusuri aliran sungai hingga kawasan muara,” lanjut Bambang.

    Upaya pencarian dilakukan secara manual dengan melibatkan warga dari dua wilayah, yakni Desa Lebakharjo, Kabupaten Malang, dan Desa Tegalrejo, Kabupaten Lumajang. Hingga Minggu pagi, tim berhasil menemukan sepeda motor korban sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian, namun keberadaan korban masih belum ditemukan.

    “Sepeda motor korban ditemukan sekitar dua kilometer dari jembatan tempat kejadian. Namun, pencarian korban ibu dan anak masih terus dilakukan,” tegas Bambang.

    Ia menambahkan, Polres Malang telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan tim SAR untuk memperluas area pencarian, termasuk menyisir wilayah sungai yang bermuara ke laut selatan.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR gabungan untuk memperluas pencarian. Semoga korban segera ditemukan,” harapnya.

    Polres Malang juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di jembatan atau sungai saat curah hujan tinggi, terutama di wilayah rawan banjir bandang seperti Ampelgading.

    “Cuaca ekstrem masih sering terjadi, jadi kami mengimbau warga agar tidak memaksakan diri menyeberang sungai atau jembatan saat air mulai meluap,” pungkas Bambang. [yog/aje]

  • Banjir Lumajang, Pemkab Normalisasi Sungai dan Sedot Genangan Air di Permukiman
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 November 2025

    Banjir Lumajang, Pemkab Normalisasi Sungai dan Sedot Genangan Air di Permukiman Surabaya 1 November 2025

    Banjir Lumajang, Pemkab Normalisasi Sungai dan Sedot Genangan Air di Permukiman
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai melakukan normalisasi Sungai Banter untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
    Sebelumnya, sebanyak 2.120 rumah warga di Kecamatan Jatiroto dan Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terendam banjir.
    Rinciannya, di Desa Rojopolo terdapat 1.185 rumah yang terdampak banjir dan Desa Kaliboto Kidul 40 rumah.
    Ditambah, banjir meluas ke tiga desa di Kecamatan Rowokangkung, tepatnya di Desa Rowokangkung, Desa Nogosari, dan Desa Sidorejo.
    Terdapat 895 rumah warga di tiga desa tersebut yang terendam banjir.
    Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, penyebab banjir di Kecamatan Rowokangkung adalah pendangkalan aliran Sungai Banter dan kiriman air dari banjir di Kecamatan Jatiroto.
    Ditambah, intensitas hujan tinggi mengguyur Kecamatan Rowokangkung dalam 2 hari terakhir.
    “Dari kemarin hujan 2 hari, kemudian di Jatiroto airnya mengalir ke sini, terus sungai-sungai di sini ada pendangkalan,” kata Indah di Lumajang, Sabtu (1/11/2025).
    Untuk mengatasi banjir, Indah mengatakan, pemerintah telah menerjunkan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai.
    Menurutnya, upaya normalisasi sungai telah dilakukan oleh Dinas PU SDA Provinsi sepanjang 3-4 kilometer, dengan dukungan dana dari
    Corporate Social Responsibilit
    y (CSR).
    Namun, masih diperlukan normalisasi tambahan sekitar 3 kilometer lagi agar air tidak lagi menggenangi permukiman warga.
    “Hari ini didatangkan alat untuk membersihkan ini karena sungainya penuh dengan ganggang dan sampah-sampah, ada kayu-kayu juga,” jelasnya.
    Untuk penanganan darurat, Pemerintah juga telah menerjunkan truk tangki untuk melakukan penyedotan agar air yang menggenangi permukiman warga segera surut.
    “Penyedotan juga kita lakukan agar warga bisa segera beraktivitas normal,” tambahnya.
    Namun, apabila air tidak bisa surut sampai sore nanti, pemerintah juga menyiapkan posko darurat di Kantor Balai Desa Sidorejo, termasuk dengan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan warga.
    “Tapi kita sudah siap untuk membuka posko dan dapur umum, kita sudah siapkan, tapi mudah-mudahan itu tidak terjadi, ya. Mudah-mudahan segera surut,” ujarnya.
    Untuk meringankan beban warga terdampak, mulai dari penyediaan bantuan logistik hingga fasilitas kesehatan untuk warga.
    “Sudah, air bersih, air mineral untuk minum, air bersih untuk mandi, makanan siap saji dan layanan kesehatan sudah disiapkan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semeru Muntahkan Lava Pijar Sejauh 2,5 Km Pagi Ini

    Semeru Muntahkan Lava Pijar Sejauh 2,5 Km Pagi Ini

    Jakarta

    Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur (Jatim), kembali mengalami erupsi. Semeru meluncurkan lava pijar pada pagi ini.

    Dilansir detikJatim, Sabtu (1/11/2025), erupsi Semeru berupa guguran lava pijar itu terjadi pada dini hari tadi. Luncuran lava pijar gunung Semeru terjadi sejauh 2,5 kilometer dari puncak kawah menuju kawasan Besuk Kobokan.

    “Guguran lava pijar dengan jarak luncur 2.500 meter mengarah ke Besuk Kobokan,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis yang diterima.

    Petugas merekomendasikan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas sejauh 8 kilometer dari puncak gunung Semeru.

    Selain itu juga mewaspadai awan panas guguran dan lahar di sepanjang aliran yang berhulu dari gunung Semeru.

    Baca selengkapnya di sini.

    (fca/dhn)

  • Razia Gabungan di Lumajang, 7.866 Bungkus Rokok Ilegal Disita Satpol PP dan Bea Cukai

    Razia Gabungan di Lumajang, 7.866 Bungkus Rokok Ilegal Disita Satpol PP dan Bea Cukai

    LUMAJANG – Petugas gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lumajang bersama Kantor Bea Cukai Probolinggo menyita 7.866 bungkus rokok ilegal dalam operasi penegakan hukum di sejumlah toko di Lumajang, Jawa Timur.

    “Peredaran rokok ilegal di Lumajang masih menjadi masalah serius dan merugikan negara hingga miliaran rupiah setiap tahunnya,” kata Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satpol PP Lumajang, Enny Roseita Hadi di Lumajang, Antara, Jumat, 31 Oktober.

    Hingga Oktober 2025, operasi gabungan tersebut juga menyita 1.488 batang rokok ilegal eceran. Razia dilakukan di berbagai kecamatan, terutama di wilayah selatan dan timur Lumajang yang terdeteksi memiliki sebaran tertinggi peredaran rokok ilegal berdasarkan data Sistem Informasi Rokok Ilegal (SIROLEG).

    “Petugas sempat mengalami kesulitan melacak pemasok karena mereka menggunakan modus titip jual, dan tidak ada identitas jelas dari pemasok,” ujarnya.

    Enny menjelaskan, beberapa toko bahkan memilih tutup lebih awal saat mendengar ada razia. Para pedagang saling memberi informasi lewat grup WhatsApp untuk menghindari penertiban petugas.

    “Sanksi bagi pelaku bisa berupa denda atau pidana, tergantung tingkat pelanggaran. Tahun 2025, denda yang disetor ke kas negara sudah mencapai tiga digit,” kata Enny.

    Ia menambahkan, penindakan terhadap rokok ilegal di Lumajang dilakukan melalui operasi gabungan, penggunaan aplikasi SIROLEG, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok ilegal.

    “Kami mengimbau masyarakat tidak membeli atau menjual rokok ilegal, dan segera melapor kepada Satpol PP atau Bea Cukai jika menemukan peredarannya,” tegasnya.

    Sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007, pelanggar dapat dikenai sanksi administrasi berupa denda dua hingga sepuluh kali nilai cukai, atau pidana penjara 1–5 tahun jika tidak mampu membayar denda.

    “Selama 2025, sebagian besar pelanggar di Lumajang dijatuhi sanksi administrasi berupa denda,” kata Enny menambahkan.

  • Bendahara MKGR Jadi Kandidat Sekum Golkar Jember

    Bendahara MKGR Jadi Kandidat Sekum Golkar Jember

    Jember (beritajatim.com) – Ahmad Sugiono, orang kepercayaan anggota DPR RI Muhamad Nur Purnamasidi, menjadi kandidat sekretaris umum Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Nama Sugiono dimunculkan Ketua Pimpinan Kecamatan Golkar Arjasa Asnawi dan Ketua Pimpinan Kecamatan Golkar Kencong Eko Prasetyo. “Dia cocok jadi orang nomor dua di Golkar Jember, mendampingi Haji Karimullah Dahrujiadi,” kata Asnawi, Jumat (31/10/2025).

    Sugiono bukan orang baru di Golkar. Dia sudah berproses sebagai kader selama 15 tahun, dan saat ini menduduki jabatan Bendahara Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jember.

    Asnawi dan Eko semakin yakin dengan kemampuan Sugiono. Apalagi dia didukung Purnamasidi, anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jember-Lumajang selama tiga periode. “Dia juga masih muda dan energik,” kata Eko.

    Pengajuan nama Sugiono ini, menurut Eko, disampaikan terbuka dalam sesi pandangan umum saat Musda. “Kami berharap aspirasi PK-PK ditindaklanjuti lewat rapat formatur untuk menyusun kepengurusan Golkar Jember,” katanya. [wir]

  • Luapan Sungai Jatiroto Rendam 1.225 Rumah di Lumajang, Warga Butuh Air Bersih dan Makanan

    Luapan Sungai Jatiroto Rendam 1.225 Rumah di Lumajang, Warga Butuh Air Bersih dan Makanan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 1.225 rumah warga di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terendam banjir akibat luapan Sungai Jatiroto pada Jumat (31/10/2025). Banjir melanda dua desa yakni Desa Rojopolo dan Kaliboto Kidul.

    Camat Jatiroto, Kutum Hadi Kasiyan, mengatakan total ada tiga dusun yang terdampak banjir. “Ini yang terdampak ada 3 dusun, Dusun Persil dan Dusun Pokapan di Desa Rojopolo, sama Dusun Petung di Desa Kaliboto Kidul,” kata Kutum di lokasi banjir, Jumat (31/10/2025).

    Berdasarkan data pemerintah kecamatan, sebanyak 1.185 rumah terdampak di Desa Rojopolo dan 40 rumah di Desa Kaliboto Kidul. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Jatiroto yang tidak mampu menampung debit air tinggi setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat sejak Kamis (30/10/2025) malam hingga dini hari.

    “Jadi, banjirnya pagi tadi habis subuh datangnya, penyebabnya hujan lebat malam tadi sampai dini hari dan sungai itu meluap,” tambah Kutum.

    Air mulai naik sekitar pukul 04.30 WIB, sesaat setelah warga menunaikan salat Subuh. Ketinggian air di beberapa titik sempat mencapai hampir setengah meter dan merendam rumah-rumah warga di tiga dusun tersebut.

    Menurut Kutum, banjir kali ini menjadi yang pertama dalam 15 tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan sedimentasi dan sumbatan di hilir sungai yang menghambat aliran air sehingga genangan sulit surut. “Ini sudah 15 tahun tidak banjir, baru sekarang ini banjir, karena di hilirnya ada sumbatan dan butuh dilakukan normalisasi,” ujarnya.

    Selain merendam pemukiman, banjir juga menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sebagian besar sumur ikut terendam air sungai. Aktivitas memasak pun terhenti akibat genangan air di dapur rumah warga.

    “Yang dibutuhkan warga makanan karena dari pagi tidak bisa masak dan belum makan, termasuk pasokan air bersih untuk minum,” ungkap Kutum.

    Pemerintah kecamatan bersama BPBD Lumajang kini menyiapkan bantuan logistik darurat bagi warga terdampak sambil melakukan koordinasi untuk normalisasi sungai agar banjir tidak kembali meluas. [has/beq]

  • Modal Minim, Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan

    Modal Minim, Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan

    Jakarta

    Punya pengalaman dan kemahiran di bidang tertentu bisa jadi satu modal yang tak ternilai harganya. Seperti yang dialami oleh John Gideon, pemilik katering makanan sehat yang kini bisa meraup omzet hingga ratusan juta sebulan.

    Berbekal pengalamannya menjadi juru masak di sebuah hotel di Kota Bandung selama lebih dari 20 tahun, kini ia banting setir menjalankan bisnis katering yang sudah ia tekuni sejak 2014. John bercerita, pada mulanya, ia tak membeli perabotan masak khusus untuk katering dan menggunakan alat masak di dapur rumahnya.

    “Karena kebetulan saya memang background (pekerjaan)-nya di dapur, jadi waktu itu saya juga sambil kerja di salah satu hotel. Jadi, saya pikir simple, di dapur rumah saya saja. Secara dapur, saya tidak modal lagi,” ucap John kepada detikcom, ditulis Jumat (31/10/2025).

    Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan Foto: Dok. DietPlus

    Peluang lain yang juga ia manfaatkan adalah media sosial. John bilang, awal mula merintis bisnis kateringnya, ia pasang iklan di media sosial hanya dengan bermodalkan Rp 25.000. Sementara itu, untuk modal awal beli bahan baku untuk masakan kateringnya ia gelontorkan uang tak sampai Rp 10 juta.

    “Tahun 2014 itu lagi mulai-mulainya Instagram. Jadi, orang benar-benar cuma foto, cekrek, dan di-boost (iklannya) Rp 25.000 tuh, se-simple itu. Tidak usah sewa tempat, beli sayur juga tinggal ke supermarket. Modalnya tidak nol ya, mungkin tidak sampai Rp 10 juta untuk awalnya,” John bercerita.

    Bisnis katering makanan sehat miliknya menggunakan metode berlangganan. Jadi, bagi yang berminat, harus membayar di muka sebelum bisa menikmati hidangan sehat yang dimasak John. Nantinya, makanan bisa diantarkan ke lokasi pelanggan.

    “Bisnis modelnya subscription (langganan). Mereka bayar di awal, terus kita belanjakan, dan baru dikirim harian. Sebenarnya, modalnya dari mereka (pelanggan). Bisa beli untuk harian, karena mungkin mereka mau coba dulu, bisa seminggu, bisa sebulan, bisa tiga bulan,” terangnya.

    Eks Koki Hotel Raup Ratusan Juta dari Makanan Sehat Rumahan Foto: Dok. DietPlus

    Untuk harga, tentunya berbeda-beda. Ada beragam kategori menu makanan sehat yang ditawarkan seperti menu diet keto, diet vegetarian, diet untuk ibu hamil, hingga diet clean eating. Kisaran harga ini tergantung dari jenis nutrisi yang dimasukkan ke dalam menu makanannya.

    “Harganya mulai dari Rp 35 ribu (per porsi) sampai ada ke Rp 100 ribu. Untuk penentuan bahan makanan, saya menggunakan bahan organik,” katanya.

    Menu Makanan

    Soal menu makanan, John juga putar akal supaya penikmat makanannya tidak merasa bosan. John bilang, pelanggan kateringnya cenderung mau menikmati makanannya karena menu yang ada. Tetapi, John justru berangkat mencari variasi menu dengan mengkreasikan bahan baku yang tersedia.

    “Kalau saya, mulainya dari bahan baku. Karena kalau menu, kadang orang bisa bosan dan kadang tidak mengerti (komposisi di dalam menunya), terlalu rumit. Metode boleh sama, tapi kalau bahan bakunya diubah, itu akan jadi makanan yang totally different,” ungkapnya.

    “Misalnya gulai ayam bumbu kuning dan soto ayam bumbu kuning, itu mirip ‘kan? Karena bumbu kuning dua-duanya. Tapi kalau bahan bakunya diubah, yang satu sapi bumbu kuning misalnya, satunya lagi ayam bumbu kuning. Jadilah sebuah menu baru,” kata John.

    Kini, bisnisnya juga sudah melebarkan sayap. Tidak cuma di Bandung, katering yang ia beri nama DietPlus ini juga sudah bisa dinikmati oleh konsumen di Jakarta. Bahkan, per bulannya John bisa mendapatkan omzet kotor hingga Rp 350 juta.

    “Sekitar mungkin Rp 300-350 juta sebulan. Itu omzet kotor,” katanya.

    John juga membeberkan cara biar jitu dalam berbisnis katering. Ia bilang, penting untuk bisa menentukan segmen pasar yang disasar. Dalam bisnis katering DietPlus miliknya, ia menyasar pada segmen perempuan yang bekerja dan berusia di atas 35 tahun.

    “Artinya, itu ibu-ibu yang mungkin sudah berkeluarga. Mereka biasanya lebih sadar akan kesehatan karena memikirkan anaknya juga. Nah, biasanya mereka pemegang keputusan soal ini, karena mereka yang mesti belanja. Itulah yang kita kejar, kita kejar mereka ke komunitas atau ke tempat anak mereka bersekolah. Sebisa mungkin, kita bisa berikan yang mereka cari,” pungkasnya.

    Lihat juga Video: Petani Lumajang Raup Ratusan Juta dari Budidaya Semangka Madrid

    Halaman 2 dari 2

    (ara/ara)

  • BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025

    BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Jawa Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode 30 Oktober hingga 5 November 2025.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menyatakan bahwa selama periode tersebut, sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Bencana yang diwaspadai meliputi hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

    “Peningkatan cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan ini diprakirakan akan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (30/10/2025).

    Menurut Taufiq, fenomena ini bisa terjadi didorong oleh beberapa faktor, terutama karena adanya aktivitas atmosfer dan kondisi laut yang mendukung pembentukan awan hujan skala luas.

    “Saat ini, sebagian wilayah Jawa Timur berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya telah memasuki awal musim hujan,” urainya.

    Menurut prakiraan BMKG, gangguan atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi Jawa Timur saat ini, turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih hangat di sekitar Selat Madura (24-31 derajat Celsius dengan anomali mencapai +2 derajat) juga meningkatkan penguapan, sehingga memperbesar peluang terbentuknya hujan lebat,” rincinya.

    Wilayah yang diimbau untuk waspada antara lain mencakup Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan, Jember, Probolinggo. Kemudian, Blitar, Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.

    Secara khusus, BMKG juga mengingatkan wilayah dengan topografi curam atau bergunung agar lebih waspada terhadap dampak bencana lanjutan, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga jarak pandang terbatas.

    “Oleh karena itu, masyarakat dan instansi terkait untuk senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang,” tegas Taufiq.

    Untuk memantau kondisi terkini, BMKG Juanda menyediakan citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan telepon dan WhatsApp 24 jam. (rma/ted)