kab/kota: Los Angeles

  • Sean ‘Diddy’ Combs Hadapi 100 Lebih Gugatan Baru Terkait Kekerasan Seks

    Sean ‘Diddy’ Combs Hadapi 100 Lebih Gugatan Baru Terkait Kekerasan Seks

    Jakarta

    Lebih dari 100 orang akan menggugat musisi rap Sean ‘Diddy’ Combs atas penyerangan seksual, pemerkosaan, dan eksploitasi seksual, kata seorang pengacara AS bernama Tony Buzbee.

    Buzbee mengatakan bahwa beberapa orang yang diduga korban mencakup sejumlah anak di bawah umur. Bahkan ada yang mengaku dilecehkan saat berusia sembilan tahun.

    “Ini masalah penting yang ingin kami tangani secara agresif,” kata Buzbee kepada wartawan.

    Erica Wolff, seorang pengacara yang mewakili Sean Combs, mengatakan bahwa rapper itu “secara tegas dan sepenuhnya” membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Combs, kata Wolff, menyebut tuduhan-tuduhan itu “palsu dan memfitnah”.

    Berbicara dalam konferensi pers pada Selasa (01/10), Buzbee mengatakan bahwa dia dan timnya “tidak akan melewatkan satu hal pun demi menemukan pihak yang berpotensi bertanggung jawab” dalam dugaan pelecehan tersebut, atau “setiap individu atau entitas yang berpartisipasi atau mendapat manfaat dari perilaku mengerikan ini”.

    Di sisi lain, Wolff mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada BBC bahwa kliennya “berharap dapat membuktikan ketidakbersalahannya dan membela dirinya di pengadilan, di mana kebenaran akan terungkap berdasarkan bukti, bukan spekulasi”.

    Diddy telah ditangkap pada 16 September 2024 di sebuah hotel di Manhattan dan kini menjadi tahanan federal.

    Apa saja gugatan terbaru terhadap Diddy?

    Ia menambahkan bahwa 25 terduga korban yang diwakilinya adalah anak di bawah umur. Ini adalah pertama kalinya Sean ‘Diddy’ Combs dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

    Dugaan-dugaan tersebut mencakup rentang waktu antara 1991 hingga tahun ini. Lokasinya pun beragam, mulai dari Los Angeles, New York, hingga Miami, kata Buzbee.

    Menurutnya, sebagian besar insiden terjadi setelah tahun 2015.

    Sebagian besar penggugat, katanya, mengeklaim diperkosa setelah pesta yang diselenggarakan oleh Combs di tempat-tempat terkenal, serta rumah dan hotel.

    Buzbee mengatakan pesta tersebut diadakan untuk merayakan perilisan album, atau pesta Malam Tahun Baru dan pesta Hari Kemerdekaan AS. Ada pula insiden yang terjadi saat acara audisi, kata Buzbee.

    “Anak-anak muda yang ingin terjun ke industri ini dipaksa melakukan tindakan seperti itu dengan janji akan menjadi bintang atau janji Sean Combs akan mendengarkan rekaman mereka,” kata Buzbee.

    Apa klaim para korban?

    Seorang pria, yang saat itu berusia sembilan tahun, membuat klaim bahwa dirinya dilecehkan secara seksual oleh Combs dan rekan-rekannya di sebuah studio rekaman di New York saat mencoba mendapatkan kontrak rekaman, menurut pengacaranya.

    “Jika dia tidak berkuasa, saya rasa saya bisa menjadi orang hebat. Saya keluar dari industri ini karena apa yang dilakukan Sean Combs kepada saya,” tulisnya dalam sebuah pernyataan yang dirilis pengacaranya.

    Baca juga:

    Pria lain, yang juga masih di bawah umur saat itu, mengeklaim bahwa dia diberi tahu oleh Combs bahwa dia akan menjadi “bintang”, tetapi dia harus terlebih dahulu mengunjungi rapper itu sendirian tanpa orang tuanya.

    Sesampainya di sebuah ruangan tertutup, pria itu mengklaim bahwa Combs memintanya melakukan seks oral padanya.

    Buzbee juga mengangkat kasus seorang anak perempuan berusia 15 tahun yang mengeklaim bahwa dia diterbangkan ke New York untuk menghadiri sebuah pesta yang diselenggarakan oleh Combs. Anak perempuan itu, klaim Buzbee, kemudian diperkosa oleh Combs dan orang lain.

    Sebanyak 12 gugatan telah dilayangkan kepada Sean “Diddy” Combs sejauh ini (Getty Images)

    Buzbee mengklaim ada modus operandi yang jelas karena para terduga korban biasanya ditawari minuman “yang dicampur” sebelum diserang secara seksual.

    “Rahasia terbesar dalam industri hiburan akhirnya terungkap ke dunia,” kata Buzbee.

    Ia menambahkan bahwa ini bukanlah gugatan class action dan akan ada kasus-kasus individual yang diajukan untuk setiap terduga korban.

    Andrew Van Arsdale, seorang pengacara di firma hukum AVA yang bekerja sama dengan Buzbee, mengatakan firma hukumnya telah menerima lebih dari 3.000 panggilan telepon dari orang-orang yang menuduh Sean Diddy Combs melakukan pelecehan.

    Selain 120 terduga korban, ia mengatakan firma hukumnya sedang berupaya memeriksa 100 kasus lainnya.

    Dibius, dilecehkan, lalu direkam tanpa izin

    Dalam gugatan ke-12, seorang perempuan yang namanya disamarkan sebagai Jane Doe mengaku mengalami kekerasan fisik dan seksual secara berulang selama empat tahun sejak akhir 2020.

    Jane Doe pertama kali bertemu dengan Diddy di luar negeri. Saat itu, Diddy membiayai perjalanan korban ke tempat itu.

    Setelahnya, mereka mulai rutin bertemu.

    Dalam gugatan hukumnya, Jane Doe menuduh Diddy membiusnya. Saat dia mengaku tak sadarkan diri, kemudian dia menuduh Diddy melakukan tindakan seksual tanpa persetujuannya.

    Hubungan seksual itu juga direkam oleh Diddy tanpa seizinnya.

    Dokumen hukum juga menyebut bahwa Diddy menekan perempuan itu untuk melakukan hubungan seks secara berkelompok dengan orang lain.

    Baca juga:

    Tak lama setelah kejadian itu, perempuan tersebut mengetahui bahwa dia hamil.

    Menurut gugatan, perempuan itu memberi tahu Diddy mengenai kehamilannya. Seorang rekan Diddy lantas memaksanya untuk melakukan aborsi. Perempuan itu lantas mengalami keguguran.

    Jane Doe juga menuduh bahwa Diddy mengutarakan lelucon ancaman yang membuatnya khawatir akan keselamatannya.

    Diddy disebut menyinggung bahwa dia memantau lokasi dan percakapan telepon korban. Selain itu, Diddy melarangnya bekerja agar dia bisa membayar tunjangan sebagai gantinya.

    “Tidak ada yang kebal hukum. Ketenaran dan kekayaan tidak melindungi Sean Diddy Combs dari tuduhan serius perdagangan dan pelecehan seksual,” kata pengacara dari penggugat, Joseph L Ciaccio dan Marie Napoli dalam sebuah pernyataan kepada BBC.

    Cassie: Itu menghancurkan saya

    Jauh sebelum gugatan hukum yang diajukan perempuan tersebut, penyanyi Cassandra Ventura alias Cassie menjadi perempuan pertama yang menggugat Diddy pada November 2023.

    Cassie menuduh Diddy melakukan pemerkosaan dan perdagangan seks.

    Pada Mei 2024, Cassie untuk pertama kalinya bersuara mengenai video yang beredar dan memperlihatkan bagaimana Diddy menyerangnya.

    Cassie Ventura pernah menjalin hubungan dengan Diddy selama 11 tahun (Getty Images)

    Kekerasan yang terekam di dalam video itu terjadi pada tahun 2016 dan dirilis oleh CNN pada Mei lalu.

    Melalui sebuah pernyataan yang dia unggah di Instagram, Cassie mencurahkan bagaimana kekerasan yang dia alami telah menghancurkannya.

    “Kekerasan domestik adalah masalahnya. Itu menghancurkan saya dan membuat saya menjadi sosok yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Dengan usaha keras, saya sudah lebih baik saat ini, tetapi saya akan selalu berupaya pulih dari masa lalu saya,” tutur Cassie.

    Dia meminta agar semua orang membuka hati dan mempercayai para korban.

    “Proses penyembuhan ini tidak akan pernah berakhir, namun dukungan ini sangat berarti bagi saya,” kata dia.

    Pengakuan korban-korban lainnya

    Joi Dickerson-Neal, yang mengaku tergugah oleh keberanian Cassie, memutuskan ikut bersuara. Dia menuduh Diddy “dengan sengaja membius” dan memperkosanya saat dia masih menjadi mahasiswa Universitas Syracuse pada 1991.

    Dia juga menjadi korban pornografi balas dendam karena pemerkosaan itu direkam dan ditunjukkan kepada orang lain.

    Perwakilan Diddy menuding gugatan tersebut sebagai “pemerasan” dan menuntut agar gugatan dibatalkan.

    Liza Gardner menuduh Diddy dan penyanyi R&B Aaron Hall mencekokinya dengan minuman dan memaksa berhubungan seks di luar kehendaknya saat masih berusia 16 tahun.

    Gardner mengeklaim bahwa sehari setelah kejadian, Diddy mengunjungi rumahnya dan mencekiknya hingga pingsan. Pengacara Diddy menuding ini sebagai gugatan palsu.

    Seorang perempuan lainnya yang diidentifikasi sebagai Jane Doe menuduh bahwa dia diperkosa beramai-ramai olah tiga orang, yakni Diddy, mantan direktur Bad Boy Records Harve Pierre, dan satu orang lainnya.

    Pemerkosaan itu terjadi di sebuah studio di New York City saat ia masih berusia 17 tahun.

    Rodney “Lil Rod” Jones, seorang produser dan videografer yang mengerjakan album terbaru Diddy menuduh Diddy memaksanya membeli obat-obatan terlarang, menyewa pekerja seks, dan merekam tindakan seksualnya.

    Dia juga menuduh bahwa Diddy dan aktor Cuba Gooding Jr telah meraba-raba dirinya tanpa persetujuannya.

    Grace O’Marcaigh, yang bekerja di kapal pesiar yang disewa oleh keluarga Diddy pada tahun 2022, menuduh penyanyi rap tersebut dan putranya, Christian “King” Combs, melakukan pelecehan seksual.

    Dia menuduh mereka telah menciptakan “suasana pesta pora” yang melibatkan orang-orang yang diduga sebagai pekerja seks dan selebriti papan atas di kapal tersebut.

    Crystal McKinney mengeklaim telah dibius dan diserang secara seksual oleh Diddy setelah acara Mens Fashion Week pada tahun 2003 ketika dia berusia 22 tahun. Dia juga mengeklaim bahwa Diddy “mengucilkannya” dari dunia model.

    Reuters

    April Lampros, yang mengaku bertemu Diddy saat menjadi mahasiswa di Fashion Institute of Technology di New York pada tahun 1994.

    Dia mengungkap soal “empat hubungan seksual yang menakutkan” selama awal tahun 2000-an.

    Adria English, mantan aktris film dewasa yang pernah bekerja dengan Diddy mengaku bahwa Diddy memanfaatkannya sebagai “budak seksual untuk kepuasan dan keuntungan finansial orang lain” selama “pesta serba putih” yang diadakan di rumahnya di New York dan Miami.

    Dawn Richards, personel dari grup musik yang dibentuk oleh Diddy, mengaku pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan Diddy terhadap Cassie Ventura. Ketika dia mencoba campur tangan, Diddy mengancam nyawanya.

    Thalia Graves, yang didampingi oleh pengacara selebritas Gloria Allred, mengeklaim bahwa Diddy dan pengawalnya, Joseph Sherman telah membius dan mengikutnya sebelum merekam tindakan pemerkosaan terhadapnya. Video itu kemudian disebarkan.

    Kuasa hukum Diddy membantah klaim-klaim tersebut.

    Baca juga:

    (ita/ita)

  • Bumi Makin Membara, Olimpiade Musim Panas Disarankan Digeser

    Bumi Makin Membara, Olimpiade Musim Panas Disarankan Digeser

    Jakarta

    Seiring Bumi semakin panas, para ilmuwan dan pejabat Olimpiade berdebat tentang berapa lama lagi Olimpiade dapat tetap diadakan secara rutin di musim panas. Mungkinkah Olimpiade musim gugur menjadi hal yang biasa?

    Olimpiade Paris yang saat ini sedang berlangsung mungkin akan mendapatkan rekor yang tidak ingin dipecahkan siapa pun, yakni Olimpiade dengan suhu terpanas yang pernah diselenggarakan.

    Sejauh ini, pemegang gelar yang tidak diinginkan itu adalah Olimpiade Tokyo 2021 dengan suhu di atas 34°C disertai kelembaban tinggi. Suhu panas ini menyebabkan sejumlah atlet muntah dan pingsan di garis finish atau dibantu kursi roda.

    Gelombang Panas Hantui Paris

    Sebelum Olimpiade Paris dimulai, telah ada prakiraan kemungkinan adanya gelombang panas sehingga suhu tinggi bisa berbahaya bagi kegiatan olahraga.

    Para petugas Olimpiade berusaha keras untuk menjaga keselamatan atlet, termasuk menawarkan bantuan pendinginan dengan mandi es dan handuk dingin, pemantauan suhu secara teratur, dan mengalihkan olahraga ketahanan yang lebih berat ke hari yang diprakirakan lebih dingin.

    Di dunia yang semakin memanas ini, haruskah mempertimbangkan solusi lebih sederhana, yakni menyelenggarakan pertandingan di waktu yang terhindar dari panasnya Matahari musim panas.

    “Baru-baru ini suhu menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan,” kata Profesor Mike Tipton, ahli fisiologi panas di University of Portsmouth, dikutip dari INEWS UK, Selasa (30/7/2024).

    “Jika Anda salah dalam mengonsumsi makanan, Anda tidak akan bisa cepat pulih. Namun, jika Anda kepanasan, kesehatan Anda akan terancam,” sebutnya.

    Bahaya bagi atlet menjadi pokok bahasan laporan terkini Profesor Tipton, berjudul Rings of Fire: Heat Risks at the 2024 Paris Olympics. Dampak kesehatan berasal dari kepanasan dan keringat berlebih, dengan efek yang berkisar dari kram otot, kelelahan karena panas, hingga sengatan panas, saat suhu inti tubuh melebihi 40,5°C dan merupakan keadaan darurat medis.

    Atlet paling berisiko dalam acara ketahanan yang melelahkan, di antaranya seperti maraton, triatlon, tenis, dan jalan cepat sejauh 20 km. Namun, panas juga dapat menyebabkan performa yang lebih buruk dalam kegiatan yang tidak terlalu melibatkan fisik.

    “Jika Anda melakukan olahraga seperti menembak dengan pistol, maka hanya dengan meneteskan sedikit keringat di dahi sudah cukup untuk membuat Anda tidak bersemangat,” kata Profesor Tipton.

    Peningkatan Kadar Ozon

    Di daerah perkotaan seperti Paris, suhu yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan gas ozon, yang terbentuk dalam reaksi kimia yang dipicu sinar Matahari antara zat-zat dalam asap knalpot mobil.

    Ozon umumnya hanya memengaruhi kesehatan pada orang tua atau orang dengan masalah pernapasan. Tetapi beberapa atlet mungkin sangat sensitif terhadap ini, kata Profesor Valerie Bougault, ilmuwan olahraga di Universitas Côte d’Azur.

    “Beberapa atlet mungkin bereaksi terhadap ozon, dan mereka mengalami kesulitan bernapas, mereka memiliki batuk, dan beberapa dari mereka harus berhenti berolahraga,” kata Profesor Bougault.

    Selama empat tahun terakhir, kadar ozon di Paris melampaui batas aman yang direkomendasikan antara Juli dan September pada 20 hari per bulan.

    Para pesaing dalam acara olahraga musim panas selalu harus berjuang melawan panas, tetapi masalah ini diperburuk oleh perubahan iklim.

    Meskipun sejauh ini,suhu global rata-rata hanya meningkat sedikit di atas 1°C sejak akhir abad ke -19, suhu rata-rata di Paris di musim panas telah meningkat sekitar 3°C sejak 1924, terakhir kalinya Olimpiade diadakan di ibu kota Prancis.

    Bukan hanya kenaikan rata-rata yang penting: cuaca ekstrem kini lebih mungkin terjadi, dengan musim panas yang sangat panas 10 kali lebih umum.

    “Sementara suhu global terus meningkat, perubahan iklim harus semakin dilihat sebagai ancaman eksistensial bagi olahraga,” kata Lord Sebastian Coe, presiden World Athletics, dalam laporan Rings of Fire.

    Olimpiade Musim Panas berikutnya akan diadakan di Los Angeles pada tahun 2028, dan kekhawatiran akan cuaca panas kemungkinan besar akan sama kuatnya. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah selama Olimpiade 2032, yang akan diadakan di Brisbane, Australia, ketika musim dingin akan terjadi di belahan Bumi selatan dan suhu biasanya tidak melebihi 22°C.

    (rns/fay)

  • Bumi Makin Membara, Olimpiade Musim Panas Disarankan Digeser

    Bumi Makin Membara, Olimpiade Musim Panas Disarankan Digeser

    Jakarta

    Seiring Bumi semakin panas, para ilmuwan dan pejabat Olimpiade berdebat tentang berapa lama lagi Olimpiade dapat tetap diadakan secara rutin di musim panas. Mungkinkah Olimpiade musim gugur menjadi hal yang biasa?

    Olimpiade Paris yang saat ini sedang berlangsung mungkin akan mendapatkan rekor yang tidak ingin dipecahkan siapa pun, yakni Olimpiade dengan suhu terpanas yang pernah diselenggarakan.

    Sejauh ini, pemegang gelar yang tidak diinginkan itu adalah Olimpiade Tokyo 2021 dengan suhu di atas 34°C disertai kelembaban tinggi. Suhu panas ini menyebabkan sejumlah atlet muntah dan pingsan di garis finish atau dibantu kursi roda.

    Gelombang Panas Hantui Paris

    Sebelum Olimpiade Paris dimulai, telah ada prakiraan kemungkinan adanya gelombang panas sehingga suhu tinggi bisa berbahaya bagi kegiatan olahraga.

    Para petugas Olimpiade berusaha keras untuk menjaga keselamatan atlet, termasuk menawarkan bantuan pendinginan dengan mandi es dan handuk dingin, pemantauan suhu secara teratur, dan mengalihkan olahraga ketahanan yang lebih berat ke hari yang diprakirakan lebih dingin.

    Di dunia yang semakin memanas ini, haruskah mempertimbangkan solusi lebih sederhana, yakni menyelenggarakan pertandingan di waktu yang terhindar dari panasnya Matahari musim panas.

    “Baru-baru ini suhu menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan,” kata Profesor Mike Tipton, ahli fisiologi panas di University of Portsmouth, dikutip dari INEWS UK, Selasa (30/7/2024).

    “Jika Anda salah dalam mengonsumsi makanan, Anda tidak akan bisa cepat pulih. Namun, jika Anda kepanasan, kesehatan Anda akan terancam,” sebutnya.

    Bahaya bagi atlet menjadi pokok bahasan laporan terkini Profesor Tipton, berjudul Rings of Fire: Heat Risks at the 2024 Paris Olympics. Dampak kesehatan berasal dari kepanasan dan keringat berlebih, dengan efek yang berkisar dari kram otot, kelelahan karena panas, hingga sengatan panas, saat suhu inti tubuh melebihi 40,5°C dan merupakan keadaan darurat medis.

    Atlet paling berisiko dalam acara ketahanan yang melelahkan, di antaranya seperti maraton, triatlon, tenis, dan jalan cepat sejauh 20 km. Namun, panas juga dapat menyebabkan performa yang lebih buruk dalam kegiatan yang tidak terlalu melibatkan fisik.

    “Jika Anda melakukan olahraga seperti menembak dengan pistol, maka hanya dengan meneteskan sedikit keringat di dahi sudah cukup untuk membuat Anda tidak bersemangat,” kata Profesor Tipton.

    Peningkatan Kadar Ozon

    Di daerah perkotaan seperti Paris, suhu yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan gas ozon, yang terbentuk dalam reaksi kimia yang dipicu sinar Matahari antara zat-zat dalam asap knalpot mobil.

    Ozon umumnya hanya memengaruhi kesehatan pada orang tua atau orang dengan masalah pernapasan. Tetapi beberapa atlet mungkin sangat sensitif terhadap ini, kata Profesor Valerie Bougault, ilmuwan olahraga di Universitas Côte d’Azur.

    “Beberapa atlet mungkin bereaksi terhadap ozon, dan mereka mengalami kesulitan bernapas, mereka memiliki batuk, dan beberapa dari mereka harus berhenti berolahraga,” kata Profesor Bougault.

    Selama empat tahun terakhir, kadar ozon di Paris melampaui batas aman yang direkomendasikan antara Juli dan September pada 20 hari per bulan.

    Para pesaing dalam acara olahraga musim panas selalu harus berjuang melawan panas, tetapi masalah ini diperburuk oleh perubahan iklim.

    Meskipun sejauh ini,suhu global rata-rata hanya meningkat sedikit di atas 1°C sejak akhir abad ke -19, suhu rata-rata di Paris di musim panas telah meningkat sekitar 3°C sejak 1924, terakhir kalinya Olimpiade diadakan di ibu kota Prancis.

    Bukan hanya kenaikan rata-rata yang penting: cuaca ekstrem kini lebih mungkin terjadi, dengan musim panas yang sangat panas 10 kali lebih umum.

    “Sementara suhu global terus meningkat, perubahan iklim harus semakin dilihat sebagai ancaman eksistensial bagi olahraga,” kata Lord Sebastian Coe, presiden World Athletics, dalam laporan Rings of Fire.

    Olimpiade Musim Panas berikutnya akan diadakan di Los Angeles pada tahun 2028, dan kekhawatiran akan cuaca panas kemungkinan besar akan sama kuatnya. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah selama Olimpiade 2032, yang akan diadakan di Brisbane, Australia, ketika musim dingin akan terjadi di belahan Bumi selatan dan suhu biasanya tidak melebihi 22°C.

    (rns/fay)

  • Sukses Saingi Apple, WhatsApp Capai 100 Juta Pengguna Aktif Bulanan di AS

    Sukses Saingi Apple, WhatsApp Capai 100 Juta Pengguna Aktif Bulanan di AS

    Jakarta

    Pada pekan ini, WhatsApp capai rekor baru dengan mendapatkan 100 juta pengguna aktif bulanan di Amerika Serikat, sebuah pasar yang secara tradisional didominasi oleh layanan perpesanan lain seperti SMS dan iMessage.

    Pencapaian ini, yang diumumkan dalam sebuah posting blog resmi, mengindikasikan adanya potensi pergeseran dalam lanskap perpesanan di Amerika Serikat, dengan WhatsApp terus meraih posisi yang kuat terlepas dari popularitas iMessage milik Apple yang telah lama ada.

    Aplikasi perpesanan milik Meta ini sangat populer di Eropa karena kompatibilitas lintas platformnya. Dalam beberapa tahun terakhir Meta berinvestasi besar-besaran dalam kampanye pemasaran di AS, termasuk penempatan iklan dengan visibilitas tinggi di Times Square dan iklan televisi yang menekankan pada privasi dan enkripsi end-to-end.

    Pencapaian 100 juta pengguna ini sangat mengesankan mengingat persaingan dari iMessage, yang telah menjadi layanan perpesanan yang lebih disukai oleh banyak pengguna iPhone karena integrasinya yang mulus dengan ekosistem Apple.

    Namun, kemampuan WhatsApp untuk menawarkan pengalaman perpesanan terpadu di berbagai perangkat yang berbeda rupanya beresonansi dengan sebagian besar penduduk Amerika, terutama di kota-kota besar seperti Los Angeles, New York, Miami, dan Seattle.

    Pencapaian WhatsApp terjadi pada saat lanskap perpesanan iPhone siap untuk perubahan lebih lanjut. Apple akan memperkenalkan Rich Communication Services (RCS) di iOS 18 akhir tahun ini, sebuah langkah yang akan secara signifikan meningkatkan fungsionalitas pesan yang dikirim antara iPhone dan perangkat Android.

    Sebagaimana dilansir detiKINET dari MacRumors, RCS menawarkan fitur-fitur seperti berbagi media berkualitas tinggi, tanda terima yang sudah dibaca, dan indikator pengetikan, yang berpotensi mengurangi kebutuhan akan aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp untuk kemampuan perpesanan tingkat lanjut. Namun, perlu dicatat bahwa RCS tidak menawarkan enkripsi end-to-end seperti fitur utama WhatsApp.

    (jsn/rns)

  • Elon Musk Kecam UU LGBTQ+ California, SpaceX dan X Bedol Desa

    Elon Musk Kecam UU LGBTQ+ California, SpaceX dan X Bedol Desa

    Jakarta

    CEO SpaceX Elon Musk mengatakan dia akan memindahkan kantor pusat perusahaannya dari negara bagian California karena munculnya undang-undang baru mengenai privasi anak-anak LGBTQ+. Salah satu orang terkaya di dunia itu menentangnya.

    Elon Musk menyebut ia akan memindahkan kantor SpaceX dari Hawthorne, California ke Texas, tempat perusahaan tersebut melakukan peluncuran Starship. Texas condong ke arah politik yang berbeda dari California. Berbagai undang-undang baru di Texas mengurangi hak komunitas LGBTQ+ dan hak reproduksi.

    Undang-undang California yang baru, ditandatangani Gubernur Gavin Newsom, melarang sekolah di negara bagian tersebut mewajibkan orang tua untuk diberitahu tentang perubahan identifikasi gender anaknya sendiri. Artinya, anak bisa melakukan perubahan sendiri secara privasi.

    Dikutip detikINET dari CNBC, ini adalah undang-undang negara bagian pertama di AS mengenai hal itu dan dikeluarkan setelah lebih dari selusin dewan sekolah California tahun lalu menerapkan kebijakan yang mewajibkan orang tua untuk diberi tahu jika anaknya ingin mengubah identitas gendernya.

    “Gubernur California baru saja menandatangani undang-undang yang menyebabkan kehancuran besar-besaran terhadap hak-hak orang tua dan menempatkan anak-anak pada risiko kerusakan permanen,” tulis Musk di X, sebelumnya Twitter.

    “Karena undang-undang ini dan banyak UU lain yang mendahuluinya, yang menyerang keluarga dan perusahaan, SpaceX sekarang akan memindahkan kantor pusatnya dari Hawthorne, California ke Starbase, Texas,” cetusnya. Dia kemudian menambahkan kantor pusat X juga akan pindah dari San Francisco ke Austin.

    Pada tahun 2022, putri transgender Musk mengajukan petisi untuk mengubah namanya dan menerima akta kelahiran baru dari Pengadilan Tinggi Los Angeles County di Santa Monica. “Saya tidak lagi tinggal bersama atau ingin berhubungan dengan ayah kandung saya dengan cara, bentuk atau bentuk apa pun,” tulisnya.

    Musk kemudian mengatakan bahwa dia yakin putrinya tidak mengakuinya karena keberadaan kaum neo-Marxis mengelola universitas dan sekolah papan atas seperti yang diikuti putrinya. “Ini penuh dengan komunismedan sentimen umum bahwa jika Anda kaya, Anda jahat,” kata Musk

    Mengenai putrinya, dia mengklaim memiliki hubungan yang sangat baik dengan anak-anak lainnya, selain anak itu. Musk yang berusia 53 tahun adalah ayah dari 12 anak dari tiga wanita berbeda.

    Dia memang sering mengkampanyekan agar orang-orang memiliki anak. “Jika orang tidak memiliki anak lagi, peradaban akan hancur,” cetus pria kelahiran Afrika Selatan itu.

    (fyk/fyk)

  • Geger Polisi Palsu Tipu Warga China Ratusan Juta Rupiah

    Geger Polisi Palsu Tipu Warga China Ratusan Juta Rupiah

    Jakarta

    Warga China di seluruh dunia menjadi sasaran “penipuan yang kompleks” lantaran pelaku kejahatan berpura-pura menjadi anggota polisi.

    Seorang perempuan keturunan China-Inggris mengatakan kepada BBC bahwa dia menyerahkan seluruh tabungannya kepada penipu yang mengenakan seragam polisi dalam panggilan video dan tampak berada di lokasi yang menyerupai kantor polisi.

    Helen Young tak bisa melupakan mimpi buruk yang dia alami selama dua pekan itu. Ia ditakut-takuti bahwa dirinya masuk dalam daftar orang paling dicari di China.

    Penipu yang menyamar sebagai polisi China memanipulasi akuntan yang kini tinggal di London, Inggris, tersebut agar percaya bahwa dia sedang diselidiki atas tuduhan penipuan besar-besaran di tanah kelahirannya.

    Saat itu Helen dihadapkan pada segunung bukti palsu yang seakan-akan menjeratnya dalam kejahatan yang tidak diketahuinya sama sekali.

    Ketika polisi palsu itu mengancam bakal mengekstradisi dan menjebloskannya ke penjara di China, Helen terpaksa menyerahkan tabungannya sebesar Pound 29.000 (sekitar Rp603 juta) sebagai “uang jaminan” agar tetap bisa tinggal di London.

    “Saya merasa bodoh sekarang,” katanya.

    Kisah Helen mungkin terdengar tak biasa dan mengejutkan, namun ada banyak kasus serupa menimpa diaspora China.

    Kedutaan Besar China di seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan tentang penipuan yang memakai atau meniru identitas polisi. Peringatan serupa dikeluarkan FBI setelah mencuatnya kasus serupa di AS.

    Seorang perempuan lansia di Los Angeles dilaporkan diperdaya menyerahkan US$3 juta (setara Rp48 miliar) agar tidak diesktradisi.

    BBCFBI dan Kedutaan Besar China di seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan tentang penipuan dengan modus pelaku meniru identitas polisi.

    Biasanya penipuan semacam ini dimulai dengan si target menerima panggilan telepon yang tidak mencurigakan.

    Dalam kasus Helen, seseorang yang diduga pelaku mengaku sebagai petugas bea cukai China yang memberitahu bahwa mereka menahan paket ilegal yang dikirim atas namanya.

    Helen merasa tidak mengirim paket apa pun. Kemudian dia mengatakan diberi tahu bahwa ia harus mengajukan laporan ke polisi jika memang dirinya yakin seseorang telah mencuri identitasnya.

    Meskipun Helen ragu, tapi dia tidak menutup telepon itu.

    “Orang China seperti saya, karena kami lahir dan besar di China, kami diajari patuh,” ucapnya.

    “Jadi ketika pihak berwenang meminta saya melakukan sesuatu atau orang tua saya meminta saya, sangat jarang saya bakal menolaknya.”

    Helen lantas diarahkan ke seorang pria yang mengaku sebagai polisi di Shenzhen yang disebut sebagai “Fang”. Helen meminta bukti dan Fang menyarankan agar mereka berkomunikasi lewat panggilan video.

    Ketika mereka terhubung, Helen melihat seorang pria berseragam yang wajahnya cocok dengan kartu identitas polisi yang ditunjukkannya.

    Polisi bernama Fang itu kemudian menggunakan teleponnya untuk mengajak Helen berkeliling kantor polisi yang tampak nyata tersebut -dengan memperlihatkan beberapa petugas berseragam serta meja yang terdapat lambang kepolisian berukuran besar.

    “Saat itu semua kecurigaan saya hilang. Jadi saya minta maaf padanya, saya bilang saya hanya harus berhati-hati karena sekarang banyak penjahat di luar sana,” ujar Helen.

    Di saat mereka berbincang, Helen mendengar panggilan dari pengeras suara yang memberi tahu Fang tentang persoalan yang menyangkut dirinya.

    Fang menghentikan sementara percakapan dengan Helen dan ketika kembali, Fang tak lagi membahas soal paket ilegal tersebut. Dia berkata telah diberi tahu bahwa Helen dicurigai terlibat dalam penipuan keuangan dalam jumlah besar.

    BBC

    “Saya bilang itu tidak masuk akal. Dia berkata: ‘Pelaku tidak mungkin mengaku bersalah’. Jadi bukti sangatlah penting.”

    Helen diperlihatkan sesuatu yang tampak seperti laporan bank dengan sejumlah besar uang atas namanya. Kemudian, menurut Helen, Fang mengatakan kepadanya jika dia tidak bersalah, maka dia harus membantu mereka menangkap penjahat sebenarnya.

    Fang lantas menyuruhnya menandatangani perjanjian rahasia dengan syarat tidak akan memberi tahu siapa pun tentang penyelidikan tersebut.

    Helen juga diperingatkan bahwa jika dia melanggar, dia akan mendapat tambahan enam bulan kurangan penjara.

    “Dia berkata jika kamu memberi tahu siapa pun bahwa kamu telah diwawancarai oleh polisi China, nyawamu akan dalam bahaya.”

    Para penipu juga menyuruh Helen mengunduh sebuah aplikasi sehingga mereka bisa mendengarkan apa yang sedang dia lakukan di siang dan malam hari.

    Selama beberapa hari berikutnya, Helen mencoba bersikap normal di tempat kerja. Dia menghabiskan malamnya mengerjakan pernyataan pribadi yang diperintahkan untuk ditulisnya, serta merinci setiap aspek kehidupannya.

    Lalu Fang menelepon kembali dengan berita bahwa beberapa tersangka kini ditahan. Dia menunjukkan pernyataan tertulis yang diklaim milik Helen berisi tuduhan dari beberapa orang.

    Helen pun dikirimi sebuah video yang memperlihatkan seorang tahanan pria mengaku kepada polisi dan menyebut namanya sebagai bos dalam penipuan tersebut.

    BBCPenipu Helen menggunakan pengakuan video yang dipersonalisasi untuk meyakinkannya bahwa dia menghadapi tuntutan pidana.

    BBC telah mencermati video tersebut lebih saksama, dan karena tersangka mengenakan masker medis cukup besar, mustahil untuk mengetahui apakah yang Anda dengar cocok dengan gerakan bibirnya.

    Mudah saja untuk menambahkan suara latar palsu yang menyebutkan nama Helen atau korban lainnya.

    Namun bagi Helen yang percaya bahwa dia berurusan dengan polisi asli, dampaknya sangat mengerikan.

    “Setelah mendengar nama saya disebut, saya mual,” katanya.

    “Video itu membuat saya percaya bahwa saya dalam masalah yang sangat besar.”

    Helen benar-benar percaya kepada Fang ketika dia kemudian berkata kepadanya bahwa ia akan diekstradisi ke China meskipun dia adalah warga negara Inggris.

    “Dia mengatakan kepada saya: Jadi Anda punya waktu 24 jam, kemasi barang Anda. Polisi akan datang untuk membawa Anda ke bandara.”

    Helen diberi tahu bahwa ekstradisinya bisa dihentikan jika ia bisa membayar uang jaminan.

    Usai mengirimkan rekening korannya untuk diperiksa, Helen diminta mentransfer Pound 29.000 (sekitar Rp603 juta).

    “Rasanya tidak enak sekali, karena sebelumnya saya berjanji kepada putri saya untuk memberinya uang menyewa apartemen pertamanya,” ucap Helen.

    Tapi beberapa hari kemudian polisi palsu itu menghubunginya lagi. Helen diperintahkan untuk mencari Pound 250.000 (setara Rp5,2 miliar) lagi atau bakal diesktradisi.

    “Saya berjuang untuk hidup saya,” ungkapnya.

    “Jika saya kembali ke China, saya mungkin tidak akan pernah bisa pulang.”

    Setelah Helen mencoba meminjam uang dari seorang teman, si temannya itu memberi tahu putri Helen. Helen pun menangis dan mengungkapkan semuanya.

    Namun, sebelum itu, dia meletakkan ponselnya di laci dapur dan membawa putrinya ke kamar tidur serta menutupi kepalanya dengan selimut agar penipu tersebut tidak bisa mendengar.

    Putrinya mendengarkan dengan sabar dan menjelaskan bahwa itu adalah penipuan.

    Bank tempat Helen bekerja akhirnya mengembalikan uangnya, tapi kejadian itu bisa saja berakhir buruk.

    “Selama dua pekan saya hampir tidak bisa tidur. Bagaimana Anda bisa tidur jika ada yang memantau telepon Anda,” tuturnya.

    Dalam kondisi kurang tidur, dia menabrakkan mobilnya dua kali. Pada insiden kedua, mobilnya hancur total.

    “Saya tidak membunuh siapa pun, tetapi saya bisa saja melakukannya. Jenis penipuan kriminal seperti ini bisa membunuh orang.”

    Korban penipuan lainnya dari pelaku yang meniru identitas polisi, telah berada dalam situasi yang lebih ekstrem.

    Dalam beberapa kasus, beberapa mahasiswa asing China yang tidak bisa memenuhi permintaan uang dari polisi palsu itu, dibujuk untuk memalsukan penculikan mereka sendiri agar mendapatkan tebusan dari keluarga mereka.

    Inspektur Detektif Joe Doueihi dari Kepolisian New South Wales memimpin kampanye untuk memperingatkan tentang apa yang disebut sebagai penculikan virtual atau dunia maya, setelah terjadi serangkaian kasus di Australia.

    “Para korban dipaksa membuat video mereka sendiri yang memperlihatkan mereka dalam posisi rentan agar tampak seolah-olah telah diculik,” jelasnya.

    “Tangan-kaki diikat dan saus tomat ditempelkan ke tubuh mereka, agar tampak seperti darah lalu meminta bantuan dari orang-orang terdekat.”

    New South Wales PolicePolisi di Australia telah mengeluarkan peringatan setelah terjadinya serangkaian ‘penculikan virtual’.

    Para pelajar kemudian diperintahkan untuk mengisolasi diri, sementara para penipu mengirim gambar-gambar itu ke keluarga mereka di Chna beserta permintaan tebusan.

    Para korban penipuan juga bisa dimanipulasi untuk membantu menipu orang lain.

    “Para penipu akan menipu korban agar percaya bahwa mereka bekerja untuk pemerintah China. Mereka akan mengirimi mereka dokimen dan bersumpah sebagai polisi China,” ujar Detektif Supt Doueihi.

    Dia juga bilang korban yang mungkin telah menyerahkan yang kepada para pelaku, dikirim untuk memantau atau mengintimidasi pelajar China lainnya di Australia.

    BBCBBC menemukan filter AI yang dapat membantu penipu meniru polisi yang ditawarkan untuk dijual secara online.

    Banyak dari penipuan ini diduga oleh para ahli dilakukan kelompok kejahatan terorganisir China yang beroperasi dari negara-negara seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos.

    Media pemerintah China telah melaporkan bahwa puluhan ribu tersangka telah dipulangkan ke China selama setahun terakhir.

    Namun, kesadaran akan penipuan semacam ini semakin meningkat.

    Kami berbincang dengan seorang pelajar di Jepang yang menyadari bahwa dia menjadi sasaran penjahat dan merekam percakapan mereka.

    Dia minta agar namanya tidak disebutkan, tapi dia membagikan rekaman tersebut kepada BBC.

    Dalam rekaman itu, para penipu mengatakan kepadanya bahwa jika dia mengungkapkan sesuatu tentang panggilan tersebut kepada siapa pun, maka dia akan membahayakan ‘penyelidikan’.

    Dia pun menolak untuk menyerahkan uang dan penipu itu berhenti mengejarnya.

    Ia sadar bahwa dirinya beruntung bisa lolos.

    “Saya tidak pernah menyangka hal itu akan terjadi pada saya. Berhati-hatilah saat Anda menerima panggilan dari nomor yang tidak Anda kenal.”

    (ita/ita)

  • Elon Musk Digugat 8 Insinyur SpaceX, Tuduhannya PHK Ilegal

    Elon Musk Digugat 8 Insinyur SpaceX, Tuduhannya PHK Ilegal

    Jakarta

    Beramai-ramai, delapan insinyur SpaceX menggugat Elon Musk, CEO mereka sendiri. Mereka mengaku dipecat secara ilegal karena bersuara soal dugaan pelecehan seksual dan diskriminasi terhadap perempuan.

    Gugatan itu dilakukan pada Rabu (12/6) oleh empat orang perempuan dan empat orang laki-laki di pengadilan negara bagian di Los Angeles. Melalui penyampaian dari pengacara mereka, Anne Shaver dan Laurie Burgess, penggugat menuntut ganti rugi, hukuman yang tidak ditentukan, serta perintah yang melarang SpaceX untuk terus melakukan tindakan yang diduga melanggar hukum.

    Melansir The Guardian, Kamis (13/6/2024) pemecatan itu disebut terjadi setelah delapan orang tersebut menyebarkan surat yang menyebut bos Starlink itu sebagai ‘pengecoh dan memalukan’ serta mendesak para eksekutif untuk menolak komentar bermuatan seksual yang dibuat Musk di media sosial. Mereka mengklaim Elon Musk telah memerintahkan pemecatan pada 2022.

    Dalam gugatan disebutkan bahwa tindakan Elon Musk memupuk ‘budaya seksis yang meluas’ di SpaceX. Insinyur perempuan mengaku secara rutin menjadi sasaran pelecehan dan komentar seksis. Kekhawatiran mereka terhadap budaya di tempat kerja pun dianggap telah diabaikan.

    “Tindakan ini mempunyai akibat yang dapat diperkirakan dan nyata yaitu menyinggung, menyebabkan kesusahan, dan mengganggu kesejahteraan penggugat sehingga mengganggu ketenangan emosional mereka di tempat kerja,” kata penggugat dalam gugatannya.

    Salah satu penggugat yakni Paige Holland-Thielen mengatakan dalam pernyataan yang diberikan oleh pengacaranya bahwa gugatan itu adalah upaya untuk meminta pertanggungjawaban kepemimpinan SpaceX dan mendorong perubahan dalam kebijakan tempat kerja.

    “Kami berharap gugatan ini dapat memberikan semangat kepada rekan-rekan kami untuk tetap tegar dan terus berjuang demi tempat kerja yang lebih baik,” ujarnya.

    Pada akhirnya, SpaceX pun memberikan tanggapan atas kabar tersebut. Pihaknya membantah melakukan kesalahan dan menyebut surat pada 2022 itu telah mengganggu. Para pekerjanya dipecat karena melanggar kebijakan perusahaan. Dibantah pula bahwa Musk terlibat dalam keputusan pemecatan kedelapan insinyur itu.

    Diketahui, delapan insinyur tersebut sudah menjadi fokus kasus Dewan Hubungan Perburuhan Nasional AS (NLRB). NLRB mengklaim bahwa pemecatan mereka melanggar hak mereka berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan AS untuk mengadvokasi kondisi kerja yang lebih baik.

    (ask/fay)

  • Negara Mana Saja yang Tegas Menentang Israel, Apa Dampaknya?

    Negara Mana Saja yang Tegas Menentang Israel, Apa Dampaknya?

    Jakarta

    Tentara Israel pada Senin (06/05) memerintahkan warga Palestina meninggalkan wilayah bagian timur Kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza sebelum menggelar operasi militer.

    Melalui pesan teks, selebaran, dan unggahan di media sosial, militer Israel memerintahkan sekitar 100.000 orang untuk bermigrasi ke kamp-kamp di kota-kota tetangga, yaitu Khan Younis dan al-Mawasi.

    Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, telah memperingatkan Israel untuk menghindari serangan terhadap Rafah tempat perlindungan terakhir bagi satu juta lebih warga Palestina.

    ReutersPengungsi Palestina yang melarikan diri dari Rafah ke Khan Younis pada 6 Mei 2024.

    Sementara itu, semakin banyak suara dari komunitas internasional menyerukan agar Israel menghentikan serangan di seluruh wilayah tersebut.

    Beberapa negara bahkan telah mengambil langkah-langkah konkret menekan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, baik dengan memutus hubungan diplomatik, menangguhkan penjualan senjata, hingga menempuh jalur hukum internasional.

    Pekan lalu, Kolombia mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

    ReutersAsap mengepul setelah serangan Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza pada 6 Mei 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok milisi Palestina Hamas.

    Dampak dari tindakan-tindakan ini bisa jadi “hanya bersifat simbolis”, ujar Yossi Mekelberg, seorang pengamat Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House, sebuah lembaga konsultasi dan penelitian di London, kepada BBC News Mundo.

    “Namun, efek kumulatifnya terhadap isolasi diplomatik atau apa yang mereka sampaikan tentang Israel, dan bagaimana Israel melakukan perang adalah penting.”

    Ini bukan pertama kalinya Israel menghadapi kecaman dari negara-negara lain atas tindakannya di Gaza atau Tepi Barat.

    Namun, tekanan internasional tidak pernah sekuat sekarang, terutama mengingat skala kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan ini merupakan aksi balasan Israel atas serangan Hamas pada 7 Oktober.

    Saat itu Israel mendapat serangan terburuk selama 75 tahun terakhir yang menewaskan 1.200 orang, dan juga 253 orang disandera.

    Israel merespons dengan sangat keras: lebih dari 34.000 orang tewas di Gaza sejak saat itu akibat serangan bom tentara Israel; 85% penduduk telah mengungsi dari rumah mereka; dan sekitar setengahnya atau sekitar 1,1 juta orang berada di ambang kelaparan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dengan latar belakang ini, kami akan menjelaskan negara mana saja yang telah memutuskan untuk mengambil tindakan nyata terhadap Israel.

    Memutus hubungan diplomatik

    Setelah perang pecah, dan seiring meningkatnya kehancuran di Gaza, sejumlah negara menarik duta besar mereka atau menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel.

    Negara-negara di wilayah Timur Tengah seperti Yordania, Bahrain dan Turki, memulangkan duta besar mereka. Aksi ini disusul oleh Chad dan beberapa negara di Amerika Latin, seperti Cile, Honduras, dan Kolombia.

    Mereka kini memutuskan untuk mengambil langkah lebih jauh dengan menangguhkan hubungan diplomatik. Langkah ini juga diikuti Bolivia dan Belize.

    Baca juga:

    Getty ImagesPresiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan pada tanggal 1 Mei bahwa ia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

    “Hari ini umat manusia, di semua jalan, setuju dengan kami. Era genosida, pemusnahan seluruh bangsa di depan mata kita, di depan kemanusiaan kita, tidak dapat kembali,” kata Presiden Kolombia Gustavo Petro dalam pidatonya saat mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel beberapa waktu lalu.

    Enam bulan sebelumnya, pada 31 Oktober, juru bicara pemerintah Bolivia mengumumkan keputusan yang sama, dengan menggunakan kata-kata serupa.

    “(Bolivia) mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Negara Israel sebagai bentuk penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang dilakukan di Jalur Gaza,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri, Freddy Mamani pada saat itu.

    Getty ImagesDi jantung Universitas California, Los Angeles (UCLA) salah satu kampus paling bergengsi di Amerika Serikat tengah berlangsung unjuk rasa menentang kondisi di Gaza saat ini.

    Dua minggu kemudian, Belize mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel karena “pengeboman tanpa pandang bulu yang tak henti-hentinya” di Gaza, karena Israel “terus-menerus” melanggar hukum internasional sejak 7 Oktober.

    Namun, apa arti pemutusan hubungan ini?

    Faktanya, tidak jelas. Tak satu pun dari ketiga negara ini yang memiliki pengaruh politik yang besar di Timur Tengah. Hubungan perdagangan dan diplomatik mereka dengan Israel sebelum krisis ini juga tidak banyak.

    Namun, Kolombia adalah mitra dagang terbesar kedua Israel di Amerika Latin, setelah Brasil.

    Kolombia dan Israel menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada tahun 2020. Angkatan Darat Kolombia menggunakan pesawat serta senjata Israel untuk memerangi kartel narkoba dan kelompok pemberontak.

    Namun untuk saat ini, perjanjian ini tampaknya tidak berpengaruh, dan Kementerian Luar Negeri Kolombia telah mengumumkan niatnya untuk “mempertahankan aktivitas masing-masing bagian konsuler di Tel Aviv dan Bogota”.

    ReutersPengunjuk rasa pro-Palestina berfoto di depan Mahkamah Internasional (ICJ) ketika hakim memutuskan putusan sela atas gugatan Afrika Selatan terhadap Israel

    Efek dari pemutusan hubungan diplomatik ini, bersifat “simbolis, dan menunjukkan rasa terisolasi dan perubahan sikap terhadap Israel,” demikian analisis Mekelberg.

    Namun, pakar dari Chatham House ini juga menunjukkan bahwa keputusan semacam ini biasanya memiliki muatan ideologis dan pengaruh politik dalam negeri.

    “Ini seperti yang terjadi di Brasil; dengan [mantan presiden Jair] Bolsonaro, yang dulu mendukung penuh Israel, tapi ketika sayap kiri kembali [berkuasa], kritik itu kembali muncul.”

    Memutus hubungan perdagangan

    Pekan lalu, Turki mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan semua perdagangan dengan Israel sampai pemerintah pimpinan Benjamin Netanyahu itu menerima “aliran bantuan kemanusiaan yang tidak terputus dan cukup” ke Gaza.

    Menurut menteri perdagangan Turki, “transaksi ekspor dan impor yang terkait dengan Israel, yang mencakup semua produk, telah dihentikan”.

    Perdagangan antara kedua negara mencapai Rp111,7 triliun tahun lalu.

    ReutersBenjamin Netanyahu menjawab dengan mengatakan Turki di bawah “kediktatoran kelam”.

    Turki adalah negara mayoritas Muslim pertama yang mengakui Israel pada tahun 1949. Namun hubungan bilateralnya memburuk dalam beberapa dekade terakhir.

    Episode paling menegangkan terjadi pada tahun 2010, ketika Turki memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.

    Saat itu, Israel menyerang enam armada kapal Turki di perairan internasional yang mencoba mencapai Gaza. Mereka menerobos blokade maritim yang diberlakukan Israel di wilayah tersebut.

    Serangan oleh militer Israel tersebut mengakibatkan tewasnya 10 aktivis pro-Palestina asal Turki.

    Hubungan kedua negara kembali membaik pada tahun 2016, namun kedua negara kembali mengusir duta besar masing-masing dua tahun kemudian karena konflik baru terkait pembunuhan warga Palestina di perbatasan Gaza.

    Getty ImagesPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengeraskan sikapnya terhadap Israel.

    Situasinya makin memburuk sejak 7 Oktober. Netanyahu dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan makin sering saling baku tuduh.

    Erdogan membandingkan pemimpin Israel seperti Hitler, Mussolini dan Stalin – dan menyebut Netanyahu “penjagal Gaza”.

    Sebaliknya, Netanyahu mengeklaim bahwa presiden Turki “mendukung pembunuhan masal dan pemerkosaan oleh Hamas, menyangkal genosida Armenia (dan) membantai orang-orang Kurdi di negaranya sendiri”.

    Penangguhan penjualan senjata

    Beberapa negara seperti Kanada, Italia, Jepang, Belgia dan Spanyol telah mengumumkan dalam beberapa bulan terakhir ini bahwa mereka akan menghentikan penjualan senjata ke Israel.

    Tetapi jika kita menganalisa keputusan-keputusan ini secara lebih rinci, kenyataan yang ada agak berbeda.

    Di Belgia, hanya wilayah Walloon yang memutuskan untuk menangguhkan penjualan mesiu ke Israel.

    ReutersSistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Gaza, seperti yang terlihat dari Ashkelon, pada 7 Mei 2024.

    Italia juga mengumumkan penangguhan ekspor senjata mulai 7 Oktober. Namun, menteri pertahanannya mengatakan tetap mengirim senjata ke Israel yang sudah dipesan sebelum tanggal tersebut, dengan jaminan senjata-senjata itu tidak akan digunakan di Gaza.

    Hal serupa juga terjadi di Spanyol, yang juga mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan pengiriman senjata dan kemudian diketahui bahwa mereka tetap mengirimkan amunisi. Namun, Madrid mengatakan bahwa senjata-senjata itu dimaksudkan untuk latihan militer.

    Situasi di Kanada juga serupa. Perdana Menteri negara itu, Justin Trudeau, mengumumkan bahwa kemungkinan perjanjian penjualan senjata baru dengan Israel ditangguhkan, tetapi tidak untuk perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.

    Di Jepang, sebuah perusahaan, Itochu Corporation yang menangguhkan kolaborasinya dengan produsen senjata Israel. Dan di Belanda, sebuah pengadilan memaksa negara itu untuk menghentikan penjualan pesawat militer ke Israel.

    Getty ImagesSebagian besar senjata yang diimpor Israel berasal dari Amerika Serikat dan Jerman.

    Namun, keputusan-keputusan ini sepertinya tidak akan berdampak pada serangan di Gaza.

    Lebih dari 95% impor senjata Israel berasal dari Amerika Serikat dan Jerman, yang tidak jelas memberikan tanda-tanda bahwa mereka akan menghentikannya.

    Dampak langkah penangguhan ini penjualan senjata “terbatas, karena Amerika Serikat dan Jerman-lah yang memasok sebagian besar senjata, sementara yang lain terutama mengirim komponen atau peralatan yang sangat spesifik yang mungkin bisa digantikan oleh yang lain, sehingga tidak akan mengubah apa pun,” kata Yossi Mekelberg.

    Pengadilan internasional

    Menghadapi serangan Israel di Gaza dan meningkatnya jumlah korban jiwa di wilayah tersebut, pada bulan Desember lalu, Afrika Selatan memilih strategi yang berbeda untuk mencoba menghentikan Israel: Afrika Selatan beralih ke peradilan internasional.

    Para pengacaranya mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, di mana mereka menuduh Israel melakukan genosida terhadap penduduk Palestina di Gaza, yang dibantah oleh negara Israel.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan Indonesia “secara moral dan politis” mendukung sepenuhnya upaya hukum Afrika Selatan atas dugaan genosida Israel di Gaza.

    “Namun secara hukum Indonesia tidak bisa ikut menggugat karena dasar gugatan adalah Konvensi Genosida dimana Indonesia bukan Negara Pihak,” ujar juru bicara Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan teks yang diterima BBC Indonesia.

    Baca juga:

    Getty ImagesMenteri Kehakiman Afrika Selatan Ronald Lamola menjelaskan kasus yang diajukan negaranya terhadap Israel di Mahkamah Internasional.

    Pada bulan Januari, pengadilan, yang mengadili sengketa antarnegara, mengeluarkan keputusan sementara: memerintahkan Israel mengambil langkah-langkah mencegah tindakan genosida di Gaza. Tapi pengadilan tidak sampai menuntut Israel menghentikan serangan militer.

    “Israel muncul relatif tanpa cedera dari proses ini, tetapi fakta bahwa proses [pengadilan] ini terbuka, berarti Israel telah kalah dalam pertarungan,” kata Michael Oren, duta besar Israel untuk Amerika Serikat periode 2009-2013, kepada BBC.

    Namun, saat ini, ada kekhawatiran yang kuat di antara para petinggi Israel, terutama karena langkah-langkah yang mungkin diambil oleh pengadilan internasional lainnya.

    Kemungkinan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin politik dan militer Israel, termasuk Netanyahu sendiri, merupakan sumber ketegangan.

    EPA-EFE/REX/SHUTTERSTOCKPutusan pengadilan dibacakan oleh Hakim Joan E. Donoghue (kedua dari kiri) pada Jumat (26/01).

    ICC, yang memiliki wewenang untuk mendakwa dan mengadili individu atas kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan, telah menyelidiki tindakan Israel di wilayah pendudukan selama tiga tahun – dan, baru-baru ini, tindakan Hamas.

    Di masa lalu, ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin negara seperti Vladimir Putin dari Rusia, Muammar Gaddafi dari Libya, dan gerilyawan Uganda, Joseph Kony.

    Meskipun ICC belum mengkonfirmasi apa pun, ketika kepala jaksa penuntut mahkamah, Karim Khan, mengunjungi Israel dan Tepi Barat yang diduduki pada bulan Desember tahun lalu, ia menegaskan bahwa “semua protagonis harus mematuhi hukum kemanusiaan internasional”.

    “Jika Anda tidak melakukan hal ini, jangan mengeluh ketika kantor saya dipaksa untuk bertindak,” tambahnya pada saat itu.

    Mekelberg mengatakan: “Ke mana arahnya (keputusannya), saya tidak tahu, tetapi ini seharusnya mengirimkan pesan kepada Israel bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nyaris 2.200 Orang Ditangkap dalam Aksi Pro-Palestina di Kampus AS

    Nyaris 2.200 Orang Ditangkap dalam Aksi Pro-Palestina di Kampus AS

    Washington DC

    Total hampir 2.200 orang ditangkap polisi selama unjuk rasa pro-Palestina yang digelar di kampus-kampus di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) dalam beberapa minggu terakhir. Dalam aksinya, para demonstran yang kebanyakan mahasiswa itu mendirikan kemah dan menduduki bangunan di kampus mereka.

    Seperti dilansir Associated Press, Jumat (3/5/2024), para personel kepolisian di berbagai wilayah AS yang dikerahkan untuk menangani aksi mahasiswa itu terkadang menggunakan peralatan antihuru-hara, kendaraan taktis, bahkan perangkat flash-bang untuk membersihkan lokasi demo.

    Satu polisi secara tidak sengaja menembakkan senjatanya di dalam gedung administrasi Universitas Columbia di New York saat membersihkan para demonstran yang berkemah di dalam gedung. Universitas Columbia menjadi perintis aksi pro-Palestina yang kini meluas ke kampus-kampus lainnya di AS.

    Untungnya, menurut laporan Departemen Kepolisian New York (NYPD), tidak ada yang terluka akibat tembakan yang tidak sengaja dilepaskan oleh polisi di dalam Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia pada Selasa (30/4) malam waktu setempat.

    Disebutkan oleh NYPD dalam pernyataannya bahwa polisi itu berusaha menggunakan senter yang terpasang pada senjata api yang dibawanya pada saat itu dan malah menembakkan satu peluru yang mengenai bingkai di dinding.

    Menurut pejabat kepolisian setempat, terdapat beberapa polisi lainnya di sekitar lokasi kejadian, namun tidak ada mahasiswa sama sekali. Rekaman bodycam atau kamera yang terpasang pada tubuh polisi itu menunjukkan momen saat pistol yang dibawa polisi itu meletus.

    Namun kantor kejaksaan setempat sedang melakukan peninjauan, yang menjadi praktik standar untuk insiden semacam itu.

    Lebih dari 100 orang ditahan selama penindakan keras terhadap aksi pro-Palestina di Universitas Columbia beberapa waktu terakhir. Namun angka itu hanya sebagian kecil dari total penangkapan yang terjadi akibat aksi memprotes perang Israel di Gaza yang marak di kampus-kampus AS.

    Penghitungan yang dilakukan Associated Press mencatat setidaknya 56 insiden penangkapan di 43 perguruan tinggi atau universitas berbeda di AS sejak 18 April lalu. Angka tersebut didasarkan pada laporan Associated Press dan pernyataan dari universitas juga lembaga penegak hukum AS.

    Pada Kamis (2/5), polisi menyerbu kerumunan demonstran di Universitas California di Los Angeles (UCLA) dan menahan 200 demonstran setelah ratusan orang mengabaikan perintah untuk meninggalkan lokasi. Beberapa demonstran membentuk rantai manusia saat polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.

    Kepolisian merobohkan barikade kayu, palet, pagar besi dan tempat sampah yang disusun para demonstran, kemudian merobohkan kanopi juga tenda.

    Seperti di UCLA, para demonstran yang berkemah yang menyerukan pihak universitas untuk menghentikan bisnis dengan Israel atau perusahaan yang mereka sebut mendukung perang di Jalur Gaza telah menyebar ke kampus-kampus lainnya di AS.

    Israel melabeli aksi pro-Palestina itu sebagai antisemitisme, sedangkan para pengkritik Tel Aviv menyebut tuduhan semacam itu dimaksudkan untuk membungkam oposisi. Para penyelenggara aksi, beberapa di antaranya adalah orang Yahudi sendiri, menyebutnya sebagai gerakan damai untuk membela hak Palestina dan memprotes perang.

    Presiden Joe Biden, pada Kamis (2/5) waktu setempat, membela hak para mahasiswa untuk menggelar aksi protes damai, namun mengecam kekacauan yang terjadi beberapa hari terakhir.

    Aksi pro-Palestina ini dimulai di Universitas Columbia pada 17 April lalu, dengan para mahasiswa menyerukan diakhirinya perang di Gaza yang menewaskan lebih dari 34.000 orang sejauh ini.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Tangkap Ratusan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina di New York

    Polisi Tangkap Ratusan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina di New York

    New York City

    Sekitar 300 orang ditahan pihak kepolisian di Columbia University dan City college di New York. Sementara itu, bentrokan antara kelompok pengunjuk rasa yang berseteru pecah di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

    Pada Rabu (01/05), pihak kepolisian mendapat panggilan dari sejumlah perguruan tinggi di Amerika Serikat menyusul gelombang aksi protes mahasiswa pro-Palestina.

    Aksi demonstrasi ini dilakukan oleh mahasiswa untuk memprotes dukungan akademik dan pemerintah di tengah gempuran serangan Israel terhadap Gaza.

    Berdasarkan klaim data dari Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 34.500 orang di wilayah Palestina tewas sejak awal operasi militer Israel.

    Merespons aksi demonstrasi ini, Israel menudingnya sebagai contoh antisemitisme dari universitas-universitas di Amerika. Tuduhan Israel ini kemudian dibantah oleh sejumlah kelompok mahasiswa.

    Perkemahan mahasiswa pro-Palestina merupakan aksi demonstrasi paling luas dan berkepanjangan, yang mengguncang sejumlah kampus di Amerika Serikat sejak aksi protes menentang perang Vietnam pada tahun 1960-an dan 1970-an.

    Polisi bubarkan demonstran di Columbia University

    Pada Selasa (30/04) malam waktu setempat, polisi New York membubarkan demonstrasi yang telah melumpuhkan aktivitas di Columbia University selama hampir dua minggu. Dalam pembubaran itu, polisi menangkap puluhan orang.

    Dia mengklaim bahwa pendudukan gedung perkuliahan itu dipimpin oleh “sejumlah oknum yang tidak berafiliasi dengan pihak kampus.” Namun, dia tidak memberikan bukti untuk pernyataan ini.

    Shafik juga meminta kepolisian untuk tetap berjaga di kampus setidaknya sampai tanggal 17 Mei demi “memastikan perkemahan tidak didirikan lagi.”

    Acara wisuda Columbia University biasanya digelar di alun-alun pusat kampus, tempat di mana perkemahan demonstran didirikan. Wisuda kampus ini sendiri direncanakan berlangsung pada 15 Mei.

    Pada Rabu (01/05), Wali Kota New York, Eric Adams, turut menuding bahwa aksi massa pro-Palestina bukanlah mahasiswa. Menurutnya, demonstran tersebut merupakan para penghasut profesional. Namun, dia tidak memberikan bukti terkait hal ini.

    “Setelah saya mengetahui adanya oknum dari luar yang ikut dalam insiden ini. Seperti yang disebutkan dalam surat permintaan pihak Columbia kepada kepolisian New York, jelas bahwa kami harus mengambil tindakan yang tepat, karena divisi intelijen kami mengidentifikasi bahwa demonstran adalah profesional yang terlatih,” kata Eric Adams dalam acara CBS Morning.

    Bentrok antar pengunjuk rasa di UCLA

    Pada Rabu (01/05), pihak University of California, Los Angeles (UCLA) turut memanggil pihak kepolisian. Saat itu, dua kelompok pengunjuk rasa yang saling bermusuhan bentrok di dalam kampus.

    Dalam sebuah rekaman yang telah diverifikasi kantor berita Reuters, para demonstran yang saling berseteru itu terlihat menggunakan tongkat dan galah untuk menyerang sebuah tenda yang didirikan oleh para massa aksi pro-Palestina.

    Rektor UCLA Gene Block menyebut bahwa orang-orang yang “tidak berafiliasi dengan kampus kami” terlibat dalam insiden tersebut. Hanya saja, dia tidak memberikan bukti atas klaimnya tersebut.

    Pihak kepolisian Los Angeles kemudian mengonfirmasi bahwa mereka datang karena merespons permintaan dari pihak kampus untuk memulihkan ketertiban “lantaran adanya sejumlah tindak kekerasan terhadap perkemahan di kampus mereka.”

    Katy Yaroslavsky, seorang anggota dewan Los Angeles yang daerah pilihannya mencakup kampus UCLA, mengatakan bahwa situasi sudah tidak terkendali.

    “Setiap orang punya hak untuk bebas berbicara dan melakukan protes, tapi situasi di kampus UCLA sudah tidak terkendali dan tidak aman,” ujar dia di akun media sosial.

    Penangkapan di sejumlah kampus di seluruh Amerika Serikat

    Penangkapan telah terjadi di sejumlah kampus di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

    Dalam sebuah rekaman yang diunggah pada Selasa (30/04), pihak kepolisian terlibat dalam bentrokan dengan para aksi massa pro-Palestina di City College of New York. Petugas terlihat menjatuhkan pengunjuk rasa ke tanah.

    Selain itu, petugas juga menurunkan bendera Palestina yang dikibarkan pada tiang bendera kampus, dan menggantinya dengan bendera Amerika.

    Pada hari yang sama di Northern Arizona University, polisi anti huru-hara berpakaian lengkap, menangkap sekitar 20 orang karena dianggap masuk tanpa izin. Satu orang dijatuhkan ke tanah.

    Polisi juga membubarkan perkemahan pro-Palestina di Tulane University, New Orleans pada Rabu (01/05). Setidaknya enam orang ditangkap, dan pihak kampus juga menskors tujuh mahasiswa.

    Sementara itu, Brown University di negara bagian East Coast, Rhode Island, membuat kesepakatan dengan aksi massa pro-Palestina. Pihak pengunjuk rasa bakal menutup perkemahan mereka dengan imbalan para administrator akan mengadakan pemungutan suara pada Oktober guna mempertimbangkan untuk melepaskan diri dari Israel.

    mh/pkp/hp (AP, AFP, Reuters)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini