kab/kota: Los Angeles

  • Negara Tetangga AS Kerahkan Tim Bantu Padamkan Kebakaran di Los Angeles

    Negara Tetangga AS Kerahkan Tim Bantu Padamkan Kebakaran di Los Angeles

    Jakarta

    Negara-negara bagian dan negara tetangga Amerika Serikat mengirimkan bantuan untuk membantu menangani empat kebakaran yang terus melanda Los Angeles. Negara tetangga memberikan bantuan berupa petugas pemadam kebakaran.

    Dilansir BBC, Minggu (12/1/2025), Texas, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Arizona, Oregon, dan Washington telah mengirim petugas pemadam kebakaran ke Los Angeles. Hal itu berdasarkan laporan dari mitra BBC di AS, CBS.

    Negara-negara tetangga terdekat AS seperti, Kanada dan Meksiko, juga telah mengirimkan petugasnya.

    Setidaknya lebih dari 70 petugas pemadam kebakaran dan pekerja bantuan bencana dari Komisi Kehutanan Nasional Meksiko dan Kementerian Pertahanan dikerahkan ke Los Angeles kemarin untuk membantu meningkatkan upaya penanggulangan kebakaran pada kemarin. Jumlah tersebut merupakan tambahan dari kelompok petugas pemadam kebakaran Meksiko lainnya yang telah dilaporkan tiba di Los Angeles pada hari Jumat.

    Sementara Kanada sedang bersiap untuk mengirim petugas pemadam kebakaran dan peralatan khusus ke daerah tersebut. Selain itu petugas pemadam kebakaran juga akan tiba paling cepat pada hari Senin.

    “Bantuan ini penting bukan hanya untuk upaya penanggulangan tetapi juga untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi petugas pemadam kebakaran yang gagah berani di garis depan,” kata Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California dalam sebuah posting di X.

    Gubernur California Gavin Newsom, memperkirakan sekitar 14.000 personel saat ini tengah berjuang melawan kebakaran di Palisades.

    (yld/knv)

  • Pejabat Los Angeles Minta Trump Cek Kerusakan Akibat Kebakaran

    Pejabat Los Angeles Minta Trump Cek Kerusakan Akibat Kebakaran

    Jakarta

    Ketua Dewan Pengawas Daerah Los Angeles Kathryn Barger mengundang Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengunjungi wilayah terdampak kebakaran. Hal itu agar Trump dapat melihat langsung kerusakan yang disebabkan oleh beberapa kebakaran hutan dahsyat sejak 7 Januari.

    Undangan tersebut muncul setelah Gubernur California Gavin Newsom mengundang Trump untuk meninjau kerusakan pada hari Jumat. Trump sebelumnya mengunjungi California pada tahun 2018 untuk melihat jumlah korban di Paradise yang disebabkan oleh kebakaran camp, kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah negara bagian tersebut.

    “Dengan menerima undangan ini, Bapak Presiden Terpilih, Anda akan bergabung dengan kami dalam mendukung warga negara kami dan berterima kasih kepada penanggap pertama yang heroik, yang telah mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk menyelamatkan orang lain,” kata Barger dalam surat terbuka yang diunggah di X, dilansir CNN, Minggu (12/1/2025).

    “Kami juga meminta Anda, sebagai Presiden kami, untuk berdiri bersama masyarakat Los Angeles County saat kami menetapkan arah untuk membangun kembali. Kehadiran Anda akan sangat terasa dan dihargai,” imbuhnya.

    Para pejabat telah mengonfirmasi sedikitnya 16 kematian akibat kebakaran yang terjadi Eaton, Hurst, Kenneth, dan Palisades yang sedang berlangsung menyebar ke lebih dari 38.000 hektar lahan. Namun, jumlah korban tewas secara keseluruhan masih belum jelas sebab banyak daerah masih belum dapat ditelusuri oleh petugas darurat.

    Presiden AS, Joe Biden, mengatakan pemerintah federal akan menanggung 100% biaya untuk tanggapan awal terhadap kebakaran tersebut. Ia juga telah mengesahkan program Bantuan Kebutuhan FEMA, yang mencakup tawaran hingga $770 kepada para korban kehancuran sebagai pembayaran di muka untuk barang-barang penting.

    Gedung Putih mengatakan Biden telah diberi pengarahan tentang “upaya untuk memadamkan” kebakaran hutan. Selain itu Biden juga telah berbicara melalui telepon dengan Pengawas Daerah Los Angeles Lindsey Horvath dan Pengawas Daerah Ventura Kelly Long dalam panggilan terpisah.

    Lihat Video: Los Angeles Dilahap Si Jago Merah, NASA: Kebakaran Sangat Kompleks

    (yld/idn)

  • SELEB TERPOPULER: Artis Pasrah Rumahnya Hangus saat Nonton Berita hingga Kata Raffi Soal Mobil RI 36

    SELEB TERPOPULER: Artis Pasrah Rumahnya Hangus saat Nonton Berita hingga Kata Raffi Soal Mobil RI 36

    TRIBUNJATIM.COM – Berita terpopuler tentang para selebriti terangkum dalam berita seleb terpopuler Minggu, 12 Januari 2025.

    Berita seleb terpopuler hari ini kebakaran di Malibu, California, Amerika Serikat menghanguskan sejumlah rumah termasuk milik para artis.

    Selanjutnya, artis Talitha Curtis kembali mendapat tawaran syuting usai kisahnya viral jualan risol dan ditinggal ibu kandungnya.

    Ada juga, mobil berpelat RI 36 belakangan menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

    Simak berita seleb terpopuler hari ini, Minggu (12/1/2025) selengkapnya di TribunJatim.com.

    Artis Pasrah Rumahnya Hangus saat Nonton Berita di TV, Sedih Banyak Kenangan Berharga: Memilukan

    Seorang petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api yang membakar sebuah bangunan di kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Selasa, 7 Januari 2025. (Foto AP/Ethan Swope via Kompas TV)

    Kebakaran di Malibu, California, Amerika Serikat menghanguskan sejumlah rumah termasuk milik para artis.

    Artis ini pasrah melihat rumahnya hangus terbakar sambil melihat siaran berita di TV.

    Sosok artis tersebut ialah Paris Hilton.

    Rumah mewah tepi pantai milik Paris Hilton di Malibu, California, Amerika Serikat ludes terbakar. 

    Kebakaran di kawasan Palisades ini, menyebar secara dahsyat.

    Sambil menonton secara live siaran berita di TV, Paris Hilton pasrah menyaksikan rumahnya terbakar sampai habis.

    “Sangat sedih tak terlukiskan,” tulis sosialita dan DJ itu di Instagram pribadinya pada Rabu (9/1/2025), bersama dengan gambar cuplikan dari berita TV yang sedang menyarkan kehancuran rumahnya tersebut.

    Dia mengatakan peristiwa itu disaksikan bersama keluarga, menonton berita, dan melihat rumah di Malibu terbakar habis secara langsung.

    “Ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya dialami siapa pun,” lanjutnya, dikutip dari kompas.tv.

    “Rumah ini adalah tempat kami membangun begitu banyak kenangan berharga. Di sanalah Phoenix mengambil langkah pertamanya dan tempat kami bermimpi membangun kenangan seumur hidup bersama London,” tambah Paris.

    Baca Selengkapnya

    2. Usai Viral Ditinggal Ibu, Talitha Curtis Kembali Dapat Tawaran Syuting, Sambil Tetap Jualan Risol

    Artis Talitha Curtis kembali mendapat tawaran syuting seusai kisahnya viral jualan risol dan ditinggal ibu kandungnya. (YouTube Melaney Ricardo)

    Artis Talitha Curtis kembali mendapat tawaran syuting usai kisahnya viral jualan risol dan ditinggal ibu kandungnya.

    Talitha akan mencoba kembali ke layar kaca usai vakum sejak 2021.

    “Alhamdulillah ada pekerjaan lagi di televisi, tapi tetap jualan,” kata Talitha di Studio 41, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025), dikutip dari Bangka Pos.

    Talitha yang merupakan keturunan Inggris itu mengaku mau kembali ke entertainment dan masih tetap berjualan.

    Kata dia, selain menjadi bintang tamu program televisi, banyak tawaran akting mulai kembali berdatangan.

    “Aku mau kembali ke entertainment, kerjaan sampingan tetap jualan,” kata Talitha.

    “Aku menikmati juga pekerjaan dengan berjualan risol dan ricebowl,” ujarnya.

    Talitha Curtis Winn adalah mantan pemain sinetron Ganteng Ganteng Serigala (GGS) dan dijuluki sebagai Ratu FTV.

    Namanya terkenal setelah membintangi sinetron tersebut.

    Lahir di Bandung, Jawa Barat 6 Juli 2002, usia atau umur Talitha Curtis saat ini adalah 22 tahun.

    Baca Selengkapnya

    3. Klarifikasi Raffi Ahmad Soal Mobil RI 36 Viral, Akui Miliknya, Dikawal Patwal Buat Jemput Dirinya

    Raffi Ahmad mengaku bahwa mobil berpelat RI 36 yang dikawal patwal dengan arogan viral di media sosial adalah miliknya. (KOMPAS.com/Muchamad Dafi Yusuf)

    Mobil berpelat RI 36 belakangan menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

    Ada pun mobil RI 36 viral karena dikawal patwal yang arogan.

    Sosok pemilik mobil tersebut lantas dicari warganet dan disebutkan pemilik mobil adalah Raffi Ahmad.

    Raffi Ahmad sendiri kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi.

    Suami Nagita Slavina tersebut mengaku bahwa mobil berpelat RI 36 yang dikawal patwal dengan arogan adalah miliknya.

    Raffi Ahmad mengonfirmasi perihal kepemilikan mobil tersebut pada Sabtu (11/1/2025).

    Raffi menyebut dirinya tidak berada dalam mobil RI 36 saat kejadian. 

    Namun, mobil itu dikawal patwal dalam perjalanan menjemputnya.

    “Pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berpelat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Sabtu (11/1/2025), via kompas.tv.

    Raffi menerangkan, saat kejadian, mobil RI 36 miliknya sedang berada di belakang mobil taksi.

    Baca Selengkapnya

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Tentang Santa Ana, Angin yang Memperparah Kebakaran di Los Angeles

    Tentang Santa Ana, Angin yang Memperparah Kebakaran di Los Angeles

    Jakarta

    Kebakaran hebat di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS), disebabkan kombinasi iklim sangat kering dan hembusan angin lepas pantai kuat yang disebut angin Santa Ana. Kombinasi ini telah menciptakan kondisi yang memicu kebakaran.

    Fenomena angin Santa Ana ini berembus dari timur ke barat melalui pegunungan California selatan, menurut Badan Cuaca Nasional, seperti dilansir BBC, Sabtu (11/1/2025). Angin ini diklaim bertanggung jawab atas skala kerusakan yang terjadi setelahnya.

    Bertiup melintasi gurun yang lebih jauh ke pedalaman, angin ini membuat kelembaban udara turun yang kemudian membuat tumbuh-tumbuhan mengering. Jika terjadi kebakaran, angin dapat meniupkan bara api yang membara menjadi kobaran api dalam hitungan menit.

    Apa itu fenomena angin Santa Ana?

    Mengutip dari Associated Press (AP), fenomena angin Santa Ana adalah angin timur laut yang kering, hangat, dan berhembus kencang yang berhembus dari pedalaman California selatan ke arah pesisir dan lepas pantai. Angin ini bergerak berlawanan arah dengan arus darat yang normal yang membawa udara lembap dari Pasifik ke wilayah tersebut.

    Santa Anas tercipta dari tekanan tinggi di atas Great Basin, gurun pasir yang luas di bagian Barat yang tumpang tindih dengan beberapa negara bagian. Udara yang tenggelam kehilangan kelembapannya dan mengalir searah jarum jam menuju California selatan, di mana udara tersebut harus melewati barisan pegunungan menjulang tinggi yang memisahkan gurun dengan wilayah metropolitan yang melapisi pantai. Seperti sungai yang bergerak lambat yang tiba-tiba menyempit dan berubah menjadi jeram, udara bertambah cepat saat melewati celah pegunungan dan ngarai, menjadi lebih kering dan hangat saat turun.

    Mengapa angin Santa Ana menimbulkan kebakaran?

    Tingkat kelembapan sering kali turun hingga satu digit selama angin Santa Ana berhembus. Kurangnya kelembapan yang ekstrem di udara menyebabkan vegetasi mengering secara signifikan dan menjadi rentan terhadap kebakaran. Kecepatan angin yang luar biasa dapat memicu percikan api apa pun, hingga menjadi kobaran api yang menyebar dengan cepat.

    Di sisi lain, angin Santa Ana juga dapat menyapu polusi perkotaan, menciptakan pemandangan yang berkilau. Namun pada saat yang sama, kurangnya kelembapan yang ekstrem dapat menyebabkan kondisi kering pada bibir, hidung, tenggorokan, dan kulit.

    Lihat Video: Kebakaran Dahsyat di California, 30 Ribu Orang Mengungsi

    (wia/idn)

  • Guncang Ekonomi AS, Kebakaran Dahsyat Los Angeles Dorong Kenaikan Harga Emas Secara Global – Halaman all

    Guncang Ekonomi AS, Kebakaran Dahsyat Los Angeles Dorong Kenaikan Harga Emas Secara Global – Halaman all

    Guncang Ekonomi AS, Kebakaran Dahsyat Los Angeles Dorong Kenaikan Harga Emas Secara Global

    TRIBUNNEWS.COM – Harga emas secara global naik pada akhir pekan lalu, menyusul meningkatnya kekhawatiran akan dampak kebakaran di Los Angeles terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS).

    Ketua Sindikasi Pemilik Toko Perdagangan Emas Yordania, Rabhi Allan, mengonfirmasi hal itu di tengah kekhawatiran kalau kebakaran dahsyat yang menimbulkan kerugian hingga ribuan triliun rupiah itu dapat menimbulkan kegoncangan ekonomi AS.

    Allan menyatakan bahwa kebakaran di Los Angeles baru-baru ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven.

    “Hal ini mendorong harga logam kuning tersebut mencatat kenaikan yang signifikan selama akhir pekan lalu,” katanya mengutip lansiran, Khaberni, Minggu (12/1/2025).

    Allan menjelaskan, perdagangan emas Jumat lalu ditutup pada $ 2,690 per ons, yang secara langsung tercermin dari kenaikan harga lokal dan global.

    Allan menekankan bahwa perkembangan ini terjadi di tengah kehati-hatian yang ekstrim dari para investor mengenai potensi dampak ekonomi dari krisis yang menimpa perekonomian Amerika, yang mempengaruhi pergerakan pasar.

    Ia menambahkan, pasar lokal Yordania masih mengalami lemahnya aktivitas jual beli karena banyak konsumen yang lebih memilih bersabar dalam mengambil keputusan pembelian karena fluktuasi harga yang tajam.

    Allan mengaitkan kelemahan ini dengan kondisi antisipasi yang terjadi di pasar lokal sebagai akibat dari gangguan pasar keuangan global selama liburan Tahun Baru, dan kembalinya aktivitas secara bertahap dengan berakhirnya momen liburan di awal tahun anggaran baru.

    Allan menekankan bahwa emas akan tetap menjadi pilihan utama bagi investor di tengah krisis, dan menyerukan konsumen lokal untuk mengikuti perkembangan dengan cermat sebelum mengambil keputusan mengenai pembelian atau penjualan.

    Allan menjelaskan, langkah politik dan ekonomi yang akan diambil Trump, baik positif maupun negatif, dapat berdampak langsung terhadap pergerakan pasar global, termasuk pasar emas.

    Menurut Alan, melemahnya permintaan dibarengi dengan hampir stagnannya penjualan emas oleh masyarakat.

    Ia menjelaskan, pergerakan jual beli menjadi sangat terbatas karena pengaruh faktor ekonomi terhadap daya beli masyarakat.

    Petugas memadamkan kebakaran yang melanda wilayah Los Angeles, Amerika Serikat (AS). (Tangkapan layar AP News)

    Kerugian Sudah Mencapai Rp 2.121 Triliun

    Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, California sejak Selasa (7/1/2025) diprediksi menjadi salah satu bencana alam terburuk di Amerika Serikat (AS).

    Hingga Sabtu (11/1/2025) siang WIB, setidaknya sudah ada 11 orang yang meninggal dunia dan 180.000 lainnya terpaksa mengungsi. 

    Dikutip dari Washington Post, Sabtu, kebakaran Palisades, salah satu dari enam titik api yang masih aktif, telah menghanguskan 21.317 hektar.

    Kepala pemadam kebakaran di Los Angeles menyebut kebakaran tersebut sebagai salah satu bencana alam yang paling merusak dalam sejarah Los Angeles.

    Sementara itu, kebakaran Eaton telah menghanguskan 14.117 hektar. Secara keseluruhan, kebakaran hutan telah menghanguskan lebih dari 37.000 hektar dan menghancurkan sekitar 10.000 bangunan. 

    Meskipun ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, namun kebakaran di sebagian besar masih belum dapat dipadamkan.

    Kehancuran dan kerugian ekonomi negara yang disebabkan oleh kebakaran hutan di wilayah Los Angeles diperkirakan mencapai puluhan miliar dollar AS.

    Dilansir dari CBS News, Jumat (10/1/2025), total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana alam itu diperkirakan berkisar 60-130 miliar dollar AS atau sekitar Rp 979 triliun hingga Rp 2.121 triliun.

    Beberapa kerugian terparah dilaporkan terjadi di Santa Monica dan Malibu. Nilai rata-rata rumah di sana lebih dari 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 31 miliar.

    Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California mamasukkan kebakaran Eaton dan Palisades ke dalam daftar kebakaran hutan paling merusak di negara bagian tersebut.

    Landmark Hollywood di Los Angeles terbakar dalam kebakaran yang menghanguskan lebih dari 35.000 hektar.

    Banyaknya rumah dan bisnis mahal yang terdampak menunjukkan kerusakan ekonomi secara keseluruhan mungkin akan lebih besar daripada kerugian yang disebabkan oleh kebakaran Camp di California pada 2018, yang dianggap sebagai kebakaran hutan termahal di negara bagian itu dengan total 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 489 triliun. 

    Dikutip dari New York Times, Sabtu, belum jelas apa yang memicu kebakaran di kawasan Los Angeles tersebut. Para penyelidik kemungkinan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sampai pada kesimpulan yang pasti. 

    Namun, kabel listrik di dekat lokasi kebakaran Eaton dan Palisades dalam keadaan menyala saat api meletus pada Selasa. Para ahli energi mengatakan, hal itu mengkhawatirkan, karena peralatan listrik sering memicu kebakaran selama periode angin kencang di California dan di tempat lain.

    Selain itu, kondisi kering dan berangin juga memengaruhi penyebaran api di kawasan tersebut.

     

     

    (oln/khbrn/kmps*)

     

  • Polisi Tangkap Penjarah dan Oknum Damkar Gadungan di Area Kebakaran LA

    Polisi Tangkap Penjarah dan Oknum Damkar Gadungan di Area Kebakaran LA

    Jakarta

    Polisi menangkap penjarah di area evakuasi wajib terdampak kebakaran Los Angeles. Sebanyak 7 penangkapan dilakukan dalam 2 hari terakhir.

    “Penjarahan adalah masalah, jumlah penangkapan terus bertambah,” kata Kapten Mike Lorenz dari Departemen Kepolisian Los Angeles, saat berbicara pada Sabtu malam di sebuah pertemuan masyarakat Palisades, di lansir CNN, Minggu (12/1/2025).

    “Kami menangkap penjarah di dalam zona tersebut, tetapi kami mengamankan area tersebut dengan lebih baik setiap harinya,” tambahnya.

    Selain menangkap penjarah, polisi juga menangkap orang yang berpura-pura menjadi petugas pemadam kebakaran.

    “Kami bahkan menangkap dua orang yang sebenarnya berpura-pura sebagai petugas pemadam kebakaran yang keluar masuk rumah,” ujarnya.

    Beberapa warga yang harus mengungsi telah menyewa penjaga keamanan swasta untuk melindungi apa pun yang tersisa dari rumah mereka dari penjarahan, meskipun sebagian besar telah terbakar. Para penjaga tersebut sekarang sedang diperiksa dan diawasi dengan ketat oleh LAPD.

    Petugas berwenang tetap memberlakukan jam malam di semua zona evakuasi wajib untuk melindungi properti dan mencegah pencurian atau penjarahan. Pelanggar jam malam akan dikenakan penangkapan karena pelanggaran ringan berdasarkan hukum daerah Los Angeles dan hukumannya dapat berupa denda hingga $1.000 atau hukuman penjara.

    Lihat Video: Potret Before-After Kebakaran California dari Satelit

    (yld/idn)

  • Foto Udara Los Angeles Bak Neraka usai Ludes Terbakar Api

    Foto Udara Los Angeles Bak Neraka usai Ludes Terbakar Api

    Diketahui enam kebakaran hutan telah terjadi di seluruh wilayah Los Angeles County sejak hari Selasa, menghanguskan dan menghancurkan hampir 10.000 bangunan. Saat ini, sekitar 153.000 penduduk LA berada di bawah perintah evakuasi, dan 57.000 bangunan terancam. (REUTERS/Daniel Cole)

  • Neraka yang Dijanjikan Trump ke Gaza Terjadi di LA, Pakar: Tak Ada Sistem Air yang Mampu Tangani – Halaman all

    Neraka yang Dijanjikan Trump ke Gaza Terjadi di LA, Pakar: Tak Ada Sistem Air yang Mampu Tangani – Halaman all

    Neraka yang Dijanjikan Trump ke Gaza Terjadi di LA, Pakar: Tak Ada Sistem Air yang Mampu Tangani

     

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan terus berkobar sejak Rabu (8/1/2025) di California Selatan, sudah menewaskan sedikitnya 11 orang dan menghancurkan ribuan rumah per Minggu (12/1/2025).

    Saat tim pemadam kebakaran berupaya menghitung kerusakan dan menentukan penyebabnya, para ahli menduga kalau kombinasi berbagai faktor, termasuk perubahan iklim, angin kencang, dan kondisi kekeringan, berkontribusi terhadap kerusakan hebat yang meluas.

     
    Tinjauan CNN terhadap laporan pemerintah dan wawancara dengan para ahli mengungkapkan kalau meskipun sistem air beroperasi dengan kapasitas penuh, kebakaran yang terjadi minggu ini akan sulit dikendalikan.

    Hal itu terutama karena angin kencang yang menghentikan upaya pemadaman kebakaran melalui udara.

    “Saya kira tidak ada sistem air di dunia yang mampu menangani kejadian seperti ini,” kata Greg Pierce, pakar sumber daya air di University of California.

    Meskipun pengaktifan penuh sistem air mungkin tidak sepenuhnya memadamkan api, para ahli yakin hal itu dapat membantu mengurangi kerusakan, berpotensi menyelamatkan beberapa rumah dan mengendalikan bara api di area tertentu.

    Kebakaran yang dipicu oleh angin kencang yang mencapai kecepatan 100 mph telah memaksa para pejabat untuk menyebut bencana itu sebagai “badai yang sempurna,” sehingga semakin sulit dikendalikan.

    Kombinasi yang tidak biasa dari kondisi kering, angin kencang, dan kebakaran terus-menerus di wilayah yang sama membuat kerusakan skala besar hampir tak terelakkan.

    Meskipun angin sedikit mereda pada hari Jumat, situasi masih berbahaya dengan kekeringan ekstrem yang memperburuk penyebaran api.

    Tim tanggap darurat beroperasi dengan sumber daya terbatas saat mereka memadamkan kebakaran besar di Malibu dan Pacific Palisades, tempat rumah-rumah mewah telah hangus terbakar.

    Wali Kota Los Angeles Karen Bass telah menjanjikan investigasi menyeluruh terhadap bencana tersebut, dan berjanji untuk mengevaluasi apa yang berhasil, apa yang tidak, dan meminta pertanggungjawaban individu atau lembaga.

    Warga di daerah yang terkena dampak menggambarkan pemandangan itu sebagai “akhir dunia,”.

    Seorang penyintas, Oren Waters, berdiri di depan rumahnya yang terbakar, dan menyebut kehancuran itu “tak terbayangkan.”

    Presiden AS Joe Biden membandingkan kehancuran itu dengan “zona perang” dan lokasi “operasi pengeboman.”

    Neraka yang Dijanjikan Trump di Gaza Malah Terjadi LA

    Bicara soal zona perang dan lokasi pengeboman, Presiden Terpilih AS, Donald Trump pernah mengancam akan menjadikan Gaza seperti nereka, terkait desakannya bagi gerakan pembebasan Palestina, Hamas, untuk menuruti syarat Israel di negosiasi gencatan senjata.

    Ancaman Trump ini terjadi tepat sehari sebelum kebakaran hebat di LA itu terjadi.

    Di Gaza, neraka yang dijanjikan Trump itu bukan sekadar pengeboman, namun juga pemutusan semua sumber kehidupan, termasuk air dan segala kebutuhan dasar penunjang hidup.

    Persis apa yang dijanjikan Trump di Gaza, ‘nereka’ yang digambarkan itu justru dilamai oleh Amerika Serikat Sendiri.

    Mengomentari berita tentang kebakaran hutan,  milisi yang didukung Iran di Irak merayakan insiden tersebut dengan menggunakan tagar #America is Burning.

    Mereka merayakan kebakaran hutan di Los Angeles sebagai salah satu tentara Allah dan pembalasan atas dukungan AS terhadap Israel.

    Beberapa orang berbagi video dan foto, disertai dengan ayat-ayat Al-Quran tentang “murka Allah terhadap para pelanggar hukum.”

    Seorang anggota senior gerakan Ansar Allah Houthi mengejek pernyataan Presiden terpilih Trump tentang pembebasan sandera di Gaza, dengan mengatakan: “Inilah neraka yang dijanjikan Trump.”

    Hukuman Tuhan Atas Dukungan AS Bagi Israel yang “Membakar Palestina”.

    Pada tanggal 9 Januari 2025, sebuah media menerbitkan komentar yang berjudul:

    “Kebakaran Hutan Melanda Negara Bagian California, Amerika, Menyebabkan Kerugian Miliaran Dolar bagi Geng Penguasa.”

    “Mereka mendukung kaum Yahudi dengan segala senjata mereka untuk membakar Palestina. Mereka mengalokasikan dana, kemampuan, dan peralatan untuk menghancurkan negara-negara Muslim. Mereka terus melakukan agresi, dan dengan sombong membanggakan: ‘Siapa yang lebih kuat dari kita?’ Selanjutnya, hukuman datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari.”

    Setelah menggambarkan kebakaran hutan sebagai “prajurit Allah SWT,” yang cukup untuk mengingatkan “para hamba Setan” bahwa mereka hanyalah “serangga di hadapan murka Allah, Sang Pembalas!” tulisnya menambahkan.

    Yang lainnya, di Telegram membagikan foto dari luar angkasa yang memperlihatkan daerah-daerah di Los Angeles County yang dilalap api, dan menulis: 

    “Amerika sedang terbakar, semoga Allah menambah berkah-Nya.”

    “Puaskan Mata Anda dengan Kemarahan Amerika”

    Pada tanggal 9 Januari, sebuah grup  di Telegram membagikan video media arus utama tentang kebakaran hutan di California. 

    Dengan judul: “Amerika dan Perangnya terhadap Islam,” grup tersebut berkomentar: 
    “Puaskan mata kalian, rakyat kami di Palestina, rakyat kami di Gaza… Puaskan mata kalian dengan Amerika yang terbakar. Ini adalah pembalasan Allah kepada mereka yang memasok musuh kalian dengan rudal yang membunuh kalian.” 

    Postingan tersebut selanjutnya menyatakan bahwa inilah yang menimpa “Amerika yang tiran dan arogan.” 

    Anggota Politbiro Houthi: “Inikah Neraka yang Diancam Trump?”

    Pada tanggal 8 Januari, seorang anggota Biro Politik Houthi Ansar Allah membagikan rekaman video di akun X miliknya tentang kebakaran hutan Los Angeles, yang masih berkobar. 

    Merujuk pada pernyataan terbaru di mana Presiden terpilih Trump mengatakan bahwa jika sandera Israel yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan sebelum ia menjabat pada tanggal 20 Januari, “semua neraka akan pecah.” 

    Pengguna tersebut berkomentar dengan nada mengejek: “Apakah ini neraka yang diancam Trump?”

    “Sekarang, Sesuai dengan Jam Surgawi, Amerika Sedang Terbakar”

    Pada tanggal 8 Januari, sebuah saluran Telegram yang berafiliasi dengan milisi yang didukung Iran di Irak membagikan sebuah unggahan yang menggambarkan sebuah gedung yang terbakar, dan gambar Abu Mahdi Al-Muhandis, wakil pemimpin Unit Mobilisasi Rakyat Irak (PMU), yang tewas dalam serangan udara AS pada bulan Januari 2020 di Baghdad. 

    Unggahan tersebut memperlihatkan Al-Muhandis sedang melihat jam tangannya, dengan teks yang berbunyi: “Sekarang, sesuai dengan jam surgawi, Amerika sedang terbakar.”

    Dalam pemandangan udara yang diambil dari helikopter ini, rumah-rumah yang terbakar terlihat dari atas selama kebakaran Palisades di wilayah Los Angeles, California pada 9 Januari 2025. Kebakaran hutan besar-besaran yang melanda seluruh lingkungan dan membuat ribuan orang di Los Angeles terpaksa mengungsi, masih belum dapat dikendalikan pada 9 Januari 2025. , kata pihak berwenang, ketika tentara Garda Nasional AS bersiap turun ke jalan untuk membantu memadamkan kekacauan. Sebagian besar kota terbesar kedua di Amerika Serikat itu hancur, asap menyelimuti langit dan bau menyengat memenuhi hampir setiap bangunan. (Photo by JOSH EDELSON / AFP) (AFP/JOSH EDELSON)

    Pendukung Hamas: “Los Angeles Tidak Memerlukan Banyak Bom GBU-31 yang Merusak”

    Pada tanggal 9 Januari, seorang pendukung Hamas dan kelompok jihad Suriah Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS) mengunggah foto berdampingan yang membandingkan dampak kampanye militer Israel di Jabaliya di Jalur Gaza, dan wilayah Los Angeles setelah kebakaran hutan yang dahsyat.

    Ia menulis: “Los Angeles tidak membutuhkan banyak bom GBU-31 yang merusak seperti yang dipasok Washington ke Israel, tetapi perintah Allah telah datang kepadanya, dan itu sudah cukup.” 

    Mengutip sebuah ayat dari Al-Quran, ia menambahkan: “Amerika terbakar dengan kekuatan Allah… Neraka yang dijanjikan Trump untuk Gaza, Palestina, dan Timur Tengah melahap kota Los Angeles di Amerika.”

    Media Iran: “Ini adalah Api Neraka yang Nyata”

    Sebuah saluran Telegram yang mendukung “Poros Perlawanan” yang didukung Iran, menerbitkan komentar, menggunakan tagar #Amerika sedang terbakar. 

    Postingan tersebut berbunyi: “Ini adalah api neraka yang sesungguhnya. Trump mengatakan dia akan mengubah Timur Tengah menjadi neraka, sementara mereka tidak mampu memadamkan api yang berkobar, karena kerugian mereka mencapai miliaran dolar dalam waktu kurang dari 24 jam.” 

    Selain itu, saluran tersebut juga membagikan poster yang memperlihatkan Presiden terpilih Trump memegang bendera AS dan berteriak. Judul poster tersebut berbunyi: “Neraka sungguhan.”

    Petugas memadamkan kebakaran yang melanda wilayah Los Angeles, Amerika Serikat (AS). (Tangkapan layar AP News)

    Unggahan Israel Tuai Reaksi Keras

    Sebagai bentuk “solidaritas”, kedutaan besar Israel di Washington menyuarakan dukungan bagi para penduduk, tetapi pesan mereka mendapat reaksi keras di dunia maya.

    “Kami turut berduka cita kepada warga California Selatan karena kebakaran hutan terus berdampak pada masyarakat,” tulis kedutaan Israel di X. 

    “Israel menyatakan solidaritasnya kepada mereka yang terdampak, dan kami mengirimkan kekuatan kepada petugas pemadam kebakaran dan penanggap pertama yang bekerja tanpa lelah untuk melindungi jiwa dan rumah.”

    Hati kami bersama penduduk California Selatan saat kebakaran hutan terus berdampak pada masyarakat. 

    Israel menunjukkan solidaritas kepada mereka yang terdampak, dan kami mengirimkan kekuatan kepada petugas pemadam kebakaran dan penanggap pertama yang bekerja tanpa lelah untuk melindungi jiwa dan rumah.

    Kedutaan Besar Israel untuk AS (@IsraelinUSA),” begitu bunyi unggahan itu.

    Kini, pengguna media sosial justru mempertanyakan empati Israel mengingat perang yang sedang berlangsung di Gaza yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan.

    Israel telah menerima sekitar $26 miliar bantuan militer dari pemerintahan Biden. 
    Dana tersebut telah digunakan untuk menargetkan Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. 

    Perang yang sedang berlangsung tersebut telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

    Seorang pengguna menulis, “Anda membakar rumah sakit dan pengungsi melalui siaran langsung.”

    “Anda membakar rumah sakit dan pengungsi melalui siaran langsung” tulis Talha Ahmad (@talhaahmad967).

    Yang lain bertanya, “Mengapa jantung ini tidak berdetak untuk Palestina?”

    “Mengapa jantung ini tidak berdetak untuk Palestina?” tulis Radhika Bartender.

    “Anda mengirimkan pikiran??? Lol setelah AS mengirimi Anda miliaran dolar. Saya pikir mereka sekutu terbesar Anda lol. Rakyat AS harus bangun!!! Miliaran dolar dikirim ke Israel sementara rumah-rumah warga Amerika terbakar habis,” tulis sebuah komentar.

    Seseorang berkomentar, “Hati? Kamu tidak punya itu.”

    Sejak 7 Oktober, pemerintahan Biden telah mengirimkan lebih dari seratus bantuan militer, termasuk amunisi tank, bom, dan senjata ringan, ke Israel. 

    Pemerintah yang dipimpin Benjamin Netanyahu juga telah menerima senjata cepat dari persediaan AS. 

    AS juga setuju untuk menyewakan dua sistem pertahanan rudal Iron Dome ke Israel setelah serangan Hamas. 

    Pada April 2024, AS mempertimbangkan kesepakatan militer senilai $18 miliar dengan Israel, termasuk lima puluh jet tempur F-15. Israel juga membeli pesawat nirawak pengintai dari perusahaan-perusahaan AS yang lebih kecil.

    Kebakaran hutan yang melanda daerah Los Angeles telah menyebabkan kerusakan yang luas dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. 

    Petugas pemadam kebakaran bergerak maju saat angin mulai melemah, tetapi kebakaran baru di dekat perbatasan LA-Ventura telah memicu lebih banyak evakuasi.

    Seiring memburuknya kualitas udara, lingkungan sekitar terus menderita, dengan sekitar 10.000 bangunan hancur, terutama akibat Kebakaran Palisades dan Eaton. 
    Pemerintah Kabupaten LA telah meminta dukungan dari Garda Nasional dan memperingatkan tentang penjarahan di daerah yang terkena dampak, sementara dampak penuh dari kebakaran ini masih belum jelas.

     

    (oln/rntv/ndtv/*)

     

  • Kerugian Kebakaran Los Angeles 3 Kali Lipat dari Bantuan AS untuk Operasi Israel di Gaza

    Kerugian Kebakaran Los Angeles 3 Kali Lipat dari Bantuan AS untuk Operasi Israel di Gaza

    GELORA.CO – Total kerugian akibat kebakaran hebat yang melululantakkan Los Angeles, California, diperkirakan mencapai hampir Rp 1.000 triliun. Angka tersebut hampir tiga kali lipat dari bantuan Amerika Serikat (AS) untuk operasi militer Israel yang telah menghabiskan lebih dari 22 miliar dolar AS atau sekitar Rp 356,8 triliun. Artinya, kerugian akibat kebakaran di Los Angeles hampir tiga kali lipat lebih besar.

    Ken Clark dari AccuWeather menyampaikan kondisi kekeringan dan angin kencang yang terjadi di awal tahun yang menyebabkan banyaknya kebakaran hutan di wilayah selatan negara bagian California. “Perkiraan awal AccuWeather mengenai total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dahsyat di California Selatan sekitar 52 miliar dolar AS hingga 57 miliar dolar AS (sekitar Rp 843 triliun hingga Rp 923 triliun,” ujar Clark dalam laman AccuWeather yang dilansir Republika di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

    Kepala Meteorologi AccuWeather Jonathan Porter mengatakan, peristiwa ini menjadi salah satu kebakaran hutan terburuk dalam sejarah California. Porter menyampaikan kebakaran terburuk terjadi di area dari Santa Monica hingga Malibu, yang berdampak pada beberapa real estat termahal di negara ini dengan nilai rumah rata-rata lebih dari dua juta dolar AS atau sekitar Rp 32 miliar.

    Porter menyebut terdapat risiko besar terhadap aspek pariwisata dan kesehatan karena menghirup asap dan kerusakan akibat asap pada bangunan yang tidak hancur di masa mendatang. Porter menyebut perkiraan ini masih awal, karena kobaran api terus menyebar dan dampak terus terjadi, dan beberapa area belum melaporkan informasi tentang kerusakan, cedera, dan dampak lainnya.

    Porter mengatakan, tingkat kerusakan menunjukkan proses pemulihan yang panjang dan menantang yang akan membutuhkan upaya kolektif masyarakat dan dukungan dari pihak berwenang. Banyak penduduk di Pacific Palisades melaporkan bahwa mereka tidak memiliki asuransi properti karena perusahaan asuransi tidak lagi memberikan perlindungan untuk real estate di area yang sangat mahal dan berisiko tinggi.

    “Yang penting, jika kebakaran terus menyebar dengan cepat ke lingkungan yang padat penduduk, ribuan bangunan tambahan yang sangat mahal akan berisiko terbakar,” ucap Porter.

    Porter menyampaikan kobaran api yang bergerak cepat dan didorong angin akan mengancam nyawa dan menyebabkan kerusakan dahsyat. Porter menyebut perkiraan AccuWeather untuk total kerusakan dan total kerugian ekonomi akan direvisi naik secara substansial.

    “Ini bencana yang mengerikan. Kami baru mulai melihat dengan jelas besarnya kerusakan dan kerugian. Angin lepas pantai yang kencang bertiup dengan kecepatan 70-100 mph. Petugas pemadam kebakaran berhadapan dengan hembusan angin sekuat badai saat mereka dengan gagah berani mencoba memadamkan api dan mengendalikan kebakaran ini,” sambung Porter.

    Saat kebakaran terjadi Selasa malam, ucap Porter, evakuasi massal terjadi di seluruh wilayah. Lalu lintas macet hingga orang-orang meninggalkan mobil mereka, meninggalkan kendaraan yang menyumbat jalan. Negara bagian harus mendatangkan peralatan berat untuk membersihkan kendaraan yang terbengkalai dan membuka jalan bagi petugas pemadam kebakaran.

    Ahli Meteorologi Senior AccuWeather dan Pakar Cuaca AS Bagian Barat Dave Houk mengatakan kebakaran lain di wilayah tersebut, termasuk kebakaran Eaton, Woodley, dan Hurst, menambah kerusakan, membakar semak belukar serta bangunan komersial dan perumahan. Risiko kebakaran lain masih ada. Tragisnya, sedikitnya dua korban jiwa dilaporkan dalam kebakaran Eaton.

    “Hembusan angin kencang telah menerbangkan bara api dari rumah ke rumah, yang memungkinkan kebakaran hutan ini meledak dengan cepat dan tak terkendali. Angin lepas pantai semakin mengeringkan tumbuhan dan mengurangi kelembapan relatif, yang meningkatkan risiko kebakaran,” ujar Dave.

    Dave mendorong masyarakat mematuhi seluruh perintah evakuasi resmi. Hal ini merupakan situasi yang mengancam jiwa yang akan terus berlanjut setelah gelap malam ini, bahkan setelah angin kencang mereda karena angin kencang berkecepatan 25-45 mph akan terus berlanjut di area kebakaran.

    Dave menyampaikan hembusan angin di sekitar kebakaran akan mencapai setidaknya 40 mph hingga Rabu malam. Kondisi berangin sepoi-sepoi hingga berangin lokal akan terus berlanjut hingga Kamis, dan bahkan mungkin akan ada peningkatan angin di area rawan Santa Ana pada Kamis sore hingga Kamis malam dan hingga Jumat dini hari.

    “Risiko kebakaran masih bisa ekstrem. Untuk upaya pemadaman kebakaran, angin akan mereda sepanjang sisa hari Jumat. Putaran angin kencang lainnya dan peningkatan risiko kebakaran diperkirakan akan kembali terjadi di wilayah tersebut awal minggu depan,” kata Dave.

    Bantuan AS

    Per 1 Januari 2025, AS telah menghabiskan lebih dari 22 miliar dolar AS (sekitar Rp 356,8 triliun) untuk mendukung operasi militer Israel. Operasi itu terjadi di Gaza, Lebanon, dan Suriah Sejak 7 Oktober 2023. Menurut Stockholm International Peace Research Institute, AS memasok 69 persen kebutuhan senjata Israel periode 2019–2023.

    Angka itu meningkat menjadi 78 persen pada akhir 2023. Hingga Desember 2023, AS telah mengirimkan lebih dari 10 ribu ton senjata senilai 2,4 miliar dolar AS (sekitar Rp38,9 triliun). Jumlah itu meningkat jadi 50 ribu ton pada Agustus 2024, yang diangkut melalui ratusan pesawat dan kapal.

    Sebagai sekutu terbesar Israel, AS telah menyediakan berbagai perlengkapan militer canggih, termasuk rudal untuk sistem pertahanan Iron Dome, bom presisi, helikopter angkut berat CH-53, helikopter serang AH-64 Apache, peluru artileri 155mm, amunisi penghancur bunker, dan kendaraan lapis baja.

    AS sejak 1946 telah memberikan lebih dari 310 miliar dolar AS (sekitar Rp5 kuadriliun) bantuan militer dan ekonomi kepada Israel, setelah disesuaikan dengan inflasi, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri, sebuah lembaga pemikir Amerika.

    Perjanjian bantuan militer senilai 38 miliar dolar AS (sekitar Rp616,2 triliun) yang ditandatangani pada 2016 masih berlaku hingga saat ini, dengan alokasi 3,8 miliar dolar AS (sekitar Rp61,6 triliun) per tahun untuk pembiayaan militer asing dan pertahanan rudal.

    Paket darurat pada tahun 2024 menambahkan miliaran dolar lagi, termasuk 14,1 miliar dolar AS (sekitar Rp228,6 triliun) yang disetujui pada Februari dan pengiriman senjata senilai 2,5 miliar dolar AS (sekitar Rp40,5 triliun) pada Maret.

    Penggunaan senjata tersebut di area sipil menimbulkan kekhawatiran dan kritik, terutama karena pengawasan terbatas dari Kongres terhadap transfer senjata tersebut.

    Hingga 2024, AS telah mengizinkan lebih dari 100 kesepakatan penjualan senjata untuk Israel, yang sebagian besar mendukung sistem pertahanan rudal dan mengisi kembali stok persenjataan, meskipun ada pengawasan ketat atas dampaknya terhadap penduduk sipil di Gaza. 

  • Api Dahsyat Los Angeles Tak Bisa Dilawan Sistem Air Apapun

    Api Dahsyat Los Angeles Tak Bisa Dilawan Sistem Air Apapun

    Jakarta

    Kebakaran hebat melanda Los Angeles dan pemadam kebakaran tampaknya tak berdaya untuk mengatasinya. Pengelolaan vegetasi, infrastruktur dan rumah yang menua, dan kurangnya perencanaan mungkin berkontribusi terhadap kebakaran yang sejauh ini menghanguskan lebih dari 88 km persegi, menghancurkan ribuan bangunan, dan menewaskan sedikitnya 10 orang.

    Wali Kota Los Angeles Karen Bass menjanjikan penyelidikan penuh. “Yakinlah, kami pasti akan melakukan evaluasi untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tak berhasil, dan untuk mengoreksi atau minta pertanggungjawaban siapa pun, departemen, individu, dan sebagainya,” katanya, dikutip detikINET dari CNN.

    Bagian dari penyelidikan itu pasti akan difokuskan pada bahan utama dalam memadamkan api yaitu air. Saat angin kencang memicu api pada awal kebakaran, pemadam kebakaran dapat terdengar di siaran radio menyampaikan perkembangan mengkhawatirkan.

    Beberapa hidran ternyata kurang berfungsi. “Kami telah kehilangan sebagian besar tekanan hidran,” kata seorang petugas pemadam kebakaran. “Mendapat hidran kering,” kata yang lain.

    Namun para ahli mengatakan hidran yang berfungsi penuh pun tidak akan cukup untuk memadamkan api sebesar itu. Ditambah lagi sumber daya udara, seperti helikopter dan pesawat tidak dapat beroperasi karena angin kencang sehingga beberapa pejabat menyebutnya bencana yang sempurna.

    “Saya tidak tahu ada sistem air di dunia yang siap menghadapi kejadian seperti ini,” kata Greg Pierce, ahli sumber daya air di UCLA. Namun, hidran yang berfungsi penuh dapat membantu meminimalkan sebagian kerusakan.

    Janisse Quinones dari Departemen Air Los Angeles mengatakan petugas pemadam kebakaran yang memerangi kobaran api di area Palisade minta air empat kali lipat dari biasanya. Tiga tangki penyimpanan terpisah yang masing-masing berisi sekitar satu juta galon air secara sporadis mengering.

    Ia menyebut 20% hidran yang digunakan untuk memadamkan api Palisades mengering. “Kami memadamkan kebakaran hutan dengan sistem air perkotaan dan itu benar-benar menantang. Ini adalah kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

    Gubernur California Gavin Newsom minta penyelidikan independen soal masalah pasokan air bagi pemadam kebakaran. “Laporan yang terus berlanjut tentang hilangnya tekanan air ke beberapa hidran kebakaran lokal selama kebakaran dan tidak tersedianya pasokan air dari Waduk Santa Ynez sangat meresahkan saya dan masyarakat,” tulisnya.

    (fyk/fyk)