kab/kota: Los Angeles

  • Video Ribuan Narapidana Los Angeles Mendadak Jadi Petugas Damkar, Dapat Upah Rp 16 Ribu per Jam – Halaman all

    Video Ribuan Narapidana Los Angeles Mendadak Jadi Petugas Damkar, Dapat Upah Rp 16 Ribu per Jam – Halaman all

    Petugas pemadam kebakaran kewalahan dan terpaksa mengerahkan narapidana untuk membantu memadamkan kebakaran di Los Angeles.

    Tayang: Jumat, 17 Januari 2025 11:36 WIB

    TRIBUNEWS.COM – Petugas pemadam kebakaran kewalahan dan terpaksa mengerahkan narapidana untuk membantu memadamkan kebakaran di Los Angeles.

    Ribuan narapidana terlibat di garis depan melawan kebakaran di Palisade dan Eaton.

    Departemen Pemasyarakatan dan Rehabilitasi California (CDCR) melaporkan, sebanyak 1.116 narapidana telah bergabung dengan petugas pemadam kebakaran hingga Rabu (15/1/2025).

    California adalah salah satu dari 14 negara bagian yang memiliki program petugas pemadam kebakaran dari narapidana.

     

     

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Api Kebakaran California Selatan Belum Bisa Padam, Angin Masih Jadi Ancaman

    Api Kebakaran California Selatan Belum Bisa Padam, Angin Masih Jadi Ancaman

    GELORA.CO – Kebakaran hutan di California Selatan, California, Amerika Serikat, masih belum dapat dipadamkan sepenuhnya.

    Angin kencang terus menjadi ancaman yang memperburuk situasi, VOA melaporkan.

    Ratusan ribu warga di wilayah Los Angeles dan sekitarnya kembali menghadapi risiko angin kuat pada Rabu (15/1/2025).

    Angin ini dapat menyebarkan api lebih luas dan memperburuk kebakaran yang telah menewaskan sedikitnya 25 orang serta menyebabkan hampir 30 orang hilang.

    Angin yang sebelumnya diperkirakan lebih lemah kembali meningkat.

    Kecepatan angin mencapai hingga 56 kilometer/jam di pantai Pasifik dan 88 kilometer/jam di pegunungan.

    “Ini hanyalah dorongan terakhir dari angin yang ada di sini hari ini,” kata Ahli meteorologi dari Dinas Cuaca Nasional, Todd Hall.

    “Mudah-mudahan, jika kita berhasil melewati hari ini, kondisi akan membaik pada akhir pekan, terutama pada hari Jumat (17/1/2025) dan Sabtu (18/1/2025),” ucapnya.

    Dinas Cuaca Nasional AS telah mengeluarkan peringatan tingkat tinggi terkait situasi yang “sangat berbahaya.”

    Peringatan bahaya tersebut diperpanjang hingga Kamis (16/1/2025) di beberapa wilayah utara Los Angeles.

    “Harap tetap waspada terhadap kebakaran yang berkembang dengan cepat,” kata dinas tersebut.

    Pada Selasa (14/1/2025) kemarin, angin yang lebih lemah memungkinkan petugas memadamkan dua kebakaran terbesar, yakni kebakaran di Palisades dan Eaton.

    Meski demikian, kedua kebakaran tersebut masih jauh dari terkendali sepenuhnya.

    Kebakaran di Palisades dipadamkan sebesar 19 persen dan kebakaran di Eaton mencapai 45 persen.

    Pihak berwenang memperkirakan proses pemadaman bisa memakan waktu berminggu-minggu. 

    Jumlah korban tewas dan orang hilang

    Dikutip dari Al Jazeera, kebakaran tersebut telah menewaskan sedikitnya 25 orang.

    Sembilan orang dilaporkan tewas dalam kebakaran Palisades dan 16 orang dalam kebakaran Eaton.

    Kebakaran tersebut telah menyebabkan 200.000 orang mengungsi.

    Hingga Rabu (15/1/2025), Sheriff Daerah Robert Luna melaporkan bahwa sekitar 82.400 orang berada di bawah perintah evakuasi, dengan tambahan 90.400 orang berada di bawah peringatan evakuasi.

  • Api Kebakaran California Selatan Belum Bisa Padam, Angin Masih Jadi Ancaman – Halaman all

    Api Kebakaran California Selatan Belum Bisa Padam, Angin Masih Jadi Ancaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan di California Selatan, California, Amerika Serikat, masih belum dapat dipadamkan sepenuhnya.

    Angin kencang terus menjadi ancaman yang memperburuk situasi, VOA melaporkan.

    Ratusan ribu warga di wilayah Los Angeles dan sekitarnya kembali menghadapi risiko angin kuat pada Rabu (15/1/2025).

    Angin ini dapat menyebarkan api lebih luas dan memperburuk kebakaran yang telah menewaskan sedikitnya 25 orang serta menyebabkan hampir 30 orang hilang.

    Angin yang sebelumnya diperkirakan lebih lemah kembali meningkat.

    Kecepatan angin mencapai hingga 56 kilometer/jam di pantai Pasifik dan 88 kilometer/jam di pegunungan.

    “Ini hanyalah dorongan terakhir dari angin yang ada di sini hari ini,” kata Ahli meteorologi dari Dinas Cuaca Nasional, Todd Hall.

    “Mudah-mudahan, jika kita berhasil melewati hari ini, kondisi akan membaik pada akhir pekan, terutama pada hari Jumat (17/1/2025) dan Sabtu (18/1/2025),” ucapnya.

    Dinas Cuaca Nasional AS telah mengeluarkan peringatan tingkat tinggi terkait situasi yang “sangat berbahaya.”

    Peringatan bahaya tersebut diperpanjang hingga Kamis (16/1/2025) di beberapa wilayah utara Los Angeles.

    “Harap tetap waspada terhadap kebakaran yang berkembang dengan cepat,” kata dinas tersebut.

    Pada Selasa (14/1/2025) kemarin, angin yang lebih lemah memungkinkan petugas memadamkan dua kebakaran terbesar, yakni kebakaran di Palisades dan Eaton.

    Meski demikian, kedua kebakaran tersebut masih jauh dari terkendali sepenuhnya.

    Kebakaran di Palisades dipadamkan sebesar 19 persen dan kebakaran di Eaton mencapai 45 persen.

    Pihak berwenang memperkirakan proses pemadaman bisa memakan waktu berminggu-minggu. 

    Jumlah korban tewas dan orang hilang

    Dikutip dari Al Jazeera, kebakaran tersebut telah menewaskan sedikitnya 25 orang.

    Sembilan orang dilaporkan tewas dalam kebakaran Palisades dan 16 orang dalam kebakaran Eaton.

    Kebakaran tersebut telah menyebabkan 200.000 orang mengungsi.

    Hingga Rabu (15/1/2025), Sheriff Daerah Robert Luna melaporkan bahwa sekitar 82.400 orang berada di bawah perintah evakuasi, dengan tambahan 90.400 orang berada di bawah peringatan evakuasi.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Ripple Sumbang Rp 1,6 Miliar untuk Korban Kebakaran California 

    Ripple Sumbang Rp 1,6 Miliar untuk Korban Kebakaran California 

    JAKARTA – Ripple mendonasikan bantuan untuk kebakaran hutan yang melanda California sejak 7 Januari. Perusahaan teknologi blockchain ini menyumbangkan 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,62 miliar) dalam bentuk cryptocurrency XRP. 

    Donasi ini disalurkan melalui dua lembaga kemanusiaan, yaitu World Central Kitchen dan GiveDirectly, yang fokus menyediakan makanan dan bantuan finansial bagi masyarakat terdampak.

    Menurut pernyataan Ripple pada 14 Januari, donasi ini difasilitasi oleh The Giving Block, sebuah platform donasi berbasis kripto. Inisiatif ini menunjukkan potensi cryptocurrency dalam mendukung misi kemanusiaan, terutama dalam situasi darurat.

    Target Donasi Hingga Rp 32,4 Miliar

    Donasi Ripple ini diperkuat oleh komitmen Jared Isaacman, CEO perusahaan induk The Giving Block, Shift4, untuk menyamai setiap donasi hingga 1 juta dollar AS (sekitar Rp 16,2 miliar). Target penggalangan dana sebesar 2 juta dollar AS (Rp 32,4 miliar) diharapkan tercapai sebelum 15 Januari. Hingga saat ini, total donasi yang terkumpul melalui The Giving Block telah mencapai lebih dari 332.000 dollar AS (sekitar Rp 5,38 miliar).

    Sebelumnya, Ripple juga bekerja sama dengan MoonPay untuk menyumbangkan 50.000 dollar AS (sekitar Rp 810 juta) dalam bentuk stablecoin RLUSD kepada Los Angeles Fire Department (LAFD) Foundation sebagai dukungan tambahan bagi upaya pemadaman kebakaran.

    Kebakaran hutan di California, yang diperparah oleh angin kencang, kelembapan rendah, dan kekeringan berkepanjangan, telah memaksa hampir 200.000 orang mengungsi. Meskipun tim darurat, termasuk LAFD, bekerja keras untuk mengendalikan situasi, kerusakan yang diakibatkan bencana ini sangat besar.

  • Di Tengah Kebakaran Palisades, Rumah Ini Bertahan Berkat Desain Tahan Api – Halaman all

    Di Tengah Kebakaran Palisades, Rumah Ini Bertahan Berkat Desain Tahan Api – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran di Palisades mengubah deretan rumah menjadi tumpukan abu.

    Kebakaran hutan yang menghanguskan wilayah barat laut Los Angeles sejak minggu lalu.

    Namun di tengah kehancuran ini, terdapat sebuah bangunan unik di Palisades yang berdiri utuh.

    Rumah tersebut milik seorang aktivis lingkungan Dr. Karina Maher dan suaminya Michael Kovac yang merupakan seorang arsitek. 

    Berkat desain berkelanjutan dan fitur tahan api, rumah ini mampu bertahan melawan kobaran api yang melanda barat laut Los Angeles minggu lalu.

    Maher dan Suaminya Mengaku Menyaksikan Kebakaran dari Jauh

    Saat kebakaran terjadi, Maher dan Kovac meninggalkan rumah mereka demi keselamatan. 

    Dari jarak jauh, mereka memantau situasi melalui kamera keamanan yang menunjukkan api semakin mendekat.

    Maher mengatakan bahwa ia melihat dalam waktu 3 jam, api melalap bangunan yang berada di belakang rumahnya.

    “Ini rumah yang berada di masa yang lebih bahagia. Sehari sebelumnya. Dan kemudian pertama kali kita melihat api, api besar di latar belakang hanya tiga jam kemudian,” katanya, dikutip dari Yahoo News.

    Namun, listrik yang padam membuat mereka tidak tahu apakah rumah mereka selamat.

    Setelah api mereda, foto-foto kerusakan mulai bermunculan di internet. 

    Di antara reruntuhan rumah tetangga, rumah mereka tetap berdiri utuh.

    “Benar-benar tampak seperti kiamat atau medan perang, dengan segala sesuatu, abu, puing, dan api yang masih membara, berasap, dan terbakar, dan melihat rumah kami berdiri di sana,” jelasnya.

    Dengan keadaan ini, memunculkan perasaan campur aduk bagi Maher. 

    “Jadi, saya rasa, ada sedikit rasa bersalah sebagai penyintas, jika Anda ingin menggunakan istilah itu. Maksud saya, kami bangga dan senang bahwa usaha kami membuahkan hasil. Namun, kami tidak pernah membayangkan pemandangan yang begitu suram seperti ini,” tambahnya.

    Desain Berkelanjutan dan Tahan Api

    Keberhasilan rumah Maher-Kovac menghadapi kebakaran tidak lepas dari fitur desainnya yang inovatif. 

    Beberapa elemen penting membantu menyelamatkan rumah mereka.

    Di antaranya, pelapis dinding tahan api yang materialnya dirancang untuk mencegah api merambat ke struktur utama rumah.

    Kemudian ada atap tanaman yang memberikan insulasi alami dan membantu mengurangi risiko kebakaran.

    Nosel penyiram tahan api dan ruang pertahanan juga merupakan salah satu desain yang membuat rumah ini dapat bertahan.

    Nosel ini mampu  menyemprot otomatis yang menyemprotkan bahan tahan api saat diperlukan.

    Sementara ruang pertahanan yang dimaksud adalah area sekitar rumah yang bersih dari vegetasi kering atau material mudah terbakar untuk mencegah api menjalar dari satu bangunan ke bangunan lainnya.

    Menurut Kovac, keputusan untuk membangun rumah dengan fitur-fitur ini didasarkan pada kesadaran akan risiko kebakaran hutan di California Selatan.

    “Kami sangat menyadari bahwa, pada suatu saat dalam kehidupan rumah itu, akan terjadi kebakaran hebat, setidaknya di dekatnya. Jadi kami mendesain rumah itu agar tahan api dan berkelanjutan. Dan untungnya, kedua sistem itu sering kali menjadi satu,” jelasnya.

    Kebakaran Palisades menjadi salah satu tragedi besar yang melanda Los Angeles minggu lalu. 

    Dalam serangkaian bencana kebakaran yang mematikan ini, sedikitnya dua lusin orang dilaporkan meninggal dunia.

    Sementara kerugian material mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Diperkirakan lebih dari 12.000 bangunan rusak atau hancur akibat kobaran api.

    Upaya pemulihan dan pembangunan kembali yang sangat besar menanti di depan. 

    Pemerintah lokal dan federal diperkirakan akan mengalokasikan dana besar untuk membantu korban kebakaran memulai kembali kehidupan mereka.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Kebakaran di Los Angeles

  • Akui Fokus Pengungsi, Damkar LA Ogah Jawab Pengerahan Jumlah Petugas Awal Kebakaran Los Angeles

    Akui Fokus Pengungsi, Damkar LA Ogah Jawab Pengerahan Jumlah Petugas Awal Kebakaran Los Angeles

    JAKARTA – Sejumlah pertanyaan muncul terkait penanganan kebakaran Los Angeles (LA). Termasuk anggota petugas pemadam kebakaran LA atau LAFD yang dikerahkan.

    Namun, Kepala LAFD Kristin Crowley enggan membeberkan hal tersebut. Ia menegaskan fokus utama LAFD pada penempatan pengungsi korban terdampak.

    “Kami akan memberi tahu Anda jumlahnya, di mana, saya pikir penting untuk membicarakan sisi pra-penempatan,” kata Crowley kepada CBS News, Rabu 16 Januari waktu setempat.

    Crowley lebih menyalahkan pemotongan anggaran yang dialami Direktorat Damkar LA yang berdampak pada kurangnya sumber daya.

    Adapun kebakaran LA bermula saat api berkobar hingga merembet ke lingkungan Pacific Palisades sekitar pukul 10.30 pagi pada 7 Januari. Hanya 19 unit mobil dikerahkan menuju lokasi.

    CBS News yang berada di lokasi kejadian saat awal kebakaran terjadi menyebutkan, selama empat jam tidak ada satu pun petugas Damkar LA di tempat kejadian.

    Butuh waktu delapan jam untuk Damkar LA mengirimkan arahan ke semua personelnya yang tidak bertugas untuk menelepon ketersediaan mereka menangani kebakaran LA yang bermula di Pacific Palisades.

    Baik Crowley maupun Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten LA Anthony Marrone senada angin kencang Santa Ana membuat para petugas Damkar LA kewalahan menangani kebakaran di Pacific Palisades.

    Hingga saat ini kebakaran di LA telah menghanguskan lebih dari 60 mil persegi kawasan hutan dan properti, menewaskan sedikitnya 25 orang dan menghancurkan lebih dari 12.000 bangunan.

    “Tindakan yang kita ambil sebelum angin kencang itu terjadi akan membuat perbedaan terbesar, karena kita semua menyadari tidak ada cukup mobil pemadam kebakaran, tidak ada cukup petugas pemadam kebakaran, untuk memadamkan kebakaran hebat yang bergerak cepat dan didorong angin yang kita lihat pada hari Selasa,” kata Marrone.

  • Drumer Mötley Crüe, Tommy Lee Kritik Musisi yang Promosi Album dan Tur selama Kebakaran Los Angeles

    Drumer Mötley Crüe, Tommy Lee Kritik Musisi yang Promosi Album dan Tur selama Kebakaran Los Angeles

    JAKARTA – Drumer sekaligus pendiri Mötley Crüe, Tommy Lee merasa geram dengan perilaku beberapa musisi, yang masih mempromosikan dirinya, di tengah kebakaran hutan dahsyat di Los Angeles yang menimpa banyak orang.

    Kekecewaan tersebut dinyatakan melalui unggahan di Instagram. Drumer 62 tahun itu menyebut mereka yang terus mempromosikan produk dan acara sementara tragedi terus berlangsung, adalah orang yang memuakkan.

    “Saya muak melihat kebanyakan orang hanya peduli pada unggahan di media sosial yang payah!” tulis Lee, mengutip keterangan unggahan, Kamis, 16 Januari.

    Menurut Lee, harusnya ada kepekaan dari para musisi dan pihak terkait, mengingat banyak orang harus kehilangan karena bencana ini. Dia pun meminta promosi sejenis dihentikan untuk sementara waktu.

    “Teman-teman, saat ini tidak ada yang peduli ketika rekaman Anda dirilis atau konser berikutnya terjadi, ketika begitu banyak orang berada di tengah salah satu bencana terbesar sepanjang masa,” kata Lee.

    “Saya paham bahwa hiburan komedi selalu dibutuhkan, tetapi Yesus Kristus, biarkan saja. Dan berhentilah sejenak dan lihat siapa yang butuh bantuan, jika Anda bisa,” lanjutnya.

    Apa yang dikatakan Lee, bisa jadi dirasakan oleh banyak musisi lain. Nama besar seperti Beyoncé bahkan menunda pengumuman penting untuk menghormati mereka yang terdampak bencana.

    Selain itu, The Weeknd juga menunda perilisan albumnya yang akan datang dan membatalkan pertunjukan di Rose Bowl pada hari perilisannya.

    Di lain sisi, Nine Inch Nails juga terpaksa menghentikan pengumuman tur global.

  • YouTube Bagi-Bagi Duit Rp 245 Miliar ke Kreator, Tujuannya Mulia

    YouTube Bagi-Bagi Duit Rp 245 Miliar ke Kreator, Tujuannya Mulia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google dan YouTube bagi-bagi uang di Amerika Serikat. Penerimanya adalah kreator konten yang terdampak oleh kebakaran hebat yang melanda Los Angeles.

    Dalam blog resmi perusahaan, CEO YouTube Neal Mohan mengumumkan donasi senilai US$ 15 juta (Rp 245 miliar) bagi komunitas kreator konten dan penduduk Los Angeles yang menjadi korban kebakaran di bagian selatan kota tersebut.

    YouTube dan Google mengucurkan dana untuk berbagai organisasi termasuk Emergency Network Los Angeles, Palang Merah, Center for Disaster Philanthropy, dan Institute for Nonprofit News. 

    Selain itu, Google dan YouTube menyatakan kreator yang terdampak bisa menggunakan fasilitas produksi YouTube di kantor mereka di Los Angeles untuk memulihkan dan membangun kembali bisnis mereka.

    “Untuk seluruh karyawan, komunitas kreator YouTube, dan semua di LA, tolong utamakan keselamatan dan tahu bahwa kami akan mendukung kalian,” kata CEO Google Sundar Pichai dalam unggahan di akun X miliknya.

    Langkah Google dan YouTube diambil beberapa hari sebelum TikTok diblokir di AS. Berdasarkan UU, aplikasi TikTok harus berhenti beroperasi mulai Minggu. Kreator di TikTok ramai-ramai meminta komunitas mereka untuk pindah mengikuti akun mereka di platform lain seperti YouTube Short dan Instagram Reels. Platform lain milik China yaitu Rednote juga diserbu pengguna media sosial.

    Selain YouTube, perusahaan teknologi lain juga berkomitmen memberikan jutaan dolar AS untuk mendukung para pegawai dan penduduk lokal yang terdampak oleh kebakaran. Meta telah mengumumkan donasi US$ 4 juta yang setengahnya berasal dari kantong CEO Mark Zuckerberg. Netflix dan Comcast berkomitmen menyumbang US$ 10 juta.

    (dem/dem)

  • Tak Setuju Kebakaran Los Angeles Disebut Karma, Cinta Kuya: Jangan Samakan Pemerintah dengan Warga

    Tak Setuju Kebakaran Los Angeles Disebut Karma, Cinta Kuya: Jangan Samakan Pemerintah dengan Warga

    TRIBUNJATIM.COM – Amerika Serikat kini menghadapi kebakaran hebat yang terjadi di negara bagiannya, Los Angeles, California.

    Puluhan warga tewas akibat kebakaran ini, sementara ribuan bangunan ludes dilalap api.

    Kendati demikian, musibah ini kerap disebut karma oleh publik Indonesia.

    Mengetahui hal itu, Cinta Kuya langsung tak setuju dan membuat video tentang hal itu.

    Hal ini kemudian menjadi sorotan.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Dilansir dari tayangan kanal YouTube-nya, Selasa (14/1/2025), Cinta Kuya akhirnya angkat bicara.

    Ya, Cinta Kuya rupanya tak setuju dengan anggapan netizen soal karma.

    Dimana hal itu dipicu dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang memberikan bantuan kepada Israel.

    Yang dianggap telah melakukan genosida di Gaza, Palestina.

    Alhasil, netizen pun jadi mempertanyakan dan mencibir mengapa Cinta Kuya justru membantu korban kebakaran Los Angeles.

    Menanggapi hal itu, Cinta membeberkan bahwa ternyata banyak masyarakat Amerika yang sebenarnya tak setuju dan tak mendukung kebijakan pemerintah.

    “Jangan samakan pemerintah Amerika dan kebijakannya dengan masyarakat biasa di Amerika.

    Karena, banyak sekali warga Amerika sendiri yang tidak setuju dan mengutuk keras apa yang dilakukan pemerintah pada Palestina,” beber Cinta Kuya.

    Cinta Kuya bahkan membeberkan soal warga Amerika yang sering melakukan demonstrasi dan justru mendukung Palestina.

    “Bahkan, demo-demo mendukung Palestina sangat sering di Amerika yang peserta demonya warga Amerika sendiri,” imbuh Cinta Kuya.

    Lebih lanjut, Cinta Kuya juga tak setuju netizen Indonesia langsung memukul rata semua.

    Padahal, banyak juga warga korban di Los Angeles yang merupakan orang Indonesia dan beragama muslim.

    “Apapun itu korban kebakaran di LA adalah warga biasa yang juga orang Indonesia dan beragama muslim,” ujar Cinta Kuya.

    Sementara itu, dilansir postingan akun gosip di Instagram, Selasa (14/12/2025), beredar video tatkala Cinta bersama rekan-rekannya memberikan bantuan makanan gratis untuk korban kebakaran di Los Angeles.

    Dan ya, video itu tampaknya direkam dan dibagikan oleh Uya Kuya.

    Setelahnya, Uya Kuya juga sempat menjawab pertanyan dari netizen.

    “Donasi juga buat Palestina,” tanya netizen.

    “Udah dong, kamu udah belum?” balas Uya Kuya.

    Kebakaran di Los Angeles

    Kebakaran hutan melanda dan merembet sejumlah lokasi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS).

    Kebakaran besar itu terjadi sejak Selasa (7/1/2025).

    Ribuan rumah dan gedung serta 15.000 bangunan lain ikut beresiko terbakar.

    Sebab, api yang membakar hutan itu dengan cepat menyebar.

    Hingga kini, kebakaran Los Angeles tersebut masih belum bisa dipadamkan total.

    Diperkirakan 5 orang tewas, 180 ribu orang mengungsi, dan satwa penghuni hutan terdampak dengan tragis.

    Dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025), setidaknya ada tujuh lokasi kebakaran di Los Angeles, yang diawali di wilayah Pacific Palisade pada Selasa (7/1/2025) pukul 10.30 waktu setempat.

    Bencana yang disebut dengan Kebakaran Palisades itu berkembang dari 20 hektar menjadi lebih dari 200 hektar hanya dalam waktu 20 menit saja.

    Diberitakan Kompas.com, Jumat,  kebakaran Los Angeles sudah merembet ke lokasi hunian para bintang Hollywood. Seperti Paris Hilton, Ben Afflect, juga Miley Cyrus.

    Lantas, mengapa api di Kebakaran Palisades cepat meluas dan susah padam?

    Perkiraan awal kerugian

    Dilansir dari BBC, Kamis, penduduk di lingkungan Pacific Palisades di sebelah barat Los Angeles mengaku mulai melihat asap mengepul dari perbukitan di seberang rumah mereka pada pagi hari tanggal 7 Januari.

    Dalam beberapa jam setelahnya, kobaran api sudah menyebar, melalap rumah-rumah, teater, restoran, toko, sekolah, dan seluruh permukiman.

    Pada pagi hari tanggal 9 Januari, Kebakaran Palisades meliputi area seluas 17.234 hektar dan kebakaran lainnya terjadi di seluruh wilayah LA.

    Kepala ahli meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter menyatakan, perkiraan awal kerugian dari kebakaran ini berkisar antara 57 miliar dollar AS atau sekitar Rp 922 triliun.

    Alasan api cepat meluas

    Masih dari BBC, berikut ini beberapa alasan mengapai api cepat meluas dan susah dipadamkan: 

    1. Efek El Nino

    Periode curah hujan lebat pada tahun 2024 terkait El Nino diperkirakan telah menyebabkan kondisi dengan risiko kebakaran tinggi pada musim dingin ini. 

    “Hujan sering kali dianggap sebagai hal yang buruk bagi kebakaran, dan jika hujan terjadi saat terjadi kebakaran, maka hal tersebut berdampak buruk bagi kebakaran tersebut,” kata Rory Hadden, peneliti ilmu api di Universitas Edinburgh.

    Selain itu, curah hujan sebelum kebakaran dapat menyebabkan banyak tumbuhnya vegetasi, yang kemudian menjadi bahan bakar potensial.

    “Kemudian kita memasuki periode cuaca yang lebih kering, dan kemudian vegetasi tersebut mengering dengan sangat cepat, dan jumlahnya semakin banyak. Jadi, kita dapat membuat lebih banyak bahan bakar.” 

    Hal inilah yang membuat api sudah padam.

    2. Lanskap perbukitan

    Lanskap perbukitan di sekitar Los Angeles juga meningkatkan risiko kebakaran hutan cepat meluas. 

    “Kebakaran akan menyebar dengan sangat cepat ke arah bukit,” kata Hadden.

    “Fitur geografis seperti ngarai, jurang, hal-hal semacam ini, dapat menciptakan perilaku kebakaran yang sangat ekstrem, yang menantang bagi siapa pun untuk memadamkan api.”

    Topografi ini tidak hanya meningkatkan risiko penyebaran api, namun juga mempersulit evakuasi.

    Di kawasan Palisades, jalan-jalan sempit di lereng bukit menimbulkan tantangan tambahan bagi orang-orang yang mencoba untuk mengungsi menyelamatkan diri. 

    3. Angin Santa Ana

    Kebakaran juga diperparah oleh angin topan yang kuat.

    Angin kencang ini mendorong api yang berawal dari lereng pegunungan di sebelah barat Los Angeles menjadi api yang bergerak cepat, yang menyebar melalui vegetasi yang sudah kering hingga melanda lingkungan Pacific Palisades dekat Santa Monica.

    “Yang membuat kebakaran ini begitu luar biasa adalah kecepatan angin yang datang dari pusat Gurun California,” ujar Hadden.

    Angin ini dikenal sebagai angin Santa Ana atau Fohn, dan dapat menyebabkan kebakaran hutan meluas dan tidak menentu.

    “Angin tersebut sangat, sangat kering. Anginnya bergerak sangat, sangat cepat, sehingga begitu terjadi kebakaran, sangat mudah bagi api untuk bertahan dan kemudian membesar dan menyebar dengan sangat, sangat cepat,” kata Hadden yang juga mengatakan kecepatan angin yang dilaporkan mencapai lebih dari 100mph (160 km/jam).

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Ketahuan Liburan ke Amerika Serikat Ditengah Masa Reses DPR, Uya Kuya Tuai Kritikan Netizen

    Ketahuan Liburan ke Amerika Serikat Ditengah Masa Reses DPR, Uya Kuya Tuai Kritikan Netizen

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Keluarga Uya Kuya baru-baru ini menjadi sorotan setelah diketahui berlibur ke Amerika Serikat di tengah masa reses DPR langsung menuai kritik dari warganet di akun Instagram miliknya.

    Masa reses anggota DPR berlangsung dari 6 Desember 2024 hingga 20 Januari 2025. Uya Kuya sendiri merupakan anggota DPR RI, sementara istrinya, Astrid Kuya, menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jakarta.

    Liburan Uya dan keluarganya di Amerika Serikat dibagikan melalui berbagai unggahan di media sosial mereka.

    Dalam salah satu unggahan, Uya memperlihatkan putrinya, Cinta Kuya, yang sedang membagikan makanan gratis kepada korban kebakaran di Los Angeles.

    Tak hanya itu, dua anak Uya Kuya diketahui tengah melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat.

    Momen liburan Uya ini pertama kali terlihat melalui unggahan akun pribadinya @king_uyakuya yang memperlihatkan konten liburan bersama anaknya Cinta Kuya yang kerap disapa Cinta.

    Unggahan tersebut memicu beragam reaksi dari netizen. Banyak yang melayangkan hujatan hingga mempertanyakan apakah seharusnya masa reses digunakan untuk lebih dekat dengan masyarakat bukan malah berlibur.

    “Enak yaa wakilin rakyat liburan ke Amrik,” kata netizen dikutip instagram @king_uyakuya, Kamis (16/1/2025).

    “Hahaha hebat dan kaya-kaya anggota DPR ..reses ke amerika..ada jg yg makan steak harga 2 jt.. sementara mereka ketawa2 rakyat yg dulu memberikan suara tambah menderita.. entah siapa yg bodoh..rakyat atau wakil nya..gas golput…” tambah lainnya.

    Beberapa komentar juga mengkritik pilihan Uya untuk menghabiskan waktu liburannya dengan berkunjung ke luar negeri.