kab/kota: Los Angeles

  • Isu Tunangan Mencuat, Dua Lipa Pamer Cincin Berlian

    Isu Tunangan Mencuat, Dua Lipa Pamer Cincin Berlian

    Los Angeles, Beritasatu.com — Penyanyi pop Dua Lipa menarik perhatian publik seusai membagikan foto memperlihatkan momen manis bersama sang kekasih, aktor Callum Turner melalui Instagram pribadinya, @dualipa. 

    Dalam foto- foto tersebut, pelantun hit Levitating itu memamerkan cincin berlian di jari manisnya, memicu kembali isu pertunangan Dua Lipa bersama Callum, dikutip dari People, Selasa (10/5/2025).

    “That’s amoreeee…,” tulis Dua Lipa.

    Dalam foto pertama, Dua Lipa tersenyum sambil duduk di depan Callum yang memeluknya dari belakang dan mencium keningnya. Meskipun fotonya tampak sedikit buram, sejumlah cincin terlihat jelas di tangannya.

    Pada foto berikutnya, pasangan itu tampil dalam swafoto jarak dekat. Dua Lipa mengangkat tangannya ke wajah, memperlihatkan cincin berlian dengan pita emas yang ditumpuk bersama cincin emas lainnya di jari manis. Dalam foto terakhir, keduanya tampak saling berpelukan sambil membelakangi kamera, membuat cincin berlian Dua Lipa mencolok. 

    Dua Lipa dan Callum Turner pertama kali digosipkan berpacaran pada awal 2024, usai tertangkap kamera berdansa pelan dalam sebuah acara  pesta perayaan serial televisi Masters of the Air. Pasangan ini kemudian mengabarkan telah resmi berpacaran lewat unggahan Instagram pada Juli 2024.

    Spekulasi pertunangan antara keduanya semakin menguat setelah Dua Lipa terlihat memakai cincin berlian dalam unggahan foto perayaan tahun baru 2025 yang memperlihatkan dirinya dan sang kekasih sedang berciuman.

    Hingga berita ini diturunkan, baik Dua Lipa maupun Callum Turner belum memberikan konfirmasi resmi terkait status pertunangan mereka.
     

  • Trump Tuding Demonstran yang Bentrok dengan Aparat di LA Pemberontak

    Trump Tuding Demonstran yang Bentrok dengan Aparat di LA Pemberontak

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, buka suara usai kericuhan terjadi di Los Angeles (LA) melibatkan demonstran dan aparat. Trump menyebut demonstran sebagai pemberontak profesional.

    “Orang-orang yang menyebabkan masalah adalah agitator dan pemberontak profesional,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dilansir AFP, Selasa (10/6/2025).

    Bentrokan di LA dipicu kebijakan migrasi yang dikeluarkan Trump. Sejumlah orang diamankan petugas keamanan Amerika Serikat karena dinilai melanggar aturan migrasi terbaru.

    “Mereka orang jahat, mereka seharusnya dipenjara,” tambahnya ketika ditanya tentang bentrokan yang terjadi di beberapa bagian kota terbesar kedua di AS itu.

    Trump tidak menjawab ketika ditanya beberapa kali oleh wartawan apakah ia berencana untuk menerapkan Undang-Undang Pemberontakan. Penerapan aturan itu akan memungkinkan militer digunakan sebagai pasukan polisi dalam negeri.

    Gedung Putih sebelumnya mengatakan Trump mengandalkan undang-undang yang jarang digunakan, yang dikenal sebagai Judul 10, untuk mengerahkan Garda Nasional ke Los Angeles meskipun Gubernur Demokrat California Gavin Newsom mengatakan tindakan itu tidak perlu, mengingat sifat protes yang terbatas.

    “Ia telah melakukan pekerjaan yang buruk. Begini, saya suka Gavin Newsom, ia orang yang baik — tetapi ia sangat tidak kompeten, semua orang tahu,” kata Trump.

    Newsom menantang kepala perbatasan Trump, Tom Homan selama akhir pekan untuk menangkapnya. Hal itu usai Homan mengatakan gubernur dan Wali Kota LA Karen Bass dapat menghadapi tuntutan federal karena mencoba menghalangi agen imigrasi.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Demo Migrasi di LA Rusuh, Meksiko Minta AS Hormati Hak Imigran

    Demo Migrasi di LA Rusuh, Meksiko Minta AS Hormati Hak Imigran

    Jakarta

    Kota Los Angeles di Amerika Serikat (AS) rusuh buntut demonstrasi warga yang memprotes kebijakan imigrasi pemerintahan Donald Trump. Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengecam kekerasan yang mewarnai demonstrasi tersebut.

    “Kami tidak setuju dengan tindakan kekerasan sebagai bentuk protes,” kata Sheinbaum dilansir AFP, Senin (9/6/2025).

    Sheinbaum hari ini menggelar konferensi pers di Meksiko menyusul kebijakan migrasi terbaru dari Trump. Meksiko mendesak otoritas Amerika Serikat untuk memperlakukan imigran dengan hormat.

    Sheinbaum meminta Amerika Serikat menghormati imigran seperti mereka menghormati martabat manusia lainnya.

    “Pemerintah Meksiko akan terus menggunakan semua saluran diplomatik dan hukum yang tersedia untuk menyatakan ketidakpuasannya terhadap praktik yang mengkriminalisasi migrasi dan membahayakan keselamatan dan kesejahteraan komunitas kami di Amerika Serikat,” katanya.

    Seperti diketahui, Tim Tempur Brigade Infanteri dari Garda Nasional telah mengerahkan sekitar 300 tentara ke tiga lokasi terpisah di wilayah Los Angeles yang lebih luas. Hal itu menyusul bentrokan yang terjadi antara demonstran dengan aparat dalam demonstrasi memprotes kebijakan migrasi Amerika.

    Foto-foto yang menyertai postingan tersebut menunjukkan dua tentara dengan perlengkapan tempur dan senjata otomatis di jalanan, serta sekitar 25 tentara berada di tempat yang tampak seperti area persiapan di garasi.

    Pada hari Minggu (08/06) sore, pengunjuk rasa berkumpul di luar Pusat Penahanan Metropolitan AS, di mana para tentara membentuk perimeter di sekitar gedung tersebut.

    Personel kepolisian Los Angeles berusaha menjauhkan para demonstran dari tentara Garda Nasional yang dikerahkan oleh Trump ke ruas jalanan di kota terbesar kedua di AS tersebut.

    Aksi protes dimulai di kota itu pada hari Jumat (06/06), setelah petugas Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) AS melaksanakan surat perintah penggeledahan di seluruh kota, sesuai arahan Presiden AS Donald Trump yang berupaya mendeportasi imigran tidak berdokumen.

    Pada hari Sabtu (07/06), Trump menandatangani memorandum pengerahan 2.000 temtara Garda Nasional untuk mengatasi yang disebut Gedung Putih sebagai “pelanggaran hukum yang dibiarkan berlarut-larut.”

    (ygs/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kerusuhan Meletus di Los Angeles, Mobil Otonom Waymo Dibakar Massa

    Kerusuhan Meletus di Los Angeles, Mobil Otonom Waymo Dibakar Massa

    Kerusuhan Meletus di Los Angeles, Mobil Otonom Waymo Dibakar Massa

  • Gubernur California Ngamuk! Sebut Trump Diktator, Bukan Presiden

    Gubernur California Ngamuk! Sebut Trump Diktator, Bukan Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan Garda Nasional California atau California National Guard Troops dikerahkan ke Los Angeles pada hari Minggu di tengah meningkatnya protes terhadap kebijakan penegakan imigrasi agresif Presiden Donald Trump.

    Melansir Reuters, Gubernur California, Gavin Newsom menilai keputusan tersebut melanggar hukum dan bermotif politik.

    Demonstrasi di seluruh kota semakin menegangkan selama akhir pekan, dengan para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi, melemparkan proyektil, dan membakar beberapa mobil tanpa pengemudi.

    Departemen Kepolisian Los Angeles menyatakan beberapa demonstrasi sebagai “pertemuan yang melanggar hukum” dan melakukan puluhan penangkapan. Petugas berkuda dikerahkan untuk mengendalikan massa, sementara demonstran memblokir Jalan Tol 101 dan meneriakkan, “Malu pada kalian!.”

    Gubernur Newsom mengecam pengerahan pasukan itu, menyebutnya sebagai pelanggaran wewenang negara. “Ini adalah tindakan seorang diktator, bukan presiden,” tulisnya di media sosial dikutip Senin (9/6/2025).

    Dalam sebuah wawancara, ia mengkonfirmasi rencana untuk menuntut pemerintahan Trump, menuduhnya memprovokasi kerusuhan demi keuntungan politik.

    Presiden Trump membela pengerahan pasukan itu, dengan mengatakan, “Jangan biarkan para preman ini lolos begitu saja,” dan menyebut para pengunjuk rasa sebagai “gerombolan pemberontak yang kejam.”

    Ia memperingatkan akan adanya tanggapan yang keras, dengan menyatakan, “Mereka meludah, kami memukul.”

    Wali Kota Los Angeles Karen Bass juga mengkritik tanggapan federal itu. “Saya tidak ingin orang-orang terjerumus ke dalam kekacauan yang saya yakini diciptakan oleh pemerintahan itu sama sekali tidak perlu,” katanya.

    Para kritikus, termasuk kelompok advokasi imigrasi, mengatakan penggerebekan itu dirancang untuk memprovokasi konfrontasi. Vanessa Cárdenas dari America’s Voice menuduh pemerintahan Trump “sengaja memicu konflik untuk membenarkan penyalahgunaan kekuasaan.”

    Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menanggapi dengan mengatakan, fenomena ini tidak akan diatasi dengan penggerebekan atau kekerasan. Akan diatasi dengan duduk bersama dan bekerja untuk melakukan reformasi yang komprehensif.

    Trump mengutip undang-undang untuk membenarkan pengaktifan Garda Nasional oleh pemerintah federal, meskipun para ahli hukum mencatat bahwa hal itu biasanya memerlukan koordinasi dengan gubernur negara bagian dan membatasi keterlibatan militer dalam penegakan hukum dalam negeri.

    Sebagai tanggapan, sekitar 300 pasukan Garda Nasional dikirim untuk melindungi properti dan personel federal, menurut Komando Utara AS. Sebanyak 500 Marinir tambahan disiagakan di Camp Pendleton. Pejabat Keamanan Dalam Negeri mengatakan kehadiran Garda Nasional adalah untuk memastikan keselamatan demonstran yang damai dan penegak hukum.

    (mij/mij)

  • Protes Memuncak di LA Usai Trump Kerahkan Garda Nasional

    Protes Memuncak di LA Usai Trump Kerahkan Garda Nasional

    GELORA.CO -Ketegangan meningkat di pusat kota Los Angeles pada Minggu, 8 Juni 2025 waktu setempat menyusul pengerahan ratusan pasukan Garda Nasional oleh Presiden Donald Trump untuk meredam gelombang protes terhadap penggerebekan imigrasi yang dilakukan pemerintah federal.

    Sejak pagi hari, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan, memblokir jalan bebas hambatan 101, melemparkan batu dan benda lainnya ke arah aparat, serta membakar setidaknya empat mobil self-driving milik perusahaan Waymo. 

    Di tengah situasi kacau, aparat menanggapi dengan tembakan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut.

    “Apa yang kita lihat di Los Angeles adalah kekacauan yang disebabkan oleh pemerintahan. Ini tentang agenda lain, ini bukan tentang keselamatan publik,” ujar Wali Kota Karen Bass dalam konferensi pers siang hari, seperti dimuat Associated Press.

    Pasukan Garda Nasional terlihat berdiri bahu membahu di luar Pusat Penahanan Metropolitan, bersenjata lengkap dan mengenakan perisai anti huru-hara. 

    Para demonstran meneriakkan “malu!” dan “pulanglah!” saat gas air mata ditembakkan untuk membubarkan massa. Suara ledakan flash-bang bergema setiap beberapa detik hingga malam.

    Beberapa pengunjuk rasa bahkan membuat penghalang darurat dari kursi taman dan melempari polisi dari seberang jalan. 

    “Kami tidak takut. Mereka yang takut adalah mereka yang menyembunyikan ketidakadilan di balik seragam,” kata seorang pengunjuk rasa yang enggan disebutkan namanya.

    Presiden Trump, yang berbicara kepada wartawan sebelum menaiki Air Force One di New Jersey, membela tindakannya: “Ada orang-orang yang kejam di Los Angeles, dan mereka tidak akan lolos begitu saja. Akan ada hukum dan ketertiban yang sangat kuat.”

    Trump telah mengaktifkan ketentuan hukum yang memungkinkan pengerahan militer federal tanpa persetujuan gubernur negara bagian. 

    “Kami akan mengerahkan pasukan di mana-mana. Kami tidak akan membiarkan negara kami terkoyak seperti di bawah Biden,” tegasnya.

    Gubernur California Gavin Newsom mengecam langkah tersebut dalam surat terbuka kepada Gedung Putih, menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara. Ia juga meminta pasukan ditarik segera.

    “Tidak pernah dalam sejarah modern negara bagian kita Garda Nasional dikerahkan tanpa permintaan gubernur. Ini adalah eskalasi berbahaya,” tegasnya MB.

    Gedung Putih membalas kritik tersebut melalui juru bicara Abigail Jackson yang mengatakan bahwa Gubernur Kalifornia itu berbohong dengan kondisi di Los Angeles.

    “Newsom berbohong besar untuk mengklaim tidak ada masalah di Los Angeles sebelum Presiden Trump terlibat,” bunyi pernyataan tersebut. 

    Di antara mereka yang ditahan dalam unjuk rasa adalah seorang pemimpin serikat pekerja ternama, sementara jumlah penangkapan imigran di wilayah LA pekan ini telah melampaui 100 orang, menurut otoritas federal.

    Mantan Wakil Presiden Kamala Harris, yang saat ini berdomisili di Los Angeles, menyebut tindakan pemerintahan Trump sebagai agenda kejam dan terencana untuk menyebarkan kepanikan dan perpecahan.

    “Saya berdiri bersama mereka yang mempertahankan hak dan kebebasan kita yang paling dasar,” tegas Harris.

    Demonstrasi hari Minggu ini merupakan yang ketiga berturut-turut dalam gelombang protes terhadap operasi imigrasi pemerintah. 

    Meski belum mencapai skala kerusuhan besar seperti peristiwa Rodney King pada 1992 atau demonstrasi 2020 terhadap kekerasan polisi, pengerahan Garda Nasional kali ini mencerminkan eskalasi serius dalam hubungan antara negara bagian dan pemerintah federal.

  • Kerusuhan di Los Angeles, Mobil-mobil Otonom Dibakar Habis

    Kerusuhan di Los Angeles, Mobil-mobil Otonom Dibakar Habis

    Jakarta

    Kota Los Angeles, Amerika Serikat, mengalami kericuhan sejak akhir pekan kemarin. Beberapa akses jalan ditutup, sementara sejumlah mobil otonom jadi korban: dirusak dan dibakar sampai habis.

    Dikutip dari Electrec, CNN, dan Reuters, hingga hari ini setidaknya ada lima mobil Waymo yang dibakar oleh masa. Foto dan video mobil otonom tersebut dalam kondisi rusak parah dan terbakar juga tersebar di berbagai platform media sosial.

    Bahkan ada foto yang menunjukkan sisa-sisa mobil Waymo yang sudah terbakar habis. Tersisa rangka dan abu bekas pembakaran, mobil-mobil ‘pintar’ tersebut teronggok di tengah jalan.

    Dilaporkan setidaknya ada lima unit mobil Waymo yang dibakar. Mobil-mobil tersebut pada awalnya cuma jadi sasaran vandalisme. Body-nya dicoret-coret, kacah dipecah, dan dipukuli serta dilempari benda-benda keras.

    Aksi massa kemudian berlanjut dengan membakar mobil tersebut.

    Mobil otonom milik Waymo jadi sasaran vandalisme dan dibakar oleh masa di Los Angeles (Photo by MARIO TAMA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

    Waymo adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan mobil otonom (mampu berkendara sendiri tanpa manusia). Waymo merupakan anak usaha Alphabet, yang juga merupakan perusahaan induk Google.

    Dikutip dari berbagai sumber, Waymo dianggap sebagai salah satu pioner kendaraan tanpa sopir dengan teknologi paling maju. Mereka telah mengembangkan bukan saja software, namun juga hardware untuk mewujudkan mobil yang 100% bisa berkendara sendiri tanpa campur tangan manusia.

    Waymo disebutkan memiliki 100 unit mobil di Los Angeles. Mobil-mobil tersebut merupakan bagian dari armada layanan ride-hailing yang mereka kembangkan.

    Kericuhan di Los Angeles

    Kericuhan di Los Angeles diawali aksi penggerebekan dan penangkapan yang dilalukan ICE (The United States Immigration and Customs Enforcement, atau Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat). Aksi ini dilakukan pada Jumat, pekan lalu.

    Aksi penangkapan dan penggerebekan ini kemudian diprotes oleh para imigran. Pada awalnya, protes dilakukan secara damai dan berfokus pada proses penangkapan yang sewenang-wenang dan diskriminatif.

    Dalam perkembangannya, protes ini meluas dan melibatkan lebih banyak orang. Beberapa bentrokan dengan kepolisian sempat pecah. Aksi kekerasan seperti perusakan mobil, bangunan, dan penjarahan juga dilaporkan terjadi.

    Presiden Donald Trump mengambil langkah dengan menurunkan pasukan Garda Nasional. Dikutip dari detikNews, ada 2.000 pasukan Garda Nasional diturunkan untuk meredam kericuhan.

    (din/sfn)

  • Video: Kebijakan Imigrasi Trump Didemo Besar-besaran,

    Video: Kebijakan Imigrasi Trump Didemo Besar-besaran,

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aksi protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Los Angeles pecah. Trump pun mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk meredam demonstrasi ini.

    Simak informasi selengkapnya dalam di CNBC Indonesia (Senin, 09/06/2025) berikut ini.

  • Larangan Perjalanan Trump Berlaku, Warga 12 Negara Dilarang Masuk AS!

    Larangan Perjalanan Trump Berlaku, Warga 12 Negara Dilarang Masuk AS!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Larangan perjalanan (travel ban) baru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai berlaku Senin (9/6/2025) dini hari tepat setelah tengah malam, melarang warga negara dari belasan negara memasuki Negeri Paman Sam. 

    Seperti dilansir AFP, langkah tersebut diperkirakan akan mengganggu jalur pengungsi dan semakin membatasi imigrasi karena pemerintahan Trump memperluas tindakan kerasnya terhadap masuknya imigran ilegal.

    Banyak negara yang tercakup dalam pembatasan tersebut memiliki hubungan yang bermusuhan dengan AS, seperti Iran dan Afghanistan, sementara yang lain menghadapi krisis yang parah, seperti Haiti dan Libya.

    Saat mengumumkan pembatasannya minggu lalu, Trump mengatakan tindakan baru tersebut didorong oleh “serangan teroris” baru-baru ini terhadap orang Yahudi di Colorado. Kelompok tersebut telah memprotes sebagai bentuk solidaritas terhadap para sandera yang ditahan di Gaza ketika mereka diserang oleh seorang pria yang menurut Gedung Putih telah melewati batas visanya.

    Serangan itu, kata Trump, “menegaskan bahaya ekstrem yang ditimbulkan bagi negara kita oleh masuknya warga negara asing yang tidak diperiksa dengan benar” atau yang melewati batas visa mereka.

    Langkah tersebut melarang semua perjalanan ke AS oleh warga negara Afghanistan, Myanmar, Chad, Kongo-Brazzaville, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman, menurut Gedung Putih. Trump juga memberlakukan larangan sebagian bagi pelancong dari Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela.

    Beberapa visa kerja sementara dari negara-negara tersebut akan diizinkan. Daftar negara baru, menurut Trump, dapat ditambahkan, “Seiring munculnya ancaman di seluruh dunia.”

    Mehria, seorang wanita berusia 23 tahun dari Afghanistan yang mengajukan status pengungsi, mengatakan aturan baru tersebut telah menjebaknya dan banyak warga Afghanistan lainnya dalam ketidakpastian. “Kami telah menyerahkan ribuan harapan dan seluruh hidup kami… atas janji dari AS, tetapi hari ini kami menderita satu demi satu neraka,” katanya kepada AFP.

    Pengecualian
    Larangan tersebut tidak akan berlaku bagi atlet yang berlaga di Piala Dunia 2026, yang diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat dengan Kanada dan Meksiko, atau Olimpiade Los Angeles 2028. Larangan tersebut juga tidak akan berlaku bagi diplomat dari negara-negara yang menjadi sasaran.

    Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk memperingatkan bahwa “sifat larangan perjalanan baru yang luas dan menyeluruh menimbulkan kekhawatiran dari perspektif hukum internasional.”

    Anggota parlemen Demokrat AS dan pejabat terpilih mengecam larangan tersebut sebagai tindakan kejam dan inkonstitusional.

    “Saya tahu penderitaan yang ditimbulkan oleh larangan perjalanan Trump yang kejam dan xenofobia karena keluarga saya telah merasakannya secara langsung,” ujar anggota kongres Yassamin Ansari, yang merupakan warga negara Iran-Amerika, memposting pada hari Minggu di X. “Kami akan melawan larangan ini dengan segala yang kami miliki.”

    Desas-desus tentang larangan perjalanan baru telah beredar setelah serangan Colorado, dengan pemerintahan Trump bersumpah untuk mengejar “teroris” yang tinggal di Amerika Serikat dengan visa.

    Pejabat AS mengatakan tersangka Mohamed Sabry Soliman, seorang warga negara Mesir menurut dokumen pengadilan, berada di negara itu secara ilegal setelah melewati batas visa turis, tetapi ia telah mengajukan suaka pada September 2022. Larangan perjalanan baru Trump secara khusus tidak mencakup Mesir.

    Afghanistan yang diperintah Taliban dan Libya, Sudan, Somalia, dan Yaman yang dilanda perang tidak memiliki otoritas pusat yang “kompeten” untuk memproses paspor dan pemeriksaan. Iran dimasukkan karena merupakan “negara sponsor terorisme,” kata perintah tersebut.

    Untuk negara-negara lain, Perintah Trump mengutip kemungkinan di atas rata-rata bahwa orang-orang akan melewati batas visa mereka.

    (miq/miq)

  • Unggah Swafoto di Kamar Mandi, Justin Bieber Bikin Penggemar Khawatir

    Unggah Swafoto di Kamar Mandi, Justin Bieber Bikin Penggemar Khawatir

    Los Angeles, Beritasatu.com- Justin Bieber membuat para penggemarnya khawatir, setelah Justin membagikan swafoto di kamar mandi melalui akun Instagram pribadinya, @justinbieber pada Sabtu (7/6/2025).

    “Kamu bisa menunjuk kekuranganku,” tulis Justin sebagai keterangan foto.

    Unggahan tersebut memicu reaksi prihatin dari penggemar di media sosial. Para penggemar menilai foto-foto canggung yang diunggah Justin, menjadi salah satu tanda-tanda penyanyi terkenal tersebut sedang mengalami kesulitan terkait kesehatan mentalnya, dikutip dari Page Six, Minggu (8/6/2025).

    Penggemar pun menyerukan pelantun hit Stay, Baby dan Should Be Me tersebut agar segera mencari bantuan profesional.

    “Sangat  menyedihkan untuk dilihat.  Mengapa orang-orang di sekitarnya tidak ada yang membantunya ketika dia jelas-jelas sedang berjuang? Dia terlihat begitu terluka,” kata seorang netizen.

    Ada juga penggemar yang membandingkan kondisi Justin dengan mantan penyanyi pop Britney Spears dan Liam Payne yang sempat mengalami masalah kesehatan mental.

    “Aduh, dia benar-benar sedang kesulitan. Sepertinya Liam Payne dan Britney Spears, seseorang perlu membantunya sebelum terlambat,” tambah yang lain.

    Kekhawatiran atas kondisi kesehatan mental Justin Bieber semakin beredar kencang, setelah publik menilai Justin berperilaku aneh saat menghadiri acara Rhode Skin, merek produk kecantikan milik sang istri, Hailey Bieber.

    Hal ini memicu spekulasi penggemar, Justin mungkin sedang mengalami masalah terkait penyalahgunaan narkoba.

    Hingga berita ini diturunkan, perwakilan Justin Bieber belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Page Six.