kab/kota: London

  • Pria 23 Tahun Lari di Treadmill 24 Jam Nonstop, Ini yang Terjadi Pada Tubuhnya

    Pria 23 Tahun Lari di Treadmill 24 Jam Nonstop, Ini yang Terjadi Pada Tubuhnya

    Jakarta

    Seorang pria berusia 23 tahun mencoba sebuah tantangan yang tidak biasa, yakni berlari di atas treadmill selama 24 jam tanpa henti.

    Pria bernama Joe Pritchard dari Worcester, Inggris, itu berlari sejauh 167 km di atas treadmill sebagai upaya mengumpulkan uang untuk badan amal penyakit neuron motorik. Jarak ini setara dengan berlari sejauh antara London dan Calais di Prancis dalam satu hari.

    Pritchard menyelesaikan tantangan di treadmill yang dipasang di sebuah pub lokal. Melalui aksi itu, ia berhasil mengumpulkan uang sekitar 71 juta rupiah.

    Selama melakukan tantangan itu, ia hanya menghentikan penghitung waktu saat akan pergi ke toilet. Tetapi, efek dari aksi itu ternyata sangat berdampak pada kesehatannya.

    Dikutip dari Daily Mail, Pritchard terlihat lemas dan pucat pasi. Ia digotong ke dalam mobil setelah tantangan 24 jam itu berakhir.

    Ia sempat kehilangan kesadaran. Setelah pulih, Pritchard mulai menceritakan apa saja yang ia rasakan selama melakukan tantangan.

    Awalnya ia masih merasa baik-baik saja, meski ada sedikit rasa sakit di paha bagian dalamnya.

    “Saya tidak bisa meletakkan beban apapun pada kaki saya, dan hampir tidak bisa menggerakkannya,” tuturnya.

    Tidak lama setelah itu, kondisi yang lebih serius mulai terjadi. Penglihatan Pritchard mulai kabur dan akhirnya pingsan.

    Saat berada di rumah, Pritchard diistirahatkan selama satu jam dan mencoba bangun lagi. Tapi, ia pingsan untuk kedua kalinya.

    “Ayah dan saudara laki-laki saya menggendong saya. Saat itu, saya langsung merasa sangat pusing dan sedikit mual,” kata Pritchard.

    Selama masa pemulihan, Pritchard sering kali pingsan atau penglihatannya terasa kabur. Setelah menghabiskan empat hari untuk istirahat total, ia masih mengalami cedera lutut tapi tidak terlalu lama.

    Dalam sebuah cuplikan video yang merekam lari treadmill selama 24 jam itu, Pritchard terlihat mimisan pada jam ke-11. Pada jam ke-16, ia mulai pucat.

    Berkat aksi nekatnya, Pritchard berhasil mengumpulkan uang dan menyumbangkannya untuk penggalangan dana. Meski begitu, banyak yang menyoroti risiko saat terlalu memaksakan diri berolahraga seperti yang dilakukan Pritchard.

    Olahraga yang dilakukan secara ekstrem dapat mengakibatkan cedera fisik, karena keausan yang berulang dalam waktu singkat. Hal itu yang akan merusak otot dan persendian.

    (sao/kna)

  • Putri Ridwan Kamil Putuskan Berlebaran di Inggris, Sampaikan Pesan Idul Fitri di Instagram Story – Halaman all

    Putri Ridwan Kamil Putuskan Berlebaran di Inggris, Sampaikan Pesan Idul Fitri di Instagram Story – Halaman all

    Camillia Laetitia Azzahra, putri Ridwan Kamil memutuskan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah di Inggris dan tidak mudik ke Bandung.

    Tayang: Rabu, 2 April 2025 06:59 WIB

    Instagram

    BERLEBARAN DI INGGRIS – Pose Camillia Laetitia Azzahra di Instagram Story di hari pertama Idul Fitri 1446 Hijriah, Senin, 31 Maret 2023 

    TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Camillia Laetitia Azzahra, putri mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memutuskan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah di Inggris dan tidak mudik ke Bandung.

    Keputusan ini dia ambil di tengah kontroversi publik tentang hubungan personal ayahnya dengan seorang model syur yang belakangan jadi perbincangan netizen di media sosil.

    Perempuan yang akrab disapa Zara ini membagikan foto dirinya mengenakan busana putih dan pesan Lebaran melalui Instagram Story pada hari pertama Idul Fitri, Senin, 31 Maret 2025.

    “Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat hari raya Idulfitri,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

    Dalam foto yang ia bagikan, Zara tampil sederhana namun tetap anggun dengan balutan gamis warna putih sederhana.

    Putri hasil pernikahan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya ini berada di Inggris untuk menjalani studi arsitektur di Newcastle University, sejak 2023.

    Keputusan Zara tidak merayakan Lebaran di Indonesia menimbulkan berbagai reaksi di kalangan netizen. 

    Sebagian mempertanyakan alasannya, sementara yang lain mendukung pilihannya untuk tetap fokus pada pendidikan.

    Sumber: Warta Kota

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Trump Lagi-Lagi Berulah, 2 Negara Ini Bakal Jadi Korban Baru

    Trump Lagi-Lagi Berulah, 2 Negara Ini Bakal Jadi Korban Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Donald Trump dilaporkan akan menjatuhkan tarif ke 2 negara Eropa. Hal ini terjadi saat presiden Partai Republik itu berupaya untuk menyeimbangkan defisit dalam neraca perdagangan biilateralnya.

    Mengutip BBC News, Selasa (1/4/2025), kedua negara itu adalah Irlandia dan Inggris. Khusus Inggris, Downing Street mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan akan masuk dalam rangkaian tarif baru yang bakal diumumkan Trump pada Rabu besok. Prediksi ini muncul setelah kesepakatan untuk menghindari barang Inggris dari tarif tidak tercapai.

    “Terkait tarif, Perdana Menteri telah menegaskan bahwa ia akan selalu bertindak demi kepentingan nasional dan kami telah mempersiapkan segala kemungkinan menjelang pengumuman dari Presiden Trump, yang kami perkirakan akan berdampak pada Inggris dan negara-negara lain,” kata seorang juru bicara Downing Street.

    “Kami tengah melakukan diskusi konstruktif mengenai kesepakatan kemakmuran ekonomi AS-Inggris, tetapi kami hanya akan melakukan kesepakatan yang mendatangkan kemakmuran ekonomi bagi rakyat Inggris dan kami hanya akan bertindak demi kepentingan nasional.”

    Ketika ditanya apakah pemerintah berharap kesepakatan untuk menghindari tarif tercapai pada hari Rabu, juru bicara tersebut mengatakan diskusi antara Inggris dan AS “kemungkinan akan berlanjut setelah hari Rabu”.

    “Inggris akan mengambil pendekatan yang tenang dan pragmatis dalam menanggapi tarif apa pun, dengan alasan perang dagang dengan AS tidak menguntungkan siapa pun. Namun, kami tidak mengesampingkan apa pun sebagai tanggapan.”

    Pernyataan Downing Street ini dilontarkan setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer berbicara dengan Trump melalui telepon pada hari Minggu. London berpendapat bahwa Inggris memiliki hubungan perdagangan yang relatif setara dengan AS, dibandingkan dengan mitra-mitranya yang lain.

    Kantor Independen untuk Tanggung Jawab Anggaran (OBR) Inggris telah memperingatkan bahwa perang dagang akan menghapus miliaran dolar dari pertumbuhan ekonomi. Ini juga hampir menghilangkan ruang gerak Menteri Keuangan Rachel Reeves untuk tetap mematuhi aturan yang ditetapkannya sendiri tentang pengeluaran dan pinjaman. Hal ini juga dapat menyebabkan kenaikan pajak lebih lanjut atau pemotongan pengeluaran jika dia ingin menghindari pelanggaran aturan fiskalnya.

    Prakiraan ekonomi terbaru OBR, yang diterbitkan pada hari Rabu pekan lalu, mengatakan PDB akan menjadi 0,6% lebih rendah dari perkiraan tahun ini dan 1% lebih rendah tahun depan dalam skenario yang paling parah, di mana Inggris dan negara-negara lain membalas tarif Trump.

    Dalam skenario alternatif di mana Inggris tidak membalas, OBR telah memperkirakan penurunan pertumbuhan yang lebih kecil, dengan PDB 0,4% lebih rendah dari yang diharapkan tahun ini dan 0,6% lebih rendah tahun depan.

    Irlandia Juga Kena

    Irlandia diperkirakan akan menjadi salah satu negara yang paling terdampak ketika Presiden Trump mengumumkan putaran tarif baru akhir minggu ini. Hal ini disebabkan oleh posisi Dublin yang merupakan anggota dari Uni Eropa (UE), salah satu pihak yang kemungkinan akan terkena tarif yang tinggi dari Trump.

    Barang-barang UE diperkirakan akan dikenakan tarif sekitar 20% saat memasuki AS. Di antara negara-negara Uni Eropa, Irlandia adalah yang paling bergantung pada AS sebagai pasar ekspor.

    Pada tahun 2024, ekspor barang Irlandia ke AS bernilai 73 miliar euro (Rp 1.307 triliun), hampir sepertiga dari total ekspor negara tersebut. Sektor ekspor terbesar Irlandia adalah farmasi, di mana negara ini merupakan pusat manufaktur utama bagi perusahaan-perusahaan AS seperti Pfizer dan Eli Lilly.

    Trump telah berulang kali menyatakan ketidaksenangannya pada skala manufaktur farmasi AS di Irlandia. Bulan lalu ia berkata: “Tiba-tiba Irlandia memiliki perusahaan-perusahaan farmasi kita, pulau yang indah dengan lima juta penduduk ini telah menguasai seluruh industri farmasi AS.”

    Dan O’Brien, kepala ekonom Institut Urusan Internasional dan Eropa, yakin ekonomi Irlandia dapatterdampak karena keberhasilan sektor farmasi di sana. Ia menambahkan dampak potensial tarif terhadap Irlandia dapat disejajarkan dengan krisis ekonomi negara itu pada tahun 2008.

    “Republik ini adalah eksportir farmasi terbesar ke AS. Dengan jumlah penduduk lebih dari lima juta jiwa, negara ini menjadi eksportir yang lebih besar daripada negara-negara besar seperti Jerman dan Swiss,” katanya.

    “Kemudian terjadi krisis keuangan, yang terjadi dengan cepat, seperti angin yang menerbangkan atap rumah. Dalam kasus ini, erosi fondasi lebih bertahap, yang jelas sangat penting bagi bangunan apa pun.”

    Taoiseach (Perdana Menteri Irlandia) Micheál Martin mengatakan pada hari Senin bahwa peningkatan tarif AS merupakan “ancaman yang sangat serius dan serius”. Analisis yang ditulis bersama oleh Departemen Keuangan Irlandia dan lembaga pemikir ESRI menunjukkan bahwa tarif tersebut dapat merugikan Irlandia lebih dari 18 miliar euro (Rp 322 triliun).

    Namun, kekhawatiran akan tarif ini telah mencapai taraf masyarakat luas dan para pelaku usaha. Pasalnya, banyak kota dan wilayah di Irlandia telah menikmati manfaat dari kehadiran bisnis AS selama puluhan tahun.

    Pabrikan fortklift yang berkantor pusat di wilayah Monaghan, Combilift, menghasilkan sekitar seperempat dari penjualannya di pasar AS, tempat perusahaan itu juga mempekerjakan 50 orang.  Pendiri dan direktur pelaksana perusahaan Martin McVicar mengunjungi Chicago pada bulan Maret untuk memberi pengarahan kepada pelanggannya di AS bahwa ia akan membekukan harga dolar untuk semua produk Combilift tahun ini untuk memberi mereka kepastian tentang biaya impor.

    “Kami telah memberi pelanggan kami kepastian tentang berapa biaya mereka dalam dolar AS untuk produk yang dikirim ke pelabuhan di AS. Setidaknya mereka dapat mencoba merencanakan bisnis mereka berdasarkan hal itu pada tahap ini,” tuturnya.

    (tps/tps)

  • Gempa Dahsyat Myanmar Disebut Sangat Merusak, Begini Penjelasannya

    Gempa Dahsyat Myanmar Disebut Sangat Merusak, Begini Penjelasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di wilayah Sagaing, dekat Kota Mandalay, Myanmar, menyebabkan kerusakan besar. Gempa pada Jumat (29/3/2025) pekan lalu itu pun turut mengguncang wilayah tetangga, Thailand.

    Myanmar berada di batas pertemuan dua lempeng tektonik dan termasuk salah satu negara dengan aktivitas seismik paling tinggi di dunia. Namun, gempa besar dan merusak relatif jarang terjadi di wilayah Sagaing.

    “Batas lempeng antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia membentang dari utara ke selatan dan memotong bagian tengah Myanmar,” jelas profesor sekaligus pakar gempa dari University College London (UCL), Joanna Faure Walker dilansir laman Reuters, Selasa (1/3/2025).

    Ia mengatakan, kedua lempeng tersebut bergerak saling melewati secara horizontal dengan kecepatan berbeda. Pergerakan ini menyebabkan jenis gempa “strike-slip” yang umumnya tidak sekuat gempa di zona subduksi seperti di Sumatera, di mana satu lempeng menunjam ke bawah lempeng lainnya. Meski demikian, gempa “strike-slip” tetap bisa mencapai magnitudo antara 7 hingga 8.

    Sagaing pernah diguncang beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya pada 2012, gempa magnitudo 6,8 menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai puluhan lainnya.

    Namun, gempa pada Jumat disebut sebagai “mungkin yang terbesar” yang mengguncang wilayah daratan Myanmar dalam 75 tahun terakhir, menurut Bill McGuire, pakar gempa dari UCL.

    Foto: Gambar satelit menunjukkan luasnya kerusakan di Myanmar setelah gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang pada Jumat (28/3). (Tangkapan Layar CNN Internasional via Maxar Technologies_
    Gambar satelit menunjukkan luasnya kerusakan di Myanmar setelah gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang pada Jumat (28/3). (Tangkapan Layar CNN Internasional via Maxar Technologies_

    Peneliti kehormatan di British Geological Survey, Roger Musson mengatakan, kedalaman gempa yang dangkal membuat dampaknya jauh lebih parah. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa hanya berada pada kedalaman 10 km.

    “Ini sangat merusak karena terjadi di kedalaman yang dangkal, sehingga gelombang kejutnya tidak sempat melemah saat merambat ke permukaan. Bangunan pun menerima guncangan secara penuh,” ujarnya.

    Ia juga menambahkan, penting untuk tidak hanya fokus pada titik episentrum, sebab gelombang seismik menyebar dari sepanjang patahan, bukan dari satu titik saja. Program Bahaya Gempa Bumi USGS pada Jumat mencatat, jumlah korban jiwa bisa mencapai 10.000 hingga 100.000 orang, dengan dampak ekonomi yang diperkirakan bisa mencapai 70% dari PDB Myanmar.

    Musson menjelaskan, perkiraan tersebut didasarkan pada data gempa masa lalu, serta mempertimbangkan ukuran Myanmar, lokasi gempa, dan kesiapan infrastrukturnya terhadap bencana. Minimnya kejadian gempa besar di wilayah Sagaing yang dekat dengan kota padat penduduk seperti Mandalay, menyebabkan infrastruktur tidak dirancang untuk menahan gempa berkekuatan tinggi. Hal ini berpotensi memperburuk dampak kerusakan.

    Menurut Musson, gempa besar terakhir di wilayah tersebut terjadi pada tahun 1956. Besar kemungkinan rumah-rumah tidak dibangun dengan standar tahan gempa saat itu.

    “Kebanyakan aktivitas seismik di Myanmar terjadi di bagian barat. Sementara gempa kali ini justru melintasi bagian tengah negara,” katanya.

    (wur)

  • Di Tengah Kritik Keras Trump, Muncul Isu Amerika Serikat Bakal Tarik Diri dari NATO

    Di Tengah Kritik Keras Trump, Muncul Isu Amerika Serikat Bakal Tarik Diri dari NATO

    JAKARTA  – Presiden Finlandia Alexander Stubb mengaku belum mendengar dari siapa pun yang secara serius menyebut Amerika Serikat (AS) akan menarik diri dari NATO.

    Pernyataannya muncul tak lama setelah Stubb pada Sabtu melakukan perjalanan mendadak untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Florida, di mana mereka membahas berbagai topik dan juga bermain golf.

    “Saya belum mendengar kabar dari siapa pun yang serius di dalam pemerintahan AS, dan saya tekankan kepada siapa pun yang serius di pemerintahan AS, yang mengatakan bahwa mereka entah bagaimana akan menarik diri dari NATO,” kata Stubb dalam acara di London School of Economics dilansir Reuters, Senin, 31 Maret.

    “Apa yang dilakukan Presiden Trump sekarang benar. Ia memberi tekanan pada negara-negara Eropa untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka .dan mengambil lebih banyak tanggung jawab atas keamanan mereka sendiri,” kata Stubb.

    Trump telah berulang kali menuntut agar anggota NATO di Eropa meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka dan mempertanyakan pendanaan utama negaranya untuk NATO.

  • Pakar Jelaskan Penyebab Gempa Myanmar dan Thailand Sangat Mematikan

    Pakar Jelaskan Penyebab Gempa Myanmar dan Thailand Sangat Mematikan

    Jakarta

    Gempa dahsyat dengan kekuatan magnitude 7,7 yang berpusat di wilayah Sagaing dekat kota Mandalay di Myanmar menyebabkan kerusakan parah di negara itu dan mengguncang negara tetangganya Thailand pada Jumat (28/3).

    Myanmar Rentan Terhadap Gempa

    Myanmar terletak di perbatasan antara dua lempeng tektonik dan merupakan salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia, meskipun gempa besar dan merusak relatif jarang terjadi di wilayah Sagaing.

    “Batas lempeng antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia membentang kira-kira dari utara ke selatan, membelah bagian tengah negara ini,” kata Joanna Faure Walker, profesor dan pakar gempa di University College London (UCL), dikutip dari Reuters.

    Dia mengatakan, lempeng-lempeng bergerak melewati satu sama lain secara horizontal dengan kecepatan yang berbeda. Meskipun hal ini menyebabkan gempa ‘strike slip’ yang biasanya tidak sekuat gempa yang terjadi di ‘zona subduksi’ seperti Pulau Sumatra, tempat satu lempeng meluncur di bawah lempeng lainnya, gempa tersebut masih dapat mencapai magnitudo 7 hingga 8.

    Foto: REUTERS/StringerGempa yang Sangat Merusak dan Mematikan

    Sagaing telah dilanda beberapa gempa dalam beberapa tahun terakhir, dengan kejadian berkekuatan 6,8 magnitudo yang menyebabkan sedikitnya 26 kematian dan puluhan cedera pada akhir 2012.

    Namun, peristiwa hari Jumat (28/3) itu mungkin yang terbesar yang melanda daratan Myanmar dalam tiga perempat abad, kata Bill McGuire, pakar gempa bumi lainnya di UCL.

    Roger Musson, peneliti kehormatan di British Geological Survey, mengatakan bahwa kedalaman gempa yang dangkal berarti kerusakannya akan lebih parah. Menurut United States Geological Survey, episentrum gempa berada pada kedalaman hanya 10 km.

    “Ini sangat merusak karena terjadi pada kedalaman yang dangkal, sehingga gelombang kejut tidak hilang saat bergerak dari pusat gempa ke permukaan. Bangunan-bangunan menerima kekuatan penuh dari guncangan,” kata Musson.

    “Penting untuk tidak berfokus pada episentrum karena gelombang seismik tidak menyebar keluar dari episentrum, melainkan menyebar dari seluruh garis patahan,” tambahnya.

    Kesiapan Myanmar

    Program Bahaya Gempa Bumi USGS, mengatakan pada Jumat (28/3) bahwa jumlah korban jiwa bisa mencapai antara 10.000 hingga 100.000 orang, dan dampak ekonominya bisa mencapai 70% PDB Myanmar.

    Musson mengatakan, perkiraan tersebut didasarkan pada data dari gempa sebelumnya dan pada ukuran, lokasi dan kesiapan Myanmar terhadap gempa secara keseluruhan.

    Jarangnya kejadian gempa besar di wilayah Sagaing, yang dekat dengan Mandalay yang berpenduduk padat, berarti infrastruktur belum dibangun untuk menahannya. Itu berarti kerusakannya bisa jauh lebih parah.

    Musson mengatakan gempa besar terakhir yang melanda wilayah itu terjadi pada 1956, dan rumah-rumah tidak mungkin dibangun untuk menahan kekuatan seismik sekuat yang terjadi pekan ini.

    “Sebagian besar aktivitas seismik di Myanmar terjadi di bagian barat, sedangkan gempa ini terjadi di bagian tengah negara,” katanya.

    (rns/rns)

  • Cuman 1 Menit, Tes Sederhana Ini Bisa Memprediksi Pendek-Panjang Usia

    Cuman 1 Menit, Tes Sederhana Ini Bisa Memprediksi Pendek-Panjang Usia

    Jakarta

    Sebuah tes sederhana yang dilakukan cukup hanya satu menit bisa mengungkap rahasia kesehatan. Bahkan, tes ini bisa memprediksi panjang atau pendeknya umur seseorang.

    Dikutip dari Daily Mail UK, ‘tes genggaman’ atau grip test telah lama dianggap sebagai cara sederhana untuk mengetahui kekuatan otot, kesehatan otak, hingga umur panjang secara keseluruhan, terutama pada orang tua.

    Cara seseorang menggenggam atau meremas benda bisa mencerminkan kesehatan mereka. Pasalnya, aktivitas ini membutuhkan kekuatan dari banyak otot dan sendi lengan.

    Kekuatan genggaman yang kuat telah dikaitkan dengan berkurangnya risiko kematian akibat sejumlah penyakit terkait usia. Mulai dari penyakit jantung dan diabetes tipe 2, hingga radang sendi, dan kanker tertentu.

    Semakin lemah genggaman seseorang, maka bisa menjadi tanda bahwa dirinya kehilangan otot. Pada akhirnya ini bisa mengakibatkan hilangnya mobilitas dan berdampak pada berbagai kondisi kesehatan.

    Ahli gizi di Amerika Serikat, Ed Jones mengatakan bahwa kekuatan genggaman seseorang bisa menjadi penanda kesehatan.

    “Jika Anda tidak dapat memegang dumbel seberat tiga perempat berat tubuh Anda selama satu menit, Anda akan meninggal lebih awal dibandingkan jika Anda lebih kuat,” ujar Ed Jones kepada Nutrition World Podcast.

    Menurut Ed Jones, tubuh yang kuat dan tangguh akan menua lebih lambat dan lebih kecil risiko terkena penyakit. Untuk mengikuti tes tersebut, Jones menyarankan untuk memegang beban atau objek yang sangat berat selama satu menit terus-menerus, misalnya dumbel, yang beratnya tiga perempat berat tubuh.

    Namun, perlu diperhatikan bahwa mengangkat beban yang berat bisa mengakibatkan cedera pada punggung. Opsi lain minim risiko untuk menguji kekuatan genggaman adalah dengan melakukan pull up.

    Kekuatan genggaman telah lama digunakan oleh dokter untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko terkena berbagai masalah kesehatan sejak dini, termasuk penyakit kardiovaskular, bahkan demensia.

    Pada tahun 2016, penelitian yang melibatkan hampir 7.000 orang oleh University College London (UCL) menemukan bahwa mereka yang memiliki kekuatan genggaman yang lebih lemah pada awal penelitian selama 17 tahun memiliki tingkat kematian dini yang lebih tinggi dari rata-rata akibat semua penyebab.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning tahun 2024, mereka yang memiliki kekuatan otot paling sedikit hampir 150 persen lebih mungkin meninggal lebih awal.

    (dpy/up)

  • Idulfitri 2025 Didahului dengan Fenomena Gerhana Matahari

    Idulfitri 2025 Didahului dengan Fenomena Gerhana Matahari

    Jakarta, CNBC Indonesia – 1 Syawal 1446 hijriah atau Hari Raya Idulfitri 2025  ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag) RI pada Senin (31/3/2025). Jelang 1 Syawal tepatnya menjelang sidang isbat pada Sabtu (29/3/2025) diawal dengan terjadi Gerhana Matahari Sebagian menjalang penetapan 1 Syawal hari ini.

    Namun sayangnya, fenomena gerhana matahari ini tidak dapat dilihat dari wilayah Indonesia, hanya di Eropa dan Amerika saja yang mengalaminya.

    Gerhana Matahari Sebagian tak sama dengan Gerhana Matahari Total yang terlihat dari permukaan Bumi.

    Seperti namanya, Gerhana Matahari Sebagian hanya memperlihatkan Matahari yang tertutup sebagian dengan Bulan.
    Sebagian wilayah Amerika Utara dan Greenland akan melihat Gerhana Matahari Sebagian hingga 90%.

    Di wilayah Iqaluit, Kanada, permukaan Matahari akan tertutup hingga 92%, dikutip dari The Guardian.

    Dari London, Gerhana Matahari Sebagian akan muncul antara 10:07-12:00 GMT atau 17:07-19.00 WIB. Gerhana maksimal akan terjadi pada 11:03 GMT atau 18:03 WIB, ketika lebih dari 30% permukaan Matahari akan tertutup Bulan.

    Angka ini meningkat makin jauh ke utara. Di Glasgow misalnya, angka maksimum terjadi pada pukul 11:06 GMT atau 18:06 WIB, dengan tingkat kegelapan hanya sekitar 42%.

    Fenomena ini berbarengan dengan fase Bulan baru. Artinya, Bulan akan berada di sisi Bumi bersamaan dengan Matahari. Bulan tak akan kelihatan di langit malam.

    Bagi yang berkesempatan mengamatinya, harus hati-hati. Sebab, melihat langsung ke Matahari dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

    Disarankan untuk menggunakan kacamata dengan sertifikasi yang tepat untuk mengurangi cahaya dan panas yang masuk. Misalnya, kacamata yang bersertifikat CE atau ISO, dengan standar ISO 12312-2:2015.

    Jika ingin menyaksikannya, jangan khawatir karena Anda masih bisa menonton fenomena ini lewat layanan streaming di channel YouTube Royal Observatory Greenwich.

    (hoi/hoi)

  • Cara Lihat Gerhana Matahari Sebagian Hari Ini Jelang Buka Puasa

    Cara Lihat Gerhana Matahari Sebagian Hari Ini Jelang Buka Puasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah fenomena Gerhana Bulan Total baru saja terjadi pada 14 Maret 2025, masyarakat Bumi akan kembali melihat fenomena Gerhana Matahari Sebagian.

    Perlu dicatat, Gerhana Matahari Sebagian tak sama dengan Gerhana Matahari Total yang terlihat dari permukaan Bumi. Seperti namanya, Gerhana Matahari Sebagian hanya memperlihatkan Matahari yang tertutup sebagian dengan Bulan.Sebagian wilayah Amerika Utara dan Greenland akan melihat Gerhana Matahari Sebagian hingga 90%.

    Di Iqaluit yang merupakan kapital Nunavut di Kanada, permukaan Matahari akan tertutup hingga 92%, dikutip dari The Guardian.

    Dari London, Gerhana Matahari Sebagian akan muncul antara 10:07-12:00 GMT atau 17:07-19.00 WIB. Gerhana maksimal akan terjadi pada 11:03 GMT atau 18:03 WIB, ketika lebih dari 30% permukaan Matahari akan tertutup Bulan.

    Angka ini meningkat makin jauh ke utara. Di Glasgow misalnya, angka maksimum terjadi pada pukul 11:06 GMT atau 18:06 WIB, dengan tingkat kegelapan hanya sekitar 42%.

    Fenomena ini berbarengan dengan fase Bulan baru. Artinya, Bulan akan berada di sisi Bumi bersamaan dengan Matahari. Bulan tak akan kelihatan di langit malam.

    Bagi yang berkesempatan mengamatinya, harus hati-hati. Sebab, melihat langsung ke Matahari dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

    Disarankan untuk menggunakan kacamata dengan sertifikasi yang tepat untuk mengurangi cahaya dan panas yang masuk. Misalnya, kacamata yang bersertifikat CE atau ISO, dengan standar ISO 12312-2:2015.

    Sayangnya, penampakan Gerhana Matahari Sebagian tak bisa dinikmati oleh masyarakat di Indonesia. Namun, Anda masih bisa menyaksikannya lewat layanan streaming melalui channel YouTube Royal Observatory Greenwich pada link ini pada pukul 18.00 WIB sembari ngabuburit dan menunggu hasil Sidang Isbat.

    (fab/fab)

  • Peneliti Tunjuk Lokasi Dunia yang Hilang, Ternyata Ada di Indonesia

    Peneliti Tunjuk Lokasi Dunia yang Hilang, Ternyata Ada di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu penemuan dari para peneliti mengungkap ‘dunia yang hilang’. Mereka menyebut, dunia yang hilang itu ada di Indonesia.

    Penelitian itu menyebutkan fakta Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga jadi lokasi ‘dunia yang hilang’.

    Para ilmuwan mengatakan pulau tersebut merupakan rumah bagi berbagai hewan yang sebagian besar telah punah. Antara lain gajah mini, spesies tikus, kadal raksasa, hingga spesies komodo. Fakta ini dibeberkan para ilmuwan dalam jurnal berjudul ‘Proceedings of the Royal Society B’.

    Laporan itu merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut. Fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, dikutip dari Mongabay, beberapa waktu lalu.

    Bahkan, laporan itu mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka dulu awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini semakin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores.

    Hal ini memancing asumsi, hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

    Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL).

    Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

    Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

    Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.

    “Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.

    Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.

    “Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” Turvey menjelaskan.

    (dce)