kab/kota: London

  • Misteri Batu Nisan Tertua di Amerika Terungkap

    Misteri Batu Nisan Tertua di Amerika Terungkap

    Jakarta

    Para peneliti mengungkap fakta baru tentang apa yang mungkin merupakan batu nisan tertua di Amerika Serikat. Batu nisan hitam ikonik itu, dari Jamestown, Virginia, memiliki elemen desain yang mungkin menghubungkannya dengan seorang kesatria Inggris.

    Didirikan tahun 1607, Jamestown merupakan pemukiman Inggris permanen pertama di Amerika. Dalam penelitian di International Journal of Historical Archaeology, peneliti Markus Key dan Rebecca Rossi berupaya menentukan asal-usul artefak itu menggunakan fosil yang terkandung di dalamnya. Nisan itu berasal dari tahun 1627.

    Peneliti menganalisis mikrofosil di batu nisan dan menemukan empat spesies yang tidak hidup di Amerika Utara. “Batu itu diimpor. Fosil-fosil itu menunjukkan asal Eropa utara,” kata Key. Bukti sejarah menunjukkan Belgia sebagai sumber paling mungkin. Dari sana, batu itu kemungkinan dipindahkan ke London dan dikirim ke Jamestown.

    Selama abad ke-17, penjajah Inggris yang kaya sering memesan nisan mengesankan untuk diri sendiri. Batu itu sering disebut dibuat dari marmer hitam meski dalam dokumen sejarah, batu apa pun yang dapat dipoles disebut marmer saat itu. Dalam kasus nisan Jamestown, batu itu sebenarnya terbuat dari batu kapur hitam yang dipoles.

    Marmer Belgia hitam legam adalah yang paling banyak diminati dan mahal. Elemen desain batu nisan tersebut memungkinkan untuk mempersempit kemungkinan siapa pemiliknya, mengingat hanya ada dua orang penjajah Inggris yang diberi gelar kebangsawanan di Jamestown.

    Mungkin kandidat yang paling mungkin berdasar bukti yang tersedia adalah pria bernama Sir George Yeardley, yang pertama kali datang ke Jamestown dari Inggris tahun 1610 setelah mengalami kecelakaan kapal di Bermuda. Setelah beberapa lama tinggal di Inggris, ia kembali ke Jamestown, tempat ia meninggal tahun 1627.

    “Tidak diragukan lagi ada batu nisan yang lebih tua yang dibuat oleh penduduk asli Amerika, tetapi mungkin terbuat dari kayu dan tidak bertahan lama,” kata Key yang dikutip detikINET dari Newsweek.

    (fyk/fyk)

  • Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Ini Wanita Misterius yang Dikaitkan dengan Ledakan Pager Hizbullah

    Jakarta

    BAC Consulting, perusahaan yang berbasis di Hungaria, dituding dimanfaatkan oleh dinas rahasia Israel Mossad, memproduksi pager yang meledak di Lebanon. CEO perusahaan ini adalah Cristiana Barsony-Arcidiacono, wanita berusia 49 tahun keturunan Italia-Hungaria.

    Setelah perusahaannya diketahui mendapat lisensi dari produsen pager Taiwan, Gold Apollo, Barsony mengatakan bahwa dia tidak membuat produk itu. “Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah,” katanya yang dikutip detikINET dari Reuters.

    Pemerintah Hungaria menegaskan pager itu tak diproduksi di negaranya. Namun New York Times menyebut BAC Consulting membuat pager biasa untuk klien umum dan di saat yang sama, juga pager yang ditanam peledak oleh Mossad. Tak menutup kemungkinan produksi dilakukan di luar Hungaria.

    Didirikan tahun 2022, BAC Consulting terdaftar di Budapest. Barsony disebut satu-satunya karyawan. Sejak ledakan pager, dia belum muncul. Tetangga mengatakan mereka tidak melihatnya. Dia tidak menanggapi pesan dan apartemennya di sebuah bangunan tua tapi cukup megah di Budapest, telah ditutup.

    Pemerintah Hungaria lalu mengatakan dinas intelijennya menggelar beberapa wawancara dengan Barsony. New York Times melaporkan BAC Consulting merupakan bagian dari kedok yang dibentuk intelijen Israel. Menurut sumber, Israel memproduksi pager itu, tak sekedar menanamnya dengan bom.

    Teman sekolah Barsony menyebut dia tumbuh di Italia. Awal 2000-an, dia meraih gelar doktor bidang fisika di University College London. Namun, dia tampaknya tak mengejar karier ilmiah. “Sejauh saya tahu, dia tidak pernah melakukan pekerjaan ilmiah lagi,” cetus Akos Torok, salah satu profesornya di UCL.

    Resume yang dia gunakan untuk mendapatkan pekerjaan memuat referensi ke gelar pascasarjana dari London School of Economics dan School of Oriental and African Studies. Dia kemudian bekerja pada proyek LSM di Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

    Sejauh ini, belum jelas bagaimana keterlibatan Barsony dalam produksi pager yang meledak di Lebanon atau memang dia tidak tahu menahu. Keberadaannya belum diketahui.

    (fyk/fyk)

  • Melawan Perubahan Iklim Lewat Game

    Melawan Perubahan Iklim Lewat Game

    Jakarta

    PUBG Mobile meluncurkan kampanye bertajuk ‘Play For Green’. Kampanye ini diluncurkan sebagai bagian dari Green Game Jam.

    Kampanye yang dirancang oleh Playing For The Planet, sebuah inisiasi yang didukung oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme/UNEP) untuk mendukung planet melalui aksi nyata dalam permainan dan meningkatkan kesadaran mengenai perlindungan lingkungan.

    Ada beberapa event dalam game, tantangan baru, serta hadiah eksklusif yang bisa didapat pemain dalam kampanye ini. Tujuan utamanya adalah untuk memberdayakan dan mengerakkan komunitas global pemain PUBG Mobile, memfasilitasi dukungan terhadap proyek konservasi lingkungan yang penting di dunia nyata.

    Juga memperlihatkan bagaimana para pemain bisa bersatu untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau. Utamanya karena berdasarkan survei internal PUBG Mobile, 88% pemain mengaku khawatir terhadap isu perubahan iklim dan efek yang akan terjadi di masa depan, dan 91% mengaku sudah merasakan efek dari perubahan iklim di negaranya masing-masing.

    The Ruins of Erangel
    Diciptakan melalui kolaborasi dengan Profesor Mark Maslin, klimatolog dari University College London, PUBG Mobile membawa tema perubahan iklim ke dalam game, membuat sebuah seri map baru yang dinamakan “The Ruins of Erangel” di World of Wonder. The Ruins of Erangel adalah sebuah perandaian bagian map Erangel yang ikonik, setelah mengalami 100 tahun perubahan iklim.

    “Perubahan iklim bukanlah ancaman yang jauh di masa depan-itu adalah kenyataan yang akan mempengaruhi setiap sudut dunia kita. Campaign ‘Play for Green’ di PUBG Mobile adalah alat yang kuat untuk meningkatkan kesadaran, memberikan pemain gambaran tentang masa depan yang mungkin terpengaruh oleh perubahan iklim. Dengan menggabungkan sains dengan cerita interaktif, kami membantu mendidik dan melibatkan audiens global dalam perjuangan melindungi planet kita,” kata Maslin.

    Reruntuhan Erangel The Ruins of Erangel mempertimbangkan tingkat perubahan iklim saat ini, berdasarkan data geografis yang relevan, dan membayangkan area terkenal ‘Ruins’ di Erangel.

    Penelitian menemukan bahwa dalam 100 tahun ke depan, tanpa adanya intervensi apa pun, planet kita bisa mengalami nasib yang sama dengan The Ruins of Erangel, yang dilanda badai pasir yang merajalela, kekeringan, dan penurunan yang menghancurkan dalam kehidupan pohon dan tanaman di bumi Erangel.

    The Ruins of Erangel: Sandstorm – Badai pasir menjadi tantangan berat para pemain! Pemain harus mengumpulkan peralatan medis yang penting dan menghadapi musuh di dalam medan tantangan yang sama sekali tak tenang.

    Di kala badai pasir datang, pemain harus super hati-hati untuk mengatur timing dalam melakukan healing, mengetahui damage yang dihantarkan oleh badai tersebut.

    Map kedua, The Ruins of Erangel: Exploration – Eksplorasi menawarkan pengalaman yang unik dan berbasis naratif, sehingga pemain dapat merasakan kekuatan cerita di balik dampak perubahan iklim.

    Map ini akan membawa perjalanan yang bisa dinikmati pemain, dengan menggunakan checkpoint, yang mana tiap checkpoint mempunyai bagian yang menceritakan kisah perubahan bumi Erangel. Saat PUBG Mobile melakukan penjalajahan di dalam map, akan ada teks yang muncul di tiap checkpoint, yang akan membimbing mereka di lansekap map dan membuat pemahaman lebih dalam mengenai tantangan lingkungan yang dihadirkan.

    Run for Green
    Melalui event special dalam game ‘Run for Green’, yang berlangsung dari 11 September hingga 24 September, pemain dapat membantu proyek lingkungan nyata untuk melindungi total lahan yang setara dengan lebih dari 350.000 meter persegi di Indonesia, Pakistan, dan Brasil.

    Selama acara ini, setiap jarak lari yang ditempuh pemain di mode Classic PUBG Mobile akan berkontribusi pada pencapaian target server global. Target ini akan mendukung berbagai proyek di seluruh dunia untuk melindungi habitat penting dan menjaga ekosistem bumi.

    Proyek Bioma Cerrado di Brasil bekerja untuk melestarikan salah satu sabana dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dengan memberi insentif kepada pemilik tanah untuk melestarikan vegetasi asli, yang memainkan peran penting dalam penyimpanan karbon.Di Indonesia, Cagar Keanekaragaman Hayati Rimba Raya melindungi salah satu populasi liar terakhir orangutan dan melibatkan komunitas lokal dalam praktik berkelanjutan untuk mengurangi konflik manusia-hewan liar.Terakhir, di Pakistan, Proyek Delta Blue Carbon – 1 berfokus pada regenerasi hutan mangrove di Delta Sungai Indus, meningkatkan ketahanan komunitas terhadap perubahan iklim sekaligus mencegah kehilangan keanekaragaman hayati

    Map yang menjadi pemenang-hasil kurasi tim PUBG Mobile–akan ditampilkan di World of Wonder dan berkesempatan memenangkan bagian dari total hadiah sebesar USD 12.500 atau sekitar Rp 187,5 juta.

    Para kreator dapat mengirimkan karya mereka dari 12 September hingga 25 September. Selain itu, jika pemain secara kolektif memainkan map Play for Green resmi di World of Wonder dan/atau peta kreator yang diserahkan dalam Kontes Kreatif World Of Wonder Green lebih dari 10 juta kali, PUBG Mobile berjanji untuk menggandakan dukungan mereka kepada proyek-proyek tersebut di dunia nyata.

    “Melalui campaign ‘Play For Green’, kami memanfaatkan kekuatan game untuk menghadapi salah satu tantangan terbesar zaman kita: perubahan iklim. Dengan inisiatif seperti peta ‘Ruins of Erangel’ dan acara ‘Run for Green’, kami tidak hanya menciptakan konten yang imersif untuk pemain kami-kami juga menginspirasi komunitas global untuk melakukan aksi nyata. Ini adalah bermain game dengan tujuan, dan PUBG Mobile bangga menjadi pelopor gerakan ini,” kata Vincent Wang, Head of Publishing PUBG Mobile di Tencent Games, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    (asj/asj)

  • Murka AS Sebab Warganya Ditembak Mati Israel yang Ngaku Tak Sengaja

    Murka AS Sebab Warganya Ditembak Mati Israel yang Ngaku Tak Sengaja

    Jakarta

    Tel Aviv mengklaim tentaranya tidak sengaja menembak mati seorang aktivis Amerika Serikat dalam aksi protes di Tepi Barat pekan lalu. Tindakan Israel itu membuat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken murka.

    Blinken menyebut pembunuhan semacam itu ‘tidak bisa dibenarkan’ dan menyerukan ‘perubahan mendasar’ pada cara pasukan Israel beroperasi di Tepi Barat setelah kematian aktivis perempuan, berkewarganegaraan AS, yang bernama Aysenur Ezgi Eygi tersebut.

    Teguran tajam Blinken itu dilontarkan setelah Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengatakan pada Selasa (10/9) waktu setempat bahwa Eygi “sangat mungkin terkena tembakan IDF secara tidak langsung dan secara tidak disengaja”.

    Dalam penyelidikan awal terhadap insiden itu, IDF mengatakan tembakan tersebut tidak ditargetkan terhadap sang aktivis, namun terhadap ‘penghasut utama’ dari ‘kerusuhan dengan kekerasan’ yang terjadi di Persimpangan Beita, yang diklaim menjadi lokasi warga Palestina membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan Israel. Tidak disebutkan lebih lanjut nama tersangka penghasut yang dimaksud.

    Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), di mana Eygi menjadi sukarelawan, mengatakan bahwa aksi protes kelompoknya pada 6 September lalu di Tepi Barat berlangsung damai.

    Dalam konferensi pers di London, pada Selasa (10/9), Blinken menyebut pembunuhan Eygi ‘tidak beralasan dan tidak bisa dibenarkan’. Dia menuntut perubahan aturan keterlibatan pasukan Israel yang beroperasi di wilayah Tepi Barat.

    “Tidak seorang pun, tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri aksi protes. Tidak seorang pun boleh mempertaruhkan nyawanya hanya karena mengutarakan pandangan mereka,” tegas Blinken dalam pernyataannya dilansir CNN, Rabu (11/9/2024).

    “Sekarang ada warga Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Itu tidak bisa diterima. Itu harus berubah. Dan kita akan memperjelas hal ini kepada anggota-anggota paling senior dalam pemerintahan Israel,” ucapnya.

    Warga Amerika pertama yang tewas di tangan pasukan Israel adalah Rachel Corrie, yang berstatus warga negara AS, yang terbunuh tahun 2003 silam saat berusaha menghentikan buldoser Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza.

    Blinken menambahkan bahwa AS “sudah sejak lama melihat” laporan soal pasukan Israel yang mengabaikan tindak kekerasan para pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat, juga laporan soal penggunaan kekuatan berlebihan oleh tentara Tel Aviv terhadap warga Palestina.

    Tindak kekerasan Israel di wilayah Tepi Barat semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah menjatuhkan rentetan sanksi menargetkan para pemukim Yahudi yang melakukan tindak kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

    Keluarga Aktivis AS Tak Percaya Investigasi Israel, Tuntut Penyelidikan Independen

    Keluarga aktivis AS berusia 26 tahun itu tidak mempercayai klaim Israel soal penembakan yang menewaskan Eygi dilakukan secara tidak disengaja. Mereka menyerukan kepada pemimpin-pemimpin AS untuk melakukan penyelidikan independen atas kematian Eygi.

    “Kami sangat tersinggung dengan anggapan bahwa pembunuhannya oleh seorang penembak jitu terlatih adalah hal yang tidak disengaja,” demikian pernyataan keluarga aktivis AS tersebut.

    Eygi yang lahir di Turki dan baru saja lulus dari Universitas Washington ini, ditembak saat berpartisipasi dalam aksi protes mingguan menentang permukiman Israel di dekat desa Beita, Palestina. Semua permukiman Yahudi yang dibangun Israel di Tepi Barat dianggap ilegal di bawah hukum internasional.

    Keluarga Eygi menyebut temuan penyelidikan Israel “sama sekali tidak memadai”.

    “Ini tidak boleh disalahartikan sebagai apa pun kecuali serangan yang disengaja, ditargetkan dan terarah oleh militer terhadap seorang warga sipil yang tidak bersenjata,” tegas pihak keluarga Eygi.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

  • Israel Tak Sengaja Tembak Mati Warga Amerika di Tepi Barat, AS Murka!

    Israel Tak Sengaja Tembak Mati Warga Amerika di Tepi Barat, AS Murka!

    London

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken murka dan mengecam keras sekutunya, Israel, setelah militer Tel Aviv mengaku tentaranya “tidak sengaja” menembak mati seorang aktivis Amerika dalam aksi protes di Tepi Barat pekan lalu.

    Blinken menyebut pembunuhan semacam itu “tidak bisa dibenarkan” dan menyerukan “perubahan mendasar” pada cara pasukan Israel beroperasi di Tepi Barat setelah kematian aktivis perempuan, berkewarganegaraan AS, yang bernama Aysenur Ezgi Eygi tersebut.

    Demikian seperti dilansir CNN, Rabu (11/9/2024).

    Teguran tajam Blinken itu dilontarkan setelah Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengatakan pada Selasa (10/9) waktu setempat bahwa Eygi “sangat mungkin terkena tembakan IDF secara tidak langsung dan secara tidak disengaja”.

    Dalam penyelidikan awal terhadap insiden itu, IDF mengatakan tembakan tersebut tidak ditargetkan terhadap sang aktivis, namun terhadap “penghasut utama” dari “kerusuhan dengan kekerasan” yang terjadi di Persimpangan Beita, yang diklaim menjadi lokasi warga Palestina membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan Israel. Tidak disebutkan lebih lanjut nama tersangka penghasut yang dimaksud.

    Gerakan Solidaritas Internasional (ISM), di mana Eygi menjadi sukarelawan, mengatakan bahwa aksi protes kelompoknya pada 6 September lalu di Tepi Barat berlangsung damai.

    Dalam konferensi pers di London, pada Selasa (10/9), Blinken menyebut pembunuhan Eygi “tidak beralasan dan tidak bisa dibenarkan”. Dia menuntut perubahan aturan keterlibatan pasukan Israel yang beroperasi di wilayah Tepi Barat.

    “Tidak seorang pun, tidak seorang pun boleh ditembak dan dibunuh karena menghadiri aksi protes. Tidak seorang pun boleh mempertaruhkan nyawanya hanya karena mengutarakan pandangan mereka,” tegas Blinken dalam pernyataannya.

    “Sekarang ada warga Amerika kedua yang terbunuh di tangan pasukan keamanan Israel. Itu tidak bisa diterima. Itu harus berubah. Dan kita akan memperjelas hal ini kepada anggota-anggota paling senior dalam pemerintahan Israel,” ucapnya.

    Warga Amerika pertama yang tewas di tangan pasukan Israel adalah Rachel Corrie, yang berstatus warga negara AS, yang terbunuh tahun 2003 silam saat berusaha menghentikan buldoser Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Jalur Gaza.

    Blinken menambahkan bahwa AS “sudah sejak lama melihat” laporan soal pasukan Israel yang mengabaikan tindak kekerasan para pemukim Yahudi ekstremis terhadap warga Palestina di Tepi Barat, juga laporan soal penggunaan kekuatan berlebihan oleh tentara Tel Aviv terhadap warga Palestina.

    Tindak kekerasan Israel di wilayah Tepi Barat semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah menjatuhkan rentetan sanksi menargetkan para pemukim Yahudi yang melakukan tindak kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

    Keluarga Aktivis AS Tak Percaya Investigasi Israel, Tuntut Penyelidikan Independen

    Keluarga aktivis AS berusia 26 tahun itu tidak mempercayai klaim Israel soal penembakan yang menewaskan Eygi dilakukan secara tidak disengaja. Mereka menyerukan kepada pemimpin-pemimpin AS untuk melakukan penyelidikan independen atas kematian Eygi.

    “Kami sangat tersinggung dengan anggapan bahwa pembunuhannya oleh seorang penembak jitu terlatih adalah hal yang tidak disengaja,” demikian pernyataan keluarga aktivis AS tersebut.

    Eygi yang lahir di Turki dan baru saja lulus dari Universitas Washington ini, ditembak saat berpartisipasi dalam aksi protes mingguan menentang permukiman Israel di dekat desa Beita, Palestina. Semua permukiman Yahudi yang dibangun Israel di Tepi Barat dianggap ilegal di bawah hukum internasional.

    Keluarga Eygi menyebut temuan penyelidikan Israel “sama sekali tidak memadai”.

    “Ini tidak boleh disalahartikan sebagai apa pun kecuali serangan yang disengaja, ditargetkan dan terarah oleh militer terhadap seorang warga sipil yang tidak bersenjata,” tegas pihak keluarga Eygi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bagaimana Raja Charles III Jalankan Perannya Usai Didiagnosa Kanker?

    Bagaimana Raja Charles III Jalankan Perannya Usai Didiagnosa Kanker?

    Jakarta

    Raja Charles III dari Kerajaan Inggris didiagnosa mengidap penyakit kanker pada Februari silam. Sekarang, penerus takhta Ratu Elizabeth II itu kembali menjalankan tugas-tugas publiknya. Sejauh apa kanker mempengaruhi peran sang raja?

    Istana Buckingham mengumumkan Raja Charles memulai “perawatan rutin” setelah diagnosa kanker pada Februari silam. Kala itu, Istana tidak mengungkapkan jenis kanker apa yang diderita ayah dari Pangeran William dan Pangeran Harry itu.

    Raja Charles urung menghadiri acara-acara publik selama berminggu-minggu pascadiagnosa.

    Kendati demikian, dia tetap meneruskan peran konstitusionalnya sebagai kepala negara, termasuk urusan dokumen dan rapat privat.

    Raja Charles juga tetap melanjutkan pertemuan mingguannya dengan perdana menteri Inggris walaupun tidak semuanya berbentuk tatap muka langsung.

    Penampilan publik pertamanya yang signifikan setelah diagnosa kanker adalah pada Minggu Paskah. Raja Charles dan Ratu menyapa kerumunan setelah kebaktian gereja di Windsor.

    Baca juga:Tugas-tugas publik apa yang dijalankan Raja Charles III setelah diagnosis kanker?

    Raja Charles kembali menjalankan tugas-tugas publiknya pada akhir April 2024.

    Di sana, Charles bergurau bahwa dirinya “diperbolehkan keluar dari kandang”.

    Sejak itu, Charles menghadiri parade tahunan “Trooping the Color”. Pada saat yang bersamaan, menantu Charles, Putri Catherine, juga tampil di publik untuk pertama kalinya semenjak mengumumkan dirinya pun menderita kanker pada Maret.

    Raja Charles dan Ratu Camilla menjamu Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako dari Jepang dalam kunjungan kenegaraan (Getty Images)

    Akhir Juni, Raja Charles dan Ratu Camilla menjamu kaisar dan permaisuri Jepang dalam kunjungan kenegaraan yang berlangsung selama tiga hari.

    Beberapa hari kemudian, sejumlah anggota keluarga kerajaan melakukan perjalanan ke Edinburgh untuk menghadiri upacara Thistle. Di sana, Charles secara resmi mengangkat Camilla dan Duke of Edinburgh menjadi bangsawan tertinggi di Skotlandia.

    Charles dan Camilla juga melakukan perjalanan ke Cardiff untuk merayakan 25 tahun Parlemen Wales. Charles, mantan Pangeran Wales berpidato di hadapan para anggota Senedd dalam bahasa Wales.

    Charles dan Camilla juga mengunjungi Jersey dan Guernsey. Ini adalah kunjungan pertama kepala negara Inggris ke Kepulauan Channel sejak mendiang Ratu Elizabeth II melawat Jersey pada tahun 2005.

    Usai pemilihan umum, Raja mengundang Sir Keir Starmer ke Istana Buckingham untuk membentuk pemerintahan.

    Raja Charles III dari Kerajaan Inggris didiagnosa mengidap penyakit kanker pada Februari silam. (Getty Images)

    Charles menyampaikan Pidato Raja pada tanggal 17 Juli sebagai bagian dari Pembukaan Parlemen.

    Istana Buckingham juga telah mengonfirmasi bahwa Raja Charles dan Ratu Camilla akan mengunjungi Australia pada bulan Oktober. Setelah itu, mereka dijadwalkan terbang ke Samoa untuk menghadiri KTT Persemakmuran.

    Selandia Baru tidak masuk ke dalam agenda perjalanan kali ini. Dokter kerajaan menyarankan kepada Raja Charles untuk tidak melakukan lawatan yang durasinya terlalu lama.

    Baca juga:Seperti apa tugas Raja Inggris?

    Seperti mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II, Raja Charles III merupakan kepala negara Inggris.

    Meskipun seorang kepala negara, sebagian besar kekuasaan raja Inggris sebagian bersifat simbolis dan seremonial. Secara politik, kepala negara Inggris tetaplah netral.

    Setiap harinya, Raja Charles menerima kiriman dari pemerintah dalam kotak kulit berwarna merah. Kotak itu antara lain berisi arahan-arahan sebelum pertemuan penting, atau dokumen-dokumen yang membutuhkan tanda tangan raja.

    Perdana Menteri biasanya bertemu dengan Raja pada hari Rabu di Istana Buckingham.

    Pertemuan ini sepenuhnya bersifat privat. Tidak ada catatan resmi yang disimpan tentang apa yang dibicarakan selama pertemuan.

    Perdana Menteri Keir Starmer adalah perdana menteri ketiga selama Raja Charles bertakhta. (Getty Images)

    Raja juga memiliki sejumlah peran resmi di parlemen:

    Menunjuk pemerintah – pemimpin partai yang memenangkan pemilihan umum biasanya diundang ke Istana Buckingham untuk membentuk pemerintahan. Raja juga secara resmi membubarkan Parlemen sebelum pemilihan umum

    Pembukaan Negara dan Pidato Raja – Raja menetapkan rencana pemerintah dalam pidato yang disampaikan dari takhta di Majelis Tinggi (House of Lords).

    Persetujuan Kerajaan – rancangan undang-undang yang disahkan Parlemen harus disetujui secara resmi oleh Raja untuk bisa menjadi undang-undang. Terakhir kali Persetujuan Kerajaan ditolak adalah pada tahun 1708

    Raja Inggris juga memimpin acara Peringatan (Remembrance) tahunan setiap November di Cenotaph di London.

    Selain menjadi tuan rumah bagi kepala negara yang berkunjung, kepala negara Inggris juga secara rutin melakukan pertemuan dengan duta besar dan komisaris tinggi asing.

    Raja juga merupakan kepala Persemakmuran, sebuah asosiasi yang terdiri dari 56 negara independen yang mencakup 2,5 miliar penduduk.

    Kepala negara Inggris adalah kepala negara untuk 14 negara-negara yang yang dikenal sebagai wilayah Persemakmuran. Selain itu, dia juga merupakan dependensi Mahkota untuk Kepulauan Channel dan Pulau Man.

    Baca juga:

    Charles juga menganugerahkan penghargaan resmi kepada berbagai individu dari semua lapisan masyarakat sebagai pengakuan publik atas jasa, layanan, atau keberanian mereka.

    Sebagian besar penghargaan diberikan pada tahun baru dan pada hari ulang tahun resmi raja yang jatuh pada bulan Juni.

    Raja juga menaungi sejumlah organisasi, termasuk RNLI, Samaritans, Museum RAF, Masyarakat Pertanian Yorkshire, yayasan kanker Penny Brohn, dan Royal Liverpool Philharmonic Society.

    Adapun Ratu Camilla antara lain menaungi Dana Literatur Kerajaan, Akademi Tari Kerajaan, Layanan Sukarela Kerajaan, dan Dana Kesejahteraan Angkatan Darat, dan melaksanakan kegiatan publiknya sendiri.

    Siapa saja anggota Keluarga Kerajaan?

    Para anggota keluarga kerajaan (PA Media)

    Pangeran William adalah putra sulung Raja Charles dan istri pertamanya, mendiang Putri Diana. Setelah kematian Ratu Elizabeth II, dia menjadi Pangeran Wales dan Adipati Cornwall dengan tetap mempertahankan gelar Adipati Cambridge. William menikah dengan Catherine, Putri Wales dan Duchess of Cornwall dan Cambridge. Keduanya dikaruniai tiga anak: Pangeran George, Putri Charlotte dan Pangeran LouisPutri Kerajaan (Putri Anne) adalah anak kedua dan satu-satunya anak perempuan Ratu Elizabeth. Dia menikah dengan Laksamana Muda Timothy Laurence. Dari suami pertamanya, Kapten Mark Phillips, Putri Anne memiliki dua orang anak: Peter Phillips dan Zara Tindal.Duke of Edinburgh (Pangeran Edward) adalah anak bungsu Ratu Elizabeth. Istrinya adalah Duchess of Edinburgh (Sophie Rhys-Jones). Keduanya dikaruniai dua anak: Lady Louise dan James, Earl of WessexDuke of York (Pangeran Andrew) adalah putra kedua Ratu Elizabeth. Dari mantan istrinya, Duchess of York (Sarah Ferguson), Pangeran Andrew memiliki dua putri Putri Beatrice dan Putri Eugenie. Andrew mengundurkan diri sebagai “anggota kerajaan yang aktif” pada tahun 2019 setelah wawancara kontroversial dengan BBC Newsnight. Dalam wawancara itu, muncul tuduhan bahwa ia telah melakukan pelecehan seksual terhadap Virginia Giuffre. Pada Februari 2022, Andrew membayar sejumlah uang yang angkanya dirahasiakan untuk menyelesaikan kasus sipil pelecehan seksual yang diajukan Guiffre terhadapnya di AS.Duke of Sussex (Pangeran Harry) adalah adik laki-laki William. Ia menikah dengan Duchess of Sussex (Meghan Markle). Mereka memiliki dua anak: Pangeran Archie dan Putri Lilibet. Pada tahun 2020, mereka mengundurkan diri sebagai bangsawan senior dan pindah ke California.Seperti apa urutan suksesi dan siapa penerus takhta Raja Charles?

    Urutan suksesi menetapkan anggota Keluarga Kerajaan mana yang meneruskan takhta ketika kepala negara mangkat atau turun tahta.

    Urutan pertama pewaris takhta adalah anak tertua raja. Berbeda dengan zaman lalu, anak laki-laki tidak lagi mendahului kakak perempuan mereka.

    BBC

    Penerus takhta Raja Charles adalah putra sulungnya, Pangeran Wales.

    Anak tertua William, Pangeran George, berada di urutan kedua pewaris takhta, dan putrinya, Putri Charlotte, di urutan ketiga.

    Adik laki-lakinya, Pangeran Louis, berada di urutan keempat dan Pangeran Harry di urutan kelima.

    Dari mana Keluarga Kerajaan mendapatkan uang?

    Keluarga Kerajaan menerima pembayaran tahunan dari para pembayar pajak. Uang ini disebut Sovereign Grant dan digunakan untuk membiayai pengeluaran resmi dan biaya staf.

    Sovereign Grant juga mendanai pekerjaan Raja dan keluarganya, perjalanan resmi kerajaan dan pemeliharaan istana kerajaan.

    Jumlah Sovereign Grant didasarkan kepada proporsi keuntungan Crown Estate bisnis properti senilai Pound 15,5 miliar (Rp 315 triliun) yang dimiliki oleh raja tetapi dijalankan secara independen.

    Sovereign Grant bernilai Pound 86,3 juta (Rp 1,7 triliun) pada tahun 2024-2025. Nilai ini sama seperti tiga tahun sebelumnya, meskipun total pengeluaran Keluarga Kerajaan lebih besar dan selisihnya ditutup dana cadangan.

    Untuk menjaga pembayaran tahunan di tingkat yang sama, Sovereign Grant sekarang merupakan persentase yang lebih kecil dari keuntungan Crown Estate.

    Namun, keuntungan telah didorong oleh enam ladang angin lepas pantai baru. Hibah tersebut sekarang bernilai Pound 132 juta (Rp 2,6 triliun) pada tahun 2025-26-bahkan di bawah formula yang dikurangi.

    Tanpa pengurangan tersebut, kerajaan menerima Pound 275 juta (Rp 5,59 triliun).

    Istana Buckhingham mulai direnovasi pada 2017 (Getty Images)

    Raja juga menerima uang dari tanah pribadi yang disebut Duchy of Lancaster yang diwariskan dari raja ke raja. Tanah ini mencakup lebih dari 18.000 hektar lahan, termasuk properti di pusat kota London.

    Perkebunan senilai 646 juta poundsterling (Rp 13,1 triliun) ini menghasilkan laba 27,4 juta poundsterling (Rp 556,7 miliar) per 31 Maret tahun ini.

    Duke of Cornwall (sekarang William, Pangeran Wales) mendapatkan keuntungan dari Kadipaten Cornwall, yang sebagian besar memiliki tanah di barat daya Inggris.

    Kadipaten senilai Pound 1,1 miliar (Rp 22,3 triliun) ini menghasilkan surplus bersih sebesar Pound 23,6 juta (Rp 479 miliar) per 31 Maret tahun ini.

    Charles dan William menerima keuntungan dari kadipaten secara pribadi. Mereka dapat membelanjakan uang tersebut sesuai keinginan mereka.

    Keduanya secara sukarela membayar pajak penghasilan atas keuntungan tersebut.

    Beberapa anggota Keluarga Kerajaan memiliki koleksi seni, perhiasan, dan perangko pribadi yang dapat mereka jual atau gunakan untuk menghasilkan pendapatan sesuai keinginan.

    Apa yang terjadi pada saat Penobatan?

    Charles menjadi Raja Inggris setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II, pada tanggal 8 September 2022.

    Pada 6 Mei 2023, Charles dan istrinya Camilla dimahkotai oleh Uskup Agung Canterbury di hadapan lebih dari 2.000 tamu, termasuk politisi global, sesama raja dan ratu, pemuka agama, selebritas, dan tokoh masyarakat.

    Baca juga:

    Kerumunan orang berbaris di jalan-jalan pusat kota London untuk menyaksikan Raja dan Ratu kembali ke Istana Buckingham dalam sebuah prosesi lebih dari 1,5 kilometer.

    Dua bulan kemudian, Raja dihadiahi perhiasan mahkota Skotlandia, dalam sebuah kebaktian khusus sebagai ucapan terima kasih di Katedral St Giles, di Edinburgh.

    Di mana Keluarga Kerajaan tinggal?

    Kediaman resmi Raja dan Ratu, Istana Buckingham, sedang mengalami renovasi senilai Pound 369 juta (Rp 7,3 triliun) selama 10 tahun. Mereka pun membagi waktu antara Clarence House di London dan Highgrove di Gloucestershire.

    Kediaman Kerajaan lainnya termasuk Kastil Windsor, Sandringham di Norfolk, Istana Holyroodhouse di Edinburgh, dan Kastil Balmoral di Aberdeenshire.

    Pada bulan Agustus 2022, Pangeran dan Putri Wales pindah dari Istana Kensington di London barat untuk tinggal di Adelaide Cottage, di Windsor Estate.

    Seberapa populerkah Keluarga Kerajaan?

    Jajak pendapat YouGov tahun 2023 terhadap lebih dari 2.000 orang dewasa di Inggris menjelang ulang tahun pertama kematian Ratu Elizabeth menunjukkan adanya perbedaan generasi yang tajam.

    Secara keseluruhan, 62% ingin mempertahankan monarki, dengan 26% mendukung kepala negara yang terpilih naik dari 17% satu dekade sebelumnya.

    Namun, meski 80% dari mereka yang berusia di atas 65 tahun mendukung monarki, hanya 37% dari mereka yang berusia 18-24 tahun yang setuju.

    Dukungan terhadap keluarga kerajaan di Skotlandia dan Wales juga lebih sedikit dibandingkan di Inggris.

    (ita/ita)

  • Ngeri Penembakan Massal di Kentucky

    Ngeri Penembakan Massal di Kentucky

    Jakarta

    Tujuh orang ditembak di sepanjang jalan raya di negara bagian Kentucky, AS bagian selatan. Kini polisi memburu tersangka yang disebut ‘bersenjata dan berbahaya’.

    Dilansir AFP dan BBC, Minggu (9/8/2024), Wali Kota London Kentucky, Randall Weddle, mengatakan kepada media lokal ada banyak orang yang terluka dalam kecelakaan mobil yang disebabkan oleh penembakan itu.

    Insiden itu terjadi sekitar pukul 17.30 pada Sabtu waktu setempat. Polisi tiba dan menemukan 9 kendaraan telah ditembak di dekat Interstate 75.

    Tujuh orang terluka, lima di antaranya serius, menurut Sheriff Laurel County.

    Petugas mengatakan tembakan dilepaskan ke kendaraan yang melaju di kedua arah di sepanjang jalan raya.

    Weddle mengatakan kepada Louisville Courier Journal bahwa penembakan itu tampaknya tidak acak. Seorang pembawa acara radio melaporkan bahwa itu dipicu ‘oleh dua mobil dalam pertengkaran’.

    “Tersangka penembakan melepaskan tembakan ke Interstate 75 dari area hutan di luar jalan raya,” kata Weddle.

    Pelaku Diburu

    Kini pihak berwenang tengah mencari Joseph Couch (32) yang dianggap sebagai orang yang dicurigai dalam penembakan tersebut. Jalan I-75 ditutup sementara di kedua arah karena membahayakan “situasi penembakan aktif.” Pelaku disebut bersenjata dan berbahaya.

    “Anggaplah bersenjata dan berbahaya,” kata kantor sheriff dalam sebuah posting Facebook. “Jangan mencoba untuk mendekat,” tambahnya.

    Juru bicara Kepolisian Negara Bagian Kentucky Scottie Pennington melalui akun media sosial Facebook meminta warga tetap berada di dalam rumah.

    “Kami menghimbau orang-orang untuk tetap di dalam rumah,” kata Pennington.

    Pennington mengatakan kepada media Louisville Courier Journal pihaknya tidak mengetahui keberadaan tersangka.

    “Kami tidak tahu di mana (tersangka) berada,” ujarnya.

    (yld/aik)

  • Bagaimana Perang Gaza Dekatkan Turki dan Mesir?

    Bagaimana Perang Gaza Dekatkan Turki dan Mesir?

    Jakarta

    Sebagian orang meminta damai dengan al-Sisi, “tapi saya tolak. Saya tidak duduk bersama dengan seorang anti-demokrat,” kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 2019 silam soal Presiden Mesir Abdel Fatah Al-Sisi.

    Erdogan pernah memanggil panglima militer Mesir itu seorang “pembunuh,” setelah menggalang kudeta terhadap bekas Presiden Mohammed Morsi yang terpilih secara demokratis. Morsi merupakan pimpinan organisasi Islam Ikhwanul Muslimin yang dekat secara ideologi dengan Partai Keadilan dan Pembangunan, AKP, pimpinan Erdogan.

    Permusuhan itu belakangan surut. Al-Sisi dan Erdogan sempat berjabat tangan saat Piala Dunia 2022 di Qatar. Perjumpaan tersebut disusul dengan “diplomasi gempa bumi,” di mana Al-Sisi menelepon Erdogan dan menawarkan bantuan setelah gempa bumi dahsyat pada tahun 2023.

    Pada September 2023, kedua presiden bertemu pada KTT G20 di India. Pada Februari 2024, Al-Sisi menerima Erdogan di Kairo dan keduanya tersenyum di depan kamera. Saat itu, Erdogan sudah tidak lagi menyebut Al-Sisi sebagai “pembunuh,” melainkan “Saudaraku yang terhormat.”

    Dan pada 4 September mendatang, Al-Sisi untuk pertama kalinya akan disambut di Ankara.

    “Disatukan” oleh Israel

    Kesamaan sikap kedua negara terhadap konflik Israel-Palestina disebut telah mendorong pemulihan hubungan diplomasi. “Perang di Timur Tengah dan cara Israel mengobarkannya memainkan peran pemersatu,” kata Selin Nasi, ilmuwan politik di London School of Economics, LSE.

    Dia membandingkan hubungan kedua negara sebagai sebuah “perkawinan demi kenyamanan.” “Kalaupun kedua negara tidak sepakat, namun kepentingan mereka selaras. Baik Ankara maupun Kairo menginginkan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan pembentukan negara Palestina,” kata Nasi.

    Mithat Rende, mantan duta besar Turki untuk Qatar, menekankan bahwa pemulihan hubungan ini sebagian merupakan kepentingan Israel. “Israel sebenarnya selalu ingin kedua negara kembali dekat, karena ingin menyatukan negara-negara Muslim agar membentuk fron bersama melawan Iran,” kata Rende.

    Turki juga ingin memainkan peran konstruktif di Gaza, yang hanya mungkin terjadi jika Mesir terlibat. “Yang penting hubungan dengan Mesir membaik. Untuk bisa mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, Turki membutuhkan bantuan Mesir karena 90 persen bantuan ini disalurkan melalui perbatasan Rafah,” kata Nasi.

    Keuntungan ekonomi

    Selain alasan geopolitik, kepentingan ekonomi ikut melatarbelakangi pemulihan relasi. “Perekonomian kedua negara saling melengkapi. Mesir kaya akan energi, sedangkan Turki memiliki infrastruktur industri yang baik. Investor Turki mempunyai minat yang besar terhadap Mesir,” kata Rende.

    “Mesir semakin menjadi pemain penting dalam hal energi,” tegas Nasi, menyinggung cadangan minyak dan gas yang ingin dimanfaatkan Turki. Mesir memainkan peran sentral dalam “Forum Gas Mediterania Timur” yang berkantor pusat di Kairo. Selain Mesir, negara-negara Mediterania yang terlibat adalah Yunani, Siprus, Prancis, Israel, Italia, Yordania dan Wilayah Palestina, bukan Turki.

    “Kabar Baik”

    Para pengamat umumnya melihat pemulihan relasi antara kedua negara sebagai sebuah perkembangan baik, tidak hanya bagi kawasan, namun juga bagi seluruh dunia.

    “Perkembangan ini sangat baik bagi semua orang. Stabilitas di Mediterania Timur penting bagi semua orang yang terlibat,” kata Rende. “Kita berbicara tentang dua tentara terkuat dan dua masyarakat paling terpelajar di dunia Islam. Selain itu, negara-negara ini mengendalikan sebagian besar perdagangan global, kata diplomat tersebut, sambil menunjuk ke Bosphorus, Dardanella, dan Terusan Suez.

    “Kita berada di masa, di mana rantai pasokan global sedang berantakan. Di masa depan, persaingan antara AS dan Cina bisa berkembang menjadi konflik. Bagaimanapun, Turki dan Mesir akan berfungsi sebagai lokasi produksi.”

    rzn/hp

    (ita/ita)

  • Paralimpiade 2024, Apa yang Menarik Diketahui?

    Paralimpiade 2024, Apa yang Menarik Diketahui?

    Jakarta

    Pesta olahraga Paralimpiade Paris dimulai 28 Agustus. Paralimpiade diharapkan akan mencatat kisah sukses seperti Olimpiade yang berakhir beberapa pekan lalu.

    “Kami sangat senang mendapati elemen keajaiban yang sama seperti Olimpiade, tetapi diterapkan dalam mode Paralimpiade, di tempat ikonik yang sama, untuk menampilkan atlet-atlet terbaik di dunia,” kata Tony Estanguet, ketua panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024.

    Tim Rusia dan Belarus boleh bertanding tanpa bendera

    Sekitar 4.000 atlet berlaga di 22 cabang olahraga di Paralimpiade, 98 atlet asal Rusia dan Belarusia juga mendapat izin bertanding. Namun karena sanksi perang Ukraina, para atlet ini hanya diperbolehkan bertanding sebagai atlet netral tanpa bendera negara asalnya.

    Tim dari kedua negara ini tidak mengikuti upacara pembukaan dan lagu kebangsaan tidak akan dimainkan jika mereka menang.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Mereka tidak pantas berada di sana,” kata Friedhelm Julius Beucher, Presiden Asosiasi Olahraga Penyandang Disabilitas Jerman (DBS), mengkritik pemberian izin bertanding itu.

    “Jika Olimpiade dan Paralimpiade seharusnya mengirimkan pesan perdamaian, maka agresor yang menyerang negara lain dan menyebabkan kematian serta kehancuran di negara tersebut tidak boleh diberi kesempatan untuk bersaing dengan atletnya bersama dengan atlet Ukraina.”

    Tim pengungsi terbesar di Paralimpiade

    Menurut pihak penyelenggara, beberapa hari sebelum upacara pembukaan lebih dari 50% dari sekitar 3,4 juta tiket untuk 164 kompetisi telah terjual.

    Penyelenggara telah menginvestasikan sekitar 125 juta euro selama tujuh tahun terakhir untuk menjadikan kota metropolitan Prancis lebih inklusif. Gedung-gedung publik dan transportasi lokal dibuat lebih mudah diakses. Untuk tunanetra, 10.400 modul akustik telah dipasang di perempatan jalan.

    76 tahun Paralimpiade

    Pada musim panas tahun 1948, ahli saraf Jerman Ludwig Guttmann, menyelenggarakan kompetisi pertama untuk atlet kursi roda di London, yang ia sebut Stoke Mandeville Games. Kompetisi ini menjadi cikal bakal Paralimpiade yang pertama kali diadakan di Roma pada tahun 1960 dengan diikuti 400 atlet dari 23 negara. Sejak itu, Paralimpiade diselenggarakan setiap empat tahun sekali.

    Pada tahun 1976, Paralimpiade Musim Dingin pertama dalam sejarah diadakan di Swedia, dan sejak itu juga diadakan setiap empat tahun sekali. Sejak 1988, Paralimpiade diadakan di lokasi yang sama dengan Olimpiade karena kesepakatan antara Komite Paralimpiade Internasional (IPC) dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

    Minat media kian meningkat

    Jumlah atlet yang berpartisipasi di Paralimpiade terus meningkat, demikian juga dengan minat media. Tim Jerman sendiri akan mengerahkan 143 atlet di 18 dari 22 cabang olahraga. Paralimpiade

    “Tekanan media semakin besar dan pertanyaan dalam wawancara menjadi semakin universal,” atlet parasprinter Johannes Floors mengatakan dalam wawancara dengan DW tentang perkembangan Paralimpiade.

    Ini bukan lagi hanya tentang keterbatasan fisik seseorang, tetapi juga tentang orangnya, karakternya, motivasinya, kata juara Paralimpiade Tokyo 2021 itu. “Semakin banyak latar belakang yang menarik.”

    Bagi atlet renang dan juara dunia Elena Semechin, Paralimpiade lebih dari sekadar kompetisi olahraga. “Saya juga melihat ini sebagai duta, sebagai panutan bagi orang lain. Itulah mengapa lebih penting bagi saya untuk bisa mewakili Jerman dan olahraga kita di Olimpiade,” kata peraih medali emas di Tokyo itu dalam wawancara dengan DW.

    Lebih banyak fasilitas aksesibilitas

    “Lapangan umum, jalan, trotoar, dan tempat penyeberangan pejalan kaki dirancang sedemikian rupa agar lebih mudah diakses pengguna kursi roda,” jelas Laurent Michaud yang mengepalai Desa Olimpiade. “Ini sesuai dengan standar aksesibilitas universal yang diperlukan untuk pembangunan perkotaan baru.”

    Di Desa Olimpiade, hanya apartemen yang memiliki setidaknya satu kamar mandi ramah disabilitas yang digunakan. Di area luar ruangan, rintangan yang sulit ditandai dengan warna terang dan jalur landai untuk pengguna kursi roda dibangun di tempat kompetisi.

    Pembahasan mengenai kualitas air Sungai Seine juga akan berlanjut di Paralimpiade. Seperti halnya Olimpiade, lomba renang triathlon akan berlangsung di sungai yang berada di pusat kota Paris ini. Namun, berbeda dengan Olimpiade, tidak ada kompetisi renang perairan terbuka di Paralimpiade.

    “Tentu saja kami berharap kesuksesan,…. Tentu saja dalam perolehan medali, tetapi juga dalam penempatan posisi,” kata Karl Quade, Chef de Mission Paralimpiade, kepada DW. “Kami berharap banyak, banyak atlet di sana akan tampil sesuai kemampuan terbaik mereka.”

    (ae/yf)

    (ita/ita)

  • 3 Perempuan Terlupakan Tapi Berpengaruh pada Pengetahuan Soal Mesir Kuno

    3 Perempuan Terlupakan Tapi Berpengaruh pada Pengetahuan Soal Mesir Kuno

    Jakarta

    Pada era 1800-an, tiga perempuan mengubah pengetahuan dan pemahaman khalayak luas tentang Mesir Kuno untuk selamanya. Namun, mengapa warisan mereka masih diabaikan?

    Pada tahun 1864, penulis perjalanan asal Inggris, Lucie Duff Gordon, berdiri di rumahnya di atas Kuil Luxor. Ia memandang ke luar jendela di seberang tepi barat Sungai Nil yang mengarah ke pegunungan Libya.

    Wajahnya disengat sinar matahari kala mendengarkan hiruk-pikuk suara unta yang melenguh, keledai yang meringkik, dan anjing yang menggonggong dari bawah rumahnya.

    Ia sedang merindukan keluarganya yang telah dia tinggalkan di London ketika sedang memulihkan diri dari gejala tuberkulosis di tengah cuaca gurun Mesir yang panas.

    Lucie tinggal di di Maison de France atau Rumah Prancis, yang dibangun oleh pasukan militer di daerah tersebut sekitar tahun 1815. Dia sangat mencintai rumah yang disebutnya sebagai “Istana Theban” dan menulis surat kepada keluarganya dari balkonnya setiap hari.

    Surat-surat dari Mesir ini, yang secara rinci menceritakan kesehariannya di negara tersebut, diterbitkan setahun kemudian ke dalam sebuah buku.

    Di situ, Lucie menuliskan dengan sangat detail dan gamblang mengenai kondisi politik di Mesir, adat istiadat, serta hubungannya dengan tetangga-tetangganya di Mesir.

    Kisah perjalanan dan kehidupan Lucie di Mesir sebagai seorang perempuan Inggris yang mandiri segera menginspirasi pelancong perempuan lain untuk mengikuti jejaknya.

    Setidaknya lebih dari satu dekade kemudian, novelis Amelia Edwards, yang tergerak oleh pengalaman Lucie, mengunjungi Mesir dan menerbitkan catatan perjalanan terlarisnya berjudul A Thousand Miles up the Nile.

    Karya Amelia, pada gilirannya, membangkitkan minat Emma Andrews, seorang pelancong Amerika kaya yang memajukan arkeologi di Mesir pada awal abad ke-20 dengan mendanai puluhan penggalian makam – banyak di antaranya masih dipelajari hingga saat ini.

    Meskipun ketiga perempuan ini awalnya bepergian ke negara itu sebagai turis, masing-masing memberikan dampak yang mendalam pada Egyptology (studi ilmiah tentang Mesir Kuno).

    Dan dengan melakukan itu, mereka tidak hanya membentuk pandangan kita tentang salah satu peradaban terpenting di dunia kuno, tapi juga menggambarkan bagaimana wisatawan bepergian ke Mesir pada pergantian abad ke-20.

    AlamyTulisan Amelia Edwards yang menggugah dan ilustrasi yang hidup menarik banyak wisatawan ke Mesir.

    Dari November 1873 hingga Maret 1874, Amelia dan rekannya Lucy Renshaw berlayar menyusuri Sungai Nil dengan perahu kecil, Philae.

    Mereka mengunjungi semua situs yang direkomendasikan dalam panduan perjalanan Murray: piramida Giza; piramida Saqqara; pemakaman Beni Hasan; kuil Dendera; kuil-kuil di Luxor; Lembah Para Raja dan makam-makam lain di Thebes; ditambah situs-situs di Esna, Aswan, dan Abu Simbel.

    Kegiatan untuk melestarikan situs-situs ini belum dimulai, jadi sebagian besar tempat yang mereka kunjungi rusak. Amelia berniat mengubahnya.

    Pada bulan Maret itu, para perempuan ini tinggal beberapa minggu di Luxor. Amelia tertarik dengan bekas rumah yang sempat ditinggali Lucie Duff Gordon.

    Namun, saat dia melihat tumpukan batu bata di atas kuil, ia terkejut dengan kondisinya.

    Setelah nyaris ambruk karena diterjang banjir dari Sungai Nil, rumah kesayangan Lucie yang disebut sebagai “istana Theban” kini hampir tidak layak huni.

    Amelia lantas memanjat masuk dan menuju jendela, melihat ke luar sungai dan dataran Theban di sisi lain.

    Menyaksikan apa yang dilihat Lucie, Amelia menulis bahwa pemandangan itu, “memperindah ruangan dan menyulap reyotnya rumah ini menjadi sangat elok”.

    Baca juga:

    Ia bermimpi bahwa dia bisa tinggal di sana: “Andai saja saya memiliki pemandangan yang indah ini, dengan keindahan cahaya, warna, dan ruang yang tak terbatas, serta sejarah dan misterinya… selalu ada di depan jendelaku”.

    Itu adalah satu-satunya perjalanan Amelia ke Mesir, tapi catatan perjalanannya yang puitis mengundang banyak pelancong perempuan lainnya ke negara tersebut.

    Diterbitkan pada tahun 1877, A Thousand Miles up the Nile akan menjadi salah satu buku perjalanan terlaris sepanjang masa.

    Isi buku itu sebagian berupa jurnal perjalanan dan sebagian lagi sejarah yang diteliti dengan baik. Narasi Amelia sangat jelas menggambarkan pemandangan di sepanjang Sungai Nil.

    Akan tetapi, Amelia tidak hanya merekomendasikan pengunjung untuk berhenti melihat monumen dan situs-situs yang ada; dia menganjurkan pelestarian tempat-tempat itu kepada generasi mendatang.

    Baca juga:

    Popularitas bukunya secara efektif menjadikan piramida Giza, Lembah Para Raja, dan makam-makam lain yang sekarang terkenal sebagai tempat persinggahan penting bagi para pelancong yang ingin ke Mesir untuk 50 tahun ke depan.

    Tapi yang lebih penting dari itu, jangkauan buku Amelia yang luas di antara para sarjana, telah menghasilkan penelitian atau kajian dari situs-situs tersebut hingga sekarang.

    Keberhasilan buku Amelia juga mendorongnya untuk ikut mendirikan Egypt Exploration Society (EES) pada 1882.

    Terinspirasi oleh tujuannya melakukan eksplorasi guna melestarikan monuman di Mesir, ESS mengumpulkan dana dari para donatur untuk penggalian.

    Para donatur ini, yang sebagian besar berasal dari kelas menengah Inggris, menerima laporan penggalian dan lokasinya setiap tahun. Laporan-laporan ini -yang berisi peta, daftar, gambar, dan pengetahuan baru- telah mendidik dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang Mesir Kuno selama hampir 150 tahun.

    AlamyBuku Amelia Edwards juga mendorong paket liburan lengkap ke Mesir.

    Buku A Thousand up the Nile juga secara bersamaan mendorong dan diuntungkan oleh munculnya paket liburan yang menawarkan wisata arkeologi.

    Dimulai pada tahun 1855, perusahaan perjalanan dengan nama yang sama milik pengusaha Inggris, Thomas Cook, mulai mengajak orang-orang untuk berlibur dengan paket lengkap di seluruh Eropa.

    Karena populer di kalangan kelas menengah atas dan aristokrat, paket wisata ini mendorong orang-orang untuk bepergian ke destinasi seperti Athena dan Roma – tidak hanya menjelajahi budaya kontemporer mereka, tapi juga menyaksikan monumen-monumen kuno mereka serta mempelajari pentingnya sejarah mereka.

    Jadi Anda menghabiskan banyak uang untuk liburan, demikian argumennya, Anda harus belajar dari tempat-tempat itu dan mendukung ekonomi lokal juga.

    Perusahaan Thomas Cook melebarkan sayapnya ke Mesir pada tahun 1869, menyediakan wisata arkeologi di Afrika Utara untuk masyarakat umum – dan bagi perempuan yang ingin melancong sendiri dengan aman.

    Baca juga:

    Pada akhir tahun 1880-an, perusahaan Cook memandu lebih dari 5.000 orang menyusuri Sungai Nil setiap tahun -menjejaki perjalanan Amelia kala itu.

    Berkat popularitas liburan pelancong itu, perusahaan Cook pun memegang kendali atas perjalanan perahu menelusuri Sungai Nil untuk semua pengunjung.

    Di tahun 1889, kira-kira 15 tahun setelah Amelia meninggalkan Mesir, Emma Andrews dan pasangannya Theodore Davis (dua jutawan Amerika dan kolektor arkeologi) tiba di Mesir dengan membawa buku Amelia serta beberapa brosur Cook.

    Pasangan itu adalah anggota cabang EES di Amerika, yang telah menyebar ke Amerika Serikat hanya beberapa tahun setelah didirikan.

    Terinspirasi oleh catatan perjalanan Amelia, mereka segera menyewa dan melengkapi rumah perahu pribadinya untuk melakukan perjalanan pertama menyusuri sungai.

    Baca juga:

    Brosur Cook dan buku A Thousand Miles up the Nile memandu pasangan ini saat mereka berlayar ke hulu dan kemudian kembali ke hilir Sungai Nil.

    Mereka berhenti di semua lokasi yang disarankan Amelia (dan brosur Cook).

    Seperti Lucie Duff Gordon dan Amelia sebelumnya, mereka langsung jatuh cinta dengan Mesir. Pasangan ini lantas melakukan perjalanan ke hulu Sungai Nil setiap tahun selama 25 tahun setelahnya.

    Mereka adalah turis arkeologi sejati: anggota kelas atas yang ingin berlibur sambil mempelajari situs-situs kuno yang mereka temui.

    Keduanya juga membeli artefak kuno, mengumpulkan koleksi mereka sendiri.

    Emma mengaku terinspirasi oleh perjalanannya sendiri dan nasihat Amelia dari catatannya yang berisi: “Kita selalu belajar dan selalu ada lebih banyak yang harus dipelajari; kita selalu mencari dan selalu ada lebih banyak yang harus ditemukan.”

    Dari tahun 1900 hingga mereka meninggalkan Mesir pada 1914, Emma dan Davis akan membayar dan secara pribadi menggali sekitar 25 hingga 30 makam di Lembah Para Raja, termasuk beberapa penyelidikan arkeologi paling penting di negara tersebut.

    AlamyEmma Andrews dan rekannya membayar dan menggali sekitar 25 hingga 30 makam di Lembah Para Raja, termasuk makam Yuya dan Thuya.

    Undang-undang penggalian di Mesir pada saat itu mengharuskan sebagan besar artefak disimpan di Museum Kairo, sedangkan duplikatnya menjadi milik pribadi pelindung atau arkeolog.

    Pada tahun 1905, pasangan Emma dan Davis serta kru mereka menemukan makam nomor 46, makam Yuya dan Thuya, orang tua Ratu Tiye (istri pertama Firaun Amenhotep III) serta kakek buyut Tutankhamun.

    Kala itu, makam ini adalah makam Mesir yang paling terawat yang pernah ditemukan, dengan sebagian besar peralatan pemakaman masih ada di dalamnya.

    Penutup peti mati yang menakjubkan masih dipajang di Kairo dan kereta perang yang utuh – yang kedua dari jenisnya pernah ditemukan – berada tepat di belakang mereka.

    Artefak-artefak tersebut penting, tapi buku harian Emma sangat penting bagi pengetahuan kita tentang situs-situs tersebut.

    Baca juga:

    Catatannya memberikan penjelasan rinci tentang aktivitasnya dan Davis selama seperempat abad.

    Dia sangat cermat mencatat penggalian yang dilakukan mereka, lengkap dengan peta dan laporan harian tentang pengunjung maupun artefak yang mereka temukan.

    Davis menggunakan banyak buku harian Emma dalam laporan situsnya yang diterbitkan sendiri, tapi tidak pernah memberikan penghargaan yang pantas kepada Emma.

    Namun yang terpenting, Emma memasukkan dalam catatannya orang-orang yang diabaikan oleh begitu banyak penulis pria: pekerja Mesir, pedagang barang antik, kapten kapal dan awak kapal.

    Bagi Emma, itu semua adalah dasar untuk memahami sejarah Mesir selama berabad-abad.

    AlamyEmma Edwards menyumbangkan sebagian besar koleksinya ke Museum Seni Metropolitan Kota New York namun tidak pernah mendapatkan penghargaan yang layak atas karyanya.

    Warisan Emma masih tersimpan di Museum Seni Metropolitan Kota New York.

    Dia dan Davis masing-masing menyumbangkan sebagian besar koleksi mereka – lebih dari 1.600 artefak Mesir – dan kekayaan mereka ke Museum Seni Metropolitan.

    Setiap tahun, jutaan pengunjung melihat artefak tersebut, seperti guci kanopik dari makam kontroversial KV 55.

    Tapi akibat dari aktivitas penggalian Davis yang buruk, para arkeolog masih belum bisa menyimpulkan siapa yang menyimpan sisa-sisa mumi di dalamnya.

    Di Museum itu juga terdapat botol air berhias yang telah dipugar dari prosesi pemakaman Raja Tutankhamun, salah satu dari sedikit artefak Tutankhamun di luar Mesir.

    Hasil kerja Emma bahkan membuat fragmen-fragmen kehidupan dan kematian Mesir kuno ini bisa diakses oleh para sarjana dan anak-anak sekolah, dan memberikan pandangan ‘langka’ kepada negara Barat tentang bagaimana orang Mesir kuno menghormati orang yang telah mati.

    Ketertarikan dan pemahaman kita soal Mesir kuno sekarang sebagian besar dipengaruhi oleh tiga perempuan yang terlupakan ini.

    Seperti halnya para pelancong sekaligus arkeolog pria, karya mereka tidak lepas dari kontroversi: mereka adalah orang-orang yang relatif kaya bisa bepergian, menetap, dan mendapatkan keuntungan secara profesional dari Mesir dengan memindahkan artefak kuno dari tanah air bersejarah mereka.

    Namun, warisan mereka yang sering diabaikan telah meletakkan dasar ilmu pengetahuan Mesir Kuno modern dan memengaruhi pemahaman kita tentang ‘dunia kuno’ sejak awal mulanya.

    Kathleen Sheppard adalah seorang profesor di Fakultas Sejarah dan Ilmu Politik di Missouri S&T dan penulis buku Women in the Valley of the Kings.

    Artikel ini dapat Anda baca dalam versi bahasa Inggris berjudul The female travellers who shaped the ancient world pada BBC Travel

    (ita/ita)