kab/kota: Lombok

  • Inggris Sulap Bendungan di NTB Jadi Sumber Listrik

    Inggris Sulap Bendungan di NTB Jadi Sumber Listrik

    Jakarta

    Pemerintah Inggris menambah fasilitas di Bendungan di Pandanduri, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berupa pembangkit listrik. Pembangkit Listrik ini didukung Inggris melalui Kemitraan Energi Rendah Karbon Indonesia-Inggris (MENTARI).

    Program tersebut memfasilitasi penambahan fungsi bendungan di NTB itu menjadi pembangkit listrik. Menteri Inggris Urusan Iklim Kerry McCarthy meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di Pandanduri, Lombok pada saat kunjungannya ke Indonesia.

    Melalui dana hibah Viability Gap Fund (VGF) MENTARI, dan kolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), PT Brantas Energi serta pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat, PLTM Pandanduri akan memberikan kontribusinya dalam mewujudkan ambisi energi bersih Indonesia.

    Kerry McCarthy mengatakan Indonesia merupakan, mitra penting bagi Inggris. Dia menyebut sangat ingin membagikan pengalamannya dalam pengembangan sektor energi, untuk mendukung Indonesia mencapai ambisi iklim Indonesia.

    “Saat kami menggelar landasan untuk kemitraan strategis antara Inggris dan Indonesia, kami tetap berkomitmen teguh untuk mendukung tercapainya cita-cita iklim global. Bersama-sama, kita dapat mencapai kemajuan berarti menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” katanya dalam keterangannya, Minggu (20/4/2025).

    Kerry McCarthy mengunjungi Indonesia tanggal 16 hingga 18 April 2025 untuk menemui beberapa Menteri, pemimpin industri dan perwakilan ASEAN. Kunjungan ini menjadi dasar jalinan kerja sama dalam berbagai sektor termasuk perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, investasi dan teknologi menuju kemitraan strategis sebagaimana disetujui antara Perdana Menteri Keir Starmer dan Presiden Prabowo Subianto di London saat pertemuan bulan November tahun lalu.

    McCarthy bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia untuk mendiskusikan ambisi Nol Bersih (Net Zero) Indonesia termasuk transisi Energi dan NDC (Nationally Determined Contributions) menjelang berlangsungnya UNFCCC COP 30 di Brazil.

    “Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia, sebuah negara dengan kesempatan yang luar biasa untuk membantu kita memenangkan pertarungan global melawan perubahan iklim,” terang dia.

    (acd/acd)

  • Nathalie Holscher Manggung Maraton Usai Kontroversi Saweran

    Nathalie Holscher Manggung Maraton Usai Kontroversi Saweran

    Jakarta, Beritasatu.com – Kontroversi selebritas Nathalie Holscher saat menerima saweran hingga ratusan juta rupiah ketika tampil sebagai DJ di Sidrap, Sulawesi Selatan, masih menjadi sorotan masyarakat. Namun di tengah derasnya kritik, selebritas sekaligus disc jockey (DJ) itu justru menunjukkan eksistensinya lewat jadwal manggung yang kian padat.

    Bukannya surut, panggung demi panggung terus berdatangan hingga membuat kalender Nathalie terlihat nyaris tanpa jeda. Dalam waktu dekat, Nathalie dijadwalkan tampil di sejumlah kota besar dan bahkan menyeberang ke luar negeri.

    Ia akan memulai rangkaian panggungnya di Mystique, Manado pada 26 April 2025. Bulan Mei tak kalah sibuk, dengan agenda di Mithas, Cirebon pada 9 Mei 2025, dilanjutkan dengan tampil di Pendekar, Serpong pada 24 Mei 2025, serta menutup Mei di Merumatta, Lombok pada 31 Mei 2025.

    Memasuki Juni 25, Nathalie masih akan melanjutkan aksinya di panggung Pendekar, Serpong pada 20 Juni 2025 dan kemudian terbang ke luar negeri untuk tampil di Temple PS, Kamboja pada 30 Juni 2025.

    “See you,” tulis Nathalie Holscher singkat dikutip dari akun Instagram miliknya, Minggu (20/4/2025).

    Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif dan DJ Nathalie Holscher. – (Beritasatu.com/Beritasatu.com)

    Kehadiran Nathalie Holscher memang saat ini ditunggu-tunggu banyak orang mengingat sosoknya kali ini tengah viral karena video penampilannya di Sidrap viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia terlihat menerima saweran uang yang kabarnya mencapai Rp 150 juta dari para penonton.

    Namun, alih-alih mendapat pujian, Nathalie justru diminta untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka oleh Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Syaharuddin Alrif.

    “Jujur saya sedih, bingung dan kecewa,” tulis Nathalie di Instagram-nya, Sabtu (19/4/2025). Ia menambahkan bahwa dirinya siap membantu mempromosikan Kota Sidrap, namun menyayangkan pernyataan bupati yang menurutnya tidak adil.

    “Kalau pun saya disuruh untuk mempromosikan Kota Sidrap dengan senang hati saya siap, tetapi masalah ini berbeda dong,” katanya.

    Menurut Nathalie Holscher, penampilannya malam itu semata-mata untuk menghibur pengunjung klub malam yang mengundangnya.

    “Masalah saya disawer itu juga merupakan salah satu bentuk apresiasi dari beberapa pengunjung klub tersebut. Lalu, kesalahan saya di mana? Saya hanya murni profesional kerja,” tegasnya.

    Ia pun mempertanyakan mengapa dirinya menjadi sasaran kritik, padahal praktik hiburan malam sudah lazim di daerah tersebut.

    “Kalau memang ada demo yang tidak mau ada klub-klub malam di Sidrap, kenapa harus membawa-bawa nama saya? Dan kenapa baru sekarang? Kemarin-kemarin ke mana?” ujar Nathalie Holscher dengan nada kecewa.

    Meski dihujat, fakta bahwa Nathalie Holscher  kini justru kebanjiran job membuktikan satu hal—kontroversi tidak selalu menjadi batu sandungan, kadang justru jadi panggung yang lebih besar.
     

  • Sejarah dan Keunikan Ayam Taliwang, Ikon Kuliner Lombok

    Sejarah dan Keunikan Ayam Taliwang, Ikon Kuliner Lombok

    Ayam bakar yang semula disebut ayam pelalah berubah menjadi lebih pedas dan kaya rempah. Nama taliwang sendiri diambil dari asal pasukan yang membawa resep awal, sekaligus menjadi penanda lokasi awal penyebarannya di Karang Taliwang.

    Pada 1960-an, seorang perempuan bernama Manawiyah mulai menjual ayam pelalah di pasar Cakranegara. Hidangannya cepat populer, bahkan dikabarkan disantap oleh Jenderal Ahmad Yani sebelum peristiwa G30S/PKI.

    Ayam Taliwang dibuat dari ayam kampung muda yang dibakar setelah direndam bumbu pedas. Penyajiannya selalu dilengkapi dengan plecing kangkung (kangkung dengan sambal terasi) dan beberuk terong (terong mentah dengan sambal).

    Bumbu utamanya terdiri dari cabai merah, bawang putih, kencur, terasi, dan garam. Proses pembakaran memberi aroma khas yang menggugah selera.

    Kini, ayam taliwang tidak hanya menjadi kebanggaan Lombok, tetapi juga telah merambah pasar nasional. Restoran-restoran di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali banyak yang menyajikan hidangan ini.

    Pada 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menetapkan ayam taliwang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Langkah ini memperkuat upaya pelestarian kuliner yang telah menjadi bagian dari identitas budaya Sasak.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Minim Kapal, Banyak Truk Sapi Kurban Tujuan Jakarta Tertahan di Lombok

    Minim Kapal, Banyak Truk Sapi Kurban Tujuan Jakarta Tertahan di Lombok

    Lombok Barat, Beritasatu.com – Puluhan truk berisi sapi kurban tujuan Jakarta dan sekitarnya tertahan berhari-hari di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat minimnya kapal.

    Akibat kelamaan menunggu keberangkatan, dua ekor sapi mati diduga karena kelelahan dan cuaca panas menyengat melanda Lombok Barat.

    “Yang sudah mati ada dua ekor karena mungkin cuaca panas akibat lelah terlalu lama mengantre di luar. Ada juga yang mengeluh sapinya mulai sakit,” ujar Ketua Gabungan Pengusaha Hewan Indonesia (Gapehani) Kabupaten Bima Muziburrahman, Sabtu (19/4/2025).

    Sapi-sapi yang tertahan di Pelabuhan Gili Mas hendak diseberangkan ke Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah di Jabodetabek dan sekitarnya.

    Petugas kesehatan hewan telah diterjunkan untuk memeriksa kondisi sapi-sapi yang tertahan dalam truk guna mengantisipasi penyebaran penyakit

    Muziburrahman prihatin karena kondisi truk sapi tertahan di Pelabuhan Gili Mas setiap tahun terjadi menjelang Hari Raya Iduladha. 

    “Kita ini selalu mengalami hal yang sama setiap tahunnya, kondisi antrean yang menumpuk seperti ini,” ujar dia.

    Menurutnya, pengiriman sapi dari NTB ke berbagai daerah khususnya Jabodetabek melonjak pada April 2025 karena menjelang Iduladha. Tetapi ironinya kapal untuk pengangkutan terbatas. 

    Seharusnya pemerintah dan penyedia jasa pelayaran bisa mengantisipasi hal tersebut jauh hari, sehingga tidak terus terulang penumpukan truk sapi di Gili Mas setiap Iduladha.  

    Muziburrahman mengatakan pemerintah belum mampu menyediakan kapal khusus pengangkut sapi dalam jumlah ideal. “Harapan kita kepada pemerintah agar berkoordinasi antarinstansi terkait tersedianya armada laut. Hanya ini yang menjadi kendala kita setiap tahun,” tegasnya.

    Akibat tidak adanya kapal khusus, truk-truk pengangkut sapi harus  mengantre bersama kendaraan penumpang dan bus di Pelabuhan Gili Mas. Pihak kapal tentu saja memprioritas penumpang dan bus, sehingga truk sapi baru bisa dimuat jika ada ruang tersisa. Hal itulah membuat banyak truk sapi tertahan.

    “Kadang bisa masuk 10 truk, cuma tadi malam bisa berangkat sekitar 45 truk tronton, selebihnya bisa memuat 10 sampai 15 truk Fuso,” paparnya.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB Muhammad Riadi mengatakan banyak truk sapi tertahan di Pelabuhan Gili Mas karena melonjaknya aktivitas pengiriman sapi dari NTB ke Jabodetabek untuk kebutuhan kurban Iduladha.

    “Ini memang ada sekitar 90 truk tronton, dan tadi malam juga sudah berangkat sekitar 91 truk, dan yang masih mengantre ini masih menunggu pemberangkatan,” ujar Riadi.

    Dinas Peternakan mengerahkan tim dokter hewan untuk memeriksa kesehatan sapi-sapi yang masih tertahan di pelabuhan guna memastikan kondisinya tetap prima selama proses penantian.

    “Nanti kita kasih obat-obatan dan vitamin agar tetap sehat,” ujarnya.

    Riadi mengatakan sebagian besar sapi dari NTB yang dikirim ke berbagai daerah, adalah jenis sapi Bali. Sapi-sapi itu telah memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

    Polres Lombok Barat turut menyalurkan bantuan air bersih untuk mencegah sapi-sapi yang tertahan di Gili Mas mengalami dehidrasi. 

    Tetapi pengusaha ternak dan sopir truk pengangkut sapi yang tertahan di Pelabuhan Gili Mas tetap khawatir hewannya akan mengalami stres jika terlalu lama menunggu, sehingga bisa memengaruhi kualitas daging.

  • Geotermal dan Mikrohidro NTB Dapat Perhatian Pemerintah Inggris

    Geotermal dan Mikrohidro NTB Dapat Perhatian Pemerintah Inggris

    Lombok Timur, Beritasatu.com – Potensi mikrohidro dan geotermal di Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata mendapat perhatian dari Pemerintah Inggris.

    Wakil Menteri Urusan Parlemen pada Kementerian Keamanan Energi dan Nol Emisi Karbon Inggris, Kerry McCarthy, memberikan apresiasi tinggi atas kemitraan strategis antara Indonesia dan Inggris dalam mewujudkan keamanan energi berkelanjutan. Pujian tersebut disampaikan saat peresmian proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang berlokasi di Bendungan Pandanduri, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sabtu  (19/4/2025).

    McCarthy yang hadir dalam acara peresmian tersebut menekankan bahwa komitmen kuat dari Pemerintah Provinsi NTB dalam merealisasikan proyek PLTMH ini merupakan langkah krusial dalam menjaga ketahanan energi di masa depan. Lebih dari itu, inisiatif ini dinilai sebagai kontribusi signifikan dalam mencapai target global pengendalian perubahan iklim yang semakin mendesak.

    “Ini adalah bagian penting yang tidak boleh kita lupakan. Proyek ini adalah bagian penting dari masyarakat sekitar yang akan membawa manfaat yang besar di masa depan,” ujar McCarthy terkait potensi mikrohidro dan geotermal NTB.

    Ia menyoroti bagaimana proyek energi terbarukan di tingkat lokal memiliki dampak langsung dan positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.

    Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan bahwa Bumi Gora–julukan NTB–memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan energi terbarukan. Kekayaan alam NTB, mulai dari potensi panas bumi (geotermal) hingga sumber daya air yang melimpah, menjadi modal penting dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan.

    “Kami punya ratusan lokasi potensi geotermal karena daerah kami dekat dengan area gunung berapi. Kami juga punya banyak potensi di pengembangan mikrohidro karena kita punya danau yang besar yang dekat dengan puncak Gunung Rinjani. Jika Anda punya kemampuan teknis untuk mengaksesnya, kami yakin Anda bisa membangun ratusan PLTMH,” ungkap Gubernur Iqbal.

    Gubernur Iqbal juga menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi NTB untuk secara aktif meninjau ulang kebijakan energi daerah. Langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan penuh terhadap proses transisi energi dari sumber energi fosil menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. 

    Kebijakan yang adaptif dan progresif diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan mempercepat pengembangan proyek-proyek energi terbarukan–termasuk mikrohiro dan geotermal–di NTB.

    Dukungan konkret dari Pemerintah Inggris terhadap proyek PLTMH Pandanduri ini mencerminkan visi bersama dengan Pemerintah Indonesia dalam memerangi perubahan iklim. Kerja sama ini fokus pada penyediaan energi bersih yang tidak hanya andal tetapi juga terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. 

    PLTMH Pandanduri, yang dibangun melalui sinergi antara PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dan PT Brantas Energi, memiliki kapasitas energi sebesar 2 x 290 KW. Energi terbarukan yang dihasilkan diharapkan dapat memperkuat ketersediaan listrik bagi masyarakat di sekitar Bendungan Pandanduri dan wilayah Lombok Timur secara keseluruhan.

    Pernyataan Iqbal mengenai potensi mikrohidro dan geotermal di NTB bukan sekadar retorika. Secara geografis, NTB memang memiliki keunggulan komparatif dalam pengembangan energi terbarukan. Letaknya yang berada dalam jalur cincin api (ring of fire) Pasifik menjadikan NTB kaya akan sumber panas bumi.

    Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, dengan NTB menjadi salah satu provinsinya yang memiliki cadangan signifikan.

    Selain panas bumi, topografi NTB yang memiliki banyak sungai dan danau, termasuk Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, menawarkan potensi besar untuk pengembangan PLTMH skala kecil hingga menengah. Pemanfaatan sumber daya air untuk menghasilkan listrik memiliki keunggulan karena relatif ramah lingkungan dan dapat memberikan pasokan listrik yang stabil untuk komunitas lokal.

    Kemitraan antara Indonesia dan Inggris dalam proyek PLTMH Pandanduri menjadi contoh konkret bagaimana kerja sama internasional dapat mempercepat transisi energi di tingkat daerah. Dukungan teknis dan finansial dari negara-negara maju seperti Inggris dapat membantu Indonesia dalam mengembangkan infrastruktur energi terbarukan yang dibutuhkan.

    Selain itu, pertukaran pengetahuan dan teknologi antara kedua negara juga menjadi nilai tambah dari kerja sama ini. Indonesia dapat belajar dari pengalaman Inggris dalam mengembangkan kebijakan energi terbarukan–seperti mikrohidro dan Geotermal di NTB–dan mengintegrasikannya ke dalam sistem kelistrikan nasional. Sebaliknya, Inggris juga dapat memperoleh wawasan berharga dari implementasi proyek-proyek energi terbarukan di negara berkembang seperti Indonesia.

  • GT World Challenge Asia Siap Digelar, InJourney Bidik Investor

    GT World Challenge Asia Siap Digelar, InJourney Bidik Investor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina Mandalika International Circuit siap menggelar GT World Challenge Asia secara perdana. Ajang ini akan diselenggarakan pada 9-11 Mei 2025 mendatang.

    Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono pun melakukan pengecekan langsung kesiapan sirkuit untuk menyambut GT World Challenge Asia pada 16 April 2024.

    Maya Watono melakukan pengecekan langsung dan didampingi Direktur Commercial ITDC Troy Warokka, Direktur Operasional ITDC Wenda R Nabiel, dan Direktur Utama MGPA Priandhi Satria.

    Pengecekan dilakukan untuk melihat hasil pembongkaran run off, hasil pengecatan ulang, hingga penambahan gravel. InJourney merasa bangga karena perbaikan Sirkuit Mandalika yang akan digunakan untuk kejuaraan kelas dunia ini dikerjakan 100% oleh pekerja lokal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    “InJourney sangat bangga karena perbaikan dan improvement yang dilakukan di Sirkuit Mandalika sepenuhnya dilakukan oleh pekerja lokal Lombok. Jadi 100 persen pekerja lokal Lombok yang melakukan improvement. Penyerapan tenaga kerja lokal ini tentunya akan memberikan dampak yang luas pada perekonomian daerah,” ujar Maya Watono dalam keterangan tertulis, Jumat (18/5/2025).

    Proses improvement kali ini adalah melakukan modifikasi run off Sirkuit Mandalika untuk homologasi grade 3 FIA, sehingga siap digunakan untuk ajang balapan roda empat. Sirkuit Mandalika sebelumnya terkenal dengan roda 2 dan sudah digunakan untuk ajang balap MotoGP hingga 3 kali.

    “Kita melakukan perbaikan dan improvement di dalam sirkuit dan juga homologasi, sehingga ini pertama kalinya sirkuit kita di-approve oleh dua federasi yakni FIA dan FIM,” tutur dia.

    Selain itu, penyelenggaraan GT World Challenge Asia di Mandalika akan menjadi pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia karena akan membuka jalan bagi balapan-balapan roda empat lainnya ke Indonesia.

    InJourney sebagai holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata terus mendorong penyelenggaraan event di berbagai destinasi pariwisata yang dikelolanya. Penyelenggaraan event telah terbukti mampu menjadi pengungkit bagi sektor pariwisata, yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang luas pada perekonomian daerah. Termasuk event-event di kawasan Mandalika, yang diharapkan mampu menjadi katalis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Lombok khususnya Lombok Tengah.

    “Dengan semua pencapaian sejauh ini, kami berharap semakin banyak investor yang datang ke Pulau Lombok, sehingga akan mendorong perekonomian daerah. Minggu depan sudah ada investor yang akan menandatangani MoU untuk berinvestasi di Mandalika. Kami berharap ke depan akan semakin banyak investor yang menanamkan investasinya karena melihat besarnya potensi di Pulau Lombok,” ungkap Maya Watono.

    Lebih lanjut, Maya menjelaskan, peranan dari ITDC dan MGPA sebagai bagian dari InJourney adalah sebagai agent of development yang memiliki KPI yang tak bisa terukur melalui profitabilitas perusahaan.

    “Parameter yang kami terapkan di masing-masing anak perusahaan InJourney Group harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat, karena kita tahu bahwa dari sisi pariwisata maupun investasi, multiplier effect yang dihasilkan untuk masyarakat luar biasa. Hal ini yang kita harapkan dari adanya gelaran ajang-ajang seperti ajang balap di sirkuit Mandalika. Jadi bukan semata-mata profitabilitas perusahaan, namun lebih dari itu, economic impactnya harus dirasakan langsung untuk masyarakat,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, GT World Challenge Asia yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Circuit ini merupakan kelanjutan dari seri yang diselenggarakan di Sepang Malaysia. GT World Challenge Asia akan menghadirkan hingga 60 pebalap dengan 22 tim balap dan 33 kendaraan balap.

    Seluruh logistik dan perlengkapan tim-tim peserta sebanyak 49 kontainer telah diberangkatkan dari Sirkuit Internasional Sepang Malaysia, menuju Mandalika, Indonesia untuk dipakai pada ajang balap GT World Challenge Asia 2025 di Sirkuit Mandalika. Kehadiran GT World Challenge Asia akan semakin mengukuhkan kawasan Mandalika sebagai sport and entertainment tourism di Indonesia.

    (dpu/dpu)

  • Tepis Agus Buntung Menikah, Ibunda: Acara di Bali Hanya Tunangan

    Tepis Agus Buntung Menikah, Ibunda: Acara di Bali Hanya Tunangan

    Lombok, Beritasatu.com – Viralnya kabar pernikahan Agus Buntung alias IWAS dengan seorang gadis asal Bali di media sosial akhirnya diluruskan oleh sang ibunda, I Gusti Ayu Aripani. Dalam pernyataannya, ia menegaskan acara yang digelar di Karangasem, Bali, pada Kamis (10/4/2025) bukanlah pernikahan, melainkan prosesi adat mempamit atau pertunangan.

    “Acara mempamit itu adalah prosesi keluarga kami pamit kepada orang tua pihak perempuan. Perempuannya pun sudah dibawa ke Lombok dan tinggal di sini,” ujar I Gusti Ayu Aripani saat ditemui di kediamannya di Lombok, Kamis (17/4/2025).

    Ia menjelaskan pernikahan resmi baru akan dilangsungkan setelah Agus menyelesaikan proses hukum yang tengah dihadapinya.

    “Selanjutnya menunggu Agus keluar (dari tahanan), baru diupacarakan di sini karena sidangnya belum selesai,” imbuhnya.

    I Gusti Ayu Aripani juga menegaskan dalam acara tersebut, Agus diwakili oleh keris, bukan hadir secara langsung. Hal ini merupakan bagian dari simbol adat yang dihormati dalam tradisi Bali.

    “Mempamit ini bukan pernikahan, hanya tunangan biasa, dan Agus diwakili oleh keris,” tegasnya.

    Dalam adat Bali, prosesi “Mempamit” merupakan bentuk permohonan izin dari pihak laki-laki kepada keluarga perempuan untuk membawa calon mempelai wanita ke kediaman laki-laki. Penggunaan keris sebagai simbol kehadiran pihak laki-laki mencerminkan keseriusan dan tanggung jawab.

    I Gusti Ayu Aripani mengungkapkan bahwa rencana pernikahan sejatinya telah lama disiapkan. Namun, kasus hukum yang menimpa Agus membuat upacara tersebut harus ditunda. “Sudah lama direncanakan, tapi karena kasus ini, jadi ditunda,” tuturnya.

    Meski demikian, sang calon istri menunjukkan kesetiaan dan ketulusan dengan bersedia menunggu dan merawat Agus selama proses hukum berlangsung.

    “Dia menerima Agus apa adanya, merawat, dan bersedia menunggu sampai semua selesai. Mereka sudah lama saling kenal,” ujarnya dengan haru.

    Ia menambahkan, secara adat Bali, prosesi mempamit yang diwakili keris sudah dianggap sah oleh keluarga pihak perempuan. Namun, secara hukum negara, pencatatan pernikahan belum dilakukan.

    “Kalau untuk akta nikah, itu belum. Namun, secara adat sudah sah,” jelasnya.

    Menurutnya, acara tersebut juga bertujuan memberi semangat dan motivasi bagi Agus yang tengah menghadapi masa sulit.

    “Supaya Agus tambah semangat dan merasa didukung,” tambahnya.

    Terkait viralnya video acara tersebut, I Gusti Ayu Aripani membantah keluarganya yang menyebarkan. 

    “Video itu bukan dari kami. Kami buat acaranya diam-diam, tertutup, dan kedua pihak keluarga sudah sepakat,” jelasnya.

    Ia pun bersyukur karena keluarga perempuan menerima Agus dengan hati terbuka.

    “Yang penting keluarga perempuan menerima dan calon istrinya juga siap merawat Agus,” pungkasnya terkait klarifikasi mengenai viralnya Agus Buntung menikah.

  • Terungkap Alasan Keluarga Agus Buntung Gelar Pernikahan Adat saat Proses Hukum Berjalan – Halaman all

    Terungkap Alasan Keluarga Agus Buntung Gelar Pernikahan Adat saat Proses Hukum Berjalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga I Wayan Agus Suwaratama (IWAS) atau Agus Buntung, mengungkapkan alasan di balik pelaksanaan pernikahan adat di tengah proses hukum yang sedang berlangsung.

    Ibunda Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padni, menjelaskan, pernikahan ini telah direncanakan jauh sebelum kasus hukum yang menimpa anaknya.

    “Karena Agus ada kasus ini kita tunda, karena dia mau menerima Agus apa adanya, mau menunggu Agus sampai selesai,” kata Padni saat ditemui di rumahnya, Rabu (16/4/2025).

    Pernikahan adat tersebut, yang kini tengah viral di media sosial, merupakan tradisi mepamit, di mana seorang perempuan meminta izin kepada keluarganya untuk melangsungkan pernikahan.

    Acara berlangsung di rumah pengantin perempuan di Karangasem, Bali.

    Dalam prosesi tersebut, sosok Agus digantikan oleh sebuah keris yang dibalut kain putih.

    Keluarga Agus menegaskan bahwa setelah melangsungkan pernikahan adat, mereka akan menunggu proses hukum Agus selesai sebelum melaksanakan pernikahan formal sesuai ketentuan hukum.

    “Kalau secara adat sudah sah, tapi untuk membuat buku nikah, akte dan lain-lain belum,” jelas Padni.

    Agus menikahi Ni Luh Nopianti pada Kamis (10/4/2025).

    Pernikahan ini menjadi sorotan karena sosok pengantin pria digantikan oleh keris.

    Padni menambahkan, pernikahan ini dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua keluarga.

    Pihak keluarga Agus sudah menanyakan kesiapan Nopianti untuk menjadi pendamping Agus.

    “Sudah kita tanya biar tidak menyesal, dia mau merawat Agus,” jelasnya.

    Keluarga berharap pernikahan ini dapat memberikan semangat kepada Agus, yang saat ini berstatus sebagai terdakwa dalam kasus pelecehan seksual dan kini ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan, Lombok Barat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ramai-Ramai Nelayan Demo Tolak Pasang VMS, KKP Respons Gini

    Ramai-Ramai Nelayan Demo Tolak Pasang VMS, KKP Respons Gini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aksi unjuk rasa nelayan menggema di sejumlah daerah. Mereka ramai-ramai menolak aturan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mewajibkan penggunaan Vessel Monitoring System (VMS) atau perangkat monitoring sistem berbasis sinyal di kapal-kapal mereka. Alasannya sederhana, karena biaya. Para nelayan merasa sudah cukup terbebani dengan pajak dan biaya operasional melaut mereka, dan menilai pemasangan VMS adalah beban tambahan yang tak ringan.

    Merespons hal itu, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono atau yang akrab disapa Ipunk menjelaskan, para nelayan itu sebenarnya sudah mendapatkan dukungan besar lewat subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina, dan nominalnya pun tidak kecil.

    “Pemerintah itu sudah memberikan subsidi BBM. Setiap kapal melaut, itu kita subsidi BBM-nya, dan tidak murah,” kata Ipunk saat ditemui di kantornya, Rabu (16/4/2025).

    Dia menyebutkan, dalam satu kali trip melaut, yang bisa berlangsung dari beberapa hari hingga sebulan, subsidi BBM yang diterima satu kapal bisa mencapai Rp20 juta.

    “Itu baru satu trip. Dan kapal bisa melaut berkali-kali dalam setahun. Artinya, nilai subsidi BBM itu jauh lebih besar dibanding biaya untuk pasang VMS,” jelasnya.

    Sebagai perbandingan, harga perangkat VMS yang diwajibkan pemerintah hanya sekitar Rp5 juta hingga Rp9,9 juta. Ditambah biaya airtime atau langganan sinyal tahunan sebesar Rp4,5 juta. Sehingga totalnya, jika nelayan tersebut memakai perangkat VMS termurah, biaya yang dikeluarkan hanya sekitar Rp10 juta setahun, di tahun berikutnya hanya tinggal bayar biaya airtime.

    Sementara subsidi BBM yang diberikan pemerintah untuk satu kali melaut bisa mencapai Rp20 juta per kapal, bahkan lebih.

    “Ini kadang-kadang di lapangan enggak disampaikan. Maunya orang untung terus. Kesadaran masyarakat ikut menjaga laut itu yang penting,” ucap dia.

    VMS sendiri adalah perangkat pemantau berbasis sinyal yang berguna untuk melacak posisi kapal di laut. Hal ini merupakan upaya penting demi keberlanjutan pengelolaan laut. Namun, bagi sebagian nelayan kecil, terutama pemilik kapal di bawah 30 GT, kewajiban ini dinilai terlalu memberatkan. Mereka meminta keringanan, bahkan perpanjangan tenggat waktu pemasangan.

    “Dulu 2023 minta relaksasi ke 2024. Sekarang minta lagi ke 2025. Alasannya ‘Pak, kami belum siap. Saya enggak mampu.’ Tapi coba bayangkan, seandainya mereka nabung Rp500 ribu sebulan dari dulu, pasti sudah bisa beli. Ini cuma karena tidak mau saja. Tidak mau terawasi,” tegas Ipunk.

    Lebih lanjut, Ipunk menjelaskan urgensi pemasangan VMS ini lantaran banyak kapal yang seharusnya menangkap ikan di wilayah 12 mil ke atas, karena sudah memegang izin wilayah kewenangan pusat, malah menyelinap ke wilayah kewenangan daerah atau ke wilayah 0-12 mil. Di situlah, VMS akan jadi penyambung mata bagi pengawasan laut.

    “Nanti ketahuan, kalau dia masuk lagi ke wilayah di bawah 12 mil, ya itu pelanggaran. Nah itu yang mereka hindari sebenarnya. Takut ketahuan,” jelasnya lagi.

    Lalu, saat ditanya bagaimana soal opsi insentif atau perubahan skema subsidi agar nelayan bisa terbantu dalam beli VMS?

    “Soal subsidi BBM itu bukan wilayah kami. Itu ranahnya Pertamina. Saya enggak bisa campuri. Tapi logikanya, kalau sudah dapat untung dari satu sisi, ya legowo dikurangi sedikit buat biaya pengawasan. Ini sekali trip saja sudah cukup buat lunasi harga VMS,” jawab Ipunk.

    Sebelumnya, seperti dilansir detikBali, ratusan nelayan di Lombok Timur berdemonstrasi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka menolak pemasangan vessel monitoring system (VMS) pada kapal-kapal mereka.

    Ketua Forum Nelayan Lombok (Fornel), Rusdi Ariobo, mengatakan seluruh nelayan di Lombok Timur menolak pemasangan VMS pada kapal karena biaya dan operasionalnya mahal. Walhasil, pemasangan VMS sangat memberatkan nelayan kecil.

    “Kami anggap teknologi ini lebih relevan untuk kapal besar, sedangkan kapal nelayan kecil tidak memiliki potensi pelanggaran yang signifikan,” ujar Rusdi di depan gedung DPRD NTB, Kamis (16/1/2025).

    Foto: Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono (Ipunk) saat ditemui di kantornya, Rabu (16/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
    Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono (Ipunk) saat ditemui di kantornya, Rabu (16/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

    (dce)

  • Kepribadian Pria Bermukena yang Masuk Masjid di Mataram, Diduga Alami Perundungan – Halaman all

    Kepribadian Pria Bermukena yang Masuk Masjid di Mataram, Diduga Alami Perundungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Identitas pria yang masuk ke barisan jamaah wanita di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terungkap.

    Pria berinisial F merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram).

    Dosen Fakultas Pertanian, Heri, mengatakan mahasiswa asal Lombok Tengah tersebut dikenal pendiam di kampus.

    “Saya ngobrol sama satpam tadi, bilangnya dia memang sering menyendiri di musala,” bebernya, Selasa (15/4/2025).

    Heri mengaku belum mengetahui kebenaran F gagal menjadi anggota DPRD Mataram.

    “Saya cukup prihatin sih, jadi kalau benar dia seperti itu karena tertekan, alangkah lebih bijaknya ya diselesaikan secara baik, tidak harus diviralkan apa lagi ditahan,” tuturnya.

    Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unram, Hairil Anwar, mengaku mendapat informasi F menjadi korban perundungan sehingga masuk ke masjid mengenakan mukena.

    Pihak kampus masih menyelidiki dugaan F merasa tertekan akibat perundungan dengan mengumpulkan bukti-bukti.

    “Informasi soal bullying ini memang simpang siur saya dengar, dari pihak keluarga juga belum memberikan kepastian bahwa apa yang beredar seperti itu kondisi korban,” tuturnya.

    Jika F terbukti menjadi korban perundungan, pihak kampus akan memberikan layanan konseling dan pendampingan.

    “Itu yang pertama kali harus kita lakukan bagaimana merehabilitasi. Kalau nanti dari hasil medis rumah sakit ternyata mahasiswa kami memiliki riwayat gangguan kejiwaan, maka pendampingan utama akan langsung kami lakukan.”

    “Di Fakultas Pertanian juga tersedia layanan bimbingan konseling, dan kami memiliki psikolog serta psikiater,” imbuhnya.

    Motif Pakai Mukena

    Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, mengatakan pelaku berinisial F masuk ke barisan jamaah wanita karena mendapat mimpi.

    “Jadi pria tersebut melakukan hal tersebut atas dasar petunjuk dari mimpinya, dari pagi yang bersangkutan inisial F meniatkan itu mengambil mukena dari rumah dan membawanya, memasukan ke tas,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).

    Kasus ini terungkap setelah salah satu jamaah wanita melapor.

    Pelaku tak dapat menjawab saat ditanya jamaah wanita hingga terungkap wajah aslinya.

    “Kalau dilihat lebih jauh perempuan, karena apa, karena memakai mukenah, tetapi kalau dilihat lebih dekat dia terlihat seperti laki-laki, karena alisnya tebal,” tuturnya.

    Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku baru pertama kali melancarkan aksinya.

    Kini pelaku telah diamankan di Mapolsek Selaparang untuk dilakukan pemeriksaan psikologi.

    Sementara itu, kerabat pelaku, Joti Baskara, mengatakan F mengalami gangguan jiwa setelah gagal menjadi anggota DPRD Lombok Tengah pada Pileg 2019 lalu.

    “Ya memang stress sejak dia nyalon dulu. Dulu bukan yang kemarin. Empat tahun yang lalu pada tahun 2019. Dia hanya dapat suara berapa ratus saja,” bebernya, dikutip dari TribunLombok.com.

    Menurutnya, F rugi ratusan juta saat Pileg hingga sering stres.

    “Kalau ndak salah dia (Farhan) nyaleg dari PAN atau berkarya. Saya lupa-lupa ingat. Sejak kalah dia alami gangguan kejiwaan. Sejak itu dia sering ditemukan sembarangan. Udah ketemu di Mataram, banyak,” imbuhnya.

    Ia menambahkan pelaku telah berkeluarga dan dirawat di rumah.

    Pihak keluarga meminta video yang viral dihapus lantaran pelaku ODGJ.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pria Bermukena di Islamic Center NTB Diduga Gangguan Jiwa, Kerabat Sebut Stres Sejak Gagal Nyaleg

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunLombok.com/Sinto)