kab/kota: Lenteng Agung

  • Rano nilai relokasi Pasar Barito untuk penataan kawasan taman

    Rano nilai relokasi Pasar Barito untuk penataan kawasan taman

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno menilai rencana relokasi pedagang Pasar Hewan Barito sebagai bagian dari rencana penataan kawasan dan penggabungan tiga taman menjadi ruang terbuka hijau terpadu.

    “Pasar Barito itu harus direlokasi karena kita mau bikin taman di sana. Enggak ada gunanya kita bikin taman kalau pandangannya tertutup,” kata Rano di kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan, Sabtu.

    Rano mengatakan Pemerintah Kota Jakarta Selatan sudah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar hingga 118 pedagang yang terdampak relokasi.

    Menurut dia, para pedagang akan dipindahkan agar pihaknya bisa melangsungkan proses pembangunan taman.

    “Kalau mau bangun, berarti harus pindah dulu. Kalau enggak, gimana? Turunin logistik juga enggak mudah,” tambahnya.

    Rano menjelaskan, revitalisasi taman ini mencakup penggabungan tiga taman besar yakni Taman Leuser, Taman Ayodia, dan Taman Langsat, dengan total luas mencapai enam hektare (ha).

    “Kita menjadikan tiga taman jadi satu itu enam hektare. Jadi, ya sementara mungkin satu tahun kita berkorban dulu untuk hasil yang lebih bagus,” ucapnya.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menyatakan relokasi Pasar Hewan Barito, Kebayoran Baru, ke Lenteng Agung, imbas pembangunan taman ASEAN dimulai awal Agustus 2025.

    Nantinya lokasi baru akan menampung sebanyak 66 dari 118 pedagang yang didominasi pedagang hewan atau pakan hewan.

    Sisanya para pedagang yang didominasi kuliner dan buah akan masuk ke dalam naungan PD. Pasar Jaya.

    Pemprov DKI Jakarta akan menggabungkan tiga taman yakni Taman Leuser, Taman Ayodhya dan Taman Langsat di Jakarta Selatan menjadi taman utama ASEAN yang ditargetkan bisa diresmikan pada Desember 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cerita Panjang Pasar Barito, dari Kios Kaki Lima hingga Mau Direlokasi

    Cerita Panjang Pasar Barito, dari Kios Kaki Lima hingga Mau Direlokasi

    Jakarta

    Riuh kicauan burung yang bersahutan dengan deru mesin kendaraan masih terdengar di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sayang perpaduan irama tersebut terancam senyap karena adanya rencana relokasi pasar.

    Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) berencana merelokasi Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan imbas proyek pembangunan taman ASEAN akan dimulai awal Agustus 2025 mendatang. Pasar hewan legendaris itu direncanakan pindah ke kawasan Lenteng Agung.

    Rencana relokasi ini juga sudah didengar para pedagang, meski menurut mereka keputusan ini sangatlah mendadak. Terlebih mengingat rencana pembangunan taman di lokasi bekas pasar ini akan dimulai pada awal Agustus mendatang, padahal di lokasi baru dikabarkan belum berdiri bangunan pasar baru.

    “Namanya kita, ini kan memang punya pemerintah, ya kita mau nggak mau ya harus setuju gitu loh. Dikasih tahu ke dekat Stasiun Lenteng Agung, katanya gitu,” kata salah seorang pedagang Pasar Barito, Mukhlisin, kepada detikcom, Jumat (18/7/2025).

    “Lahan ada cuma belum ada bangunan. Ya kita teman-teman ini yang pada nggak mau itu kan di sana belum ada kok kita suruh pindah gitu loh. Ini sih rumor ya, belum berita resmi gitu ya, bilangnya nanti tanggal 8 Agustus itu peletakan batu pertama pembangunan taman, kita harus sudah kosong,” sambungnya.

    Meski tak bisa berbuat banyak, Mukhlisin yang sudah berdagang sejak awal tahun 2000an menyayangkan keputusan relokasi Pasar Barito, mengingat keberadaan pusat jual beli hewan legendaris ini sudah ada sejak tahun 1970an.

    “Tahun 70-an, sekitar tahun 1976 sudah ada, kalau Pasar Barito itu. Pokoknya sebelum tahun 80an itu sudah ada. Ya ibaratnya sudah jadi kayak legend gitu lah, sudah terkenal,” ucapnya.

    Sementara itu pedagang lain yang sudah membuka lapak di Pasar Barito sejak 1985 lalu, Cahyono, bercerita pusat jual beli hewan peliharaan ini sudah ada pada masa pemerintahan Gubernur Tjokropranolo (1977-1982).

    Di mana saat itu Pasar Barito belum berbentuk bangunan permanen seperti sekarang, melainkan hanya barisan gerobak yang setiap hari harus dibongkar pasang. Sampai saat ia mulai berjualan di kawasan tersebut, barulah kios-kios semi-permanen didirikan.

    Hingga akhirnya pada 2022 lalu, pasar hewan legendaris ini mulai direvitalisasi menjadi deretan kios-kios permanen lengkap dengan rolling door di masing-masing toko. Walau menurut Cahyono ukuran kios milik pedagang jadi semakin kecil.

    “Aku di sini sudah ada pasar. Dulu di zamannya Gubernur Tjokropranolo ya. Dulu di sini belum gini, itu pakai gerobak-gerobak awalnya, tahun 70an atau berapa. Jadi zamannya Gubernur Tjokropranolo,” katanya.

    “Tahun 1985 itu sudah begini. Tapi masih semi-permanen, sendiri-sendiri, tapi gede-gede (ukuran per kios). Ini nggak per lapak kecil-kecil begini. Dulu kan sampai tiga itu, maksudnya gede lah dari sini sampai tiga kios sekarang ini satu orang gitu,” cerita Cahyono lagi.

    Beban Berat Pasar Barito Usai Revitalisasi Hingga Kini Mau Direlokasi
    Usai revitalisasi, kondisi pasar memang jauh lebih baik. Namun para pedagang justru menanggung beban berat. Sebab selama proses revitalisasi, mereka tidak bisa berdagang, tabungan ludes, hingga harus berutang ke bank yang tak kunjung lunas.

    “Dulu 8 bulan kita itu kan direnovasi. Kita 8 bulan nggak jualan. Sudah masuk baru berjalan mau 2 tahun, baru masih cari pelanggan, sudah harus relokasi. Kan modalnya saja kita semua pada pinjem bank. Ada BRI, ada KUR, ada macem-macem. Terus mulanginnya gimana?” keluh Cahyono.

    Beban ini menjadi lingkaran tak berujung. Tanpa omzet yang memadai, mereka sulit menyicil pinjaman. Tanpa modal, mereka tak bisa beli stok. Beberapa bahkan harus menunda pembayaran ke pemasok dan karyawan.

    “Urusan dengan bank bermasalah, urusan dengan supplier bermasalah, urusan dengan tagihan bermasalah, urusan dengan karyawan bermasalah. Pasti besar efeknya, luar biasa,” sambung Cahyono.

    Kini pasar hewan tersebut rencananya ingin direlokasi, yang membuat para pedagang semakin resah akan masa depan. Terlebih bagaimana mereka masih harus mencari pelanggan baru di tempat baru. Karenanya tak mengherankan jika rencana relokasi ini sama saja seperti ‘upaya membunuh’ usaha para pedagang.

    “Saya sebagai pedagang pindah ke tempat yang baru, itu belum tentu bisa jalan. Bagaimana? Ke tempat baru cari pelanggan baru. Kemarin saja kita ditutup 8 bulan sudah kayak apaan, sudah hilang pelanggan. Sekarang mau direlokasi, berat,” ucapnya.

    “Sama aja kita, ya sudah mati. Mati, walaupun disediakan tempat saja mati. Apalagi nggak disediakan tempat. Artinya sudah digusur begitu ya, habis,” tandas Cahyono.

    (igo/fdl)

  • 66 Pedagang Burung di Barito Jaksel Dipindah ke Lenteng Agung Bulan Depan

    66 Pedagang Burung di Barito Jaksel Dipindah ke Lenteng Agung Bulan Depan

    Jakarta

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akan merelokasi pedagang burung di Jalan Barito. Kepala Suku Dinas PPKUKM Jakarta Selatan, Parulian Tampubolan, mengatakan ada 66 pedagang yang akan direlokasi ke Lenteng Agung.

    “Awal Agustus. Sebenarnya ada 118 pedagang, namun yang mampu kita relokasi sementara ke lokasi ini hanya 66 orang. Sisanya, pedagang kuliner dan buah akan masuk ke Perumda Pasar Jaya,” kata Parulian dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).

    Dia mengatakan sosialisasi sudah dilakukan kepada para pedagang sejak bulan lalu. Dia berharap proses relokasi berjalan lancar.

    “Kami melakukan sosialisasi dengan humanis sehingga para pedagang siap direlokasi ke lokasi-lokasi yang sudah kami tentukan,” ujarnya.

    Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murthadho, telah mengecek lahan relokasi di Jalan Raya Lenteng Agung Timur, RT 07/07, Lenteng Agung, Jagakarsa. Ali mengatakan relokasi dilakukan karena para pedagang saat ini akan terdampak pembangunan Taman ASEAN.

    “Relokasi dilakukan karena tempat mereka berdagang yang lama akan terdampak dari pembangunan Taman ASEAN,” ujar Ali.

    “Harapannya lokasi ini nantinya menjadi tempat ikonik Jakarta Selatan, karena akan terpusat seluruh pedagang hewan yang bisa memanjakan mata para pembeli,” ujarnya.

    Pembangunan Taman ASEAN dilakukan Pemprov DKI sebagai simbol Jakarta ibu kota ASEAN. Kantor ASEAN memang berada di Jakarta.

    (bel/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Keluarga Korban Kecelakaan di Lenteng Agung Kecewa Pihak Perusahaan Tak Minta Maaf
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Juli 2025

    Keluarga Korban Kecelakaan di Lenteng Agung Kecewa Pihak Perusahaan Tak Minta Maaf Megapolitan 15 Juli 2025

    Keluarga Korban Kecelakaan di Lenteng Agung Kecewa Pihak Perusahaan Tak Minta Maaf
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Keluarga korban
    kecelakaan
    truk molen di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ucu Julaeha (61), mengaku kecewa dan tidak puas setelah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan dari truk molen tersebut.
    “Kami kecewa, karena rasa empati mereka ke keluarga korban tidak ada sama sekali,” kata Gardhika, anak korban, kepada
    Kompas.com
    , Selasa (15/7/2025).
    Menurut Gardhika, pihak perusahaan langsung menawarkan uang ganti rugi sebesar Rp 40 juta saat proses mediasi.
    “Mereka ketemu dengan keluarga korban saja tanpa mengucapkan minta maaf ataupun berbelasungkawa, langsung mau menyelesaikan dengan uang dan tutup perkara,” ungkapnya.
    Gardhika menegaskan bahwa sejak awal keluarganya tidak membahas soal uang ganti rugi.
    Yang mereka harapkan hanyalah tanggung jawab dari pihak perusahaan pemilik truk.
    “Pihak keluarga belum membicarakan soal ganti rugi, karena pada mediasi awal mereka menemui kita tanpa meminta maaf,” kata Gardhika.
    Bahkan, sebelumnya salah satu perusahaan yang turut terlibat sempat membantah bahwa Ucu terseret sejauh 100 meter sebagaimana yang disebutkan Gardhika.
    Padahal, kata Gardhika, klaim tersebut berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian setelah terjadi kecelakaan.
    Saat ini, Gardhika tidak lagi terlalu memperhatikan tanggapan dari perusahaan lain yang turut terlibat karena perusahaan tersebut hanya bertindak sebagai penyedia karyawan
    outsourcing
    .
    Proses mediasi selanjutnya masih berlangsung bersama perusahaan pemilik truk. Mediasi lanjutan dijadwalkan berlangsung pada Rabu (16/7/2025) di Kantor Peradi Bersatu, Jakarta Pusat.
    Jika proses mediasi tidak membuahkan hasil yang diharapkan, Gardhika bersama kuasa hukum ibunya siap untuk membawa perkara ini ke jalur hukum.
    Ia tidak mau perusahaan menutup perkara begitu saja dengan kompensasi saat ibunya sudah tidak bisa berjalan lagi.
    “Korban kehilangan kedua kakinya karena kelalaian fatal, sehingga pelaku dan pihak yang seharusnya bertanggung jawab, tidak bisa cuci tangan begitu saja,” tegas Gardhika.
    Sebelumnya diberitakan, seorang wanita bernama Ucu Julaeha (61) mengalami kecelakaan di depan Toko Buku Leksika, Jalan Lenteng Agung Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Senin (19/5/2025).
    Ia tersenggol sebuah truk mixer kemudian terjatuh. Kaki dan sepeda motornya tersangkut di kolong truk dan ia terseret sejauh 100 meter.
    “Saya merasa diseruduk oleh truk molen dari belakang, lalu motor saya oleng dan tidak bisa dikendalikan, kemudian saya jatuh,” ungkap Ucu dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).
    Akibatnya, Ucu harus kehilangan kedua kakinya. Malam itu juga, kaki Ucu diamputasi.
    Anaknya, Gardhika, terus mengupayakan keadilan untuknya. Melalui media sosial instagramnya, Gardhika membagikan cerita Ucu.
    Ia mengajak warganet untuk ikut mengawal kasus ini agar pihak perusahaan dapat mempertanggung jawabkan kejadian ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosialisasi relokasi pedagang Pasar Barito dilaksanakan pekan ini

    Sosialisasi relokasi pedagang Pasar Barito dilaksanakan pekan ini

    Jakarta (ANTARA) – Sosialisasi relokasi pedagang Pasar Barito untuk pembangunan taman ASEAN, Jakarta Selatan sebagai ikon kota Jakarta dilaksanakan pada pekan ini.

    “Kita akan lakukan pada pekan ini setelah lokasi penggantinya tersedia,” kata Camat Kebayoran Baru, Achmad Basyaruddin saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Sosialisasi itu terkait penyampaian rencana revitalisasi taman dan lokasi pengganti untuk para pedagang, sehingga diharapkan ada kesepakatan antara pemerintah dan pedagang serta menemukan solusi yang terbaik.

    “Tugas kami melakukan sosialisasi terkait rencana relokasi,” ujarnya.

    Adapun saat ini pihaknya masih proses penentuan lokasi pengganti oleh tim dari Pemkot Jakarta Selatan dan juga berdiskusi dengan dinas terkait.

    Pasar Barito sebelumnya direnovasi dan beroperasi kembali pada 13 Oktober 2023.

    Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner.

    Sejumlah pedagang hewan di Pasar Barito, Jakarta Selatan menolak relokasi untuk pembangunan Taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    Kemudian, pedagang hewan menilai kawasan Barito menjadi tempat edukasi dan ikon bagi wilayah Jakarta Selatan yang telah dikenal banyak orang.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akan merelokasi pedagang burung Barito imbas penyatuan taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    Pedagang burung Barito direncanakan akan dipindah ke wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Juli 2025

    Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya? Megapolitan 5 Juli 2025

    Pramono Ngotot Bakal Tetap Relokasi Pedagang Pasar Barito, Apa Alasannya?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah pedagang burung di
    Pasar Barito
    ,
    Jakarta
    Selatan, akan direlokasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Relokasi ini dilakukan untuk mendukung kelancaran pembangunan kawasan Taman ASEAN.
    Namun, rencana ini mendapat penolakan dari sejumlah pedagang. Mereka menolak dipindahkan karena khawatir kehilangan pelanggan dan keberlangsungan usaha mereka.
    Meski ada penolakan, Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    memastikan relokasi tetap akan dilakukan demi kelancaran pembangunan Taman ASEAN.
    “Untuk menggabungkan tiga taman tadi bahwa itu Lauser, Ayodya, dan juga Langsat, ya memang harus ada. Dan memang itu milik pemerintah Jakarta, dan harus dibersihkan,” ujar
    Pramono
    saat diwawancarai di kawasan Kebayoran,
    Jakarta Selatan
    , Sabtu (4/7/2025).
    Pramono mengatakan telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk melakukan pendekatan dan negosiasi kepada para pedagang agar bersedia direlokasi.
    Ia juga meminta agar para pedagang diberikan pilihan lokasi pengganti yang memungkinkan mereka tetap berjualan.
    “Ditawarkan alternatif mereka dipindahkan di mana, supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu,” tegas Pramono.
    Adapun pedagang Pasar Barito akan dipindahkan ke wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran.
    Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M. Anwar, mengatakan bahwa pada hari Selasa (1/7.2025), ia bersama jajarannya bersepeda ke Kelurahan Lenteng Agung untuk meninjau kesiapan relokasi pedagang burung dari Pasar Barito.
    Pembangunan Taman ASEAN diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas yakni sebagai Ibu Kota ASEAN karena gedung ASEAN berada di kawasan tersebut.
    “Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” kata Anwar, di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
    Taman ASEAN yang dimaksud merupakan proyek penggabungan tiga taman di wilayah Blok M, yakni Taman Lauser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat. Untuk merealisasikan proyek tersebut, kawasan Pasar Barito—yang berada di sekitar taman—perlu ditertibkan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pram tegaskan pedagang Pasar Barito harus direlokasi untuk Taman ASEAN

    Pram tegaskan pedagang Pasar Barito harus direlokasi untuk Taman ASEAN

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan, bahwa pedagang hewan di Pasar Barito yang berada di Jakarta Selatan harus tetap direlokasi untuk pembangunan Taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    “Memang harus ada (relokasi), dan memang itu milik Pemerintah DKI Jakarta, dan harus dibersihkan,” kata Pramono di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu.

    Pramono menyebut, relokasi tersebut dalam rangka percepatan menyatukan tiga taman, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.

    “Untuk menggabungkan tiga taman tadi bahwa itu Leuser, Ayodya dan juga Langsat, ya memang harus ada relokasi,” ucap Pramono.

    Dia mengaku sudah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar untuk bernegosiasi dengan para pedagang terkait relokasi tersebut.

    Lalu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan juga telah menawarkan beragam alternatif agar para pedagang bisa tetap berjualan dan tidak merasa dirugikan.

    “Ya dilakukan negosiasi, duduk bersama, ditawarkan alternatif mereka dipindahkan di mana, supaya mereka tetap bisa menjual burung tetapi tidak di tempat itu,” kata Pramono.

    Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) merelokasi pedagang burung Barito imbas penyatuan Taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    “Hari ini saya bersama jajaran bersepeda ke Kelurahan Lenteng Agung guna kesiapan untuk relokasi pedagang burung yang ada di Barito,” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M Anwar di Jakarta, Selasa (1/7).

    Pembangunan Taman ASEAN diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas yakni sebagai Ibu Kota ASEAN karena gedung ASEAN berada di kawasan tersebut.

    Nantinya, Taman ASEAN memiliki fasilitas baik seperti toilet hingga penyediaan lintasan lari (jogging track) yang nantinya bisa memberikan manfaat secara maksimal bagi pengunjung.

    Rencana taman ini akan beroperasi 24 jam dan pembenahan dilakukan bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaksel nilai pentingnya bangun embung untuk atasi banjir di Jagakarsa

    Jaksel nilai pentingnya bangun embung untuk atasi banjir di Jagakarsa

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menilai pentingnya pembangunan embung untuk mengatasi banjir di wilayah Kecamatan Jagakarsa dan Pesanggrahan.

    “Saya mau mengajukan kepada pimpinan agar ada pembuatan tempat penampungan air yang bermanfaat mengatasi permasalahan banjir seperti embung,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar saat meninjau lokasi banjir di Jakarta, Jumat.

    Anwar mengatakan, di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, ada lahan yang menjadi aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seluas 2,9 hektare.

    Kemudian, lanjut dia, warga juga menyampaikan aspirasi terkait perlunya pembuatan sodetan di Kali Uangan segmentasi Saluran Penghubung Rengas di Kelurahan Bintaro.

    “Sodetan ini dinilai dapat membuat air semakin lancar dan tidak meluap apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” katanya.

    Lalu, dia menambahkan, saat melakukan blusukan ke Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, juga diketahui ada lahan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta seluas 9.000 meter persegi (M2) yang potensial dijadikan embung atau waduk.

    “Perlu pembuatan sistem pencegahan banjir yang cukup besar seperti waduk atau embung di kawasan sini,” ungkapnya.

    Diharapkan dengan dengan dilakukan peninjauan bersama seluruh unsur terkait, membuat warga semakin nyaman atas kehadiran pemerintah dalam menjawab semua permasalahan di lingkungannya.

    “Melalui kolaborasi bersama seluruh pihak, saya targetkan seluruh pembangunan fasilitas pengendalian banjir di Jakarta Selatan akan terbangun dalam waktu dekat,” katanya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pedagang nilai Pasar Barito jadi tempat edukasi dan ikon Jaksel

    Pedagang nilai Pasar Barito jadi tempat edukasi dan ikon Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Pedagang hewan menilai kawasan Barito menjadi tempat edukasi dan ikon bagi wilayah Jakarta Selatan yang telah dikenal banyak orang.

    “Barito itu kan udah ikon Jakarta Selatan. Orang luar negeri juga sudah pada tahu,” kata Ketua pedagang Barito, Lardi saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Lardi mengatakan itu terkait adanya wacana relokasi pedagang Barito yang akan dipindah ke Jagakarsa sebagai upaya penyatuan tiga taman, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat dan Taman Leuser.

    Dia menambahkan edukasi tersebut yakni Pasar Hewan Barito yang bisa dijadikan kebun binatang mini (mini zoo) bagi para pelajar.

    Lebih lanjut, para pelajar ini bisa mengenal beragam jenis hewan yang ada, sehingga diharapkan bisa mendapatkan pengalaman langsung.

    “Di sini tuh kayak mini zoo sebenarnya, ada anak sekolah dibawa ke sini jadi sebenarnya kalau diambil segi positifnya juga banyak,” tambahnya.

    Tercatat sebanyak 137 kios di Pasar Barito yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akan merelokasi pedagang burung Barito imbas penyatuan taman ASEAN yang direncanakan menjadi salah satu ikon Jakarta.

    Pedagang burung Barito direncanakan akan dipindah ke wilayah Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa dan Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran.

    Nantinya, taman ASEAN memiliki fasilitas baik seperti toilet hingga penyediaan lintasan lari (jogging track) yang nantinya bisa memberikan manfaat secara maksimal bagi pengunjung.

    Rencana taman ini akan beroperasi 24 jam dan pembenahan dilakukan bukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hilang Jabatan Wakil Ketua DPRD Banten Buntut Memo Titip Siswa SPMB

    Hilang Jabatan Wakil Ketua DPRD Banten Buntut Memo Titip Siswa SPMB

    Jakarta

    Ulah Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Budi Prajogo terkait kasus memo titip siswa pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA Negeri di Kota Cilegon berbuntut panjang. Budi Prajogo kini dicopot dari jabatannya tersebut.

    Memo tersebut viral di media sosial (medsos). Dalam unggahan viral, terlihat dalam lembar SPMB online terdapat tulisan ‘Memo mohon dibantu dan ditindaklanjuti’.

    Selain itu, tertulis jabatan, nama lengkap, tanda tangan dari Budi Prajogo. Tak hanya itu, terdapat cap resmi DPRD Provinsi Banten. Dilampirkan juga kartu nama dari Budi yang berasal dari Fraksi PKS tersebut.

    Budi Pragojo Minta Maaf

    Budi Prajogo sendiri sudah memberikan klarifikasi terkait memo viral itu. Dia menyebut memo tersebut dibuat oleh salah satu staf di DPRD Banten dan diminta untuk ditandatangani. Ia menyebut staf tersebut menceritakan bahwa siswa yang akan dibantu berasal dari keluarga tidak mampu.

    “Staf datang ke saya minta tanda tangan saja, sementara stempel dan foto itu staf yang lakuin. Saya tidak tahu soal stempel itu, dan saya juga tidak kenal dengan siswa maupun keluarganya, hanya dengar dari staf saja,” kata Budi, Sabtu (28/6/2025).

    Ia mengaku membantu ala kadarnya tanpa intervensi maupun komunikasi dengan pihak sekolah di Kota Serang tersebut.

    “Adapun diterima tidaknya, saya serahkan semua kepada pihak sekolah tanpa ada intervensi apa pun,” katanya.

    Diketahui, nama siswa yang berada di memo Budi ini tidak masuk dalam SPMB 2025/2026 di sekolah yang dituju. Siswa itu tergeser oleh siswa lainnya pada mekanisme jalur domisili pada SPMB yang memperhatikan nilai rapor.

    Meski begitu, Budi mengakui bahwa tindakannya yang dilakukan adalah sebuah kesalahan. Ia menyesal, dan akan menjadikan kegaduhan ini sebagai bahan pembelajaran.

    “Saya meminta maaf kepada seluruh pihak atas kegaduhan ini,” ucapnya.

    “Saya tidak kenal anak maupun orang tua. Dan saya tidak pernah menghubungi kepala sekolah untuk memberikan tekanan,” ucapnya.

    Wakil Ketua DPRD Banten Dicopot

    Foto: Tangkapan layar viral

    Budi Prajogo dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD usai ramai soal memo titip siswa pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA di Kota Cilegon. DPW PKS Banten menyampaikan permintaan maaf atas kasus tersebut.

    “Terkait dengan kondisi yang sudah, maka Fraksi PKS, DPRD Provinsi Banten, memutuskan untuk me-rolling jabatan pimpinan DPRD, dan yang semula Pak Budi Prajogo digantikan oleh Bapak Imron Rosadi sebagai Wakil Ketua DPRD,” ucap Ketua DPW PKS Banten Gembong R Sumedi, Selasa (1/7).

    “DPW PKS 2019 mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat yang mungkin terasa terganggu, terasa tersinggung dengan hal yang dilakukan salah satu anggota dewan, yang berasal dari PKS, yaitu Pak Budi,” sambungnya.

    Saat ini, Imron menjabat anggota Komisi V DPRD Banten. Imron juga menjabat Ketua Dewan Syariah Wilayah Banten.

    PKS Banten menekankan konsisten dan berkomitmen mendukung program-program Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.

    “Termasuk dalam program sekolah gratis, jadi PKS sebagai partai pendukung utama Andra Soni dan Dimyati tetap konsisten dan komitmen untuk mendukung dan menyukseskan program Gubernur dan Wakil Gubernur,” ujarnya.

    Menurut Gembong, Budi siap menerima konsekuensi dari tindakan tersebut. Gembong mengucap terima kasih kepada masyarakat yang telah memberi perhatian.

    “Kami ingin berterima kasih juga atas perhatian dari masyarakat yang begitu memberikan perhatian,” ujarnya.

    Kemendikdasmen Tegaskan Tak Ada Jalur Rekomendasi

    Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

    Wakil Menteri Dikdasmen Fajar Riza Ul Haq menanggapi viral memo titip siswa dalam seleksi SPMB salah satu SMA Negeri di Kota Cilegon, Banten oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Budi Prajogo. Fajar menegaskan SPMB tidak ada jalur rekomendasi.

    “Ya memang peraturannya begitu (tidak boleh mengirim surat rekomendasi). Jalurnya hanya 4, domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Tidak ada jalur rekomendasi,” kata Fajar kepada wartawan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (30/6).

    Fajar mengatakan mengikuti pemberitaan tersebut. Dia menekankan SPMB hanya ada empat jalur yaitu domisili, afirmasi, prestasi dan mutasi.

    “Saya mengikuti pemberitaan tersebut, kan beliau juga sudah minta maaf ya. Jadi secara umum kalau kita lihat evaluasi, per hari ini itu tidak ada masalah yang serius sebenarnya,” ucapnya.

    Dia juga mendengar isu jual beli kursi SPMB di Bandung. Namun setelah dilakukan pengecekan hal itu tidak benar.

    “Mungkin rumor itu berkembang sebagai tanda pengingat supaya orang lebih aware, lebih waspada tidak melakukan tindakan itu. Dan saya sudah ngecek ke beberapa daerah, alhamdulillah sih tidak ada kendala yang berarti dan banyak sekolah yang sudah selesai mengumumkan SPMB-nya tinggal masalah daftar ulang,” terangnya.

    Halaman 2 dari 3

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini