Perempuan Tewas dalam Kebakaran di Jagakarsa, Diduga Sedang Tidur
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Korban tewas dalam
kebakaran
yang menghanguskan lapak rongsok dan kontrakan di Jalan Kancil I, RT 014 RW 02, Lenteng Agung, Jagakarsa,
Jakarta
Selatan, Minggu (27/7/2025), diduga sedang tertidur saat api membesar.
Sugandi (52), pemilik lapak barang bekas, mengaku tengah berada di kampung halamannya di Cikarang saat kebakaran terjadi.
“Ya, katanya (korban sedang tidur). Sebab saya lagi enggak di lokasi. Saya di kampung. Pas pulang kampung tadi subuh. Katanya kejadiannya jam 09.00 WIB,” ujar Sugandi saat ditemui di lokasi.
Menurut penuturan warga dan karyawan lapaknya, korban diduga tertidur di dalam kamar ketika api mulai membesar. Ia pun tidak bisa menyelamatkan diri.
“Sempet enggak percaya aku (korban) dilibas api. Enggak bisa kabur, katanya,” tambah Sugandi.
Ada tiga orang di lokasi saat kebakaran, termasuk dua karyawannya dan korban.
“Satu lagi itu istrinya itu tukang gerobak (korban) yang meninggal itu. Posisi lagi tidur, katanya. Eggak ketolong, kejebak api,” kata dia.
Sugandi mendapat kabar kebakaran dari keponakannya sekitar pukul 09.00 WIB. Ia langsung kembali ke lokasi dan mendapati lapak miliknya telah habis dilalap si jago merah.
“Begitu diberi kabar kebakaran, langsung balik sini lagi aku. Sampai sini sudah hangus. Sudah enggak ada yang tersisa,” jelasnya.
Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting dari kabel lapak yang dipasang secara sembarangan.
“Katanya sihdari listrik. Biasanya kan kabel pendek-pendek. Itu biasanya kabel dipasang sembrono. Kayaknya faktor kelupaan,” ucapnya.
Sugandi menyebut kerugian materi yang ia alami diperkirakan mencapai Rp 50 juta, terdiri dari tumpukan besi, kertas, dus, dan barang rongsokan lainnya yang habis terbakar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Lenteng Agung
-
/data/photo/2025/07/27/6885f02f7554f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perempuan Tewas dalam Kebakaran di Jagakarsa, Diduga Sedang Tidur Megapolitan 27 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/27/6885fc048c5d8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran di Jagakarsa Diduga akibat Korsleting dan Puntung Rokok Megapolitan 27 Juli 2025
Kebakaran di Jagakarsa Diduga akibat Korsleting dan Puntung Rokok
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Kebakaran
yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kancil I, RT 014 RW 02, Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa,
Jakarta
Selatan, Minggu (27/7/2025) pagi, diduga dipicu oleh korsleting dan puntung rokok.
Kebakaran itu menghanguskan tiga kontrakan dan lapak rongsok di lokasi.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, puing-puing bekas
kebakaran
tampak berserakan. Tiga petak kontrakan yang berada tepat di samping lapak rongsok juga turut terbakar.
Sisa-sisa kebakaran seperti pecahan kaca, timbangan rusak, dan tumpukan kertas gosong masih terlihat berserakan di antara puing bangunan.
Sugandi (52), pemilik lapak rongsok menduga, kebakaran dipicu instalasi listrik di area tersebut yang dipasang asal-asalan.
“Katanya sih dari listrik. Biasanya kan kabel pendek-pendek. Itu biasanya kabel dipasang sembrono. Kayaknya faktor kelupaan,” ujar Sugandi saat ditemui di lokasi.
Selain korsleting, kebakaran juga kemungkinan disebabkan oleh percikan api yang berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.
“Mungkin, mungkin aja bisa jadi dari rokok. Soalnya kan banyak yang suka nyelipin rokok sembarangan,” ucap dia.
Sementara, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) BPBD Jakarta Selatan, Sukendar, menyebut dugaan awal penyebab kebakaran adalah korsleting.
“Penyebab kebakaran diduga adanya korsleting,” kata Sukendar dalam keterangannya.
Diketahui, satu orang tewas dalam kebakaran ini. Sementara total kerugian materiil ditaksir mencapai sekitar Rp 100 juta.
Api pertama kali diketahui oleh warga yang curiga mendengar suara seperti air bocor dari toren.
Setelah dicek, ternyata api sudah membesar dan melahap bagian dalam bangunan.
Saat itu sebagian besar penghuni lapak sedang keluar mencari barang rongsokan, hanya menyisakan tiga orang di lokasi.
“Api mulai terlihat sekitar pukul 09.00 WIB. Pemadaman berlangsung selama sekitar dua jam yakni selesai pukul 12.00 WIB,” kata Sukendar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/27/6885f02f7554f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Begini Penampakan Lapak Rongsok di Jagakarsa yang Ludes Terbakar Megapolitan 27 Juli 2025
Begini Penampakan Lapak Rongsok di Jagakarsa yang Ludes Terbakar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Kebakaran
melanda kontrakan dan lapak rongsok di kawasan padat penduduk di Jalan Kancil I RT 014 RW 02, Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa,
Jakarta
Selatan, Minggu (27/7/2025) pagi.
Satu orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, puing-puing bekas
kebakaran
tampak berserakan. Tiga petak kontrakan yang berada tepat di samping lapak rongsok juga turut terbakar.
Sisa-sisa kebakaran seperti pecahan kaca, timbangan rusak, dan tumpukan kertas gosong masih terlihat berserakan di antara puing bangunan.
Sejumlah warga terlihat memadati lokasi kebakaran untuk melihat kondisi kontrakan yang terbakar.
Sementara itu, petugas PLN tengah memperbaiki kabel pada tiang listrik di sekitar lokasi.
Diketahui, kebakaran tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik pada rumah-rumah warga sekitar lokasi.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda lapak rongsok dan rumah kontrakan di Jalan Kancil I RT 014 RW 02, Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik dan puntung rokok. Total kerugian materi ditaksir mencapai sekitar Rp 100 juta.
Sebanyak tiga petak rumah kontrakan dan satu lapak barang bekas terdampak dalam kejadian ini. Terdapat delapan orang korban, satu di antaranya meninggal dunia.
“Yang terdampak 3 petak rumah kontrakan dan satu lapak barang bekas, terdiri dari tujuh orang selamat, satu orang meninggal dunia,” kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) BPBD Jakarta Selatan Sukendar dalam keterangannya.
Api pertama kali diketahui oleh warga yang curiga mendengar suara seperti air bocor dari toren. Setelah dicek, ternyata api sudah membesar dan melahap bagian dalam bangunan.
Saat itu sebagian besar penghuni lapak sedang keluar mencari barang rongsokan, hanya menyisakan tiga orang di lokasi.
“Api mulai terlihat sekitar pukul 09.00 WIB. Pemadaman berlangsung selama sekitar dua jam yakni selesai pukul 12.00 WIB,” kata Sukendar.
Warga sempat berusaha memadamkan api sebelum petugas pemadam kebakaran tiba. Api dijinakkan sekitar pukul 12.00 WIB.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Rumah Roboh, Ada Garis Polisi
Jakarta –
Lapak rongsok dan rumah kontrakan yang terbakar di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, kini dipasang garis polisi. Garis berwarna kuning itu melintang di satu rumah menyambung ke rumah belakangnya yang terbakar.
Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (27/7/2025) puing-puing bekas kebakaran berserakan di sekitar lokasi. Tiga rumah kontrakan yang berdampingan dengan lapak rongsokan hangus dilalap api.
Atap ketiga rumah itu roboh menyisakan puing-puing dan tembok. Sedangkan lapak rongsokan sudah tampak rata, menyisakan pecahan botol kaca, timbangan yang rusak, hingga kertas yang sebagian terbakar.
Sementara itu asap dari puing-puing di lapak rongsokan masih terlihat di beberapa titik. Bau sangit masih menyeruak di sekitaran lokasi.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran ini menyebabkan satu orang tewas. Korban dibawa ke RS Polri, Jakarta Timur.
Sukendar mengatakan kebakaran berada di Jalan Kancil 1 RT 014 RW 02, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Korban diketahui seorang perempuan berusia 48 tahun. Kini jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sukendar menerangkan, kebakaran terjadi mulai pukul 09.00 WIB. Penghuni lapak saat itu sedang keluar mencari barang bekas.
Saksi kemudian meminta tolong ke warga setempat untuk memadamkan api dan menghubungi damkar. Kini damkar telah berhasil memadamkan api.
“Selesai pukul 12.03 WIB, kini situasi hijau,” kata dia.
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta.
(maa/maa)
-
/data/photo/2023/08/23/64e550395296c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kontrakan dan Lapak Rongsok di Jagakarsa Terbakar, 1 Orang Meninggal Megapolitan 27 Juli 2025
Kontrakan dan Lapak Rongsok di Jagakarsa Terbakar, 1 Orang Meninggal
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah rumah kontrakan dan lapak barang bekas terbakar di Jalan Kancil 1 RT 014/RW 02, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa,
Jakarta
Selatan, Minggu (27/7/2025).
Seorang perempuan berinisial ES (48) meninggal dunia akibat insiden ini.
“Satu orang meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati,” kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) BPBD Jakarta Selatan Sukendar dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari
Antara,
Minggu.
Sementara tujuh orang lainnya selamat dari peristiwa tersebut.
Peristiwa bermula pada pukul 09.00 WIB, saat para penghuni lapak berkeliling mencari barang bekas.
Kemudian, salah satu saksi mendengar percikan yang dikira berasal dari suara air toren.
“Ketika dilihat ternyata api sudah membesar pada bangunan rumah tinggal, kemudian saksi meminta tolong ke warga setempat untuk memadamkan api dan segera menghubungi Damkar,” kata Sukendar.
Petugas Suku Dinas Penanggulangan
Kebakaran
dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan tiba di lokasi pukul 09.50 WIB.
“Pemadaman berlangsung selama sekitar dua jam yakni selesai pukul 12.00 WIB,” ujar dia.
Sebanyak tiga petak rumah kontrakan dengan satu jiwa serta satu lapak barang bekas dengan delapan jiwa terdampak dari
kebakaran
tersebut.
Dugaan penyebab kebakaran yakni korsleting listrik dengan kerugian sebesar Rp100 juta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3276228/original/053675700_1603445464-fire-flames-black-background.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Kebakaran di Lenteng Agung Tewaskan 1 Wanita, Diduga karena Korsleting Listrik – Page 3
Kebakaran menghanguskan tiga petak rumah kontrakan yang ditinggali 1 kepala keluarga (KK) atau 1 jiwa serta satu lapak barang bekas yang dihuni delapan jiwa.
“Penanganan kebakaran selesai ditangani oleh 22 unit Disgulkarmat, P2B BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personel Koramil,” kata Yohan.
Sementara itu, kebakaran diakibatkan oleh arus pendek listrik (korsleting listrik). Sejauh ini, kata Yohan tak ada warga terdampak yang mengungsi imbas kebakaran tersebut.
“Estimasi kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp100 juta,” ujarnya.
-

Satu orang meninggal dunia akibat kebakaran di Jagakarsa
Jakarta (ANTARA) – Satu orang perempuan berinisial ES (48) meninggal dunia akibat kebakaran di Jalan Kancil 1 RT 014/RW 02, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu pagi.
“Satu orang meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati,” kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) BPBD Jakarta Selatan Sukendar dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Sukendar mengatakan selain satu orang meninggal, sebanyak tujuh orang lainnya selamat dari peristiwa tersebut.
Ia menjelaskan kronologi peristiwa kebakaran di mana pada pukul 09.00 WIB, para penghuni lapak berkeliling mencari barang bekas.
Kemudian, salah satu saksi mendengar percikan yang dikira berasal dari suara air toren.
“Ketika dilihat ternyata api sudah membesar pada bangunan rumah tinggal, kemudian saksi meminta tolong ke warga setempat untuk memadamkan api dan segera menghubungi Damkar,” jelasnya.
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan tiba di lokasi pukul 09.50 WIB.
“Pemadaman berlangsung selama sekitar dua jam yakni selesai pukul 12.00 WIB,” ujarnya.
Tiga petak rumah kontrakan dengan satu jiwa dan satu lapak barang bekas dengan delapan jiwa terdampak dari kebakaran tersebut.
Dugaan penyebab kebakaran yakni korsleting listrik dengan kerugian sebesar Rp100 juta.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Beras Oplosan-Minyak Menyusut, Prabowo Murka: Kejar yang Bandel Itu!
Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto mengungkap saat ini sedang terjadi penyimpangan pada distribusi sejumlah komoditas pangan di Indonesia. Pertama, kasus beras oplosan yang merugikan masyarakat hingga mencapai Rp 100 triliun/tahun.
Kasus beras ini bukan hanya mengoplos, Prabowo menyebut pengusaha dengan berani melabelkan kualitas premium pada beras berkualitas biasa. Masalah ini juga sedang di negara tetangga, Malaysia.
“Beras biasa, ganti aja stempel premium, tapi ini terjadi di banyak negara, di Malaysia lagi heboh juga. Tapi ini harus kita tertibkan. Karena saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, beliau waktu menjadi Menteri Pertanian dulu sudah ditindak, muncul lagi muncul lagi mencoba-coba,” kata dia dalam Peluncuran 80.000 Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).
Dia pun meminta Kapolri hingga Jaksa Agung untuk mengusut tuntas masalah tersebut, sehingga kerugian masyarakat tidak terjadi lagi.
“Kapolri, Jaksa Agung tolong dikejar yang bandel-bandel itu ya, biar masuk yang Rp 100 triliun itu setiap tahun, nakal,” tegasnya.
Kasus pada beras juga terjadi pengurangan takaran. Tak hanya beras, Prabowo mengatakan sebelumnya minyak goreng juga dikurangi takarannya.
“Minyak goreng ya botol dikurangi 10% 20%. Besar loh, 20% dari sekian juta ton. Ini dari sekian juta ton juga beras diambil seperti ini,” ungkapnya.
Dengan berbagai kasus tersebut, Prabowo menyadari banyak anomali yang terjadi saat ini dan harus diselesaikan secara cepat. Ia meyakini teknologi di Indonesia telah mumpuni untuk mengusut tuntas masalah ini.
“Negara kita sangat kaya. Anomali-anomali ini sekarang bisa kita cepat kita lacak, laboratorium untuk memeriksa mutu daripada beras, pangan dan sebagainya sudah banyak di daerah-daerah. Kecerdasan buatan juga sudah tersedia, bisa cepat kita lacak permainan-permainan itu,” tuturnya.
Presiden Prabowo meluncurkan 80 ribu koperasi desa/kelurahan merah putih Foto: Dok. detikcom
Sebagai informasi, belakangan ini memang ramai informasi 212 merek beras dioplos, mengurangi takaran kemasan, hingga pelanggaran mutu-kualitas beras. Kasus ini menyeret perusahaan-perusahaan beras besar yang telah diperiksa oleh Satgas Pangan Polri.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan telah mengimbau produsen beras dari 212 merek menurunkan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Permintaan ini sebagai tindaklanjut temuan beras oplosan, pelanggaran takaran, mutu hingga kualitas beras.
Selain menurunkan harga sebagai bentuk tanggungjawab, Amran juga meminta produsen beras membenahi kualitas beras yang diedarkan. Jadi jangan sampai masyarakat membeli beras harga premium, ternyata isinya kualitas medium.
“Kami imbau turunkan harga di bawah HET. Tapi bukan saja HET, harus (perbaikan) kualitas. Jadi menjual barang, katakanlah premium, harus kualitasnya premium, itu tidak boleh ditawar. Kalau dia medium, (isinya harus) medium. Karena nanti kita mengecek secara rutin dan berkala,” kata Amran ditemui di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025).
Sementara kasus minyak goreng yang dikurangi takarannya terjadi pada Minyakita. Kasus ini juga diungkap oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Penemuan terjadi ketika melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2025). Temuannya, Minyakita yang harusnya dijual 1 liter, namun hanya 750 hingga 800 mililiter (ML).
Minyak tersebut diproduksi oleh PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari. Dalam sidak itu, pedagang juga menjual Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), seharusnya Rp 15.700/liter, tetapi dijual Rp 18.000/liter.
“Kami menemukan pelanggaran. Minyakita dijual di atas HET, dari seharusnya Rp 15.700 menjadi Rp 18.000. Selain itu, volumenya tidak sesuai, seharusnya 1 liter tetapi hanya 750 hingga 800 mililiter. Ini adalah bentuk kecurangan yang merugikan rakyat, terutama di bulan Ramadan, saat kebutuhan bahan pokok meningkat,” ujar Amran.
Tonton juga video “Ultimatum Prabowo ke Penggiling Padi Nakal: Tak Tertib, Saya Sita” di sini:
(ada/fdl)

