kab/kota: Lebak Bulus

  • Putaran Balik di Bawah Flyover Slipi Ditutup Rabu Malam untuk Urai Kemacetan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Putaran Balik di Bawah Flyover Slipi Ditutup Rabu Malam untuk Urai Kemacetan Megapolitan 24 September 2025

    Putaran Balik di Bawah Flyover Slipi Ditutup Rabu Malam untuk Urai Kemacetan
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada Rabu (24/9/2025) malam guna mengurai kemacetan yang terjadi di jalur utama.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, petugas lalu lintas menutup putaran balik di bawah
    flyover
    Slipi dengan motor dinas untuk menghalangi akses kendaraan roda empat yang hendak berputar balik.
    “Iya, mobil dialihkan putar baliknya di Tomang,” kata Richo, salah satu petugas Satlantas Polda Metro Jaya kepada
    Kompas.com
    , Rabu.
    Penutupan putaran balik Slipi menuju Semanggi cukup efektif mengurangi kepadatan lalu lintas dari arah Gedung DPR RI ke arah Grogol.
    “Soalnya kan ini salah satu macetnya juga karena kepadatan di U-turn, akhirnya manjang sampai ke Jalan Gatot Subroto,” ucap Richo.
    Meski demikian, arus lalu lintas masih tersendat akibat padatnya kendaraan yang ingin berbelok ke kanan menuju Jalan K.S. Tubun dari persimpangan Slipi Petamburan.
    Sementara itu, kendaraan roda dua tetap bisa berputar balik dengan menyelip di antara motor polisi yang diparkir untuk menutup akses.
    Sejumlah pengemudi ojek
    online
    pun terlihat berhenti di sekitar area putaran balik menunggu penumpang dari bus Transjakarta.
    Meski rekayasa lalu lintas dianggap membantu sebagian pengendara, tidak sedikit yang mengeluhkan pengalihan tersebut.
    Wandi (46), sopir truk yang terjebak macet sejak dari Lebak Bulus, mengaku harus menempuh jarak lebih jauh karena putaran balik Slipi ditutup.
    “Ini kan tinggal muter balik doang. Tapi kalau katanya disuruh ke Tomang, nanti dari Tomang balik ke sini nya macet lagi, bisa dua jam lagi malahan,” kata Wandi kepada
    Kompas.com.
    Ia pun menyiapkan diri menghadapi macet hingga larut malam.
    “Kalau begini mah bisa-bisa sampai tengah malam saya di jalan cuma kena macet doang,” ucapnya sambil menunggu lampu merah.
    Kemacetan ini tidak lepas dari penutupan sementara sejumlah Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta.
    Melalui akun X resmi @
    TMCPoldaMetro
    , Ditlantas Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa penutupan gerbang tol Slipi 2, Pejompongan, Semanggi 1, Kuningan 1, serta Slipi arah Tomang oleh Jasa Marga menjadi pemicu utama kepadatan.

    Imbas penutupan gerbang tol mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu dimohon kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan tetap berhati-hati
    ,” tulis TMC Polda Metro.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak Muda Ternyata Tetap Bisa Terkena Diabetes, Begini Cara Cegahnya

    Anak Muda Ternyata Tetap Bisa Terkena Diabetes, Begini Cara Cegahnya

    Jakarta

    Penyakit diabetes tidak hanya mampu menyerang mereka yang sudah memasuki usia tua saja. Namun anak muda juga memiliki potensi yang sama untuk menderita penyakit diabetes.

    Terserangnya anak muda terhadap penyakit diabetes tidak terlepas dari sejumlah kebiasaan yang kerap dilakukan seperti minum kopi susu kekinian, matcha, dan minuman manis lainnya.

    Kebiasaan itu mampu meningkatkan kadar gula darah secara perlahan. Jika dibiarkan, hal ini bisa menjadi awal dari prediabetes yang berpotensi berkembang menjadi diabetes tipe 2.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Tangerang dr. Luse, Sp.PD-KEMD, FINASIM menjelaskan usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes. Kadar gula darah puasa sudah berkisar 100-125 mg/dL, yang normalnya berada di kisaran 70-90 mg/dL.

    “Mereka yang menderita diabetes, kadar gula darah puasa bisa mencapai ≥ 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar dan lelah, sering buang air kecil, sering haus dan mulut kering, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, penglihatan kabur, kesemutan di tangan dan kaki,” kata dr. Lusa dalam keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).

    “Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau resistensi insulin, di mana insulin tidak bekerja optimal, membuat kadar glukosa dalam darah tinggi dan mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah besar dan kecil, serta sistem saraf, sehingga makanan tidak bisa diubah menjadi energi,” tambahnya.

    Namun, sebagian besar diabetes tidak bergejala, sehingga penting sekali mendeteksi dini tanpa menunggu gejala-gejala di atas timbul.

    Dia mengatakan pengecekan gula darah juga sangat penting terutama bagi mereka yang berusia 45 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, riwayat diabetes saat hamil, dan melahirkan anak dengan berat badan lebih dari 4 kg.

    Pengecekan gula darah juga diperlukan untuk mereka yang memiliki faktor risiko diabetes lainnya seperti riwayat keluarga diabetes, tekanan darah tinggi, atau kadar kolesterol tinggi.

    Pemeriksaan gula darah bisa dilakukan secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Tangerang, termasuk skrining risiko prediabetes atau diabetes dengan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dokter, manajemen diabetes menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Kuningan, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan, hubungi call center 150770 atau akses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Lewat aplikasi MyCare, gaya hidup sehat dapat dipantau melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, jumlah langkah kaki, kalori terbakar, dan BMI. Dapatkan juga informasi kesehatan dan promo layanan melalui fitur Health Articles & Tips.

    (anl/ega)

  • Resmi! Uji Coba Gratis Tol Fatmawati Diperpanjang hingga Oktober

    Resmi! Uji Coba Gratis Tol Fatmawati Diperpanjang hingga Oktober

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Jakarta mengumumkan akan memperpanjang periode uji coba pembukaan gratis Gerbang Tol Fatmawati 2 hingga akhir Oktober 2025. Hal itu dilakukan guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sepanjang Jalan TB Simatupang dan arteri R.A. Kartini.

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjelaskan keputusan memperpanjang periode uji coba itu dilakukan lantaran pada tahap pertama, rekayasa lalu lintas tersebut diklaim berhasil memecah kepadatan di sepanjang Jalan TB Simatupang.

    “Ini [pembukaan gerbang tol] bisa dilanjutkan sampai akhir Oktober karena terbukti mampu mengurangi kemacetan,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (22/9/2025).

    Pada saat yang sama, Pramono turut merilis data hasil evaluasi uji coba pada 15–19 September 2025, tercatat volume kendaraan yang masuk melalui kanalisasi Gerbang Tol Fatmawati 2 mencapai 3.052 kendaraan, atau rata-rata 610 kendaraan per hari.

    Perbandingan data sebelum dan sesudah uji coba menunjukkan hasil positif. Pada periode 25–29 Agustus 2025, volume lalu lintas rata-rata pada jam puncak di Jalan R.A. Kartini mencapai 3.774,81 Satuan Mobil Penumpang per jam (smp/jam). Namun, selama uji coba, angka itu turun menjadi 3.127,44 smp/jam, atau menurun 17,15%.

    Selain itu, hasil analisis juga mencatat kapasitas ruas Jalan R.A. Kartini meningkat 26%. Nilai volume per kapasitas (VC ratio) turun 21,4%. Diikuti kecepatan rata-rata jaringan jalan naik 15,92%.

    Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mencatat secara keseluruhan, kinerja lalu lintas di kawasan TB Simatupang–R.A. Kartini selama periode uji coba pembukaan GT Fatmawati 2 secara gratis meningkat 18,65%.

    “Pembukaan akses gratis di Gerbang Tol Fatmawati 2 terbukti memberikan dampak nyata terhadap kelancaran lalu lintas,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Kepala Regional Jakarta PT HK, Untung Joko Ristyono menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pembukaan satu lajur tersebut sejak Senin (15/9/2025) hingga Jumat (19/9/2025) pukul 17.00 – 20.00 WIB. 

    “Dalam mendukung program tersebut, Hutama Karya memberlakukan pengaturan lalu lintas di ruas tol JORR-S, tepatnya di Gerbang Tol (GT) Fatmawati 2,” jelasnya.

    Adapun, satu lajur paling kiri dibuka dengan tambahan pengamanan menggunakan rubber cone sepanjang kurang lebih 900 meter hingga Exit Lebak Bulus/Pondok Indah, yang diperuntukkan bagi kendaraan yang masuk dari arteri Fatmawati dengan tujuan Lebak Bulus/Pondok Indah. 

    Sementara itu, untuk kendaraan Golongan 2, 3, 4, dan 5 diarahkan melalui jalan arteri ke Gerbang Tol Ciputat 2.

  • Gerbang Tol Fatmawati Gratis Ampuh Urai Macet, Lanjut sampai Oktober

    Gerbang Tol Fatmawati Gratis Ampuh Urai Macet, Lanjut sampai Oktober

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk memperpanjang uji coba pembukaan gerbang tol Fatmawati 2 secara gratis hingga akhir Oktober 2025. Sebab, uji coba tersebut dinilai ampuh mengurai kemacetan di kawasan tersebut.

    Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar Jalan TB Simatupang sampai Jalan RA Kartini, Jakarta Selatan. Salah satunya adalah pembukaan lajur paling kiri gratis dari Gerbang Tol Fatmawati sampai Lebak Bulus.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memutuskan untuk memperpanjang rekayasa lalu lintas tersebut. Menurut Pramono, uji coba itu dinilai menunjukkan hasil positif.

    “Ini (pembukaan gerbang tol) bisa dilanjutkan sampai akhir Oktober karena terbukti mampu mengurangi kemacetan,” ujar Pramono dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (22/9/2025).

    Gerbang Tol Fatmawati 2 di Jalan R.A. Kartini kerap menjadi titik rawan macet, terutama pada jam sibuk. Selama masa uji coba, akses tol ini dibuka secara gratis bagi pengguna jalan, sehingga beban lalu lintas di ruas Jalan TB Simatupang dan arteri R.A. Kartini berkurang signifikan.

    “Pembukaan akses gratis di Gerbang Tol Fatmawati 2 terbukti memberikan dampak nyata terhadap kelancaran lalu lintas,” ungkap Pramono.

    Berdasarkan hasil evaluasi uji coba pada 15-19 September 2025, tercatat volume kendaraan yang masuk melalui kanalisasi Gerbang Tol Fatmawati 2 mencapai 3.052 kendaraan, atau rata-rata 610 kendaraan per hari.

    Perbandingan data sebelum dan sesudah uji coba menunjukkan hasil positif. Pada periode 25-29 Agustus 2025, volume lalu lintas rata-rata pada jam puncak di Jalan R.A. Kartini mencapai 3.774,81 satuan mobil penumpang/jam (smp/jam). Namun selama uji coba, angka itu turun menjadi 3.127,44 smp/jam, atau menurun 17,15 persen.

    Selain itu, hasil analisis juga mencatat:

    Kapasitas ruas Jalan R.A. Kartini meningkat 26 persen.Nilai volume per kapasitas (VC ratio) turun 21,4 persen.Kecepatan rata-rata jaringan jalan naik 15,92 persen.Secara keseluruhan, kinerja lalu lintas di kawasan TB Simatupang-R.A. Kartini meningkat 18,65 persen.

    Data tersebut menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alternatif jalur yang lebih lancar sekaligus mengurangi penumpukan kendaraan di jalan arteri.

    Pramono menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan dalam kelancaran lalu lintas di kawasan Jalan TB Simatupang dan sekitarnya.

    “Pemprov DKI berharap arus kendaraan di kawasan Jakarta Selatan semakin tertata dan kemacetan dapat berkurang secara signifikan,” tutup Pramono.

    (rgr/din)

  • Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

    Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

    Jakarta

    Menjaga kestabilan kadar gula darah merupakan langkah krusial dalam mencegah berbagai komplikasi pada penderita diabetes. Tidak hanya mengandalkan obat atau suntikan insulin, pemantauan gula darah secara rutin juga diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan dan gaya hidup yang dijalani.

    FINASIM di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Luse, Sp.PD-KEMD, menekankan pentingnya monitoring gula bagi penderita diabetes.

    “Pengecekan gula darah dibutuhkan untuk mendeteksi lonjakan atau penurunan gula darah, karena gula darah bisa berubah-ubah sesuai pola makan, aktivitas fisik, stres, bahkan pola tidur. Dengan rutin cek gula darah, kita bisa tahu kapan gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia),” jelas dr. Luse dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).

    Ia menambahkan, pemantauan gula darah juga membantu mengoptimalkan pengobatan diabetes dan berfungsi dalam mencegah komplikasi. Dengan mengetahui hasil pemeriksaan secara rutin, pasien dapat memahami pola perubahan kadar gula sekaligus belajar menyesuaikan pola makan, aktivitas fisik, hingga gaya hidup.

    “Setiap orang merespons pengobatan, misalnya insulin, dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan gula darah untuk membantu dokter menyesuaikan dosis sehingga terapi menjadi lebih tepat,” sambungnya.

    “Pemantauan ini membantu melindungi organ vital agar kadar gula tetap berada dalam batas normal. Jika gula darah tidak terkontrol, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, mata, saraf, hingga jantung,” tambahnya.

    Lebih lanjut, dr. Luse menerangkan berbagai jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes.

    “Pertama, yang paling praktis adalah pemeriksaan mandiri di rumah menggunakan glukometer. Cukup menusuk ujung jari untuk mengambil sampel darah kapiler, hasilnya langsung terlihat dalam hitungan detik. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebelum makan, dua jam setelah makan, sebelum tidur, atau saat muncul gejala hipoglikemia,” terangnya.

    Jenis pemeriksaan berikutnya adalah HbA1c atau Hemoglobin A1c, yang memberikan gambaran rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir.

    “Pemeriksaan ini menilai keberhasilan pengelolaan diabetes dalam jangka panjang. Target yang disarankan umumnya

    Selain itu, terdapat Continuous Glucose Monitoring (CGM), teknologi terbaru dengan sensor kecil yang ditempelkan di kulit untuk memantau kadar gula darah selama 24 jam. Hasilnya dapat langsung terbaca melalui aplikasi atau alat khusus, sehingga pasien bisa mengetahui pola naik-turun gula darah sepanjang hari.

    “Pemantauan gula darah sama pentingnya dengan obat dan insulin. Dengan rutin melakukannya, pasien lebih jarang mengalami kondisi darurat akibat diabetes. Karena itu, jangan sepelekan, mulailah memantau gula darah secara teratur untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah komplikasi,” pungkasnya.

    Sugar Clinic Mayapada Hospital yang berlokasi di Kuningan, Lebak Bulus, Tangerang, Bandung, dan Surabaya menawarkan pemeriksaan skrining diabetes berbasis AI serta tes gula darah (HbA1c dan kolesterol) untuk mendeteksi risiko prediabetes maupun diabetes sejak dini sekaligus menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

    Informasi layanan lengkap tersedia melalui fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare. Selain itu, fitur Personal Health juga memudahkan pemantauan langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, hingga BMI, sehingga kesehatan tetap terpantau setiap hari.

    (akn/ega)

  • Pramono Klaim Uji Coba Rekayasa Lalin TB Simatupang Bisa Kurangi Kemacetan

    Pramono Klaim Uji Coba Rekayasa Lalin TB Simatupang Bisa Kurangi Kemacetan

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengklaim uji coba rekayasa lalu lintas yang dilakukan di Jalan TB Simatupang berhasil mengurai kemacetan. Ratusan kendaraan tercatat mengakses lajur tol gratis dari Fatmawati sampai Lebak Bulus.

    Uji coba rekayasa lalu lintas itu berlangsung sampai 19 September 2025. Rekayasa lalu lintas itu berlaku sore hari pada pukul 17.00 sampai 20.00 WIB.

    Pada hari pertama uji coba rekayasa lalu lintas, tercatat ada 474 kendaraan yang melewati jalur yang telah direkayasa di gerbang tol Fatmawati 2. Jumlah tersebut kemudian meningkat pada hari kedua uji coba, yakni mencapai 38 persen atau lebih dari 600 kendaraan.

    “Alhamdulillah di hari pertama itu kurang lebih 474 yang melewati. Kemudian di hari kedua naik hampir 38 persen menjadi 600 lebih. Ini menunjukkan bahwa kemudian di lapangan memang ada penurunan kemacetan pada waktu-waktu tersebut,” kata Pramono dikutip dari website resmi Pemprov DKI Jakarta.

    Namun, Pramono mengatakan akan menunggu hasil evaluasi. Kalau efektif, rekayasa lalu lintas akan dilanjutkan hingga akhir Oktober.

    “Saya tetap akan melihat tiga hari ke depan apakah ini sudah berjalan dengan efektif,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menguji coba penggunaan satu lajur paling kiri di gerbang tol Fatmawati 2 secara gratis bagi masyarakat. Lajur paling kiri gratis itu berlaku untuk perjalanan dari Jl. Fatmawati yang hendak menuju kawasan Lebak Bulus. Kebijakan ini sebagai upaya mengurai kemacetan di sekitar Stasiun MRT Fatmawati dan Jl. T.B. Simatupang.Lajur paling kiri di gerbang tol Fatmawati 2 yang berlaku gratis ini hanya bisa digunakan kendaraan roda empat. Sedangkan kendaraan bermotor roda dua atau kendaraan dengan roda lebih dari empat tidak dibolehkan mengakses lajur tersebut.

    Uji coba akan dilaksanakan pada Senin-Jumat, 15-19 September 2025. Tentunya tidak sepanjang hari, uji coba ini hanya berlaku pada pukul 17.00 sampai dengan 20.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut merujuk pada data Dishub DKI Jakarta terkait volume kendaraan yang tinggi pada jam sibuk (peak hours) tersebut.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, peningkatan jumlah kendaraan yang melewati jalur rekayasa menunjukkan adanya perbaikan kinerja lalu lintas. Menurutnya, perbaikan kinerja lalu lintas di hari kedua uji coba rekayasa mencapai 3,63 persen. Syafrin menargetkan penurunan kemacetan lalu lintas hingga 5 persen.

    “Secara unjuk kerja lalu lintas, terjadi perbaikan kinerja lalu lintas, di hari kedua kemarin, yaitu meningkat 3,63 persen. Baik itu dari sisi kecepatan di jalan RA Kartini, maupun panjang antrean di simpang Fatmawati, TB Simatupang,” jelas Syafrin.

    (rgr/dry)

  • Pramono sebut kemacetan menurun saat uji coba Tol Fatmawati 2

    Pramono sebut kemacetan menurun saat uji coba Tol Fatmawati 2

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan terjadi penurunan tingkat kemacetan di Jalan TB Simatupang saat uji coba penggunaan tambahan satu lajur di gerbang Tol Fatmawati 2, Jakarta Selatan, pada pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.

    Menurut dia, terjadi penurunan tingkat kemacetan lantaran sebanyak 600 lebih kendaraan melewati jalur uji coba Tol Fatmawati 2 pada hari kedua atau naik 38 persen dibandingkan hari pertama.

    “Tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Perhubungan, apa yang dilakukan di TB Simatupang dua hari sudah berjalan. Alhamdulillah di hari pertama itu kurang lebih 474 yang melewati. Kemudian di hari kedua naik hampir 38 persen menjadi 600 lebih (kendaraan),” kata Pramono saat dijumpai di Monas, Jakarta Pusat, Rabu.

    Meski sudah terlihat cukup efektif, Pramono mengatakan dirinya tetap akan menunggu hingga masa uji coba berakhir sebelum memutuskan apakah kebijakan tersebut akan dilakukan hingga akhir Oktober atau tidak.

    Adapun uji coba tersebut akan dilakukan hingga 19 September mendatang. Uji coba dilakukan pada lajur paling kiri dari gerbang tol Fatmawati 2, tanpa mengenakan biaya pada pengguna tol.

    Masyarakat dari Jalan Fatmawati yang akan menuju Lebak Bulus juga tetap dapat menggunakan jalan eksisting.

    Uji coba dilaksanakan pukul 17.00-20.00 WIB. Hal ini karena merujuk pada data Dinas Perhubungan DKI Jakarta bahwa volume kendaraan yang tinggi pada jam sibuk (peak hours) tersebut.

    Kebijakan tersebut berlaku hanya untuk kendaraan roda empat. Tidak berlaku untuk kendaraan roda dua atau kendaraan lebih dari roda empat.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • MRT, LRT, dan Transjakarta Tarif Rp 1, Catat Tanggalnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    MRT, LRT, dan Transjakarta Tarif Rp 1, Catat Tanggalnya Megapolitan 15 September 2025

    MRT, LRT, dan Transjakarta Tarif Rp 1, Catat Tanggalnya
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) dan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional 2025, masyarakat bisa menikmati tarif super spesial hanya Rp 1 untuk perjalanan dengan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.
    Promo tarif ini berlaku pada dua hari, yaitu Selasa (17/9/2025), mulai pukul 00.00–23.59 WIB dan Jumat (19/9/2025), pukul 00.00–23.59 WIB.
    Informasi resmi tersebut disampaikan melalui akun Instagram
    @infotije
    yang dikelola Transjakarta.
    “Tarif transportasi publik Rp1 berlaku pada 17 September jam 00.00–23.59 WIB dan 19 September 2025 waktu 00.00–23.59 WIB,” tulis keterangan di akun tersebut.
    Lewat program ini, masyarakat diajak untuk lebih banyak bepergian menggunakan transportasi publik.
    Tujuannya bukan hanya untuk memeriahkan peringatan Harhubnas dan Hari Keselamatan Lalu Lintas, tetapi juga mendorong kebiasaan bertransportasi yang lebih aman, tertib, dan ramah lingkungan.
    Dalam unggahan bertema “Tarif Gratis, Semangat Bakti Transportasi”, diinformasikan bahwa kesempatan ini menjadi bagian dari semangat berbagi dan mendekatkan layanan publik dengan masyarakat.
    “Yuk, bepergian menggunakan angkutan umum untuk semarakkan Hari Perhubungan Nasional dan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bersama,” tulis keterangan resmi.
    Program tarif Rp1 bisa dinikmati di tiga moda transportasi utama yang melayani ribuan penumpang setiap harinya, yaitu:
    Transjakarta, yang menjangkau berbagai wilayah Jakarta dengan jalur bus rapid transit (BRT) dan non-BRT.
    MRT Jakarta, penghubung utama dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI yang menjadi tulang punggung mobilitas warga.
    LRT Jakarta, yang melayani koridor Velodrome hingga Pegangsaan Dua di Jakarta Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas TB Simatupang Dimulai, Sejumlah Akses Putaran Masih Dibuka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas TB Simatupang Dimulai, Sejumlah Akses Putaran Masih Dibuka Megapolitan 15 September 2025

    Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas TB Simatupang Dimulai, Sejumlah Akses Putaran Masih Dibuka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta mulai memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan TB Simatupang pada Senin (15/9/2025) sore.
    Uji coba ini akan berlangsung hingga 19 September 2025 setiap pukul 17.00–20.00 WIB.
    Berdasarkan skema yang diterapkan, putaran balik di kawasan Poins Square ditutup. Pengendara yang hendak berputar diarahkan menggunakan
    u-turn
    Ciputat Raya di depan gedung FedEx.
    Pantauan
    Kompas.com
    pukul 17.15 WIB menunjukkan arus kendaraan di sekitar Poins Square masih ramai.
    Sejumlah kendaraan dari arah Jalan Adiaksa tetap melintas, namun belum terlihat petugas Dishub maupun kepolisian yang berjaga di lokasi.
    Sementara itu, di Simpang Fatmawati, petugas Dishub, Satpol PP, dan polisi lalu lintas tampak siaga.
    Mobil patroli Dishub juga disiagakan di tepi jalan. Beberapa petugas mengarahkan kendaraan roda empat yang hendak berputar agar masuk ke lajur tol.
    Berbeda dengan Poins Square, arus putar balik di Simpang Fatmawati masih dibuka.
    Di kawasan tersebut, spanduk informasi rekayasa lalu lintas juga terpasang, berisi pemberitahuan uji coba jalur khusus kendaraan roda empat di Gerbang Tol Fatmawati 2.
    “Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas Gate Tol Fatmawati 2 Tanggal 15-19 September 2025 Pukul 17.00-20.00 WIB. Khusus kendaraan roda 4 (empat) yang akan menuju Lebak Bulus dapat menggunakan 1 (satu) lajur paling kiri Gate Tol Fatmawati 2, tidak dipungut biaya,” bunyi keterangan di spanduk tersebut.
    Suara klakson kendaraan masih ramai terdengar, terutama di titik kemacetan Jalan RA Kartini menuju Jalan Taman Cilandak Raya.
    Banyak pengemudi ojek
    online
    yang menjemput penumpang di lokasi tersebut sehingga arus lalu lintas tersendat. Petugas Dishub dan satpam berupaya mengurai kepadatan dengan menertibkan kendaraan.
    Selepas titik tersebut, arus kendaraan di Jalan RA Kartini relatif lebih lancar.
    Berikut rincian rekayasa lalu lintas TB Simatupang yang berlaku pada 15–19 September 2025 pukul 17.00–20.00 WIB:
    1. Penambahan Jalur Tol
    2. Penutupan Akses dan Putar Balik
    3. Rute Alternatif
    Pengendara dari Antasari, Cilandak, atau Kampung Rambutan menuju Pondok Labu disarankan menggunakan jalur Tol Desari–Off Ramp Andara–Jalan Andara Raya–Jalan Margasatwa–Jalan Pondok Labu Raya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MRT ke Tangsel Nunggu Restu Investor, Kemenhub Belum Bisa Janji Kapan Mulai

    MRT ke Tangsel Nunggu Restu Investor, Kemenhub Belum Bisa Janji Kapan Mulai

    Jakarta

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) DJKA Kemenhub, Arif Anwar, mengatakan pihaknya masih mengejar proses pengembangan rute Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dari Cibubur ke arah Mekarsari dan perpanjangan jalur Mass Rapid Transit (MRT) sampai ke Tangerang Selatan.

    “Ada dua proyek yang saat ini menjadi andalan, menjadi perhatian Bapak Menteri juga terkait dengan feeder LRT Jabodebek itu dari Cibubur ke arah Mekarsari, yang kedua feeder MRT itu dari Lebak Bulus ke arah Tenggara Selatan,” kata Arif dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub, Senin (15/9/2025).

    Dalam hal ini, ia mengatakan seluruh proyek perpanjangan jalur MRT sampai Tangsel dan LRT Jabodebek sampai Mekarsari nanti sepenuhnya akan diserahkan kepada pihak swasta. Baik dari segi pembiayaan hingga proses pengerjaan proyek nanti.

    Meski begitu Arif memastikan pihaknya sudah menerima Letter of Intent (LOI) dari investor dalam negeri terkait pembangunan fasilitas pendukung seperti stasiun dan rel untuk dua proyek perpanjangan jalur kereta listrik ini. Namun sampai saat ini para investor terkait masih melakukan studi kelayakan (Feasibility Study) proyek.

    “Nah saat ini memang dua proyek ini sudah ada investor yang mengajukan LOI, dan mereka saat ini sedang melakukan kajian, jadi kami menunggu kajian penyelesaiannya dari para investor tersebut,” ucapnya.

    “Karena proyek ini sepenuhnya kita serahkan ke investor tadi Jadi mungkin nantinya akan konsesi atau apakah nanti itu tergantung dari hasil kajiannya yang sedang dilaksanakan,” sambung Arif.

    Namun untuk kepastian kapan kedua proyek ini akan dibangun, Arif belum bisa memastikan. Sebab pihaknya juga belum menerima kontrak kerja pembangunan karena seluruh proses proyek masih dalam tahap kajian.

    “Jadi kita masih mempersilahkan investor siapa yang mau masuk, yang jelas belum ada kontrak dengan kita. Jadi kajian silahkan dulu di investor,” tegasnya.

    Dalam catatan detikcom, sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten, berencana membangun enam unit Stasiun MRT yang menjadi bagian dari perluasan rute Cikarang-Balaraja sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

    “Enam stasiun itu mulai dari Kecamatan Bitung, Curug, Cikupa, sampai ke Balaraja. Mungkin tiga kecamatan ada stasiun rencananya begitu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja, di Tangerang, dikutip dari Antara (12/9/2025).

    Dari pembangunan enam stasiun MRT rute Cikarang-Balaraja ini, diperkirakan jarak yang dilalui dari pemberangkatan hingga tujuan sepanjang 20 kilometer lebih. Menurut Soma rancangan pengembangan jalur MRT rute ini dilakukan PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama pemerintah daerah dan akan melintasi 11 stasiun yang ada di wilayah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Banten.

    Tonton juga video “Pagu Efektif Anggaran Kemenhub Naik Jadi Rp 26,24 Triliun” di sini:

    (igo/fdl)