kab/kota: Lebak Bulus

  • Dokter Sebut ‘Bisikan Gaib’ Bisa Jadi Tanda Psikosis gegara Depresi, Ini Ciri-cirinya

    Dokter Sebut ‘Bisikan Gaib’ Bisa Jadi Tanda Psikosis gegara Depresi, Ini Ciri-cirinya

    Jakarta

    Publik ramai menyoroti kasus pembunuhan di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari. Pasalnya, kasus tak biasa tersebut melibatkan seorang anak berusia 14 tahun.

    Anak (MAS) membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69). Ia juga sempat mencoba membunuh ibunya, AP (40), dengan pisau dapur. Namun, ibunya berhasil melarikan diri dengan melompat pagar rumah dan segera dibawa ke RSUP Fatmawati untuk mendapat perawatan.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, MAS mengaku mendapat bisikan yang mendorong tindakannya. “Dia merasa tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” ungkap Gogo saat olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu.

    Kondisi mental pelaku masih terus dianalisis. Namun, belajar dari kasus terkait, psikolog dr Lahargo Kembaren SpKJ menyebut ada ciri-ciri anak atau anggota keluarga lain yang mungkin berada di fase depresi berat hingga memicu psikosis.

    Bisikan-bisikan seperti yang didengar pelaku adalah psikosis. Saat seseorang mengalami halusinasi atau gangguan dalam menilai realitas.

    “Ada pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan kenyataan dan realita. Penyebabnya ada banyak, gangguan depresi dan bipolar, gangguan struktur serta fungsi otak,” terangnya.

    Sebelum mengalami kondisi tersebut, mereka dengan kondisi psikosis berada di fase depresi berat yang kerap ditandai dengan perubahan mood secara intens.

    “Misalnya dia mood sedih, menangis, sensitif, mudah tersinggung, kehilangan minat dan kegembiraan, menurunnya energi, mudah lelah, malas bergerak, gangguan pola makan dan tidur,” lanjutnya.

    Kondisi semacam ini ditegaskan dr Lahargo tidak dibuat-buat. Psikosis bukan merupakan hal gaib atau mistis, tetapi menjadi gangguan medis yang perlu segera diobati.

    Bila menemukan anggota keluarga maupun kerabat mengalami kondisi tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala agar tidak berujung halusinasi yang bisa berisiko berbahaya. Berikut saran dr Lahargo:

    Sediakan waktu untuk mendengar apa yang dirasakanBerikan perhatian yang lebih dalam berbagai halSegera kurangi tingkat stres yang dialamiCepatlah dibawa ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga gejala bisa berkurang dan hilangBerkonsultasi secara rutin untuk pengaturan dosis obat dan psikoterapi.

    “Atur pola hidup sehat, makan yang sehat, perbanyak ikan, sayur dan buah, hindari penyedap, pewarna dan pengawet berlebihan, hindari mie instan dan junk food, olahraga teratur 30 menit sehari, pola tidur yang cukup 6-8 jam sehari,” saran dr Lahargo.

    “Psikosis merupakan gangguan kejiwaan yang bersifat sementara dan bisa dipulihkan. Tetaplah fokus pada program yang sudah diberikan. Dukungan keluarga dan orang orang sekitar sangatlah penting untuk pemulihan,” pungkasnya.

    Ciri-ciri psikosis

    Gangguan dalam menilai realitasHalusinasiWaham/delusi yaitu ide, pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan kenyataan dan realita.

    (naf/kna)

  • Ketika Tidak Ada Kejanggalan pada Sikap Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Cilandak…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2024

    Ketika Tidak Ada Kejanggalan pada Sikap Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Cilandak… Megapolitan 3 Desember 2024

    Ketika Tidak Ada Kejanggalan pada Sikap Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Cilandak…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Beberapa orang terdekat MAS (14), tersangka pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa tidak ada yang aneh pada sikap remaja laki-laki itu sebelum kejadian tersebut.
    Bahkan, gurunya menggambarkan MAS sebagai anak yang ramah, baik, dan unggul dalam bidang akademik.
    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan dari sekolah. Anaknya baik, ramah, kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik. Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru,” ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (2/12/2024).
    Begitu juga dengan AR (37), kerabat keluarga MAS, yang menyebutkan bahwa meski MAS dikenal pendiam, dia tetap dapat berbaur dengan anggota keluarga lainnya dan berprestasi di bidang akademik.
    “Kalau sosok anak ini sebenarnya pendiem ya, cuma dia berbaur dengan sepupunya, main bareng itu akrab. Terus akademisnya juga pinter. Kayak anak-anak pada umumnya lah,” kata AR saat ditemui di Cilandak, Senin (2/12/2024).
    Keluarga MAS juga dikenal sebagai keluarga yang hangat. AR menyatakan bahwa tidak ada pola asuh yang keras dalam keluarga MAS, dengan APW (40) dan RM (69), orang tua MAS, dikenal dengan tutur kata lembut dan cara mendidik yang penuh kasih sayang.
    “Kalau itu saya berani bilang enggak ada (pola asuh yang keras) sama sekali. Di sini keluarganya lembut semua, ramah, ceria, ya gimana keluarga yang hangat. Enggak ada konflik atau apa,” ujar AR.
    AR pun terkejut dengan tindakan yang dilakukan MAS, mengingat keluarga tersebut dikenal sebagai keluarga yang sangat hangat dan tidak pernah ada perilaku negatif.
    “Saya enggak percaya sih sebenarnya karena keluarga ini kan keluarga yang super hangat ya ibaratnya. Terus juga enggak ada perilaku yang negatif, sama sekali enggak ada. Di sini tuh rumah yang hangat gitu ibaratnya,” tambah AR.
    Pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan juga telah memeriksa ponsel milik MAS. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, mengatakan tidak ada hal mencurigakan yang ditemukan dalam ponsel MAS.
    “Sudah diperiksa. Sementara hal-hal yang janggal dari HP yang bersangkutan belum ada,” kata Ade, Senin (2/12/2024).
    Ade menambahkan bahwa temuan dalam ponsel MAS hanyalah hal-hal normal yang dilakukan oleh anak pada umumnya.
    “Masih normal (seperti) pada anak umumnya seusia yang bersangkutan,” kata Ade.
    MAS kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ayah dan neneknya, dengan dijerat Pasal 338 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. MAS diancam dengan hukuman maksimal 7,5 tahun penjara.
    “Iya tersangka. (Dijerat) pasal 338 subsider 351,” kata AKP Nurma Dewi, Senin (2/12/2024).
    Sebagai anak yang masih di bawah umur, MAS tidak akan ditahan di rumah tahanan Polres Metro Jakarta Selatan, melainkan diserahkan ke Balai Permasyarakatan (Bapas) sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
    “Nanti anak sebagai pelaku tidak ditahan di Polres, tetapi dititip di rumah aman/safehouse milik Bapas,” kata Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, Senin (2/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3 News: Anak di Cileungsi Bogor Bunuh Ibu Kandung Pakai Tabung Gas Elpiji 3 Kg – Page 3

    Top 3 News: Anak di Cileungsi Bogor Bunuh Ibu Kandung Pakai Tabung Gas Elpiji 3 Kg – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang anak lelaki bernama Nikson Pangaribuan alias Ucok (41) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, Herlina Sianipar (61) di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Itulah top 3 news hari ini.

    Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra, mengatakan peristiwa pembunuhan terjadi Minggu, 1 Desember 2024 sekitar 22.30 WIB.

    Wahyu mengungkapkan pelaku menyerang ibu kandungnya dengan menggunakan tabung gas elpiji 3 kg saat korban melayani seorang pembeli.

    Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto merasa memuji kekompakan dan kerjasama anggota Kabinet Merah Putih saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 2 Desember 2024.

    Prabowo menyebut kekompakan ini hasil retreat atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah (Jateng) yang dilakukam selama tiga hari.

    Para menteri dan wakil menteri pun langsung tertawa mendengar ucapan Prabowo. Prabowo pun ingin menambah jadwal retreat menteri dan wakil menteri dari tiga menjadi lima hari. Prabowo pun menyampaikan apresiasi atas kerja keras para menteri Kabinet Merah Putih yang baru satu bulan lebih dilantik.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Polres Metro Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan secara bertahap terhadap anak berinisial MAS (14) yang diduga menusuk ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), hingga tewas serta melukai ibunya, AP (40), di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, pada Sabtu 30 November 2024.

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, hingga saat ini belum ada kesimpulan mengenai alasan pelaku melakukan tindakan tersebut. Menurutnya, kesimpulan akan dibuat oleh para ahli, termasuk psikolog anak dan pakar lainnya.

    Dalam penyidikan ini, Kepolisian akan mengacu pada aturan peradilan anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. Psikiater juga akan dilibatkan untuk mengungkap motif di balik tindakan pelaku, terutama mengingat bahwa pelaku adalah anggota keluarga yang sangat disayangi.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 2 Desember 2024:

    Polisi masih terus menggali keterangan dari anak berusia 14 tahun yang tega menusuk ayah dan neneknya hingga tewas. Polisi juga menggelar olah TKP di rumah tempat kejadian penusukan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

  • 5 Fakta Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel, Polisi Libatkan Psikolog hingga Karangan Bunga

    5 Fakta Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel, Polisi Libatkan Psikolog hingga Karangan Bunga

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini beberapa fakta baru soal kasus anak bunuh ayah dan neneknya.

    Peristiwa tragis tersebut terjadi di Lebak Bulu,s Jakarta Selatan.

    Sebelumnya, insiden seorang anak membunuh ayah dan neneknya terjadi di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024).

    Dalam kejadian tersebut, sang ayah dan nenek meninggal dunia akibat luka tusuk, sedangkan ibunya mengalami luka-luka.

    Kini, kondisi ibunda dari MAS, AP (40), mulai membaik pasca kejadian.

    AP adalah satu-satunya korban selamat, yang sempat menjalani operasi dan dirawat di ICU RS Fatmawati.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, kondisi kesehatan AP menunjukkan perkembangan positif.

    “Perkembangan sampai hari ini yang bisa saya update dari kemarin, keadaan ibunya yang membaik, menurut keterangan rumah sakit,” kata Gogo, dikutip dari Kompas TV pada Minggu (1/12/2024).

    Di sisi lain, penyelidikan kasus masih berlangsung dan pihak kepolisian akan mengambil langkah selanjutnya seusai AP membaik.

    Fakta Baru Remaja Jaksel Bunuh Ayah-Nenek

    1. MAS Tanya Kondisi Ibunya
     
    Kondisi anak yang membunuh ayah dan neneknya diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal.

    Ade Rahmat menyebut, setelah diamankan, MAS mulai menanyakan kondisi ibunya.

    Ibunya juga menjadi korban dari anaknya, namun ia berhasil melarikan diri meski harus mengalami luka.

    “Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya,” ucap Ade Rahmat di Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).

    Selain itu, Ade Rahmat mengungkapkan, MAS sebagai anak mengaku telah menyesali perbuatan kejinya itu.

    “Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini,” terang Ade Rahmat.

    2. Polisi Libatkan Psikolog

    Terkait kejadian ini, Polisi akan menggandeng psikolog anak hingga psikiater untuk mendalami lebih jauh alasan MAS membunuh ayah dan neneknya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui MAS merupakan anak yang cenderung mendapat kasih sayang dari keluarganya tersebut.

    “Tentunya pemeriksaan ini bertahap, kita akan gunakan psikolog anak dari Apsifor.”

    “Kemudian juga sampai mungkin pendalaman, psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan padahal di keluarganya sangat disayang,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu.

    Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menambahkan, kondisi terkini MAS sudah dapat diajak bicara hingga menjawab berbagai pertanyaan.

    “Sudah bisa senyum, tadi juga sudah ngobrol dengan Bu Menteri (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi),” jelasnya. 

    Sebelumnya, MAS sempat menjelaskan, dirinya mendapatkan bisikan sebelum membunuh orang tuanya, namun pihak kepolisian tak mau berspekulasi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Gogo Galesung, mengatakan pihaknya masih mendalami apa sebenarnya motif MAS.

    “Itu keterangan anak (soal mendapat bisikan) saya enggak bisa ngomong sembarangan. Ini harus didampingi dengan psikologi forensik untuk anak,” jelas Gogo saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).

    Penampakan perumahan elite anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus. (KOMPAS.com/Achmad Nasrudin Yahya)

    3. Menteri PPPA Tahan Tangis Usai Bertemu MAS

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, telah menemui MAS yang berada di rumah tahanan (Rutan) Polres Metro Jakarta Selatan.

    Arifah mengaku, menahan tangis usai bertemu dan berbincang dengan MAS.

    Adapun pertemuan antara Arifah dan MAS itu, digelar secara tertutup dan berlangsung kurang lebih selama satu jam.

    Ketika disinggung soal hasil pembicaraannya dengan MAS, Arifah terlihat diam dan menahan tangis.

    “Tadi kami memang bertemu dengan ananda A (MAS). Ya pasti sedih ya, karena anak baik, anak baik. Jangan ditanya itu deh,” kata Arifah, Minggu.
     
    Berdasarkan hasil pengamatannya, Arifah menilai, MAS merupakan sosok pribadi yang baik.

    Meski demikian, Arifah belum bisa memastikan apa yang menjadi pemicu MAS membunuh ayah dan neneknya, bahkan melukai ibunya. 

    “Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda A ini baik, sangat baik kalau menurut saya. Cuma kita belum tau kenapa bisa terjadi sesuatu seperti ini,” terangnya. 

    Di sisi lain, Arifah turut menghimbau agar semua pihak, termasuk para orangtua menjadikan kejadian di Jaksel ini, sebagai momen introspeksi diri.

    Sebab, kata Arifah, keterbukaan hingga komunikasi harus menjadi prioritas dalam pola pengasuhan di keluarga.

    4. KPAI Minta Identitas Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Dilindungi

    Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dian Sasmita, juga menanggapi kasus remaja bunuh ayahnya ini. 

    Menurut Dian, KPAI telah melakukan koordinasi dengan semua pihak dalam kerangka Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) di Polres Jakarta Selatan.

    Dian pun menyerahkan pengungkapan kasus ini kepada pihak kepolisian.

    “Untuk kasus ini, kita hormati proses hukum yang sedang dilakukan Polres Jakarta Selatan, khususnya Unit PPA. KPAI telah memastikan hak-hak selama proses hukum telah dipenuhi, termasuk hak atas pendampingan hukum dan psikososial,” ucap Dian kepada Tribunnews.com, Minggu.

    Meski begitu, Dian meminta agar identitas pelaku dilindungi, lantaran masih di bawah umur.

    “Anak berkonflik hukum adalah bagian dari anak Indonesia, anak kita bersama. Mari kita lindungi identitasnya, karena anak-anak tersebut masih punya kesempatan kedua untuk menggapai mimpi layaknya remaja-remaja lainnya,” jelasnya.

    5. Ada Karangan Bunga Ucapan Duka di Depan Rumah Lokasi Kejadian

    Empat karangan bunga tampak berjejer di depan rumah lokasi anak bunuh ayah dan nenek di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel).

    Pantauan Tribunnews.com di lokasi kejadian pembunuhan, Minggu (1/12/2024) sekira pukul 13.16 WIB, terdapat empat karangan bunga yang berisi ucapan duka atas kejadian nahas itu.

    Karangan bunga tersebut, tampak ada yang dari rekan orang tua pelaku. Termasuk APW, dosen di satu universitas ternama di Indonesia.

    Sementara itu, garis polisi melintang di sepanjang pagar rumah berwarna putih.

    Diketahui, seorang anak membunuh ayah dan neneknya menggunakan senjata tajam pisau pada Sabtu (30/11/2024) dini hari, di wilayah Lebak Bulus, Jaksel.

    Sang ibu juga ditikam, namun berhasil selamat meski mengalami luka.

    Saat ini, ia masih dalam penanganan medis.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Kriminal kemarin, reuni akbar 212 hingga pemanggilan Connie Bakrie

    Kriminal kemarin, reuni akbar 212 hingga pemanggilan Connie Bakrie

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan dan kriminalitas menghiasi Jakarta yang terjadi pada Senin (2/12), mulai dari reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Pengamat pertahanan, militer dan intelijen Connie Rahakundini Bakrie mengaku tidak mengetahui terkait pemanggilan Polda Metro Jaya atas dirinya.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    Ini pesan Rizieq Shihab ke massa reuni Akbar PA 212 di Monas

    Imam Besar Muhammad Rizieq Shihab berorasi di depan belasan ribu massa yang hadir dalam reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas) Senin pagi.

    “Istiqomah untuk menegakkan Islam di Indonesia,” kata Rizieq di Monas, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polda Metro Jaya periksa anggota yang diduga bunuh ibunya di Bogor

    Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap salah satu anggotanya berinisial NP (41) yang diduga melakukan pembunuhan terhadap ibunya berinisial HS (61) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

    “Yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan terkait pelanggaran kode etik dan pemeriksaan para saksi-saksi saat ini sedang berjalan,” kata Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Bambang Satriawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Anak yang bunuh ayah dan nenek masih jalani ujian selama pemeriksaan

    Anak berinisial MAS (14) yang menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Lebak Bulus, Cilandak, masih menjalani ujian sekolah selama pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Jadi pihak sekolah juga tadi melaksanakan ujian. Hari ini untuk anak berkonflik dengan hukum lagi ujian,” kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Petugas kejar pelaku penyiraman air keras ke polisi di Cilincing

    Kepolisian melakukan pengejaran terhadap pelaku penyiraman air keras kepada personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Cilincing, Polres Metro Jakarta Utara, pada Senin dinihari.

    “Sampai saat ini masih dalam proses pengejaran,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Ahmad Fuady di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Connie mengaku tak tau soal pemanggilan polisi atas dirinya

    Pengamat pertahanan, militer dan intelijen Connie Rahakundini Bakrie mengaku tidak mengetahui terkait pemanggilan Polda Metro Jaya atas dirinya pada hari ini.

    “Saya tidak tahu menahu soal pemanggilan kasus itu, saya mendapatkan foto panggilan tersebut melalui pesan WhatsApp (WA) sehari yang lalu, ” kata Connie dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Top 5 News: Pengertian Skizofrenia hingga Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Jadi Tersangka

    Top 5 News: Pengertian Skizofrenia hingga Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Jadi Tersangka

    Jakarta, Beritasatu.com – Beberapa artikel menjadi favorit pembaca di Beritasatu.com pada Senin (2/12/2024). Salah satunya mengenai penyakit gangguan mental skizofrenia yang diderita anak pelaku pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Selain itu, artikel mengenai penetapan tersangka anak yang bunuh ayah dan nenek juga menjadi favorit.

    Dari dunia selebritas, artikel mengenai Jessica Iskandar yang siap melahirkan menjadi favorit pembaca. Selain itu, artikel mengenai politisi Zumi Zola yang siap kembali menikah dengan Putri Zulkifli Hasan.

    Berikut top 5 news di Beritasatu.com, Senin (2/12/2024).

    1. Pengertian Skizofrenia dan Penyebabnya Terkait dengan Perilaku Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus
    Seorang anak berusia 14 tahun di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, diduga melakukan perbuatan tragis dengan membunuh ayah dan nenek pada Sabtu (30/11/2024). Sang anak diduga mengidap gangguan mental skizofrenia.

    Pelaku mengaku mendengar bisikan yang mendorongnya melakukan tindakan tersebut, yang sering dikaitkan dengan gejala psikosis, salah satu ciri dari gangguan mental serius bernama skizofrenia.

    Beruntungnya, ibu pelaku berhasil selamat meskipun dalam kondisi kritis. Kasus ini mengejutkan masyarakat dan menyoroti pentingnya pemahaman tentang skizofrenia, gangguan mental yang dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku.

    2. Jessica Iskandar Bersiap Melahirkan Anak Perempuan
    Kabar bahagia datang dari Jessica Iskandar atau Jedar. Istri Vincent Verhaag itu dikabarkan akan melahirkan anak ketiganya berjenis kelamin perempuan pada Senin (2/12/2024).

    Sahabat Jedar, Cherly Juni dalam sebuah video yang terekam menyebutkan, Jessica akan melahirkan seorang bayi perempuan.  “Baby cewek ini,” ujar Cherly sembari mengelus perut Jessica, seperti yang dikutip Beritasatu.com.

    3. Jalani Prewedding, Zumi Zola Mantap Nikahi Putri Zulkifli Hasan
     Selain kasus anak bunuh ayah dan nenek, berita lain yang juga menarik perhatian pembaca adalah aktor sekaligus politisi Zumi Zola Zulkifli akhirnya resmi mengumumkan akan segera menikahi Putri Zulkifli Hasan (Zulhas) yang merupakan putri kandung Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Mereka juga telah menjalani sesi foto prewedding untuk persiapan pernikahan yang direncanakan akan digelar 15 Desember 2024 ini.

    Diketahui dari akun Instagramnya, Putri tampil serasi berfoto bersama Zumi Zola dengan mengajak serta keempat anak-anak mereka dan menggambarkan suasana hangat calon keluarga baru mereka ini.

    “Our new family, inshaallah,” tulis Putri dikutip dari akun Instagramnya, Senin (2/11/2024).

    4. Profil Nissa Asyifa, Selebgram Cantik Mantan Istri Alshad Ahmad
    Nissa Asyifa kembali menjadi perbincangan warganet setelah YouTuber Alshad Ahmad mengklarifikasi soal hubungannya dengan sang selebgram. Alshad mengaku sempat menikah dengan Nissa kemudian menceraikannya.

    Nissa Asyifa pernah tujuh tahun berpacaran dengan Alshad Ahmad sejak masih SMA, kemudian putus pada 2018. Alshad lalu menjalin asmara dengan penyanyi Tiara Andini.

    Belakangan terungkap ternyata Alshad Ahmad sempat menikah siri dengan Nissa Asyifa di Bandung, Jawa Barat pada 28 September 2022, karena kondisi Nissa saat itu hamil delapan bulan hasil cinta terlarang dengan Alshad.

    5. Polisi Tetapkan Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus sebagai Tersangka
    Polisi telah menetapkan status anak berinisial MAS (14) yang membunuh ayah dan nenek, serta menikam ibunya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024) dini hari, sebagai tersangka.

    “Jadi perkembangan kasus di Cilandak, tepatnya di Lebak Bulus, yang dilakukan oleh anak yang berkonflik dengan hukum, semalam sudah ditetapkan menjadi tersangka,” ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) AKP Nurma Dewi saat ditemui Beritasatu.com di Polres Metro Jaksel, Senin (2/12/2024).

    Dalam menangani kasus anak bunuh ayah dan nenek, terutama anak di bawah umur 18 tahun, kepolisian mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak. Segala hak sang pelaku, dipenuhi sesuai aturan yang berlaku. 
     

  • Polisi Periksa CCTV dan Pisau Dapur di Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak – Page 3

    Polisi Periksa CCTV dan Pisau Dapur di Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi tengah menyelidiki kasus pembunuhan yang melibatkan seorang anak berinisial MAS (14) terhadap ayahnya, APW, dan neneknya, RM, serta penganiayaan terhadap ibunya, AP, di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

    Dalam proses tersebut, polisi memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) dan pisau dapur yang diduga digunakan dalam kejadian tersebut.

    “Kemarin, juga ada CCTV yang kita dapat dan pisau dapur untuk melukai itu,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (2/12/2024).

    Nurma menjelaskan, penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti lainnya, termasuk CCTV dari tetangga, pakaian korban yang berlumuran darah, sprei, dan rambut.

    “Ada juga dari sprei yang ada kita juga bawa. Terus ada rambut, semua yang ada di situ kita bawa untuk dijadikan barang bukti,” jelasnya.

    Selain itu, Kepolisian telah meminta keterangan dari enam saksi, termasuk petugas keamanan dan tante korban.

    “Jadi dari tante, adik dari ayahnya, dari setelah diserahkan penyerahan dari Polsek Cilandak ke PPA Polres Jakarta Selatan, tantenya selalu menemani,” tambah Nurma. dilansir dari Antara.

     

  • Anak yang bunuh ayah dan nenek masih jalani ujian selama pemeriksaan

    Anak yang bunuh ayah dan nenek masih jalani ujian selama pemeriksaan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Anak yang bunuh ayah dan nenek masih jalani ujian selama pemeriksaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Desember 2024 – 22:44 WIB

    Elshinta.com – Anak berinisial MAS (14) yang menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Lebak Bulus, Cilandak, masih menjalani ujian sekolah selama pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Jadi pihak sekolah juga tadi melaksanakan ujian. Hari ini untuk anak berkonflik dengan hukum lagi ujian,” kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (2/12). 

    Nurma mengatakan, selain memberikan keterangan, pihak sekolah juga mengusahakan agar MAS yang duduk di bangku Kelas 1 SMA bisa mengikuti ujian secara daring melalui zoom.

    Ujian itu terhitung mulai dari Senin ini hingga seminggu. Hal itu demi memastikan hak pendidikannya.

    Dia mengatakan, MAS tergolong anak yang pintar dan ramah, layaknya anak-anak sebaya. Terlebih, tidak ada keterangan aneh dari guru bimbingan konseling (BK).

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru BK,” katanya.

    Usai adanya hasil pemeriksaan Apsifor, MAS akan ditempatkan di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS).

    Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 KUHP merupakan pasal yang digunakan dalam kasus pidana yang melibatkan pembunuhan dan penganiayaan. Lalu, Pasal 44 tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

    MAS membunuh ayahnya dan neneknya serta melukai ibunya (AP) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11) pukul 01.00 WIB.

    Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.

    Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.

    Sumber : Antara

  • Bareskrim Dampingi Anak Tersangka Pembunuhan Lebak Bulus

    Bareskrim Dampingi Anak Tersangka Pembunuhan Lebak Bulus

    Bisnis.com, JAKARTA — Bareskrim Polri memberikan asistensi terhadap tersangka kasus pembunuhan remaja terhadap ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, MAS (14).

    Direktur Tindak Pidana Perlindungan Anak (PPA) dan Perdagangan Orang (PPO) Brigjen Desy Andriani mengatakan asistensi itu berupa pendampingan ke unit PPA Polres Jakarta Selatan.

    “Pihak Bareskrim Polri telah melakukan asistensi ke unit PPA Polres Jaksel,” ujarnya kepada wartawan, Senin (2/12/2024).

    Dia menambahkan, dari asistensi itu Bareskrim telah memantau ibu pelaku AP (40) yang saat ini tengah dalam pemulihan di ICU RS Fatmawati. Nantinya, AP bakal diberikan dukungan psikologis.

    Sementara itu, untuk penanganan MAS, kepolisian telah meminta pendampingan langsung dari Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) Nathanael E. J. Sumampouw.

    “Tadi sedang ada pendampingan [oleh Apsifor] di Polres Jakarta Selatan. Kita sambil monitor lebih lanjut perkembangan kasus,” pungkasnya.

    MAS Jadi Tedangka

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan MAS sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ayah dan neneknya itu.

    Pelaksana Harian (Plh) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi menjelaskan pelaku MAS dijerat dengan pasal 338 KUHP.

    “Iya jadi tersangka dijerat dengan Pasal 338 subsider 351 KUHP,” ujar Nurma.

    Adapun, kepolisian membeberkan bahwa pelaku pembunuhan terhadap ayah dan nenek berinisial MAS (14) merupakan anak yang penurut dan sopan.

    Bahkan, berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, pelaku MAS merupakan sosok yang penurut dan sopan.

    “Kalau itu tergolong pintar anaknya, terus anaknya ramah seperti layaknya anak-anak sebayanya. Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru, terus dari BK ya, guru BK tidak ada yang aneh,” pungkas Nurma.

  • Anak Tusuk Ayah dan Nenek hingga Tewas di Cilandak Ditetapkan Sebagai Tersangka

    Anak Tusuk Ayah dan Nenek hingga Tewas di Cilandak Ditetapkan Sebagai Tersangka

    Jakarta: Anak berusia 14 tahun berinisial MAS yang menusuk ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), hingga tewas di Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengonfirmasi bahwa tersangka saat ini telah dititipkan ke Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab, yang bersangkutan merupakan anak di bawah umur.

    “Iya tersangka (status anak pembunuh ayah dan nenek di Cilandak ),” kata AKP Nurma Dewi, Senin 2 Desember 2024.

    Akibat perbuatannya, MAS dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

    Hingga kini, penyidik masih mendalami motif di balik aksi pembunuhan ini. Ia menyebut pihak sekolah turut dimintai keterangan untuk mengusut kasus tersebut.

    “Motifnya belum, lagi ditanya. Ini dari kepala sekolahnya ada, dari gurunya,” lanjutnya.

    Diketahui, aksi penusukan yang dilakukan oleh MAS terjadi pada Sabtu, 30 November 2024 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang tewas yaitu sang ayah APW dan neneknya RM, sementara ibu pelaku AP juga mengalami luka tusuk yang cukup parah.

    Jakarta: Anak berusia 14 tahun berinisial MAS yang menusuk ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), hingga tewas di Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan ditetapkan sebagai tersangka.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengonfirmasi bahwa tersangka saat ini telah dititipkan ke Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab, yang bersangkutan merupakan anak di bawah umur.

    “Iya tersangka (status anak pembunuh ayah dan nenek di Cilandak ),” kata AKP Nurma Dewi, Senin 2 Desember 2024.
     
    Akibat perbuatannya, MAS dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

    Hingga kini, penyidik masih mendalami motif di balik aksi pembunuhan ini. Ia menyebut pihak sekolah turut dimintai keterangan untuk mengusut kasus tersebut.
     
    “Motifnya belum, lagi ditanya. Ini dari kepala sekolahnya ada, dari gurunya,” lanjutnya.
    Diketahui, aksi penusukan yang dilakukan oleh MAS terjadi pada Sabtu, 30 November 2024 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang tewas yaitu sang ayah APW dan neneknya RM, sementara ibu pelaku AP juga mengalami luka tusuk yang cukup parah.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)