kab/kota: Lebak Bulus

  • Sebelum Lakukan Penusukan, Remaja yang Bunuh Ayah-Nenek di Jaksel Sempat Bercanda dengan Keluarga – Halaman all

    Sebelum Lakukan Penusukan, Remaja yang Bunuh Ayah-Nenek di Jaksel Sempat Bercanda dengan Keluarga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengatakan pihaknya akan memanggil seorang psikiater terkait kasus pembunuhan ayah dan nenek berinisial APW (40) dan RM (69).

    Dilansir Tribun Jakarta, psikiater tersebut sempat memeriksa MAS (14) yang merupakan oleh pelaku pembunuhan.

    MAS dibawa ke psikiater oleh ibunya, AP (40).

    “Kita akan memeriksa psikolog yang memeriksa. Dari salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan,” kata AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

    Nurma menyebut, pemeriksaan terhadap psikiater rencananya akan dilakukan pada Rabu (11/12/2024) siang.

    “Besok sekitar jam 11.00 WIB,” ujar eks Wakapolsek Pasar Minggu itu.

    AP membawa MAS ke psikiater, jelas Nurma, setelah memperoleh laporan dari guru sekolah tempat anaknya menempuh pendidikan.

    Berdasarkan keterangan pihak sekolah, pelaku sering tertidur di kelas saat jam pelajaran.

    “Ya betul jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena suka tidur di kelas anak tersebut.” 

    “Kemudian, oleh karena itu, dari ibu anak tersebut membawa ke psikolog untuk memeriksa. Itu yang terjadi menurut keterangan dari ibu,” ungkap Nurma.

    Akan tetapi, Nurma tak menjelaskan secara detail penyebab MAS sering tertidur di kelas.

    Menurutnya, hal tersebut masih didalami oleh penyidik.

    “Ya itu yang kita gali dan kita tanya. Keterangan dari gurunya karena memang suka tidur di kelas kemudian dilaporkan ke orangtuanya, yaitu ibunya,” ujarnya.

    Selain itu, AP juga mengungkapkan perilaku MAS pada malam sebelum peristiwa penusukan.

    Menurut keterangannya, kala itu sang anak masih bersikap normal.

    Bahkan mereka masih sempat untuk makan malam bersama.

    MAS juga tak menunjukkan gelagat yang aneh. Bahkan sang anak masih bercanda dengan keluarganya.

    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa,” ujar Nurma.

    AP pun tak menyangka anak semata wayangnya berbuat nekat dengan menusuk suami dan ibunya hingga tewas.

    Namun, setelah diperlihatkan rekaman CCTV oleh penyidik, AP akhirnya menerima kenyataan bahwa MAS yang melakukan pembunuhan.

    “Ya dari keterangan ibunya, ibunya juga tidak menyangka kalau akan terjadi seperti yang kita lihat bersama. Semua (CCTV) sudah kita perlihatkan,” ungkap Nurma.

    Sang Ibu Sudah Diperiksa

    AP telah diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan ini.

    AKP Nurma Dewi mengatakan, AP dicecar 30 pertanyaan saat menjalani pemeriksaan pada Senin (9/12/2024).

    “Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu anak yang berkonflik dengan hukum, kemudian pertanyaan-pertanyaan yang jelas berkaitan apa yang terjadi kemarin,” kata Nurma kepada wartawan, Selasa.

    AP dapat menjawab pertanyaan penyidik dengan lancar meski kondisi fisik dan mentalnya belum sepenuhnya pulih.

    “Untuk kondisi belum pulih baik fisik maupun mental. Namun demikian dari ibu sudah bisa memberikan keterangan.” 

    “Lanjut dari pertanyaan kita sudah dapat. Kemudian pertanyaan-pertanyaan sudah dijawab dengan lancar,” tuturnya.

    Dikenal Ramah dan Pintar

    Berdasarkan keterangan saksi dari sekolah tempat pelaku menempuh pendidikan, MAS ternyata dikenal sebagai seorang yang ramah dan pintar.

    Hal ini disampaikan AKP Nurma Dewi pada Senin (2/12/2024) lalu.

    “Tadi dari kepala sekolah, dari guru BP, serta dari dewan guru SMA di mana anak yang berkonflik dengan hukum datang ke Polres Jakarta Selatan,” katanya.

    Menurut Nurma, pemeriksaan terhadap pihak sekolah dilakukan untuk mendalami keseharian pelaku selama proses belajar mengajar.

    Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkapnya.

    Selain itu, pelaku juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik.”

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Polisi Panggil Psikiater yang Sempat Periksa MAS Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon)

  • 10
                    
                        Fakta Baru Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Pelaku Masih Bercanda dengan Orangtuanya Sebelum Lakukan Penusukan
                        Megapolitan

    10 Fakta Baru Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Pelaku Masih Bercanda dengan Orangtuanya Sebelum Lakukan Penusukan Megapolitan

    Fakta Baru Remaja Bunuh Ayah dan Nenek, Pelaku Masih Bercanda dengan Orangtuanya Sebelum Lakukan Penusukan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah fakta terbaru terkait kasus remaja berinisial MAS (14) yang membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), terus terungkap.
    Hal ini diketahui setelah penyidik Polres Metro Jakarta Selatan meminta keterangan dari ibu pelaku, AP (40), yang juga menjadi korban penusukan sang anak.
    “Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu MAS. Total ada 30 pertanyaan,” jelas Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).
    Nurma mengatakan, MAS masih bercengkerama dengan ibu, bapak, dan neneknya sebelum melakukan penusukan pada Sabtu (30/11/2024) dini hari.
    “Jadi waktu malam kejadian, dari keterangan AP, mereka masih bercanda selayaknya keluarga inti,” kata Nurma.
    Kepada penyidik, AP mengaku bahwa putranya masih melakukan kegiatan seperti biasanya bersama dirinya dan sang suami.
    Karena itu, ia tak menyangka beberapa jam setelahnya MAS bisa sampai melakukan penusukan terhadap keluarganya sendiri.
    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa. Jadi tidak menyangka akan terjadi hal yang kita lihat bersama,” tambah Nurma.
    AP sempat tak percaya MAS membunuh suami dan ibunya. Ia baru percaya usai Polres Metro Jakarta Selatan memperlihatkan bukti CCTV insiden penusukan.
    “Dari ibunya masih tidak menyangka kejadian itu akan terjadi pada dia dan keluarganya,” ujar Nurma.
    Nurma menyampaikan, MAS sempat dibawa ke psikiater oleh ibunya sebelum melakukan penusukan.
    AP membawa MAS ke psikiater karena sang anak kerap tertidur saat mengikuti pelajaran di kelas. Hal ini AP ketahui setelah menerima laporan dari guru mengenai perilaku putranya di sekolah.
    “Jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena (MAS) suka tidur di kelas. Kemudian ibu anak tersebut membawa ke psikiater untuk memeriksa itu,” kata Nurma.
    Nurma juga membenarkan bahwa MAS pergi ke psikiater sebanyak empat kali. Namun, belum diketahui pasti tujuan MAS ke psikiater.
    Nantinya, psikiater yang sempat memeriksa MAS juga bakal diperiksa oleh polisi untuk menjelaskan kondisi kejiwaan MAS.
    “Oleh karena itu, kita akan memeriksa psikolog yang memeriksa (MAS) dari salah satu RS yang ada di Jakarta Selatan,” tutur Nurma.
    MAS mengaku mendengar bisikan untuk menusuk orangtuanya agar keduanya masuk surga. Bisikan ini disampaikan pelaku ke penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
    “Ketika dia gelisah, dia bilang ‘Terlalu banyak beban orangtua, yaudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).
    Setelah mendengar bisikan ini, MAS mengambil pisau dan menusuk ayah, ibu, dan neneknya hingga menewaskan dua di antaranya.
    “Baru setelah itu dia menusuk,” kata Ade.
    Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediamannya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
    Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah.
    Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
    Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.
    Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
    Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.
    Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan.
    Seorang petugas keamanan memanggil MAS. Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.
    Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
    (Penulis: I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Fitria Chusna Farisa, Irfan Maullana)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Psikolog yang Pernah Periksa Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Akan Diperiksa Polisi – Halaman all

    Psikolog yang Pernah Periksa Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Akan Diperiksa Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69) pernah dibawa orangtuanya ke psikolog.

    Polres Metro Jakarta Selatan akan memanggil seorang psikolog tersebut.

    “Kita akan memeriksa psikolog yang memeriksa. Dari salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

    Nurma menjelaskan, pemeriksaan terhadap psikolog rencananya bakal dilakukan pada Rabu (11/12/2024) siang.

    “Besok sekitar jam 11.00 WIB,” ujar mantan Wakapolsek Pasar Minggu itu.

    Kepada polisi, AP menyatakan membawa MAS ke psikiater setelah mendapat laporan dari guru sekolah tempat anaknya menempuh pendidikan.

    Menurut keterangan pihak sekolah, MAS sering tertidur di kelas saat jam pelajaran.

     

    “Ya betul jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena suka tidur di kelas anak tersebut. Kemudian, oleh karena itu, dari ibu anak tersebut membawa ke psikolog untuk memeriksa. Itu yang terjadi menurut keterangan dari ibu,” kata Nurma.

    Namun, Nurma tidak menjelaskan secara detail penyebab MAS sering tertidur kelas. Menurut dia, hal itu masih didalami oleh penyidik.

    “Ya itu yang kita gali dan kita tanya. Keterangan dari gurunya karena memang suka tidur di kelas kemudian dilaporkan ke orangtuanya, yaitu ibunya,” ujar dia.

    Di sisi lain, AP juga mengungkap perilaku AP di malam sebelum peristiwa pembunuhan. Ia menyebut sang anak masih bersikap normal.

    AP menyatakan bahwa ia dan keluarga termasuk MAS masih menyempatkan untuk makan malam bersama.

    Saat itu, AP menyebut MAS tidak menunjukkan gelagat yang aneh. Bahkan, MAS masih bercanda dengan keluarganya.

    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa,” kata Nurma.

    AP pun tidak menyangka anak semata wayangnya berbuat nekat dengan menusuk suami dan ibunya hingga tewas.

    Namun, setelah diperlihatkan rekaman CCTV oleh penyidik, AP akhirnya menerima kenyataan bahwa MAS lah yang melakukan pembunuhan.

    “Ya dari keterangan ibunya, ibunya juga tidak menyangka kalau akan terjadi seperti yang kita lihat bersama. Semua (CCTV) sudah kita perlihatkan,” ungkap Nurma.

    Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

    Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkap Nurma.

    Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar dia.

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” imbuhnya.

    Dari informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

    “Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

    Penulis: Annas Furqon Hakim

  • Remaja Pembunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Kerap Tertidur di Kelas Saat Jam Pelajaran – Halaman all

    Remaja Pembunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Kerap Tertidur di Kelas Saat Jam Pelajaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masa lalu MAS (14) remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus Jakarta mulai terungkap.

    AP (40), ibu kandung dari MAS, mengakui pernah empat kali membawa anaknya ke psikiater.

    Kepada polisi, AP menyatakan membawa MAS ke psikiater setelah mendapat laporan dari guru sekolah tempat anaknya menempuh pendidikan.

    Menurut keterangan pihak sekolah, MAS sering tertidur di kelas saat jam pelajaran.

    “Ya betul jadi itu berawal dari laporan guru kelas karena suka tidur di kelas anak tersebut. Kemudian, oleh karena itu, dari ibu anak tersebut membawa ke psikolog untuk memeriksa. Itu yang terjadi menurut keterangan dari ibu,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

    Namun, Nurma tidak menjelaskan secara detail penyebab MAS sering tertidur kelas.

    Penyidik masih terus mendalami informasi itu.

    “Ya itu yang kita gali dan kita tanya. Keterangan dari gurunya karena memang suka tidur di kelas kemudian dilaporkan ke orangtuanya yaitu ibunya,” ujar dia.

    Di sisi lain, AP juga mengungkap perilaku AP di malam sebelum peristiwa pembunuhan.

    Ia menyebut sang anak masih bersikap normal.

    AP menyatakan bahwa ia dan keluarga termasuk MAS masih menyempatkan untuk makan malam bersama.

    Saat itu, AP menyebut MAS tidak menunjukkan gelagat yang aneh.

    Bahkan MAS masih bercanda dengan keluarganya.

    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa,” kata Nurma.

    AP tidak menyangka anak semata wayangnya berbuat nekat dengan menusuk suami dan ibunya hingga tewas.

    Namun setelah diperlihatkan rekaman CCTV oleh penyidik, AP akhirnya menerima kenyataan bahwa MAS lah yang melakukan pembunuhan.

    “Ya dari keterangan ibunya, ibunya juga tidak menyangka kalau akan terjadi seperti yang kita lihat bersama. Semua (CCTV) sudah kita perlihatkan,” ungkap Nurma.

    Periksa Psikater

    Oleh karena itu, Polres Metro Jakarta Selatan akan memanggil seorang psikiater yang pernah memeriksa  MAS.

    “Kita akan memeriksa psikolog yang memeriksa. Dari salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Selasa (10/12/2024).

    Nurma menjelaskan pemeriksaan terhadap psikiater rencananya bakal dilakukan pada Rabu (11/12/2024) siang.

    Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

    Remaja MAS membunuh ayah dan neneknya yang sedang tertidur.

    Ibunya juga tak luput dari upaya pembunuhan namun berhasil menyelamatkan diri meski dengan luka parah.

    Pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

    “Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

    Kata-kata Terakhir Sebelum Beraksi

    Sebelum memasuki aksinya, MAS mengaku mendengar bisikan.

    Setelah itu dia lalu mengeksekusi nenek dan ayahnya.

    Sebenarnya, MAS juga hendak membunuh ibunya namun berhasil menyelamatkan diri dengan luka parah.

    Kepada polisi, MAS mendengar bisikan akan beban hidup yang dialami kedua orang tuanya.

    “Ketika dia gelisah dia bilang ‘terlalu banyak beban orangtua, ya sudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (9/12/2024).

    Ade Rahmat mengungkapkan MAS hanya sekali mendengar bisikan tersebut yaitu beberapa jam sebelum menghabisi nyawa ayah dan neneknya.

    “Setelah itu dia lakukan pembunuhan. Iya (bisikan) pada malam itu saja, langsung eksekusi,” ungkap Kapolres.

    Siswa Berkelakuan Baik

    Dari kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkap Nurma.

    Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar dia.

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” imbuhnya.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Ibu MAS, Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek, Ungkap Momen Makan Bersama sebelum Tragedi Pembunuhan – Halaman all

    Ibu MAS, Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek, Ungkap Momen Makan Bersama sebelum Tragedi Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – AP (40), ibunda MAS (14), remaja yang melakukan pembunuhan pada ayah dan neneknya di Lebak Bulus, telah menjalani pemeriksaan polisi, pada Senin (9/12/2024) kemarin.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi.

    Menurut Nurma, saat pemeriksaan AP sempat menceritakan bahwa pada malam sebelum terjadinya tragedi pembunuhan, ia sempat melakukan makan malam bersama.

    Bahkan, saat itu MAS juga masih bisa bercanda dengan keluarga.

    MAS pun tak memperlihatkan gelagat yang aneh di depan keluarga.

    “Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa,” kata Nurma dilansir Tribun Jakarta, Selasa (10/12/2024).

    Kepada penyidik, AP mengaku tak menyangka MAS anak semata wayangnya melakukan pembunuhan.

    Namun, setelah melihat rekaman CCTV yang ditunjukkan penyidik kepadanya, AP pun akhirnya bisa menerima kenyataan bahwa MAS memang telah melakukan pembunuhan.

    “Ya dari keterangan ibunya, ibunya juga tidak menyangka kalau akan terjadi seperti yang kita lihat bersama.”

    “Semua (CCTV) sudah kita perlihatkan,” kata Nurma.

    Ibu dari MAS Dicecar 30 Pertanyaan oleh Penyidik

    Polisi memeriksa AP yang merupakan saksi kunci dalam peristiwa pembunuhan yang dilakukan anak semata wayangnya.

    Nurma Dewi mengatakan AP dicecar 30 pertanyaan saat menjalani pemeriksaan pada Senin (9/12/2024).

    “Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu anak yang berkonflik dengan hukum, kemudian pertanyaan-pertanyaan yang jelas berkaitan apa yang terjadi kemarin,” kata Nurma kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

    Meski kondisi fisik dan mental belum pulih sepenuhnya, AP dapat menjawab pertanyaan penyidik dengan lancar.

    “Untuk kondisi belum pulih baik fisik maupun mental. Namun demikian dari ibu sudah bisa memberikan keterangan. Lanjut dari pertanyaan kita sudah dapat. Kemudian pertanyaan-pertanyaan sudah dijawab dengan lancar,” ujar Kasi Humas.

    Bisikan “Gaib”

    MAS disebut mendapat bisikan “gaib”.

    Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal kepada wartawan Senin (9/12/2024).

    “Ketika dia gelisah dia bilang terlalu banyak beban orang tua yaudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga,” katanya.

    Atas dasar bisikan itu, MAS kemudian menikam keluarganya pada dini hari pada saat korban sedang tertidur.

    Menurutnya, hasil keterangan yang didapat psikolog yang bersangkutan tidak menceritakan bahwa dirinya merasa terbeban itu atau dalam kesulitan. 

    Bahkan, yang bersangkutan menyampaikan ayah ibunya sangat sayang sama dengan pelaku.

    Namun, hingga saat ini MAS dan ibunya yang selamat usai ditikam menggunakan pisau dapur belum dipertemukan.

    “Belum karena anak masih di rumah aman,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Cerita Ibu MAS di Malam Sebelum Sang Anak Bunuh Ayah dan Nenek, Masih Makan Bareng dan Tertawa.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Reynas Abdila)(Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)

    Baca berita lainnya terkait Bocah Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta.

  • Ibunda Ungkap MAS Masih Bercanda Sebelum Bunuh Ayah dan Neneknya – Page 3

    Ibunda Ungkap MAS Masih Bercanda Sebelum Bunuh Ayah dan Neneknya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – AP (40), ibu MAS ceritakan detik-detik sebelum insiden pembunuhan terjadi di kediamanya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

    Sang anak, MAS (14) membunuh ayah dan neneknya. Sementara AP, juga terluka akibat kejadian itu. Namun kondisi sudah membaik dan dapat dimintai keterangan oleh polisi. Kepada polisi, AP mengaku tak menyangka anaknya berbuat demikian.

    Sebab, malam itu anaknya masih bercanda bersama dirinya dan suami atau ayah dari MAS.

    “Mereka masih tertawa, ya itu yang terjadi dari keterangan ibu yang tadi kita mintain keterangan. Jadi sebelum tidur, mereka makan bareng, lanjut bercanda, ya masih tertawa. Jadi tidak menyangka akan terjadi hal yang kita lihat bersama,” kata Plt Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

    Nurma mengatakan, AP kondisinya belum pulih baik fisik maupun mental. Namun, demikian sudah bisa memberikan keterangan dan setiap pertanyaan-pertanyaan sudah dijawab dengan lancar.

    “Dari keterangan-keterangan itu sudah dikumpulkan oleh penyidik tentunya dalam pemberkasan atau melengkapi berkas yang sekarang dikirim ke kejaksaan,” ujar dia.

     

  • Polisi Ungkap Kondisi Ibu MAS Masih Belum Pulih Fisik dan Mental – Halaman all

    Polisi Ungkap Kondisi Ibu MAS Masih Belum Pulih Fisik dan Mental – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Seksie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengungkapkan kondisi AP, ibu MAS remaja pelaku pembunuhan ayah dan nenek di  Lebak Bulus Jakarta.

    Kata polisi saat ini kondisi AP masih belum stabil.

    Menurutnya, AP saat ini masih dalam tahap pemulihan namun sudah diminta untuk memberikan keterangan.

    “Untuk kondisi belum pulih baik fisik maupun mental,” ucap Nurma kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

    Sebanyak 30 pertanyaan diajukan kepada AP dan sudah dikumpulkan dalam berkas berita acara pemeriksaan.

    Adapun pertanyaan seputar waktu kejadian, kemudian siapa saja yang mengetahui dan lain-lain.

    Hingga saat ini motif pelaku melakukan pembunuhan belum diketahui.

    “Motifnya masih kita dalami. Ya sampai saat ini motif belum dapat kita jelaskan namun kejadian sudah terjadi,” imbuhnya.

    Sang ibu juga membenarkan bahwa anaknya empat kali dibawa ke psikiater di rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan. 

    Diketahui bahwa MAS dibawa ke psikiater lantaran kerap tidur di dalam kelas.

    Bisikan Gaib

    MAS (14) pelaku penikaman terhadap keluarganya hingga mengakibatkan ayah dan neneknya tewas di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan mendapat bisikan ‘gaib’

    Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal kepada wartawan Senin (9/12/2024).

    “Ketika dia gelisah dia bilang terlalu banyak beban orang tua yaudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga,” katanya.

    Atas dasar bisikin itu, MAS kemudian menikam keluarganya pada dini hari pada saat korban sedang tertidur.

    Menurutnya, dari hasil keterangan yang didapat psikolog yang bersangkutan tidak menceritakan bahwa dirinya merasa terbeban itu atau dalam kesulitan. 

    Bahkan yang bersangkutan menyampaikan ayah ibunya sangat sayang sama dengan pelaku.

    Namun hingga saat ini MAS dan ibunya yang selamat usai ditikam menggunakan pisau dapur belum dipertemukan.

    “Belum karena anak masih di rumah aman,” tukasnya

     

  • Anak bunuh ayah dan nenek sempat ke psikiater karena gangguan tidur

    Anak bunuh ayah dan nenek sempat ke psikiater karena gangguan tidur

    Jakarta (ANTARA) – MAS (14) yang membunuh ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69), serta melukai ibunya, AP (40), di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat ke psikiater karena gangguan tidur.

    “Berawal dari laporan guru kelas karena anak suka tidur di kelas, anak tersebut dibawa sang ibu ke psikiater untuk memeriksa itu yang terjadi,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Nurma mengatakan, pihaknya masih belum memastikan apakah gangguan tidur menjadi semua alasan kedatangannya ke psikiater sampai empat kali.

    Karena itu, pihaknya akan memanggil psikiater untuk dimintakan keterangan mengenai itu.

    “Itu masih didalami, oleh karena itu kita kan memeriksa psikiater yang memeriksa dari salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta Selatan,” katanya.

    Terkait rencana mempertemukan sang ibu dengan MAS, pihak Kepolisian menyatakan itu masih menjadi kewenangan penyidik. “Itu nanti wewenang penyidik. Penyidik yang akan berkoordinasi,” ujarnya.

    Mengingat saat ini kondisi sang ibu masih belum pulih baik fisik maupun mental. Namun, sang ibu sudah bisa memberikan keterangan.

    MAS diduga membunuh ayahnya dan neneknya serta melukai ibunya, AP, di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11) pukul 01.00 WIB.

    Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.

    Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.

    Sebelumnya, MAS dalam pemeriksaan polisi mengakui mendapatkan bisikan-bisikan yang meresahkan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Psikolog yang Pernah Periksa Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Akan Diperiksa Polisi – Halaman all

    Ibunda Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Selesai Diperiksa, Ini Kata Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Polisi memeriksa AP (40), ibunda MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya APW (40) dan RM (60).

    Pembunuhan ayah dan nenek itu terjadi di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

    AP merupakan saksi kunci dalam peristiwa pembunuhan yang dilakukan anak semata wayangnya.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, AP dicecar 30 pertanyaan saat menjalani pemeriksaan pada Senin (9/12/2024).

    “Jadi kemarin kita sudah meminta keterangan dari ibu anak yang berkonflik dengan hukum, kemudian pertanyaan-pertanyaan yang jelas berkaitan apa yang terjadi kemarin,” kata Nurma kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

    Meski kondisi fisik dan mental belum pulih sepenuhnya, AP dapat menjawab pertanyaan penyidik dengan lancar.

    “Untuk kondisi belum pulih baik fisik maupun mental. Namun demikian dari ibu sudah bisa memberikan keterangan. Lanjut dari pertanyaan kita sudah dapat. Kemudian pertanyaan-pertanyaan sudah dijawab dengan lancar,” ujar Kasi Humas.

    Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

    Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkap Nurma.

    Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar dia.

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” imbuhnya.

    Dari informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

    “Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

    Penulis: Annas Furqon Hakim

  • Faktor Kurang Tidur Diduga Jadi Pemicu Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Berhalusinasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Desember 2024

    Faktor Kurang Tidur Diduga Jadi Pemicu Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Berhalusinasi Megapolitan 10 Desember 2024

    Faktor Kurang Tidur Diduga Jadi Pemicu Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Berhalusinasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – MAS (14), remaja yang membunuh ayahnya, APW (40) dan neneknya, RM (69) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mengaku kesulitan tidur saat malam hari.
    Faktor kurang tidur itu lah yang diduga jadi pemicu MAS berhalusinasi mendengar bisikan untuk menghabisi nyawa orangtuanya.
    “Namanya distorsi persepsi, yang disebut sama sebenarnya tanda-tanda dan gejala pada saat kita mengalami gangguan psikologis. Jadi halusinasi auditori, halusinasi visual itu bisa terjadi pada saat kita kurang tidur,” kata psikolog yang sempat mendampingi MAS, Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).
    MAS sempat pergi ke psikiater bersama sang ibu untuk mengobati masalah gangguan tidur itu.
    Akibat hal itu juga membuat MAS sering tertidur saat berada di dalam kelas sekolahnya.
    “Dan ditarik lagi, dia di sekolah itu suka ketiduran di dalam kelas. Jadi buat saya, ini semuanya harus dirangkum dulu,” ujar Novita.
    Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
    Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah.
    Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
    Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.
    Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
    Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.
    Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan.
    Seorang petugas keamanan memanggil MAS. Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.
    Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.