kab/kota: Lebak Bulus

  • Polisi Ungkap Alasan Ayah Tiri Bekap Alvaro hingga Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Polisi Ungkap Alasan Ayah Tiri Bekap Alvaro hingga Tewas Megapolitan 27 November 2025

    Polisi Ungkap Alasan Ayah Tiri Bekap Alvaro hingga Tewas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkapkan alasan Alex Iskandar membekap anak tirinya, Alvaro Kiano Nugroho (6), hingga tewas.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, awalnya Alex menjemput Alvaro untuk diajak membeli mainan ke mal. Namun sebelum ke mal, Alex membawa Alvaro ke rumahnya di wilayah Tangerang terlebih dahulu untuk mandi.
    Setelah itu Alvaro mulai merasa tidak nyaman karena ayah tirinya mandi terlalu lama. Ia menangis dan meminta diantar pulang ke rumah kakek dan neneknya di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    “Sampai di rumah itulah, karena AKN (Alvaro) ini rewel dan nangis ingin pulang, dan mainan yang dijanjikan itu tidak kunjung ada, belum dibeli,” jelas Nicolas kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).
    Tak tahan mendengar rengekan Alvaro, Alex mengambil handuk yang tergantung di rak dan membekap mulut anak tirinya itu. Ia kemudian mencekik serta menindih tubuh Alvaro hingga bocah tersebut tidak lagi bernapas.
    Setelah itu Alex panik dan mulai memikirkan cara menghilangkan jejak pembunuhan yang dilakukannya.
    “Setelah itu karena panik, dia masih berusaha untuk bagaimana mencari supaya mau menghilangkan barang bukti korban AKN,” jelas dia.
    Alex mengikat tubuh Alvaro dengan tali, memasukkannya ke dalam plastik hitam, dan menyimpannya di garasi rumah dalam posisi tertutup mobil.
    “Dari situlah dia meninggalkan korban AKN ini kurang lebih selama tiga hari,” kata dia.
    Nicolas melanjutkan, Alex mulai mencari tempat lain ketika jasad Alvaro mulai membusuk. Ia kemudian teringat wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, karena memiliki saudara yang tinggal di sana.
    “Karena mayat itu sudah mulai membusuk dan akhirnya pada tanggal 9 Maret itu, dia berusaha untuk mencari tempat yang aman untuk dia mau membuang mayat tersebut,” kata Nicolas.
    Akhirnya, Alex mengangkat jasad Alvaro ke dalam mobil dan membawanya ke bawah Jembatan Cilalay, lokasi yang kerap dipakai warga untuk membuang sampah secara ilegal.
    Setelah itu, Alex bahkan membantu keluarga membuat laporan kehilangan ke Polsek Pesanggrahan, membuat polisi tidak mencurigainya.
    “Karena pada saat penjemputan itu dia mengaku bahwa, ‘saya mau jemput anak saya.’ Sedangkan juga kakek daripada si AKN ini juga meminta bantuan ayah tirinya untuk mencari,” tutur Nicolas.
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025 lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya sudah menangkap orang yang menyebabkan
    Alvaro hilang
    dan tewas, yakni ayah tiri korban, Alex Iskandar.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan salat Maghrib dan berbuka puasa. Usai berbuka puasa dan salat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!

    Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!

    Jakarta

    Pengendara motor di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, melakukan pemukulan setelah tak terima ditegur lawan arah di jalan raya. Aksi kekerasan itu terekam kamera dan viral di media sosial!

    Dilansir dari akun Instagram @jakarta.terkini dan TikTok @duckiiiies, pemotor tersebut bukan lawan arah sendiri, melainkan bersama rombongan pemotor lain. Imbasnya, pengendara yang melintas di jalur seharusnya menjadi tertahan dan tak bisa melintas.

    Ketika situasi mulai kacau dan jalanan makin macet, pelaku kekerasan itu lantas menghampiri korban yang melakukan teguran, marah-marah, kemudian melakukan pukulan telak ke arah kepala.

    “Terjadi tindakan kekerasan saat seorang pemotor menegur rombongan pelaku lawan arah di Pertigaan Adiyaksa, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kejadian tersebut diunggah pada Jumat (20/11),” demikian tulis akun @jakarta.terkini, Rabu (26/11).

    “Disclaimer, konten ini bukan untuk ditiru karena lawan arah dapat membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain. Yuk, tertib berlalu lintas, Jakartans!” tambahnya.

    Hingga berita ini dimuat, video tersebut sudah disaksikan 1,1 juta kali dan mendapat hampir 6 ribu komentar. Kebanyakan warganet menyayangkan aksi kekerasan yang ditunjukkan pemotor dengan nomor polisi (nopol) B 6486 ZNH tersebut.

    Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana mengatakan, kebiasaan melawan arah merupakan ‘penyakit’ para pengguna jalan raya di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan itu sering dilakukan orang yang maunya buru-buru tanpa memikirkan keselamatan.

    “(Mereka mikir) mumpung sepi, cuma dekat, kok, dan lain-lain membuat semua jalan disamaratakan. Bahkan aturan lalin diabaikan meski membahayakan,” ujar Sony kepada detikOto, belum lama ini.

    Lebih jauh, Sony mengingatkan, lebih baik tertib tapi selamat, ketimbang buru-buru dan melawan arah tapi berakhir celaka.

    “Tertib lalu lintas dan menjaga kebugaran menjadi salah satu kunci dalam menjaga keselamatan,” kata Sony.

    (sfn/rgr)

  • 6
                    
                        Ayah Tiri Sempat Pura-pura Bantu Cari Alvaro, Ibu Korban: Kayak Meledek
                        Megapolitan

    6 Ayah Tiri Sempat Pura-pura Bantu Cari Alvaro, Ibu Korban: Kayak Meledek Megapolitan

    Ayah Tiri Sempat Pura-pura Bantu Cari Alvaro, Ibu Korban: Kayak Meledek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Ibu Alvaro Kiano Nugroho, Arum Indah, merasa diledek saat suaminya, Alex Iskandar, sempat berpura-pura ikut membantu mencari Alvaro, padahal dia adalah orang yang menculik hingga menghabisi anak tirinya.
    “Saya cari (Alvaro) sampai ke mana pun itu sama dia (Alex). Berarti kan dia kayak ngeledek ya kan, dia tahu, tapi dia ya sudah, enggak ngerti lagi deh sama dia. Enggak habis pikir, ternyata dia bunuh,” tutur Arum saat ditemui di rumah duka di wilayah Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).
    Setelah semuanya terungkap, Arum teringat pada hari kejadian di mana
    Alvaro hilang
    . Saat itu, Arum menghubungi Alex untuk ikut membantu mencari Alvaro bersama kedua orangtuanya.
    “Itu di tanggal 6 Maret (Alvaro hilang), kan bingung mau hubungin siapa, orang rumah udah pada nyari semua. Saya telepon dia lah, ya kan, ‘Beb, tolong ke rumah dulu, si Alvaro hilang.’ Karena dia tuh kalau misalnya saya yang nyuruh mau,” ungkap Arum.
    Menurut Arum, saat itu napas Alex terdengar cepat dan pendek, membuatnya curiga bahwa suaminya baru saja melakukan tindakan keji terhadap Alvaro.
    “Akhirnya dia ke rumah, itu saya juga baru sadar tuh, oh, iya, waktu itu dia ngangkat telepon dalam kondisi ngos-ngosan ya kan, atau mungkin dia lagi habis eksekusi Alvaro,” sambung dia.
    Sementara itu, ibu dari Arum, Sayem, mengungkapkan bahwa Alex juga menyarankan dirinya untuk mencari Alvaro melalui paranormal.
    Sayem dan suaminya, Tugimin, pun diarahkan ke berbagai kota oleh sejumlah paranormal untuk menemukan Alvaro. Alex selalu mengantar Tugimin ke lokasi yang ditunjukkan paranormal
    “Jadi dia kayak orang enggak punya salah aja gitu. Terus nganterin saya ke orang pinter. Diarahin ke Kerawang, ke Bogor. Namanya kami pengen ketemu cucu. Diajak ke mana aja, ‘Ya sudah, yuk’ Itu masih dianterin sama dia,” ungkap Sayem.
    Sayem dan Tugimin kemudian disarankan untuk memperbanyak ibadah agar Alvaro segera kembali, tetapi pada kenyatannya cucu mereka ternyata diculik dan telah dihabisi oleh Alex.
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025 lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya sudah menangkap orang yang menyebabkan Alvaro hilang dan tewas, yakni ayah tiri korban, Alex Iskandar.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan salat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu salat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alvaro Kiano Bakal Dimakamkan di Dekat Rumahnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Alvaro Kiano Bakal Dimakamkan di Dekat Rumahnya Megapolitan 25 November 2025

    Alvaro Kiano Bakal Dimakamkan di Dekat Rumahnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Keluarga berencana memakamkan jenazah Alvaro Kiano Nugroho di pemakaman dekat rumahnya wilayah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    “Kami sudah rencana nanti (dimakamkan) di tanah wakaf di sini, di atas (dekat masjid),” kata kakek Alvaro, Tugimin, saat ditemui di rumahnya, Selasa (25/11/2025).
    Namun, Tugimin belum bisa memastikan kapan Alvaro akan dimakamkan, mengingat hasil tes DNA belum dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Umpamanya kalau hari ini keluar (hasil tes DNA), ya langsung kami bawa pulang (jenazah Alvaro), kami urus. Kalau sempat hari ini bisa kami makamkan, ya, langsung kami makamkan, tapi belum bisa,” tutur dia.
    Tugimin menyampaikan, ibu Alvaro, Arum, baru menjalani tes DNA saat tiba di Jakarta pada Senin (24/11/2025). Ia langsung dijemput polisi dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
    “Nah, ini sampai sore kemarin juga baru pulang. Saya pulang dari Polres juga, dia kelihatannya belum lama pulang dari Rumah Sakit juga. Itu, sekarang ini tinggal menunggu hasil DNA dari Rumah Sakit Polri,” jelas dia.
    Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi temuan kerangka yang diduga milik Alvaro. Dokter Forensik RS Polri, dr. Farah, mengatakan pihaknya kesulitan menentukan usia tulang karena tidak ditemukan gigi.
    Meski begitu, dapat dipastikan bahwa tulang itu milik seorang laki-laki dengan ras Mongoloid.
    “Untuk usia kami tidak bisa mendapatkan secara persis sehingga kami juga dibantu oleh patologi forensik dokter Debby di rumah sakit, tapi tidak bisa dilakukan analisa terhadap gigi karena tulang rahang tidak ditemukan,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (24/11/2025).
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025 lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya sudah menangkap orang yang menyebabkan
    Alvaro hilang
    dan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan salat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro Megapolitan 24 November 2025

    Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ayah tiri, Alex Iskandar sempat bolak-balik ke Tenjo, Kabupaten Bogor, untuk membuang jasad bocah Alvaro Kiano (6), Kamis (6/3/2025).
    Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio mengatakan pelaku saat itu mencari tempat yang tepat untuk membuang jasad Alvaro.
    “Tersangka ini sudah bolak-balik untuk ke Tenjo. Dan dia tahu lokasi mana yang sepi untuk membuang di sana. Dan akhirnya memilih salah satu tempat yang mana di jembatan itu dibuang,” jelas Ardian dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
    Alex memilih Tenjo sebagai tempat membuang Alvaro karena memiliki kerabat yang tinggal di sana.
    “Kenapa dibuang ke Tenjo? Saya jawab bahwa ada salah satu kerabat dari tersangka ini yang tinggal di sana,” kata Ardian.
    Sementara itu, jasad Alvaro disimpan di garasi rumah dalam keadaan terbungkus plastik.
    Setelah tiga hari, tepat di hari kakek Alvaro melaporkan telah kehilangan cucunya, Alex membawa jasad korban ke Jembatan Kali Cilalay, Tenjo.
    Motif pelaku Alex Iskandar menculik dan membunuh Alvaro karena dendam terhadap istrinya yang dicurigai berselingkuh selama bekerja di luar negeri. 
    “Jadi motifnya sudah ada dorongan dan terakumulasi. Diduga istrinya memiliki pria idaman lain,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto.
    Pelaku kerap mengirimkan pesan yang menjurus kepada ancaman kepada sang istri.
    “Penyelidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan emosional pelaku. Dari handphone yang diamankan, terlapor setelah terang-terangan menuliskan kalimat, gimana caranya gue balas dendam,” jelas dia.
    Kemudian, rasa dendam dan marah itu membuat pelaku menculik Alvaro yang sedang bermain di Masjid Al Muflihun. 
    Alvaro terus menangis mencari kakeknya saat dibawa ayah tirinya, sehingga mulutnya dibekap sampai meninggal dunia. 
    “Pada saat korban dibawa, dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia,” jelas dia.
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut.
    Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa. Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    Akhirnya keluarga melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Kerabat Tersangka Mengira Jasad Alvaro Adalah Bangkai Anjing Megapolitan 24 November 2025

    Kerabat Tersangka Mengira Jasad Alvaro Adalah Bangkai Anjing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jasad bocah enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho, yang dibuang di Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, sempat dikira bangkai anjing oleh G.
    G merupakan kerabat tersangka
    Alexander Iskandar
    ,
    ayah tiri korban
    , yang disebut terlibat dalam aksi pembuangan Alvaro.
    “Dia menyatakan bahwa dia tidak tahu dan disampaikan oleh tersangka bahwa isinya bangkai anjing,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio, dalam konferensi pers, Senin (24/11/2025).
    G disebut tak memeriksa isi plastik hitam yang dibawa tersangka dari rumah di kawasan Bogor, Jawa Barat.
    Sementara itu, keluarga korban sebelumnya menjelaskan, warga setempat sempat mencium bau dari plastik berisi
    jasad Alvaro
    .
    “Katanya, ada yang ngomong tetangga, ini kok udah bau apaan, katanya. Ini mah bangkai anjing, katanya. Padahal itu Alvaro,” tutur nenek korban, Sayem (53), saat ditemui di rumah duka kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Sebelumnya. Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Setelah dinyatakan hilang, pihak kepolisian melakukan pencarian dan akhirnya menemukan jasadnya di
    Kali Cilalay
    , Kabupaten Bogor.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam memastikan tersangka yang menyebabkan hilangnya dan meninggalnya Alvaro telah diamankan.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala, Minggu (23/11/2025).
    Kakek korban, Tugimin, menceritakan kronologi pencarian cucunya.
    Pada hari hilangnya Alvaro, seorang pria yang mengaku sebagai ayah korban sempat datang ke masjid untuk mencari Alvaro.
    Marbut masjid kemudian menanyakan kedatangannya, namun tidak mencurigai gerak-gerik pria itu karena sibuk menyiapkan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Usai waktu Maghrib, Alvaro tidak kunjung pulang.
    Tugimin, pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyusuri lokasi terakhir cucunya terlihat dan mendatangi teman-temannya, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
    Ayah kandung Alvaro saat ini menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga sempat mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, tetapi mereka sudah pindah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar Tugimin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan
                        Megapolitan

    2 Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan Megapolitan

    Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Terduga pelaku penculikan Alvaro Kiano Nugroho dikabarkan meninggal. Informasi ini diterima nenek Alvaro, Sayem (53), bersamaan dengan kabar bahwa cucunya ditemukan tak bernyawa.
    “Terus, saya tanya (ke polisi), ‘Ibu, enggak adanya itu bagaimana maksudnya? Saya enggak ngerti.’ Dijawab, ‘Enggak ada itu sudah meninggal, Alvaronya. Terus tersangka tadi jam 08.00 pagi itu juga katanya bunuh diri’,” ungkap Sayem kepada wartawan di rumah duka, Senin (24/11/2025).
    Sayem dan suaminya kemudian ditunjukkan foto berisi batu nisan terduga pelaku, yang merupakan ayah tiri Alvaro, yakni Alex Iskandar.
    Hingga kini, ia belum mendapatkan informasi lanjutan terkait detail meninggalnya terduga pelaku tersebut.
    Sayem mengaku ingin meluapkan amarahnya terhadap pelaku yang diduga memilih mengakhiri hidup setelah ditangkap. Namun hal itu tidak mungkin dilakukan.
    “Pengennya sih marah, tapi gimana ya, orang sudah enggak ada. Kami kan sudah enggak bisa ngomong ke dia lagi,” ujar dia.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly sebelumnya mengungkapkan bahwa terduga penculik
    Alvaro Kiano Nugroho
    adalah ayah tiri korban, Alex Iskandar.
    Ia juga mengonfirmasi keterangan keluarga Alvaro soal kematian Alex Iskandar.
    “Yang diceritakan oleh keluarga korban Alvaro itu benar adanya. Karena itu penyampaian dari pihak kepolisian ke keluarga korban juga,” ucap Nicolas.
    Menurut Nicolas, Alex sudah diperiksa sebagai tersangka dan segera ditahan. Namun, Alex tewas dalam masa penangkapan tersebut.
    “Sudah diperiksa sebagai tersangka, dan mau ditahan. Karena masih masuk penangkapan. (Tewas) sudah di kantor Polres,” ucap Nicolas.
    Untuk lebih jelasnya, kata Nicolas, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto lewat konferensi pers.
    “Tapi, untuk lebih jelasnya, nanti malam ya dengan Pak Kabid Humas (Polda Metro) karena data-datanya, Pak Kabid Humas yang bicara. 
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano
    Nugroho, bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menyebut polisi telah menangkap orang yang menyebabkan Alvaro hilang dan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” ujar Seala, Minggu (23/11/2025).
    Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/3/2025). Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro datang ke masjid untuk mencari anak tersebut.
    Informasi kedatangan pria itu baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut masjid tiga hari setelah cucunya dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Marbut tidak sempat memperhatikan pergerakan pria itu lebih lanjut karena sibuk menyiapkan buka puasa dan waktu salat Maghrib. Setelah Maghrib, Alvaro tidak kunjung pulang.
    Tugimin belum langsung curiga karena cucunya biasa bermain sepak bola pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujarnya.
    Sebagai pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, Tugimin langsung menyusuri lokasi terakhir cucunya terlihat dan menanyai teman-teman bermain Alvaro, namun hasilnya nihil.
    Diketahui, ayah kandung Alvaro sedang menjalani hukuman kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Keluarga juga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, tetapi mereka diketahui sudah pindah. Arah keberadaan keluarga tersebut kemudian ditemukan polisi.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujarnya.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka
                        Megapolitan

    9 Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka Megapolitan

    Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Alvaro Kiano Nugroho, bocah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang sejak delapan bulan lalu, akhirnya ditemukan.
    Namun, bocah berusia enam tahun itu ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Seala mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang yang diduga menjadi dalang di balik hilangnya Alvaro.
    “Tersangka sudah diamankan,” kata dia.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan, penyidik menemukan kerangka manusia yang diduga Alvaro di sekitar kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
    “Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” kata Nicolas kepada wartawan, Minggu.
    Namun, Nicolas menegaskan bahwa pihaknya harus memastikan identitas kerangka tersebut melalui pemeriksaan DNA.
    “Tapi kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor ya,” sambung dia.
    Setelah menerima kabar penemuan Alvaro, kakek dan nenek korban langsung menangis. Tugimin, kakek Alvaro, hanya bisa terdiam. Air matanya mengalir tanpa ia mampu mengucapkan sepatah kata.
    Sang nenek pun langsung jatuh lemas. Ia berteriak histeris saat polisi menyampaikan kabar penemuan Alvaro yang sudah meninggal di depan rumah mereka, Minggu sore.
    “Saya enggak bisa ngomong, air mata keluar. Ibu langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama polisi dan warga untuk mereda nangisnya, karena langsung jerit-jeritan,” jelas Tugimin saat ditemui di kediamannya, Minggu.
    Tugimin dan istrinya sangat terpukul atas kabar kematian Alvaro. Sebab, bocah malang itu mereka rawat sejak kecil karena orangtuanya berpisah dan sang ibu bekerja di luar negeri.
    “Bagaimana kami tidak
    shock
    , (dia diurus dari kecil sama neneknya. Ke mana pun, Alvaro ikut dengan saya, enggak mau ketinggalan, undangan ke Solo, ke Demak, dia ikut,” ungkap dia.
    Rasa kaget dan kecewa Tugimin bertambah ketika polisi menginformasikan bahwa
    ayah tiri Alvaro
    , AI, diduga terlibat dalam kasus hilangnya dan tewasnya Alvaro.
    Tugimin tak menyangka ayah tiri Alvaro bisa melakukan hal tersebut.
    “Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? itu yang sangat disesalkan,” ucap dia.
    Ironisnya, AI sempat ikut membantu Tugimin mencari Alvaro. Ia bahkan menemani Tugimin menelusuri wilayah Bogor berdasarkan informasi yang mereka terima.
    “Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).
    Ia semakin terpukul setelah mengetahui bahwa bantuan AI selama ini ternyata hanya kedok.
    “Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.
    Penemuan kerangka Alvaro akhirnya terjadi berdasarkan pengakuan AI saat dimintai keterangan oleh penyidik. AI mengarahkan polisi ke lokasi di sekitar sungai tempat kerangka Alvaro berada.
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano Nugroho
    terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Kakek Alvaro Kaget Ayah Tiri Cucunya Jadi Terduga Pelaku Penculikan
                        Megapolitan

    8 Kakek Alvaro Kaget Ayah Tiri Cucunya Jadi Terduga Pelaku Penculikan Megapolitan

    Kakek Alvaro Kaget Ayah Tiri Cucunya Jadi Terduga Pelaku Penculikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Tugimin, kakek dari Alvaro Kiano Nugroho, tidak menyangka bahwa ayah tiri cucunya, Alex Iskandar, diduga berada di balik hilangnya bocah berusia 6 tahun tersebut.
    “Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? Itu yg sangat disesalkan,” ungkap Tugimin saat ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).
    Menurut Tugimin, hubungan Alvaro dengan ayah tirinya itu terlihat cukup baik. AI rutin datang pada akhir pekan untuk mengajak Alvaro jalan-jalan atau membeli makanan.
    Alex bahkan sempat berkali-kali membantu Tugimin mencari Alvaro berdasarkan petunjuk yang mereka dapatkan.
    “Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin.
    Karena itu, Tugimin merasa dikhianati ketika mengetahui kebenaran di balik tindakan Alex.
    “Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.
    Tugimin juga mengungkapkan bahwa Alex dan istrinya, Arumi, sesekali pernah berselisih hingga melibatkan dirinya. Biasanya, Alex marah karena Arumi tidak mengangkat teleponnya.
    Alex kemudian meminta bantuan Tugimin agar Arumi mau menjawab panggilan tersebut. Namun, menurut Tugimin, Arumi sering merasa terganggu karena Alex menelepon berulang kali saat ia sedang bekerja.
    “Jadi, kalau nelpon itu enggak cukup hanya sekali, kadang-kadang jarak beberapa menit, sering ditelepon. Jadi, mungkin si Arum itu ya, merasa kesal lah, namanya lagi kerja diganggu,” tutur dia.
    Adapun Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan bahwa
    ayah tiri Alvaro
    lah yang menjadi pelaku dalam kejadian penculikan berujung maut ini.
    Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap satu tersangka usai Alvaro, bocah di Pesanggarahan, Jakarta Selatan yang hilang sejak Maret ditemukan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Namun polisi belum mengungkap identitas siapa tersangka yang ditangkap. Saat ini polisi juga sedang menunggu hasil pemeriksaan Labfor usai menemukan kerangka diduga Alvaro.
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano Nugroho
    terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat. Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya.
    Namun, upayanya tak membuahkan hasil. Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Keluarga juga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        Bocah Alvaro Hilang 8 Bulan Ditemukan Tewas, Polisi Tangkap Satu Tersangka
                        Megapolitan

    5 Bocah Alvaro Hilang 8 Bulan Ditemukan Tewas, Polisi Tangkap Satu Tersangka Megapolitan

    Bocah Alvaro Hilang 8 Bulan Ditemukan Tewas, Polisi Tangkap Satu Tersangka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap satu tersangka usai Alvaro Kiano Nugroho, bocah di Pesanggarahan, Jakarta Selatan yang hilang sejak Maret ditemukan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata
    Kapolsek Pesanggrahan
    , AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Saat ditanya identitas siapa tersangka yang ditangkap, Seala enggan memberikan jawaban.
    “Saya belum bisa banyak statement,” kata dia.
    Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilypaly, mengungkapkan, penyidik yang bertugas mencari Alvaro menemukan kerangka yang diduga milik Alvaro.
    Saat ini polisi sedang menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri.
    “Tunggu penyelidik dan penyidik bekerja dulu,” kata dia.
    Sementara itu, kakek Alvaro,
    Tugimin
    , mengatakan baru mendapatkan kabar cucunya ditemukan tewas, Minggu sore ini.
    Padahal, sejak kemarin, Tugimin sudah ke Mapolres Jakarta Selatan untuk melengkapi dokumen yang diperlukan dalam pencarian.
    “Saya nyampe langsung salaman Bu Kapolsek, terus diberikan kabar bahwa Alvaro sudah ditemukan namun sudah almarhum, diketemukan di Kali Cilalay daerah Tenjo,” ungkap Tugimin saat ditemui di Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano Nugroho
    terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut.
    Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Keluarga juga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi. Adapun ciri-ciri Alvaro adalah berkulit sawo matang dengan potongan rambut cepak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.