kab/kota: Lebak Bulus

  • 5
                    
                        Akar Macet Jalan TB Simatupang: Awalnya Dibangun untuk Mobilitas Cepat, Bukan untuk Kantor-Komersial
                        Megapolitan

    5 Akar Macet Jalan TB Simatupang: Awalnya Dibangun untuk Mobilitas Cepat, Bukan untuk Kantor-Komersial Megapolitan

    Akar Macet Jalan TB Simatupang: Awalnya Dibangun untuk Mobilitas Cepat, Bukan untuk Kantor-Komersial
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jalan TB Simatupang yang membentang dari Kampung Rambutan hingga Lebak Bulus, kini dikenal sebagai salah satu koridor jalan tersibuk di selatan Jakarta.
    Gedung perkantoran multinasional, hotel, dan pusat bisnis berdiri di kanan–kirinya.
    Namun, sejarah jalan ini mencatat tujuan awal pembangunannya jauh berbeda, yakni bukan sebagai kawasan bisnis, melainkan jalur arteri untuk mengurai lalu lintas selatan Jakarta.
    Rencana pembangunan Jalan TB Simatupang pertama kali muncul dalam Rencana Induk Jakarta 1965–1985 di era Gubernur Ali Sadikin.
    Jalan ini ditujukan sebagai jalur arteri selatan yang menghubungkan Pasar Rebo/Kampung Rambutan dengan Lebak Bulus–Ciputat.
    Secara umum, fungsi jalan arteri ini adalah menghubungkan antarbagian kota atau antarwilayah, dengan prioritas utama kelancaran pergerakan lalu lintas jarak menengah hingga jauh.
    Pada prinsipnya jalan arteri bukan ditujukan untuk menampung aktivitas ekonomi padat, seperti pasar tradisional, mal, atau pusat perkantoran besar, yang dapat memperlambat arus distribusi.
    Berdasarkan Rencana Induk Jakarta tersebut, ada tiga tujuan utama dibangunnya Jalan TB Simatupang, yakni:
    Seiring waktu, fungsi jalan mulai bergeser. Dalam RTRW DKI Jakarta 1985–2005, sebagian kawasan di sepanjang Simatupang ditetapkan sebagai zona komersial dan perkantoran.
    Faktor pendorong pergeseran fungsi tersebut, antara lain:
    Masuk dekade 2000–an, pertumbuhan perkantoran di Jalan TB Simatupang semakin pesat.
    Pemerintah bahkan sempat memproyeksikannya sebagai CBD selatan, “Sudirman kedua.” Namun, konsekuensinya adalah beban lalu lintas yang tak terkendali.
    Data Dinas Perhubungan DKI (2024) menunjukkan, pada jam sibuk, arus kendaraan karyawan kantor bercampur dengan lalu lintas antarwilayah, terutama dari Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
    Kondisi ini diperparah dengan pintu keluar–masuk gedung yang mengganggu kapasitas lajur.
    Makalah American Society of Civil Engineers (ASCE) menunjukkan bahwa tingginya kepadatan akses langsung (
    access density
    ), seperti banyaknya pintu masuk dan keluar menuju gedung, pusat bisnis, atau area komersial, berpengaruh langsung pada turunnya kapasitas arteri.
    Setiap akses baru menciptakan
    friction
    (gesekan lalu lintas), karena kendaraan harus melambat, berhenti, berbelok, parkir, atau
    drop-off.
    Semakin banyak titik akses, semakin menurun kemampuan arteri untuk mengalirkan kendaraan dengan lancar.
    Hal ini relevan dengan kondisi TB Simatupang di beberapa tahun terakhir, yang mana banyaknya pintu masuk-keluar gedung perkantoran maupun gedung komersial.
    Maka, dampak dari pergeseran fungsi ini adalah kemacetan. Sebab, Jalan TB Simatupang memang sejak awal tidak didesain untuk kawasan perkantoran atau komersial, melainkan jalan arteri.
    Pengamat tata kota Nirwono Joga menilai, masalah di Simatupang bukan hanya soal sedang adanya proyek atau pekerjaan jalan, tetapi struktural.
    Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kemacetan akut di TB Simatupang, yakni:
    Sementara itu, pengamat tata kota lainnya, Yayat Supriatna mengatakan bahwa lebar Jalan TB Simatupang sudah tidak bisa ditambah.
    Kapasitas Jalan TB Simatupang sudah maksimal. Harus ada evaluasi terkait tata ruang dan izin bangun baru yang memperhatikan andalalin.
    Nirwono Joga dan Yayat Supriatna menyarankan beberapa langkah untuk mengurai kemacetan di Simatupang, di antaranya:
    Jalan T.B. Simatupang menjadi cerminan nyata bahwa pergeseran fungsi jalur arteri menjadi koridor bisnis modern harus diiringi dengan persiapan infrastruktur transportasi umum yang lengkap dan regulasi pembangunan dengan andalalin yang matang.
    Jika pemerintah tidak segera melakukan pengelolaan transportasi terpadu dan evaluasi tata ruang, kawasan ini berisiko terus terjebak dalam kemacetan akut yang tak kunjung selesai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebanyak 424.917 Orang Manfaatkan Tarif Rp80 LRT, MRT, dan Whoosh

    Sebanyak 424.917 Orang Manfaatkan Tarif Rp80 LRT, MRT, dan Whoosh

    Bisnis.com, JAKARTA — Tarif khusus transportasi umum seperti Rp80 untuk moda transportasi LRT dan MRT serta diskon Rp45.000 untuk Whoosh menarik perhatian masyarakat untuk menjajalnya. Secara total mencapai 424.917 penumpang yang menggunakan tiga transportasi tersebut.

    Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi menyampaikan bahwa sebanyak 158.888 penumpang telah menikmati LRT Jabodebek selama periode tarif khusus Rp80 pada 17—18 Agustus 2025.

    Pada 17 Agustus, jumlah pengguna mencapai 78.287 pengguna, sementara pada 18 Agustus naik menjadi 80.601 pengguna. Secara rata-rata, dalam dua hari tersebut LRT Jabodebek melayani 79.444 pengguna per hari.

    “Meningkat 33.797 pengguna atau 74% dibandingkan rata-rata pengguna akhir pekan di bulan Agustus yang berjumlah sekitar 45.647 pengguna,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (19/8/2025).

    Kepadatan pengguna tercermin di sejumlah stasiun utama. Stasiun Dukuh Atas BNI menjadi yang terpadat dengan 33.950 pengguna tap in dan 33.592 pengguna tap out. Disusul Stasiun Harjamukti yang mencatat 18.136 pengguna tap in dan 18.533 pengguna tap out, serta Stasiun Cikoko dengan 15.460 pengguna tap in dan 14.591 pengguna tap out.

    Kemudian untuk moda transportasi MRT yang melintas dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI, tercatat terdapat 264.629 pelanggan menggunakan layanan MRT Jakarta saat penerapan tarif Rp80 selama dua hari.

    Pada hari pertama, tercatat sekitar 148.381 pelanggan dan hari kedua mencapai 116.248 pelanggan.

    Melihat sepanjang Januari—Juli 2025 ini, MRT Jakarta telah mengangkut lebih dari 25 juta pelanggan dengan angka keterangkutan harian mencapai 117.000 pelanggan per hari. Artinya, rata-rata penumpang pada dua hari promo tiket Rp80 tersebut sebesar 132.314 penumpang dan lebih tinggi dari rata-rata harian.

    Untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.

    Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Lebih jauh lagi, moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.

    Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing). Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22–23 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.

    Terlebih, MRT memperpanjang jam operasional menjadi mulai pukul 05.00 hingga 24.00 setiap harinya.

    Sementara untuk moda transportasi kereta cepat Jakarta—Bandung alias Whoosh, promo Whoosh Merah Putih dengan potongan harga Rp45.000 dimanfaatkan oleh 1.400 penumpang atau sekitar 63% dari total 2.220 kuota tiket promo yang disediakan.

    Dari total tersebut, keberangkatan dari Stasiun Halim tercatat 679 penumpang, sementara dari Stasiun Tegalluar Summarecon maupun Padalarang sebanyak 664 penumpang.

    “Animo masyarakat terhadap promo ini tercatat cukup baik, terlihat dari tingginya minat penumpang yang memanfaatkan kesempatan spesial tersebut,” kata Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti, Senin (18/8/2025).

  • Galian Tumbuh Seribu, Lainnya Tak Mati

    Galian Tumbuh Seribu, Lainnya Tak Mati

    Jakarta

    Kemacetan parah terjadi pagi tadi di jalur Ciputat menuju Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Warga mengeluh karena macet gara-gara proyek galian pipa air di sekitar Terminal Lebak Bulus hingga persimpangan menuju Fatmawati.

    Andhi (34) warga Pamulang mengeluhkan perjalanan yang biasanya lancar, kini tersendat. Dia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 08.30 WIB, namun baru sampai Pasar Jumat setelah lebih dari satu jam perjalanan.

    “Saya berangkat dari Pamulang jam setengah 9 dan baru sampai Pasar Jumat setelah sejam ini. Sudah macet parah dari flyover Ciputat, susah gerak di sana pokoknya,” kata Andhi saat rehat di pom bensin sekitar RS Bhayangkara Lemdiklat Polri, Selasa (19/8/2025).

    Andhi menuturkan biasanya kemacetan sudah terurai setelah melewati kawasan Situ Gintung. Namun hari ini, kondisi jalan tetap tersendat hingga Lebak Bulus.

    “Biasanya macet udah aman ya dari Gintung itu, sekarang harus kena macet sampe Pasar Jumat. Aneh kok galian sekarang di mana-mana ya,” jelas dia.

    Foto: Macet panjang di Ciputat arah Lebak Bulus. (Taufiq/detikcom)

    “Bukan lagi mati satu tumbuh seribu kalau galian di Jakarta. Tapi sudah tumbuh seribu, yang lain nggak mati-mati,” ucapnya.

    Andhi menuturkan melewati kawasan itu setiap pagi untuk bekerja di daerah Mampang Prapatan. Dia berharap proyek segera diselesaikan agar mobilitas warga tidak terus terganggu.

    Hingga pukul 13.01 WIB, macet belum juga terurai. Macet masih terjadi hingga stasiun MRT Lebak Bulus.

    (idn/idn)

  • Cerita Warga Kena Macet di Ciputat Akibat Proyek Galian Pipa di Lebak Bulus

    Cerita Warga Kena Macet di Ciputat Akibat Proyek Galian Pipa di Lebak Bulus

    Jakarta

    Lalu lintas di sekitar Ciputat Tangerang Selatan arah Lebak Bulus Jakarta Selatan mengalami kemacetan akibat adanya proyek galian pipa air. Salah satu warga, Nury, mengatakan proyek tersebut mengakibatkan 2 jalan di sekitar lokasi mengalami penyempitan.

    “Terkena macet dari Ciputat karena ada pengerjaan di depan Selapa Polri (Lebak Bulus), yang menyebabkan penyempitan ruas jalan sebelah kiri sebanyak 3x, dan ruas sebelah kanan 1 kali persis di depan Indomaret Pondok Pinang,” kata Nury saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025).

    Ia mengaku melintas di sekitar lokasi pukul 06.10 WIB. Saat melintas, kondisi jalanan masih diguyur hujan sehingga menambah kepadatan lalin. Kemudian menurutnya kondisi lalin kembali lancar usai melewati lampu merah Pondok Pinang.

    Sementara itu warga lainnya, Alma, mengaku terjebak macet di beberapa titik di Ciputat arah Cirendeu pagi ini. Selain itu ia mengatakan kepadatan lalin juga terjadi di sekitar perempatan Gaplek, Pamulang, Tangerang Selatan arah Fatmawati, Jakarta Selatan, akibat padatnya volume kendaraan.

    “Sebenarnya nggak tahu karena apa tapi karena hujan sih semua mobil dan kendaraan keluar barengan,” ujarnya.

    “Dari kemarin sudah kami infokan kepada anggota untuk bersiap upaya mengatur lalin lebih awal imbas hal tersebut (proyek pipa air minum),” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq, saat dihubungi, Selasa (19/8/2025).

    “Perlambatan lalin karena antrian lampu merah Situ Gintung, penyebrangan UIN, putaran balik di depan kompleks Dosen UI pukul 08.24 WIB,” katanya.

    “Ada pembangunan proyek itu lumayan juga menambah macet di sekitar (Selapa Polri) sudah masuk wilayah Jaksel,” katanya.

    Sementara itu cuaca di sekitar lokasi diguyur hujan sehingga menambah kepadatan lalu lintas. Pengendara diimbau berhati-hati saat melintas.

    (yld/zap)

  • Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Jakarta

    Olahraga lari memang menyehatkan. Apalagi, lari memiliki sejumlah manfaat seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik, menjaga berat badan, dan mengurangi stres.

    Tapi, apakah lari, apalagi marathon, selalu aman untuk jantung? Kapan lari menjadi sahabat terbaik, dan kapan bisa berubah jadi ancaman diam-diam bagi jantung?

    “Olahraga lari dapat meningkatkan kekuatan otot jantung, memperlancar peredaran darah, serta mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung. Namun, sama seperti olahraga lainnya, lari juga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu,” jelas Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Tangerang dr Aron Husink, SpJP (K), FIHA.

    “Kami kerap menemui individu yang belum pernah memeriksakan kesehatan jantungnya, dan langsung mengikuti program latihan dan event lari, kemudian tiba-tiba menderita serangan jantung yang dapat berakibat fatal. Mereka yang menjalani latihan berlebih tanpa pemulihan yang cukup juga dapat menyebabkan stres dan peradangan sistemik pada tubuh, dan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner dan serangan jantung,” sambungnya.

    Menurut dr Aron, risiko jantung tersebut biasanya dialami oleh individu dengan riwayat penyempitan pembuluh jantung dan faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, serta riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner di usia muda. Lebih lanjut, dr Aron mengingatkan adanya beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai saat berlari, karena bisa menjadi sinyal gangguan pada jantung dan alasan untuk segera menghentikan aktivitas.

    “Perhatikan gejala seperti nyeri dada saat berlari, sesak napas, detak jantung yang terlalu cepat atau tidak beraturan, pusing, hampir pingsan, atau adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” jelas dr Aron.

    Supaya lari tetap aman untuk jantung, dr. Aron membagikan beberapa tips penting. Ia menyarankan untuk memeriksa faktor risiko dan kondisi jantung, termasuk potensi penyempitan pembuluh atau kelainan jantung, sebelum memulai program latihan atau mengikuti event lari marathon bagi calon pelari yang berusia di atas 30-35 tahun.

    Selain itu, ia juga menyarankan untuk melakukan latihan secara bertahap, menjaga hidrasi dan asupan nutrisi, serta istirahat cukup, dan selalu dengarkan sinyal tubuh seperti nyeri atau kelelahan berlebihan. Jika memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung, konsultasi dan lakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis jantung terlebih dahulu.

    “Pemeriksaan jantung yang umum meliputi elektrokardiogram (ECG) dan Treadmill test, yang dapat mendeteksi sumbatan dan serangan jantung dengan akurasi 70%, serta gangguan irama jantung saat aktivitas fisik. Pemeriksaan lanjutan seperti ekokardiografi (EKG) dilakukan bila ada indikasi khusus untuk menilai struktur dan fungsi jantung lebih detail,” kata dr Aron.

    Apabila merasakan nyeri dada saat berolahraga lari dan ingin memastikan penyebabnya, segera periksakan diri ke layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital untuk memberikan pemeriksaan awal. Bila setelah dievaluasi tidak ada indikasi jantung, pasien tidak akan dikenakan biaya.

    Sedangkan, pasien yang terindikasi memiliki penyakit jantung, akan dirujuk ke Dokter Spesialis dan Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced. Chest Pain Unit beroperasi selama 24 jam di layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital yang ada di Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung.

    Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, Anda dapat membuat jadwal konsultasi dokter di Cardiovascular Center melalui call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare untuk penanganan cepat dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

    Temukan juga tips kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

    (hnu/ega)

  • FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Agustus 2025

    FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain Megapolitan 18 Agustus 2025

    FO Slipi Skatepark Jadi Favorit, Warga Harap Fasilitas Serupa Dibangun di Area Lain
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    FO Slipi Skatepark dinilai sebagai ruang publik yang sangat bermanfaat bagi para pecinta skateboard di Jakarta.
    Fasilitas ini tidak hanya memberikan tempat yang aman dan layak bagi anak muda menyalurkan hobinya, tetapi juga menjadi contoh potensi pemanfaatan ruang kosong di wilayah perkotaan.
    Danai (38), warga Cilandak, menilai keberadaan FO Slipi Skatepark sangat positif. Ia berharap fasilitas serupa dapat dibangun di wilayah lain agar akses bermain menjadi lebih merata dan tidak hanya terpusat di satu lokasi.
    Ia mencontohkan wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang masih memiliki banyak kolong kosong.
    “Lebak Bulus itu, kolongnya kumuh banget. Harusnya bisa dibikin seperti ini. Kalau bisa sih kan kolong-kolong itu bisa punya fungsi. Bisa juga dipakai untuk olahraga rutin,” ujar Danai saat ditemui, Senin.
    Menurut dia, potensi ruang kosong di Jakarta Selatan sangat memungkinkan dijadikan
    skatepark
    seperti FO Slipi.
    “Harapannya ya di Jakarta Selatan, di Lebak Bulus, karena lebih dekat dari rumah. Di kolong depan Point Square itu, seberang Point Square, banyak kolong kosong. Nah, itu bagus kalau dijadikan
    skatepark
    ,” tambah Danai.
    Danai, yang rutin bermain
    skateboard
    setiap akhir pekan, mengaku FO Slipi telah menjadi tempat favoritnya karena fasilitasnya terbilang lengkap.
    “Sering, sudah sering, seminggu bisa dua kali biasanya emang
    weekend
    . Kebetulan hari ini lagi sama keponakan mainnya,” kata dia.
    Danai menilai FO Slipi sudah sangat layak digunakan untuk latihan maupun bermain sehari-hari oleh berbagai kalangan, meski masih ada ruang yang bisa dimanfaatkan untuk penambahan fasilitas, seperti arena
    bowl
    (cekungan).
    “(FO Slipi Skatepark) ini sendiri tuh sudah
    proper
    . Kalau boleh ditambah lagi mungkin
    bowl
    (area cekungan). Kurang kayaknya, kan masih ada space mungkin bisa dibikin,” ujarnya.
    Senada dengan Danai, Apin (28), warga Grogol, menilai FO Slipi mampu mengakomodasi semua level pemain skateboard, mulai dari pemula hingga yang berpengalaman.

    Proper
    sih. Maksudnya untuk dia meng-
    cover
    semua level bermain orang sih. Ada yang beginner, yang beginner bisa di sana. Terus yang ini bisa dipakai semua level juga gitu,” kata Apin.
    Namun, Apin berharap adanya penambahan fasilitas penunjang untuk mengantisipasi cuaca, agar aktivitas bermain tidak terganggu saat hujan.
    “Gak ada sih, paling ya kayak sekarang ini hujan kan. Paling ditambah payung (kanopi), apa gitu ya. Kayak ini yang di-cover sih (celah di antara Flyover),” jelasnya.
    Menurut Apin, kenyamanan arena menjadi salah satu alasan FO Slipi tetap ramai pengunjung setiap hari.
    “Pas sih, maksudnya buat belajar bisa buat level yang lebih tinggi pun juga sangat-sangat nyaman sih main di sini,” tutu dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prosedur Cek Nyeri Dada Gratis di Chest Pain Unit Mayapada Hospital

    Prosedur Cek Nyeri Dada Gratis di Chest Pain Unit Mayapada Hospital

    Jakarta

    Pernah merasa nyeri dada tapi takut periksa karena takut dengan hasil pemeriksaan atau biayanya? Banyak orang mengalami hal serupa dan baru datang saat kondisinya memburuk.

    Padahal, nyeri dada bisa jadi pertanda masalah pada jantung atau justru berasal dari kondisi lain yang tidak berbahaya. Layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital menghadirkan perawatan berkualitas, tidak hanya melalui teknologi medis yang canggih, tetapi juga mengutamakan kenyamanan dan kebutuhan setiap pasien.

    Layanan ini mencerminkan upaya Mayapada Hospital di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap biaya perawatan jantung. Dengan konsep ‘gratis jika nyeri dada bukan karena jantung’, Chest Pain Unit menjadi langkah nyata untuk memastikan akses pemeriksaan yang terpercaya, berkualitas, dan terjangkau.

    Jika merasakan nyeri dada mendadak, rasa tertekan di dada, sensasi terbakar (heartburn), atau nyeri dada yang memberat saat beraktivitas, terutama jika disertai sesak napas, keringat dingin, pusing, mual, dan muntah, segera periksakan diri ke Chest Pain Unit di IGD Mayapada Hospital terdekat. Setibanya di IGD, pasien akan menjalani proses registrasi, lalu langsung ditangani di area triase untuk menilai tingkat kegawatan.

    Tim medis kemudian melakukan evaluasi cepat dan menyeluruh, mulai dari pemeriksaan tanda vital hingga Elektrokardiogram (EKG). Kehadiran Chest Pain Unit menjadi bagian penting dalam upaya deteksi dini dan penanganan nyeri dada sebelum menimbulkan komplikasi serius.

    “Chest Pain Unit Mayapada Hospital hadir untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat karena nyeri dada bukan gejala yang boleh disepelekan. Layanan ini dirancang agar pemeriksaan nyeri dada dilakukan dengan cepat, nyaman, tanpa antre panjang, dan diberikan secara GRATIS apabila setelah evaluasi awal tidak ditemukan tanda gangguan jantung,” ujar Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Fiktorius Kuludong, MM, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

    “Bagi pasien yang terindikasi memiliki masalah jantung akan mendapat rujukan cepat ke dokter spesialis atau subspesialis untuk penanganan lebih lanjut sesuai protokol medis,” sambungnya.

    Masyarakat Jabodetabek dan sekitarnya kini bisa mendapatkan layanan Chest Pain Unit di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), serta Tangerang. Layanan ini merupakan bagian dari layanan unggulan Cardiovascular Center, yang terintegrasi langsung dengan Cardiac Emergency.

    Saat pasien tiba dengan gejala nyeri dada, layanan ini menjadi titik awal pemeriksaan dan diagnosis. Jika gejala mengarah pada serangan jantung, tim Cardiac Emergency Mayapada Hospital 24 Jam siap memberikan tindakan Primary PCI dengan protokol Door To Balloon di bawah 90 menit, sebagai standar emas dalam penyelamatan nyawa pada serangan jantung akut.

    Bila kondisi pasien memerlukan tindakan lanjutan berupa operasi, tim Dokter Bedah Toraks dan Kardiovaskular (Bedah Jantung) di Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga siap memberikan penanganan pembedahan dengan cepat dan tepat untuk mendukung proses pemulihan secara menyeluruh. Cardiovascular Center Mayapada Hospital mampu menangani masalah jantung, dari yang ringan hingga kompleks, secara komprehensif dan berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung, didukung tim dokter multidisiplin berpengalaman dan teknologi mutakhir.

    Untuk booking skrining jantung, dapat membuat janji konsultasi melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital. MyCare juga memiliki fitur Health Articles & Tips berisikan informasi dan tips seputar kesehatan jantung, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Generasi Sandwich: Ngurus Dua Generasi, Jangan Lupa Cek Gula Sendiri!

    Generasi Sandwich: Ngurus Dua Generasi, Jangan Lupa Cek Gula Sendiri!

    Jakarta

    Sebagai generasi sandwich, seseorang hidup di tengah dua dunia. Di satu sisi, mendampingi orang tua yang mulai menua, dengan segala kebutuhan medis dan emosionalnya.

    Di sisi lain, masih harus mengurus diri sendiri, bahkan mungkin juga anak, pasangan, atau karier yang sedang dibangun. Dalam keseharian yang penuh dengan segudang aktivitas, ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian: kesehatan orang tua, khususnya terkait risiko diabetes.

    Sayangnya, tidak semua tanda bisa terlihat jelas. Meski tampak sehat, banyak orang tua sebenarnya sudah memiliki risiko diabetes tipe 2 yang bisa memicu komplikasi serius seperti gangguan jantung, stroke, gagal ginjal, luka kaki yang sulit sembuh, hingga kebutaan.

    Saat kondisi sudah sampai tahap ini, perawatan menjadi kompleks dan melelahkan, bukan hanya untuk orang tua, tetapi juga bagi kita sebagai anak, yang harus menghadapi tantangan emosional, serta tuntutan waktu, energi, dan biaya. Tapi jangan salah, risiko ini tidak hanya mengintai orang tua saja!

    Faktor genetik bisa menjadi ‘warisan diam-diam’ yang membuat kita lebih rentan mengalami gangguan metabolik serupa di masa depan. Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Herry Nursetiyanto, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan risiko diabetes dapat meningkat 2-3 kali lipat jika salah satu orang tua memiliki diabetes, bahkan 5-6 kali lipat jika keduanya memiliki riwayat serupa.

    “Jika ditambah dengan gaya hidup modern seperti stres kerja, kurang tidur, minim aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat, diabetes bisa muncul lebih awal dari yang diperkirakan,” ujar dr Herry, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

    Kabar baiknya, diabetes bisa dicegah atau dikendalikan sejak dini. dr Herry memaparkan untuk melakukan skrining sejak dini, baik untuk diri sendiri maupun orang tua.

    “Meski tidak ada gejala, pemeriksaan tetap disarankan, apalagi jika memiliki faktor risiko seperti gaya hidup sedentari, obesitas, atau riwayat keluarga. Dengan begitu, kondisi bisa dikenali lebih awal, penanganan dapat diberikan tepat waktu, sehingga kesehatan orang tua dan diri sendiri tetap terjaga,” jelar dr Herry.

    Merawat orang tua dan menjaga diri sendiri adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan, apalagi dalam menghadapi risiko diabetes. Sebagai langkah antisipatif, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic sebagai pusat layanan kesehatan bagi semua kalangan secara GRATIS.

    Layanan ini membantu mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes, memberikan manajemen menyeluruh, serta panduan gaya hidup guna menjaga metabolisme tetap sehat. Layanannya mencakup skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta konsultasi medis dan pendampingan gaya hidup sehat yang terintegrasi.

    Sugar Clinic tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Untuk booking skrining bisa dilakukan melalui MyCare, termasuk jadwal konsultasi dengan dokter dan akses kegawatdaruratan melalui fitur Emergency Call.

    MyCare menyediakan fitur Health Articles & Tips, berisi informasi seputar kesehatan tubuh, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, yang memantau langkah, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Sering Ngantuk Meski Tidur Cukup? Hati-hati Diabetes

    Sering Ngantuk Meski Tidur Cukup? Hati-hati Diabetes

    Jakarta

    Ada beragam ciri-ciri seseorang mengalami penyakit diabetes, salah satunya kerap merasa ngantuk meskipun telah tidur cukup. Rasa kantuk tersebut bahkan kerap muncul setiap hari.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM mengatakan rasa kantuk berlebihan termasuk gejala yang sering dialami penderita diabetes, terutama saat kadar gula darah tidak stabil.

    “Jika gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), tubuh membuang glukosa melalui urine (glukosuria), mengakibatkan tubuh banyak kehilangan cairan, darah mengental, dan oksigen ke otak berkurang, hingga tubuh terasa lelah dan mengantuk,” kata dr. Herry dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    Sebaliknya, saat gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), otak kekurangan glukosa sebagai sumber energi, bahkan bisa mengganggu fungsi sel-sel saraf otak (neuroglikopenia). Gejalanya bisa berupa gemetar, berkeringat, lapar, dan jantung berdebar.

    “Jika gejalanya terjadi secara perlahan, terutama saat malam hari, dan tidak segera ditangani, dapat menimbulkan kelelahan berat, bingung, mengantuk, hingga pingsan atau koma,” jelasnya.

    “Waspadai juga gejala lainnya seperti sering haus, sering buang air kecil, mudah lapar, pandangan kabur, berat badan turun drastis, sulit berkonsentrasi, hingga merasa lemas sepanjang hari,” sambungnya.

    Dalam jangka panjang, diabetes yang tidak terkontrol juga bisa menimbulkan komplikasi yang merusak saraf-saraf otonom yaitu sistem yang mengatur fungsi tubuh secara otomatis, seperti tekanan darah.

    “Ketika fungsi ini terganggu, tekanan darah bisa turun secara tiba-tiba saat berdiri (hipotensi ortostatik). Akibatnya, aliran darah ke otak berkurang sementara dan memicu rasa pusing, lemas, dan mengantuk,” tuturnya.

    Meski sering dianggap sepele, kantuk terus menerus bisa berdampak besar bagi kesehatan. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat menurunkan kualitas hidup. Dia mengatakan gangguan yang bisa dirasakan mulai dari hilangnya fokus hingga pola makan dan aktivitas fisik yang menjadi tidak teratur.

    Menurutnya, banyak yang menyadari bahwa kantuk terus-menerus bisa menjadi gejala awal prediabetes atau diabetes. Tanpa pemeriksaan dan perubahan gaya hidup, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes.

    “Jika tidak dikontrol dengan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi serius seperti luka yang sulit sembuh, gagal ginjal, stroke, serangan jantung, hingga kebutaan,” jelasnya.

    Namun, jangan khawatir! Rasa kantuk akibat gangguan gula darah dapat dicegah dengan menerapkan pola makan seimbang, tidur yang cukup, pengelolaan gula darah, pengelolaan stres, dan rutin beraktivitas fisik. Dokter Herry menambahkan, “Segera periksa ke dokter untuk memastikan kemungkinan prediabetes atau diabetes, atau gangguan metabolik lainnya.”

    Sebagai langkah antisipatif terhadap risiko diabetes, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Clinic sebagai pusat layanan kesehatan GRATIS bagi semua kalangan. Layanan ini membantu mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes, memberikan manajemen menyeluruh, serta panduan gaya hidup guna menjaga metabolisme tetap sehat. Layanannya mencakup skrining berbasis AI, pemeriksaan gula darah (HbA1c dan kolesterol), serta konsultasi medis dan pendampingan gaya hidup sehat yang terintegrasi.

    Layanan ini tersedia di beberapa unit Mayapada Hospital di Jakarta Selatan (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Untuk booking skrining bisa dilakukan melalui MyCare, termasuk jadwal konsultasi dengan dokter dan akses kegawatdaruratan melalui fitur Emergency Call.

    MyCare menyediakan fitur Health Articles & Tips, berisi informasi dan tips seputar kesehatan tubuh, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, yang memantau langkah, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akd/akd)

  • Penyakit Diabetes Hantui Anak Muda, Ini Ciri & Cara Cegahnya

    Penyakit Diabetes Hantui Anak Muda, Ini Ciri & Cara Cegahnya

    Jakarta

    Gaya hidup mengonsumsi minuman manis seperti kopi susu, matcha, dan lainnya tengah digemari oleh anak-anak muda. Gaya hidup itu tentu bisa memicu anak-anak muda mengalami penyakit serius, salah satunya diabetes.

    Ada berbagai macam cara untuk menghindari penyakit tersebut, salah satunya dengan rutin memantau kadar gula darah. Nah untuk memantau kadar gula darah secara gratis bisa memanfaatkan Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan. Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan menghadirkan layanan yang cukup lengkap dengan skrining menyeluruh.

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Kuningan dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES mengatakan usia muda juga rentan memasuki fase prediabetes. Di mana kadar gula darah puasa berkisar 100-125 mg/dL yang normalnya di kisaran 70-90 mg/dL Prediabetes belum dikatakan diabetes, tetapi bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.

    “Lalu, dikatakan diabetes, jika kadar gula darah puasa sudah mencapai lebih dari 126 mg/dL. Ciri awalnya, berupa mudah lapar dan lelah, karena tubuh kekurangan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin tidak bekerja optimal untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi. Oleh karena itu tubuh jadi lebih mudah lapar dan lelah,” kata dr. Roy dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    “Kedua, sering buang air kecil yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula sehingga tubuh menghasilkan lebih banyak cairan yang dibuang lewat urin. Ketiga, sering haus dan mulut kering karena tubuh membuang lebih banyak cairan melalui tubuh, membuat sering merasa haus dan mulut terasa kering. Lalu, penurunan berat badan tanpa sebab karena tubuh tidak bisa menyerap energi dengan baik, sehingga tubuh membakar otot dan lemak sebagai sumber energi pengganti. Sehingga, berat badan menurun meski pola makan tidak berubah,” sambungnya.

    Dia mengatakan gejala selanjutnya yakni penglihatan kabur akibat perubahan kadar cairan dalam tubuh yang menyebabkan lensa mata membengkak. Hal ini mengubah bentuk lensa dan membuat penglihatan menjadi kabur. Retina (saraf mata) juga dapat berdampak di mana komplikasi jangka panjangnya bisa menyebabkan kebutaan (retinopati diabetik).

    Terakhir, kesemutan karena kadar gula darah yang tinggi bisa merusak saraf seperti di tangan dan kaki. Inilah yang menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, rasa panas atau terbakar, hingga nyeri tajam seperti tertusuk. Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik.

    “Kondisi ini disebut juga neuropati diabetik. Kerusakan saraf juga menyebabkan hilangnya sensasi dan kemampuan untuk merasakan sakit atau suhu. Ini akan meningkatkan risiko luka yang tidak disadari,” jelasnya.

    Jika gejala-gejala ini mulai dirasakan, saatnya Anda mulai mendeteksi risiko diabetes secara GRATIS di Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan. Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan menghadirkan layanan mulai dari skrining risiko prediabetes atau diabetes dengan bantuan Artificial Intelligence (AI), pemeriksaan gula darah, konsultasi dokter, manajemen diabetes yang menyeluruh, dan pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital yang ada di Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, kamu dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Penerapan gaya hidup sehat juga dapat dipantau lewat MyCare melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, footsteps, jumlah kalori terbakar, dan BMI. Informasi kesehatan dan berbagai promo layanan tersedia dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk mendapatkan potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (akd/akd)