kab/kota: Lamongan

  • Klaim 27 Paslon yang Diusung Menang, PKS Jatim Siap Kolaborasi

    Klaim 27 Paslon yang Diusung Menang, PKS Jatim Siap Kolaborasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Timur telah selesai. Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan menyampaikan, rasa syukur atas capaian luar biasa PKS Jawa Timur dengan kemenangan 27 pasangan calon (paslon) yang diusung.

    Hal ini disampaikan dalam sambutannya di acara Pendidikan Anggota Pratama dan Pelantikan Anggota Madya PKS di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu (1/12/2024).

    “Alhamdulillah, masyarakat Jawa Timur telah memilih paslon terbaik, paslon yang diusung oleh PKS. Insya Allah akan membawa kebaikan bagi Jawa Timur dan kabupaten/kota di dalamnya,” ujar Irwan Setiawan yang akrab disapa Kang Irwan ini.

    Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, sebanyak 26 paslon kepala daerah yang diusung PKS berhasil memenangkan kompetisi pilkada ditambah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil.

    “Kami punya harapan dan optimisme sebelumnya bahwa paslon yang diusung PKS dapat menang di lebih dari 26 daerah. Alhamdulillah, dari laporan DPD PKS se-Jawa Timur, hasil hitung cepat sesuai harapan,” ungkap Kang Irwan.

    Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras pengurus PKS di semua tingkatan, para kader, serta dukungan masyarakat Jawa Timur.

    “Sekali lagi, terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memenangkan paslon yang diusung oleh PKS. Terima kasih kepada pemilih PKS yang sudah memilih paslon yang diusung oleh PKS. Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah ikut memilih Paslon yang diusung oleh PKS. Kini, saatnya kita membangun Jawa Timur bersama,” tambahnya.

    Capaian ini, menurut Kang Irwan, menjadi bukti keberhasilan strategi kolaborasi yang diterapkan PKS.

    “Kemenangan ini adalah kemenangan bersama, bukan hanya PKS, tetapi juga masyarakat. Semangat kolaborasi ini harus terus dijaga untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik,” ujarnya.

    Dengan hasil pilkada ini, PKS Jawa Timur berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam melayani dan berkontribusi bagi kemajuan Jawa Timur di semua sektor kehidupan.

    “Alhamdulillah, dengan capaian 27 paslon yang diusung menang dalam pilkada tersebut, PKS Jawa Timur akan semakin all out untuk berkolaborasi dalam membangun dan berkontribusi bagi kemajuan Jawa Timur. Selain itu, menjadi momentum untuk semakin menarik simpati masyarakat pada Pemilu 2029,” ujar Kang Irwan.

    Meski demikian, Kang Irwan menekankan pentingnya turut menjaga dan mengamankan proses rekapitulasi KPU hingga tuntas. Pihaknya akan menjaga kemenangan yang sudah ada berdasar hitung cepat. Serta, ada tambahan kemenangan di daerah lainnya.

    “Beberapa paslon yang diusung menang oleh PKS di antaranya Banyuwangi Ipuk Festiandani-Mujiono, Kabupaten Kediri Dhito-Dewi, Jember Gus Fawait-Djoko, Kabupaten Lumajang Indah-Yudha, Kota Malang Wahyu-Ali, Ponorogo Sugiri-Lisdyarita, dan Sampang Haji Idi-Mahfud,” lanjut Kang Irwan, pria yang pernah menjadi anggota DPRD Jatim 2 periode.

    Selanjutnya, dalam acara tersebut, Kang Irwan juga berpesan kepada peserta pendidikan anggota Pratama untuk terus aktif dalam struktur partai hingga tingkat desa. Ia menegaskan pentingnya peran PKS dalam melayani rakyat dan memberikan solusi atas berbagai persoalan masyarakat.

    “Melalui struktur-struktur PKS inilah cara kita berjuang untuk Indonesia, melayani rakyat, dan memperkuat NKRI,” tegasnya.

    Kang Irwan juga mendorong para kader untuk menjadi pelopor kegiatan sosial dan berkontribusi di berbagai sektor kehidupan, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

    Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Suasana penuh semangat ini menjadi bagian dari langkah-langkah strategis PKS dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

    Pendidikan anggota merupakan bagian dari proses kaderisasi PKS yang berjenjang dan berkelanjutan.

    “Sebagaimana termaktub dalam UU partai politik juga dalam AD/ART PKS bahwa ada proses kaderisasi yang berjenjang dan berkelanjutan. Proses kaderisasi ini melahirkan kader kader yang siap berbakti untuk bangsa dan negara di berbagai sektor termasuk di legislatif. Alhamdulillah dalam pileg 2024, ada 5 kader dari Jatim terpilih sebagai anggota DPR RI, 5 kader di DPRD provinsi Jatim, dan 104 kader di DPR kab/kota. Mengalami kenaikan dibandingkan pileg 2019,” pungkas Kang Irwan. [tok/aje]

    Rekap Daftar Menang Cakada Jawa Timur yang diusung PKS berdasarkan Hitung Count

    1. Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak)
    2. Kabupaten Bangkalan (Lukman Hakim dan Fauzan Akbar).
    3. Kabupaten Banyuwangi (Ipuk Festiandani dan Mujiono).
    4. Kabupaten Bojonegoro (Setyo Wahono dan Nurul Azizah).
    5. Kabupaten Gresik (Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif).
    6. Kabupaten Jember (Muhammad Fawait dan Djoko Susanto).
    7. Kabupaten Jombang (Warsubi dan Salmanudin Yazid Al Hafidz).
    8. Kabupaten Kediri (Hanindhito H.P dan Dewi Mariya Ulfa).
    9. Kabupaten Lamongan (Yuhronur Efendi dan Dirham Akbar).
    10. Kabupaten Lumajang (Indah Amperawati Masdar dan Yudha Adji Kusuma).
    11. Kabupaten Madiun (Hari Wuryanto dan Purnomo).
    12. Kabupaten Nganjuk (Marhaen Djumadi dan Trihandy Cahyo Saputro)
    13. Kabupaten Ngawi (Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko).
    14. Kabupaten Pasuruan (Mochamad Rusdi Sutejo dan Shobih Asrori).
    15. Kabupaten Ponorogo (Sugiri Sancoko dan Lisdyarita).
    16. Kabupaten Probolinggo (dr Muhammad Haris dan Fahmi AHZ).
    17. Kabupaten Sampang (Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz).
    18. Kabupaten Sumenep (Ahmad Fauzi dan Imam Hasyim).
    19. Kabupaten Trenggalek (Muhammad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara).
    20. Kabupaten Tuban (Aditya Halindra Faridzky dan Joko Sarwono).
    21. Kabupaten Tulungagung (Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin).
    22. Kota Kediri (Vinanda Prameswati dan Qowimuddin).
    23. Kota Madiun (Meidi dan F Bagus Panuntun)
    24. Kota Malang (Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin).
    25. Kota Mojokerto (Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi).
    26. Kota Pasuruan (Adi Wibowo dan Mokhamad Nawawi).
    27. Kota Surabaya (Eri Cahyadi dan Armuji).

  • Hama Tikus Rusak Puluhan Hektare Padi di Lamongan, Petani Terpaksa Keluarkan Biaya Ekstra

    Hama Tikus Rusak Puluhan Hektare Padi di Lamongan, Petani Terpaksa Keluarkan Biaya Ekstra

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

    TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Puluhan  hektare tanaman padi milik petani di Lamongan Jawa Timur rusak akibat serangan hama tikus.

    Sejumlah petani mengaku, hama tikus merusak tanaman padi yang baru ditanam dan sudah terjadi sebanyak tiga kali. Hal ini membuat petani mengalami kerugian yang besar.

    Para petani terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyulam padi yang diserang hama tikus.

    Kondisi ini dialami para petani di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung.

    “Takusnya banyak sekali,” kata seorang petani bernama, Asim (49), Minggu (1/12/2024).

    Menurut para petani, hama tikus mulai merusak tanaman padi sejak masa tanam berlangsung.

    “Terhitung petani ya menyulami (tanam kembali) sampai tiga kali,” katanya.

    Diakui, hama tikus itu tidak sampai merusak seluruh tanaman padi. Tapi mayoritas rusak karena ulah hewan pengerat itu.

    Hama pengerat ini tidak memakan batang padi, namun menurut petani seperti sedang marah dan hanya memotong batang padi dan ditinggalkan begitu saja.

    “Rusak diserang tikus. Tikusnya tidak makan tapi merusak dengan mengerat pohonnya atau ulirnya sampai roboh, ” gerutu Sarji petani lainnya.

    Menurut Sarji, serangan hama tikus ini terjadi ketika petani baru masuk musim tanam. Tikus menyerang batang padi sehingga tumbuh tidak sempurna. “Tanaman padi diacak-acak,” ungkap Sarji.

    Kata petani lainnya Hendro, sudah berusaha maksimal untuk mengusir hama tikus ini. Namun, beragam upaya tersebut gagal dan tikus tetap merajalela.

    Sudar juga mengakui, akibat serangan hama tikus ini mereka merugi hingga jutaan rupiah. 

    “Rugi banyak. Sepertinya hama tikus sedang mabuk. Diberantas dengan cara apapun, petani kewalahan karena begitu banyaknya tikus yang berkembang, ” ungkap Hendro.

    Petani mencatat, setidaknya ada belasan hektar lahan padi yang rusak akibat serangan hama tikus ini.

    Mereka pun tak bisa berbuat banyak, lantaran populasi hama tikus cukup banyak hingga membuat petani kewalahan untuk membasminya.

    “Upaya pencegahan ya sudah dilakukan,  termasuk pemberian racun tikus,” kata petani lainnya.

    Dengan kondisi saat ini, para petani hanya bisa berharap nanti produksinya baik, ditopang harga mahal agar bisa menutup biaya tanam sampai panen. 

    Para petani tidak ingin menanggung rugi akibat musibah serangan hama tikus.

    “Semoga saja hasil panennya berpihak pada kita sebagai petani,” katanya

  • BOLA TERPOPULER: Penyesalan Roberto Mancini Melatih Arab Saudi – Persela Tambah Amunisi

    BOLA TERPOPULER: Penyesalan Roberto Mancini Melatih Arab Saudi – Persela Tambah Amunisi

    TRIBUNJATIM.COM – Simak berita bola terpopuler yang menjadi sorotan pada Minggu 1 Desember 2024.

    Mulai dari penyesalan Roberto Mancini setelah melatih Arab Saudi.

    Hingga Persela Lamongan tambah amunisi.

    Simak berita terpopuler selengkapnya:

    Roberto Mancini menyesal pernah melatih Arab Saudi 

    Roberto Mancini kini mengungkapkan penyesalannya setelah dipecat oleh Timnas Arab Saudi.

    Penyesalan itu ternyata bukan karena dirinya dipecat.

    Namun karena soal Timnas Italia.

    Mancini juga menyinggung soal bonus besar yang ternyata tak sebesar yang diberitakan.

    Roberto Mancini sebenarnya masih terikat kontrak lama dengan Timnas Arab Saudi.

    Pelatih yang punya banyak pengalaman itu semula diikat hingga tahun 2027.

    Namun, performa buruk Timnas Arab Saudi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat federasi sangat geram.

    Hingga akhirnya diputuskan pada 24 Oktober 2024 lalu, Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) resmi memecat Roberto Mancini.

    Mancini pun dikabarkan menerima pesangon sebesar 20 juta euro atau sekitar Rp339 miliar atas pemecatannya itu.

    Meski begitu, pesangon ‘Firaun’ yang dijuluki media Italia tersebut, segera dibantah oleh Roberto Mancini dalam wawancara.

    Pria berusia 60 tahun itu menganggap media suka melebih-lebihkan, namun ia juga tak menampik perihal pesangon besar yang diterima.

    “Soal pesangon Firaun, media suka berfantasi,” kata Roberto Mancini dalam wawancara bersama Il Giornale, Rabu (27/11/2024).

    Mancini pun bercerita mengenai hubungannya dengan Timnas Arab Saudi yang menurutnya baik-baik saja meski segalanya tidak berjalan lancar.

    Bekas pelatih Manchester City ini bahkan mengaku puas dengan kinerjanya, selama melatih Arab Saudi ia sudah mencatatkan 18 laga.

    Dengan rincian tujuh kemenangan, enam kekalahan dan lima kali hasil imbang, Mancini mengaku para pemain Arab Saudi juga nurut pada ucapanya.

    “Hubungan saya (dengan Timnas Arab Saudi) baik. Selalu ada ketersediaan dan kolaborasi yang luar biasa.”

    “Secara pribadi, meskipun segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan saya, saya puas. Saya bekerja dengan baik dengan tim.”

    “Para pemain mengikuti saya dan saya pikir saya memberi mereka landasan yang baik untuk membangun sesuatu yang positif,” kata Mancini.

    Meski begitu, ada penyesalan yang tak bisa Mancini tampik perihal melatih tim nasional, khususnya saat memutuskan pergi dari Italia.

    Mancini tak memungkiri tawaran menggiurkan dari Arab Saudi membuatnya memilih meninggalkan Timnas Italia pada 2023 lalu.

    Padahal, ia masih terikat kontrak hingga Juli 2026, dan hal itu menjadi penyesalan yang tak ingin diulanginya lagi.

    “Saya tidak menyangkal bahwa, bagi seorang pelatih, (tertarik) tawaran angka yang begitu tinggi, meski (sebenarnya) lebih rendah dari yang diberitakan di surat kabar.”

    “Dan menempatkan Anda dalam tekanan. Namun hal itu tidak menentukan. Itu berdampak, tapi bukan hanya karena itu saya meninggalkan bangku cadangan tim nasional.”

    “Saya tidak akan melakukannya lagi. Apakah saya pernah menyesali pilihan yang salah?”

    “Meninggalkan tim nasional Italia adalah pilihan salah yang tidak akan saya ambil lagi,” ujar Mancini.

    2. Pemain terbaik musim lalu masih belum gacor di Persebaya

    Pemain Persebaya Surabaya, Francisco Rivera mendapat sorotan karena belum mampu tampil gacor seperti musim lalu saat membela Madura United.

    Musim lalu, Rivera mampu mencetak 9 gol dan 16 assist dari 32 penampilannya.

    Pemain asal Meksiko itu menjadi ruh serangan Madura United.

    Berkat catatan impresif tersebut, Rivera dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 2023/2024.

    Bersama Persebaya musim ini, Rivera baru mengemas 2 assist dari 11 pertandingan.

    “Dia (Rivera) melakukan pengorbanan besar, karena secara teknis saya melakukan perubahan, dan dia harus berlari lebih banyak,” kata Pelatih Persebaya, Paul Munster, Kamis (28/11/2024).

    “Mungkin di Madura tidak, dia hanya bertahan dan hanya menunggu mencetak gol, di sini dia harus bekerja keras, dan bekerja di tim saya, tidak ada pemain yang hanya jalan-jalan,” tambahnya.

    Ubahan permainan itu yang dinilai Paul Munster menjadikan Rivera harus beradaptasi kembali, karena memiliki peran berbeda dengan musim lalu.

    Namun ia senang karena Rivera terus menunjukkan peningkatan setiap pertandingan, memahami skema permainan yang Paul Munster inginkan.

    “Selangkah demi selangkah terus maju. Saya masih melatihnya untuk menjadi pemain yang lebih baik. Jelas bagaimana dia bermain dan juga dalam situasi taktis. Dia belajar dan dia menikmatinya,” tegas Paul Munster.

    Pembuktikan terdekat Rivera saat Persebaya menyambangi kandang Madura United di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura, Senin (2/12/2024) mendatang.

    Pelatih 42 tahun itu tidak terlalu mempersoalkan Rivera tidak segacor dulu waktu di Madura, karena perannya berbeda.

    “Jadi mereka akan melakukan semua yang saya minta, karena yang terpenting adalah menang,” pungkasnya.

    3. Persela Lamongan tambah kekuatan

    Persela Lamongan bakal memanfaatkan transfer paruh musim untuk menambah kekuatannya dalam mengarungi paruh kedua Liga 2 2024-2025.

    Selain mendatangkan pemain baru, Persela juga bakal melepas sejumlah pemain yang dinilai belum bisa memberikan kontribusi maksimal untuk Laskar Joko Tingkir.

    Transfer paruh musim rencananya baru akan dibuka mulai 19 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025 mendatang.

    “Akan ada beberapa pemain yang kita datangkan untuk mengisi kekurangan tim. Soal siapa saja, kita masih diskusikan dengan tim pelatih maupun manajemen,” kata Pelatih Persela, Zulkifli Syukur, Jumat (29/11/2024).

    Diakui, pihaknya  sudah membidik beberapa pemain yang berpotensi didatangkan bergabung dengan Persela  tim asuhannya.

    Hanya saja, Zulfikar belum bersedia menyebutkan nama-nama pemain yang akan dilepas, karena masih dalam pertimbangan pelatih.

    Harus dipahami, bongkar pasang  pemain itu adalah hal yang normal, yang pada prinsipnya  untuk membuat tim ini lebih berkembang lagi.

    Atmosfir yang beredar,  pemain yang sedang menjadi sorotan publik pecinta  sepakbola Lamongan adalah Lukman Ahmed-Shaibu. 

    Penampilannya bersama Persela sejauh ini dinilai belum memenuhi ekspektasi dan belum mencerminkan kapasitasnya sebagai legiun asing. 

    Dari lima kali penampilannya bersama Persela, Lukman belum sekalipun berhasil memasukkan bola ke gawang lawan.  

  • Dekan FH Unisla Sebut Usulan Polri di Bawah Kemendagri Berpotensi Ganggu Fungsi Penegakan

    Dekan FH Unisla Sebut Usulan Polri di Bawah Kemendagri Berpotensi Ganggu Fungsi Penegakan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pakar hukum ilmu pidana Unisla (Universitas Islam Lamongan) Ayu Dian Ningtias, memberikan tanggapan mengenai usulan penempatan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Menurut wanita yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Unisla itu, sistem peradilan pidana dimulai dari subsistem kepolisian, yakni Gatekeepers of the Criminal Justice System.

    “Mengutip pendapat Didik Endro Purwoleksono dalam bukunya Hukum Acara Pidana, kepolisian berkaitan erat dengan fungsi represif terhadap kejahatan. Kecepatan jajaran kepolisian untuk mengungkap suatu kasus sangat menentukan peran dan kinerja dari subsistem peradilan pidana,” kata Dian, Minggu (1/12/2024)

    Ayu menjelaskan, pada sistem peradilan pidana terdapat subsistem yang berperan penting dalam mencapi tujuan dari sistem peradilan pidana. Di mana terdapat empat aparat penegak hukum yaitu kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.

    Lulusan Magister Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menambahkan, apabila dikembalikan Kepolisian sebagai gatekeepers sistem peradilan pidana di bawah institusi TNI atau Kemendagri, akan menggangu fungsi penegakan hukum dan peran sentral dalam sistem peradilan pidana.

    Menurut Ayu, hal tersebut telah dikaji dalam naskah akademik Undang-Undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002, status Kepolisian Republik Indonesia sudah tidak lagi menjadi bagian dari ABRI.

    Hal ini dikarenakan adanya perubahan paradigma dalam sistem ketatanegaraan yang menegaskan pemisahan kelembagaan TNI dan Polri Indonesia sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.

    Kepolisian sesuai dengan Hukum Acara Pidana merupakan aparat penegak hukum yang menjalankan tugas, kekuasaan, penyelidikan dan penyidikan. Dalam menjalankan tugasnya kepolisian harus mandiri dan harus langsung di bawah Presiden.

    Ayu menambahkan, sebagai institusi yang melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga keempat aparatur tersebut menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari sistem peradilan pidana.

    “Di dalam sistem peradilan pidana masing-masing komponen harus mempunyai kesamaan dalam bertanggung jawab dan pertimbangan dalam menangani suatu perkara kejahatan, perlu adanya koordinasi serta perencanaan. Pembagian kewenangan juga haruslah jelas agar tidak terjadi tumpang tindih antar subsistem,” tuturnya. [fak/suf]

  • Nasib Mantan Kades "Desa Miliarder" di Gresik: Dari Pahlawan Warga, Kini Jadi Tersangka
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 November 2024

    Nasib Mantan Kades "Desa Miliarder" di Gresik: Dari Pahlawan Warga, Kini Jadi Tersangka Surabaya 30 November 2024

    Nasib Mantan Kades “Desa Miliarder” di Gresik: Dari Pahlawan Warga, Kini Jadi Tersangka
    Editor
    KOMPAS.com
    –  Mantan Kepala Desa (Kades) Sekapuk, Abdul Halim, yang sebelumnya dikenal karena keberhasilannya menjadikan desanya dijuluki ”
    Desa Miliarder
    “, kini ditetapkan sebagai tersangka kasus
    penggelapan
    aset desa.
    Abdul Halim dijerat Pasal 372 KUHP tentang penggelapan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal empat tahun.
    Kasatreskrim Polres
    Gresik
    , AKP Aldhino Prima Wirdhan, mengungkapkan bahwa penetapan tersangka terhadap Abdul Halim sudah dilakukan setelah penyidikan.
    “Barang bukti yang kami amankan berupa sembilan sertifikat tanah aset desa dan tiga BPKB mobil inventaris desa,” ujar Aldhino pada Jumat (29/11/2024), seperti dikutip 
    TribunJatim.com
    .
    Kasus ini bermula setelah Abdul Halim tidak mengembalikan aset desa meski masa jabatannya telah berakhir.
    Pemerintah Desa Sekapuk bersama warga mencoba melakukan mediasi, tetapi tidak menemukan titik temu. Akhirnya, warga yang mengatasnamakan diri sebagai Masyarakat Sekapuk Berdaulat melaporkan Abdul Halim ke Polres Gresik.
    “Kemarin sudah kami lakukan gelar perkara, dan saat ini kasusnya telah naik ke tahap penyidikan,” ujar Aldhino.
    Setelah melalui penyelidikan, polisi resmi menahan Abdul Halim di Rumah Tahanan Polres Gresik. Aldhino menyebut bahwa tersangka telah mengakui perbuatannya.
    “Betul, yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya, dan kami masih melakukan pendalaman terkait penguasaan aset tersebut,” ungkapnya. 
    Meski begitu, polisi masih menghitung nilai kerugian yang ditimbulkan akibat penggelapan tersebut.
    “Saat ini kami masih menaksir kerugiannya. Nanti akan kami informasikan,” tambah Aldhino.
    Sementara itu, kuasa hukum Abdul Halim, M Fatkur Rozi, mengatakan, perkara ini didasari oleh laporan warga tindak pidana penggelapan yang diduga dilakukan oleh yang bersangkutan.
    Dia pun berencana mengajukan penangguhan penahanan. 
    “Dalam waktu dekat kami akan mengajukan penangguhan penahanan,” imbuhnya.
    Mantan Kades
    Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Abdul Halim sukses menjadikan daerahnya naik kelas menjadi ”
    desa miliarder
    “.
    Sebelumnya, Desa Sekapuk masuk kategori desa tertinggal, kesenjangan sosialnya tinggi, desa kumuh dan desa rawan konflik sosial.
    Di tangan Abdul Halim, bekas galian tambang batu kapur disulap menjadi destinasi wisata Selo Tirto Giri (Setigi). 
    Destinasi ini menyuguhkan latar belakang pemandangan bukit batu kapur yang instagramable. Bahkan, destinasi wisata itu sempat menjadi primadona wisata warga Gresik dan sekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tuban.
    Destinasi Setigi itu mampu menghasilkan miliaran rupiah bagi kemajuan Desa Sekapuk. Masyarakat pun merasakan peningkatan penghasilan, dari Rp 400.000 menjadi Rp 6-7 juta per bulan.
    Dalam wawancara
    Kompas.com 
    pada September 2021, Abdul Halim mengaku tak mudah mengubah desanya. Sebelumnya, Desa Sekapuk masuk kategori desa tertinggal, kesenjangan sosialnya tinggi, desa kumuh dan desa rawan konflik sosial.
    Dia pun harus menghadapi penolakan warga saat akan membentuk destinasi wisata Setigi. Hal pertama yang dilakukannya adalah mengubah pola pikir warga agar lebih peduli dengan potensi Desa Sekapuk.
    “Dulu lahan wisata Setigi hanyalah tempat sampah. Saya coba bersihkan dan rapikan. Bahkan di awal pembangunan Setigi, ada fasilitas warga yang dibakar warga,” ujar dia.
    Dia mengatakan untuk mengubah desanya menjadi naik kelas maka harus “gila. ”
    “Resepnya tidak sulit semua kegiatan harus gila (gagasan, ide, langsung, aksi). Jangan terlalu lama dibahas,” ucap dia.
    Desa Sekapuk sempat dikenal sebagai “Desa miliarder” lantaran hasil unit usahanya menyentuh angka miliaran rupiah per tahun. Pada tahun 2021, BUMDes milik Desa Sekapuk menggerakkan 5 unit usaha.
    Selain Wisata Setigi, ada Perusahaan Air Masyarakat (PAM), usaha multi jasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, serta pengolahan tambang.
     
    Dari usaha-usaha tersebut, pada tahun 2020,  Bumdes berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 7 miliar. Sehingga mampu mentumbang Pendapatan Asli Desa (PADes) sebanyak Rp 2,047 miliar.
    Sebagai desa miliarder, Desa Sekapuk memiliki lima kendaraan mewah untuk operasional yang dibeli secara tunai, yakni Alphard untuk Pemdes, Grand Livina untuk kelompok ibu-ibu PKK, Mazda Double Cabin untuk wisata, Expander untuk BUMDes, dan satu unit mobil ambulans standar Covid-19.
    Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Mantan Kades Desa Miliarder Sekapuk Gresik Ditetapkan Tersangka, Gelapkan Aset Desa.
    Sumber: Kompas.com
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPU Lamongan Mulai Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Tingkat Kecamatan

    KPU Lamongan Mulai Rekapitulasi Suara Pilkada 2024 di Tingkat Kecamatan

    Lamongan (beritajatim.com) – KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Lamongan memulai tahap rekapitulasi suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tingkat kecamatan.

    Ketua KPU Lamongan Mahrus Ali mengatakan, proses rekapitulasi berjenjang di tingkat kecamatan yang dilakukan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dimulai Jumat (29/11/20024). “Rekapitulasi di tingkat kecamatan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga 30 Desember 2024,” kata Mahrus, Jumat (29/11/2024).

    Menurut Mahrus, setelah rekapitulasi di tingkat kecamatan selesai, selanjutnya akan dilakukan pergeseran logistik dari tingkat kecamatan ke KPU Lamongan tanggal 2 Desember.

    “Untuk rekapitulasi tingkat kabupaten paling lambat 12 Desember. Tapi perkiraan pasca tiga hari selesainya rekapitulasi tingkat kecamatan akan dilaksanakan tingkat KPU dengan target 3 hari selesai,” ucap Mahrus.

    Sementara untuk proses pengunggahan formulir model C Hasil ke Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap), kini sudah mencapai 100 persen.

    Mahrus mengatakan dengan tuntasnya proses pengunggahan formulir C Hasil, maka masyarakat bisa melihat seluruh hasil penghitungan suara Pilkada yang ada di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Publik bisa mengakses melalui pilkada2024.kpu.go.id,” kata Mahrus.

    Mahrus mengungkapkan, pengunggahan formulir model C Hasil yang berisi penghitungan suara di TPS tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada publik secara cepat dan menjaga integritas hasil masing-masing TPS.

    Sementara rekapitulasi manual berjenjang tetap dilaksanakan sebagai dasar penetapan hasil penghitungan perolehan suara.

    “Kami memastikan, kerja-kerja KPPS juga jajaran kami di PPK, TPS, dan KPU bekerja secara transparan, terbuka dan profesional. Melalui Sirekap kami harapkan menjaga transparansi dan keterbukaan kami, kerja-kerja kami dapat dipantau oleh masyarakat secara umum, sehingga tidak ada yang namanya kecurangan maupun manipulasi yang terjadi pada proses rekapitulasi suara,” ujarnya. [fak/suf]

  • Gerindra Klaim Menangkan 33 Pilkada di Jatim, 10-nya Kader Asli

    Gerindra Klaim Menangkan 33 Pilkada di Jatim, 10-nya Kader Asli

    Surabaya (beritajatim.com) – DPD Gerindra Jawa Timur menyatakan menang di 33 dari 38 Pilkada kabupaten/kota se-Jatim. Gerindra meminta para paslon yang diusung bisa menjaga amanah rakyat.

    “Alhamdulillah, dari data internal kami di Gerindra dan berbagai lembaga survei yang melakukan hitung cepat, kami memenangkan 33 Pilkada kabupaten/kota se-Jawa Timur dari total 38 Pilkada,” kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim, Kharisma Febriansyah dalam keterangannya kepada media, Jumat (29/11/2024).

    Kharisma merinci, dari 33 paslon yang diusung, sebanyak 10 paslon di antaranya merupakan kader asli Gerindra. “Jadi, ada 10 kader asli Gerindra yang menjadi kepala daerah di Jawa Timur hasil Pilkada Serentak 2024,” tambahnya.

    Kharisma membeberkan 10 kader itu yakni Gus Fawait sebagai Cabup Jember. Kemudian, Indah Amperawati sebagai Cabup Lumajang.

    Lalu, Mimik Idayana sebagai Cawabup Sidoarjo, M Rusdi Sutejo sebagai Cabup Pasuruan. Lalu Mohammad Haris atau Gus Haris sebagai Cabup Probolinggo.

    Selanjutnya dr Aminuddin sebagai Cawali Kota Probolinggo. Lalu Ahmad Baharudin sebagai Cabup Tulungagung, dr Asluchul Alif sebagai Cawabup Gresik, dan Warsubi sebagai Cabup Jombang.

    Kharisma meminta para kader tersebut bisa bekerja dengan baik dan menjaga amanah rakyat. “Ambillah keputusan yang bijaksana untuk rakyat. Jaga amanah,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Kharisma mengatakan kesuksesan Gerindra menempatkan banyak kader sebagai kepala daerah di Jatim merupakan bentuk kaderisasi partai.

    “Ini bukti kaderisasi di Partai Gerindra berjalan dengan baik. Kaderisasi yang baik akan melahirkan pimpinan-pimpinan baru dan bisa bekerja dengan baik di masyarakat,” bebernya. (tok/kun)

    Berikut daftar lengkap 33 Pilkada kabupaten/kota yang diklaim dimenangkan oleh Gerindra:

    1. Pilwali Surabaya: Eri Cahyadi-Armuji
    2. Pilbup Sidoarjo: Subandi-Mimik Idayana
    3. Pilbup Gresik: Fandi Akhmad Yani-dr Asluchul Alif
    4. Pilbup Lamongan: Yuhronur Effendi-Dirham Akbar Aksara
    5. Pilbup Bojonegoro: Setyo Wahono-Nurul Azizah
    6. Pilbup Magetan: Nanik Endang-Suyatni Priasmoro
    7. Pilbup Tuban: Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono
    8. Pilwali Kota Madiun: Maidi-Bagus Panuntun
    9. Pilwali Kota Malang: Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin
    10. Pilbup Ponorogo: Sugiri Sancoko-Lisdyarita
    11. Pilbup Mojokerto: Gus Barra-Rizal Octavian
    12. Pilbup Jember: Gus Fawait-Djoko Susanto
    13. Pilbup Pasuruan: Rusdi Sutejo-Shohib Asrori
    14. Pilwali Kota Pasuruan: Adi Wibowo-Nawawi
    15. Pilbup Probolinggo: Gus Haris-Lora Fahmi
    16. Pilwali Kota Probolinggo: Aminuddin-Ina Dwi Lestari
    17. Pilbup Lumajang: Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma
    18. Pilwali Kota Batu: Nurochman-Heli Suyanto
    19. Pilbup Malang: Sanusi-Lathifah Shohib
    20. Pilbup Jombang: Warsubi-Salmanudin
    21. Pilbup Tulungagung: Gatut Sunu-Baharudin
    22. Pilbup Kediri: Hanindhito Himawan-Dewi Mariya Ulfa
    23. Pilwali Kota Kediri: Vinanda Prameswati-Gus Qowim
    24. Pilbup Banyuwangi: Ipuk Fiestiandani-Mujiono
    25. Pilbup Bondowoso: Ra Hamid-As’ad Yahya Syafi’i
    26. Pilbup Bangkalan: Lukman-Fauzan Djafar
    27. Pilbup Sampang: Slamet Junaidi-Mahfud
    28. Pilbup Ngawi: Ony Harsono-Dwi Rianto Jatmiko
    29. Pilbup Sumenep: Achmad Fauzi-Imam Hasyim
    30. Pilwali Kota Mojokerto: Ita Puspitasari-Rachman Sidharta
    31. Pilbup Madiun: Hari Wuryanto-Purnomo Hadi
    32. Pilbup Trenggalek: Nur Arifin-Syah Natanegara
    33. Pilbup Pacitan: Indrata Nur Bayuaji-Gagarin

  • Bondowoso Memiliki Pasar Ikan dengan Traksaksi Terbesar Capai Rp5 M, Padahal Tak Punya Laut

    Bondowoso Memiliki Pasar Ikan dengan Traksaksi Terbesar Capai Rp5 M, Padahal Tak Punya Laut

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Meski tak punya laut, Kabupaten Bondowoso memiliki pasar ikan dengan transasksi per hari diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.

    Pasar ikan yang berada di Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Bondowoso itu, disebut oleh para juragan ikan sebagai pasar ikan dengan transaksi terbesar pertama se Tapal Kuda, dan terbesar ke tiga se Jawa Timur.

    Kepala UPT Pasar, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Didik Muriyanto, mengatakan, pada saat rame  biasanya transaksi bisa tembus Rp 5 miliar.

    Transaksi ini dari penjualan ikan para bos ikan dari Jember, Banyuwangi, Situbondo, Lamongan, hingga Madura.

    “Kita mendatangkan ikan dari luar, tapi pembelinya dari luar juga. Dari Jember, Situbondo, Bondowoso kulakannya juga di sini,” jelasnya dikonfirmasi Tribun Jatim, pada Jum’at (29/10/2024).

    Dia sendiri tak paham betul seluk beluk mengapa pasar ikan ini berdiri di Bondowoso yang tak punya laut. Namun memang berdasarkan data di Diskoperindag pasar ikan ini diperkirakan berdiri sekitar 1967. 

    Dan pasar ikan ini dikhususkan untuk menjual ikan pindang saja.

    Karena itulah, dirinya memprediksi alasan ini yang membuat para penjual dan pembeli dari berbagai wilayah membelinya di pasar ini. 

    “Jadi jika hendak membeli ikan pindang, ya belinya di Pasar Ikan Kotakulon Bondowoso” tuturnya.

    Namun saat ini, sudah mulai bermunculan penjual ikan laut jenis lain. Meski tetap, mayoritas ikan pindang.

    Pasar ikan ini setiap hari akan ramai pejual dan pembeli ikan pada dua sesi. Yakni, pukul 04.00 WIB sampai jam 07.00 WIB. Kemudian, puncaknya juga pukul 11.00 sampai dengan 18.00 WIB.

    Pria akrab disapa Didik itu, keberadaan pasar ikan ini juga ikut menyumbang pendapatan asli daerah. Itu berasal dari retribusi sewa toko sebanyak lima dengan nominal retribusi Rp 40 ribu per bulan.

    Kemudian, ada juga 26 kios dengan retribusi Rp 4.500 per meter atau sekitar Rp 40 ribu per bulan, serta 64 los biaya retribusi seharga Rp 500 per meter per hari.

    Selain itu, juga ada retribusi penurunan barang seharga Rp 3.000.

    “Disana itu ada target khusus PADnya, kisaran Rp 95 juta. Selalu masuk disana itu,” ujarnya.

    Menurutnya, besaean retribusi ini telah sesuai degan peraturan daerah. Namun memang, pihaknya tengah mengajukan kenaikan tarif retribusi di tengah kenaikan target PAD dari retriubsi pasar hingga Rp 2,6 miliar.

    Untuk meningkatkan kualitas pasar, kata Didik, pihaknya baru saja melakukan renovasi pada sekitar tahun 2022. Anggaran renovasi berasal dari Kementerian dan Kelautan RI.

    Dan selanjutnya, Diskoperindag tengah mengajulan permintaan Cold Storage sebagaimana permintaan pedagang.

    “Itu untuk menyimpan sisa ikan yang tak habis dijual,” jelasnya.

    Pantauan di lapangan, pada pukul 11.00 WIB ulai berdatangan truck dan pikap yang mengangkut ikan. Mereka mulai menurunkan ikan pindang besar, sedang, hingga kecil.

    Ribuan rantang ikan telah ditata sesuai dengan ukuran, dan jumlahnya. Para pedagang tengah tawar menawar dengan pembeli, mereka mencatat setiap transaksi di buku.

    Krisdian (34) pedagang asal Kecamatan Tenggarang, mengatakan kalau penjual ikannya rata-rata dari Bondowoso tapi juragan ikannya dari luar kota.

    Menurutnya, sejak dulu memang di Pasar Ikan ini jadi pusat jual beli ikan pindang.

    “Dari dulu memang sentralnya sudah disini. Khusus pindang saja disini,” ujarnya.

    Harga ikan sendiri, kata Krisdian, bergantung musim. Saat ini untuk harga pindang besar mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu. Sementara, pindang kecil seharga Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

    “Tergantung dari hasil laut, jika sepi bisa naik,” pungkasnya.

  • Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses perhitungan suara Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 berjenjang di tingkat PPK (kecamatan) masih berjalan.

    Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim, Choirul Umam mengungkapkan, untuk perkembangan rekapitulasi suara melalui Sirekap, 99 persen TPS telah berhasil mengunggah form C Hasil.

    Meski demikian, masih terdapat beberapa data yang belum terpublikasi atau sedang dalam proses perbaikan.

    “Adapun rekapitulasi di tingkat PPK (kecamatan), diperkirakan akan selesai lebih cepat. Rekapitulasi suara di tingkat kecamatan diperkirakan rampung 1 Desember, meskipun jadwal akhir yang ditetapkan adalah 3 Desember 2024,” kata Umam kepada wartawan.

    Berdasarkan data yang disajikan dan merupakan hasil scrapping dari laman https://pilkada2024.kpu.go.id/ yang dipantau beritajatim.com pada Jumat (29/11/2024) pada pukul 09.30 WIB, data yang masuk sudah 60219 TPS dari 60751 TPS (99,12 persen).

    Dari data itu, bisa disimpulkan bahwa paslon nomor urut 2 Khofifah-Emil berhasil menyapu bersih di 36 daerah di Jatim. Sedangkan, paslon nomor 3 Risma-Gus Hans berjaya di Kota Surabaya dan Kota Mojokerto. Di Surabaya, Risma-Gus Hans meraup suara 72,04 persen dan Khofifah-Emil 25,18 persen. Di Kota Mojokerto, Risma-Gus Hans unggul dengan 48,59 persen dan Khofifah-Emil 46,72 persen.

    Persaingan ketat perolehan suara antara Khofifah dan Risma terjadi di Sidoarjo, Gresik, Jombang, Kota Blitar, dan Kota Malang.

    Perolehan suara signifikan Khofifah-Emil dan menang telak dibandingkan rivalnya terjadi di Pacitan, Ponorogo, Kab Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Situbondo, Kab Pasuruan, dan Kab Probolinggo.

    Berikut ini data yang dihimpun beritajatim.com:

    Pacitan 1004 TPS (100 persen)
    1. Luluk-Lukman 8,22 persen
    2. Khofifah-Emil 71,75 persen
    3. Risma-Gus Hans 20,03 persen

    Ponorogo 1515 TPS (99,74 persen)
    1. 10,78 persen
    2. 63,58 persen
    3. 25,64 persen

    Trenggalek 1115 TPS (100 persen)
    1. 4,50 persen
    2. 56,01 persen
    3. 39,49 persen

    Tulungagung 1630 TPS (100 persen)
    1. 9,26 persen
    2. 56,50 persen
    3. 34,25 persen

    Kab Blitar 1757 TPS (99,60 persen)
    1. 10,11 persen
    2. 50,29 persen
    3. 39,60 persen

    Kab Kediri 2348 TPS (100 persen)
    1. 7,54 persen
    2. 58,66 persen
    3. 33,80 persen

    Kab Malang 4020 TPS (99,46 persen)
    1. 10,45 persen
    2. 60,32 persen
    3. 29,23 persen

    Lumajang 1644 TPS (99,64 persen)
    1. 8,37 persen
    2. 63,69 persen
    3. 27,94 persen

    Jember 4016 TPS (99,26 persen)
    1. 8,12 persen
    2. 67,36 persen
    3. 24,52 persen

    Banyuwangi 2715 TPS (99,38 persen)
    1. 10,93 persen
    2. 59,34 persen
    3. 29,72 persen

    Bondowoso 1192 TPS (99,17 persen)
    1. 16,03 persen
    2. 68,55 persen
    3. 15,43 persen

    Situbondo 1016 TPS (98,64 persen)
    1. 21,28 persen
    2. 61,91 persen
    3. 16,81 persen

    Kab Probolinggo 1733 TPS (99,65 persen)
    1. 8,23 persen
    2. 74,91 persen
    3. 16,86 persen

    Kab Pasuruan 2318 TPS (99,14 persen)
    1. 9,55 persen
    2. 60,00 persen
    3. 30,45 persen

    Sidoarjo 2729 TPS (99,85 persen)
    1. 7,97 persen
    2. 46,31 persen
    3. 45,72 persen

    Kab Mojokerto 1618 TPS (100 persen)
    1. 7,33 persen
    2. 62,88 persen
    3. 29,79 persen

    Jombang 1940 TPS (99,90 persen)
    1. 7,92 persen
    2. 49,71 persen
    3. 42,37 persen

    Nganjuk 1611 TPS (99,63 persen)
    1. 8,82 persen
    2. 54,89 persen
    3. 36,29 persen

    Kab Madiun 1142 TPS (100 persen)
    1. 8,95 persen
    2. 61,50 persen
    3. 29,55 persen

    Magetan 1033 TPS (100 persen)
    1. 10,17 persen
    2. 58,41 persen
    3. 31,42 persen

    Ngawi 1374 TPS (100 persen)
    1. 6,48 persen
    2. 60,64 persen
    3. 32,88 persen

    Bojonegoro 2115 TPS (99,76 persen)
    1. 6 persen
    2. 72,65 persen
    3. 21,35 persen

    Tuban 1864 TPS (99,84 persen)
    1. 6,06 persen
    2. 66,08 persen
    3. 27,87 persen

    Lamongan 2070 TPS (99,86 persen)
    1. 8,70 persen
    2. 58,86 persen
    3. 32,44 persen

    Gresik 1867 TPS (99,95 persen)
    1. 7,77 persen
    2. 49,44 persen
    3. 42,79 persen

    Bangkalan 1470 TPS (99,80 persen)
    1. 14,30 persen
    2. 58,18 persen
    3. 27,52 persen

    Sampang 1192 TPS (88,69 persen)
    1. 9,48 persen
    2. 74,81 persen
    3. 15,71 persen

    Pamekasan 1256 TPS (98,90 persen)
    1. 5,91 persen
    2. 75,57 persen
    3. 18,52 persen

    Sumenep 1855 TPS (94,11 persen)
    1. 16,37 persen
    2. 70,59 persen
    3. 13,04 persen

    Kota Kediri 405 TPS (100 persen)
    1. 5,11 persen
    2. 53,37 persen
    3. 41,52 persen

    Kota Blitar 213 TPS (100 persen)
    1. 5,37 persen
    2. 48,72 persen
    3. 45,92 persen

    Kota Malang 1182 TPS (99,49 persen)
    1. 7,75 persen
    2. 49,90 persen
    3. 42,35 persen

    Kota Probolinggo 328 TPS (100 persen)
    1. 3,22 persen
    2. 57,79 persen
    3. 39 persen

    Kota Pasuruan 280 TPS (100 persen)
    1. 8,35 persen
    2. 54,78 persen
    3. 36,88 persen

    Kota Mojokerto 192 TPS (100 persen)
    1. 4,68 persen
    2. 46,72 persen
    3. 48,59 persen

    Kota Madiun 274 TPS (99,64 persen)
    1. 3,04 persen
    2. 53,98 persen
    3. 42,98 persen

    Kota Surabaya 3884 TPS (97,98 persen)
    1. 2,79 persen
    2. 25,18 persen
    3. 72,04 persen

    Kota Batu 302 TPS (100 persen)
    1. 7,68 persen
    2. 54,72 persen
    3. 37,61 persen.

    [tok/beq]

  • Pemkab Lamongan Evaluasi TPPS, Fokuskan Konsistensi Penurunan Prevalensi Stunting

    Pemkab Lamongan Evaluasi TPPS, Fokuskan Konsistensi Penurunan Prevalensi Stunting

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya mengoptimalkan penurunan prevalensi stunting. Salah satunya dengan menggelar rapat evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) trisemester II, di Aula Gadjah Mada Pemkab Lamongan, Kamis (28/11/2024).

    Wakil Bupati Lamongan, sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Lamongan, Abdul Rouf menuturkan bahwa upaya konsistensi penurunan prevalensi stunting harus terus dimasifkan. Meskipun capaian angka prevalensi stunting tahun 2023 sudah menurun, yakni 9,4 persen.

    “Walaupun capaian angka prevalensi stunting kita sudah rendah yakni 9,4 persen, angka tersebut jauh di bawah target nasional maupun provinsi. Namun TPPS jangan berhenti, intervensi penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara masif, terukur, dan berkelanjutan (intervensi sensitif dan spesifik),” tutur Kiai Rouf, sapaan akrab wakil bupati.

    Selain untuk menurunkan prevalensi stunting, konsistensi tersebut juga bertujuan agar mampu mengukur tingkat ketepatan sasaran program yang sudah dilaksanakan.

    Selanjutnya, Kiai Rouf meminta agar forum ini dijadikan sebagai media menyampaikan laporan apa yang sudah dilaksanakan, rencana ke depan, dan solusi dari kendala yang ditemukan di lapangan.

    “Komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk percepatan penurunan stunting tertuang pula dalam Peraturan Bupati nomor 60 tahun 2023 tentang percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lamongan. Peraturan tersebut mengacu pada Perpres nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” tuturnya.

    Disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Lamongan, Aini Mas’idha bahwa pada angka prevalensi 9,4 persen saat ini, TPPS Kabupaten Lamongan memfokuskan pada pelaksanaan intervensi sensitif.

    “Karena intervensi ini secara tidak langsung memengaruhi kejadian stunting, seperti perbaikan pola asuh, pemberian bantuan sosial, penyediaan sarana air bersih dan jamban yang sehat,” ujarnya.

    Realisasi intervensi sensitif di Kota Soto salah satunya adalah Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Saat ini hampir seluruh orang tua yang memiliki balita/baduta di Kabupaten Lamongan sudah mengikuti SOTH.

    “Dalam mengupayakan penurunan stunting, kami berkoordinasi lintas sektor. Tujuannya mampu melaksanakan intervensi sensitif hingga spesifik. Sehingga target kita sebagai daerah zero stunting terealisasikan,” kata Aini Mas’idhah.

    Aini memaparkan bahwa hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) tahun 2024 pada bulan Februari berada pada angka 4,11 dan 3,6 di bulan Agustus.

    Pada kesempatan yang sama, Kiai Rouf menyerahkan Bina Keluarga Balita (BKB) kit kepada 34 desa lokus stunting di Lamongan. (fak/ian)