kab/kota: Lamongan

  • Nasib Guru di Malang Tampar Murid yang Melawan saat Dinasehati, Pelapor Diduga akan Cabut Laporan

    Nasib Guru di Malang Tampar Murid yang Melawan saat Dinasehati, Pelapor Diduga akan Cabut Laporan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan guru agama di SMP Diponegoro Dampit, Kabupaten Malang mulai menemukan titik terang.

    Rencananya, hari ini, Jumat (6/12/2024) pelapor akan berkonsultasi dengan penyidik Satreskrim Polres Malang.

    Sebagaimana diketahui, Rupi’an (39) guru agama di SMP Dampit memukul mulut anak didiknya DE yang melawan saat dinasehati.

    DE mengucapkan kata kotor hingga membuat Rupi’an reflek menamparnya  . 

    Peristiwa ini terjadi pada Agustus 2024 silam, kemudian oleh keluarga korban peristiwa ini dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Malang pada, pertengahan September 2024.

    KBO Satreskrim Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara mengupayakan restorative justice (RJ) atau penyelesaian perkara dengan menghadirkan semua pihak. 

    “Untuk penanganan guru itu kita mengedepankan penyelesaian di luar proses hukum. Kemudian dalam perkara ini kami tetap mencarikan solusi, dan Insya Allah ada jalan keluarnya,” kata Dicka ketika dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).

    Dicka mengatakan, rencananya Senin (9/12/2024) mediasi akan dilakukan termasuk melibatkan Dinas Pendidikan.

    Namun, berdasarkan informasi yang beredar, rencananya hari ini, pelapor akan berkonsultasi dengan penyidik Satreskrim Polres Malang. Informasinya, pelapor akan mencabut laporan yang diayangkan.

    Dicka membenarkan bahwa pelapor akan berkonsultasi dengan penyidik. Namun secara pasti Dicka belum mengetahui apa yang akan dikonsultasikan. Karena samapi dengan berita ini ditulis, pihak keluarga belum tiba.

    “Informasinya samar-samar sih akan mencabut laporan, tetapi mereka belum datang ke Polres sampai saat ini. Katanya masih perjalanan,” pungkasnya

    Guru Tampar Siswa di Lamongan

    Sebelumnya, juga viral di media sosial video guru tampar siswa karena tak dipanggil bu.

    Peristiwa ini terjadi di SMP Negeri 1 Kembangbahu, Lamongan.

    Guru yang tampar siswa SMP itu berinisial E.

    Peristiwa itu terjadi pada saat si guru E sedang mengajar,sesi ulangan pelajaran Bahasa Inggris, Selasa (24/9/2024).

    Saat itu siswa atau korban sedang mengumpulkan lembar jawaban di meja guru.

    Guru E kemudian terpancing emosi saat siswa memanggilnya tanpa embel-embel bu, langsung nama guru yang bersangkutan, hingga tiga kali.

    Karena itulah si ibu guru menampar korban hingga tiga kali dengan melihatkan muka marah.

    Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif  dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya langsung bertindak untuk mencari informasi.

    “Peristiwanya baru tadi,” kata Munif melului sambungan ponselnya.

    Pihaknya kini telah mendalami kasusnya dengan memintai keterangan oknum guru dan semua pihak yang bisa dimintai keterangan.

    Munif memastikan pihaknya akan menjatuhkan sanksi pada oknum guru.

    “Untuk sementara, sambil menghimpun keterangan, oknum guru itu kita tarik ke Diknas. Ya mulai besuk,” tandasnya.

    Apapun juga alasannya, guru tidak dibenarkan melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa.

    Seharusnya, mampu menciptakan sekolah itu sebagai tempat yang nyaman, aman untuk belajar.

    “Dan itu seringkali saya sampaikan setiap ada pertemuan,” katanya.

    Munif berharap insiden ini tidak lagi terulang. Dan peristiwa ini menjadi pembelajaran semua pihak. 

    Terbaru, setelah viral dan direspon Dinas Pendidikan setmepat, sang guru E yang ditemani suaminya, menemui kedua orang tua siswa, Selasa (24/9/2024) malam. 

    Bahka, guru tersebut legowo meminta maaf. 

    Iktikad baik bu guru E mendatangi rumah korban juga disaksikan tokoh masyarakat setempat, Wignyo yang juga Ketua Komite, perangkat desa dan juga Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif.

    Kedua orang tua siswa menerima permintaan maaf E.

    Bahkan guru berinisial E dan suaminya itu secara terbuka meminta maaf atas kejadian tersebut yang diabadikan rekaman video dengan didampingi Munif Syarif.

    Perkara penganiayaan ini tidak sampai proses hukum, lantaran orangtua siswa menganggap persoalan ini telah selesai dan diselesaikan secara kekeluargaan. 

    “Saya selaku orang tua, saya  menerima permintaan maaf dari ibu. Saya menerima, dan tidak memperjang masalah ini, selesai,” ungkap Rusandi, orang tua siswa 

    Sementara itu suami E, juga meminta maaf atas keselahan istrinya yang telah melakukan pemukulan pada korban saat ulangan.

    “Saya memohon maaf atas kesalahan istri saya yang telah memikul siswanya saat ulangan tadi. Dan tidak akan mengulangi lagi,” ungkap suami E.

    Senada, bu guru E juga terbuka meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya.

    Dia kemudian berjabat tangan dengan kedua orang tua korban dan siswa yang jadi sasaran emosinya saat jam pelajaran Selasa siang (24/9/2024).

    Perdamaian itu juga dituangkan dalam surat pernyataan dari orang tua siswa yang isinya perkara penganiayaan diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak akan menuntut secara hukum.

    Surat pernyataan itu dibuat dan ditandatangani pada Selasa (24/9/2024) malam di atas meterai Rp 10.000 disebutkan juga jika surat pernyataan dibuat tanpa paksaan oleh siapapun. 

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif  menyatakan, persoalan yang ada di SMP Negeri 1 Kembangbahu tidak ada masalah lagi.

    “Sudah, sudah selesai. Dan bu guru E dengan didampingi suaminya telah beriktikad baik bertandang ke rumah korban menemui kedua orang tua siswa untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya,” ungkap Munif Syarif, Rabu (25/9/2024).

    Munif menambahkan, mereka saling memaafkan dan diselesaikan secara kekeluargaan.

    Meski begitu, tandas Munif, pihaknya atas nama lembaga dinas tetap menindak tegas dan menjatuhkan sanksi pada oknum guru itu.

    “Mulai hari ini, bu E kita tarik ke Dinas Pendidikan,” katanya.

    Pihaknya juga tetap memintai keterangan dalam proses BAP internal. 

    Munif berharap kejadian serupa tidak lagi terulang. Pihaknya juga mengimbau guru, siswa dan didukung oleh orang tua siswa untuk bersama-sama menciptakan sekolah nyaman dan aman.

  • Usung 2 Inovasi, Jatim Berhasil Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024

    Usung 2 Inovasi, Jatim Berhasil Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dalam ajang Penganugerahan Innovative Government Awards 2024 (IGA 2024) yang digelar pada Kamis (5/12/2024), Jawa Timur berhasil meraih pengharaan Provinsi Terinovatif.

    Acara tersebut diselenggarakan di Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel.

    Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Ribka Haluk kepada Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono.

    Pada acara ini, Provinsi Jawa Timur menjadi tuan rumah IGA 2024.

    Ini merupakan kali pertama perhelatan IGA dilaksanakan di daerah.

    Pada ajang IGA 2024, Provinsi Jatim mengusung 2 Inovasi.

    Untuk inovasi digital, ada Klinik Hoaks yaitu inovasi berbasis web untuk membantu masyarakat mengklarifikasi berita hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian.

    Dan untuk inovasi non digital, ada Underwater Restocking (UWR) 2.0 yaitu implementasi ekonomi biru yang berpusat pada UWR yang didorong menjadi pusat ekosistem laut dan pusat perekonomian masyarakat pesisir.

    Atas raihan ini, Pj Gubernur Adhy mengaku sangat bersyukur dan bangga, karena tak hanya terinovatif, Jawa Timur juga menjadi Pemda dengan Indeks Inovasi Daerah Tertinggi Regional Klaster Provinsi untuk regional wilayah II. 

    Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diterima.

    Ditegaskannya, penghargaan ini didapatkan atas kerja keras semua pihak dari seluruh lapisan di Jawa Timur.

    “Alhamdulilah, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami sangat bersyukur atas penghargaan yang kami terima. Terlebih, bukan hanya provinsi, tapi kabupaten dan kota di Jatim juga memborong penghargaan pada IGA 2024 ini,” terangnya.

    “Kita memang membudayakan untuk mencari persoalan, membuat inovasi, dan kemudian melombakan di setiap tahapan dalam pemerintahan. Ini menandakan ekosistem inovasi di Jawa Timur sangat luar biasa. Masing-masing bupati/wali kota berlomba-lomba, bahkan kami harus membatasi,” ungkapnya menambahkan.

    Selama ini, kata Adhy Karyono, Pemprov Jatim sangat memfasilitasi inovasi-inovasi yang dibuat di Jawa Timur.

    Satu di antaranya dengan keberadaan Rumah Inovasi yang berfungsi melakukan seleksi dan kurasi bagi calon inovasi yang akan dipilih sebelum mewakili provinsi di ajang nasional seperti Sinovic maupun IGA.

    “Di Jawa Timur, kami menekankan bahwa inovasi harus betul-betul bisa memudahkan rakyat untuk melakukan kebutuhan hidupnya. Harus bermanfaat dan berbentuk digital agar lebih memudahkan seluruh proses layanan,” tegasnya. 

    Lebih lanjut, Pj Gubernur Adhy juga menekankan, inovasi haruslah berkelanjutan. Sehingga, di Jawa Timur terbiasa memonitor inovasi menurut rentang waktu tertentu. 

    “Yang kami soroti adalah keberlanjutan inovasi dan bertahan relatif lama. Sehingga diakui dan direplikasi oleh pihak lain, baik di kabupaten/kota di Jatim maupun provinsi lain. Seperti inovasi Klinik Hoaks dan UWR 2.0,” ungkapnya.

    Lebih jauh Adhy menegaskan, yang terpenting inovasi yang bagus bukan berarti terus menciptakan yang baru.

    Namun, mengoptimalkan inovasi yang ada dan sudah terbukti bermanfaat untuk diperluas dan direplikasi.

    “Dan ini menjadi konsen kami saat ini, ke depan bahwa  indikator inovasi yang baik adalah betul-betul bisa digunakan dengan mudah, bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat serta pernah direplikasi,” pungkas Pj Gubernur Adhy.

    Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Ribka Haluk sangat mengapresiasi prestasi di Jawa Timur.

    Pasalnya, Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang menjadi tuan rumah IGA di daerah. 

    “Provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki inovasi sangat tinggi. Jadi atas nama Menteri Dalam Negeri, saya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang pada kesempatan ini menjadi tuan rumah IGA 2024,” katanya. 

    Ribka Haluk berharap, IGA dapat menjadi ajang di mana seluruh provinsi di Indonesia dapat belajar dari satu sama lain.

    Sehingga, inovasi dari masing-masing daerah dapat dirasakan pula manfaatnya oleh keseluruhan rakyat. 

    “Saya harap kita bisa bersama-sama melakukan transfer inovasi. Supaya negara kita mendapatkan manfaat maksimal dari interaksi yang kita lakukan. Itu sesungguhnya yang diharapkan Presiden dan Wakil Presiden RI kita, agar kita benar-benar memperbaiki kinerja  untuk meningkatkan kemakmuran di Indonesia,” harapnya. 

    Untuk diketahui, penghargaan ini bukan kali pertama diterima Jawa Timur.

    Mengingat, Jawa Timur menjadi provinsi dengan inovasi terbanyak se-Indonesia yang masuk top 99 dan top 45 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB.

    Dengan rincian, total 72 inovasi masuk top 99, dan 35 inovasi masuk top 45 selama lima tahun terakhir. 

    Sebagai informasi, 18 kabupaten/kota di Jatim juga turut menerima penghargaan. Di antaranya Kota Surabaya, Kota Mojokerto, dan Kota Batu yang mendapat predikat Kota Terinovatif.

    Sedangkan Kabupaten Terinovatif diraih Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, dan Pamekasan. 

    Selain itu, penghargaan Kabupaten Sangat Inovatif diraih oleh Blitar, Jember, Lamongan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pasuruan, dan Trenggalek.

    Serta penghargaan Kota Sangat Inovatif diberikan kepada Kota Probolinggo. 
     
    Terakhir, kategori penghargaan Indeks Regional Tertinggi Kabupaten/Kota dan satu Pemda Pengirim Inovasi Daerah Tercepat Regional II Wilayah Jawa diberikan kepada Kabupaten Banyuwangi.

  • 6 Kecamatan di Lamongan Berpotensi Terdampak Bencana Hidrometeorologi

    6 Kecamatan di Lamongan Berpotensi Terdampak Bencana Hidrometeorologi

    Lamongan (beritajatim.com) – Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Lamongan berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi seperti angin kencang hingga banjir.

    Merujuk pada hasil mitigasi uang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Glagah, Karangbinangun, Karanggeneng, Turi, Laren dan Babat.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan tantangan bencana ke depan semakin kompleks, dampak perubahan iklim semakin terasa dan membuat dampak bencana semakin signifikan.

    “Merespon hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memprogramkan kegiatan mitigasi bencana baik struktural maupun nonstruktural,” kata Yuhronur saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tahun 2024-2025 yang diikuti oleh BPBD, Kodim 0182, Polres Lamongan, Satpoll PP, Dinkes, Dishub, Dinsos, lembaga keagamaan, di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Jumat (6/12/2024).

    Menurut Bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut, apel kesiapaiagaan menjadi media untuk membangun sinergitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan risiko terjadinya bencana.

    Apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tahun 2024-2025 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Jumat (6/12/2024).

    Apel tersebut juga untuk mengecek kesiapan sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana hidrometerologi tahun 2024. Meliputi kendaraan angkut, kendaraan damkar, kendaraan darat dan perairan, pompa air mobile, gergaji, tenda pengungsi, serta kelengkapan lainnya. Adapun kesiapan logistik berupa bahan makanan.

    “Sebagaimana prakiraan BMKG pada bulan November minggu ke-4 sampai dengan bulan Desember 2024, Kabupaten Lamongan memasuki fase peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan. Masa tersebut berpotensi terhadap perubahan cuaca yang tidak mendukung,” tututnya.

    Pak Yes menjelaskan, mitigasi bencana struktural direalisasikan pada penanganan tanggul kritis dan jebol, waduk di wilayah Kabupaten Lamongan, normalisasi Kaligawe oleh BBWS sepanjang 4,5 Km, pengerukan saluran perkotaan di dataran rendah, elektrik pintu operasional, pompa pengendali banjir dengan kapasitas 5000 liter, operasi pompa mobile, dan lainnya.

    Apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi tahun 2024-2025 di Alun-Alun Kabupaten Lamongan, Jumat (6/12/2024).

    Sedangkan pada mitigasi non struktural telah dilakukan penanganan darurat kekeringan melalui dropping air bersih ke 15 kecamatan dan 69 desa, 102 terpal, 204 jirigen, pembentukan dan pembinaan desa tangguh bencana sebanyak 88 desa, kemudian kita lakukan sosialisasi edukasi bencana kepada masyarakat yang rentan, pelajar PAUD sampai dengan SMA, Lamongan Green and Clean, dan Desa Berseri.

    “Pemkab Lamongan tidak hanya mengaktifkan posko hidrometeorologi dan posko penanggulangan bencana di wilayah rawan, melainkan di seluruh 27 Kecamatan. Tentu disana juga dilengkapi dengan personel,” tuturnya. (fak/but)

  • Inilah Motif Pembunuhan Sekeluarga di Lereng Kelud Kediri

    Inilah Motif Pembunuhan Sekeluarga di Lereng Kelud Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Polres Kediri meringkus Yusa Cahyo Utomo, warga Wates, Kabupaten Kediri. Dia pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

    Pelaku merupakan adik kandung korban, Kristina (34). Dia ditangkap di Lamongan kurang dari 24 jam. Karena melawan petugas, dia pun ditembak kedua kakinya.

    Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, mengatakan Yusa merupakan residivis jambret. Motif pelaku menghabisi nyawa keluarga guru SD itu karena sakit hati tidak diberikan pinjaman uang oleh sang kakak kandung, Kristina.

    “Tersangka meminta tolong juga tidak dibantu dan tersangka merasa sakit hati karena korban diduga mengusir orangtuanya, karena orangtuanya mau nikah lagi,” katanya.

    Diketahui, pelaku sudah menikah dan dikaruniai seorang anak. Namun saat ini sudah bercerai karena tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    AKBP Bimo membeberkan kejadian tragis bermula pada hari Minggu (1/12/2024). Tersangka mengunjungi korban untuk minta tolong namun tidak ditanggapi.

    Keesokan harinya pada Selasa (2/12/2024), tersangka datang kembali dari Wates dengan berjalan kaki menuju ke rumah korban. Pelaku mengeksekusi para korban menggunakan palu sebanyak tiga kali pada Rabu (4/12/2024) pukul 03.00 WIB.

    “Pukul 5.00 WIB dia meninggalkan TKP dengan membawa barang bukti yaitu mobil Avanza warna silver, beberapa HP, tas, dan barang-barang lainnya yang menjadi milik korban,” imbuhnya.

    Akibat perbuatan keji tersangka, tiga orang korban meninggal dunia. Mereka, Agus Komarudin (38) sang istri, serta anak sulung. Mereka warga Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

    Tersangka pun dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati. [nm/but]

  • Inilah Tampang Yusa Cahyo, Pria Yang Bunuh 3 Anggota Keluarga Karena Kesal Tak Diberi Pinjaman Uang

    Inilah Tampang Yusa Cahyo, Pria Yang Bunuh 3 Anggota Keluarga Karena Kesal Tak Diberi Pinjaman Uang

    TRIBUNJATENG.COM, KEDIRI – Inilah sosok Yusa Cahyo Utomo, pelaku pembunuhan satu keluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

    Yusa Cahyo Utomo ditangkap pihak kepolisian ternyata masih bagian dari keluarga, yakni disebut-sebut merupakan adik dari salah satu korban, Kristin (34).

    Penangkapan Yusa dilakukan di wilayah Lamongan, sebagaimana kabar yang beredar di media sosial. 

    Terkait hal ini, Kasi Humas Polres Kediri, AKP Sriati, membenarkan bahwa pihaknya akan menggelar rilis resmi pada Jumat (6/12/2024) siang di Mapolres Kediri.  

    “Nanti akan dirilis langsung oleh Bapak Kapolres setelah sholat Jumat,” ujar AKP Sriati, Jumat pagi.  

    Yusak, pelaku pembunuhan keluarga guru di Ngancar, Kabupaten Kediri, saat dipapah memasuki ruangna konferensi pers di Mapolres Kediri, Jumat (6/12/2024). (Istimewa)

    Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, mengungkapkan bahwa Yusa sempat datang ke rumah korban pada Minggu (1/12/2024) lalu.

    Ia diketahui meminta bantuan untuk meminjam uang sebesar Rp10 juta kepada Kristin. 

    Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriono, permintaan tersebut tidak dipenuhi. 

    “Pak Supriono bercerita bahwa Yusa sebelumnya sudah meminjam uang Rp2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan,” ungkap Rusmani.  

    Penangkapan Yusa membawa kelegaan bagi warga sekitar yang sempat diliputi kekhawatiran setelah tragedi ini terjadi. 

    “Kami berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai perbuatannya,” kata Rusmani.  

    Sebelumnya, dugaan pembunuhan ini menewaskan tiga anggota keluarga sekaligus, yaitu Agus Komarudin (38), Kristina (34), dan anak pertama Christian Agusta Wiratmaja (12).

    Sementara itu , anak bungsu/terakhir aluarga ini Samuel Putra Yordaniel (8) masih dirawat di RS Bhayangkara Kota Kediri.

    Tak Diberi Pinjaman Uang

    Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto memimpin konferensi pers tersebut. 

    Dia menyatakan, pelaku ditangkap setelah polisi melakukan olah TKP. 

    “Tidak sampai 24 jam pelaku ditangkap di daerah Lamongan,” kata AKBP Bimo Ariyanto. 

    “Pelaku adalah adik kandung dari korban perempuan,” lanjutnya. 

    Terkait motif, Kapolres mengatakan bahwa pelaku melakukan penganiayaan tersebut karena sakit hati lantaran permintaan meminjam uang ditolak. 

    Dia menjelaskan, Minggu, 1 Desember 2024, pelaku sempat mengunjungi korban. Saat itulah tersangka meminjam uang dan ditolak. 

    Berikutnya, Selasa (3/12/2024), tersangka datang lagi dari Wates ke kediaman korban di Ngancar dengan berjalan kaki.

    “Penganiayaan dilakukan pukul 3 (sore). Lalu pukul 5 dia meninggalkan TKP dengan membawa mobil milik korban, tas, dan barang-barang lainnya,” ujarnya. (*)

     

  • Pilkada Lamongan, Inilah Real Count Suara Yes-Dirham dan Ghofur-Firosya

    Pilkada Lamongan, Inilah Real Count Suara Yes-Dirham dan Ghofur-Firosya

    Lamongan (beritajatim.com) – Hasil real count Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan 2024 akhirnya busa diketahui, setelah Komisi Pemilihan Umum KPU Lamongan menuntaskan rekapitulasi suara tingkat kabupaten.

    Rapat Pleno rekapitulasi dimulai Kamis (5/12/2024) siang hingga malam hari di aula Hotel Mahkota Lamongan. Proses rekapitulasi dibagi menjadi 5 sesi.

    Hasilnya, pasangan Cabup-Cawabup Lamongan nomor urut 2, Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara memperoleh total 407.541 suara. Sedangkan paslon nomor urut 1, Abdul Ghofur-Firosya Shalati meraih 327.345 suara.

    Rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan di Hotel Mahkota Lamongan

    Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali yang memimpin rapat pleno, memastikan semua pihak menyetujui hasil rekapitulasi suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan tersebut.

    “Semua saksi dari kedua Paslon juga sudah membubuhkan tanda tangannya di berita acara rekapitulasi tingkat kabupaten yang menandakan proses tersebut telah tuntas,” kata Mahrus, saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).

    Mahrus mengungkapkan, tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 di Lamongan ini mencapai 73,58 persen, dari total daftar pemilih tetap (DPT) di Lamongan sebanyak 1.035.507 pemilih.

    Dari 73,58 persen tingkat partisipasi masyarakat tersebut, jumlah suara sah yang diperoleh sebanyak 734.886 suara. Sementara jumlah suara tidak sah sebanyak 27.022 suara.

    “Terima kasih kepada seluruh masyarakat Lamongan yang telah ikut berpartisipasi dan menjaga Pilkada di Lamongan tetap kondusif,” ujar Mahrus. (fak/but)

  • Sakit Tidak Dipinjami Jadi Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri, Pelaku Adik Korban – Halaman all

    Sakit Tidak Dipinjami Jadi Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri, Pelaku Adik Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah kabar terbaru soal kasus tewasnya satu keluarga guru di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (5/12/2024).

    Tiga orang tewas dan satu orang alami luka-luka dalam tragedi pembunuhan ini.

    Ketiganya yakni bernama Agus Komarudin (38), istrinya yang bernama Kristina (37), dan anak pertamanya, Agusta Wiratmaja Putra (12).

    Sementara satu korban luka berinisial SPY (8) yang merupakan anak bungsu korban.

    Setelah pihak kepolisian melakukan pendalaman, pelaku penembakan pun berhasil diringkus.

    Pelaku bernama Yusak yang merupakan adik ipar Agus atau adik kandung Kristina.

    “Pelaku adalah adik kandung dari korban perempuan,” ujar Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, dikutip dari TribunMataraman.com

    Yusak ditangkap di Lamongan, Jawa Timur tak sampai 24 jam.

    “Tidak sampai 24 jam pelaku ditangkap di daerah Lamongan,” kata AKBP Bimo Ariyanto. 

    Ia menuturkan, motif pelaku melakukan pembunuhan adalah karena sakit hati karena permintaan meminjam uang ditolak korban.

    Pembunuhan bermula pada Minggu (1/12/2024) saat pelaku mengunjungi korban.

    Di kesempatan tersebut, pelaku meminjam uang dan ditolak.

    Lalu, pada Selasa (3/12/2024), pelaku datang ke kediaman korban dengan berjalan kaki.

    Pelaku langsung menganiaya korban dan meninggalkan TKP dengan membawa barang berharga milik kakaknya.

    “Penganiayaan dilakukan pukul 3 (sore). Lalu pukul 5 dia meninggalkan TKP dengan membawa mobil milik korban, tas, dan barang-barang lainnya,” ujarnya. 

    Diwartakan sebelumnya, tiga dari empat anggota keluarga tersebut ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Kamis (5/12/2024) pagi.

    Korban bernama Agus Komarudin (38), istrinya yang bernama Kristiani (37), dan anak pertamanya, Christian Agusta Wiratmaja.

    Sementara anak terakhir dari korban, Samuel Putra Yordaniel yang masih duduk di bangku SD dikabarkan selamat dan kini dirawat di rumah sakit.

    Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto menuturkan, kasus ini diduga merupakan kasus pembunuhan dengan pencurian disertai kekerasan.

    Mengutip TribunJatim.com, setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan fakta bahwa korban alami kekerasan fisik sebelum meninggal dunia.

    “Dari keterangan beberapa saksi dan hasil olah TKP, kejadian ini kami duga sebagai kasus pencurian dengan kekerasan yang berujung pada pembunuhan,” 

    “Kami juga sudah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara untuk melihat kondisi salah satu korban yang masih selamat, dan alhamdulillah kondisinya stabil,” kata AKBP Bimo Ariyanto.

    Diketahui, korban yang selamat bernama Samuel Putra Yordaniel.

    “Saat ini korban yang selamat sedang dalam masa pemulihan. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah hasil rontgen dan CT scan keluar,” tambahnya.

    Kronologi Penemuan Jenazah

    Jenazah Agus ditemukan oleh saksi pada Kamis pagi sekira pukul 08.30 WIB.

    Saat itu, sejumlah saksi datang ke rumah Agus.

    Pintu rumah korban tertutup rapat dan tak ada respons saat saksi mengetuk pintu beberapa kali.

    Korban juga dihubungi beberapa kali namun tak ada jawaban.

    Hingga seorang keluarga korban bernama Supriyono memutuskan untuk membuka jendela kamar.

    Mengutip TribunJatim.com, di situ, Supriyono melihat ada bercak darah di atas kasur.

    Salah satu saksi juga mengaku mengintip dari lubang tembok kayu di dapur dan menyaksikan ada tangan tergeletak di dapur.

    Para saksi pun melaporkan hal ini ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek NGancar.

    Saat polisi tiba di lokasi, Agus dan Kristiani ditemukan tewas di dapur dalam kondisi berlumuran darah.

    Sementara Christian Agusta ditemukan meninggal dunia di ruang tengah dan anak terakhir korban ditemukan dalam kondisi terluka parah.

    Samuel Putra, anak terakhir Agus pun dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com/TribunMataraman.com, Isya Anshori)

  • Kisah Ainur Sukses Kembangkan Usaha Telur Asin & Berdayakan Perempuan

    Kisah Ainur Sukses Kembangkan Usaha Telur Asin & Berdayakan Perempuan

    Jakarta

    Ainur Rahmatin, seorang Ketua Klaster UMKM Sabiq Bejo asal Desa Cluring, Kecamatan Kali Tengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur sukses mengembangkan usaha telur asinnya. Berkat bantuan BRI, ia tak hanya berhasil mengembangkan usaha tapi juga memberdayakan perempuan di desanya.

    Sejak memulai usaha pada tahun 2009, Ainur fokus mengolah telur asin sederhana yang awalnya hanya dijual di pasar lokal. Melalui inovasi, ia menciptakan berbagai produk olahan telur asin bernilai tinggi seperti kerupuk, makaroni, abon, dan sambal berbahan dasar telur asin.

    Dalam perjalanannya, Ainur mengalami peningkatan produksi yang signifikan. Dari yang awalnya hanya mampu memproduksi 20 butir telur asin per minggu, pada tahun 2019 usahanya mampu menghasilkan hingga 5.000 butir per minggu.

    Peningkatan ini tidak lepas dari kerja keras Ainur dalam meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran produknya. Ainur mendapatkan pendampingan usaha dari BRI, termasuk bantuan berupa peralatan produksi, pelatihan kewirausahaan, dan kesempatan mengikuti pameran.

    Untuk pemasaran daring, Ainur memanfaatkan platform seperti Localoka yang dikembangkan BRI untuk pelaku usaha dalam memasarkan produknya. Selain itu, Ainur juga menggunakan marketplace populer lainnya seperti Tokopedia untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

    Pandemi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi usaha Ainur. Pada 2020, pembatasan aktivitas masyarakat sempat membuat distribusi produk telur asin miliknya terhenti. Ainur melakukan diversifikasi produk, menciptakan olahan baru seperti kerupuk, makaroni, abon, dan sambal telur asin.

    Langkah ini tidak hanya berhasil mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah pandemi, tetapi juga membuka peluang pasar baru dan meningkatkan daya tarik produknya.

    Produk-produknya dirancang sesuai selera lokal, dengan tingkat keasinan yang lebih lembut dibandingkan produk telur asin dari daerah lain. Kini, Ainur telah memberdayakan sekitar 20 perempuan di desanya, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di daerahnya.

    “Dulu ibu-ibu di sini sebagian besar hanya mengandalkan penghasilan suami yang mayoritas bekerja sebagai petani atau pekerja tambak. Dengan bergabung dalam usaha ini, kini mereka memiliki penghasilan sendiri yang membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Ainur, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2024).

    Ainur Rahmatin merupakan salah satu sosok Figur Inspiratif Lokal (FIL) yang dihadirkan BRI untuk memotivasi para pelaku usaha terus tumbuh dan berkembang. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan economic dan social value sebagai bagian mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan cara memberdayakan UMKM, khususnya sosok inspiratif.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan figur inspiratif lokal (FIL) ini merupakan program pemberdayaan sebagai bentuk apresiasi kepada figur inspiratif lokal.

    “Mereka dianggap telah memiliki inisiatif murni untuk memberikan dampak atau pengaruh positif bagi pelaku usaha/UMKM di lingkungan masyarakat sekitarnya,” ujar Supari.

    (anl/ega)

  • Kepala Sekolah Kenang Kristina Korban Pembunuhan Sekeluarga di Kediri, Guru Berdedikasi – Halaman all

    Kepala Sekolah Kenang Kristina Korban Pembunuhan Sekeluarga di Kediri, Guru Berdedikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – SDN 1 Batangsaren di Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berduka atas kejadian pembunuhan satu keluarga yang terjadi di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

    Salah satu korban, Kristina (37), adalah seorang guru di sekolah tersebut.

    Kepala SDN 1 Batangsaren, Suparman, mengungkapkan Kristina telah mengajar di sekolah itu sejak diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada 1 Maret 2019.

    “Jadi Bu Kristina sudah 5 tahun lebih mengajar di SDN 1 Batangsaren. Dedikasinya baik, kinerjanya juga baik,” ujar Suparman saat ditemui di ruang guru, Jumat (6/12/2024).

    Kristina diketahui menempuh jarak sekitar 50 km dari rumahnya ke sekolah dan tidak pernah mengeluh tentang masalah di rumahnya.

    “Dedikasinya baik, kinerjanya juga baik. Komunikasi dengan guru-guru lain baik, dia juga dekat dengan para siswa,” tambahnya.

    Namun, pada Kamis (5/12/2024), Kristina tidak hadir tanpa kabar, yang membuat Suparman khawatir. Ternyata Kristina tewas bersama suami, dan anak pertamanya.

    “Kami sangat kehilangan sosoknya. Semoga diampuni dosanya dan diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” tambahnya.

    Penangkapan Pelaku

    Kejadian tragis ini mulai menemukan titik terang dengan penangkapan seorang pelaku berinisial Y, yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.

    Y, yang merupakan adik dari Kristina, ditangkap di wilayah Lamongan pada Jumat.

    Kasi Humas Polres Kediri, AKP Sriati, mengonfirmasi pihaknya akan menggelar rilis resmi terkait penangkapan ini.

    Menurut informasi, Y sebelumnya meminta bantuan pinjaman uang sebesar Rp 10 juta kepada Kristina, namun permintaan tersebut tidak dipenuhi.

    Kronologi Kejadian

    Kejadian pembunuhan ini terjadi pada Kamis, saat keluarga Kristina ditemukan tewas di rumah mereka.

    Tiga anggota keluarga yang tewas adalah Agus Komarudin (38), Kristina (34), dan anak mereka, CAW (12).

    Sementara itu, anak bungsu mereka, SPY (8), berhasil selamat dan kini menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.

    Kejadian ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 08:30 WIB.

    Setelah beberapa kali tidak berhasil menghubungi Agus, salah satu anggota keluarga memutuskan untuk memeriksa rumah dan menemukan pemandangan mengerikan.

    Dua korban ditemukan tergeletak di dapur, sementara CAW ditemukan di ruang tengah.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perampok dan Pembunuh Keluarga Guru di Lereng Kelud Kediri Diduga Kerabat Dekat

    Perampok dan Pembunuh Keluarga Guru di Lereng Kelud Kediri Diduga Kerabat Dekat

    Kediri (beritajatim.com) – Kasus perampokan dan pembunuhan sekeluarga guru di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri menemukan titik cerah. Diduga pelaku masih memiliki hubungan keluarga dengan para korban, Agus Komarudin (38) sang istri, Kristina (34) serta anak sulung mereka Christian Agusta Wiratmaja Putra (9).

    Foto pelaku beredar luas di grup media sosial Facebook @PANDNTOYO pagi ini, Jumat 6 Desember 2024. Sesosok pria bernama Yusak, yang disebut sebagai adik kandung Kristina.

    “Sudah ketangkap. Saudara sendiri namanya Yusak. Motif dendam (pinjam uang ke kakaknya Kristina tidak dikasih karena juga masih punya hutang kepada Kristina) dan malah dimaki-maki oleh Kristina,” tulis warganet di grup FB tersebut.

    Berdasarkan pantauan beritajatim via media sosial, Yusak diduga seorang residivis. Dia diringkus oleh Tim Buser Polres Kediri dari daerah Lamongan, Jawa Timur. Polisi melepaskan tembakan ke kakinya untuk menghentikan pelarian pelaku.

    Informasi tersebut dibenarkan oleh sumber internal Polres Kediri. Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama mengatakan, siang ini akan merilisnya.

    Warga lereng Gunung Kelud tepatnya di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Kamis (5/12/2024) geger. Sekeluarga yang tinggal di RT 02 RW 05 ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya.

    Mereka, Agus Komarudin (38), seorang guru SD bersama istrinya Kristina (34) dan anak pertamanya Christian Agusta Wiratmaja Putra (9). Sementara anak kedua mereka, Samuel Putra Yordaniel (8) dalam kondisi kritis.

    Selain menghabisi nyawa ketiga korban, pelaku dikabarkan membawa kabur milik korban. [nm/aje]