kab/kota: Lamongan

  • Seluruh Daerah Jatim Besok Diprediksi Hujan saat Pagi, Ringan hingga Lebat, Cuaca 9 Desember 2024

    Seluruh Daerah Jatim Besok Diprediksi Hujan saat Pagi, Ringan hingga Lebat, Cuaca 9 Desember 2024

    TRIBUNJATIM.COM – Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hampir seluruh wilayah Jawa Timur akan hujan besok Senin, 9 Desember 2024.

    Menurut ramalan cuaca ini, intensitas hujan bisa saja ringan, sedang, hingga lebat disertai petir.

    Hujan ini diprediksi akan mengguyur saat pagi sekira pukul 06.00 atau 09.00 WIB.

    Pada pukul 06.00 WIB, sebagian besar wilayah akan hujan ringan, kecuali Tulungagung, Trenggalek,Sumenep, Situbondo, Ngawi, dan Kota Batu yang akan berawan.

    Di waktu bersamaan, Gresik, Lamongan, dan Probolinggo akan hujan petir.

    Pada pukul 09.00 WIB, seluruh wilayah Jawa Timur akan hujan.

    Namun, mayoritas intensitas adalah ringan, kecuali Kota Batu, Mojokerto, Magetan, dan Sidoarjo yang akan hujan sedang, dan Pacitan, Ngawi, Madiun, Surabaya, Jombang, dan Gresik yang akan diguyur hujan petir.

    Menjelang siang, hujan mulai mereda kecuali di Blitar, Jember, Kota Batu, Malang, dan Tulungagung yang masih merasakan hujan rintik-rintik.

    Sore dan malam hari Jawa Timur cenderung berawan.

    Kendati demikian, beberapa daerah akan cerah berawan bahkan cerah pada pukul 21.00 WIB, yaitu Bojonegoro, Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Madiun, Mojokerto, Lumajang, Malang, dan Pasuruan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok tersebut bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Sebab hujan, masyarakat diharapkan membawa jas hujan atau payung sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan pun diimbau berhati-hati sebab jalanan akan licin.

    Selamat beraktivitas!

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Hujan Angin di Lamongan, Ibu dan Anak Jadi Korban, Tertimpa Pohon Tumbang

    Hujan Angin di Lamongan, Ibu dan Anak Jadi Korban, Tertimpa Pohon Tumbang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

    TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Hujan disertai angin menyebabkan sejumlah pohon tumbang bahu kanan kiri di Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Jaksa Agung Suprapto. 

    Sementara seorang ibu dan anak menjadi korban pohon tumbang yang ada di Jalan Kusuma Bangsa, Minggu (8/12/2024).

    Ibu dan anak yang menjadi korban pohon tumbang tersebut diketahui bernama Nazwa permata Widya permadani dan ibunya Winarti warga Desa Tawang Rejo Kecamatan Turi.

    Menurut Khoiri, petugas Damkar yang melakukan evakuasi pohon tumbang, dua orang korban tersebut tertimpa pohon saat melintas  berboncengan mengendarai motor.

    “Dua orang ibu dan anak yang tertimpa pohon di bawa ke rumah sakit. Korban lewat dari timur ke barat.” kata Khoiri, Minggu (8/12/2024).

    Setelahnya kedua korban di larikan ke Rumah Sakit, meski lukannya tidak seberapa parah.

    Sementara petugas Damkar juga memotong pohon yang tumbang melaintang di  badan  jalan, 

    Selain di jalan Kusuma Bangsa, pohon tumbang, serupa juga terjadi di jalan Jaksa Agung Suprapto. Pohon jenis sono tersebut tumbang  saat terjadi hujan disertai angin kencang 

    “Pohonya tumbang pas hujan angin tadi. Kebetulan tidak ada kendaraan yang melintas, ” kata Ahmad Jais, seorang pengguna jalan.

    Pohon yang tumbang di Jalan Jaksa Agung Suprapto sempat memgganggu arus Lalin di ruas jalan nasional sebelum tuntas dievakuasi.

    Tersendatnya arus Lalin di jalan nasional mengharuskan personil Satlantas Polres Lamongan berjibagu turun jalan untuk mengatur arus lalin.

    Anggota Polres Lamongan turut membantu mengevakuasi pohon tumbang, selain mengatur arus lalin.

    Pohon yang tumbang dapat dibersihkan dan arus lalin kembali normal.

    Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto dikonfirmasi Tribun Jatim menyebutkan, sejauh ini informasi yang ada hanya ada pohon tumbang.

    “Ya,  ada Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Jaksa Agung Suprapto,” katanya.

    Pihaknya melalukan intens patroli  untuk memantaau keberadaan pohon-pohon yang barangkali akarnya mulai rapuh karena usia.

    “Bersama dengan DLH, BPBD akan menentukan apakah pohon tersebut harus dipotong atau dipertahankan. Kalau membahayakan kita potong,” kata Joko.

    Selain itu, DLH sudah melakukan langkah antisipasi mengepras pohon yang rindang menjulang. Sebagian dahan dan ranting dikepras.

  • Masih Punya Belas Kasihan, Yusa Biarkan Anak Bungsu Korban Hidup Usai Menghabisi Nyawa 3 Orang

    Masih Punya Belas Kasihan, Yusa Biarkan Anak Bungsu Korban Hidup Usai Menghabisi Nyawa 3 Orang

    TRIBUNJATENG.COM – Terungkap alasan Yusa Cahyo Utomo (35), pelaku pembunuhan satu keluarga di Kediri membiarkan anak bungsu korban hidup. 

    Ternyata bukan tanpa alasan, nyawa anak bungsu korban masih hidup karena belas kasihan pelaku.

    Sehingga anak bungsu korban berinisial SPY (11) itu selamat dari percobaan pembunuhan.

    Dalam keterangannya kepada penyidik, Yusa mengaku menghabisi nyawa tiga anggota keluarga yang merupakan kakak kandung, kakak ipar, dan keponakannya. 

    Mereka adalah Agus Komarudin (41), Kristina (38), serta anak sulungnya Christian Agusta Wiratmaja Putra (14).

    Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama mengatakan, alasan Yusa membiarkan SPY tetap hidup karena merasa kasihan terhadap anak bungsu korban. 

    “Dia meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya, dia merasa kasihan pada yang paling kecil,” ungkap Fauzy, seperti yang dilansir Tribun Mataraman. 

    Diketahui, Yusa nekat membunuh satu keluarga karena tersinggung tidak dipinjamkan uang Rp 16 juta. 

    Aksinya ini dilakukan di rumah korban di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kediri.

    Setelah tidak mendapatkan uang pinjaman dari kakaknya itu, Yusa kembali datang rumah korban pada Rabu, 6 Desember 2024 dini hari. 

    Dia menunggu Kristina kelar menuju dapur lalu menghabisi nyawa kakaknya menggunakan palu. 

    Mendengar teriakan istrinya, Agus suami korban keluar namun nahas juga menjadi korban penganiayaan.

    Yusa berhasil ditangkap di Lamongan pada Kamis, 5 Desember 2024, setelah keberadaannya tercium pihak kepolisian.

    “Tindakan tegas dilakukan karena pelaku berusaha melawan saat ditangkap,” tegas AKBP Bimo.

    Atas perbuatannya, Yusa dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati. 

    “Kasus ini merupakan pembunuhan berencana dengan motif yang sangat keji. Kami akan memprosesnya secara hukum dengan ancaman hukuman tertinggi,” tutup Kapolres Kediri. (*)

     

  • 13 Obat Asam Urat Tradisional dan Cara Konsumsi, Lengkap dengan Pantangan

    13 Obat Asam Urat Tradisional dan Cara Konsumsi, Lengkap dengan Pantangan

    Jakarta

    Asam urat adalah senyawa alami yang dihasilnya tubuh sebagai hasil metabolisme. Berbeda halnya jika asam urat menumpuk terlalu banyak dalam tubuh hingga menjadi kristal dan nyeri.

    Karena itu, pasien asam urat wajib mengendalikan gangguan tersebut sehingga bisa tetap produktif. Misalnya dengan menjauhi pantangan serta konsumsi herbal agar kadar asam urat tetap normal di 3,4-7,0 mg/dL.

    Obat Asam Urat Tradisional

    Obat tradisional ini umumnya berbahan herbal misal rempah, buah, dan sayur. Konsumsi obat herbal bertujuan mengendalikan asam urat dalam tubuh tetap dalam kadar normal. Berikut 13 jenis obat asam urat tradisional yang bisa dikonsumsi:

    1. Kunyit

    Dikutip dari situs Fakultas Kedokteran UMSU, kunyit mengandung kurkumin yang bersifat antiinflamasi. Kandungan tersebut membuat kunyit bisa membantu meredakan peradangan dan nyeri akibat asam urat. Kunyit bisa dikonsumsi sebagai minuman atau bumbu masakan.

    2. Daun Salam

    Daun salam sering digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan. Ternyata daun ini memiliki kandungan antiinflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan memperlancar aliran darah. Cara mengkonsumsinya adalah dengan merebus beberapa lembar daun salam, lalu minum air rebusannya.

    3. Air Lemon

    Berdasarkan studi pada 2015, menambahkan air lemon segar ke dalam dua liter air putih setiap hari akan mengurangi asam urat pada pasiennya. Para peneliti menyebut air lemon dapat membantu menetralkan asam urat dalam tubuh.

    4. Brotowali

    Brotowali terkenal dengan rasanya yang sangat pahit dan sering digunakan sebagai jamu. Salah satu khasiatnya adalah dapat membantu menetralkan kadar asam urat dalam tubuh.

    Akan tetapi jika detikers memiliki penyakit diabetes dan autoimun, sebaiknya hindari obat herbal yang satu ini, atau konsultasikan terlebih dulu kepada dokter.

    5. Teh Kembang Sepatu

    Dilansir dari situs Pemkab Lamongan, kembang sepatu adalah salah satu jenis bunga yang dapat diolah menjadi teh dan obat herbal. Salah satu manfaatnya adalah dapat menurunkan kadar asam urat.

    6. Daun Sirsak

    Daun sirsak mengandung senyawa aktif seperti acetogenin yang memberikan efek antiinflamasi dan bisa membantu mengurangi gejala asam urat. Cara mengkonsumsinya adalah dengan rebus daun sirsak dalam air, lalu meminum air rebusannya secara teratur.

    7. Lidah Buaya

    Lidah buaya juga memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik. Kandungannya bisa membantu meredakan peradangan dan nyeri asam urat. Untuk obat luar, oleskan gel lidah buaya pada area yang sakit karena asam urat. Atau kalian bisa minum jus lidah buaya.

    8. Jahe

    Jahe merupakan herbal tradisional yang mengandung banyak manfaat. Kandungan antiinflamasinya dapat digunakan untuk meredakan gejala asam urat.

    Detikers bisa minum rebusan jahe sebagai obat. Atau jika digunakan untuk obat luar, gunakan air rebusan jahe untuk mengompres bagian yang nyeri.

    9. Binahong

    Dilansir dari buku 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan karya Yusuf CK Arianto, disebutkan bahwa binahong bermanfaat untuk menghambat asam urat melalui kandungan flavonoidnya. Cara mengkonsumsinya adalah dengan meminum air rebusan daun binahong.

    10. Seledri

    Menurut penelitian, seledri mengandung banyak antioksidan yang berguna untuk mengobati berbagai kondisi peradangan. Misal nyeri sendi, asam urat, masalah kandung kemih, infeksi ginjal dan hati, serta kelainan kulit. Cara konsumi seledri adalah diminum sebagai jus atau dimakan langsung.

    11. Belimbing Wuluh

    Belimbing wuluh sering dipakai sebagai bahan masakan. Di balik itu, belimbing wuluh juga berkhasiat mengatasi asam urat, karena mengandung saponin yang bersifat antiinflamasi. Kalian bisa membuat jus buah belimbing wuluh untuk mengonsumsinya.

    12. Kumis Kucing

    Penelitian 2008 oleh IPB menyimpulkan bahwa kumis kucing dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase hingga lebih dari 50 persen. Xantin oksidase adalah enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat di dalam tubuh.

    13. Air Putih

    Terakhir, dilansir dari Medical News Today, cara yang paling mudah dan harus dilakukan secara rutin adalah memperbanyak minum air putih. Ketika tubuh banyak mengkonsumsi cairan, maka akan merangsang ginjal untuk melepas kelebihan cairan dan turut membuang asam urat berlebih.

    Pantangan Bagi Penderita Asam Urat

    Selain mengkonsumsi obat asam urat tradisional, ada pantangan yang harus ditaati penderita asam urat, yaitu menghindari makanan dan minuman tinggi purin. Berikut beberapa pantangan buat penderita asam urat:

    1. Daging dan Jeroan

    Dilansir dari situs Verywell Health dan Mayo Clinic, sejumlah bahan makanan dari hewan mengandung tinggi purin, meliputi daging merah (misalnya daging sapi), daging kalkun, dan jeroan (termasuk hati, lidah, paru, dan ginjal).

    2. Seafood

    Sejumlah makanan laut atau seafood mengandung tinggi purin, termasuk ikan air dingin seperti tuna, trout, herring, sarden, dan ikan teri. Seafood yang juga dihindari adalah udang, tiram, kepiting, dan lobster.

    3. Makanan dan Minuman Tinggi Gula

    Dilansir dari situs Cleveland Clinic, beberapa makanan dan minuman tinggi gula juga memicu tubuh memproduksi asam urat. Hindari minuman manis, berperisa, atau mengandung sirup jagung fruktosa tinggi.

    Beberapa makanan tinggi karbohidrat, seperti nasi putih dan roti putih juga dapat meningkatkan kadar gula darah. Hal ini bisa memicu peningkatan kadar asam urat.

    4. Alkohol

    Alkohol mungkin tidak sepenuhnya termasuk minuman tinggi purin. Namun alkohol bisa merusak ginjal, sehingga organ ini tidak bisa membuang asam urat secara optimal. Ketika ginjal rusak, maka asam urat akan menumpuk, mengkristal dan menyebabkan sakit asam urat.

    5. Sayuran Tinggi Purin

    Penderita asam urat disarankan makan sayuran, tapi ada sejumlah sayuran yang mengandung tinggi purin. Dilansir dari Livestrong dan SFGATE, sayuran tinggi purin antara lain bayam, kembang kol, jamur, kacang hijau, dan asparagus.

    Selain konsumsi obat asam urat tradisional untuk mengendalikan asam urat, pasien wajib menerapkan pola hidup sehat dan kontrol teratur. Jika asam urat tak kunjung terkendali, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

    (bai/row)

  • Seminggu, Angka Pencurian di Kota Malang Tertinggi di Jawa Timur

    Seminggu, Angka Pencurian di Kota Malang Tertinggi di Jawa Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam waktu seminggu sejak tanggal 25 November sampai 1 Desember 2024, tingkat kejahatan pencurian dengan pemberatan (curat) di Kota Malang menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Di wilayah hukum Polresta Malang Kota itu terjadi sebanyak 13 kasus.

    “Peringkat pertama di Malang Kota, disusul Polrestabes Surabaya dengan 7 kejadian, lalu Polres Lamongan dan Probolinggo 4 kejadian. Sedangkan di Kabupaten Malang tiga kejadian,” kata AKBP Soegijoto, Pamen Bidhumas Polda Jawa Timur, Sabtu (07/12/2024).

    Selain menjadi peringkat pertama dalam kasus curat, untuk kasus pencurian dan kekerasan (curas), peringkat pertama juga di wilayah Kota Malang dengan 1 kejadian. Disusul Polres Jember dan Pasuruan Kota. “Masing-masing ada satu kejadian,” ucap Soegijoto.

    Untuk kasus pencurian kendaraan bermotor, Kota Malang duduk di peringkat 2 dengan 4 kasus. Sementara peringkat pertama ditempati Polres Pelabuhan Tanjung Perak dengan 5 kasus. Sementara Polrestabes Surabaya dan Polres Lamongan masing-masing 2 kejadian.

    Soegijoto menegaskan, jika kejahatan itu bisa terjadi karena ada niat pelaku serta kesempatan dari korban. Untuk itu, dia berpesan agar masyarakat bisa lebih hati-hati dan bisa mengantisipasi niat pelaku.

    “Kita harus waspada, untuk bagaimana kita bisa terhindar dari upaya-upaya jahat dari pelaku kejahatan,” tutup dia. (ang/ian)

  • Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Keluarga Guru di Ngancar Kediri, Ternyata Adik Korban Sendiri

    Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Keluarga Guru di Ngancar Kediri, Ternyata Adik Korban Sendiri

    ERA.id – Polisi berhasil menangkap YS, pelaku perampokan dan pembunuhan sadis yang menewaskan satu keluarga di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kediri, pada Kamis (5/12/2024) lalu.

    Pelaku YS merupakan adik korban, K (34), yang tewas bersama suaminya, AK (38), dan anak pertama mereka, C (9). Anak kedua, S (8), selamat meski kritis dan kini dalam perawatan di RS Bhayangkara.

    Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menyebut pelaku bernisial YS ditangkap di Lamongan. 

    “Iya, sudah tertangkap di Lamongan,” ujarnya, Jumat (6/12/2024).

    Diketahui, satu keluarga di lereng Gunung Kelud ditemukan tewas mengenaskan. Anak kedua dari pasangan guru tersebut selamat, tetapi dalam kondisi kritis.

    Sang suami AK diketahui berprofesi sebagai guru di SDN 1 Babadan Ngancar. Sementara istrinya, K merupakan seorang pendidik di Tulungagung. Dia baru saja diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sana.

    Sebelumnya, Kapolsek Ngancar AKP Chardi Kukuh menjelaskan peristiwa mengenaskan ini pertama kali terungkap ketika tiga rekan kerja korban AK sesama guru, yakni Sumaji, Supriono, dan Ilham, mendatangi rumahnya setelah AK tidak hadir mengajar di SDN 1 Babatan. 

    Meskipun sebelumnya hanya izin satu hari, kondisi rumah yang tertutup rapat membuat mereka khawatir. 

    “Saat mencoba masuk melalui jendela, salah satu saksi mendapati bercak darah di dalam rumah, yang memicu keharusan untuk melaporkan kejadian ini,” ujar AKP Kukuh melalui keterangan resminya.

    Kemudian, Kepala Dusun Gondanglegi Roesmani menerima laporan tersebut dan segera menyampaikan kepada pihak kepolisian yang langsung terjun ke lokasi kejadian.

    “Ketika kami tiba, rumah dalam keadaan tertutup dan tidak ada respons dari dalam. Kami harus membuka jendela kamar untuk memeriksa lebih lanjut,” ungkap AKP Kukuh. 

    Sementara itu, saat ini kondisi korban S yang masih berusia 4 tahun terus membaik dan masih dalam observasi tim medis.

    “Saya sempat di Bhayangkara untuk melihat korban yang masih selamat dan alhamdulillah korban kondisinya stabil. Namun, butuh observasi dari dokter,” ungkap Kapolres AKBP Bimo.

  • Saudara di Kediri Bantai Keluarga Kakanya, Motifnya karena Kesal Tak Dipinjamkan Uang

    Saudara di Kediri Bantai Keluarga Kakanya, Motifnya karena Kesal Tak Dipinjamkan Uang

    ERA.id – Polres Kediri Jawa Timur mengungkapkan motif kasus pelaku pembunuhan keluarga guru di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

    Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto mengatakan bahwa pelaku bernama Yusa Cahyo Utomo merupakan adik korban, yang membunuh nyawa kakaknya, AK (38), istrinya K (34), dan anak pertama C (9). Sementara S, anak kedua, hanya dilukai.

    AKBP Bimo menyebut motif pelaku, Yusa Cahyo Utomo, yang bertindak brutal ini diduga karena sakit hati setelah permohonan pinjaman uangnya kepada korban ditolak. Tragisnya, dalam aksi tersebut, Yusa juga melukai anak kedua pasangan tersebut.

    “Motifnya sakit hati. Tersangka datang kepada korban untuk meminta bantuan, namun tidak ditanggapi, yang akhirnya memicu kemarahannya,” ungkap, kata Bimo, saat konferensi pers, Jumat (5/12/2024).

    Dalam kronologi, AKBP Bimo menjelaskan kejadian tragis terjadi, pada Rabu dini hari (4/12/2024) sekitar pukul 03.00 WIB. Bermula pada Minggu (1/12/2024), Yusa sempat mendatangi korban dengan harapan mendapatkan bantuan, namun harapan itu tidak terpenuhi.

    Dalam kondisi marah, ia berjalan kaki dari Wates ke Ngancar untuk menemui korban. Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku kabur dengan membawa berbagai barang berharga, termasuk mobil Avanza, beberapa ponsel, serta perhiasan.

    Namun, kejahatan ini tidak berlangsung lama, karena dalam waktu kurang dari 24 jam, Yusa berhasil ditangkap di Lamongan.

    “Pelaku telah kita jerat dengan pasal pembunuhan berencana. Dia sudah mempersiapkan alat yang digunakan berupa palu dan menunggu kesempatan saat korban keluar dari rumah untuk menuju dapur,” tegasnya.

    Sekedar diketahui, pasangan AK merupakan guru di SDN 1 Babadan Ngancar, sedangkan istrinya, K, pendidik di Tulungagung. Dia baru saja diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil di sana.

  • Fakta Baru Sosok Pembunuh 1 Keluarga di Kediri, Seorang Residivis Kasus Penjambretan

    Fakta Baru Sosok Pembunuh 1 Keluarga di Kediri, Seorang Residivis Kasus Penjambretan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan sadis satu keluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

    Pelaku Yusa Cahyo Utomo (35), ternyata merupakan seorang residivis. 

    Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan, Yusa sebelumnya pernah terlibat kasus penjambretan di wilayah Gurah.  

    “Pelaku adalah residivis atas kasus penjambretan yang pernah ditangani sebelumnya,” ujar AKBP Bimo dalam konferensi pers di Mapolres Kediri, Jumat (6/12/2024).  

    Yusa, yang merupakan adik kandung dari korban Kristina, juga diketahui sudah menikah namun bercerai, dan memiliki seorang anak.

    Selain motif pembunuhan terkait utang, ada konflik keluarga lain yang memicu tindakan kejam pelaku. 
     
    Kapolres Kediri menjelaskan bahwa sebelum insiden tragis ini terjadi, sempat ada konflik di dalam keluarga korban. Orang tua Kristina, yang juga merupakan orang tua Yusa, datang ke rumah Kristina untuk meminta izin menikah kembali. Namun, permintaan tersebut tidak diizinkan oleh Kristina sehingga terjadi cekcok.  

    “Tersangka sakit hati karena korban cekcok dengan orang tua mereka terkait izin menikah lagi. Orang tua mereka akhirnya keluar dari rumah korban. Hal ini menambah alasan pelaku untuk menghabisi korban,” jelas AKBP Bimo.  

    Sebelum terjadi insiden berdarah tersebut, Yusa tiba di Desa Pandantoyo pada Selasa (3/12/2024) malam pukul 11.00 WIB dengan diantar oleh Samsudin, kerabatnya. 

    Ia sempat menunggu di sebuah musala sebelum berjalan kaki menuju rumah korban di Dusun Gondanglegi. Pada Rabu (4/12/2024) pukul 01.00 WIB, Yusa memasuki pekarangan rumah korban dengan cara melompati pagar dan menunggu di sebuah tempat duduk bambu di belakang dapur.  

    Saat itu, tersangka sudah menyiapkan sebuah palu yang dibawa dari rumahnya. Ketika Kristina keluar ke dapur, Yusa sempat berbicara dengan korban dan meminta bantuan untuk melunasi utangnya. Namun, Kristina menolak permintaan tersebut. 

    “Korban menolak membantu pelaku melunasi utangnya. Hal itu memicu pelaku untuk mengambil palu yang sudah disiapkan dan menyerang korban,” terang Kapolres.  

    Yusa memukul Kristina di bagian leher hingga korban pingsan dan berteriak. Mendengar teriakan itu, suami korban, Agus Komarudin, keluar menuju dapur. Namun, pelaku juga menyerang Agus dengan memukul kepala dan rahangnya menggunakan palu.  

    Setelah menghabisi kedua korban, pelaku juga menyerang anak pertama pasangan tersebut, Christian Agusta Wiratmaja, hingga meninggal dunia.  
     
    Polisi berhasil menangkap Yusa di sebuah rumah di Lamongan yang pernah ia tinggali saat bekerja di sana. Saat ditangkap, pelaku sempat melawan sehingga polisi melumpuhkannya dengan tembakan.  

    Yusa kini dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman maksimal yang dapat diterapkan adalah pidana mati.  

    “Ini adalah kasus pembunuhan berencana yang sangat keji. Kami berkomitmen untuk memprosesnya sesuai hukum dengan ancaman hukuman tertinggi,” tegas AKBP Bimo.

    Sementara itu, menurut salah satu tetangga pelaku yang tak mau disebutkan namanya, pelaku tidak ada kabar di lokasi sejak kasus penjambretan pada tahun 2021 silam. Perceraian itu juga disebabkan karena pelaku melakukan aksi penjambretan.

    “Setelah kasus 2021 dulu, yang bersangkutan tidak di rumah Bangsongan. Ada informasi dia di Jateng, tapi tahu-tahu sudah tertangkap akibat kasus pembunuhan,” jelasnya.

  • Nur Rahmawati Resmi Dilantik Sebagai Nahkoda Baru Bank Daerah Lamongan 2024-2029

    Nur Rahmawati Resmi Dilantik Sebagai Nahkoda Baru Bank Daerah Lamongan 2024-2029

    Lamongan (beritajatim.com) – Bank Daerah Lamongan (BDL) resmi memiliki nakhoda baru setelah Nur Rahmawati dilantik sebagai Direktur Utama periode 2024-2029 oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, pada Jumat (6/12/2024) di Pendopo Lokatantra.

    Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Pak Yes menegaskan pentingnya peran pemimpin dalam menentukan arah kebijakan dan kemajuan perusahaan.

    BDL, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), memiliki tanggung jawab ganda: memberikan pelayanan publik di bidang perbankan sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi daerah.

    “Pemimpin memiliki peran penting dalam membawa kemajuan perusahaan. Terutama dalam memberikan public service yang maksimal dan mendukung pembangunan daerah,” ujar Pak Yes.

    Pak Yes juga menekankan pentingnya transformasi digital di era modern ini. Menurutnya, digitalisasi di sektor perbankan tidak hanya untuk mengikuti perkembangan zaman tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan kemudahan layanan.

    “Transformasi digital ini sangat penting. Selain menyesuaikan dengan perkembangan zaman, digitalisasi akan memudahkan manajemen pekerjaan dan meningkatkan transparansi,” lanjutnya.

    Transformasi tersebut juga mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pak Yes menggarisbawahi bahwa SDM pelayanan publik harus menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), seperti keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, dan independensi.

    “Pengembangan SDM yang profesional dan berintegritas akan menjadi fondasi penting untuk mencapai target perusahaan dan membangun kepercayaan publik,” tambah Pak Yes.

    Sebagai Direktur Utama BDL yang baru, Nur Rahmawati diharapkan mampu membawa inovasi dan semangat baru dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Fokus utama meliputi penguatan layanan perbankan, peningkatan pendapatan daerah, dan optimalisasi pelayanan digital untuk masyarakat Lamongan.

    Pelantikan ini menandai babak baru bagi BDL dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi Lamongan melalui pengelolaan keuangan yang profesional dan transparan. [fak/ian]

  • 3 Daftar Nama Agus yang Jadi Sorotan Jelang Tahun Baru 2025, Mulai Agus Salim Hingga Agus Buntung

    3 Daftar Nama Agus yang Jadi Sorotan Jelang Tahun Baru 2025, Mulai Agus Salim Hingga Agus Buntung

    TRIBUNJATIM.COM – Simak daftar nama Agus yang menjadi sorotan jelang Tahun Baru 2025.

    Mulai dari kasus Agus Salim hingga Agus Buntung yang viral di media sosial.

    Nama Agus akhir-akhir ini banyak mendapatkan perhatian.

    Kasus Agus Salim yang berkutat pada donasi.

    Hingga Agus Buntung dengan kasus rudapaksanya.

    Berikut beberapa peristiwa yang melibatkan nama Agus jelang pergantian tahun:

    1. Kasus Agus Salim

    Kasus Agus Salim sebenarnya adalah kasus donasi yang tak berkesudahan. Agus Salim merupakan pria yang kehilangan sebagian penglihatannya karena disiram air keras oleh rekannya pada 1 September 2024 lalu.

    Kisahnya viral di media sosial. Ini membuat seorang Youtuber bernama Pratiwi Noviyanthi alias Novi inisiatif menggalang dana buat Agus Salim.

    Novi kemudian mendapat dukungan dari Denny Sumargo juga seorang YouTuber.

    Dari penggalangan dana itu terkumpul uang Rp1,5 miliar.

     Uang itu diharapkan bisa mengobati mata Agus Salim.

    Namun setelahnya, Pratiwi Noviyanthi mempersoalkan transparansi donasi pengobatan yang diterima oleh Agus Salim.

    Diindikasikan ada ketidakjujuran terkait jumlahnya hingga muncul dugaan bahwa uang itu tak digunakan buat Agus Salim berobat.

    Ada pula dugaan bahwa donasi tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Setelah jadi polemik dan viral jadi sorotan, Agus Salim dan istrinya, Elmi Nurmala yang kembali diundang ke Podcast Denny Sumargo akhirnya mengembalikan donasi tersebut untuk dikelola yayasan milik Pratiwi Noviyanthi.

    Langkah ini dilakukan agar dapat memonitor dan mengatur pengeluaran donasi untuk Agus Salim.

    Namun, setelah itu Pratiwi Noviyanthi malah dilaporkan oleh Agus Salim ke polisi.

    Bahkan Agus mengaku uang donasi tersebut tak lagi penting untuknya.

     Agus Salim bersama pengacara Farhat Abbas melaporkan Pratiwi ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (19/10/2024)  Farhat Abbas menyatakan, pihaknya melaporkan Novi atas dugaan pencemaran nama baik.

    “Ini Wulan dan Wawa ya buat laporan pertama nanti menyusul Agus. Mereka ini bukan orang kecil, tetapi orang yang dikecil-kecilin. Mereka bukan orang yang menyusahkan, tapi mereka memang susah. Tapi jangan dipermalukan ya,” ujar Farhat saat tiba di Polda Metro Jaya, Minggu (20/10/2024).

    Saat sikap Agus Salim dikecam,  muncul petisi bahwa dirinya dituntut untuk mengembalikan donasi karena telah membuat penyumbangnya kecewa.

    Hingga Rabu (23/10/2024) siang petisi yang berisi dukungan agar uang donasi Agus korban air keras dikembalikan ke donatur kini telah tembus lebih dari 111 ribu tanda tangan.

    Sebelum ada petisi ini, Pratiwi Noviyanthi mengaku sebenarnya sudah pasrah dengan nasib uang donasi Agus Salim. Ia tak ingin kisruh yang terjadi semakin memanjang.

    Namun ia akhirnya kembali berjuang lantaran adanya petisi dari para donatur yang meminta uang yang diberikan ke Agus Salim kembali.
    Kasus ini terus bergulir hingga melibatkan Kementerian Sosial.

    Pengacara Kondang Hotman Paris mengungkapkan, bahwa kasus Agus Salim membuat banyak pengacara ikut campur. Ia menilai, para pengacara tersebut hanya ingin viral dengan adanya kasus yang tengah mencuat itu.

    2. Heboh Agus Buntung

    Mahasiswa semester tujuh jurusan seni dan budaya  I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) mendadak terus menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut setelah belasan korban dugaan pelecehan seksual melapor. Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Joko Jumadi menyebut, ada 13 orang terduga korban yang sudah melapor ke pihaknya.

    “Yang baru melapor ada 10, yang sudah di BAP ada 3 orang,” bebernya.

    Joko melanjutkan, dari 10 orang yang baru melapor, sudah ada 1 menjalani pemeriksaan ke Polda NTB. Jumlah terduga korban juga disampaikan Perhimpunan Bantuan Hukum & Advokasi Masyarakat, Andre Saputra.

    Ia mendapatkan informasi dari pengelola homestay ada 9 wanita terlihat bersama Agus Buntung. Informasi sebelumnya sudah ada 10 terduga korban yang laporannya masuk.

    “Bisa dijumlahkan 19 orang kemungkinan terduga korban. Jumlah bertambah terus,” ujar Andre.

    Berikut beberapa fakta mengenai I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21):

    A. Pengelola Homestay Sering Lihat Wanita Datang

    Dugaan pelecehan seksual dikuatkan oleh keterangan pengelola homestay yang mengaku kerap melihat Agus Buntung membawa wanita. Dirkrimsus Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan pengelola homestay.

    “Dari keterangan karyawan dan pemilik homestay memang si pelaku (Agus Buntung) selain membawa korban yang lapor ke kita. Dia sudah pernah membawa perempuan yang berbeda,” ujarnya.

    Syarif membeberkan, ada perbedaan keterangan antara karyawan dengan pemilik homestay terkait jumlah wanita yang dibawa Agus Buntung. Karyawan menyebut ada 4 wanita, sedangkan pemilik mengatakan ada 5 wanita.

    “Keterangan ini menguatkan pelaku sering membawa perempuan berbeda ke homestay,” tegasnya.

    Syarif menambahkan, ada dua wanita yang dibawa Agus Buntung pada bulan Oktober ini. Sedangkan tiga lainnya diajak ke homestay selama tahun 2024.

    Meskipun demikian, karyawan dengan pemilik homestay mengaku tidak merasa janggal dengan kedatangan Agus Buntung ke tempat penginapannya.

    B. Suka Sama Suka

    Agus Buntung dalam beberapa kali kesempatan membantah apa yang dituduhkan oleh korban sehingga ia dijadikan tersangka kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual(TPKS) oleh polisi. Ia mengaku, pertemuannya dengan korban terjadi secara tidak sengaja saat hendak mencari makan di kawasan Taman Udayana, Kota Mataram, NTB.

    Selesai mengisi perut, Agus Buntung tiba-tiba bertemu korban saat mau balik ke kampus.”Saya minta tolong kepada korban untuk mengantarkan. Wanita ini bersedia,” ucapnya.

    Agus Buntung menyebut, korban sempat membawanya berkeliling sebanyak 3 kali di kawasan Islamic Center.

    Tiba-tiba, dirinya dibawa ke homestay yang sewanya dibayar oleh korban sendiri. “Dia yang buka pintu. Dia buka semua (pakaian) saya. Dia yang gituin saya. Dia yang masang lagi (pakaian). Kita suka sama suka,” bebernya.

    Usai berada di homestay, Agus Buntung mengaku diajak berkeliling lagi oleh korban. Singkat cerita, keduanya bertemu seorang pria yang tidak dikenal oleh Agus Buntung.

    Pria tersebut, memfoto Agus Buntung saat bersama korban. “Saya dijebak, terus diviralkan. Saya dilaporkan Polda atas pemerkosaan atau kekerasan seksual,” imbuhnya.

    Agus Buntung dalam kesempatan lain terus membantah dirinya melakukan kekerasan seksual. Menurutnya hal tersebut, tidak mungkin terjadi mengingat keterbatasan kondisi fisiknya.

    “Saya dituduh melakukan kekerasan seksual, coba dipikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan), didorong saja saya, atau jangan diantar saya, atau ditinggal aja saya,” sambungnya.

    C. Punya Mantra Khusus

    Pendamping korban, Andre Saputra, mengatakan, tersangka I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung mengucapkan jampi-jampi atau mantra saat hendak melakukan dugaan pelecehan terhadap korbannya.

    Dugaan pelecehan yang dilakukan Agus Buntung itu terjadi di salah satu homestay di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Andre Saputra mengungkap, Agus, menakuti korbannya yang saat kejadian pada awal Oktober 2024 lalu itu hendak berteriak.  Agus mengelabui korbannya dengan mengatakan apabila suara teriakan korban terdengar maka keduanya bakal dinikahkan warga. 

    Pada saat itu, pakaian korban sudah dilucuti Agus.  “Pelaku pakaiannya dibukakan korban. Legging dibuka pelaku, bukan korban. Caranya pelaku menggunakan jari kakinya,” kata Andre.

    D. Kemampuan Manipulasi Emosional

    Menurut berbagai sumber, Agus Buntung bahkan mampu merayu korban dengan menjanjikan kenyamanan atau bahkan perlakuan khusus, yang membuat mereka tidak sadar bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual. Hal ini menunjukkan adanya pola yang sudah terstruktur dalam setiap aksinya.

    Dikenal sebagai seorang yang bisa menyelam dan mengendarai motor meskipun memiliki disabilitas, Agus diketahui memiliki kemampuan untuk memperdayai orang di sekitarnya.

    Pelaku juga berulang kali melakukan pelecehan seksual di lokasi yang sama, dan sudah mengincar korban dengan taktik manipulasi yang cerdas. Agus memanfaatkan korban yang kondisi psikologisnya sedang galau.

    E. Mahir Menggunakan Gigi dan Kaki

    Meski dalam kondisi disabilitas, Agus ternyata mahir menggunakan gigi dan kakinya. Salah satu korban menyebut saat peristiwa terjadi, Agus Buntung membuka legging yang dikenakan korban dengan jari-jari kaki. Ia juga mahir menggunakan gigi saat akan membuka pintu kamar dan mendorongnya dengan kaki.

    F. Menunggak Bayar Kuliah dan Manipulasi Presensi

    Tersangka pelecehan seksual sejumlah wanita, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), diketahui sempat menunggak bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani.

    Ria mengatakan, awalnya dia dilaporkan Agus ke Dinas Sosial (Dinsos) karena dituding tak menginginkan Agus berkuliah. Padahal, kata Ria, permasalahan sebenarnya adalah Agus menunggak membayar UKT, meskipun dia merupakan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelas Ria.

    Agus disebut juga sering memanipulasi presensi kuliah. Ria mengungkapkan, Agus sering tidak masuk kelas sejak awal perkuliahan.

    Namun, dalam catatan absensi kuliah, Agus tercatat selalu rajin mengikuti kelas. Karena sejumlah ulah Agus di kampus itu, Ria mengaku tidak kaget saat mendengar Agus menjadi tersangka rudapaksa.

    G. Kampus Sudah Tahu Ulah Agus Buntung

    Pihak kampus tempat I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) berkuliah, mengaku tak kaget mahasiswanya yang disabilitas itu menjadi tersangka kasus rudapaksa. Sebagai informasi, Agus Buntung, pemuda disabilitas asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi tersangka rudapaksa terhadap sejumlah wanita.

    Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani, menyayangkan aksi mahasiswanya itu.

    H. Jago Menyelam, Bermain Musik dan Naik Sepeda Motor

    Sang ibunda mengaku tak percaya bahwa anaknya yang tak punya tangan itu rudapaksa seorang mahasiswi. Agus Buntung diketahui juga mahir bermain alat musik dengan kakinya, pandai menyelam dan mengendarai sepeda motor.

    I.  Sosok Super Berbahaya

    Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, mengatakan dengan melihat korban yang lebih dari satu orang, dia menilai apa yang dilakukan Agus sudah di luar batas. Ia bahkan menyebut Agus Buntung sebagai orang yang sangat berbahaya.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” katanya.

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Oleh karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Diketahui, Agus kini berstatus sebagai tersangka dan menjadi tahanan rumah. Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang. Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya.

    J. Terlambat Puber

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) NTB Lalu Yulhaidir mengatakan penyandang disabilitas tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kekerasan seksual terhadap seseorang. Hal tersebut disebabkan berbagai hal.

    Misalnya pelaku memiliki kontrol diri yang lemah. Terlebih, kata Haidir, pelaku pernah menjadi korban perundungan pada saat usia anak-anak menjadi penyebab pelaku melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual.

    “Kalau berbicara psikoseksual individu disabilitas dan non disabilitas sama, tidak ada perbedaan hanya saja yang membedakan disabilitas agak terhambat dalam pubertas, seks education,” kata Haidir.

    3. Pembunuhan Keluarga Guru di Kediri

    Peristiwa kriminal sadis ini juga melibatkan nama Agus. Kasus pembunuhan satu keluarga ini juga menimpa istri hingga anak Agus Komarudin di Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Agus beserta sang istri bernama Kristina (34) hingga anaknya berinisial CA (9) telah ditemukan tidak bernyawa di kediaman mereka. Agus berprofesi sebagai guru SDN Babadan 1 di kawasan Ngancar, Kediri, Jawa Timur.

    Pelaku pembunuhan keluarga guru di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur terungkap sebagai adik ipar korban, Agus Komarudin (38). 

    Pelaku yang diketahui bernama Yusak, adalah adik dari Kristina (37), istri Agus. Yusak ditangkap di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, Yusak sempat datang ke rumah korban.

    Yusak diketahui meminta bantuan untuk meminjam uang sebesar Rp 10 juta kepada Kristina. Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriyono, permintaan tersebut tidak dipenuhi.

    “Pak Supriono bercerita bahwa Yusak sebelumnya sudah meminjam uang Rp 2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan,” ungkap Rusmani. Penangkapan Yusak membawa kelegaan bagi warga sekitar yang sempat diliputi kekhawatiran setelah tragedi ini terjadi.