kab/kota: Lamongan

  • Lamongan Tingkatkan Kewaspadaan terhadap PMK pada Sapi

    Lamongan Tingkatkan Kewaspadaan terhadap PMK pada Sapi

    Lamongan (beritajatim.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Penyakit yang menyerang hewan ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba ini kembali merebak di sejumlah daerah, terutama saat musim penghujan.

    “Ya benar, ada kasus PMK lagi, sejalan dengan musim penghujan,” kata Kepala Disnakeswan Lamongan, Shofiah Nurhayati, saat dikonfirmasi, Senin (30/12/2024).

    Shofiah menyebutkan, di Kabupaten Lamongan saat ini terdapat kurang lebih 100 ekor sapi yang terpapar PMK. Kasus tersebut tersebar di 16 kecamatan. Meski demikian, tingkat kesembuhan cukup besar, yakni mencapai 60 persen.

    “Yang mati hanya 5, sisanya dalam pengobatan,” tuturnya.

    Meski tingkat kesembuhan tinggi, Shofiah menegaskan bahwa kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Ia memprediksi kasus PMK berpotensi meningkat pada Februari 2025.

    Untuk mengantisipasi penularan PMK, Disnakeswan Lamongan melakukan sejumlah langkah strategis. Beberapa upaya yang dilakukan meliputi:

    Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE):
    Memberikan penyuluhan kepada peternak di pasar hewan terkait pencegahan dan penanganan PMK.
    Penguatan Fasilitas:
    Distribusi vitamin, obat-obatan, disinfektan, serta pemberian vaksin untuk sapi yang sehat.
    Peningkatan Koordinasi:
    Pengiriman surat edaran ke kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian kasus PMK.

    Terbaru, Disnakeswan Lamongan mengadakan sosialisasi kewaspadaan PMK di Desa Sekarbagus dan Desa Lawanganagung, Kecamatan Sugio. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman peternak tentang pencegahan dan penanganan PMK.

    “Yang terpenting untuk pengendalian PMK harus ada kerja sama antara peternak dan petugas pelayanan kesehatan. Peternak harus memahami faktor penularannya, mulai dari orang, benda, dan hewan, serta meningkatkan bioscurity,” kata Shofiah. [fak/beq]

  • Serunya Berlibur di Dino Park Wisata Gunung Pundut Panceng Gresik, Ada Perahu Sampai Dokar Dino

    Serunya Berlibur di Dino Park Wisata Gunung Pundut Panceng Gresik, Ada Perahu Sampai Dokar Dino

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Liburan panjang menjelang pergantian tahun menjadi berkah tersendiri bagi pengelola wisata.

    Satu di antaranya wisata di Dino Park Wisata Gunung Pundut (WGP) Desa Ketanen, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

    Bila anda berangkat dari pusat Gresik, maka menempuh perjalanan 43 kilometer dengan waktu kurang lebih 1 jam.

    Wisata ini mengusung konsep zaman batu dengan replika berbagai jenis dinosarus.

    Dinosaurus di sini memiliki berbagai ukuran dan yang paling seru mampu bergerak serta mengeluarkan suara.

    Hal ini membuat WGP diserbu para wisatawan, baik dari Gresik maupun Kabupaten Lamongan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Untuk menikmati wahana dinosaurus ini, pengunjung cukup merogoh kocek Rp 5 ribu saja.

    Sementara untuk wahana permainan motor dino Rp 10.000, perahu Rp 10.000 dan Dokar Dino Rp 15.000.

    Owner Dino Park WGP, Imam Syahirul Alim mengatakan, selama libur Nataru, ada peningkatan jumlah pengunjung.

    Semakin banyak orang yang berkunjung di wisata bekas tambang batu kapur ini.

    “Untuk libur Nataru ini, alhamdulillah musim liburan, jumlah pengunjung naik signifikan. Dalam satu hari bisa 500 pengunjung yang datang ke sini,” kata Imam, sapaan akrabnya, Minggu (29/12/2024).

    Para wisatawan dapat melihat berbagai jenis jenis dinosaurus di WGP. Mulai parasaurolophus, pteranodon, t-rex dan banyak lagi.

    Tak sampai di situ, di wisata yang memiliki luas lahan 2,8 hektare ini, para pengunjung juga bisa menaiki wahana motor dino dan dokar dino berkeliling wisata sambil menikmati keindahan batu kapur.

    Ada juga kolam renang untuk anak-anak.

    “Kami juga ada wahana perahu air. Insyaallah tahun 2025 ada mobil kereta gua,” terangnya.

    Imam menyebut, saat ini WGP juga sering menjadi tempat bagi lembaga pendidikan atau organisasi untuk melakukan outbond dan camping.

    “Kami selalu membuka diri untuk bekerja sama,” ungkapnya.

    Salah satu pengunjung, Miftahol asal Cerme, Gresik, mengaku senang datang ke sini bersama keluarga kecilnya

    Apalagi anak laki-lakinya terlihat antusias bermain dengan repika dinosaurus.

    “Di sini murah, wahananya banyak, serulah pokoknya,” kata bapak satu anak ini.

  • Cuaca Jatim Sabtu 28 Desember 2024: Trenggalek Ngawi Kota Pasuruan Berawan, Jember Hujan Sedang

    Cuaca Jatim Sabtu 28 Desember 2024: Trenggalek Ngawi Kota Pasuruan Berawan, Jember Hujan Sedang

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca Jatim yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk besok Sabtu 28 Desember 2024.

    Hujan petir diperkirakan akan melanda 3 daerah di Jawa Timur di antaranya Ponorogo, Gresik, Kota Kediri.

    Lalu ada 29 daerah diperkirakan akan diguyur hujan ringan di antaranya Pacitan, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Batu.

    Sementara Jember diprediksi dilanda hujan sedang.

    Kemudian 5 daerah di Jawa Timur bakal disambut berawan di antaranya Trenggalek, Ngawi, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Madiun.

    Perlu diketahui menjaga kesehatan menjadi tantangan saat musim hujan.  

    Namun, tidak perlu khawatir karena ada sejumlah tips menjaga kesehatan di musim hujan. 

    Melansir dari Helthshots, kondisi lembab pada musim hujan menyebabkan bakteri dan virus di sekitar kita mudah menular.

    Tidak heran jika banyak orang terkena demam dan flu saat musim hujan. 

    Tips menjaga kesehataan saat musim hujan

    1. Tetap terhidrasi 
     
    Meskipun cuaca tidak panas, namun ternyata musim hujan dapat menyebabkan tubuh dehidrasi.

    Oleh karena itu, tetap terhidrasi selama musim hujan adalah kunci utama agar tubuh tetap sehat. 

    Penuhilah kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih sebanyak dua liter per hari atau setara delapan gelas untuk orang dewasa.

    Selain air putih, kamu bisa mengonsumsi minuman sehat lain seperti jus buah. 

    2. Hindari jajan di luar 

    Tips menjaga kesehatan di musim hujan selanjutnya adalah menghindari jajan di luar atau area terbuka.

    Sebab, dikhawatirkan lingkungan terbuka menjadi tempat berkembang biak bakteri dan kuman. 

    Solusinya, kamu bisa membawa bekal dari rumah saat bekerja atau bepergian. 

    3. Jaga kebersihan toilet
     
    Pada musim hujan, kebersihan toilet harus ditingkatkan agar tidak menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri.

    Bersihkan secara rutin toilet rumah kamu menggunakan disenfektan minimal seminggu sekali. 

    Jika hendak menggunakan toilet umum, upayakan untuk membersihkan dulu dengan menyemprot air atau menggunakan tisu. 

    4. Gunakan produk anti nyamuk

    Pada musim hujan, nyamuk penyebab demam berdarah dan malaria merajalela.

    Karenanya, gunakan produk anti nyamuk baik dalam bentuk lotion maupun cairan pada area tubuh yang terbuka. 

    Selain itu, kamu bisa menyalakan obat nyamuk elektrik di rumah untuk mengusir nyamuk. 

    Untuk mencegah sarang nyamuk, pastikan tidak ada tempat penampungan air terbuka di rumah.

    Sebab, genangan air bisa menjadi sarang nyamuk.

    5. Hindari baju berbahan katun 

    Pada musim hujan, hindari mengenakan pakaian berbahan katun lantaran mudah menyerap air.

    Sebaiknya, pakai baju berlengan panjang agar tubuh tetap hangat di tengah cuaca yang dingin. 

    6. Rutin olahraga 

    Tidak hanya pada musim hujan, olaharaga secara rutin sangat disarankan untuk menjaga kesehatan tubuh. 

    Olahraga dapat meningkatkan serotonin yang merupakan hormon bahagia. 

    Efek positifnya, kamu masih bisa bersemangat di tengah cuaca mendung pada musim hujan.

    Selain itu, olahraga rutin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Geger Warga di Gresik Temukan Jasad Nenek di Tepi Sungai, Polisi Ungkap Peristiwa Awal Kejadian

    Geger Warga di Gresik Temukan Jasad Nenek di Tepi Sungai, Polisi Ungkap Peristiwa Awal Kejadian

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Lansia asal Lamongan hanyut di sungai Kali Lamong. Jasad korban ditemukan di Desa Dapet, Kecamatan Balonggpanggang, Gresik, Jumat (27/12/2024) siang.

    Korban masih mengenakan pakaian lengkap. Korban berjenis kelamin perempuan. Diketahui identitas korban bernama Minah berusia 85 tahun, asal Desa Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.

    Nenek malang ini sudah dikabarkan menghilang sejak 4 hari yang lalu.

    Jasad nenek pertama kali diketahui masyarakat yang sedang mencari ikan. Terlebih, ada aroma menyengat yang tercium di sekitar lokasi kejadian.

    “Saya dekati, saya telusuri, ternyata ada jasad yang tersangkut pada batang bambu di tepian sungai,” ujar Asmuni (48) warga setempat.

    Asmuni kaget menemukan jasad manusia, dia tidak berani mendekat dan bergegas menginformasikan kepada perangkat desa.

    Kapolsek Balongpanggang AKP Moch Dawud membenarkan penemuan jasad tersebut.

    Hasil otopsi, diketahui bahwa korban bernama Minah. Perempuan 85 tahun asal Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup Lamongan.

    “Dikabarkan hilang akibat tenggelam. Hingga akhirnya jasad korban terbawa arus hingga memasuki wilayah hukum Gresik,” jelasnya.

    Keterangan dari pihak keluarga, Dawud menjelaskan bahwa korban mengidap penyakit amnesia. Sehingga, kerap kali keluar rumah tanpa sepengetahuan keluarga.

  • Peran BRI Topang Kesuksesan UMKM Wingko Babat Lamongan Selama 3 Dekade

    Peran BRI Topang Kesuksesan UMKM Wingko Babat Lamongan Selama 3 Dekade

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sudah lebih dari tiga dekade, Wingko ‘Bambang Indrajaya’ telah menjaga cita rasa autentik khas Babat, Lamongan, Jawa Timur, sejak 1990. Kudapan produksi UMKM milik keluarga ini mampu lestari berkat dukungan permodalan dan pembinaan dari BRI.

    Cerita kesuksesan Wingko ‘Bambang Indrajaya’ berakar pada tekad almarhum Bambang Indrajaya, seorang pensiunan pegawai kereta api, yang memanfaatkan pesangonnya untuk merintis usaha wingko. Usaha ini terus berkembang selama 34 tahun dan beralih ke tangan putranya, Bastian Hendri, yang kini membawa nama wingko Babat ke level baru.

    Bastian bercerita, awalnya dia berperan dalam membantu pemasaran. Dia memasarkan wingko ini ke area wisata religi di Jawa Timur, seperti makam-makam Sunan.

    “Saat Pak Bambang masih hidup, saya hanya membantu dalam bagian pemasaran. Setelah Pak Bambang meninggal pada tahun 2011, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ujarnya di Jakarta.

    Perjalanan Wingko ‘Bambang Indrajaya’ bukanlah tanpa tantangan. Namun, sinergi dengan pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi strategi ampuh dalam menaikkelaskan usaha daerah ini menjadi bisnis yang terkenal dan berdampak bagi sekitar.

    Bastian bercerita salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan bagi usaha ini, terjadi pada 2005. Kala itu mereka mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.

    Prestasi ini bukan hanya sebagai kebanggaan, tetapi juga menjadi titik balik yang membuka jalan kesuksesan dan pengakuan lebih luas terhadap usaha kudapan ini. Setelah rekor itu, produksi Wingko ‘Bambang Indrajaya’ melonjak pesat.

    “Tadinya hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.

    Meski begitu, seperti halnya perjalanan bisnis lain, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Rintangan dan tantangan terus menghadang, salah satunya ‘infeksi’ pandemi Covid-19. Bastian mengakui bahwa pandemi menjadi ujian berat bagi bisnis keluarga yang telah berjalan puluhan tahun.

    “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.

    Di tengah tantangan besar akibat pandemi, Bastian menambahkan, rekam jejak positif selama ini membuat usaha ini mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya. Apalagi, sejak 2018 Bastian telah menjadi nasabah BRI dan memperoleh fasilitas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    “Peran BRI bagi saya adalah dapat modal tambahan, apalagi buat bahan-bahan kan kurang, karena harga pasaran kan nggak rata. Makanya saya butuh BRI,” ucapnya.

    Foto: Arsip BRI.

    Lebih lanjut, dengan bantuan tersebut, Bastian pun dapat melakukan berbagai inovasi untuk bisa terus mempertahankan bisnis dan menyesuaikan usaha dengan kondisi yang berubah.

    Selain itu, upaya kerasnya pun memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Wingko ‘Bambang Indrajaya’ mampu membuka lapangan kerja dengan mempekerjakan 10 karyawan, tujuh di antaranya perempuan.

    Bastian juga mengakui, bantuan BRI tak hanya datang dalam hal pembiayaan. Seiring dengan pulihnya situasi pasca Covid-19, BRI terus mendukung usahanya.

    Komitmen BRI itu terlihat dari program pendampingan hingga memberi kesempatan untuk tampil di Bazaar UMKM BRILian agar dapat dikenal pasar secara lebih luas.

    Diketahui, BRI mencatat penyaluran KUR selama 2024 mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024. Termasuk kepada UMKM Wingko ‘Bambang Indrajaya’.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pencapaian KUR tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM. Terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.

    “Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ujarnya.

    Pada akhirnya, perjuangan Bastian bersama usaha warisan ayahnya mencerminkan semangat besar UMKM untuk naik kelas dan membawa dampak pada masyarakat sekitar. Semangat ini yang menjadi fondasi bagi BRI untuk terus menegaskan komitmennya mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

    (ory/ory)

  • UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI

    UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun Berkat Dukungan BRI

    Lamongan: Berdiri sejak 1990, Wingko “Bambang Indrajaya” terus melestarikan kudapan khas Babat Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, lewat cita rasa autentik selama lebih dari tiga dekade. Keberlanjutan usaha ini tidak terlepas dari dukungan permodalan dan pembinaan dari BRI yang membuat bisnis keluarga terus hidup.
     
    Usaha ini bermula dari kerja keras almarhum Bambang Indrajaya, seorang pensiunan kereta api, memanfaatkan pesangonnya untuk memulai bisnis wingko yang khas. Kini, setelah 34 tahun berjalan, tongkat estafet telah diteruskan oleh putranya, Bastian Hendri yang membawa usaha ini semakin berkembang.
     
    Jauh sebelum sampai titik ini, semula Bastian bercerita bahwa awal perannya hanya membantu pemasaran, dengan menjangkau area wisata religi di Jawa Timur, seperti makam-makam Sunan.
    “Saat Pak Bambang masih hidup, saya hanya membantu dalam bagian pemasaran. Setelah Pak Bambang meninggal pada tahun 2011, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ujarnya di Jakarta.
     
    Perjalanan Wingko “Bambang Indrajaya” sendiri bukanlah tanpa tantangan. Namun, sinergi dengan pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi siasat ampuh dalam menaikkelaskan usaha daerah ini menjadi bisnis yang terkenal dan berdampak bagi sekitar.
     

    Bastian bercerita salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan bagi usaha ini, terjadi pada tahun 2005, ketika mereka mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.
     
    Prestasi ini bukan hanya sebagai kebanggaan, tetapi juga menjadi titik balik yang membuka jalan bagi pengakuan lebih luas terhadap usaha kudapan ini. “Setelah itu, produksi kita melonjak pesat, dari hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.
     
    Namun, seperti halnya perjalanan bisnis lain, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Rintangan dan tantangan terus menghadang, salah satunya adalah pandemi Covid-19. Bastian mengakui bahwa pandemi menjadi ujian berat bagi bisnis keluarga yang telah berjalan lama ini. “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.
     
    Meskipun pandemi memberikan tantangan besar, Bastian nyatanya cukup beruntung, ini karena berbekal rekam jejak yang baik, membuat dia mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya.
     

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari (Foto:Dok.BRI)
     
    Diketahui, sejak 2018, dirinya telah menjadi nasabah BRI dan memperoleh fasilitas pinjaman melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Peran BRI bagi saya adalah dapat modal tambahan, apalagi buat bahan-bahan kan kurang, karena harga pasaran kan gak rata. Makanya saya butuh BRI,” ucap Bastian.
     
    Lebih lanjut, dengan bantuan tersebut, Bastian pun dapat melakukan berbagai inovasi untuk bisa terus mempertahankan bisnis dan menyesuaikan usaha dengan kondisi yang berubah. Selain itu, upaya kerasnya pun memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, tercermin dari lapangan kerja yang tersedia, di mana dia mampu mempekerjakan 10 karyawan, bahkan tujuh di antaranya adalah perempuan.
     

    Dia pun mengakui, bantuan BRI tak hanya datang dalam hal pembiayaan. Seiring dengan pulihnya situasi pasca Covid-19, BRI terus mendukung usahanya. Komitmen BRI ini terlihat dari cara perseroan yang tak segan memberikan program pendampingan hingga memungkinkan usaha yang dimilikinya tampil di Bazaar UMKM BRILian agar dapat dikenal oleh pasar yang lebih luas. Sebagaimana diketahui, BRI mencatat penyaluran KUR selama tahun 2024 mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024.
     
    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.
     
    “Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” kata Supari.
     
    Pada akhirnya, perjuangan Bastian bersama usaha Wingko-nya mencerminkan semangat besar UMKM dalam upaya naik kelas dan membawa dampak pada masyarakat sekitar. Semangat inilah yang menjadi fondasi bagi BRI untuk terus menegaskan komitmennya mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Berkat Pendampingan BRI, UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun sebagai Usaha Turun-temurun – Page 3

    Berkat Pendampingan BRI, UMKM Wingko Babat Lamongan Sukses Puluhan Tahun sebagai Usaha Turun-temurun – Page 3

    Bastian mengaku bahwa salah satu momen tak terlupakan dan bersejarah bagi usaha ini adalah ketika mereka berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2005. Prestasi yang satu ini berhasil diraih dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.

    Nyatanya, rekor tersebut bukan hanya sebuah kebanggaan. Hal ini juga menjadi titik balik yang membuka jalan bagi pengakuan luas terhadap usaha kudapan tersebut.  “Setelah itu, produksi kita melonjak pesat, dari hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.

    Tantangan COVID-19

    Namun, bisnis Wingko ‘Bambang Indrajaya’ tak selamanya berjalan mulus. Tantangan dan rintangan lain pun muncul, salah satunya saat terjadi pandemi Covid-19. Menurut Bastian, pandemi adalah ujian berat yang dialami oleh bisnis keluarga yang sudah berjalan lama tersebut.

    “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.

    Meskipun pandemi memberikan tantangan besar, Bastian nyatanya cukup beruntung, ini karena berbekal rekam jejak yang baik, membuat dia mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya.

    Fasilitas KUR dari BRI

    Sejak 2018, ia telah menjadi nasabah BRI dan mendapatkan fasilitas pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Peran BRI bagi saya adalah dapat modal tambahan, apalagi buat bahan-bahan kan kurang, karena harga pasaran kan gak rata. Makanya saya butuh BRI,” ucapnya.

    Dengan bantuan tersebut, Bastian pun bisa melakukan beragam inovasi untuk bisa mempertahankan bisnis dan menyesuaikan usaha dengan kondisi yang berubah. Upaya kerasnya juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar, salah satunya bisa dilihat dari lapangan kerja yang tersedia. Bastian mampu mempekerjakan 10 karyawan, di mana 7 di antaranya adalah perempuan.

    Dia pun mengakui, bantuan BRI tak hanya datang dalam hal pembiayaan. Seiring dengan pulihnya situasi pasca Covid-19, BRI terus mendukung usahanya. Komitmen BRI ini terlihat dari cara perseroan yang tak segan memberikan program pendampingan hingga memungkinkan usaha yang dimilikinya tampil di Bazaar UMKM BRILian agar dapat dikenal oleh pasar yang lebih luas. Sebagaimana diketahui, BRI mencatat penyaluran KUR selama tahun 2024 mencapai Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan. “Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ujarnya.

    Pada akhirnya, perjuangan Bastian bersama usaha Wingko-nya mencerminkan semangat besar UMKM dalam upaya naik kelas dan membawa dampak pada masyarakat sekitar. Semangat inilah yang menjadi fondasi bagi BRI untuk terus menegaskan komitmennya mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

  • Keberlanjutan Usaha hingga 3 Dekade berkat Pembinaan BRI, Begini Kisah Sukses UMKM Wingko Babat Lamongan – Page 3

    Keberlanjutan Usaha hingga 3 Dekade berkat Pembinaan BRI, Begini Kisah Sukses UMKM Wingko Babat Lamongan – Page 3

    Bastian sendiri pertama kali berkecimpung dalam usaha ini memiliki tugas untuk membantu pemasaran. Cara yang ia lakukan adalah menjangkau area wisata religi di Jawa Timur seperti makam-makam Sunan.

    “Saat Pak Bambang masih hidup, saya hanya membantu dalam bagian pemasaran. Setelah Pak Bambang meninggal pada tahun 2011, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ujarnya di Jakarta.

    Perjalanan Wingko “Bambang Indrajaya” sendiri bukanlah tanpa tantangan. Namun, sinergi dengan pelaku industri keuangan yang tepat disertai usaha keras menjadi siasat ampuh dalam menaikkelaskan usaha daerah ini menjadi bisnis yang terkenal dan berdampak bagi sekitar.

    Berhasil Cetak Rekor MURI

    Salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan bagi usaha ini menurut Bastian adalah ketika berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) di tahun 2005. Prestasi ini diraih dengan membuat wingko raksasa berukuran 3,5 meter dan tebal 10 cm.

    Tak hanya menjadi sebuah kebanggaan, namun juga titik balik yang membuka jalan bagi pengakuan luas terhadap usaha kudapan tersebut. “Setelah itu, produksi kita melonjak pesat, dari hanya satu atau dua bak adonan per hari yang masing-masing seberat 5 kilogram, menjadi 30 hingga 40 bak per hari,” kenang Bastian.

    Tantangan COVID-19

    Sama seperti bisnis lain, perjalanan yang dilalui Wingko ‘Bambang Indrajaya’ juga tak selamanya berjalan mulus. Rintangan dan tantangan satu per satu datang, salah satunya ketika terjadi pandemi Covid-19. Menurut Bastian, pandemi adalah ujian berat yang dialami oleh bisnis keluarga yang sudah berjalan lama tersebut.

    “Pandemi adalah titik berat, tapi juga kesempatan untuk berinovasi,” katanya.

    Meskipun pandemi memberikan tantangan besar, Bastian nyatanya cukup beruntung, ini karena berbekal rekam jejak yang baik, membuat dia mendapat dukungan cukup dalam menopang kelangsungan usahanya.

  • Cuaca Jatim Kamis 26 Desember 2024: Surabaya, Sidoarjo, Blitar, Ngawi, Nganjuk Diguyur Hujan Petir

    Cuaca Jatim Kamis 26 Desember 2024: Surabaya, Sidoarjo, Blitar, Ngawi, Nganjuk Diguyur Hujan Petir

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca Jatim yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk besok Kamis 26 Desember 2024.

    Hujan petir diperkirakan akan melanda 13 daerah di Jawa Timur di antaranya Tulungagung, Blitar, Jember, Probolinggo, Sidoarjo, Nganjuk, Ngawi, Bangkalan, Sumenep, Kota Blitar, Kota Malang, Probolinggo, Kota Surabaya.

    Sementara Ponorogo, Jombang, Mojokerto diguyur hujan sedang.

    Lalu ada 20 daerah yang diguyur hujan ringan di antaranya Pacitan, Trenggalek, Kediri, Malang, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Pasuruan, Mojokerto, Madiun, Magetan, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Sampang, Pamekasan, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Batu.

    Sementara Pasuruan berawan, serta Gresik dilanda petir.

    Perlu diketahui menjaga kesehatan menjadi tantangan saat musim hujan.  

    Namun, tidak perlu khawatir karena ada sejumlah tips menjaga kesehatan di musim hujan. 

    Melansir dari Helthshots, kondisi lembab pada musim hujan menyebabkan bakteri dan virus di sekitar kita mudah menular.

    Tidak heran jika banyak orang terkena demam dan flu saat musim hujan. 

    Tips menjaga kesehataan saat musim hujan

    1. Tetap terhidrasi 
     
    Meskipun cuaca tidak panas, namun ternyata musim hujan dapat menyebabkan tubuh dehidrasi.

    Oleh karena itu, tetap terhidrasi selama musim hujan adalah kunci utama agar tubuh tetap sehat. 

    Penuhilah kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih sebanyak dua liter per hari atau setara delapan gelas untuk orang dewasa.

    Selain air putih, kamu bisa mengonsumsi minuman sehat lain seperti jus buah. 

    2. Hindari jajan di luar 

    Tips menjaga kesehatan di musim hujan selanjutnya adalah menghindari jajan di luar atau area terbuka.

    Sebab, dikhawatirkan lingkungan terbuka menjadi tempat berkembang biak bakteri dan kuman. 

    Solusinya, kamu bisa membawa bekal dari rumah saat bekerja atau bepergian. 

    3. Jaga kebersihan toilet
     
    Pada musim hujan, kebersihan toilet harus ditingkatkan agar tidak menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri.

    Bersihkan secara rutin toilet rumah kamu menggunakan disenfektan minimal seminggu sekali. 

    Jika hendak menggunakan toilet umum, upayakan untuk membersihkan dulu dengan menyemprot air atau menggunakan tisu. 

    4. Gunakan produk anti nyamuk

    Pada musim hujan, nyamuk penyebab demam berdarah dan malaria merajalela.

    Karenanya, gunakan produk anti nyamuk baik dalam bentuk lotion maupun cairan pada area tubuh yang terbuka. 

    Selain itu, kamu bisa menyalakan obat nyamuk elektrik di rumah untuk mengusir nyamuk. 

    Untuk mencegah sarang nyamuk, pastikan tidak ada tempat penampungan air terbuka di rumah.

    Sebab, genangan air bisa menjadi sarang nyamuk.

    5. Hindari baju berbahan katun 

    Pada musim hujan, hindari mengenakan pakaian berbahan katun lantaran mudah menyerap air.

    Sebaiknya, pakai baju berlengan panjang agar tubuh tetap hangat di tengah cuaca yang dingin. 

    6. Rutin olahraga 

    Tidak hanya pada musim hujan, olaharaga secara rutin sangat disarankan untuk menjaga kesehatan tubuh. 

    Olahraga dapat meningkatkan serotonin yang merupakan hormon bahagia. 

    Efek positifnya, kamu masih bisa bersemangat di tengah cuaca mendung pada musim hujan.

    Selain itu, olahraga rutin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • 15 Jam Tanpa Istirahat, Wali Kota Eri Cahyadi Keliling Pantau Banjir di Surabaya

    15 Jam Tanpa Istirahat, Wali Kota Eri Cahyadi Keliling Pantau Banjir di Surabaya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terjun langsung meninjau beberapa lokasi genangan air. 

    15 jam tanpa istirahat, sejak Selasa (24/12/2024) malam hingga Rabu (25/12/2024) siang, orang nomor satu di Surabaya ini memastikan masing-masing kawasan bisa kering dalam waktu dekat.

    Untuk diketahui, hujan deras mengguyur Surabaya pada Selasa (24/12/2024) sore selama 4 jam.

    Akibatnya, sejumlah kawasan terendam banjir.

    Memastikan penanganan banjir di beberapa wilayah terdampak optimal, Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi, lantas berkeliling di Surabaya selatan sebagai wilayah yang terdampak banjir paling besar.

    Di antaranya, di Gayungsari, Tenggilis Mejoyo, hingga Rungkut.

    Cak Eri mengarahkan langsung para petugas di lapangan.

    Dia meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya menerjunkan beberapa unit mobil untuk menyedot genangan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, banjir di Surabaya Selatan akibat meluapnya Kali Surabaya dan Sungai Jagir.

    Akibatnya, air dari perkampungan tidak bisa mengalir ke sungai besar.

    “Air tidak bisa masuk karena Kali Surabaya sudah penuh. Terus, Sungai Jagir juga meluap,” katanya.

    “Di Rungkut Menanggal, aliran air tidak jalan karena seharusnya menuju ke Sidoarjo dan laut. Tapi saat ini terjadi pasang sehingga air balik ke wilayah ini,” kata Wali Kota Eri ditemui di Rungkut, Surabaya, Rabu (25/12/2024).

    Sebagai langkah jangka panjang, Wali Kota Eri berencana membangun pintu air dan Rumah Pompa Rungkut Menanggal.

    Infrastruktur ini akan berfungsi sebagai pengendali air yang keluar-masuk.

    “Jika air pasang, kita tutup pintu air dan pompa aliran ke dua arah, yakni ke Sidoarjo dan MERR. Ini akan mengurangi risiko banjir di masa depan,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

    Di Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Wali Kota Eri akan memastikan aliran ke waduk SIER yang bermuara di Kali Sidoarjo dapat optimal.

    Menurutnya, aliran air SIER ke Kali Sidoarjo tak maksimal karena banjir di wilayah hilir.

    “Saat Sidoarjo banjir, air dari waduk SIER tidak bisa mengalir dan justru balik ke Tenggilis. Akibatnya, air masuk ke rumah warga karena melebihi kapasitas pintu air yang ada,” ujarnya.

    Saat ini, kondisi genangan di wilayah Tenggilis Mejoyo sudah mulai surut.

    “Sekarang sudah mulai surut, sudah mulai berkurang, baru kita kerjakan,” ungkap dia.

    Penanganan banjir di Surabaya tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah kota.

    Untuk itu, dia akan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Brantas sebagai pengelola sungai besar di Surabaya.

    “Surabaya ini hilir, hulunya ada di Jombang dan Mojokerto. Karena kalau di sana hujan dan banjir, pasti aliran air masuk ke Surabaya,” katanya.

    Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) Jatim ini memaparkan seluruh aliran air di Kota Pahlawan.

    Terutama, aliran yang menuju Avour Wonorejo, Kebon Agung, maupun Kabupaten Sidoarjo.

    “Untungnya ada box culvert yang membantu mengalirkan air ke Kali Surabaya dan Kali Jagir. Tapi kalau kedua sungai itu meluap, seperti semalam, kita harus menunggu air rob laut surut agar aliran bisa kembali normal,” paparnya.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) potensi pasang maksimum akan berlangsung hingga 30 Desember 2024.

    Karena itu, Wali Kota Eri menyatakan, Pemkot Surabaya akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan banjir berjalan optimal.

    “Insyaallah kalau hujan maksimum seperti yang disampaikan (BMKG) itu kita masih bisa, ada banjir rob pun tidak parah (banjirnya). Tapi kemarin pengelola (BBWS) Brantas sampai datang ke Surabaya, menyampaikan bahwa Jombang, Lamongan dan Mojokerto hujan, di sana banjir semua. Jadi sungainya tidak mengatasi,” katanya.