kab/kota: Lamongan

  • Tanggul Bengawan Solo Jebol, Lahan Pertanian di Lamongan Terendam

    Tanggul Bengawan Solo Jebol, Lahan Pertanian di Lamongan Terendam

    Lamongan (beritajatim.com) – Tanggul Bengawan Solo yang berada di wilayah Desa Pringgoboyo berbatasan dengan Desa Gedangan, Kecamatan Maduran, mengalami jebol, Kamis (23/1/2025).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto, mengatakan jebolan tanggul tersebut diperkirakan memiliki kedalaman 4 meter dengan panjang 7 meter.

    “Perkiraan jebolnya tanggul tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Joko, Kamis (23/1/2025).

    Jebolnya tanggul non teknis tersebut disebabkan beberapa hal. Pertama karena kondisi tanggul Bengawan Solo tersebut sebelumnya pernah mengalami longsor.

    “Tanggul non teknis yang sekarang jebol pernah dilaporakan ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo mengalami longsor pada bulan Desember 2024. Pada saat itu mengalami kelongsoran dengan dimensi panjang 17 meter, lebar 4,5 meter dan tinggi 2 meter,” kata Joko, Kamis (23/1/2025).

    Kondisi tanggul yang kurang prima, kemudian ditambah dengan naiknya tinghi muka air (TMA) Bengawan Solo dengan status siaga merah, sehingga mengakibatkan tanggul non teknis tersebut tidak bisa menahan derasnya aliran sungai.

    “Ditambah lokasi jebolnya tanggul posisinya berada di tikungan luar,” tuturnya.

    Jebolnya tanggul mengakibatkan lahan pertanian yang berada di sekitar lokasi terendam seluas kurang lebih 10 hektare. Sebagian lahan baru saja panen jagung. Namun sebagian baru saja ditanami padi.

    Lebih lanjut Joko menyampaikan, saat ini uoaya penanganan sedang dilakukan. BPBD Lamongan, telah mengirimkan bantuan logistik banjir berupa gedek bambu sebanyak 20 buah, batang bambu, terpal, serta karung.

    “BBWS Wilayah Bojonegoro dan PU-SDA Lamongan, juga telah mengirimkan 2 ekskavator untuk penanganan tanggul non teknis Bengawan Solo yang jebol ini,” ucapnya. (fak/ted)

  • Bengawan Solo Siaga Merah, BPBD Lamongan Siagakan Sarpras Antisipasi Luapan

    Bengawan Solo Siaga Merah, BPBD Lamongan Siagakan Sarpras Antisipasi Luapan

    Lamongan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyiagakan sarana prasarana serta petugas, untuk mengantisipasi luapan Bengawan Solo.

    Langkah tersebut diambil karena tinggi muka air Bengawan Solo di wilayah Lamongan terpantau berada dalam status siaga merah. Seperti yang terlihat di titik pantau Bendung Gerak Babat, Laren dan di Karanggeneng.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Lamongan, Joko Raharto, mengatakan sarana prasarana serta logistik dan peralatan (Logpal) yang disiagakan meliputi perahu karet, bambu, gedek guling (anyaman bambu), karung atau glangsing berisi pasir di dorlag atau celah tanggul di kawasan Kecamatan Babat.

    “Jika air Bengawa Solo meluap, sarpras dan logpal di dorlag tanggul Babat ini langsung bisa dimanfaatkan untuk mencegah aliran air agar tidak masuk ke kawasan padat penduduk, “kata Joko, Kamis (23/1/2025).

    Khusus di wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Kecamatan Babat juga sudah didirikan Posko Tanggap Bencana Alam. Selain sarpras, sejumlah petugas juga sudah disiagakan di posko tersebut.

    Untuk saat ini air Bengawan Solo sudah meluber ke kawasan bantaran sungai di wilayah Kecamatan Babat, setinggi 20 sentimeter. Luapan air juga menggenangi kawasan tanah bantaran sungai di Kecamatan Laren.

    “Tapi secara menyeluruh, ancaman banjir di Lamongan masih relatif aman. Asal, kondisi air bengawan di daerah hulu juga tidak naik terus,” tuturnya.

    Sementara kondisi Bengawan Jero, hingga saat ini juga tergolong masih aman. Hanya di Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah yang kemarin terjadi genangan di jalan poros, karena volume air Bengawan Jero saat ini cenderung bisa dikendalikan.

    “Pompa air yang berada di Kuro dan Melik sudah kita aktifkan untuk membuang air dari Bengawan Jero ke Bengawan Solo,” kata Joko. (fak/ted)

  • Program Pulang Pemkab Lamongan, Mahasiswa Balik Kampung Membangun Desa

    Program Pulang Pemkab Lamongan, Mahasiswa Balik Kampung Membangun Desa

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan bersama Forum Nasional Mahasiswa Lamongan (Fornasmala) bersinergi membangun desa melalui Program Pengabdian untuk Lamongan (Pulang). Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memajukan desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, atau yang akrab disapa Pak Yes, menegaskan bahwa desa merupakan lokomotif kemajuan daerah. Dalam simposium Fornasmala yang digelar di Pendopo Lokatantra, Rabu (22/1/2025), ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan desa.

    “Keberhasilan membangun desa merupakan kontribusi nyata dalam menyumbang pembangunan nasional. Pemkab Lamongan terus melakukan pembangunan desa, yang melibatkan seluruh stakeholder. Salah satunya seperti sekarang, membangun desa bersama mahasiswa asli Lamongan,” ujar Pak Yes.

    Sebagai bentuk komitmen Pemkab Lamongan terhadap pembangunan desa, Pak Yes mengungkapkan bahwa tidak ada desa tertinggal di wilayahnya. Pada tahun 2024, tercatat 239 desa mandiri dan 223 desa maju.

    “Angka tersebut menandakan bahwa seluruh desa yang ada di Lamongan memiliki kemampuan dalam melaksanakan pembangunan desa dan menyejahterakan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya,” jelasnya.

    Potensi pertanian dan perikanan menjadi andalan desa-desa di Lamongan. Dengan produksi padi yang mencapai 1 juta ton lebih per tahun, Lamongan terus mendukung program swasembada pangan. Sementara itu, sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya, mencapai produksi sebesar 130 ton.

    Peran SDM dan Program Pulang

    Pemkab Lamongan juga fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebagai investasi jangka panjang. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lamongan tercatat tinggi, yaitu 75,9 pada tahun 2024, berkat program pendidikan, kesehatan, dan peningkatan daya beli.

    Program Pulang menjadi salah satu bentuk sinergi antara Pemkab Lamongan dan Fornasmala. Ketua Fornasmala, As’ad Khoirul Anas, menjelaskan bahwa program ini berfokus pada bina desa di empat lokasi, yaitu Desa Kudian (Kecamatan Sekaran), Desa Pesanggrahan (Kecamatan Laren), Desa Sukobendu (Kecamatan Mantup), dan Desa Botoputih (Kecamatan Tikung).

    “Di Desa Botoputih, kami akan membangun ruang terbuka hijau. Di desa lain, kami melakukan penghijauan, mengajar, dan membuat ruang publik,” ujar As’ad.

    Ia juga menambahkan bahwa program Pulang merupakan ajang bagi mahasiswa Lamongan untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari selama menempuh pendidikan.

    “Tidak hanya itu, program Pulang juga dijadikan tempat belajar, bagaimana menerapkan keilmuan di lapangan,” tuturnya. [fak/ian]

  • Dicari 2 Hari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    Dicari 2 Hari, Warga Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo Belum Ditemukan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pada hari kedua pencarian terhadap Taslam (60), warga Desa/Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang hilang saat mencari kayu bakar di Sungai Bengawan Solo, belum membuahkan hasil.

    Pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan sejak Senin (22/1/2025) ini masih terus berlanjut dan rencananya akan dilanjutkan besok. Sebab, dalam operasi pencarian pada hari kedua ini belum membuahkan hasil.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, mengatakan bahwa operasi pencarian hari kedua belum membuahkan hasil. Tim SAR terus memperluas area pencarian hingga sejauh 28,71 kilometer dari titik lokasi kejadian.

    “Pencarian diperluas dengan melibatkan berbagai pihak, namun korban belum ditemukan,” ujar Aeny.

    Dalam upaya pencarian, sebanyak 92 personel SAR gabungan diterjunkan. Tim ini terdiri dari anggota BPBD, Basarnas, TNI-Polri, serta potensi SAR di Bojonegoro. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu LCR dan dibagi dalam tiga titik SRU (Search and Rescue Unit).

    Titik pertama berada di lokasi kejadian, titik kedua di Tambangan Gedongarum, dan titik ketiga di Jembatan Cincin yang berbatasan antara Bojonegoro dan Babat-Lamongan.

    Sebelumnya, Taslam dilaporkan tenggelam pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, korban sedang mencari kayu bakar di tepi Sungai Bengawan Solo, namun tiba-tiba terpeleset dan terbawa arus. Kejadian tersebut terjadi di tengah tingginya debit air sungai.

    Salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melaporkan dan berusaha mencari pertolongan.

    Pencarian terus dilakukan dengan harapan dapat segera menemukan korban dan memberikan kepastian kepada keluarga yang sedang menunggu kabar. Sulitnya pencarian juga dipengaruhi debit air sungai yang sedang tinggi.

    Saat ini debit sungai terpanjang di Pulau Jawa itu sedang berada di siaga 3 (merah). Pada pukul 18.00 WIB, tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di papan peilschaal Taman Bengawan Solo diangka 14.30 MDPL dengan tren turun dari sebelumnya pada pukul 17.00 WIB diangka 14.32 MDPL. [lus/but]

  • PMK di Lamongan Sentuh Seribu Kasus, Seluruh Pasar Hewan Ditutup

    PMK di Lamongan Sentuh Seribu Kasus, Seluruh Pasar Hewan Ditutup

    Lamongan (beritajatim.com) – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lamongan terus menunjukkan peningkatan. Saat ini jumlahnya telah menyentuh angka seribu, dengan sebaran yang hamper seluruh kecamatan.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan, Shofiah Nurhayati, menyebut bahwa berdasarkan data tanggal 21 Januari 2025, ternak yang terpapar PMK mencapai 1.132 ekor.

    “Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari bulan Desember 2024 sampai kemarin,” kata Shofiah, saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2025).

    Dari angka tersebut, 263 ekor sudah berhasil disembuhkan. Sementara 772 lainnya masih dalam kondisi sakit, 57 ekor mati dan 40 ekor lainnya dipotong bersyarat.

    Menurut Shofiah, penambahan kasus baru PMK terjadi hampir setiap hari. Selain itu, sebaran PMK juga semakin meluas. Jika sebelumnya hanya berada di 21 kecamatan, kini telah menyebar di 24 kecamatan dari total 27 kecamatan yang ada di Lamongan. “Kecamatan yang nihil PMK hanya Kecamatan Lamongan, Karangbinangun dan Glagah,” tuturnya.

    Upaya penanganan pun masif dilakukan pemerintah setempat, untuk mencegah penularan lebih luas. Salah satunya dengan menutup pasar hewan di Lamongan.

    Jika sebelumnya yang ditutup hanya pasar hewan Kecamatan Tikung dan Babat, kini dilakukan penutupan secara menyeluruh. Totalnya ada di 15 titik.

    Selain menutup pasar hewan yang dinilai menjadi tempat paling berpotensi terjadinya penularan, uoaya lain yang masif dilakukan untuk menanggulangi PMK yakni dengan memberikan sosialisasi kepada peternak, melakukan pengobatan, pemberian vitamin dan vaksin bagi yang masih sehat.

    “Untuk vaksin mandiri saat ini telah dilakukan kepada 1.234 ekor. Sementara vaksin bantuan 283,” ucap Shofiah. [fak/suf]

  • Dukung Ketahanan Pangan, Polres dan Pemkab Lamongan Targetkan 56 Hektare Lahan Jagung

    Dukung Ketahanan Pangan, Polres dan Pemkab Lamongan Targetkan 56 Hektare Lahan Jagung

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menargetkan 56 hektare lahan untuk tanaman jagung, sebagai bentuk dukungan swasembada pangan program asta cita Presiden Prabowo di tahun 2025.

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengaku optimistis target tersebut tercapai.

    “Kita mengamankan target yang dari seluruh Indonesia kita termasuk dari Pak Kapolres Lamongan. Untuk target padi, jagung, kedelai insyallah aman dari target yang di bebankan kita, terutama luas tanam insyallah bisa kita tercapai,” kata Yuhronur, saat aksi penanaman jagung serentak 1 juta hektare di Polsek Tikung, Selasa (21/1/2025).

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menyampaikan, pada tahun 2024 realisasi tanaman jagung di Lamongan mencapai 26.306 hektare, dengan hasil produktivitas sementara sebanyak 480.301 ton pipil jagung kering atau rata-rata provitasnya 8,4 ton per hektare.

    “Kalau luas tanam padi insyallah 103 hektare, sedangkan jagung 56 hektare, termasuk yang di Pak Kapolres insyallah ini sudah mencapai target,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, mengatakan program penanaman jagung serentak 1 juta hektar yang diinisiasi Kapolri bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Polres Lamongan ditargetkan miliki luas tanam jagung sebanyak 10 hektare.

    “Untuk mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Pak Presiden, jajaran kepolisian, Polda, Polres, dan Pemda turut serta mendukung program ini dimana targetnya 1 juta hektare jagung di tahun 2025. Sedangkan kami yang targetnya dibagi Pak Kapolri wilayah Lamongan mendapat 10 hektare yang ada di Tikung dan Solokuro,” ujar Bobby.

    Jenis jagung yang ditanam yakni bibit merek Bayangkara. Bibit dikembangkan oleh Polda Jawa Timur yang merupakan turunan dari varietas TKS 234. [fak/aje]

  • Kanwil Kemenkumham Jatim Resmikan Klinik Kekayaan Intelektual di Ponpes Tebuireng Jombang

    Kanwil Kemenkumham Jatim Resmikan Klinik Kekayaan Intelektual di Ponpes Tebuireng Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Timur meresmikan Klinik Kekayaan Intelektual di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, pada Selasa (21/1/2025).

    Langkah ini diambil untuk melindungi berbagai karya leluhur pesantren yang telah berdiri sejak tahun 1899 itu.

    Peresmian yang berlangsung di Gedung KH Yusuf Hasyim tersebut mengusung tema DJKI (Jelajah Kekayaan Intelektual Indonesia) Goes to Pesantren. Acara ini ditandai dengan pemotongan untaian bunga melati sebagai simbol berdirinya Klinik Kekayaan Intelektual pertama di lingkungan pesantren.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Intelektual, Ir. Razilu, menekankan pentingnya klinik ini sebagai langkah awal dalam menjaga kekayaan intelektual di pesantren. Menurutnya, masih sedikit karya dari pesantren yang telah didaftarkan hak ciptanya.

    “Masih sedikit karya dari pesantren yang di-hak ciptakan. Dan ini pertama kali kami lakukan di Tebuireng,” ujarnya.

    Razilu menjelaskan bahwa ada dua jenis aset yang dapat didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual. Pertama, aset berwujud seperti bangunan dan lahan. Kedua, aset tidak berwujud seperti branding dan nama, yang memiliki nilai ekonomi dan sosial yang besar.

    Sebagai langkah konkret, Kemenkumham memberikan merek terkait nama Ponpes Tebuireng yang selama 125 tahun berdiri belum didaftarkan hak ciptanya. “Untung segera didaftarkan, dan ini punya nilai yang sangat besar. Sehingga ketika mereka punya cabang, dimana saja akan lebih mudah,” jelasnya.

    Tak hanya itu, Razilu juga mengungkapkan bahwa berbagai jenis merek dapat didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual, termasuk nama dan produk yang dihasilkan pesantren. Contohnya, Ponpes Sunan Drajat di Lamongan yang telah mendaftarkan produk garam hasil dari kemandirian pesantrennya.

    Dengan hadirnya Klinik Kekayaan Intelektual di Ponpes Tebuireng, santri dan masyarakat tidak perlu lagi pergi ke Jakarta untuk mendaftarkan karya mereka. “Cukup datang ke klinik ini untuk dibantu mendaftarkan hak intelektualnya,” tambahnya.

    Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, menegaskan pentingnya perlindungan hak cipta terhadap karya para kiai dan santri.

    “Sekarang kita harus melindungi hak cipta. Dimana orang dulu tidak mau melakukan. Namun dengan berkembangnya zaman dan adanya degradasi moral, akhirnya sering terjadi klaim-klaim,” ungkapnya.

    Menurutnya, banyak karya intelektual pesantren yang belum didaftarkan sehingga rentan terhadap penyalahgunaan. “Tentu saja, adanya klinik ini bisa melindungi kekayaan intelektual. Sehingga jika ada seseorang memiliki karya, jelas karyanya milik siapa sehingga tidak mudah diklaim,” tegas Gus Kikin, yang juga Ketua PWNU Jatim.

    Ia berharap, kehadiran Klinik Kekayaan Intelektual di Ponpes Tebuireng dapat memberikan manfaat besar bagi santri dan masyarakat luas dalam menjaga hak kekayaan intelektual mereka. [suf]

  • Kecelakaan Maut di Gresik, Gagal Salip Kiri, Pemotor Membentur Truk Towing, Satu Orang Tewas

    Kecelakaan Maut di Gresik, Gagal Salip Kiri, Pemotor Membentur Truk Towing, Satu Orang Tewas

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Terjadi kecelakaan maut di Gresik, Jawa Timur, yang menewaskan pengendara sepeda motor asal Bojonegoro, Senin (20/1/2025).

    Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, sekitar pukul 09.45 WIB.

    Pengendara motor itu meninggal usai terlibat kecelakaan dengan truk towing, karena gagal menyalip dari sebelah kiri.

    Diketahui korban bernama Irfan Feri Saputro (23) asal Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Bojonegoro.

    Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Honda CBR nopol S 5501 BS.

    “Satu orang pengendara sepeda motor meninggal dunia,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko.

    Pemotor CBR terlibat kecelakaan dengan truk towing B-9705-KIN yang dikemudikan Pepen (44) warga Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat.

    Ipda Aswoko menjelaskan, kecelakaan terjadi saat sepeda motor Honda CBR melaju dari arah timur ke barat (Gresik menuju Lamongan).

    Setibanya di lokasi, pengendara bermaksud mendahului truk towing yang melaju searah di depannya, dari sebelah kiri.

    “Saat mendahului, pengendara sepeda motor Honda CBR selip dan terjatuh ke kanan membentur kendaraan truk towing. Akibat kecelakaan tersebut, korban Irfan Feri Saputro meninggal dunia,” ujarnya.

    Korban mengalami luka parah di bagian kepala.

    Selanjutnya korban dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik.

  • KPU Lamongan Serahkan Santunan ke Petugas Pilkada 2024

    KPU Lamongan Serahkan Santunan ke Petugas Pilkada 2024

    Lamongan (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan menyerahkan santunan kepada petugas badan ad hoc yang meninggal dunia atau mengalami kecelakaan kerja saat menjalankan tugas pada Pilkada 2024. Total santunan diberikan kepada lima petugas, terdiri dari 3 orang yang meninggal dunia dan 2 orang yang mengalami kecelakaan kerja.

    Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali, menjelaskan bahwa santunan untuk petugas yang meninggal dunia mencapai Rp 46 juta, yang terdiri dari Rp 36 juta sebagai santunan dan Rp 10 juta untuk biaya pemakaman. Sementara untuk petugas yang mengalami kecelakaan kerja, masing-masing menerima santunan sebesar Rp 20 juta.

    “Pemberian santunan ini diharapkan dapat meringankan beban ahli waris dan membantu petugas yang mengalami kecelakaan,” ujar Mahrus, Senin (20/1/2025), usai penyerahan santunan di Kantor KPU Lamongan.

    Santunan ini diberikan sesuai Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2022 dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 59 Tahun 2023, yang mengatur mekanisme santunan bagi petugas badan ad hoc yang mengalami musibah selama menjalankan tugas.

    “Meninggalnya tiga petugas badan ad hoc ini menghadirkan duka mendalam bagi kami. Mereka telah banyak berkorban untuk menyukseskan pelaksanaan tahapan Pilkada di wilayahnya masing-masing,” tutur Mahrus.

    Santunan bagi petugas yang meninggal dunia diserahkan langsung kepada ahli waris atau keluarga masing-masing. Sedangkan santunan untuk petugas yang mengalami kecelakaan diberikan kepada yang bersangkutan.

    KPU Lamongan berharap santunan ini dapat menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi para petugas badan ad hoc dalam menyukseskan penyelenggaraan Pilkada 2024, sekaligus meringankan beban keluarga atau ahli waris. [fak/beq]

  • Kuliner Gorontalo yang Membuat Rindu, Ayam Lalap dengan Sambal Roa

    Kuliner Gorontalo yang Membuat Rindu, Ayam Lalap dengan Sambal Roa

    Liputan6.com, Gorontalo – Jika Anda sedang berkunjung ke Gorontalo, salah satu kuliner khas yang wajib dicoba adalah ayam lalapan kampung.

    Berbeda dengan lalapan pada umumnya, ayam lalapan kampung Gorontalo menawarkan cita rasa unik yang kaya rempah dan menggugah selera.

    Dengan pilihan sambal roa atau sambal terasi yang pedas menggigit, hidangan ini menjadi favorit banyak warga lokal maupun wisatawan.

    Yang membuat ayam lalapan ini berbeda adalah penggunaan ayam kampung sebagai bahan utamanya.

    Daging ayam kampung dikenal lebih kenyal namun tetap lembut, memberikan pengalaman makan yang lebih nikmat dibandingkan ayam pedaging yang biasa digunakan pada lalapan di daerah lain.

    “Daging ayam kampung Gorontalo lebih terasa alami dan tidak terlalu lembek seperti ayam pedaging. Saat dimakan, bumbunya lebih meresap,” kata Andri Usman, seorang pengunjung asal Manado.

    Sebagai pelengkap, sambal yang disajikan pun khas. Pilihan sambal roa, yang berbahan dasar ikan roa asap, memberikan sensasi rasa pedas dan aroma khas laut.

    Sedangkan sambal terasi dengan sentuhan khas Gorontalo menyajikan rasa gurih dan aroma rempah yang kuat.

    Rini, seorang penjual ayam lalapan kampung di Gorontalo, menjelaskan bahwa rahasia kelezatan ayam ini terletak pada proses marinasi menggunakan rempah asli Gorontalo seperti lengkuas, kunyit, serai, dan daun jeruk.

    “Kami rendam ayam kampungnya semalaman supaya bumbunya benar-benar meresap. Setelah itu, ayam dibakar di atas bara arang kelapa supaya aromanya makin harum,” tutur Rini.

    Ia menambahkan, sambal roa yang digunakan pun diolah sendiri dari ikan roa yang diasap langsung di Gorontalo.

    “Kita pilih ikan roa segar dari nelayan lokal, jadi rasa sambalnya otentik,” tambahnya.

    Anto, seorang warga Gorontalo yang kerap menikmati ayam lalapan ini, mengatakan bahwa cita rasa hidangan ini membuatnya selalu rindu kampung halaman.

    “Setiap makan ayam lalapan ini, saya merasa seperti kembali ke masa kecil. Rasanya memang beda. Ayamnya kenyal dan bumbunya benar-benar terasa rempahnya,” ujarnya.

    Bagi kalian yang ingin mencicipi ayam lalapan kampung khas Gorontalo, hidangan ini bisa ditemukan di berbagai rumah makan tradisional di sekitar kota.

    Dengan harga yang terjangkau, sajian ini memberikan pengalaman kuliner yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengenalkan kekayaan budaya kuliner Gorontalo.

    Jadi, kapan Anda ingin mencicipi nikmatnya ayam lalapan kampung khas Gorontalo? Jangan lupa pilih sambal roa atau terasi sesuai selera kalian

    Pecel lele adalah makanan khas Jawa Timur. Lele yang digoreng dan disajikan dengan sayur lalap ini sangat mengunggah selera. Konon katanya, bila anda orang Lamongan asli, maka anda pantang makan lele. Mengapa? Tonton saja video satu ini.