kab/kota: Lamongan

  • Pungli dan Perampasan di Jalan Lingkar Utara Lamongan Viral, Dishub Turun Tangan

    Pungli dan Perampasan di Jalan Lingkar Utara Lamongan Viral, Dishub Turun Tangan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pungutan liar (pungli) dan aksi perampasan kembali menyeret Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan ke dalam sorotan publik. Polemik ini mencuat setelah sebuah video keluhan sopir truk terkait penarikan parkir Rp5.000 beredar luas di media sosial.

    Dalam video tersebut, sang sopir memperlihatkan karcis parkir bertuliskan Jalan Lingkar Utara Tengah beserta nominal pungutan. Temuan ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan sopir truk yang kerap melintasi JLU mengenai legalitas penarikan parkir tersebut.

    “Kalau resmi, maksudnya benar dikelola, misalnya oleh karang taruna atau desa, ya nggak apa-apa. Tapi kalau tidak resmi itu yang menjadi masalah,” ujar Adim, sopir truk asal Kecamatan Manyar, Gresik, saat ditemui di JLU, Jumat (28/11/2025).

    Meski demikian, Adim mengaku belum pernah mengalami penarikan parkir meskipun ia memarkir truk di tepi jalan untuk beristirahat di lapak pedagang. “Saya dari tadi di sini, tidak ada yang narik parkir,” katanya.

    Hal serupa disampaikan Sandi, sopir truk asal Tegal. Ia menegaskan tidak akan memberikan uang parkir apabila ada pihak yang meminta pungutan. “Kalau ada yang minta-minta gitu, saya tidak akan kasih. Karena saya berhenti cuma mau istirahat sebentar, sama mengurangi panas ban,” ujarnya.

    Selain isu pungli, dua kasus perampasan juga terjadi pada hari yang sama. Dalam kejadian pertama, seorang sopir dirampas ponsel dan uang tunainya saat turun untuk buang air kecil. Kasus kedua menimpa sopir dump truk yang kehilangan uang tunai akibat aksi serupa. Kedua insiden tersebut kini ditangani Polres Lamongan.

    Menanggapi viralnya pungutan parkir di JLU, Kepala Dinas Perhubungan Lamongan, Dianto Hari Wibowo, memastikan pihaknya telah menerjunkan petugas untuk menelusuri informasi tersebut.

    “Tadi malam teman-teman juga sudah saya perintahkan untuk mendalami informasi itu. Ternyata memang ada sebagian pengemudi yang mendapatkan karcis seperti itu. Tapi belum ditemukan siapa yang mengedarkan atau menarik dari truk-truk parkir,” jelas Dianto.

    Sebagai langkah cepat, Dishub Lamongan akan menertibkan pedagang kaki lima di sepanjang JLU yang diduga menjadi pemicu truk berhenti. Ia juga mengimbau para sopir agar tidak berhenti di bahu jalan JLU demi mencegah potensi pungli dan gangguan keamanan.

    “Dengan adanya penarikan parkir ini menjadi pijakan kami untuk kemudian mengimbau tidak parkir di sepanjang JLU. Kita akan lakukan bersama rekan-rekan Satlantas. Kita juga akan koordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkan PKL, karena ini yang membuat truk-truk berhenti,” ucapnya.

    Dianto menambahkan bahwa pemerintah daerah tengah mempertimbangkan fasilitas jangka panjang berupa rest area khusus kendaraan besar di sekitar JLU. “Memang kita ini butuh seperti rest area di area-area yang kita lihat perlu. Itu nanti perlu dipikirkan bagaimana sekitaran JLU itu punya rest area untuk istirahat kendaraan besar,” tuturnya.

    Sementara itu, proses penyelidikan kasus perampasan terhadap sopir truk tengah berlangsung di Polres Lamongan. [fak/beq]

  • Dua Minggu Hilang, Motor Guru Lamongan Ditemukan di Semak Persawahan

    Dua Minggu Hilang, Motor Guru Lamongan Ditemukan di Semak Persawahan

    Lamongan (beritajatim.com) – Motor milik seorang guru di Lamongan yang hilang selama dua minggu akhirnya ditemukan di area semak persawahan Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah.

    Rasa lega, haru, dan syukur menyelimuti Benak Syihab Muhandis, seorang guru di Kabupaten Lamongan. Sepeda motor Honda Vario 150 miliknya yang sempat hilang dicuri akhirnya berhasil ditemukan oleh Unit Satreskrim Polsek Kalitengah setelah menghilang selama kurang lebih dua minggu.

    Kasi Humas Polres Lamongan, IPDA M. Hamzaid, menjelaskan bahwa motor tersebut ditemukan pada Selasa (25/11/2025). Setelah dilakukan pengecekan nomor rangka dan mesin, diketahui bahwa kendaraan itu merupakan hasil tindak pencurian sesuai laporan korban atas nama Drs. Syihab Muhandis.

    “Peristiwa pencurian itu dilaporkan terjadi pada Selasa pagi, tanggal 11 November 2025, sekitar pukul 07.00 WIB di Desa Sukodadi, Kecamatan Sukodadi,” kata Hamzaid, Kamis (27/11/2025).

    Motor itu hilang saat berada di rumah. Saat kejadian, anak korban keluar rumah untuk membeli sarapan. Namun ketika kembali sekitar setengah jam kemudian, pintu rumah terlihat terbuka dan sepeda motor sudah raib.

    Begitu mendapat kabar bahwa motor miliknya telah ditemukan, Syihab langsung menuju Polsek Kalitengah untuk memastikan kendaraan tersebut.

    “Alhamdulillah, sepeda motor saya ketemu dan ini masih rejeki. Saya mendapat WA dari Bapak Polisi yang menanyakan apakah benar motor yang ditemukan itu milik saya. Setelah saya cek, ternyata betul. Saya langsung menuju ke Polsek Kalitengah. Terima kasih kepada kepolisian yang telah membantu menemukan motor saya,” ujar Syihab.

    Meski motor telah dikembalikan kepada pemiliknya, pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan tetap berjalan. Diduga kuat pelaku menuntun motor itu hingga ke lokasi penemuan, mengingat tidak ditemukan bekas kerusakan pada kendaraan tersebut.

    Polsek Sukodadi berkomitmen mengungkap pelaku pencurian dan terus melakukan pendalaman guna memastikan rasa aman bagi masyarakat. [fak/beq]

  • Pencuri CD Wanita di Gresik Hanya Bisa Pasrah Diringkus Polisi

    Pencuri CD Wanita di Gresik Hanya Bisa Pasrah Diringkus Polisi

    Gresik (beritajatim.com) – Tersangka berinisial RAS (27) pelaku pencurian celana dalam (CD) perempuan hanya bisa pasrah saat diringkus polisi. Warga asal Perum Jetis Indah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diamankan di Jalan Raya Desa Ambeng-ambeng, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.

    Sebelum diringkus pelaku kerap mengincar pakaian dalam di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Aksi ini dilakukan lebih dari sekali.

    Saat menjalani pemeriksaan, pelaku berdalih. Dirinya mengumpulkan CD perempuan untuk pelampiasan hawa nafsu pribadi.

    “Melakukan sebanyak tiga kali di desa yang sama, untuk kepuasan pribadi,” ujar Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Andi Muh Asyraf Gunawan, kepada awak media, Senin (24/11/2025).

    Pama di Polres Gresik itu menjelaskan pelaku sudah beraksi sebanyak tiga kali di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik. Semuanya dilakukan pada siang hari.

    “RAS kami amankan usai pulang bekerja di Desa Ambeng-ambeng Duduksampeyan, Gresik,” ungkapnya.

    Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti diantaranya rekaman CCTV, 1 unit sepeda motor Honda Scoopy merah bernopol S-3523-JDC, 1 helm warna putih, 1 jaket hoodie hitam, 1 sandal selop, dan 3 buah pakaian dalam jenis BH hasil curian.

    Atas perbuatannya ini, pelaku dijerat dengan pasal 362 KUHP tentang pencurian, yang ancaman hukuman maksimalnya mencapai 5 tahun penjara. [dny/ian]

  • RPS Tuban Gelar Pelatihan Jurnalisme Kekinian untuk Mahasiswa

    RPS Tuban Gelar Pelatihan Jurnalisme Kekinian untuk Mahasiswa

    Tuban (beritajatim.com) – Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban kembali menggelar Pelatihan Jurnalisme Kekinian di Kampus Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban. Kegiatan ini juga diikuti mahasiswa dari IAINU Tuban dan Universitas Sunan Bonang.

    Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk menyiapkan generasi jurnalis muda yang adaptif, kreatif, dan kompeten menghadapi arus digital yang semakin dinamis.

    “Hari ini diikuti sebanyak 35 mahasiswa dari Unirow, IAINU Tuban, dan Universitas Sunan Bonang. Tujuannya sebagai bagian dari upaya mencetak jurnalis kompeten di era digital,” ujar Khoirul Huda, Senin (24/11/2025).

    RPS Tuban saat menggelar kegiatan pelatihan Jurnalisme Kekinian di Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban.

    Ia menambahkan, derasnya tantangan media sosial dan maraknya disinformasi membuat penguatan kapasitas jurnalis muda menjadi hal penting.

    “Selama ini kami rutin melatih pelajar SMA. Tahun ini kami menyasar mahasiswa agar lebih siap menggantikan peran kami di masa depan,” imbuhnya.

    Menurut Khoirul, jurnalis tidak hanya menyampaikan informasi, namun juga menjalankan fungsi kontrol sosial dan edukasi. Di era digital, praktik jurnalisme pun semakin bersinggungan dengan influencer, buzzer, hingga konten kreator.

    “Harapannya, kehadiran komunitas pers kampus seperti LPM Waskita (Unirow) dan LPM Makibra (IAINU) dapat memperkuat ekosistem jurnalistik mahasiswa di Tuban,” tambah jurnalis Harian Bhirawa tersebut.

    Sementara itu, Wakil Rektor 3 Unirow Tuban, Suantoko, mengapresiasi RPS dan seluruh peserta atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, ruang pembelajaran mahasiswa tidak cukup hanya terjadi di dalam kelas.

    “Banyak alumni LPM Waskita Unirow Tuban yang kini menjadi jurnalis di Tuban, Bojonegoro, Lamongan, hingga Rembang. Ini bukti nyata pentingnya pers kampus,” ujarnya.

    Ia juga mengingatkan mahasiswa agar bijak menggunakan media sosial, mengingat ada etika dan regulasi yang harus dipatuhi.

    “Kalian adalah role model. Selepas pelatihan ini harus ada dampak langsung dan dampak penyerta bagi lingkungan kalian,” tegasnya. (dya/but)

     

     

     

  • Ribuan Pelanggar Terjaring Operasi Zebra Semeru 2025 di Lamongan, 9 Remaja Balap Liar Ikut Diamankan

    Ribuan Pelanggar Terjaring Operasi Zebra Semeru 2025 di Lamongan, 9 Remaja Balap Liar Ikut Diamankan

    Lamongan (beritajatim.com) – Satlantas Polres Lamongan mencatat ribuan pelanggar lalu lintas dalam pekan pertama Operasi Zebra Semeru 2025, termasuk penindakan terhadap remaja yang terlibat balap liar. Data ini menunjukkan tingginya intensitas pelanggaran sekaligus kebutuhan penguatan edukasi keselamatan bagi pengguna jalan di Lamongan.

    Kasatlantas Polres Lamongan AKP I Made Jata Wiranegara mengungkapkan bahwa ribuan pelanggaran tersebut terekam melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) maupun melalui teguran langsung oleh petugas di lapangan.

    “Dari hasil monitoring, total 811 pelanggaran telah terekam dan terkirim kepada para pelanggar melalui ETLE, baik ETLE statis maupun mobile,” kata Made, Senin (24/11/2025).

    Dari data ETLE statis, pelanggaran menerobos lampu merah menjadi yang paling dominan dengan 455 kasus. Pelanggaran tidak menggunakan sabuk keselamatan tercatat sebanyak 179 kasus, sedangkan pelanggaran marka jalan berjumlah 5 kasus. Sementara itu, ETLE mobile mencatat pelanggaran tidak menggunakan helm sebanyak 172 kasus.

    “Sedangkan data pelanggaran ETLE Mobile adalah tidak menggunakan helm, sebanyak 172 pelanggaran,” ujarnya.

    Selain penindakan melalui ETLE, petugas juga melakukan edukasi langsung dengan pendekatan humanis kepada masyarakat. Selama operasi berlangsung, sebanyak 9.270 teguran diberikan kepada pengendara yang melakukan pelanggaran ringan maupun perilaku yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya.

    “Operasi ini tidak hanya berfokus pada penindakan, namun juga mengedepankan edukasi untuk menekan angka kecelakaan dan menciptakan budaya tertib lalu lintas di wilayah Lamongan,” tuturnya.

    Dalam rangkaian operasi tersebut, polisi juga menindak aksi balap liar yang dilakukan sejumlah remaja. Sebanyak 9 remaja beserta 3 unit sepeda motor diamankan dari lokasi balap liar di jalan poros Lamongan–Babat, tepatnya di Desa Kebalandono depan SPBU AKR. Titik ini diketahui kerap dijadikan arena balap pada malam hari.

    “Penindakan ini merupakan bagian dari rangkaian Operasi Zebra, yang fokus pada peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap aturan berlalu lintas serta pencegahan potensi kecelakaan,” kata Made.

    Sebagai langkah pembinaan, para orang tua remaja tersebut dipanggil untuk diberikan pemahaman menyeluruh terkait bahaya balap liar, risiko kecelakaan fatal, gangguan terhadap masyarakat, serta konsekuensi hukum apabila perbuatan itu terulang.

    “Kami juga berpesan kepada para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak mereka, khususnya pada malam hari,” tuturnya.

    Kasatlantas juga mengimbau masyarakat agar terus meningkatkan kedisiplinan dalam berlalu lintas. Ia menegaskan bahwa keselamatan jalan raya merupakan tanggung jawab bersama seluruh pengguna jalan.

    “Mari bersama-sama menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Patuhi setiap aturan yang ada, gunakan helm, pastikan sabuk keselamatan terpasang, dan hindari pelanggaran yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya. [fak/beq]

  • Jembatan Darurat Dibangun di Talunrejo Lamongan, Sementara Tunggu Solusi Permanen

    Jembatan Darurat Dibangun di Talunrejo Lamongan, Sementara Tunggu Solusi Permanen

    Lamongan (beritajatim.com) – Jembatan utama di Dusun Godog, Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, ambles beberapa hari lalu akibat tergerus air sungai.

    Sebagai solusi sementara, warga dan instansi terkait setempat bekerja gotong royong membangun jembatan darurat menggunakan batang kayu dan anyaman bambu. Jembatan darurat ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas warga, terutama pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.

    Pembangunan jembatan darurat dimulai dengan kerja bakti yang melibatkan perangkat desa, kecamatan, Koramil, dan Polsek setempat. Alat seadanya digunakan untuk merakit bahan-bahan tersebut, sehingga warga bisa kembali melintasi jembatan dengan aman.

    “Hari ini kerja bakti, gotong royong bersama masyarakat dan instansi terkait, mulai dari kecamatan, koramil, polsek, semuanya,” kata Kepala Desa Talunrejo, Sutikno, Minggu (23/11/2025).

    Menurut Sutikno, amblesnya jembatan utama menyebabkan terganggunya akses warga yang biasa melintasi jembatan tersebut. Untuk sementara, siswa dan petani terpaksa menggunakan jalur alternatif yang memutar hingga 5 kilometer.

    “Kondisi jembatan yang ambles ini sangat mengganggu aktivitas warga. Sementara ini untuk anak sekolah maupun petani, itu lewatnya lewat Kecamatan Sukorame, kurang lebih memutar sejauh 5 kilometer,” tambahnya.

    Pemerintah desa berharap agar segera ada perhatian dari pemerintah untuk membangun jembatan permanen. Sebab, jembatan ini adalah akses vital untuk kegiatan pendidikan, pertanian, dan mobilitas sehari-hari warga.

    “Harapan kami dari desa, memohon segera bantuan dari pemerintah untuk dibangun total, supaya memperlancar perekonomian,” ungkap Sutikno.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, jembatan di Dusun Godog, Desa Talunrejo ambles pada Rabu (19/11/2025), akibat tergerus air sungai setelah hujan lebat. Proses pembangunan jembatan darurat ini merupakan upaya cepat dan konkret untuk mengurangi dampak gangguan terhadap warga. [fak/suf]

  • Jembatan Penghubung Bojonegoro-Lamongan Putus, Akses Dua Desa Lumpuh Total

    Jembatan Penghubung Bojonegoro-Lamongan Putus, Akses Dua Desa Lumpuh Total

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Akses vital yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan terputus setelah sebuah jembatan yang melintasi Sungai Semar Mendem ambruk diterjang hujan deras, pada Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 11.00 WIB

    Jembatan yang menjadi jalur penghubung utama antara Desa Kendung Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro dan Desa Talunrejo Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan tersebut kini lumpuh total, mengisolasi mobilitas warga di dua wilayah.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksi, membenarkan kejadian ini. Tim BPBD telah melakukan asesmen di lokasi pada hari Jumat, (21/11/2025) setelah menerima laporan dari pemerintah desa setempat.

    Menurut informasi awal dari Pemerintah Desa, intensitas hujan yang sangat tinggi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan debit air di Sungai Semar Mendem naik dan turun seacara drastis. Akibatnya, terjadi longsor yang merusak struktur penyangga, menyebabkan jembatan putus.

    “Informasi yang kami terima, sayap jembatan tergerus oleh derasnya arus sungai yang mengalami fluktuasi,” jelas Heru Wicaksi.

    Meskipun kejadian terjadi pada hari Rabu, BPBD Bojonegoro baru menerima laporan resmi pada Jumat (21/11/2025) pukul 11.15 WIB. Setelah mendapatkan informasi, tim BPBD langsung bergerak cepat dan tiba di lokasi untuk melakukan penilaian dampak dan kerusakan.

    Berdasarkan hasil asesmen di lapangan, kerusakan jembatan tergolong parah. Jembatan yang memiliki panjang 20 meter dan lebar 3,5 meter itu kini ambrol dengan kedalaman mencapai 8 meter. “Dampaknya, jalur penghubung antara Desa Kendung di Bojonegoro dan Desa Talunrejo di Lamongan putus,” ungkap Heru.

    Jembatan tersebut sama sekali tidak bisa dilewati, baik oleh kendaraan roda dua, roda empat, maupun pejalan kaki. Hal ini praktis memutus rantai mobilitas harian dan ekonomi warga di kedua desa. Namun, untuk akses pejalan kaki, warga membuat akses darurat menggunakan tangga yang terbuat dari bambu.

    Menyikapi kondisi tersebut, BPBD Bojonegoro menyarankan kepada pihak Pemerintah Desa untuk segera menyusun surat laporan resmi mengenai kejadian tersebut. Agar penanganan dan perencanaan pembangunan kembali bisa segera dilakukan.

    “Kami sarankan kepada Pemdes agar membuat surat laporan kejadian yang ditujukan kepada Bapak Bupati Bojonegoro, dengan tembusan kepada BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga,” tutup Heru.

    Warga diimbau untuk mencari jalur alternatif yang lebih aman dan menjauhi area jembatan yang putus untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut. Perhatian kini tertuju pada respons Pemerintah Daerah untuk memulihkan akses vital ini secepatnya. [lus/ian]

  • Warga Lamongan Bongkar Makam Palsu Berbangunan Beton di Dusun Rangkah

    Warga Lamongan Bongkar Makam Palsu Berbangunan Beton di Dusun Rangkah

    Lamongan (beritajatim.com) – Warga Dusun Rangkah, Desa Ngujungrejo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, bergotong royong membongkar sebuah makam palsu pada Kamis (20/11/2025). Makam tersebut sebelumnya menimbulkan keresahan karena diduga dapat digunakan untuk aktivitas yang dianggap menyimpang.

    Makam palsu itu dibangun dengan konstruksi beton yang berdiri kokoh. Pada bagian atapnya terdapat sebuah kotak amal berwarna putih. Bangunan penutup makam tersebut berukuran sekitar 6×6 meter, dan di dalamnya terpampang tiga nama, yakni Syekh Abdurrahman bin Abdurrahim, Resi Pranoto Wijaya, dan Nyi Mas Tanjung Sari.

    Camat Turi, Rahmad Hidayat, menjelaskan bahwa pembongkaran dilakukan sebagai tindak lanjut surat Sekretaris Daerah Lamongan mengenai pengembalian fungsi makam. “Pembongkaran terlaksana setelah hasil koordinasi dengan pemerintah desa dan dusun,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa proses eksekusi baru dapat dilakukan setelah melalui tahapan panjang melibatkan sejumlah pihak. “Akhirnya hari ini bisa dibongkar. Yang membongkar 10 orang yang dari dulu kontra dengan makam palsu tersebut,” tuturnya.

    Seorang warga Dusun Ngujung, Mahmudi, mengungkapkan bahwa bangunan itu telah berdiri sekitar dua tahun. Menurutnya, makam palsu tersebut dibangun oleh sebuah kelompok keagamaan di desa setempat. “Kelompoknya bernama Jamaah Yasinan dan Tahlil. Anggotanya sekitar 20 orang,” kata Mahmudi.

    Mahmudi bersyukur pembongkaran berjalan lancar tanpa perlawanan dari pihak yang membangun makam. Proses pembongkaran turut diamankan aparat kepolisian serta petugas Satpol PP. [fak/beq]

  • Polisi Gresik Ringkus Penipuan Lowongan Kerja Bawa Kabur Motor Warga

    Polisi Gresik Ringkus Penipuan Lowongan Kerja Bawa Kabur Motor Warga

    Gresik (beritajatim.com) – Dua pelaku kasus penipuan dengan modus menawarkan pekerjaan sebagai tukang sabit sambil membawa kabur motor korban, diringkus polisi usai terekam kamera CCTV. Kedua tersangka yang diamankan tersebut, masing-masing berinisial SL (52) asal Mantup, Kabupaten Lamongan, dan NC (51) selaku penadah warga Desa Dadapkuning, Kecamatan Cerme, Gresik.

    Terungkapnya kasus ini bermula korban Muhammad Nain (61) asal Desa Sungunlegowo, Kecamatan Bungah, Gresik, mendapat tawaran pekerjaan dari pelaku sebagai tukang sabit dengan gaji Rp 4 juta sebulan.

    Tergiur dengan bujuk rayu pelaku. Korban akhirnya menerima tawaran pekerjaan itu menggarap di salah satu tanah lahan kosong dekat tambal ban. Tepatnya di Desa Betoyo, Gresik.

    Dengan mengendarai motor Yamaha Mio Soul W 4440 JG. Korban mendatangi pelaku setelah janjian. Setiba di lokasi, motor korban dipinjam pelaku dengan alasan mau membeli rokok. Korban yang asyik bekerja tidak sadar motor tak pernah kembali. Di dalam motor kesayangannya itu, juga terdapat STNK dan KTP tersimpan di jok.

    Pelaku yang membawa kabur motor curian tersebut. Selanjutnya, dijual ke penadah dengan harga Rp 3 juta kepada NC di wilayah Cerme. Merasa jadi korban penipuan, selanjutnya kasus ini dilaporkan ke Polres Gresik.

    Mendapat laporan kasus pencurian. Tim Resmob Polres Gresik langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi
    Terlihat pelaku naik Bus Trans Jatim dari Terminal Bunder Gresik.

    Berdasarkan hasil penyisiran CCTV dan profiling, identitas SL berhasil ditemukan. SL ditangkap pada Senin (17/11) saat akan naik Bus Trans Jatim di Terminal Bunder.

    Setelah itu, tim bergerak cepat mencari motor korban yang sudah dijual. Penadah motor curian NC ditangkap di tempat tinggalnya. Motor hasil kejahatan turut diamankan.

    Kasatreskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz mengatakan, pengungkapan cepat ini merupakan hasil kerja keras tim di lapangan serta dukungan CCTV yang viral.

    “Begitu video CCTV beredar dan laporan masuk, tim langsung menyisir rekaman hingga mendapatkan identitas pelaku. Kedua tersangka berhasil kami amankan beserta barang bukti,” katanya Selasa (18/11/2025).

    Dirinya menambahkan, agar kasus ini tidak terulang lagi. Waspada terhadap modus menawarkan pekerjaan oleh orang yang tidak dikenal.

    “Motif dan modus pelaku memanfaatkan keuntungan dengan cara menipu berpura-pura menawarkan pekerjaan. Motor malah korban dibawa kabur,” imbuhnya.

    Dari kedua tersangka, disita menyita satu uni motor Yamaha Mio Soul W-4440-JG, BPKB kendaraan, topi dan pakaian milik korban. Serta ponsel milik pelaku yang digunakan untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Tersangka SL dijerat pasal 372 dan 378 KUHP tentang penipuan dan penggelapan. Ancaman hukuman 4 tahun penjara. Sementara tersangka NC dijerat pasal 480 KUHP tentang penadahan barang hasil kejahatan, dengan ancaman 4 tahun penjara,” pungkasnya. [dny/ian]

  • Tanggul Sungai di Lamongan Tergerus dan Rawan Jebol, Warga Was-was

    Tanggul Sungai di Lamongan Tergerus dan Rawan Jebol, Warga Was-was

    Lamongan (beritajatim.com) – Tanggul Sungai Plalangan yang berada di Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, tergerus dan rawan jebol. Hujan lebat yang mengguyur wilayah Lamongan Senin (17/11/2025) malam, membuat debit air meningkat dengan cepat dan menggerus tanggul.

    Kepala Desa Made, Eko Widiyanto, mengatakan panjang tanggul dekat jembatan yang tergerus dan mengalami longsor tersebut kurang lebih 20 meter. “Sementara ini yang longsor hanya disini saja,” kata Eko, Selasa (18/11/2025).

    Peristiwa ini membuat warga yang tinggal di dekat titik tanggul longsor, merasa khawatir tanggul tersebut akan jebol. Apalagi belakangan intensitas hujan semakin tinggi.

    Menurutnya Eko, tanggul yang saat ini longsor sudah mengalami kerusakan sejak 2 tahun yang lalu dan sudah membutuhkan perawatan.

    “Harapan kami ya segera ada tindakan. Meskipun ini musim hujan pada dasarnya masih awal. Harapan kami ada tindakan darurat,” ujarnya.

    Selain menyebabkan tanggul longsur, tingginya curah hujan juga mengakibatkan sejumlah jalan protokol dan rumah warga di Kecamatan Lamongan tergenang air, dengan ketinggian genangan bervariasi mulai 20-40 sentimeter. Namun genangan surut beberapa jam kemudian. [fak/suf]